http://infobmi.blogspot.com/. Powered by Blogger.

Saturday, January 18, 2014

Kapal Rusak Diterjang Ombak, 3 Nelayan Terombang-Ambing di Laut


SERANG- Sebuah kapal nelayan rusak diterjang ombak di perairan Teluk Banten. Akibat peristiwa itu, tiga orang nelayan asal desa Karang Antu, Kasemen Serang, Banten sempat terombang-ambing di laut, sebelum diselamatkan Satpol Air Polres Serang.
Menurut Kepala Urusan Pembinaan Operasional Sat pol Air Polres Serang, Ipda Samsudi,kejadian tersebut terjadi, Jumat (17/1). "Korban yang ada di kapal itu, bernama Supardi alias Mapa, Abang (30), Rahmat (40), ketiganya beralamatkan Karang Mulia RT 1/5, Kasemen Serang," kata Samsudi di Dermaga Karang Antu, Kasemen Serang, Sabtu (18/1/2014).
Samsudi menjelaskan, kapal yang ditumpagi ketiga nelayan itu, mengalami patah as pada mesinnya, sehingga kapal yang dipakai untuk mencari ikan tersebut tidak dapat melaju. “Dihantam ombak, karena hujan dan cuaca ekstrem. Ombak sangat tinggi mesin patah As, hanyut beberapa jam,” katanya.
Sementara itu, Rahmat mengatakan, kapal berangkat dari dermaga, Jumat sore. "Setengah jam setelah berangkat, kapal rusak. Sampai di tengah laut, sinyal handphone hilang jadi tak bisa mengabarkan, kami terombang-ambing di laut hampir berjam-jam, sampai akhirnya sampai di pulau Mujang Kecil, pulau satu malam," ujarnya.
Dia tidak menyangka, kapalnya akan mengalami kerusakan."Saya enggak menyangka, lagipula, kalau enggak ke laut, kita enggak bisa makan," tutupnya.
By http://news.okezone.com/read/2014/01/18/340/928255/kapal-rusak-diterjang-ombak-3-nelayan-terombang-ambing-di-laut

Tiga Jenazah TKI NTB Tewas Ditembak Dipulangkan

Mataram, GATRAnews - Tiga kerangka jenazah tenaga kerja Indonesia (TKI) asal Nusa Tenggara Barat (NTB) yang tewas ditembak di Malaysia, akan dipulangkan malam ini.
"Ada tiga orang jenazah TKI yang dipulangkan malam ini," kata Kepala Bidang Penempatan Tenaga Kerja Indonesia, Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi NTB Zaenal di Mataram, Jumat (17/1).
Ketiga TKI tersebut atas nama Wahab TKI asal Dusun Lendang Tengah, Desa Bebuak, Kecamatan Kopang, Kabupaten Lombok Tengah. Sudarsono TKI asal Dusun Teduh, Desa Tuduk, Kecamatan Praya Barat Daya, Kabupaten Lombok Tengah dan Gusti Randa TKI asal TKI asal Dusun Teduh, Desa Tuduk, Kecamatan Praya Barat Daya, Kabupaten Lombok Tengah.
Menurut Zaenal, seperti dikutip Antara, ketiga jenazah akan dipulangkan ke NTB menggunakan pesawat Garuda Indonesia melalui Bandara Internasional Lombok (BIL) sekitar pukul 21.10 Wita.
Belum diketahui secara pasti apa penyebab kematian TKI asal NTB tersebut, namun menurut surat yang diterima Disnakertrans NTB ketiga TKI meninggal karena terkena tembak.
"Memang menurut surat yang kami terima ketiganya meninggal karena kena tembak, tapi kita baru bisa tahu kronologisnya secara pasti setelah ada keterangan dari Kemenlu," kata Zaenal
By http://www.gatra.com/nusantara-1/bali-nusa-tenggara/45660-tiga-jenazah-tki-ntb-tewas-ditembak-dipulangkan.html

