http://infobmi.blogspot.com/. Powered by Blogger.

Wednesday, January 15, 2014

Menakertrans: Penganiayaan PRT Relatif Kecil, Baru Dua di Hong Kong

Kasus Erwiana Muncul di Salah Satu Koran Hong Kong Seperti biasa, pemerintah tidak mau belajar dari kasus-kasus yang menimpa para pekerja rumah tangga di luar negeri atau Buruh Migran Indonesia (BMI) yang terkena kasus penganiayaan yang tergolong sangat parah. Kasus Kartika mencuat pada Agustus 2013 dan saat ini masih menjalani sidang untuk menuntut kasus perdata, sedang majikannya sendiri telah divonis 3 tahun 3 bulan untuk terdakwa majikan laki-laki dan terdakwa perempuan selama 5 tahun 6 bulan. Tak hanya penjara, kedua mantan majikan Kartika itu juga harus membayar denda sebesar HK$ 120 ribu (setara Rp 174 juta). Denda ini belum termasuk hak-hak Kartika selama bekerja 2 tahun. Awal Januari 2014, publik Hong Kong digemparkan lagi oleh kasus baru bernama Erwiana Sulistyaningsih, BMI yang dipulangkan secara diam-diam oleh majikannya dalam kondisi banyak terdapat luka di tubuhnya. BMI Hong Kong marah, geram, sedih, dan perasaan campuk aduk menjadi satu. Masih sangat jelas dan bekas itu belum hilang atas kasus yang menimpa Kartika, kini ada lagi kawan kami yang mengalami hal serupa. Parahnya lagi Erwiana dipulangkan oleh majikannya hanya dengan bekal uang 100 dollar HK atau setara dengan Rp 100 ribu rupiah dan baju yang menempel di badan. Masih juga ditambah ancaman dari majikan yang akan membunuh keluarga Erwiana jika melaporkan kasusnya ke orang lain. Kenapa hal ini masih terjadi? Tahun 2012 Presiden SBY datang ke Hong Kong, apa yang dia lakukan saat bertemu dengan pemerintahan Hong Kong? Tahun 2013 Menteri Tenaga Kerja juga ke Hong Kong dan bertemu dengan pemerintahan Hong Kong? Apa yang mereka bahas? Jumhur Hidayat juga ke Hong Kong meski dengan cara diam-diam, apa yang dia lakukan saat di Hong Kong? Muhaimin di salah satu media ( detik.com) berujar bahwa kasus penganiayaan PRT di Hong Kong relatif kecil, baru dua yang terjadi. What? Baru dua, Pak? Baru yang diekspos media secara besar-besaran, Pak. Masih banyak kasus lain yang tidak tercium media. Kalimat “baru dua” seakan menunjukkan kalau Muhaimin tidak ada rasa empati sama sekali terhadap BMI yang dianiaya di luar negeri. Ini menunjukkan pemerintah sangat menganggap sepele kasus yang “baru dua” ini terjadi di Hong Kong, negara yang kebanyakan orang sebut sebagai “Syurganya BMI.” Sumber http://buruhmigran.or.id/2014/01/15/menakertrans-penganiayaan-prt-relatif-kecil-baru-dua-di-hong-kong/

Kronologi Pertemuan Penolong dengan TKI yang Disiksa

Ilustrasi _____ REPUBLIKA.CO.ID, Berikut kronologi pertemuan TKW yang disiksa majikannya di Hongkong, Erwiyana Sulistiyaningsih, dengan penolongnya Ryan: - Detik-detik terakhir menjelang masuk pesawat, Rian mengaku bertemu dan mencurigai kondisi korban. - Melihat ada gelagat yang tidak beres serta kondisi fisik korban yang tidak wajar, Rian mendesak pengakuan korban mengenai apa yang terjadi. Kepada Rian, korban mengaku dipulangkan sekaligus di PHK secara sepihak. Korban mengaku sering dipukuli dan disiksa majikan. Namun saat hendak menawarkan untuk menyelesaikan secara hukum, saat itu korban yang secara psikis sangat tertekan, menolak. Korban hanya ingin segera pulang ke tanah air. - Selanjutnya, Rian membantu menolong korban sampai dengan masuk pesawat, dan berusaha untuk bisa tetap duduk mendampingi korban yang mengeluh sakit dan pusing. - Mendarat di Bandara Soekarno Hatta, mereka melanjutkan penerbangan ke Solo. Lepas tengah hari, dengan menumpang taksi, mereka bergegas menuju ke rumah/kampung halaman Erwiyana. - Sesampai di rumah korban, Rian sempat memberi penjelasan kepada keluarga utamanya kepada kedua orang tua korban mengenai ihwal pertemuan mereka. - Malam harinya, keluarga korban berinisiatif membawa korban ke sebuah rumah sakit islam amal sehat Sragen Jawa Tengah untuk mendapatkan perawatan. Red:Joko Sadewo

