http://infobmi.blogspot.com/. Powered by Blogger.

Saturday, April 19, 2014

RI Selidiki Usia TKI Dewi Sukowati yang Bunuh Sosialita Singapura

Usia Dewi diduga tidak sesuai dengan paspornya, yakni 23 tahun.

TKI Dewi Sukowati didakwa membunuh Nancy Gan, sosialita di Singapura, (20/3/2014).

Otoritas Indonesia
menyelidiki usia TKI Dewi
Sukowati yang dituduh telah
membunuh sosialita asal
Singapura, Nancy Gan. Seorang
anggota dewan mengatakan,
pihaknya tengah menyelidiki
siapa yang bertanggung jawab
memalsukan usia Dewi.
Dilansir dari stasiun berita
Channel News Asia, Kamis 17
April 2014, pengacara Dewi,
Mohamed Muzamil, mengatakan
usia Dewi tidak sesuai seperti
yang tertulis di paspornya. Di
dalam paspor, usia Dewi tertera
23 tahun. Namun, hingga saat ini
belum diketahui berapa usia
Dewi sebenarnya.
Sebelumnya, dalam sidang
dengar yang digelar sebelumnya,
Muzamil memohon kepada
hakim agar dilakukan
pengecekan terhadap usia Dewi
yang sebenarnya. Sesuai dengan
hukum yang berlaku di Negeri
Singa, minimum usia untuk
bekerja sebagai asisten rumah
tangga yakni 23 tahun.
Apabila Dewi terbukti berusia di
bawah 18 tahun saat peristiwa
pembunuhan itu terjadi, maka
Dewi akan terbebas dari vonis
mati.
Orangtua Dewi telah
diterbangkan ke Singapura untuk
diwawancarai mengenai kejiwaan
Dewi. Hal ini dilakukan untuk
membuat laporan evaluasi yang
dibutuhkan dalam proses
penyelidikan kasus pembunuhan
itu.
Ayah Dewi dilaporkan berada di
Singapura selama empat hari. Dia
meninggalkan Negeri Singa pada
Rabu kemarin. Muzamil
mengatakan kedatangan ayah
Dewi ke Singapura, semuanya
atas fasilitas dan pengaturan dari
KBRI di sana.
Sidang dengar terhadap kasus
Dewi akan kembali digelar pada
15 Mei 2014.
Dewi ditangkap oleh polisi
Singapura karena diduga
membunuh Nancy pada 19
Maret 2014. Jasad Nancy
ditemukan tewas mengambang di
kolam renang di bungalo Victoria
Park Road, Bukit Timah.
Saat ditemukan di kolam, Nancy
mengenakan piyama dan terluka
di bagian kepala. Pergelangan
tangannya juga terluka.
Koordinator Fungsi Protokol dan
Konsuler KBRI Singapura, Fachri
Sulaiman, kepada VIVAnews
yang pernah menghubunginya
beberapa hari lalu, menyebut
bahwa Dewi ditangkap karena
saat peristiwa itu terjadi, hanya
dia lah satu-satunya orang yang
tengah berada di kediaman
Nancy.
"Namun, pasti polisi Singapura
memiliki bukti kuat untuk
menahan Dewi. Tidak mungkin
langsung main tangkap begitu
saja," kata Fachri. Namun, dia
enggan merinci bukti-bukti apa
saja yang dikantongi polisi
sehingga bisa menahan Dewi.
Nancy Gan merupakan seorang
pianis ternama di Singapura. Dia
juga berprofesi sebagai seniman
keramik yang kerap
menyumbangkan karya-karyanya
untuk lembaga amal.
Dia pernah menikah dengan
politisi yang menjadi anggota
legislatif Hong Kong, Hilton
Cheong-Leen, namun kemudian
bercerai. Dia dikaruniai dua anak.
Kemudian dia memilih tinggal di
Singapura bersama asisten
rumah tangganya. (one)
Sumber RI Selidiki Usia TKI Dewi Sukowati yang Bunuh Sosialita Singapura

