http://infobmi.blogspot.com/. Powered by Blogger.

Friday, October 18, 2013

4 TKI Asal Sumbawa Tiba Kamis Pagi

Sumbawa, PSnews– Berita kematian 4 orang pria yang disebut-sebut sebagai tenaga kerja Indonesia (TKI) asal Kabupaten Sumbawa, telah santer terdengar di tengah masyarakat Sumbawa dan sekitarnya. Mereka ternyata berasal dari Kecamatan Buer, memang sejauh ini belum ada keterangan resmi dari Pemerintah maupun Pemerintah Kabupaten Sumbawa terkait berita tewasnya para pria tersebut.Rabu (16/10/2013), wartawan menelusuri kebenaran kabar tersebut ke pihak Kecamatan Buer. Menurut Camat setempat, A. Hasym B, bahwa keempat pria tersebut telah diketahui oleh keluarganya masing-masing tewas di Malaysia. Mereka adalah Heriyanto alias Cella warga Dusun Pernang Desa Pernang, Ikrariansyah warga Pernang, Hapat warga Dusun Juru Mapin Orong Desa Juru Mapin dan Wahyudi warga Dusun Tarusa B Desa Tarusa. Sayangnya, camat pun tidak mengetahui persis jenis pekerjaan keempat orang tersebut. Berdasarkan keterangan yang ia dapatkan dari para orang tua atau keluarga dekat para korban, diketahui keempatnya hanya ke Malaysia untuk mencari pekerjaan. “Saya juga tahunya dari berita di TV. Setelah itu saya pastikan ke warga dan diakui ada anggota keluarganya yang disebut namanya dalam pemberitaan. Keluarga para korban mengaku keempatnya hanya pergi mencari pekerjaan di Malaysia, tapi tidak diketahui apa jenis pekerjaannya,” papar Camat. Camat menambahkan, terkait kepastian pemulangan jenazah keempat pria tersebut, sejauh ini belum ada informasi yang jelas, baik dari Pemprop NTB maupun Pemkab Sumbawa. Abdul Hamid Pre, yang merupakan paman dari salah seorang korban penembakan, Wahyudi. Menurut Pre, keponakannya tersebut terakhir kali menghubungi iparnya di Desa Tarusa melalui telepon dan menanyakan kabar keluarganya di Desa. Ia pun kaget, ketika mendengar kabar sehari setelahnya bahwa Wahyudi merupakan salah seorang dari keempat korban yang ditembak polisi Malaysia atas kasus perampokan. Sebelum berangkat ke Malaysia, jelas Pre, keponakannya tersebut sehari-hari bekerja sebagai petani di lahan sendiri. “Keluarga terutama ibunya, sangat sedih mendengar kabar ini. Apalagi Wahyudi adalah anak yang paling diharapkan setelah ayahnya meninggal dunia,” ucapnya. Sementara itu, Sekjen Serikat Buruh Migran Indonesia (SBMI) Kabupaten Sumbawa, Syamsuddin, mengatakan, kendati keempat orang tersebut bukan terdaftar sebagai TKI dan melanggar hukum, tapi pihaknya berharap supaya pemerintah RI tetap memperhatikan hak-hak mereka sebagai WNI. Dengan cara segera memulangkan jenazahnya kepada keluarga di alamat masing-masing. Kepala Dinas Tenaga dan Transmigrasi Sumbawa, Drs. Arif, M.Si., yang dihubungi, mengaku, pihaknya telah mengurus proses pemulangan keempat jenazah tersebut. Diperkirakan jenazah keempatnya tiba di rumah duka Kamis dini hari (17/10/2013) sekitar pukul 04.00 – 05.00 wita. Dalam pemulangan jenazah, terang Arif, menggunakan pesawat Garuda Airlines nomor penerbangan 432 EPB rute Jakarta-BIL. Berangkat dari Bandara International Lombok (BIL) pukul 18.10 WIB dan diperkirakan tiba di BIL sekitar pukul 21.45 WITA. Kemudian akan diangkut menggunakan 3 mobil, 2 ambulance yang disediakan BP3TKI Mataram dan 1 mobil pengangkut jenazah dari Pemkab Sumbawa

