http://infobmi.blogspot.com/. Powered by Blogger.

Friday, February 21, 2014

Usut Kematian Anita Br Hutauruk, Apa Susahnya Menarik Semua TKI Indonesia dari Malaysia ?


Puluhan pengunjukrasa menuntut pengusutan kematian Anita Purnama Br Hutauruk di kantor Kosulat Jeneral Malaysia Jalan Diponegoro Medan, Jumat pagi (21/2/2014). (Foto: MartabeSumut)
Medan
Pemerintah Indonesia melalui Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR RI) harus serius mengusut tuntas kasus kematian Tenaga Kerja Indonesia (TKI) asal Kota Binjai Sumatera Utara (Sumut) Anita Br Hutauruk. Sebab, sudah terlalu banyak tragedi kemanusiaan yang selalu memposisikan bangsa Indonesia tidak memiliki martabat. Bila perlu, Presiden dan DPR RI patut sepakat menarik semua TKI yang bekerja di negara jiran tersebut.
Permintaan itu dilontarkan puluhan demonstran berbendera Laskar Merah Putih Sumatera Utara saat berunjukrasa ke kantor Konsulat Jeneral Malaysia di Jalan Diponegoro Medan, Jumat pagi (21/2/2014). Pantauan MartabeSumut di lokasi aksi, puluhan orang yang datang tampak berteriak-teriak dengan mengeluarkan kata-kata kecaman terhadap Malaysia. "Usut kematian Anita, mau berapa banyak lagi kasus kemanusiaan yang membuat Indonesia tidak berharga di mata Malaysia, apa terlalu susah Presiden dan DPR RI mengeluarkan kebijakan penarikan semua TKI dari Malaysia dengan menginstruksikan gubernur, bupati dan walikota se-Indonesia menciptakan lapangan kerja," teriak demonstran. Sementara beberapa karton bertuliskan kalimat kesal bernuansa hujatan semisal: "Ganyang Malaysia, usut tuntas kematian Anita Purnama Br Hutauruk, hargai kedaulatan NKRI".
Tiga Tuntutan
Terpisah, Koord Aksi MHA Siregar, yang dikonfirmasi MartabeSumut, menjelaskan, pihaknya datang ke Konsulat Jeneral Malaysia menyuarakan 3 tuntutan. Diantaranya; menuntut pemerintah Malaysia meminta maaf kepada rakyat Indonesia, menuntut polisi Malaysia dan Polri mengungkap tuntas kasus kematian Anita Purnama Br Hutauruk dan menuntut dilakukannya penindakan tegas secara hukum terhadap pihak-pihak yang bertanggungjawab atas kematian Tenaga Kerja Wanita (TKW) Indonesia. "Sudah tak terhitung lagi jumlah TKI kita khususnya TKW yang disiksa bahkan dibunuh. Kenapa Presiden RI dan DPR RI rela bangsa Indonesia direndahkan, diremehkan serta dipecundangi terus," sesalnya bertanya. Siregar berharap, Presiden SBY dan DPR RI secepatnya mengeluarkan kebijakan luar biasa yang bertujuan membuat Malaysia benar-benar kapok. "Buatlah mereka kapok, buatlah Indonesia disegani dan bukan dipecundangi," ingatnya. Selang 15 menit berunjukrasa, 5 orang perwakilan massa diterima di dalam kantor Konjen Malaysia. Masih berdasarkan pengamatanMartabeSumut, aksi unjukrasa mengakibatkan kondisi ruas Jalan Diponegoro mengalami sedikit kemacetan. Seperti diketahui, peristiwa ironis kembali dialami TKW Indonesia asal Binjai Sumut Anita Purnama Br Hutauruk. Betapa tidak, beberapa waktu lalu mayatnya ditemukan membusuk dalam peti mati yang terapung di perairan Indonesia Provinsi Riau.(MS/GREVIN)
Sumber
MartabeSumut

