http://infobmi.blogspot.com/. Powered by Blogger.

Saturday, February 15, 2014

PVMBG imbau warga waspadai lahar dingin


Letusan Gunung Kelud Abu vulkanik membumbung tinggi keluar dari kawah Gunung Kelud dilihat dari Desa Penataran, Nglegok, Blitar, Jawa Timur, Jumat (14/2). Pasca meletusnya Gunung Kelud pada Kamis (13/2) malam, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menghimbau kepada masyarakat agar tetap berada di radius aman 20 kilometer dari puncak Kawah Gunung Kelud. (ANTARA FOTO/Rudi Mulya)
Kediri (ANTARA News) - Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) mengimbau warga mewaspadai lahar dingin pascaerupsi Gunung Kelud (1731 mdpl) yang berada di perbatasan tiga kabupaten di Jatim, yaitu Kediri, Blitar dan Malang yang berpotensi turun ketika hujan terjadi.
"Kalau hujan deras bisa saja lahar dingin turun dan tingkat berbahayanya juga tinggi, karena saat turun bisa sampai membawa batu besar-besar," kata Kepala PVMBG Muhamad Hendrasto saat dihubungi, Sabtu.
Ia mengatakan lahar memang bisa saja turun, namun semua juga tergantung cuaca, sehingga masyarakat harus menjauhi lokasi yang dijadikan sebagai kantung-kantung lahar, agar tidak terjadi hal yang tidak diinginkan.
Tentang kondisi terkini Gunung Kelud, ia mengatakan masih berbahaya dan aktivitasnya masih tinggi. "Dianjurkan, warga tidak melakukan aktivitas terutama dalam radius 10 kilometer," katanya.
Ia juga menyebut, erupsi Gunung Kelud telah selesai terjadi, tapi bukan berarti sudah tenang. Sampai saat ini masih terlihat aktivitas, diantaranya hembusan-hembusan.
Hembusan itu, kata dia, membawa abu vulkanik yang masih berbahaya. Hembusan itu nampak berwarna hitam dan membumbung cukup tinggi, mengikuti arah angin.
"Aktivitas masih tinggi, untuk itu status Awas masih berlaku, dan radius 10 kilometer harus steril," tegasnya.
Ia meminta masyarakat mematuhi larangan untuk masuk dalam radius 10 kilometer, karena masih berbahaya. Kondisi tersebut belum diketahui sampai kapan.
Untuk saat ini, pihaknya masih menunggu dan terus memantau kondisi Gunung Kelud. Jika kondisinya sudah menunjukkan penurunan aktivitas dan dirasa sudah tidak berbahaya, PVMBG baru bisa melakukan kajian ulang status terkini.
Gunung Kelud mengalami erupsi Kamis (13/2), setelah sebelumnya terjadi gempa tremor sampai enam jam. Gunung itu dinyatakan erupsi pada pukul 22.56 WIB, setelah statusnya naik dari semula waspada menjadi awas.
Perubahan status Gunung Kelud relatif sangat cepat, dari sebelumnya aktif normal berubah menjadi waspada pada Minggu (2/2), dan berubah lagi menjadi siaga pada Senin (10/2) pukul 16.00 WIB, dan Kamis (13/2) pukul 21.15 WIB berubah statusnya menjadi awas.
Gunung itu pernah meletus sampai 25 kali, rentang 1000 kali sampai tahun 2007, dengan puluhan ribu korban jiwa, maupun materiil. Gunung tersebut pernah akan meletus pada 2007, tapi secara "efusif" atau tertahan.
Editor: Ruslan Burhani
Sumber
PVMBG imbau warga waspadai lahar dingin

BNPB: letusan Kelud tewaskan empat orang


Abu vulkanik membumbung tinggi keluar dari kawah Gunung Kelud dilihat dari Desa Penataran, Nglegok, Blitar, Jawa Timur, Jumat (14/2/14). (ANTARA FOTO/Rudi Mulya)