TKW Berisiko Dimanfaatkan Sindikat Narkoba Internasional Sebagai Kurir


JAKARTA - Tenaga Kerja Indonesia (TKI) merupakan pahlawan devisa bagi negara. Namun disisi lain, TKI juga bisa terkait dengan kasus-kasus penyalahgunaan narkoba yang kerap terjadi belakangan ini. Pimpinan BLK TKI Dumas Lintas Benua, Herlin, memandang perlu jika para TKI, khususnya Tenaga Kerja Wanita (TKW) yang rencananya akan diberangkatkan Timur Tengah, Hongkong, Taiwan, dan Singapura diberikan informasi tentang narkoba dan bahayanya. Sebab, masalah narkoba begitu dekat dengan para TKW. "Para TKW tujuan Taiwan dan Hongkong, mereka menjadi sangat riskan karena medapati hari minggu sebagai hari libur, yang bisa memicu terjadinya penyalahgunaan narkoba, baik melalui kenalan, orang dekat, ataupun lingkungan komunitasnya," ungkap Herlin, dalam kegiatan Focus Group Discussion (FGD) di Jalan Kayu Putih Utara 1 F No. 69, Jakarta Timur, Kamis (17/10/2013). Melalui FGD ini, Herlin berharap, para TKW binaannya, memiliki pengetahuan tentang bahaya narkoba sebagai bekal mereka dalam menjalani pekerjaannya di negara tujuan mereka kelak agar dapat terhindar dari permasalahan penyalahgunaan narkoba. Para TKW juga diharapkan bisa mengetahui bahaya narkoba dan kekhawatiran dijadikan kurir oleh para sindikat internasional. Kepala Seksi Media Tradisional Subdit MNE Deputi Bidang Pencegahan, Ahmad Soleh, menjelaskan para TKW kerap dijadikan kurir oleh para sindikat dengan dua cara, yaitu secara langsung dengan sadar menjadi kurir yang biasanya karena alasan ekonomi. "Kedua karena masuk jebakan sindikat, alih-alih dipacari, dinikahi, diajak wisata ke luar negeri gratis, dititipi, atau dipinjam alamat, yang pada akhirnya dijebak untuk membawa barang haram tersebut ditempat-tempat yang tidak disangka-sangka, seperti koper, paket parcel," tegas Ahmad. "TKW diminta selalu waspada terhadap segala bentuk penyalahgunaan narkoba," pungkas Ahmad. (hol)
sumber