Jatuh dari Lantai Delapan, TKI Tewas di Malaysia

Ilustrasi REPUBLIKA.CO.ID, KUALA LUMPUR -- Seorang pekerja rumah tangga asal Indonesia tewas akibat terjatuh dari lantai delapan ketika tengah mengepel lantai di apartemen Taman Desa Permai Indah, Sungai Dua, George Town, Pulau Pinang, Malaysia. Anik Susanto (34 tahun) ditemukan terbaring dengan kepala cedera parah dalam kejadian pada Selasa (14/1) pagi itu. Polisi mengatakan korban diduga terjatuh ketika tengah mengepel lantai dekat jendela rumah majikannya yang berada di lantai delapan. "Korban dikatakan sedang mengepel lantai di tepi jendela rumah itu dan mungkin karena tembok di koridor rumah terlalu rendah, korban tergelincir dan jatuh," katanya. Majikan korban baru menyadari kejadian itu saat tidak menemukan korban di kamar itu ketika hendak memanggilnya untuk makan. Korban baru bekerja di rumah itu sejak awal Januari. Red:Mansyur Faqih Sumber:Antara

Perundingan RI-Saudi Soal TKI Capai Titik Temu

Sejumlah Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang melebihi izin tinggal (overstayed) di Arab Saudi saat tiba di Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Ahad (10/11) malam. (Antara//Lucky.R) _______ REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Kemenaker Arab Saudi untuk Urusan Internasional, Ahmad Fahid, menjelaskan perundingan Indonesia-Arab Saudi telah mencapai titik temu terhadap kerangka final Nota Kesepakatan tentang TKI yang akan ditandatangani dalam waktu dekat. Dalam siaran persnya yang diterima Antara di Jakarta, Rabu, disebutkan bahwa Kementerian Tenaga Kerja Saudi menyampaikan hasil rancangan awal kesepakatan yang telah dicapai bersama mitranya dari Indonesia seputar tenaga kerja sektor domestik. Acara penandatanganan ini berlangsung disela-sela kunjungan dua hari delegasi RI yang dipimpin Penasihat Khusus Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI, Abdul Wahid Maktub, hari Rabu dan Kamis (8-9/1/2014) silam di Ibu kota Riyadh. Kemenaker saat ini, tegas Fahid, sedang berupaya untuk melakukan sejumlah agenda kesepakatan baru yang akan segera diumumkan beberapa bulan mendatang, guna memperluas jangkauan kerja sama dengan sejumlah negara pengirim tenaga kerja domestik. Menurut pejabat Saudi itu, penerapan aturan bagi pekerja sektor domestik dan pembentukan Komite Bersama (joint committee) yang bertugas menyelesaikan sengketa tenaga kerja rumah tangga belakangan telah berdampak positif dan mendorong terjadi perundingan yang sedang berlangsung dengan sejumlah negara guna membuka pasar-pasar baru. Wakil Menaker Urusan Internasional tersebut menyampaikan bahwa Arab Saudi sedang berupaya untuk menata kembali prosedur perekrutan tenaga kerja rumah tangga yang dituangkan dalam kerangka aturan main yang jelas untuk melindungi hak-hak semua pihak. Rancangan Kesepakatan dengan Pemerintah RI, menurut dia mencakup pembentukan Komite Bersama antar kedua negara untuk memantau sumber permasalahan, kasus-kasus, dan kendala yang berkaitan dengan ketenagakerjaan. Dengan demikian, ke depan sekembalinya pekerja tersebut, Komite ini dapat bekerja mengatasi berbagai kendala dan kesulitan-kesulitan yang dialami oleh semua pihak yang berkepentingan, baik itu pekerja maupun yang mempekerjakan (majikan). Arab Saudi telah menandatangani tiga kesepakatan dengan negara-negara yang sebelumnya merupakan negara pengirim tenaga terbesar yang 14 di antaranya telah menyatakan kesediaannya untuk bekerja sama. Red:Julkifli Marbun Sumber:Antara

TKW Banyuwangi Meninggal Di Arab Saudi

Inalillahi wainalilhiroziun Telah ber pulang ke rahmatullah Saudari seprjuangan kita Almarhumah Khodijah asal Banyuwangi kemarin hari senin di RS Malik Fahad .. Kita do'akn mudah2an amal ibadah alamarhumah di terima oleh Allah SWT dan di ma'afkan segala dosa dosa nya..amiin. Sampai saat ini kita berusaha agar jenazah bisa cepat di kebumikan. Sumber https://m.facebook.com/photo.php?_e_pi_=7%2CPAGE_ID10%2C2283831048
 

Tag

IP

My-Yahoo

Blogger Widget Get This Widget

Histast

Total Pengunjung