Jakarta (ANTARA News) - Jumlah korban tewas akibat erupsi Gunung Kelud di Kediri, Jawa Timur, hingga Sabtu sore ini tercatat empat orang.
"Hingga saat ini, jumlah korban erupsi Gunung Sinabung ada empat orang tewas, 56.089 jiwa mengungsi dan tidak ada orang hilang," kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Sutopo Purwo Nugroho, dalam keterangan yang diterima Antara di Jakarta.
Sutopo mengklarifikasi adanya pemberitaan di sejumlah media massa yang mengabarkan bahwa jumlah korban tewas akibat erupsi Gunung Kelud berjumlah tujuh orang.
Dia menjelaskan telah terjadi kekeliruan dalam penghitungan jumlah korban tewas yang menyebabkan sejumlah korban terhitung dua kali dengan sebutan nama berbeda.
"Setelah dicek ulang ke Kecamatan Ngantang di Kabupaten Malang, dan bertemu dengan Kepala Desa setempat, BPBD dan TNI di lapangan dilaporkan bahwa informasi tersebut tidak benar," katanya.
Tiga dari empat korban meninggal dunia tersebut meninggal akibat sesak nafas karena abu vulkanik, sedangkan satu lainnya tertimpa reruntuhan tembok saat menunggu kendaraan pengangkut evakuasi.
Keempat korban tewas yang tinggal di Kecamatan Ngantang itu diidentifikasi sebagai Pontini alias Mbok Nya (60). Sahiri alias Sair (70), Sanusi (80) serta Sutinah (97).
Daerah Kecamatan Ngantang, lanjut Sutopo, merupakan salah satu yang cukup parah terkena dampak erupsi.
"Selain abu tebal, (daerah itu) juga terkena lontaran batu dengan diameter lima hingga delapan sentimeter. Atap rumah tertimpa pasir sehingga beberapa rumah, sekolah, toko dan bangunan lainnya roboh," jelasnya.
Sementara itu, puluhan ribu warga tercatat berada di 89 lokasi pengungsian yang berada di lima kabupaten-kota di Jawa Timur, yaitu 10.895 orang di Kabupaten Kediri, 11.084 orang di Kota Batu, 8.193 orang di Kabupaten Blitar, 25.150 orang di Kabupaten Malang dan 767 orang di Kabupaten Jombang.
Editor: Suryanto
Sumber BNPB: letusan Kelud tewaskan empat orang

Kegempaan Papandayan meningkat setelah Kelud meletus


Garut (ANTARA News) - Petugas pos pemantauan Gunung Api Papandayan di Garut, Jawa Barat, menyatakan aktivitas kegempaan Gunung Papandayan meningkat sehari setelah meletusnya Gunung Kelud di Kediri, Jawa Timur.
"Peningkatan drastis Gunung Papandayan terjadi sehari setelahnya (Gunung Kelud meletus)," kata Petugas Pos Pemantauan Gunung Api Papandayan, Krisno, di Cisurupan, Kabupaten Garut, Sabtu.
Ia menuturkan, pada Jumat (14/2/14) aktivitas Gunung Papandayan meningkat dengan mengeluarkan lima kali gempa tektonik jauh, enam kali gempa vulkanik dalam, dan 60 kali gempa vulkanik dangkal.
Sebelumnya, Kamis (13/2), kata dia, tidak menujukan peningkatan aktivitas, tercatat empat kali gempa tektonik jauh, dua kali gempa tektonik lokal, dan 16 vulkanik dangkal.
"Sekarang (Sabtu) aktivitasnya kembali menurun jika dibandingkan hari sebelumnya," kata Krisno.
Ia menjelaskan, meskipun Gunung Papandayan sempat terjadi peningkatan aktivitas kegempaan, namun statusnya tidak naik, tetap berstatus Waspada.
Kabupaten Garut juga terkena imbas material abu vulkanik letusan Gunung Kelud di Kediri, Jawa Timur, Kamis (13/2) malam.
Abu tersebut sampai ke wilayah Garut, Jumat (14/2) sekitar pukul 10.00 WIB. Abu berwarna putih itu bertebaran menempel di kendaraan, pakaian, dan atap bangunan.
Editor: Suryanto
Sumber Kegempaan Papandayan meningkat setelah Kelud meletus

