http://infobmi.blogspot.com/. Powered by Blogger.

Sunday, October 20, 2013

Lagi, Gadis Brazil Lelang Keperawanan Lewat Video Online


Selain terkenal dengan bossa nova dan sepak bola, kini Brazil juga terkenal dengan gadi-gadis yang lelang keperawanan secara online. Rebecca Bernardo, gadis berusia 18 tahun asal Sapeacu, Brazil ini berusaha menjual keperawanannya kepada penawar tertinggi via online dengan harapan bahwa ia akan mampu mengumpulkan uang yang cukup untuk menutupi biaya perawatan ibunya yang sakit karena terserang stroke, kata Gawker. Ini disinyalir adalah bentuk peortitusi dengan bentuk ketulkusan. Bernanrdo mengikuti jejak rekannya Catarina Migliorini, yang pada bulan Oktober lalu sempat juga melelang keperawanannya kepada seorang pria Jepang bernama Natsu melalui online, dan sempat menjadi pemberitaan di berbagai media.m Bernardo mengaku bahwa ia terinspirasi oleh usaha yang dilakukan Migliorini yang menjual keperawanannya demi menutupi biaya seorang penjaga untuk ibunya. “ Ada saatnya ketika Anda harus membuat keputusan besar untuk mendapatkan apa yang Anda inginkan. dan saya harus kuat untuk itu” kata Bernardo pada CNN. Bernardo membuat video YouTube dan mulai menawarkan melelang keperawanannya di bulan November, namun, sejauh ini, ia belum ada hasil seperti yang dilakukan Migliorini. Hanya 14.000 orang yang telah melihat dan tawaran tertinggi masih sekitar $ 35.000, menurut The Dot Daily. Ibu Bernardo tidak senang dengan keputusan tersebut, “Dia harus mencari pekerjaan. Tidak seharusnya ia menjadi pelacur seperti ini ” kata ibunya pada CNN (huffingtonpost/k28/ yri)
sumber

Pengaduan nasib buruh migran ditingkatkan


Pemberitaan mengenai Kartika Puspitasari, pembantu rumah tangga asal Indonesia yang dianiaya majikannya di Hong Kong baru saja reda pertengahan September kemarin, publik kembali disuguhkan dengan berita vonis mati yang mengancam TKI asal Nusa Tenggara Timur, Wilfrida Soik. Jaksa menuntut Wilfrida dengan hukuman mati atas dugaan pembunuhan pada 7 Desember 2010 terhadap Yeap Seok Pen, warga negara Malaysia yang merupakan orangtua majikan tempat Wilfrida bekerja. Bila dilihat lagi belakang, ada Satinah asal Ungaran, Jawa Timur yang terancam hukuman pancung di Arab Saudi dan Ruyati asal Bekasi, Jawa Barat yang dihukum pancung juga di Arab Saudi 2011 lalu. Daftar ini bisa bertambah panjang dan persoalan yang menimpa tenaga kerja migran perempuan asal Indonesia seolah tidak berhenti. Bukan hal baru lagi bila perempuan, khususnya di Indonesia, untuk menjadi tulang punggung keluarga. Asalkan bisa mencukupi kebutuhan rumah tangga, mereka rela menjadi pembantu ke negara lain. Rentan kekerasan Setiap bulannya Indonesia mengirim sekitar 80.000 tenaga kerja migran ke berbagai negara dan sekitar 80% di antaranya adalah perempuan. Kebanyakan di antara mereka bekerja di menjadi pembantu tumah tangga. Arimbie Heroepoetri, Ketua sub- komisi pemantauan Komisi Nasional Anti-kekerasan Terhadap Perempuan, mengatakan hingga saat ini buruh migran perempuan masih rentan mengalami kekerasan, pelecehan seksual, jam kerja yang terlalu panjang hingga gaji yang tidak dibayar. Arimbie menyesalkan banyaknya tenaga kerja migran yang sebenarnya belum siap bekerja di luar negeri, tetapi tetap diberangkatkan. "Orang (mau) dikirim kemana, dia (TKW) tidak tahu hak dan kewajibannya, tidak tahu hukumnya, tidak tahu kulturnya," kata Arimbie. Senada dengan Arimbie, Renata Arianingtyas, Manajer Program untuk Hak Asasi Manusia di lembaga swadaya masyarakat TIFA, mengatakan, "TKW kalau bekerja ke luar negeri sebagai domestic worker, posisinya akan selalu rentan (terhadap kekerasan dan pelecehan) karena mereka bekerja di wilayah privat satu keluarga." Lebih lanjut ia mengatakan buruh migran yang bekerja sebagai pembantu rumah tangga seringnya tidak mengerti hak-hak mereka dan kewajiban majikan yang harus diberikan kepada mereka.

