http://infobmi.blogspot.com/. Powered by Blogger.

Friday, May 4, 2018

Balap Sepeda Tour de Flores 2018 Di NTT

Setelah sukses menyelenggarakan Tour De Flores tahun lalu, tahun ini Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur dan didukung sepenuhnya Kementerian Pariwisata akan kembali  menggelar Tour De Flores (TDF) 2018 yang akan dilaksanakan tanggal 6 - 16 Mei 2018.

Tour de Flores adalah kejuaraan balap sepeda jalan di Pulau Flores, Nusa Tenggara Timur, dan berlangsung selama beberapa hari sebagai agenda resmi UCI Asia Tour class. Acara olahraga tahunan sudah dimulai di Larantuka dan berakhir di Labuan Bajo dengan jarak tempuh lebih dari 700 kilometer dalam 5 etape selama sepuluh hari.

Tour De Flores 2018 diadakan karena terinspirasi dengan Event sejenis lainnya, seperti Tour De France (Sejak 1903), Tour De Singkarak (Sejak 2009) dan Tour De Banyuwangi “Ijen” (sejak 2012), yang merupakan event olahraga namun meliliki dampak Pariwisata yang luar biasa. Tour De Flore akan menempuh jarak sepanjang 743 KM dan terdiri atas 5 Etape. Berawal dari Larantuka di Flore timur, Sampai Labuan Bajo di Manggarai Barat.

Tour de Flores bertempat di Pulau Flores yang menyajikan acara olah raga kelas dunia sambil menikmati keindahan pulau eksotis di sepanjang pantai yang spektakuler, heterogenitas etnisitas, budaya, tradisi megalitik, bahasa, agama, fauna langka Komodo (Varanus romodoensis dan Varanus riungensis), Danau Kelimutu, Pink Beach dan lain-lain.

5 etape perjalanan melalui semua wilayah pulau seluas 14.300 kilometer persegi di berbagai suhu. Flores memiliki dua musim, namun masing-masing daerah memiliki perbedaan suhu yang memberi pengendara tantangan nyata.

Tour de Flores tahun yang lalu melewati jalur jalan sepanjang lebih dari 660 kilometer dalam enam tahap. Tahap 1 adalah Larantuka - Maumere, Tahap 2 Maumere - Ende, Tahap 3 Ende - Bajawa, Tahap 4 Bajawa - Borong, Tahap 5 Borong - Ruteng dan Tahap 6 Ruteng - Labuan Bajo.

Trek balap melewati pantai utara, pegunungan dan pantai selatan. Jalanannya berkelok-kelok sehingga pengendara dan pengunjung bisa memperlakukan pemandangan alam tidak monoton. Tour de Flores juga menyertakan Raja Gunung berkompetisi di Watuneso-Wolowaru, Wolowaru-Moni dan Borong-Ruteng.

Sumber: https://www.pedomanwisata.com/event/perlombaan/tour-de-flores-tdf-2018-perlombaan-balap-sepeda-internasional-yang-menantang-di-pulau-flores

TKI Jember Hilang di Arab 30 Tahun Akhirnya Ketemu, Digaji Rp 266 Juta, Ditanya Mau Pulang? Jawabnya