Kepergok Akan Perkosa 2 Gadis, Mantan TKI Stres Tembaki Warga

Polisi terpaksa melumpuhkan pelaku dengan menembak kedua kakinya. ilustrasi Seorang mantan tenaga kerja Indonesia (TKI) yang diduga stres, melepaskan tembakan ke tiga warga yang tengah berusaha menangkapnya di Desa Julak, Kecamatan Mempawah Hulu, Kabupaten Landak, Kalimantan Barat, Kamis kemarin, 17 April 2014. Dominikus (28) alias Jungkang, kepergok warga hendak memperkosa dua gadis dari desa setempat. Panik lantaran upaya melancarkan nafsu bejatnya gagal, Dominikus pun menarik pelatuk senjata rakitannya. Tiga warga pun tumbang setelah ditembus timah panas. “Kami berusaha menyergapnya. Tapi malah ditembak," kata Markus, salah satu korban penembakan, saat ditemui di IGD Rumah Sakit Bhayangkara Polda Kalimantan Barat, Jumat 17 April 2014. Polisi yang datang ke lokasi kejadian terpaksa melumpuhkan Dominikus dengan menembak kedua kakinya. Sebab, ia mengamuk sambil memegang senjata tajam berupa parang dan pistol di tangannya. Bukan hanya luka di kaki, Dominikus juga mengalami luka di sekujur tubuhnya setelah dihakimi warga yang kesal dengan ulahnya. Korban penembakan dan pelaku ternyata masih memiliki hubungan keluarga. Menurut Atin (40), ibu salah satu korban penembakan, Dominikus memiliki tingkah laku ganjil sejak tidak lagi memiliki pekerjaan. "Dari lajang memang di sudah mulai gila. Saat kerja di Malaysia, di kebun kelapa sawit, dia lari dari bosnya, karena tidak betah dan gajinya tidak pernah dibayar. Entah bagaimana dia bisa lolos ke luar dari Malaysia," tutur Atin. Atas peristiwa itu, Markus menderita empat luka tembak di bagian dada dan perutnya. Markus yang masih dalam keadaan sadar saat kejadian, langsung dievakuasi warga dan polisi ke RS Bhayangkara Polda Kalimantan Barat. Kini, ia menjalani perawatan intensif. Selain Markus, dua korban lainnya yakni, Amran dan Retno, juga menderita luka akibat serpihan letupan senjata rakitan.

Stres setelah jadi TKI

Insiden penembakan ini terjadi di Desa Julak, Kecamatan Mempawah Hulu, Kabupaten Landak, Kalimantan Barat ini bermula ketika Dominikus alias Jungkang yang diduga mengalami gangguan mental, tiba-tiba saja muncul dengan membawa parang dan senjata api rakitan. Tak lama kemudian, ia mencegat dua gadis desa yang kebetulan melintas. Dua gadis ini dipaksa pelaku agar menanggalkan pakaiannya. Merasa terancam, kedua wanita ini teriak sehingga memancing perhatian warga. Mengetahui warga hendak menangkapnya, pelaku selama tiga hari melarikan diri ke dalam hutan. Polisi dan warga harus bersusah payah meringkusnya. Apalagi dia membekali dirinya dengan parang dan senjata rakitan. Dominikus bahkan sempat menembaki polisi yang berusaha mengamankannya. Karena mengancam keselamatan warga pelaku akhirnya ditembak polisi. Namun tembakannya menggunakan senjata rakitan lebih dulu melukai tiga warga. Sejauh ini polisi belum dapat memastikan motif pelaku membabi buta menembaki warga kampung. (umi) Sumber Kepergok Akan Perkosa 2 Gadis, Mantan TKI Stres Tembaki Warga
 

Tag

IP

My-Yahoo

Blogger Widget Get This Widget

Histast

Total Pengunjung