Wow ! Heboh, Pidato KH. Hasyim Muzadi Kembali Beredar


Pidato menghebohkan dari mantan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Hasyim Muzadi kembali beredar melalui pesan berantai BlackBerry Messenger (BBM) dan media social, menuai polemik.
Namun bagi umat Muslim, pidato Hasyim Muzadi itu adalah pidato yang tepat dan objektif serta patut mendapat apresiasi positif, sebab Westernisasi dengan meniru atau melakukan aktivitas bersifat kebarat-baratan yang tidak sesuai dengan prinsip jiwa dan identitas Nasionalisme bangsa, akan membawa Indonesia ke jurang kehancuran. Namun, justru bagi kalangan liberal, pidato itu dianggap "radikal."
Bagaimana isi pidato yang menghebohkan itu ? Inilah isi pidato Hasyim Muzadi yang juga Presiden WCRP (World Conference on Religions for Peace) dan Sekjen ICIS (International Conference for Islamic Scholars) tentang tuduhan INTOLERANSI agama di Indonesia oleh Sidang PBB di Jeneva :
"Selaku Presiden WCRP dan Sekjen ICIS, saya sangat menyayangkan tuduhan INTOLERANSI agama di Indonesia. Pembahasan di forum dunia itu, pasti karena laporan dari dalam negeri Indonesia. Selama berkeliling dunia, saya belum menemukan negara muslim mana pun yang setoleran Indonesia.
Kalau yang dipakai ukuran adalah masalah AHMADIYAH, memang karena Ahmadiyah menyimpang dari pokok ajaran Islam, namun selalu menggunakan stempel Islam dan berorientasi Politik Barat. Seandainya Ahmadiyah merupakan agama tersendiri, pasti tidak dipersoalkan oleh umat Islam.
Kalau yang jadi ukuran adalah GKI YASMIN Bogor, saya berkali-kali ke sana, namun tampaknya mereka tidak ingin selesai. Mereka lebih senang Yasmin menjadi masalah nasional & dunia untuk kepentingan lain daripada masalahnya selesai.
Kalau ukurannya PENDIRIAN GEREJA, faktornya adalah lingkungan. Di Jawa pendirian gereja sulit, tapi di Kupang (Batuplat) pendirian masjid juga sangat sulit. Belum lagi pendirian masjid di Papua. ICIS selalu melakukan mediasi.
Kalau ukurannya LADY GAGA & IRSHAD MANJI, bangsa mana yang ingin tata nilainya dirusak, kecuali mereka yang ingin menjual bangsanya sendiri untuk kebanggaan Intelektualisme Kosong ?
Kalau ukurannya HAM, lalu di Papua kenapa TNI / Polri / Imam Masjid berguguran tidak ada yang bicara HAM? Indonesia lebih baik toleransinya dari Swiss yang sampai sekarang tidak memperbolehkan Menara Masjid, lebih baik dari Perancis yang masih mempersoalkan Jilbab, lebih baik dari Denmark, Swedia dan Norwegia, yang tidak menghormati agama, karena di sana ada UU Perkawiman Sejenis. Agama mana yang memperkenankan perkawinan sejenis ?!Akhirnya kembali kepada bangsa Indonesia, kaum muslimin sendiri yang harus sadar dan tegas, membedakan mana HAM yang benar (humanisme) dan mana yang sekedar Westernisme"|JOY/016
Sumber
ASATUNEWS

Aktivitas vulkanik Gunung Kelud menurun



ilustrasi Abu vulkanik membumbung tinggi keluar dari Gunung Kelud terlihat dari jarak lima kilometer di Dusun Kampung Anyar, Desa Sumber Sari, Nglegok, Blitar, Jatim, Jumat (14/2). (ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat)
Jakarta (ANTARA News) - Badan Nasional Penanggulangan Bencana mencatat aktivitas vulkanik Gunung Kelud di Jawa Timur menunjukkan penurunan namun masih berstatus awas, kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho, Sabtu sore. "Aktivitas Gunung Kelud menunjukkan penurunan, hanya tremor menerus dengan intensitas sedang. Status (masih) Awas dan radius 10 kilometer harus dikosongkan," kata Sutopo dalam keterangan tertulisnya yang diterima Antara di Jakarta, Sabtu. Meskipun aktivitas vulkanik Gunung Kelud mengalami penurunan, masyarakat yang tinggal di sekitar kaki Gunung diminta waspada dan segera meninggalkan rumah menuju lokasi aman. "Saat ini masih ada warga yang belum mengungsi, sehingga aparat dan relawan masih banyak melakukan evakuasi," kata Sutopo yang berada di lokasi. Terkait penanganan bencana erupsi Gunung Kelud, TNI Angkatan Darat (AD) menyiagakan 5.000 prajuritnya dan sarana pendukung seperti truk, alat medis dan perlengkapan dapur umum untuk membantu upaya penanganan dampak bencana tersebut. Kepala Dinas Penerangan TNI AD Brigjen TNI Andika Perkasa di Jakarta, Sabtu, mengatakan TNI AD antara lain menyiapkan 31 truk dan 23 set peralatan dapur lapangan, tim medis, serta 23 set alat komunikasi. Sabtu pagi, Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Budiman akan berangkat dari Jakarta ke Solo menggunakan kereta api untuk meninjau posko-posko penanggulangan bencana TNI AS di sana. Kemudian dari Solo, Budiman beserta rombongan akan melanjutkan perjalanan untuk meninjau posko-posko penanggulangan bencana TNI AD di Jawa Tengah maupun di Jawa Timur. (*) Editor: Ruslan Burhani
Sumber

Solidaritas Satinah: BMI Hong Kong Demo Kedubes Arab Selamatkan Satinah Dari Hukuman Mati