Pemberangkatan TKI lewat jalur resmi bisa mengurangi kemungkinan tertipu oleh calo. "Bila ditanya tahukan mereka punya asuransi? 99% tidak tahu." Perbaikan Meski demikian, Renata tidak memungkiri ada beberapa perbaikan terutama dalam menangani pengaduan para pekerja "Saya belum bisa bilang (nasib TKW sekarang) lebih baik, tetapi sudah ada beberapa mekanisme pengaduan yang dulu belum ada," kata Renata. Ia mencontohkan sebelum tahun 2008 tidak ada pusat pengaduan yang didirikan oleh Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI), sehingga para pekerja tidak tahu harus mengadu kemana jika mereka kesulitan. Staf Ahli Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi, Dita Indah Sari mengatakan permasalahan yang paling sering dihadapi oleh TKI adalah tidak dibayarnya gaji. "Atau kalaupun dibayar, telat atau jumlahnya tidak sesuai yang sebelumnya dijanjikan," kata Dita. Untuk mengantisipasi hal ini, Dita mengatakan pemerintah Indonesia sudah sepakat dengan pemerintah Malaysia untuk membuat para majikan membayar gaji TKI melalui transfer bank. "Mereka (majikan) harus membuatkan rekening untuk masing-masing pekerja. Jadi kalau ada masalah tentang gaji, bisa kita telusuri dari bukti transfer." Ia mengatakan pemerintah juga sedang dalam proses membuat peraturan semacam ini dengan Arab Saudi. Hal ini mengingat negara itu adalah negara tujuan terbesar kedua setelah Malaysia. "Prosesnya mungkin masih agak lama, karena dari segi peraturan Arab Saudi itu sangat tertutup." Namun tidak semua buruh migran perempuan bernasib menderita. Di Singapura misalnya, mereka bisa menikmati hari libur setidaknya sekali seminggu. Waktu libur itu mereka manfaatkan untuk sekadar berkumpul dengan sesama teman pekerja, berjalan-jalan atau juga untuk berorganisasi seperti yang dilakukan oleh Tukinah Sanropongi, asal Cilacap, yang sudah bekerja disana sejak tahun 2003. "Pemberian libur seminggu sekali kepada kami itu suatu kemajuan," kata Tukinah yang aktif memberikan konseling di perkumpulan Jaringan Pekerja Mingran Indonesia di Singapura.

Demonstrasi di depan Kedutaan Besar Arab Saudi menolak hukuman pancung. Selain pemberian libur, pembayarakn gaji kepada para pembantu rumah tangga asal Indonesia di sana juga kini cenderung lebih teratur. "Dulu ada gaji yang ditahan- tahan oleh majikan. Setiap kami mau minta uang, ditanya dulu 'buat apa sih uang? kan kamu di sini udah ada makan, minum, tinggal.' Majikan khawatir kita ga betah terus kabur. Tapi sekarang rata-rata gaji teratur," kata Tukinah. Ia mengatakan peran lembaga swadaya masyarakat, LSM, sangat membantu para buruh migran untuk mendapatkan hak- hak mereka. "Mereka (LSM) seringnya lebih cepat dari pemerintah." Selain itu, ia berpendapat pentingnya membentuk persatuan buruh migran agar mereka menjadi lebih kuat selama bekerja di negara orang. "Kita harus bisa melindungi diri sendiri. Tahu jenis-jenis kejahatan dan pelecehan itu seperti apa, jadi bisa cepat bertindak. Selain itu, kita juga harus tahu kemana mengadu secepatnya kalau ada masalah," kata Tukinah. Jalan tikus Menurut data Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI), devisa yang dihasilkan oleh buruh migran yang bekerja di sektor domestik mencapai US$ 2,4 miliar atau lebih dari Rp21,6 triliun per tahun. Ini lah yang membuat orang tertarik hingga tidak keberatan melewati jalan tikus agar bisa berangkat ke luar negeri. Di Indonesia sendiri, selain jalur resmi ada juga puluhan jalur tikus yang sering dipakai untuk menyelundupkan para calon TKI ke Malaysia. Praktik percaloan dan pemalsuan tahun lahir dipaspor pun bermunculan seperti yang dialami oleh Wilfrida Soik. Ketua Asosiasi Perusahaan Jasa Tenaga Kerja Indonesia Ismail Sumohardjo mengatakan saat ini ada sistem yang dibuat untuk membatasi pergerakan calo untuk mencari calon TKI. Selain itu, sistem ini diharapkan bisa melacak keberadaan tenaga kerja migran bila kemudian ada masalah. "Ada yang namanya petugas rekrut calon tenaga kerja yang hanya boleh merekrut masing- masih di sebanyak lima kabupaten/kota. Ada nomor ID nya sendiri dan wilayah kerjanya sendiri juga. Ada kontrak kerja dengan perusahaan. Jadi jelas TKI itu direkrut siapa, perusahaannya apa." Kejelasan alur perekrutan TKI sangat diperlukan karena di masa depan, Dita Indah Sari dari Kemenakertrans memperkirakan jumlah pengiriman TKI akan meningkat, terutama dari desa- desa yang tidak memiliki sumber pekerjaan selain pertanian yang sudah mulai ditinggalkan karena dianggap tidak memberikan keuntungan yang cukup.