TKI Bali Terjerat Kasus Kriminal Didampingi Pengacara Amerika

Denpasar (Antara Bali) - Tenaga Kerja Indonesia asal Buleleng, Bali, Ketut Pujayasa (28) yang terjerat kasus dugaan penganiayaan dan pemerkosaan di Florida, Amerika Serikat didampingi oleh pengacara dari negara adidaya itu
"Kami telah membicarakan dengan perwakilan Konsulat Jenderal di Houston dan mereka (perusahaan) telah menyediakan pengacara," kata Kepala Balai Pelayanan Penempatan dan Perlindungan TKI (BP3TKI) di Denpasar, I Wayan Pageh,
Menurut dia, pemerintah Amerika Serikat telah menunjuk seorang pengacara yakni Chantel R. Doakes dari sebuah kantor pembela publik di kota Fort Lauderdale,
Pageh menyebutkan bahwa pria yang telah bekerja di kapal pesiar sejak tahun 2012 di MS Nieuw Amsterdam Holland America itu merupakan tenaga kerja Indonesia yang legal dan memiliki kartu TKI luar negeri dengan nomor 51708132006850001.
Sebelumnya pihak BP3TKI telah berkoordinasi dengan pihak agen yang mengirim pria yang ditempatkan dibagian tata hidangan itu yakni PT Sumber Bakat Insani dan Kesatuan Pelaut Indonesia (KPI) untuk penanganan termasuk dengan pihak KJRI di Houston, Texas.
Dia menjelaskan bahwa Ketut merasa dihina dengan kata-kata kasar oleh seorang tamu wanita berusia sekitar 31 tahun berkewarganegaraan Amerika Serikat pada Jumat (14/2) saat ia akan mengantarkan sarapan pagi kepada wanita itu dalam pelayaran pesiar di perairan Roatan, Honduras.
Karena tidak terima dengan kata kasar itu, dari pemberitaan sejumlah media "online" di Amerika Serikat disebutkan bahwa ia kemudian memasuki kamar tempat tamu itu menggunakan kunci induk dan menunggu wanita tersebut di dalam kamarnya.
Kemudian diberitakan bahwa Ketut menganiaya tamunya dan diduga melakukan pemerkosaan. "Saat diinterogasi oleh petugas, ia (Ketut) telah mengakui perbuatannya," ucap Pageh.
Ketut telah ditangkap oleh petugas pengamanan Amerika Serikat saat kapal pesiar super besar itu merapat di Port Everglades pada Minggu (16/2) dan ditahan di Penjara Broward County di Fort Lauderdale, Florida. (DWA)
Sumber http://m.antarabali.com/berita/48921/tki-bali-terjerat-kasus-kriminal-didampingi-pengacara-amerika

TKI Tewas Ceburkan Diri Saat Berlayar


Denpasar – Seorang Tenaga Kerja Indonesia asal Mengwi, Kabupaten Badung, yang menjadi anak buah kapal pesiar Constellation I Nyoman Gede Bagiada dikabarkan tewas dengan cara menceburkan diri saat berlayar dan kejadian itu terekam dalam kamera pengawas.
“Kami telah melakukan koordinasi dengan Kementerian Luar Negeri RI dan telah dilakukan pencarian oleh petugas pemantau laut Amerika Serikat, namun tidak ditemukan,” kata Kepala Balai Pelayanan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia BP3TKI di Denpasar I Wayan Pageh, Jumat.
Menurut dia, berdasarkan laporan yang diterima dari Kepolisian Fort Lauderdale, Florida, dan ditembuskan kepada Kementerian Luar Negeri RI, kejadian tersebut diketahui terjadi pada 29 Januari 2014 sekitar pukul pukul 02.00 dini hari waktu setempat saat kapal pesiar tersebut berlayar di perairan Selat Yucatan, atau di antara perairan Meksiko dan Kuba, sekitar 300 mil dari Amerika Serikat.
Dari keterangan yang diterima pihak BP3TKI dari Kementerian Luar Negeri RI tertanggal 12 Februari 2014 itu, disebutkan bahwa berdasarkan penyelidikan pihak kepolisian setempat, pria yang bekerja di bagian juru masak itu sengaja menceburkan diri ke laut yang terekam langsung kamera pengawas atau “closed circuit television” (CCTV).
Dari surat Kemenlu RI dengan nomor 03180/WN/02/2014/65 dan ditandatangani Direktur Perlindungan WNI dan BHI, Tatang Budhie Utama Razak itu disebutkan bahwa pihak kepolisian dari US Coast Guard, jasad pria dari Banjar Serangan, Desa Mengwi, Kabupaten Mengwi itu tidak ditemukan mengingat ia terjun dari ketinggian sekitar 45 meter dan kemungkinan terhisap gelombang akibat baling-baling kapal.
Berdasarkan penyelidikan, ia sengaja menceburkan diri diduga akibat tekanan batin karena penyakit diabetes yang diidapnya dan tidak tidak mendapat biaya cuti pulang dari perusahaannya bekerja, Royal Carribbean Cruises Ltd (RCCL) untuk menjenguk keluarganya di Bali. Hal tersebut juga diperkuat oleh teman-temannya.
Pihak Konsulat Jenderal RI di Houston, Texas juga telah melakukan koordinasi kepada pihak RCCL untuk meminta tanggung jawab perusahaan untuk segera memebritahukan pihak keluarga dan terkait kompensasi yang diberikan kepada ahli waris.
Pihak RCCL sendiri tengah menyelesaikan dokumen yang dibutuhkan untuk pengeluaran dan pengiriman kompensasi kepada ahli waris.
BP3TKI Denpasar sendiri mengetahui kejadian itu dari surat elektonik PT Ratu Oceaniaraya tertanggal 3 Februari 2014 dan surat dari PT Cipta Wira Tirta mengenai informasi hilangnya anak buah kapal dari Pulau Dewata. (SB-ant) sumber SULUHBALI.CO