NewsBMI - Masih ingat Nenek Jumanti alias Qibtiyah, tenaga kerja indonesia (TKI) asal Jember yang dikabarkan hilang selama puluhan tahun di Arab Saudi?
Belum lama ini tersiar kabar, nenek berusia 74 tahun itu telah ditemukan dan direncanakan akan pulang ke Indonesia.
Nenek Qibtiyah tidak tangan kosong saat pulang ke tanah air, melainkan membawa gaji bernilai ratusan juta rupiah.
Qibtiyah menerima gaji dari majikan ketiganya yang diwakili oleh keponakan majikan bernama Kapten Ibrahim Muhammad  sebesar 76 Ribu Riyal atau sekitar 266 juta Rupiah di KBRI Riyadh.
Penyerahan gaji itu di lakukan sebelum pelaksanaan May Day atau pada 29 April 2018 kemarin.
Disaksikan langsung oleh Dubes RI untuk Saudi, Agus Maftuh Abegebriel dan Dubes Saudi untuk Indonesia, Osama as-Syuaibiy.
Diceritakan Dubes Maftuh, Jumanti sebelumnya dinyatakan hilang hampir 30 tahun lamanya, namun kemudian ditemukan oleh Tim Perlindungan WNI KBRI Riyadh.
"Tim mendapatkan bantuan dari Pangeran Faisal bin Bandar bin Abdulaziz Al Saud, keponakan Raja Salman yang juga menjabat Gubernur Riyadh," ujar Maftuh, Rabu (2/5/2018).
Dalam pertemuan hangat itu, wakil keluarga majikan, Kapten Ibrahim mengatakan Nenek Jumanti sudah dia anggap seperti ibunya sendiri dan keluarganya akan merasa kehilangan ketika Nenek Jumanti alias Qibtiyah pulang ke Indonesia.

Agus menyampaikan, Jumanti sempat berdialog dengan Dubes Saudi untuk Indonesia Obama.
Jumanti menyatakan tinggal di Saudi maupun di Indonesia sama baiknya.
"Osama (Dubes Saudi untuk Indonesia) sempat bertanya dengan bahasa Arab kepada Nenek Qibtiyah: “kepingin tinggal terus di Saudi atau pulang ke Indonesia”. Sang Nenek langsung menjawab: Tinggal di Saudi juga bagus dan pulang ke Indonesia juga bagus”," ungkap Maftuh.
Saat ini, KBRI sedang mengurus kepulangan Jumanti ke Indonesia dengan melakukan diplomatic efforts yakni membuka komunikasi dengan Kemenlu Kerajaan Saudi Arabia (KSA), Imigrasi dan Kementerian Dalam Negeri KSA terkait exit permitnya.
"Karena (Jumanti) sudah hampir 30 tahun tanpa iqomah (izin tinggal)," terang Agus.
Direncanakan nantinya Dubes Saudi untuk Indonesia, Osama akan melakukan penjemputan khusus Jumanti di Bandara Soetta Jakarta.
Maftuh menambahkan, pertemuan yang dihadiri dirinya dan Dubes Saudi di Indonesia juga untuk memperkuat poros bilateral antar kedua negara sahabat ini yang disebut Saunesia (Saudi-Indonesia).
"Silaturrahim diplomatik ini sangat penting untuk mencari solusi permasalahan-permasalahan strategic partnership di antara kedua negara besar ini," ujar Maftuh.
KBRI Riyadh pada tahun 2016 berhasil menyelamatkan gaji Expatriat Indonesia sebesar 30 Milyar, sementara di tahun 2017 mencapai angka 40 Milyar.
Mendatangi Keluarga
Di bagian lain, dinas tenaga kerja (Disnaker) Jember kini tengah memastikan kebenaran informasi tentang Qibtiyah ke pihak keluarganya.
"Saat ini DIsnaker Jember tengah mendatangi rumah kewluarga ibu Qibtiyah untuk mencocokkkan foto-foto dan dokumen yang dimiliki keluarganya," kata Kasi Perlindungan TKI Disnaker Jatim Riyanto, saat dihubungi Surya Online, Kamis (3/5/2018).
Diakui Riyanto, informasi tentang hilangnya Qibtiyah ini sudah diterima pihaknya sejak beberapa bulan lalu, dan pihaknya sudah berkoordinasi dengan pihak terkait untuk menyikapinya.
"Kami tinggal menunggu instruksi dari pusat jika memang akan dipulangkan kami siap untuk mengurusnya," katanya.

Sumber: tribunnews.com
 

Tag

IP

My-Yahoo

Blogger Widget Get This Widget

Histast

Total Pengunjung