Dinilai Lecehkan Buruh Migran, Migrant Institute Somasi BNP2TKI


Direktur Eksekutif Migrant Institute, Adi Candra Utama (f.ist)
_______
JAKARTA, www.kepribangkit.com- Terkait pemberitaan di media mengenai pernyataan Direktur Pelayanan Pengaduan TKI – BNP2TKI, Christofel De Haan tentang kasus penyiksaan yang dialami seorang buruh migran perempuan di Hongkong yang bernama Erwiana R, Migrant Institute merasa perlu untuk mengajukan somasi kepada BNP2TKI (Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia) terkait pernyataan Christofel De Haan tersebut.
Menurut Adi Candra Utama, Direktur Eksekutif Migrant Institute, pernyataan Christofel tersebut sangat tendensius dan melukai banyak pihak. Sebagai lembaga yang bertugas dalam perlindungan TKI di luar negeri, BNP2TKI seharusnya lebih arif dalam mensikapi kasus-kasus yang menimpa para TKI.
“Pernyataannya itu tidak sesuai dengan UU No 39 tahun 2004 tentang penempatan dan perlindungan tenaga kerja Indonesia di luar negeri dan UU No.39 tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia (HAM). Apalagi pernyataannya mendeskreditkan organisasi masyarakat sipil yang diakui posisi dan perannya dalam system tata kelola pemerintahan yang baik,” terang Adi Candra Utama dalam siaran persnya yang diterima ke pribangkit.com, Jum’at 17 Januari 2014.
Karena itu, menurut Adi Candra, pihaknya akan melayangkan somasi dan menuntut Kepala BNP2TKI untuk, Pertama, mencabut kedua pernyataaan tersebut di atas dan meminta maaf secara terbuka kepada korban dan keluarganya, serta buruh migran Indonesia pada umumnya.
Kedua, meminta maaf secara terbuka kepada seluruh Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) di Indonesia, terutama yang bergerak di dunia buruh migran.
Ketiga, memecat Direktur Pelayanan Pengaduan TKI – BNP2TKI atas tindakannya yang telah mencederai BNP2TKI sebagai lembaga yang diberi mandat untuk melindungi buruh migran Indonesia.
Dengan diberikan somasi ini, Adi berharap BNP2TKI untuk lebih berhati-hati dalam memberi statemen atau pernyataan-pernyataannya terkait permasalahan yang terjadi pada pekerja migran. “Sebagai aparatur negara, baiknya berstatemen-lah yang cerdas yang tidak melukai orang lain. Bila perlu, pakai nurani dalam memberikan pernyataan sikap,” pungkasnya. (yon/kb)

Majalah Time Soroti Kisah Pilu TKI di Hong Kong

TKI yang bekerja di Hongkong rentan dari perlakuan kasar majikan.

VIVAnews- Kisah pilu Tenaga Kerja Indonesia di luar negeri kembali menjadi sorotan media internasional. Kali ini kisah itu dicatat oleh MajalahTime, yang menyoroti perlakuan menyedihkan yang diterima oleh para TKI di Hong Kong.
Majalah terbitan Amerika Serikat (AS) edisi 15 Januari 2014 kemarin melansir, kendati perlindungan hukum di Hong Kong lebih baik ketimbang di kawasan Timur Tengah dan negara Asia lainnya, tetap saja TKI yang bekerja di sana rentan dari perlakuan kasar majikan.
Hasil survei yang dilakukan organisasi Misi untuk Pekerja Migran tahun 2012 silam, menemukan 18 persen pekerja domestik di kota tersebut telah disiksa secara fisik.
Contoh kasus yang paling fenomenal terjadi pada pramuwisma Kartika Puspitasari. Dia mendadak masuk pemberitaan media massa, atas keberaniannya mengungkap ke hadapan publik penyiksaan yang dilakukan sang majikan selama dua tahun.
Kasus terbaru lainnya yang menimpa TKI di Hong Kong, menimpa perempuan asal Ngawi bernama Erwiana Sulistyaningsih. Dia berangkat dari bandara internasional Hong Kong, pada tanggal 9 Januari kemarin dengan kondisi tubuh penuh luka.
Untungnya saat berada di bandara, Erwiana bertemu dengan sesama TKI yang membantunya pulang ke kampung halamannya. Kondisi fisik Erwiana sangat mengenaskan ketika ditemui di bandara. Wajahnya penuh memar, dengan gigi rontok. Kakinya terlihat berwarna hitam, lantaran sering disiram air panas dan masih terdapat luka terbuka.
Beberapa hari paska tiba di Indonesia, Erwiana masih dirawat di rumah sakit. Kepada MajalahTime, paman Erwiana, Shomat, mengatakan kondisi keponakannya kini semakin membaik.
"Kami terkejut dan merasa pilu melihat kondisinya seperti ini," kata Shomat. Keluarga Erwiana bertekat mencari keadilan. Pemerintah Indonesia pun disebut siap membantu untuk menyiapkan seorang pengacara.
Di mata Organisasi Amnesti Internasional, TKI tidak sepenuhnya rentan terhadap perlakuan kasar majikan. Tidak seperti tenaga kerja migran asal Filipina, TKI diwajibkan untuk mendaftar melalui sebuah agen tenaga kerja agar dapat bekerja di Hong Kong.
Agen tenaga kerja ini lah yang nantinya menyediakan pelatihan bagi para calon TKI, menyiapkan kontrak dan mengatur visa mereka. Sayangnya, menurut Amnesti Internasional, agen ini kerap gagal mewakili kepentingan para TKI sesuai dengan aturan berlaku.
"Sejak awal, para tenaga kerja perempuan sudah diperdayai agar bisa bekerja di Hong Kong. Mereka terjebak dalam sebuah lingkaran eksploitasi dengan kasus yang semakin menunjukkan perbudakan modern," ujar penulis laporan organisasi Amnesti Internasional, Norma Kang Muico.

