http://infobmi.blogspot.com/. Powered by Blogger.

Monday, October 21, 2013

40 Kasus Mendera TKI Karawang Selama 2013


REPUBLIKA.CO.ID, KARAWANG -- Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Karawang mencatat selama 2013 ini ada 40 kasus yang mendera tenaga kerja Indonesia (TKI) asal wilayah ini. Dari 40 kasus tersebut, sebanyak 12 di antaranya yaitu kasus kematian TKI di luar negeri. Tetapi, penyebab kematian ini bukan karena siksaan atau apapun. Melainkan, mayoritas TKI itu mengalami sakit sehingga meninggal dunia. "Mayoritas TKI yang meninggal itu disebabkan sakit," ujar Kasi Penempatan Tenaga Kerja Dinas Tenga Kerja dan Transmigrasi Karawang, Tatang Jumhana, Ahad (20/10). Tatang mengatakan daftar kasus TKI yang meninggal dunia tersebut terhitung sejak Januari sampai September. Berdasarkan keterangan, banyak faktor yang menyebabkan TKI itu meninggal. Namun, mayoritasnya disebabkan sakit. Jasad TKI tersebut sudah ada yang dipulangkan. Akan tetapi, ada juga yang masih tertahan di luar negeri. Selain kasus meninggal dunia, lanjut Tatang, ada juga kasus lainnya. Yaitu, kasus kekerasan yang harus diterima TKI. Lainnya adalah kasus pelecehan seksual; upah yang tidak dibayar; kabur dari rumah majikan; serta TKI yang mengalami gangguan jiwa. Guna mengatasi persoalan para TKI itu, lanjut Tatang, pihaknya hanya mampu memanggil perusahaan jasa tenaga kerja Indonesia (PJTKI) yang memberangkatkan warga Karawang tersebut. Sedangkan, penyelesaian kasusnya dilakukan oleh pemerintah pusat. Dalam hal ini, Kemenakertrans melalui BNP2TKI. Adapun kewenangan instansi di daerah hanya memfasilitasi ke keluarga korban. Red: Didi Purwadi Rep: Ita Nina Winarsih

Eva: Perlu Pekerjakan Sukarelawan Bantu TKI "Overstayers"

Semarang (Antara) - Anggota Komisi III DPR RI Eva Kusuma Sundari memandang perlu mempekerjakan sukarelawan untuk membantu tenaga kerja Indonesia "overstayers" menyusul pengumuman dari KJRI Jeddah perihal masa amnesti dari pemerintah Arab Saudi berakhir 3 November 2013.
"Ini `emergency`, jika perlu pekerjakan secara resmi para sukarelawan yang sudah memberikan pelayanan kemudahan, termasuk pendampingan kepada para TKI yang melanggar izin tinggal (overstayers). Fungsi ini seharusnya dilakukan oleh staf KJRI," katanya ketika dihubungi Antara dari Semarang, Senin pagi.
Eva yang juga Wakil Ketua Fraksi PDI Perjuangan DPR RI menyampaikan hal itu ketika merespons pengumuman dari Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Jeddah mengenai kebijakan amnesti pemerintah Arab Saudi.
Pengumuman Nomor: 11820/PSB/X/2013 tertanggal 20 Oktober 2013 yang ditandatangani oleh Ahmad Syaifuddin, Pelaksana Fungsi Penerangan, Sosial, dan Budaya KJRI Jeddah memberitahukan bahwa kebijakan amnesti pemerintah Arab Saudi akan berakhir pada 29/12/1434 Hijriah bertepatan dengan tanggal 3 November 2013. Setelah masa amnesti berakhir, pemerintah Arab Saudi akan menerapkan kembali ketentuan dan perturan-peraturan yang berlaku.
Kepada seluruh WNI "overstayers" diharapkan untuk tetap tenang, tertib, dan fokus dalam proses pengurusan perbaikan status, serta tetap mematuhi ketentuan dan peraturan yang berlaku di Arab Saudi.
Mereka yang ingin bekerja kembali dan belum menyelesaikan dokumen-dokumen yang diperlukan, diimbau dan diharapkan segera (tanpa menunda lagi) untuk mengurus proses perbaikan status dan izin tinggal di instansi berwenang Arab Saudi.
WNI "overstayers" yang ingin pulang secara mandiri, diimbau agar segera memanfaatkan sebaik-baiknya waktu yang tersisa sebelum 3 November 2013 untuk mengurus "exit" (izin keluar), baik secara perseorangan (individual), bersama-sama (kolektif), maupun dengan bantuan KJRI Jeddah di Tahril Jeddah (Matar Qadim) dan di Wilayah Madinah Al Munawwarah maupun wilayah-wilayah lainnya.
KJRI Jeddah juga mengimbau WNI "overstayers" yang telah memiliki "exit permit" agar segera mengurus proses kepulangan ke Indonesia secara mandiri sebelum habis masa berlaku "exit".
KJRI akan terus memberikan bantuan dengan membuka layanan pendaftaran proses "exit permit" di Tarhil Jeddah (Matar Qadim) setiap hari mulai pukul 06.00 sampai dengan 18.00 bertempat di halaman parkir luar Kantor Tarhil Jeddah (Matar Qadim).
Untuk itu, mohon kepada para WNI "overstayers" yang akan mendaftarkan diri agar mempersiapkan dokumen Surat Perjalanan Laksana Paspor (SPLP) dan fotokopi SPLP, menyerahkan foto dua lembar, serta melampirkan salah satu dari: fotokopi Iqomah atau fotokopi paspor lama atau "prin out".
Selama proses pengurusan, setiap WNI "overstayers" agar kembali atau tetap tinggal di kediamannya masing-masing sambil menunggu proses penyelesaian.
Pemerintah Arab Saudi telah menyampaikan bahwa seluruh instansi terkait akan tetap bekerja pada Jumat, Sabtu, dan hari-hari libur resmi lainnya untuk memberikan pelayanan.
Pemerintah Indonesia akan terus berupaya melakukan pendekatan melalui berbagai tingkatan (level) untuk membantu dan mencari penyelesaian masalah WNI "overstayers" di Arab Saudi.
"Apabila sampai akhir masa amnesti tanggal 3 November 2013, WNI `overstayers` yang sedang memproses perbaikan statusnya belum selesai, diimbau agar tetap tenang dan tetap menghormati hukum dan peraturan pemerintah setempat, serta tidak melakukan hal-hal yang justru dapat merugikan diri masing-masing," demikian isi pengumuman yang diteken oleh Konsul KJRI Jeddah Ahmad Syaifuddin pada Minggu (20/10).(rr)

