http://infobmi.blogspot.com/. Powered by Blogger.

Wednesday, August 13, 2014

Kisah TKW Baynah Asal Serang yang 'Terdampar' di Pontianak Kalbar


Baynah (foto: ist)


Pontianak,- Kisah pilu dialami Baynah, TKW asal Serang, Banten. Dijanji upah ratusan ringgit bekerja Brunei Darussalam selama 2 tahun, dia kini terdampar di Pontianak dan hanya bisa membawa pulang 50 ringgit Brunei.
Kini, Baynah, berada di Shelter Dinas Sosial Kota Pontianak bekerjasama dengan Yayasan Nanda Dian Khatulistiwa. Dia pun bercerita apa yang telah dialaminya sejak pergi dari Banten untuk bekerja sebagai TKI di Brunei.
Keinginan kuat dia untuk mewujudkan keinginan anak keduanya membeli sepeda motor, membuat dia memutuskan untuk meninggalkan 4 anak dan suaminya, Bakrie (50), yang bekerja sebagai tukang becak, menuju Brunei Darussalam. Janji manis seorang calo TKI yang mengaku warga Pontianak, Kalimantan Barat, bakal mempekerjakannya di Brunei dengan gaji 300 ringgit Brunei, membuat dia optimis bisa mewujudkan keinginan anaknya itu.
Bertolak ke Brunei bersama 6 orang warga Serang lainnya, Baynah terpaksa harus berhutang Rp 2 juta dengan tetangganya saat itu untuk biaya akomodasi Jakarta-Pontianak. Pinjaman itu pun, berbunga perhari Rp 100.000.
"Saya yakin bisa bayar hutang setelah saya bekerja di sana (Brunei Darussalam) dengan gaji segitu (300 ringgit)," kata Baynah, di Shelter Dinas Sosial Kota Pontianak, Selasa (12/8/2014).
Tiba di Pontianak, Baynah sempat ditempatkan di penampungan yang dia tidak tahu persis lokasinya sebelum akhirnya dia diberangkatkan ke Brunei Darussalam menggunakan armada angkutan gelap melalui Kuching, Sarawak, Malaysia.
Di Brunei Darussalam, Baynah diserahkan sang calo TKI ke agen pekerja di Brunei dan disalurkan sebagai pembantu rumah tangga. Selama 2 tahun, Baynah memiliki 2 kali majikan berbeda dengan gaji 250 ribu ringgit Brunei. Selama itu, Baynah tidak pernah menikmati gajinya lantaran dipaksa dan diminta agen sebagai alasan membayar hutang kepada agen. Akhirnya, meski sang majikan membayarnya dengan rutin, dia tidak sanggup lagi untuk terus bekerja lantaran seringkali sakit-sakitan. Dia pun meminta pulang kembali ke Serang kepada majikan dan agen, saat lebaran Idul Fitri lalu, agar bisa berkumpul kembali bersama suami dan anak-anaknya. Namun, agen pun memaksanya untuk terus bekerja.
"Majikan saya baik. Saya tidak pernah menelpon tapi berkirim surat. Surat yang saya kirimkan sepertinya tidak pernah sampai," kenang Baynah.
Warga Desa Bingkuang RT 006 RW 06 Kecamatan Carenang, Kabupaten Serang Banten itu, akhirnya dipulangkan majikannya. Majikannya saat itu berpesan agar uangnya disimpan agar tidak dicuri orang lain. Benar saja, sang agen pun kembali memeriksa barang bawaan tas pundak Baynah.
"Saya simpan 50 ringgit supaya tidak diambil," ujarnya.
Dari Brunei menuju Kuching di Sarawak, Malaysia, Baynah kembali menggunakan angkutan gelap. Melintasi Kuching, akhirnya dia masuk ke Pontianak. Usai turun dari angkutan sejenis mini bus, Baynah pun tidak sadarkan diri karena pingsan dan dibantu warga sekitar yang kemudian membawanya ke Dinas Sosial Kota Pontianak lantaran dikira sakit jiwa.
Baynah pun sempat dibawa ke RSJ Kota Pontianak untuk menjalani perawatan dengan pakaian satu-satunya yang dia kenakan. Belakangan diketahui, Baynah merupakan warga Serang, Provinsi Banten. Dalam perawatan, kondisi Baynah terus membaik sehingga akhirnya dia diperbolehkan meninggalkan RSJ setelah dinyatakan sehat dan ingatannya kembali pulih sedia kala.
"Saya ngomong kalau saya TKI dari Brunei," ucap Baynah.
Pihak Dinas Sosial Kota Pontianak pun telah memastikan bahwa Baynah tinggal di alamat yang tercantum di KTP. Rencananya, Baynah akan dipulangkan pada hari Rabu (13/8/2014), agar bisa kembali berkumpul bersama anak bungsunya yang dia tinggalkan saat berusia 3 tahun, suaminya Bakrie (50) dan 3 anak lainnya. Anak bungsunya, Afifah, dikabarnya juga tengah sakit-sakitan.


By> detik.com

Satgas TNI GagalkanTrafficking17 WNI ke Malaysia

17 WNI yang diamankan (Foto: Penkostrad)

Jakarta- Tentara TNI yang bertugas di kawasan Entikong, Kalimantan Barat, berhasil menggagalkan pergadangan manusia yang melibatkan 17 WNI. Rencananya 17 WNI itu akan dikirim ke Malaysia. Dalam rilis Penkostrad yang diterima detikcom, Selasa (12/8/2014), Satgas Yonif Linud 501 Kostrad Pos Kotis yang dipimpin oleh Letnan Dua Inf Puji Santoso memeriksa 17 orang WNI yang melewati perbatasan dengan menggunakan dua minibus pada Senin (4/8) lalu. Saat diperiksa ternyata 17 WNI tersebut tidak memiliki berkas yang lengkap. Dari hasil pemeriksaan, mereka mengaku akan bekerja di Malaysia. Mereka membawa KTP serta paspor namun tidak dilengkapi visa kerja, Kartu Tanda Kerja Luar Negeri (KTKLN), undangan bekerja dan jaminan kesehatan di negara tujuan. Akhirnya ke-17 WNI yang akan menjadi TKI ilegal itu diserahkan ke Polsek Entikong untuk diproses lebih lanjut. 17 WNI itu rata-rata berumur 23-40 tahun dan semuanya laki-laki yang berasal dari daerah Sambas dan Singkawang.
By > DETIK.COM
 

Tag

IP

My-Yahoo

Blogger Widget Get This Widget

Histast

Total Pengunjung