Moratorium TKI ke Arab Saudi tetap berlaku


Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Muhaimin Iskandar (kanan) dan Menteri Tenaga Kerja Arab Saudi Adiel M Fakeih, menandatangani naskah kerja sama tentang penempatan dan perlindungan tenaga kerja Indonesia (TKI) sektor 'domestic worker', di Riyadh, Arab Saudi, Kamis (20/2). Penandatanganan perjanjian juga memberikan kepastian hukum bagi pengguna jasa maupun TKI, sekaligus memberikan kepastian jaminan perlindungan bagi TKI yang bekerja pada pengguna jasa. (FOTO ANTARA/Ayub/ho)
Jakarta (ANTARA News) - Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Kemnakertrans) memastikan bahwa moratorium penempatan Tenaga Kerja Indonesia (TKI) sektor domestik ke Arab Saudi masih tetap berlaku paska penandatanganan perjanjian bilateral antara kedua negara pada Rabu (19/2) lalu.
"Kami tegaskan sampai saat ini status moratorium penempatan TKI sektor domestik ke Arab Saudi tetap berlaku sehingga penempatannya belum diperbolehkan" kata Sekjen Kemnakertrans, Abdul Wahab Bangkona, di Jakarta, Jumat.
Dinas Tenaga Kerja diseluruh Indonesia diminta untuk meningkatkan pengawasan sebagai antisipasi adanya oknum yang mencoba untuk menyelundupkan TKI sektor domestik ke Arab Saudi.
Abdul Wahab mengatakan penempatan TKI sektor domestik ke Arab Saudi belum bisa dilakukan karena masih menunggu pemenuhan poin-poin perjanjian bilateral tersebut oleh kedua belah pihak.
Setelah penandatanganan perjanjian tersebut makaJoint Working Committee(JWC) dari kedua negara akan segera melakukan pertemuan lanjutan untuk membahas sistem, mekanisme, dan persyaratan serta standar perjanjian kerja.
"Moratorium TKI ke Arab Saudi akan tetap berlaku sampai tercapainya sistem, mekanisme, dan persyaratan serta standar perjanjian kerja yang lebih baik dalam memberikan jaminan perlindungan dan pencapaian kesejahteraan TKI," kata Abdul Wahab.
Poin-poin perjanjian yang harus disepakati dalam standar perjanjian kerja antara lain memuat jenis pekerjaan dan jam kerja, tempat kerja, hak dan kewajiban bagi pengguna jasa dan TKI, gaji dan cara pembayarannya, hari libur sehari dalam seminggu dan cuti serta jangka waktu, perpanjangan dan penghentian perjanjian kerja.
Selain itu, poin-poin perjanjian kerja juga mencakup pemenuhan hak-hak TKI dalam penyediaan akses komunikasi, paspor dipegang TKI, asuransi dan perawatan kesehatan, kontrol terhadap biaya penempatan, sistemonlinedalam rekrutment dan penempatan, petunjuk penempatan dan perlindungan TKI, mekanisme bantuan 24 jam (call center) dan repatriasi.
"Pencabutan moratorium penempatan TKI sektor domestik ke Arab Saudi akan ditetapkan kemudian setelah pemerintah Indonesia dan Arab Saudi beserta semua stakeholder (pemangku kepentingan) dapat menjalankan poin-poin perjanjian dan menyepakati seluruh sistem, mekanisme dan persyaratan," kata Abdul Wahab.
(A043)
Editor: Ella Syafputri
Sumber ANTARA News