LG G2 vs Galaxy S4: Mana yang Lebih Canggih?


LG G2 LG secara resmi telah meluncurkan smartphone flagship andalannya di Indonesia, yakni LG G2 yang dijual dengan harga Rp 6,8 juta. Harga LG G2 ini tak jauh beda dengan smartphone Samsung Galaxy S4 saat ini yang juga berada di kisaran Rp 6,8 juta. Siapa yang lebih canggih antara LG G2 vs Galaxy S4? Simak ulasan berikut ini. Layar & Sistem Operasi LG G2 dibekali dengan layar sentuh berukuran 5,2 inci 450 nits dengan resolusi full HD 1920 x 1080 piksel dengan kerapatan layar mencapai 423ppi serta menggunakan teknologi panel IPS (In-Plane Switching), Gorilla Glass 3,dan menggunakan sistem operasi Android 4.2.2 Jelly Bean. Sedangkan Galaxy S4 menggunakan layar Super AMOLED berukuran lebih besar, yakni 4,99 inci dengan resolusi FHD 1920 x 1080 piksel dengan kerapatan layar mencapai 441 ppi (pixel per inch) yang dilindungi oleh Gorilla Glass 3, serta menggunakan sistem operasi Android 4.2.2 Jelly Bean. Chipset & Prosesor Sektor dapur pacu, LG G2 ditenagai chipset Qualcomm Snapdragon 800 yang mengusung prosesor quad-core Krait 400 dengan kecepatan 2,3GHz yang dipadukan dengan memori RAM sebesar 2GB dan didukung oleh grafis mumpuni dari Adreno 330. LG G2 jelas lebih unggul dari Samsung Galaxy S4 di sektor ini. Sedangkan Samsung Galaxy S4 ditenagai chipset Exynos 5410 Octa 4+4 core ARM Cortex-A7 1,2GHz dan ARM Cortex-A15 1,6GHz dengan grafis dari PowerVR SGX544MP3. Keduanya dibekali dengan memori RAM sebesar 2GB.