Sekitar 50 buruh migran di Hong Kong
yang tergabung dalam Asian Migrant
Coordinating Body (AMCB) menggelar
aksi protes di depan kedutaan besar
Arab Saudi di Hong Kong menuntut
pengampunan bagi Satinah Binti Jumaidi
Ahmad yang terancam hukuman mati di
Arab Saudi.
Satinah, seorang buruh migran
Indonesia dari Semarang, merantau ke
Saudi Arabia untuk menghidupi kedua
anaknya. Namun di tahun 2007, Satinah
ditangkap dengan tuduhan membunuh
majikannya Nura al-Garib dan mencuri
uang. Di tahun 2010, Satinah divonis
bersalah telah membunuh majikannya
secara spontan, namun keluarga
majikan memaafkan jika ia bisa
menyediakan uang tebusan 7 juta riyal
atau sekitar Rp. 17,5 miliar. Jika tidak
maka Satinah akan dieksekusi pada
tanggal 3 April 2014.
“Satinah bukan kriminal. Dia hanyalah
ibu rumah tangga yang merantau demi
menghidupi keluarga. Dia keluar negeri
untuk bekerja, bukan untuk membunuh
majikannya. Kami yakin ada kondisi yang
melatarbelakangi tindakan Satinah”
tegas Eni Lestari, juru bicara AMCB.
Eni Lestari menambahkan meski
Konvensi Perlindungan PRT C189 telah
disahkan, kondisi kerja buruh migran
sektor PRT masih sangat buruk seperti
tidak ada libur, pembatasan jam kerja,
tempat istirahat dan hak-hak lain. Tidak
adanya perlindungan hukum di Arab
atau negara-negara penempatan
lainnya menyebabkan buruh migran
tidak berdaya ketika menghadapi
majikan jahat. Jika bertahan semakin
teraniaya tapi jika meninggalkan rumah
majikan maka kemungkinan akan
ditangkap aparat setempat.
“Mayoritas buruh migran tidak
diberitahu hak-haknya dan lembaga
mana yang bisa dihubungi jika
membutuhkan bantuan. Nomor hotline
kedutaan Indonesia di negara
penempatanpun belum tentu tahu.
Mereka hanya diberi nomor PJTKI dan
Agen tapi seperti halnya pengalaman
Erwiana, agen malah memaksa mereka
untuk terus bekerja di rumah
majikannya yang jahat” jelas Eni Lestari.
Eni Lestari juga mempertanyakan
mengapa pemerintah Indonesia selalu
lamban dalam menyikapi kasus-kasus
buruh migran termasuk Satinah.
Bantuan hukum bagi Satinah baru
diberikan ketika kasusnya tinggal
menunggu vonis dan bukan dari awal
ketika Satinah ditangkap. Saat ini, ada
28 buruh migran Indonesia yang juga
sedang menunggu hukuman mati di
Arab Saudi. Ngatini yang dinyatakan
telah meninggal juga masih belum jelas
kapan jenasahnya boleh dipulangkan.
“Satinah tidak harus menghadapi
hukuman mati jika negara menyediakan
lapangan kerja dengan upah layak di
dalam negeri atau ketika dia mengalami
kesulitan, dia tahu kemana harus
meminta pertolongan. Tapi sayangnya,
Satinah dan PRT-PRT migran lainnya
harus berjuang mencari solusinya sendiri
di tengah absennya perlindungan yang
dibutuhkan. Satinah hanyalah korban
kemiskinan, pembodohan dan
penelantaran ” tegasnya.
Selain buruh migran, organisasi Hong
Kong yang turut memberikan
solidaritasnya antara lain Federasi
Internasional Pekerja Rumah Tangga
(IDWF), Socialist Action, Asian Monitor
Resource Centre (AMRC) dan Asian
Pacific Mission for Migrants (APMM)
yang turut meminta pengampunan bagi
Satinah. Aksi yang berlangsung selama
satu jam di bawah kedubes Arab Saudi
juga membawa kekecewaan dari peserta
aksi karena penolakan kedubes untuk
menerima petisi yang ditandatangani 20
organisasi.
“Kami tidak akan menyerah untuk
memperjuangkan pembebasan Satinah
dan buruh migran lain yang terancam
hukuman mati. Kami sedang
berkoordinasi dengan jaringan
internasional untuk menggelar aksi-aksi
protes di depan kedubes Arab dan
mengirimkan petisi kepada Raja Arab.
Keadilan bagi Satinah adalah keadilan
bagi kami semua” tutup Eni.
##############
Siaran Pers: Siaran Pers 14 Februari
2014
Referensi: Eni Lestari, Juru Bicara AMCB
Tel: +852-96081475
Sumber
Web buruhmigran