Jakarta Diramalkan Tenggelam Karena Punya Patahan Aktif

Bagaimana masa depan Ibu kota Jakarta? Teluk disebut sebagai daerah tinggi yang lebih aman daripada dataran banjir Jakarta yang selalu turun. _______ VIVAnews -Staf Khusus Presiden bidang Bantuan Sosial dan Bencana Alam, Andi Arief, menyatakan Jakarta berpotensi tenggelam bukan hanya karena banjir, namun juga akibat gempa tektonik. Pakar menyebutkan, bahwa Pulau Seribu sebagai kelurusan utara dari tinggian Ciputat-Tangerang selalu bergerak naik secara tektonik. "Teras-teras terumbu yang berkembang di pulau-pulau Seribu itu adalah buktinya. Demikian juga daerah sepanjang garis imajiner Ciputat-Ujung Teluk Naga, itu adalah daerah yang selalu naik. Teras-teras sungai di sepanjang aliran Sungai Cisadane membuktikan gerak tektonik naik tersebut," ujar Andi Arief dalam rilis yang diterimaVIVAnews, Jumat 17 Januari 2014. Menurut Andi, adanyaslicken side,offset, pergeseran di sedimen-sedimenPleistosenJakarta membuktikan patahan-patahan Jakarta bisa aktif sewaktu-waktu dalam masa Kwarter ini. Permasalahan ini sempat dibahas dalam Focused Group Discussion Peluang dan Tantangan Ruang Bawah Tanah DKI Jakarta pada 20 Desember 2012 lalu, yang diikuti oleh sekitar 20 pakar geologi, geofisika, geoteknik, geodesi, geodinamik, konstruksi, air tanah, dan kegempaan. "Ini menjawab bahwa Jakarta memiliki patahan yang bisa aktif sewaktu-waktu. Jadi bukan hanya ancaman dari Selat Sunda dan sesar sekitar Jakarta saja yang menjadi potensi rusaknya Jakarta akibat gempa," terangnya. Sebagai tindakan preventif mitigasi bencana gempa bumi dengan adanya indikasi-indikasi patahan aktif tersebut, Andi mengatakan, saat ini sedang diusahakan untuk membuat mikrozonasi gempa di Jakarta sampai ke level 4 yaitu skala 1:25 ribu. "Dengan demikian, bangunan-bangunan yang didirikan di DKI Jakarta nantinya bisa mengacu pada peta mikrozonasi tersebut untuk didesain dan konstruksi sehingga ramah gempa," katanya. Lalu bagaimanakah Masa depan Ibu kota negara ini? Dia menjelaskan, merujuk pada konstelasi tektonik Tersier dan Kwarter yang ada, secara geologi teknik masa depan DKI adalah Teluk Jakarta dan Kepulauan Seribu. "Keduanya merupakan daerah tinggi yang lebih aman daripada dataran banjir Jakarta yang selalu turun," tuturnya. © VIVA.co.id