SBMI: BNP2TKI Abaikan Korban dan Bela yang Bayar


Cuplik.Com - Indramayu - Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) dinilai tidak berpihak pada TKI yang menjadi korban, namun lebih membela PPTKIS atau orang yang bayar. Sehingga penyelesaian atas kasus-kasus TKI selalu molor dan tak kunjung tuntas. Hal itu ungkapkan oleh Ketua DPC Serikat Buruh Migran Indonesia (SBMI) Indramayu, Juwarih yang didampingi para pengurus lainnya di sekretariat DPC SBMI Indramayu Jl. Angling Dharma Blok Carik RT 18/04 Desa Krasak Kec. Jatibarang Kab. Indramayu, Jumat (11/10/13) atas penyikapannya terhadap respon BNP2TKI saat memediasi korban dengan PPTKIS soal kasus TKI. "Kami kecewa dan prihatin atas perlakuan dan pelayanan yang kurang baik, terutama soal sikap Kasubdit Advokasi Kawasan Timur Tengah, Afrika dan Eropa, Suwardji SH beberapa waktu lalu di kantor BNP2TKI Jakarta," ujar Ketua SBMI Indramayu, Juwarih. Ia memaparkan, saat itu pihaknya dimediasi soal kasus TKI Jordan asal Indramayu TKW a.n Wanikhah Binti Sokib dengan Direktur PT Trisula Bintang Mandiri Ibu Helda Fitriaty di gedung BNP2TKI Jl. Letjen MT Haryono Kav. 52 Jaksel. Pada Selasa kemarin (8/10/13). "Perlakuan kasar yang diberikan Suwardji kepada pengurus SBMI adalah telah membentak-bentak dan mengusir paksa dengan menseret Koordinator Advokasi SBMI pusat Heriyanto dari ruang forum mediasi serta sebelumnya pada hari Rabu (2/10/13) Koordinator Advokasi SBMI Indramayu JIhun juga mengalami hal yang sama dibentak-bentak oleh pak suwardji bahkan sempat HP milik Jihun mau dibanting," papar Juwarih. Sikap Kasar Suwardji muncul ketika argumen dari Heriyanto dan Jihun memojokan pihak PT Trisula Bintang Mandiri yang dianggap tidak mentaati dan melaksanakan Pasal 55 Permen No.14 Tahun 2010 tentang PPPTKILN . "Anehnya kok kenapa pihak BNP2TKI yang marah-marah seharusnya kan pihak PT. Trisula Bintang Mandiri yang seharusnya marah ketika dianggap tidak mentaati Peraturan tersebut? ini kan aneh, apa mereka sudah kongkalikong?," tanya Juwarih. "Pantas saja terus menerus TKI menjadi korban, karena selama ini pemerintah tidak tegas malah ada indikasi berpihak ke PPTKIS" kesalnya. Atas sikap itu, pihaknya berencana akan melaporkan perlakuan pejabat BNP2TKI itu. "Kami akan melaporkan ke Ombudsman dan akan menyurati Kepala BNP2TKI Moh. Jumhur Hidayat . Jika langkah- langkahnya tidak digubris juga maka SBMI akan mengerahkan masanya ke Istana Negara," pungkasnya.
 

Tag

IP

My-Yahoo

Blogger Widget Get This Widget

Histast

Total Pengunjung