http://infobmi.blogspot.com/. Powered by Blogger.

Wednesday, January 22, 2014

Pemerhati: TKI Bermasalah, Tanggung Jawab PJTKI


KBRN, Mataram : Kalangan Pemerhati ketenagakerjaan menilai, Pengerah Jasa Tenaga Kerja Indonesia (PJTKI) menjadi pihak yang paling bertanggung jawab terhadap setiap permasalahan yang dihadapi para tenaga kerja diluar negeri.
Hal itu dikemukakan Pemerhati Ketenagakerjaan, Haji Muhammad Nur Said Kasdiono, Rabu (22/1/2014) menanggapi kasus meninggalnya 3 orang TKI asal NTB beberapa hari lalu.
Ia mengatakan, sebagian besar permasalahan yang dihadapi TKI diluar negeri disebabkan oleh kesalahan prosedur sebelum pemberangkatan. Apalagi, ketiga tenaga kerja yang meninggal itu diduga menggunakan Paspor pelancong yang tidak diperbolehkan bagi para TKI.
“Siapa lagi yang harus bertanggung jawab kalau bukan PJTKInya, karena pasti ada beberapa tahapan yang dilewatkan dalam system pengiriman tenaga kerja. Apalagi diketahui TKI yang meninggal itu menggunakan paspor pelancong,” tandasnya.
Kasdiono mengatakan, sejumlah PJTKI masih mengambil jalan pintas, khususnya dalam proses pengurusan persayaratan calon TKI. Akibatnya, beberapa tahapan ditinggalkan oleh pengerah tenaga kerja dan lebih mementingkan keuntungan dari para calon TKI.
Padahal menurut Kasdiono, PJTKI tidak hanya memiliki tanggung jawab penempatan kerja tetapi juga harus mengedepankan tanggung jawab sosial kepada para TKI yang diberangkatkan.
“Hasil survey menyebutkan sekitar 80 persen permasalahan TKI diluar negeri disebabkan oleh minimnya persiapan dan pembinaan Pra pemberangkatan. Solusinya, pemerintah, PJTKI dan pihak-pihak yang terkait harus kembali duduk bersama membahas ini,” ujarnya. (A Yani/WDA)
rri.co.id/index.php/berita/87102/Pemerhati-TKI-Bermasalah-Tanggung-Jawab-PJTKI#.Ut8x8R5NxfE.twitter

Setahun, Polisi Malaysia Tembak 21 TKI


TEMPO.CO,Jakarta- Periode Maret 2012-Januari 2014, setidaknya sudah lima kali terjadi kasus penembakan terhadap tenaga kerja Indonesia (TKI) di Malaysia. Dari kelima kasus tersebut, total sudah 21 orang yang tewas. Itu pun sudah termasuk kasus terbaru yang terjadi pada 11 Januari lalu. Di mana sebanyak tiga orang TKI asal Lombok NTT tewas ketika Polisi Diraja Malaysia sedang melakukan razia di Ulu Tikam, Malaysia.
Berikut beberapa kasus kejadian penembakan yang dilakukan oleh Polisi Malaysia terhadap TKI selama setahun terakhir:
24 Maret 2012:
Tiga orang TKI asal NTB tewas ditembak polisi Diraja Malaysia di daerah Port Dickson. Mereka dituduh hendak mencuri timah dan dianggap berbahaya karena membawa parang.
TKI yang tewas:
- Herman asal Desa Pancor Kopong, Kecamatan Pringgasela Selatan.
- Abdul Kadir Jaelani asal Desa Pancor Kopong, Kecamatan Pringgasela Selatan.
- Mad Noon asal Desa Pengadangan, Kecamatan Pringgasela.
19 Juni 2012:
Kedutaan Besar Republik Indonesia di Malaysia menerima informasi dari Interpol Malaysia ihwal tewasnya tiga TKI di Malaysia. Ketiganya diduga hendak merampok rumah dan sebelumnya terjadi kejar-kejaran dengan polisi sebelum akhirnya tewas ditembak
TKI tewas:
- Sumardiono, 34 tahun, asal Lumajang.
- Masudi, 28 tahun, asal Bangkalan.
- Hasbullah, 25 tahun, asal daerah belum diketahui.
7 September 2012:
Lima warga negara Indonesia yang menjadi pekerja di perkebunan kelapa sawit di negara Malaysia tewas ditembak. Polisi diduga menembak kelima orang WNI karena dituduh melakukan perampokan di Ipoh Perak, Pulau Pinang, Malaysia. Namun, Fitria yang juga istri salah satu korban, Osnan, menduga organ tubuh korban telah diambil untuk diperjualbelikan.
TKI tewas:
- Osnan
- Hamid
- Diden
- Noh
- Joni
9 Oktober 2013:
Tiga orang TKI tewas ditembak karena merampok nasabah bank. Ketiganya ditembak saat kabur dari aksi perampokan. Penembakan terjadi di Gerbang Tol Sentul, Selangor. Jenazah ketiga TKI dipulangkan ke kampung halaman di Jambi pada Sabtu, 12 Oktober 2013.
TKI tewas:
- Hendra Razak
- Acun Risky Saputra
- Muhammad Anuar
11 Oktober 2013:
Empat orang TKI tewas ditembak Polisi Malaysia di kawasan Ampang Hilir, Selangor, karena dituduh melakukan perampokan di rumah salah satu pejabat di kawasan Bukit Internasional, Hulu Kelang, Kuala Lumpur. Jenazah keempatnya tiba di Bandara Soekarno-Hatta, Rabu, 16 Oktober 2013, pukul 10.20 WIB, untuk kemudian langsung diberangkatkan ke Mataram
TKI tewas:
- Haffat, 44 tahun
- Knoriansah, 25 tahun
- Hery Setiawan, 32 tahun
- Wahyudi, 27 tahun
11 Januari 2014:
Tiga orang TKI asal Lombok NTT tewas ditembak oleh Polisi Diraja Malaysia. Ketiganya bekerja di sektor konstruksi dan perkebunan. Berdasarkan keterangan dari Kepala Fungsi Konsuler Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Johor Baru Malaysia, Sri Nirmala, ketiga TKI itu menyerang polisi dengan mengarahkan tembakan dengan pistol dan dua lainnya dengan parang ketika polisi sedang melakukan razia di Ulu Tikam, Johor Baru
TKI tewas:
- Wahab, 30 tahun
- Sudarsono, 30 tahun
- Gusti Randa, 35 tahun.
Driyan | PDAT
m.tempo.co/read/news/2014/01/22/173547290/Setahun-Polisi-Malaysia-Tembak-21-TKI