Plus-Minus Kepemimpinan Wali Kota Risma


TEMPO.CO, Surabaya - Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini dikenal sebagai sosok pemimpin yang selalu menjalankan tugasnya dengan baik. Selain itu, sekretaris organisasi masyarakatPaguyuban Arek-arek Jatim (Pagar Jati), Zainul Fadli, mengatakan Risma juga "tahan banting".
"Bu Risma ya seperti itu orangnya jika dilihat dari kerjanya selama ini," kata Fadli ketika dihubungiTempo, Senin, 17 Februari 2014.
Menurut Fadli, kekurangan Risma adalah terlalu banyak melakukan pencitraan melalui media massa. Selain itu, kata Fadli, Risma terkesan membuat janji yang terlalu muluk. Fadli mencontohkan, Risma sempat mengatakan telah menyiapkan anggaran sebesar Rp 2,5 miliar untuk para pengamen jalanan Surabaya.
"Sekali manggung, mereka mendapat sekitar Rp 2 juta. Tapi nyatanya mereka pernah mengatakan ke saya bahwa sama sekali belum pernah mendapatkan uang sebesar itu dari Risma," kata Fadli.
Adapun Dadik Risdaryanto, Ketua DPC Partai Demokrat Surabaya, mengatakan Risma merupakan sosok wali kota bertipe pekerja keras yang memiliki visi dan sangat ingin bersentuhan langsung dengan masyakarat Surabaya.
Namun, menurut dia, Risma mempunyai beberapa kekurangan. "Risma itu terlalu mendominasi. Selama ini dia yang sering muncul tetapi yang lain tidak. Ini kan bisa berdampak jelek bagi regenerasi kepemimpinan di Surabaya," kata Dadik.
Dadik menambahkan, kemampuan berkomunikasi Risma tergolong buruk. Selama ini, kata Dadik, tak ada komunikasi dalam bentuk apa pun antara dirinya sebagai ketua partai politik dan Risma. "Padahal wali kota itu kan jabatan politis. Seharusnya ada komunikasi politik dengan partai-partai di Surabaya," katanya.
Risma, yang memimipin Surabaya sejak Oktober 2010, kini dilanda tekanan sejumlah kekuatan politik di ibu kota Jawa Timur itu. Salah satu tekanan justru datang dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) yang mengajukannya sebagai calon wali kota tiga tahun silam. (baca: Siapa Menggasak Surya-1
Partai ini menyorongkan Wisnu Sakti Buana, Ketua PDIP Surabaya, sebagai wakil wali kota pengganti tanpa mendiskusikannya terlebih dahulu dengan Risma. Lebih dari sekadar tak cocok, diduga ada kepentingan bisnis di balik penetapan ini.
Risma menyatakan sama sekali tidak jadi masalah baginya jika harus mundur. “Saya sudah berikan semuanya,” kata satu dari tujuh kepala daerah terbaik pilihanTempo dua tahun silam ini. “Capek sayangurusmereka, yang hanya memikirkan fitnah, menang-menangan, sikut-sikutan.” Ketika ditanya siapa yang dimaksud dengan “mereka”, ia tak menjawab. (baca: Diisukan Mundur, Risma: Ndak..Ndak..
Berita terkait ↓
1. Alasan Risma Tak Pernah Pakai Pengawal Pribadi

2. Wali Kota Risma Terancam Dicekik dan Dibunuh
3. Wali Kota Tri Rismaharini Siap Mundur

4. Wali Kota Risma Bakal Panggil Seluruh Karyawan KBS
 

Tag

IP

My-Yahoo

Blogger Widget Get This Widget

Histast

Total Pengunjung