Titik Pengungsi Update 14/2 pukul 17.27 TITIK TITIK PENGUNGSIAN GUNUNG KELUD

A. NGANCAR
1. SUGIHWARAS :
- DSN SUGIHWARAS – BALAI DESA TAWANG (939 PENGUNGSI)
- DSN MULYOREJO – GD SMA MERAK (1.161 PENGUNGSI)
- DSN JABON – GD BADMINTON & BL DS WATES ( 1.226 PENGUNGSI)
2. SEMPU
- DSN SEMPU – BALAI DESA GADUNGAN (928 PENGUNGSI)
- DSN RINGINSARI – BALAI PAMITRAN SEGARAN (949 PENGUNGSI)
- DSN SUMBERPETUNG – BALAI DESA POJOK (1.351 PENGUNGSI)
3. BABADAN
- DSN BABADAN – BALAI DESA SUMBERAGUNG (594 PENGUNGSI)
- DSN PADU – BALAI DESA SUMBERAGUNG (138 PENGUNGSI)
- DSN TEGALREJO – BALAI DESA JANTI (1.045 PENGUNGSI)
- DSN JUDEG – BALAI DESA KARANG ANYAR (866 PENGUNGSI)
- DSN SANDING – BALAI DESA SIDOMULYO (1.213 PENGUNGSI)
4. NGANCAR
- DSN PUHREJO – BALAI DESA SILIR (699 PENGUNGSI)
- DSN NGANCAR – BALAI DESA JOHO (1.482 PENGUNGSI)
- DSN PURWODADI – BALAI DESA PAGU (1.535 PENGUNGSI)
- DSN PANCERAN – BALAI DESA SILIR (730 PENGUNGSI)
5. MANGGIS
- DSN MANGGIS – BALAI DESA TEMPUREJO (663 PENGUNGSI)
- DSN NGUNUT – BALA DESA TEMPUREJO (918 PENGUNGSI)
- DSN MARGOREJO – BALAI DESA PLAOSAN (902 PENGUNGSI)
- DSN SUMBERURIP – BALAI DESA TUNGE (1.362 PENGUNGSI)
- DSN SUMBER REJO – BALAI DESA JAJAR (929 PENGUNGSI)
6. MARGOURIP
- DSN MARGOURIP – GUDANG MOTOR LURAH PAGU (1.756 PENGUNGSI)
- DSN SUMBERLUMBU – BALAI DESA WONOREJO (2.115 PENGUNGSI)
- DSN PUHGUNUNG – GEDUNG SERBA GUNA (1.405 PENGUNGSI)
- DSN KALIGEDOK – BALAI DESA PAGU (1.750 PENGUNGSI)
7. PANDANTOYO
- DSN GOGOREJO – BALAI DESA DUWET, PONPED JABALNUR (1.470 PENGUNGSI)
B. PLOSOKLATEN
- SEPAWON – MASJID ADTAQWA (312 PENGUNGSI)
- GATOK – MASJID ADTAQWA (312 PENGUNGSI)
Sumber:
PT. RADIO SWARA ANDIKA JAYA
Jl. Semeru 243 Kediri- Jawa Timur 64116
Sumber
Titik Pengungsi
Update 14/2 pukul 17.27
TITIK TITIK PENGUNGSIAN GUNUNG KELUD

Warga khawatirkan gas beracun dari Kelud


Abu vulkanik membumbung tinggi keluar dari Gunung Kelud terlihat dari jarak lima kilometer di Dusun Kampung Anyar, Desa Sumbersar, Nglegok, Blitar, Jatim, Jumat (14/2/14). (ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat)

Blitar (ANTARA News) - Sebagian warga di sekitar perbatasan zona bahaya di lereng Gunung Kelud di Kabupaten Blitar, Jawa Timur, mengaku was-was dengan gas berwarna kuning pekat yang turun ke perkampungan mereka yang diduga beracun.
Kabut kuning pekat yang diduga gas belerang beracun sempat turun ke perkampungan Desa Sumberasri, Kecamatan Nglegok, Blitar, yang berjarak sekitar 10 km dari pusat letusan Gunung Kelud.
"Kemarin (Jumat, 14/2/14) sore gas berwarna kuning pekat ini sempat turun hingga Kampung Tengah dan sebagian Gambar Anyar hingga beberapa jam, sehingga membuat mata perih dan (nafas) sesak," kata Kadir, salah satu tenaga keamamanan di Perkebunan Gambar Anyar, Desa Sumberasri, Kecamatan Nglegok, Blitar, Sabtu.
Meski tidak terlalu meyakini gas belerang yang berasal dari kawah Gunung Kelud itu beracun, Kadir yang juga tokoh masyarakat Gambar Anyar menyatakan warga di desanya merasa was-was dengan dampak gas itu.
Beruntung, gas belerang berwarna kekuning-kuningan itu segera lenyap dalam beberapa jam kemudian. Namun, sebagian warga masih mengkhawatirkan asap kuning itu yang berhembus dari arah puncak melalui aliran Sungai Lahar.
"Kami mendengar gas sejenis sudah turun di daerah Kediri dan Ngantang sehingga menyebabkan korban jiwa," timpal yang lain.
Meski berada di zona bahaya dengan radius sekitar 10 kilometer dari pusat letusan (kawah), hingga saat ini seribu lebih warga Gambar Anyar tetap bertahan di perkampungan mereka.
Terkait bahaya gas beracun yang sempat turun melanda perkampungan mereka, warga mengaku sudah memiliki jalur evakuasi ke daerah aman.
"Kami akan turun ke Desa Sumberasri jika terjadi awan panas (turun). Tapi jika (disertai) gas beracun tidak tahu lagi," ujar Ketua RT 04/RW 12 Dusun Gambar Anyar, Sukardi.
Sementara itu muncul pesan berantai memalui jejaring media sosial dan pesan singkat (SMS) yang menginformasikan bahaya gas beracun yang sempat turun di wilayah Ngantang, Malang sehingga menyebabkan korban jiwa 40 orang.
Kabar yang belum terkonfirmasi kebenarannya itu sempat menjadi perbincangan warga dan memicu kepanikan sebagian penduduk di sekitar lereng Gunung Kelud.
"Tidak adabreaking newsmengenai hal itu. Rasanya informasi itu hoax (palsu)," kata Widi Nugroho, salah seorang warga Blitar di jejaring sosial.
Editor: Suryanto
SUMBER

Cina Semakin Berbahaya, Latihan Perang di Selatan Jawa!