Samsung Galaxy S4 Kamera & Baterai LG G2 mengusung kamera belakang dengan resolusi 13 megapiksel yang dilengkapi LED flash serta, teknologi OIS (Optical Image Stabilization), dan kamera depan dengan resolusi 2 megapiksel. Smartphone ini menggunakan baterai berkapasitas 3000mAh. Samsung membekali Galaxy S4 ini dengan dua kamera, kamera belakang dengan resolusi 13 megapiksel yang dilengkapi dengan LED flash dan kamera depan dengan resolusi 2,1 megapiksel. Galaxy S4 mengusung baterai berkapasitas 2600mAh. Konektivitas & Memori LG G2 ini mengusung memori internal berkapasitas 32GB tanpa kehadiran slot microSD untuk ekspansi memori eksternal. LG G2 ini telah mendukung konektivitas Bluetooth, WiFi, dan NFC. Sedangkan Samsung Galaxy S4 ini mengusung memori internal berkapasitas 16GB yang dilengkapi slot microSD untuk ekspansi memori eksternal. LG G2 ini telah mendukung konektivitas Bluetooth, WiFi, dan NFC. Kesimpulan Secara umum, LG G2 lebih unggul dari Galaxy S4. Hal ini terlihat pada kemampuan kamera, spesifikasi dapur pacu, dan kapasitas baterai. LG G2 hanya kalah dari Galaxy S4 di sektor memori karena tak disediakan slot microSD.

HP Samsung Galaxy Core vs Xperia M, Mana yang Lebih Unggul?


Samsung Galaxy Core Samsung secara resmi telah merilis smartphone Galaxy Core yang membidik pasar kelas menengah dengan harga Rp 2,6 juta. Sebelum kehadiran Galaxy Core, telah hadir terlebih dahulu Sony Xperia M yang dijual dengan harga 2,6 juta. Lalu, mana yang lebih unggul antara Galaxy Core vs Xperia M ? Simak ulasan berikut ini Layar & Sistem Operasi Samsung membekali smartphone Galaxy Core dengan layar berukuran 4,3 inci touchscreen berjenis kapasitif dengan resolusi WVGA 480 x 800 piksel dengan kerapatan 217 piksel per inci. Samsung juga menggunakan sistem operasi Android 4.1 Jelly Bean yang dipadukan dengan antarmuka TouchWiz. Sony membekali Xperia M ini dengan layar berukuran lebih kecil dari Galaxy Core, yakni 4 inci dengan resolusi FWVGA 480 x 854 piksel dan menggunakan sistem operasi Android 4.1.2 Jelly Bean. Layar Xperia M terlihat lebih tajam karena ukurannya yang lebih kecil dengan resolusi yang lebih tinggi. Chipset & Prosesor Samsung Galaxy Core ditenagai oleh chipset Qualcomm Snapdragon S4 Play MSM8225 yang mengusung prosesor dual-core ARM Cortex-A5 dengan kecepatan 1,2GHz yang dipadukan dengan pengolah grafis dari Adreno 203 dan didukung oleh memori RAM sebesar 1GB. Xperia M ini ditenagai oleh chipset Qualcomm Snapdragon 400 MSM8227 yang mengusung prosesor dual-core Krait 200 dengan kecepatan 1GHz yang dipadukan dengan pengolah grafis dari Adreno 305 dan memori RAM sebesar 1GB. Xperia M lebih unggul dari Galaxy Core di sektor ini.

Sony Xperia M Kamera & Baterai Samsung Galaxy Core dibekali kamera belakang dengan resolusi 5 megapiksel autofokus lengkap dengan hadirnya LED flash dan kamera depan dengan resolusi VGA. Samsung juga membekali Galaxy Core dengan baterai berkapasitas 1.800mAh. Xperia M mengusung resolusi 5 megapiksel dengan sensor Exmor RS, kemampuan autofokus, LED flash untuk memotret di tempat yang kurang cahaya, dan memiliki kemampuan untuk merekam video HD 720p. Smartphone ini dibekali baterai 1750mAh. Konektivitas & Memori Galaxy Core ini dibekali dengan dukungan HSPA, WiFi, Bluetooth 3.0, dual SIM, dan A-GPS. Samsung Galaxy Core ini memiliki memori internal berkapasitas 8GB dan dilengkapi dengan slot microSD untuk ekspansi memori eksternal. Xperia M dibekali memori internal sebesar 4GB yang dilengkapi dengan slot microSD. Sektor konektivitas, Xperia M ini dilengkapi dengan Bluetooth 4.0, DLNA, NFC, GPS, One-touch Screen Mirroring, dan WiFi. Kesimpulan Soal kinerja dan harga yang ditawarkan, Xperia M lebih unggul dari Galaxy Core karena dibekali prosesor & grafis yang lebih bertenaga (Krait 200 & Adreno 305) dan harga Rp 2,5 juta. Sedangkan Galaxy Core dijual dengan harga Rp 2,6 juta unggul di sektor konektivitas dengan dukungan dual SIM dan memori internal 8GB. Lalu mana yang layak dipilih? Keduanya sangat layak dipilih, tetapi semua tergantung selera dan kebutuhan masing-masing.
 

Tag

IP

My-Yahoo

Blogger Widget Get This Widget

Histast

Total Pengunjung