Perbaiki Sistem Hukum Cegah Perdagangan Orang

Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia menilai memperbaiki sistem hukum merupakan strategi yang dapat ditempuh untuk mencegah tindak pidana perdagangan orang baik substansi, struktur, budaya masyarakat, maupun penegakan hukum. "Memerangi perdagangan orang perlu melibatkan multisektor yang komprehensif yang biasanya dimulai dari pengembangan kerangka hukum memadai," kata Direktur Jenderal Peraturan Perundang- undangan Kemkumham Wahiduddin Adam pada diskusi bertajuk "Membangun dan Memperkuat Kolaborasi 'Stakeholder' dalam Pemberantasan Tindak Pidana Perdagangan Orang" di Gedung DPR, Jakarta, Kamis (17/10). Wahiduddin mengatakan ketentuan mengenai larangan perdagangan orang, terutama anak pada dasarnya telah diatur dalam berbagai aturan perundang undangan, antara lain UU KUHP, UU HAM, UU Perlindungan Anak, UU Peradilan Anak, UU Kepariwisataan, UU Administrasi Kependudukan, UU Hubungan Luar Negeri, UU Keimigrasian dan UU tentang Pemberantasan Tindak Pidana Perdagangan Orang yang disahkan pada April 2007. Dia menjelaskan Undang- Undang Nomor 21 Tahun 2007 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Perdagangan Orang merupakan salah satu upaya dalam kriminalisasi atau pembaharuan hukum pidana. "UU ini bisa membawa harapan baru dan tantangan bagi aparatur hukum dan pemerhati terhadap tindak pidana perdagangan orang untuk kembali memperhatikan dan mempelajari unsur-unsur dan sistem perlindungan hukum, terutama bagi saksi korban," katanya. Wahiddudin juga menilai dengan dimulai dari undang-undang, bisa mengantisipasi dan menjerat semua jenis tindakan dalam proses, cara atau semua bentuk eksploitasi yang mungin terjadi. "Sedangkan, dilihat dari ancaman bagi para pelaku atau pihak terkait, ancaman hukumannya sudah sangat menakutkan," katanya. Dia juga berpendapat upaya pencegahan dan penanggulangan hukum harus disesuaikan dengan kasus dan modus dari tindak pidana orang karena bentuk dan modusnya yang beragam. "Karena tidak dapat dilakukan secara umum dan sama rata, namun harus berorientasi pada penyebab yang melatarbelakangi tindak pidana tersebut," katanya. Wahiduddin menyebutkan ada tiga komponen terkait dan mempengaruhi proses bekerjanya hukum, yakni pembuatan hukum (law making processes), proses penegakan hukum (law implementing processes) dan pemakai hukum (role occupant). "Pembuatan hukum, yakni keberpihakan hukun yang juga ditentukan oleh siapa pembuatnya, penegakan hukum dalam hal ini aparat penegak atau pelaksana hukum yang sangat menentukan terlaksana tidaknya hukum tersebut dan pemakai hukum, yakni masyarakat sendiri, sejauh mana kesadaran hukum masyarakat juga sangat menentukan," katanya. Namun, menurut dia, masih terdapat hambatan dalam mencegah dan pemberantasan tindak pidana perdagangan orang, antara lain belum maksimalnya kerja sama dan koordinasi aparat penegak hukum dan perbedaan persepsi dalam implementasinya. "Dalam upaya menanggulangi kasus ini tidaklah mungkin dapat dilakukan oleh pemerintah saja, melainkan membutuhkan kerja sama dan seluruh 'stakeholder' pemangku kepentingan yang ada," katanya. Karena itu, dia mengimbau masyarakat dan keluarga bersama pemerintah wajib mencegah tindak pidana perdagangan orang.
sumber

Lagi, TKI Ilegal Meninggal di Malaysia


BULUKUMBA, FAJAR -- Warga kembali diingatkan untuk tidak sekali-kali keluar negeri dan menjadi TKI (Tenaga Kerja Indonesia) tidak resmi. Seorang warga asal Desa Taccorong, Kecamatan Gantarang, Nasrah Binti Muh Ali, 47, dikabarkan meninggal dunia, Kamis 17 Oktober kemarin di Tawau, Malaysia. Malangnya, karena keluarganya yang ikut bersamanya terlambat mengambil inisiatif, Nasrah akhirnya dimakamkan di negeri jiran tersebut. Pihak Kedubes RI di Indonesia memakamkannya, setelah tidak mendapat konfirmasi dari keluarganya. Anak tunggal Nasrah, Sabriadi, 30, saat ditemui kemarin malam, Rabu 16 Oktober, mengaku, ibunya yang merantau sejak 15 tahun lalu, keberangkatannya tidak diketahui pemerintah atau tidak resmi. "Dia di sana bekerja di kebun kelapa sawit sebagai buruh pemetik buah kelapa," jelas dia. Di Tawau, kata dia, Nasrah hanya tinggal berdua dengan suaminya, Bakri, 40, ayah tiri Sabriadi. "Informasinya baru kita tahu tadi pukul 14.00 WITA (Rabu 16 Oktober). Saya waktu tahu informasinya. Sebelumnya dia telepon cuma sakit kepala dan dibawa ke rumah sakit," jelas dia. Sabriadi dan keluarganya awalnya berharap, jenazah ibunya bisa dipulangkan ke tanah air. "Tapi katanya tidak bisa. Kami hanya minta fotonya," jelas Sabriadi. Menurut dia, Nasrah ke Malaysia setelah berpisah dengan suami pertamanya. Menurut Sabriadi, ibunya hanya pulang kampung terakhir pada 2012 lalu. Kepala Bidang (kabid) Tenaga Kerja di Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Dissonakertrans) Bulukumba, Nasaruddin, menjelaskan, memang pihaknya tidak mendapat informasi tentang meninggalnya TKI asal Bulukumba. "Jika TKI resmi, biasanya kita mendapat informasi langsung dari Perusahaan Jasa Tenaga Kerja Indonesia (PJTKI). Langsung dapat asuransi hingga Rp75 juta. Tapi kalau tidak resmi, kami tetap mendorong kepada Badan Pelayanan Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BP3TKI) untuk bisa dipulangkan," katanya. (sbi/aha) sumber www.fajar.co.id/sulawesiselatan/2982418_5663.html