Angkatan Laut Cina sedang mengadakan latihan militer di selatan Pulau Jawa, di wilayah perairan antara Indonesia dan Australia. Walaupun Kementerian Pertahanan Cina menyatakan latihan militer tersebut tidak ditujukan pada negara mana pun, tetap saja perlu diwaspadai karena bisa dilihat sebagai upaya Cina untuk unjuk kekuatan di arena yang lebih luas. Malah, ada yang menafsirkan, Cina ingin mempertegas bahwa mereka kini menganggap Samudra Hindia sebagai prioritas strategis.
Apalagi, menurut catatan, pihak Angkatan Laut Cina belum pernah mengadakan kegiatan seperti itu sebelumnya. Menurut laporan lembaga penyiaran resmi Australia,ABC, laporan televisi Cina pun menayangkan apa yang tampaknya sebagai latihan simulasi tempur, termasuk menembak dengan senjata.
Kementerian Pertahanan Cina mengatakan kepadaABC, itu adalah "latihan biasa", yang merupakan bagian dari suatu rencana tahunan. Kementerian itu juga mengatakan, latihan tersebut "tidak ditujukan kepada negara mana pun" dan "tidak ada kaitannya dengan situasi regional".
"Cina punya hak yang sah untuk berlayar dengan bebas di perairan itu," kata pihak Kementerian Pertahanan Cina, sebagaimana dikutipABC.
Cina memang sedang membangun kekuatan yang luar biasa, seperti diungkap situs artileri.org. Mereka melakukan modernisasi besar-besaran di semua angkatan perangnya. Selain angkatan lautnya, Angkatan Udara Cina kini juga telah memiliki kemampuan yang baik untuk menjalankan semua misi-misi modern di abad ke-21.
Pada perayaan 50 tahun kekuasaan komunis di Cina, misalnya, mereka menunjukkan latihan dalam skala besar dengan sandi "Stride-2009". Mereka memang telah membuat fondas rencana jangka panjang program modernisasi angkatan udaranya pada tahun 2010, yang ditujukan untuk mencapai kemajuan besar pada tahun 2020.
Jauh sebelum itu, tahun 1999, Angkatan Udara Cina mengoperasikan lebih dari 3.500 pesawat tempur yang terdiri dari J-6 (sekelas MiG-19) dan J-7 (desain berdasarkan MiG-21). Pada tahun 2005, Angkatan Udara Cina mengumumkan rencana untuk mengakuisisi 70 pesawat angkut (airlifter) Ilyushin Il-76 dan 30 pesawat tanker Ilyushin Il-78. Pesawat-pesawat itu jelas akan meningkatkan kemampuanairliftstrategis dan kemampuan tempur. Departemen Pertahanan Amerika Serikat telah melaporkan Su-27 SKS Cina di-upgrademenjadi Sukhoi Su-27 SMK multirole.
Pada abad ke-21ini, dunia telah menyaksikan akuisisi Cina atas 105 Sukhoi Su-30MKK (2000-2003) dan 100upgradeSukhoi Su-30MKK2 (2004). Cina juga telah memproduksi lebih dari 200 pesawat tempur J-11s dari tahun 2002 hingga saat ini. Angkatan Udara Cina juga membeli total 126 Sukhoi Su-27SK/UBK dalam tigabatchpengiriman. Produksi pesawat tempur J-10 dimulai pada tahun 2002 dan 1200 berada dalam order. Pesawat bomber H-6 (Tu-16 Badger) dikonversi menjadi pesawat terbang pengisian bahan bakar.
Cina juga sedang mengorganisasicombat air winguntuk satuan kapal induk di masa depan. Banyak juga peswat tempur Cina yang di-upgrade, sebagian untuk fungsinight maritime strike, yang memungkinkan bisa mengangkut senjata buatan Rusia, termasuk rudal jelajah anti-radiasi dan amunisi KAB-500 kawal-laser.
