ISIS Ancam Kebhinekaan di Indonesia
Jakarta:
Pemerintah tidak boleh
menganggap remeh
menguatnya eksistensi Islamic
State of Iraq and Syria (ISIS) di
Indonesia.
Ketua Pusat Studi Politik &
Keamanan (PSPK) Universitas
Padjajaran Muradi kepada
Media Indonesia di Jakarta,
Sabtu (2/8/2014), menilai ISIS
berpotensi menjadi ancaman
serius bagi keragaman dan
kebhinekaan Indonesia oleh
paham radikal dengan
pendekatan kekerasan yang
terlegitimasi agama
sebagaimana dipraktikkan oleh
ISIS di Timur Tengah.
Sehingga pemerintah perlu
tegas untuk membatasi
perkembangan organisasi
radikal tersebut di Indonesia.
Muradi menambahkan,
pemerintah perlu
mengintegrasikan instansi
terkait guna merespons dan
membatasi ruang gerak ISIS di
Indonesia.
Pemerintah perlu mendorong
Badan Nasional
Penanggulangan Terorisme
(BNPT) dan Densus 88 Antiteror
untuk memformulasikan
program kontra radikal dan
deradikalisasi secara efektif
dengan instansi terkait.
Program kontra radikal dan
deradikalisadi bisa dilakukan
dengan mengidentifikasikan
perseorangan atau kelompok
dengan tujuan Timur Tengah
yang diduga akan bergabung
dengan ISIS dan saat
bersamaan memetakan
perseorangan dan kelompok
yang masuk ke indonesia yang
diduga berasal dari Irak dan
Suriah pascabergabung ISIS.
"Tentu saja pelibatan instansi
lain jadi suatu kebutuhan serius
di luar BNPT dan Polri, misalnya
TNI, BIN, Kemlu, Imigrasi dan
sebagainya," paparnya.
Sebab, lanjut Muradi, sedikit
saja pemerintah lengah dan
lambat dalam merespons hal
tersebut, ancaman aksi teror
dan kekerasan atas nama
agama dan ancaman atas
keberagaman Indonesia bukan
sekadar wacana.
Berita Terkait ↓
SoalISIS, BNPT: Perlu Ada Amandemen UU Terorisme
JAT DukungISIS, Eks Pimpinan: Yang Mendukung Sedikit, Hanya Satu-Dua Orang
Ini Alasan Kominfo Belum Blokir VideoISIS
Sumber ↓
Saturday, August 2, 2014
Tak Hanya Soal TKI, Pencoleng Isi Bagasi di Bandara Juga Jadi Sorotan KPK dan UKP4
Jakarta - Sidak yang dilakukan
KPK, UKP4, serta Bareskrim Polri
di Bandara Soekarno-Hatta,
Cengkareng, Banten tak hanya
menyoroti soal dugaan
pemerasan yang menimpa TKI.
Soal lain yang banyak
dikeluhkan soal publik di
bandara yakni pencoleng di
bagian bagasi.
"Itu bisa terjadi karena banyak
orang yang nggak jelas bisa
masuk. Nah itu kan ditertibkan
oleh AP II. Karena kartu pass
masuk diperjual belikan. Insya
Allah akan keras di aspek itu,"
kata Deputi UKP4 Mas Achmad
Santosa, Sabtu (2/8/2014).
Menurut pria yang akrab disapa
Ota ini, pihak AP II akan
menyikapi soal itu dengan
serius. Akan dibangun tempat
pengaduan bagi mereka yang
mengalami kecurian di bagasi.
"Sekarang AP II sudah punya
pos pengaduan untuk
keamanan dan kenyamanan
bandara," tambahnya.
Sebelumnya pada akhir pekan
lalu ada 18 orang yang
diamankan terkait dugaan
pemerasan di Bandara
Soekarno-Hatta. Mereka
diamankan di Polda Metro Jaya
dan didata.
Sumber ↓
Baca Juga ↓
Kini Ada Bus Depok-Bandara Cengkareng Rp 40 Ribu
KBRI Kuala Lumpur Pulangkan 17 TKI Korban Perdagangan Orang
Ini 10 Langkah KPK, UKP4, Polri, dan AP 2 Pasca Sidak di Bandara Soekarno-Hatta
Sumber ↓
Baca Juga ↓
Kini Ada Bus Depok-Bandara Cengkareng Rp 40 Ribu
KBRI Kuala Lumpur Pulangkan 17 TKI Korban Perdagangan Orang
Ini 10 Langkah KPK, UKP4, Polri, dan AP 2 Pasca Sidak di Bandara Soekarno-Hatta
Label:
Bandara,
KPK,
Pencoleng Isi Bagasi,
TKI,
UKP4
Subscribe to:
Posts (Atom)