16 PRT Indonesia Ditipu dan Ditinggalkan di Gurun Pasir Saudi


RIYADH, KOMPAS.com — Seorang warga Arab Saudi, Rabu (16/10/2013), menyelamatkan 16 orang pembantu rumah tangga Indonesia yang tersesat di sebuah daerah terpencil antara Riyadh dan Mekkah. Para perempuan Indonesia itu pertama kali ditemukan seorang warga negara Arab Saudi yang melihat mereka ketika sedang berkendara bersama keluarganya melewati daerah yang berjarak lima kilometer dari ruas jalan utama itu. "Saya sangat terkejut melihat para perempuan itu berada di daerah yang terpencil seperti ini," kata Abdul Rahman Al Harbi, warga Saudi yang menemukan mereka. "Saat saya mendekati mereka, saya bisa melihat mereka sangat ketakutan, apalagi hari sudah mulai gelap. Salah seorang perempuan membawa bayi berusia dua bulan," tambah Al Harbi kepada harian Al Jazirah. Dia menambahkan, salah seorang perempuan itu mengatakan, mereka tidak memiliki dokumen tinggal resmi dan mereka telah ditipu oleh seorang penyelundup. "Salah seorang dari mereka mengatakan mereka dijanjikan akan diantar dari Riyadh ke Mekkah. Namun, orang itu menurunkan mereka di kawasan terpencil itu dan meninggalkan mereka," ujar Al Harbi lagi. Situasi semakin sulit karena para perempuan itu tidak memiliki sarana komunikasi untuk mencari pertolongan. Al Harbi kemudian menghubungi polisi setempat yang kemudian membawa para perempuan itu ke tempat yang lebih aman. Para penyelundup manusia biasa menggunakan musim haji untuk mengangkut para pembantu rumah tangga ke kota suci itu dengan janji pekerjaan yang baik dengan gaji besar. Editor: Ervan Hardoko Sumber: Gulf News