MajalahAviation Week & Space Technologybeberapa waktu lalu menyatakan, dua produsen peluru kendali (rudal) utama Cina, yakni China North Industries Corporation dan China Precision Machinery Import-Export Corporation, diramalkan akan memproduksi 50 ribu rudal balistik untuk Cina. Analis militer Amerika Serikat menyatakan, Cina dalam lima tahun ke depan kemungkinan akan menjadi produsen rudal terbesar di dunia. China North Industries Corporation akan menjadi produsen rudal terbesar dengan produksi diperkirakan mencapai 29.992 rudal, mengambil 15% pangsa rudal dunia.
Dalam sebuah diskusi di Center for the National Interest, Washington DC, akhir Januari lalu, sebagaimana dilaporkan artileri.org, pengamat hubungan internasional terkemuka John Mearsheimer mengatakan, ada kemungkinan lebih besar Amerika Serikat dan Cina berperang di masa depan daripada konflik Soviet dan Sekutu selama Perang Dingin.
Menurut Mearsheimer, berbeda dengan Timur Tengah, yang dinilai kurang begitu mengancam Amerika Serikat, Mearsheimer mengatakan Amerika Serikat akan menghadapi tantangan yang luar biasa dari Asia, terutama dari Cina, yang ekonominya terus meningkat. Profesor dari Universitas Chicago itu mengatakan, dalam skenario seperti tersebut, Amerika Serikat dan Cina akan terlibat dalam kompetisi strategis yang intensif.
Bahkan, lanjut Mearsheimer, perang dingin antara Amerika Serikat dan Cina lebih tidak stabil dibanding Amerika Serikat dan Uni Soviet. Karena, pusat gravitasi dari Perang Dingin Amerika Serikat -Soviet ada di daratan Eropa Tengah. Dengan demikian, situasinya cukup stabil. Siapa pun di seluruh Eropa Tengah, ungkap Mearsheimer, akan paham Perang Dingin NATO-Warsawa akan cepat berubah menjadi perang nuklir yang akan menghancurkan semuanya. Ini menanamkan kesadaran kuat pada masing-masing pihak untuk menghindari konflik nuklir.
Lain halnya dengan persaingan strategis Ameriksa Serikat-Cina. Mearsheimer mengidentifikasi empat titik potensial yang ia percaya bisa membuat Amerika Serikat dan Cina bisa terlibat perang: Semenanjung Korea, Selat Taiwan, Laut Cina Timur, dan Laut Cina Selatan. Jelas, ini lebih banyak dari titik potensial peperangan antara pihak Sekutu dan Soviet. Sungguhpun begitu, dengan menilai situasi saat ini, Mearsheimer secara tidak langsung menyatakan dirinya percaya, kalaupun terjadi, perang antara Amerika Serikat dan Cina tidak akan meletus sebagai perang nuklir.
Dalam kesempatan itu, Mearsheimer juga mengungkapkan ia berharap kekuatan perekonomian Cina akan melemah atau runtuh. Karena, ini akan mengurangi ancaman keamanan yang berpotensi besar bagi Amerika Serikat dan sekutu-sekutunya.
Mungkin, yang perlu dipikirkan oleh Indonesia, bagaimana caranya, ketika dua gajah bertarung, pelanduk dapat menyelamatkan diri dengan ciamik dan memegang kedaulatan penuh di Tanah Air-nya, yang kemerdekaannya diperjuangkan dengan harta, darah, dan nyawa. Sekali merdeka tetap merdeka!
Sumber ASATUNEWS