SBY Ungkap Ancaman Pembunuhan dan Kisah Mistis di Rumahnya



Jakarta- Dalam buku 'Selalu Ada Pilihan', Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengungkapkan berbagai hal tentang kehidupan pribadinya. Termasuk soal ancaman pembunuhan di Cikeas dan Ciwidey, Jawa Barat.
Buku setebal 800 halaman itu memuat sejumlah bab tentang kehidupan presiden. Khusus untuk pembunuhan, SBY mengangkatnya dalam tema khusus berjudul 'ancaman terhadap presiden bisa sampai tingkat pembunuhan'.
"Tanpa diketahui oleh masyarakat luas, secara berkala atau insidentil saya diberi tahu baik oleh Kabin, Kapolri maupun Komandan Paspampres jika ada ancaman nyata atas keselamatan saya," tulis SBY dalam bukunya seperti dikutip detikcom, Jumat (17/1/2014).
Salah satu peristiwa yang sempat mengancam keselamatan nyawa SBY adalah di kejadian di Ciwidey, Bandung, Jawa Barat. Saat sedang menggelar kunjungan, SBY mendapat informasi ada sel terorisme yang sedang bergerak. Namun untungnya, itu tidak terjadi.
Kejadian lain yang nyata adalah rencana pengeboman rumah SBY di Cikeas oleh kelompok teroris. Menurut SBY, bom sudah disiapkan di daerah Jatiasih, Bekasi, yang berjarak 10 km dari Cikeas. Mobil untuk membawa bom juga ada, bahkan 'pengantin' untuk aksi bunuh diri itu sudah direkrut.
"Jadi mereka siap untuk meledakkan bom itu pada waktu yang ditetapkan," ungkapnya. Belakangan, aktivitas teroris itu akhirnya bisa dilumpuhkan pihak kepolisian.
Selain cerita ancaman pembunuhan, SBY juga pernah mengalami kejadian mistis. Kala itu, tahun 2009, SBY dan Ibu Ani Yudhoyono sedang bersantai di rumah pada hari Minggu pagi. Tiba-tiba, istrinya memanggil sambil berteriak. Rupanya ada asap hitam tebal berputar di langit ruangan.
Menurut SBY, asap hitam itu terbang ke arah timur, seperti hendak ke kamarnya. Sontak saja, SBY langsung berdoa dan meminta perlindungan pada Allah SWT. Akhirnya, asap itu menghilang.
"Saya sekeluarga selamat. Peristiwa ini seperti adegan film horor yang sering kita lihat. Atau seperti yang terkisahkan di cerita-cerita lama. Tapi sungguh ada. Sungguh nyata," tulis SBY.

By www.detik.com/news/read/2014/01/17/213234/2470820/10/

TKW tewas terpeleset saat mengepel di rumah majikan Malaysia

Merdeka.com -Seorang Tenaga Kerja Wanita (TKW) asal Tulungagung, Jawa Timur, Anik Susanti (34) tewas di Malaysia. Anik diduga terjatuh dari lantai 2 di rumah majikannya, Rabu (15/1).
_______
"Informasi yang kami terima dari ibu Lina (tekong) melalui telepon, adik kami Anik meninggal kecelakaan kerja jatuh dari lantai 2 rumah majikannya di Malaysia," ujar Lilis, adik ipar Anik, seperti yang dikutip Antara, Sabtu (18/1).
Lilis mengaku dikabarin oleh ibu Lina jika Anik terpeleset saat bekerja mengepel di lantai 2 rumah majikannya, di Kucing, Malaysia. Anik meninggalkan dua orang anak dan suami, Mahfud.
"Kami tidak tahu harus minta pertanggungjawaban kepada siapa. PJTKI-nya (perusahaan jasa pengerah tenaga kerja Indonesia) yang mana kami juga tidak tahu," ujar Mahfud, suami Anik.
Jenazah Anik, tiba di rumah duka Desa Gedangsewu, Tulungagung sekitar pukul 00.15 WIB. Jenazah itu dibawa langsung dari Malaysia ke Bandara Juanda Surabaya.
Keluarga menangis histeris saat jenazah Anik tiba di rumahnya. Pasalnya, keluarga dan kerabat telah menunggu sejak Jumat (17/1) malam.
Terlebih sang suami Mahfud yang tampak menyesali naasnya nasib istrinya. Mahfud mengaku sejak awal dirinya tidak setuju dengan keputusan Anik merantau ke Malaysia sebagai TKI.
Anik pamit berangkat kerja sebagai TKW di Malaysia sejak tiga pekan lalu yakni akhir Desember 2013. Anik sempat singgah dan tinggal di penampungan TKI di Medan, Sumatera Utara, selama dua pekan.
Dari Medan, Anik kemudian diberangkatkan ke Malaysia. Namun baru seminggu bekerja di Negeri Jiran itu, Anik dikabarkan tewas kecelakaan kerja.
Hingga saat ini, belum ada konfirmasi resmi dari Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Tulungagung terkait kasus kematian Anik.
(mdk/did)
By http://m.merdeka.com/peristiwa/tkw-tewas-terpeleset-saat-mengepel-di-rumah-majikan-malaisya.html
 

Tag

IP

My-Yahoo

Blogger Widget Get This Widget

Histast

Total Pengunjung