TKI Simbar Cluring Banyuwangi Meninggal Di Taiwan


BANYUWANGI,BALIPOST,com- Satu lagi berita duka datang dari Tenaga Kerja Indonesia (TKI) asal Banyuwangi, Jawa Timur. Kali ini menimpa, Agus Hariyanto, warga Desa Simbar Tampo, Kecamatan Cluring. TKI yang sudah empat tahun lebih merantau di Taiwan ini dikabarkan meninggal dunia karena sakit. “Infonya dia meninggal karena sakit,” kata Nia (25) salah satu TKI lain, rekan mendiang via seluler pada Balipost, Rabu (22/1). Hingga berita ini disiarkan, jasad suami dari Dina ini masih berada di Taiwan.
Mariyatul Kibtiyah, petugas Serikat Buruh Migran Indonesia (SBMI) Banyuwangi, saat dikonfirmasi Balipost, membenarkan berita duka ini. “Jasadnya rencananya akan dikirim pada 24 Januari besok,” katanya. Belum ada keterangan resmi dari pihak Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Dinsosnakertrans) Banyuwangi, mengenai penyebab pasti kematian pejuang devisa ini. (bon)

Editor: Dira Arsana, Wayan
By: http://portal.balipost.com/2014/01/22/tki-banyuwangi-meninggal-di-taiwan.html

Malaysia mulai razia Naker besar-besaran


Buruh migran yang ditangkap tanpa dokumen akan dipenjara dan dipulangkan.
Kementrian Dalam Negeri Malaysia memulai razia tenaga kerja ilegal besar-besaran untuk memulangkan ratusan ribu buruh migran tanpa dokumen ke negara asalnya.
Negeri ini menarik jutaan tenaga kerja dari berbagai negara di Asia, terutama Indonesia, Bangladesh dan Nepal.
Seperti dilaporkan wartawan BBC di Kuala Lumpur, Jennifer Pak, berbagai upaya untuk memulangkan tenaga kerja ilegal dari negara itu sebelumnya dianggap tak efektif.
Kali ini diterjunkan sekitar 10.000 aparat yang langsung datang ke lokasi-lokasi pembangunan gedung serta akan memburu pula majikan yang mempekerjakan para buruh migran ilegal ini.
Dalam sebuah liputan langsung mengikuti jalannya razia, wartawan BBC Jennifer Pak melaporkan dari Selangor ketika aparat memasuki sebuah lokasi pembangunan gedung dan memagarinya dengan petugas agar tidak ada buruh migran ilegal yang bisa kabur.
Tengah malam saat para pekerja sedang tidur lelap mereka dibangunkan dengan paksa. Sebagian nampak sangat kaget dan hanya mengenakan pakaian dalam seadanya.

Indonesia menjadi negara pengirim tenaga kerja terbesar ke Malaysia.
Para pekerja lalu dipisahkan dalam dua barisan, pekerja yang punya dokumen resmi dan sudah diperiksa duduk di belakang bagian kanan.
Pada pergelangan tangan mereka dicap tulisan 'OK' dengan tinta permanen.
 

Tag

IP

My-Yahoo

Blogger Widget Get This Widget

Histast

Total Pengunjung