Kelud Meletus Ternyata Sudah Diramalkan Sejak Tahun 2007



Meletusnya Gunung Kelud pada Kamis (12/2/2014) malam kemarin, ternyata sudah diprediksi pada tahun 2007 lalu oleh beberapa orang, baik yang mengaku dapat bisikan gaib maupun dari orang - orang yang melihat tanda - tanda alam di sekitar kawasan Gunung Kelud.
Pusat Vulkanologi dan Migigasi Bencana Geologi (PVMBG) telah menetapkan status 'Siaga' Gunung Kelud sejak 2007 lalu. Penetapan status 'Siaga' itu tidak hanya berdasarkan hasil pemantauan Tim Vulkanologi dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), tetapi juga juga informasi dari para warga yang tinggal di sekitar Gunung Kelud yang menyaksikan perilaku aneh hewan - hewan penghuni hutan Gunung Kelud.
Ada juga cerita beberapa warga yang mengaku jauh-jauh hari memeperoleh pertanda mistis maupun gejala alam yang mengarah pada tanda-tanda Gunung Kelud akan segera meletus. Tanda-tanda mistis tersebut antara lain sudah turunnya hewan liar yang selama ini hidup di lereng Gunung Kelud. Hewan-hewan liar itu diantaranya kera, rusa maupun babi hutan.
"Sejak akhir pekan kemarin hewan-hewan itu sudah tampak banyak yang turun gunung. Itu saya ketahui saat mencari rumput," kata Dedi Kharisma (18), warga Desa Sugihwaras, Kecamatan Ngancar sebagaimana di muat det iksurabaya.com, pada hampir tujuh tahun lalu (1/10/2007).
Pengakuan lain juga diungkapkan oleh Slamet (47). Dia bahkan mengaku sudah mengetahui hewan liar turun gunung sejak hari Kamis (4/10/2007) yang lalu, atau tepatnya sejak pertama kalinya frekuensi kegempaan vulkanik di Gunung Kelud meningkat.
Warga yang hidup di lereng Gunung Kelud selama ini percaya, jika hewan liar yang hidup di atas gunung sudah bersedia turun, maka Gunung Kelud sudah dipastikan akan segera meletus.
"Sepertinya tinggal tunggu hari saja. Pada tahun 1990 silam hal itu juga terjadi, salah satu hewan liar yang bersedia turun adalah ular piton sebesar pohon kelapa," kata Basuki (50), warga Desa Sugihwaras lainnya yang telah 2 kali merasakan dampak letusan Gunung Kelud. Sedangkana pertanda mistis lain yang tampak dari kemungkinan Gunung Kelud akan segera meletus diungkapkan oleh Suyoto (48), pada Oktober 2007 lalu.
Dia mengaku jika saudaranya yang tinggal di Blitar, mendapatkan bisikan gaib dari anggota keluarganya yang hilang di danau kawah. "Itu arwah adik saya, dia sudah hilang sejak puluhan tahun lalu dan tak kembali. Beberapa saat lalu paman saya didatangi dengan wujud yang sama. Dia bilang Gunung Kelud akan selamatan, makanya warga diminta yang berhati-hati," cerita Suyoto. Pada letusan tahun 1990 silam, keluarga arwah Suyoto yang hilang itu pulang ke rumah, dan waktu itu bilang, Gunung Kelud akan melakukan pesta pernikahan.
"Dan tidak berapa lama, letusan terjadi," ungkapnya. Sipon (68), salah satu sesepuh Desa sugihwaras menyebutkan, segala tanda-tanda mistis itulah yang selama ini justru dipercaya sebagian besar warga di desanya, dan itu sudah menjadi semacam budaya yang turun temurun. "Buktinya pada letusan tahun 1990, segala pertanda mistis juga terbukti kebenarannya," kata Sipon.
Kapan meleutusnya sebuah gunung merapi memang mustahil diprediksi dengan tepat, apalagi jika memprediksi hari dan tanggal meletusnya. Namun, sebelum meletusnya sebuah gunung merapi, pasti diawali atau didahului fenomena alam seperti migrasi hewan - hewan penghuni lereng gunung, meningkatnya emisi air dan uap belerang, terbangnya burung - burung yang sebelumnya bersarang di lereng atau puncak gunung, munculnya retakan tanah sporadis tapi terlihat banyak di sekitar lereng gunung dan seterusnya.
Sumber
ASATUNEWS

Data Korban Tewas dan Pengungsi Erupsi Gunung Kelud


KEDIRI -- Kepala Pusat Data Informasi (Pusdatin) dan Hubungan Masyarakat (Humas) Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Sutopo Purwo Nugroho, menyebutkan erupsi Gunung Kelud menyebabkan tiga orang warga yang meninggal dunia
Selain korban meninggal, menurut Sutopo, ada 76.388 jiwa juga telah mengungsi. Sebelumnya muncul berbedaan jumlah maupun nama mereka yang menjadi korban, hal itu disebabkan informasi warga yang berbeda-beda.Apalagi warga di desa mengenal korban dengan sebutan nama yang berbeda-beda.
Pengungsi juga banyak yang sudah pulang, khususnya di Blitar, tutur Sutopo, Sehingga jumlahnya jauh berkurang. Saat ini terdapat 76.388 jiwa pengungsi dari 5 kabupaten/kota.
Berikut nama Ketiga korban tewas:
1) Mbok Nya (60 tahun), Perempuan, Warga Dusun Plumbang, Desa Pandansari, Kecamatan Ngantang, Kabupaten Malang. Almarhumah mengalami sesak nafas akibat abu vulkanik.
2) Sahiri (70 tahun), Laki-laki, warga Dusun Ngutut, Desa Pandasari, Kecamatan Ngantang, Kabupaten Malang. Almarhum tertimpa tembok saat menunggu kendaraan evakuasi.
3) Sanusi (80 tahun), Laki-laki, warga Dusun Plumbang, Desa Pandansari, Kec Ngantang, Kab Malang. Almarhum mengalami sesak nafas saat berlindung di bawah meja.
Sebaran 76.388 jiwa pengungsi di 5 kabupaten/kota:
-Kabupaten Kediri: 66.139 jiwa
-Kota Batu: 3.220 jiwa
-Kabupaten Blitar: 2.070 jiwa
-Kabupaten Malang: 3.610 jiwa
-Kabupaten Tulungagung: 1.349 jiwa
Sumber REPUBLIKA.CO.ID
 

Tag

IP

My-Yahoo

Blogger Widget Get This Widget

Histast

Total Pengunjung