Menjadi Istri yang Ditakuti Suami Bukanlah Prestasi


ISTI atau Ikatan Suami Takut Istri
sepertinya merupakan organisasi
non formal yang demikian
populernya sekarang ini. Saya
pernah membaca sebuah joke
populer yang menggelikan : Di
pintu surga terdiri dari dua
antrian untuk laki laki , yang
pertama bertuliskan “Suami
Takut Istri”, disitu antriannya luar
biasa panjang. Tepat
disampingnya adalah kelompok
kedua, di atas pintu terbaca
“Suami Tidak Takut Istri”, yang
hanya terdiri dari dua pria yang
sedang berdiri. Ketika malaikat
mengatakan betapa luar
biasanya mereka berdua karena
tidak seperti lelaki pada
umumnya, dengan setengah
gugup mereka
menjawab…”eeerr… eheemm…
sebenarnya kami berdiri disini
karena disuruh istri…”
Membaca artikel rekan
Kompasioner Benny Rhamdani
yang berjudul “Jangan Bangga
Punya Suami Takut Istri”,
mendorong saya untuk menulis
ini sekaligus menyetujui
pandangan rekan Benny bahwa
menjadi istri yang ditakuti suami
bukanlah sebuah prestasi yang
patut dibanggakan. Jadilah istri
yang dihormati dan dihargai
bukan ditakuti.
Menikah adalah menyatukan dua
hati dan jiwa membentuk satu
ikatan suci yang memiliki
kesamaan visi dan harapan,
ditautkan oleh cinta dan
dilandasi dengan rasa hormat
dan saling menghargai.
Rasa takut itu ada batasnya.
Sampai kapan sih seseorang bisa
dijajah dan ditekan sebelum
akhirnya berontak ?. Saya sudah
melihat cukup banyak contoh
dimana sang istri sangat
dominan, sangat pencemburu,
dan selalu ingin menguasai
suami. Awalnya kelihatan si suami
patuh dan tunduk, namun
sembilan puluh persen dari
contoh kasus yang pernah saya
cermati, berakhir pada
perceraian atau perselingkuhan.
Tidak ada yang perlu
dibanggakan menjadi seorang
istri yang ditakuti. Karena itu
sama dengan mengakui diri
bahwa anda dinikahi bukan
sebagai istri tapi sebagai satpol,
densus 88 atau satpam galak.
(pilih salah satu….).
Hanya wanita bodoh dan tidak
berharga diri yang suka
mengecek ngecek handphone
suami, dan mengobok obok isi
tas kerja maupun dompetnya.
Jika anda sebagai istri harus
melakukan hal itu, maka itu
artinya tidak ada lagi
kepercayaan antara anda dan
suami. Lalu untuk apa
mempertahankan suatu
hubungan tanpa rasa percaya ?.
Dasar utama hubungan adalah
saling mempercayai. Contoh jelas
yang sekarang ini kita saksikanÂ
adalah kegagalan koalisi parpol
dibawah pimpinan SBY sebagai
pentolan PD, yang akhirnya
berubah menjadi koalisi bulan
bulanan. Tidak ada lagi saling
mempercayai antara parpol yang
mengikatkan diri dalam koalisi,
yang tertinggal hanyalah saling
mencurigai dan akhirnya saling
menjelek jelekan.
Apa yang terjadi ketika kedua
belah pihak mengikatkan diri tapi
selalu saling mencurigai ?. Saya
katakan dengan tegas sekali lagi,
ketika seorang istri merasa perlu
setiap saat mengecek
keberadaan suami, mengutak
atik handphone serta
mengobok obok isi tas dan
dompetnya, maka sesungguhnya
harga diri dan kemuliaan seorang
istri sudah lama tercabik.
Sebaiknya cepat duduk bersama
dan membicarakan ke arah
mana hubungan pernikahan
anda sedang dibawa ?.
Jika ada sesuatu hal yang
mencurigakan, tanyakan dengan
baik. Duduk dan bicarakan
dengan tenang tentang apa yang
anda rasakan dengan jelas.
Katakan kepada suami apa
yang menjadi kekhawatiranÂ
dan rasa cemburu yang timbul
dari tindak tanduk suami. Suami
yang baik dan mencintai sang
istri, tidak akan dengan sengaja
terus menerus berperilaku
menyakiti dan membuat sang istri
khawatir.
Ketika anda menikah dengan
seseorang yang outgoing , supel,
ramah dan memiliki pergaulan
luas, maka tidak fair
menuntutnya berubah menjadi
pribadi yang pendiam ketika
sudah menikah. Tentu ada
batasan zona kenyamanan dalam
setiap hubungan. Bicara dan
komunikasikan dengan baik
sampai sejauh mana perilaku dan
pergaulan sang suami atau istri
yang bisa anda terima dengan
nyaman.
Saya termasuk istri yang sangat
mempercayai suami. Jika saya
termasuk tipe cemburuan, maka
suami saya yang charming,
ramah dan penuh perhatian
terhadap pasien pasiennya sudah
lama membuat saya kering
kerontang. Ketika menikah
dengannya, saya tahu
personality-nya seperti apa. Dia
juga memahami bahwa dia
menikah dengan seorang wanita
yang tidak bisa diikat lehernya
dan diperintah sesuka hati. Ada
batasan saling menghormati yang
jelas diantara kami. I think
that’s why we are still crazy
about each other. Not merely
because we love each other very
much, but we respect each other
deeply.
Berikut ini saya berikan contoh
sederhana yang barangkali tanpa
sengaja dilakukan oleh para istri,
mungkin juga dengan dasar
terlalu mencintai sang suami
sampai dijaga demikian ketatnya.
Tapi sejujurnya merupakan suatu
kesia siaan mengikat seseorang
dengan cara menjaganya siang
dan malam. Itu sama saja dengan
memegang erat sebuah botol
minuman yang ternyata tidak ada
isinya. Anda tidak bisa
memenjarakan hati dan perasaan
orang lain. Yang bisa dijaga
hanya fisiknya semata. Itupun
untuk berapa lama ? Akan tiba
saatnya anda lelah sendiri, atau
dia yang berontak kemudian
pergi.
-Jangan mengobok obok milik
pribadi suami seperti
Handphone, tas kerja atau
dompetnya. Jika ada surat yang
ditujukan atas nama suami anda,
biarkan dia yang membukanya.
-Hindari mengecek keberadaan
suami setiap jam dengan
meneleponnya terus menerus.
Tidak seorangpun senang
dibuntuti. Be a wife, not a
stalker!.
-Jangan menelepon kantornya
hanya untuk meng-cross check
keberadaanya atau menghubungi
teman temannya untuk menggali
informasi karena kecemburuan
anda. Ini hal yang sangat
memalukan suami, dan
sebenarnya memalukan sang istri
juga. Itu sama saja dengan
memproklamirkan kepada dunia
bahwa suami anda tidak dapat
dipercaya.
Nah, bagaimana ketika anda
merasa curiga ? Atau rasanya
ada yang tidak beres, dan suami
anda bersikap lain dari
biasanya ?.
Bicarakan dan tanyakan secara
tenang dan ambil waktu khusus
untuk itu. Jangan langsung
menuduh dan memulai dengan
kalimat “Kamu memang selalu
tidak peduli denganku…”
Memulai pembicaraan atau
diskusi dengan kalimat seperti itu,
justru memposisikan suami
menjadi defensive. Jauh lebih
baik anda mengatakan….” saya
merasa kesepian menunggumu
lembur sepanjang malam..”
Ada sesuatu yang namanya
instinct seorang istri. Para suami,
jangan meremehkan kemampuan
mengendus dari seorang wanita
yang bisa mengalahkan
kehebatan anjing pelacak. Ada
kalanya wanita “tahu” bahkan
tanpa harus melihat bukti
apapun. (anggaplah ini sebagai
peringatan kepada kaum pria
yang pikirannya suka macam
macam…)
Menjaga agar suami selamanya
mencintai anda ? Jagalah hati
dan perasaannya dengan
menghormati dan
mempercayainya, bukan dengan
mengecek keberadaannya setiap
saat seperti detektif gadungan.
Ingin agar istri anda selamanya
menjadi wanita charming dan
tidak galak seperti anjing
pelacak ? Berlakulah layaknya
seorang gentleman yang
memang bisa dipercaya. Pria
sejati tidak memiliki kapasitas
menyakiti wanita yang
mencintainya dengan berdusta
dan menipu diam diam.
 

Tag

IP

My-Yahoo

Blogger Widget Get This Widget

Histast

Total Pengunjung