http://infobmi.blogspot.com/. Powered by Blogger.

Wednesday, April 2, 2014

Ada 19 provinsi yang berpotensi alami tsunami.

Ada 19 provinsi yang berpotensi alami tsunami.

Suasana kota Iquique dari atas gedung saat evakuasi usai terjadinya gempa berkekuatan 8.2 SR yang ditengarai akan menimbulkan tsunami.
Badan Meteorologi dan Geofisika mengingatkan adanya ancaman tsunami di beberapa wilayah di Indonesia. Ini menyusul gempa bumi besar di Pantai Utara Chile, Rabu pagi.
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana Sutopo Purwo Nugroho mengatakan, gempa besar 8 SR pada kedalaman 10 km di Pantai Utara Chile telah menimbulkan tsunami setinggi 1,92 meter di wilayah pesisir Chile, Peru, Ekuador, Kolombia, Panama, Kosta Rika, dan Nikaragua. Gempa dan tsunami telah menimbulkan kerusakan dan korban jiwa di wilayah itu.
"Indonesia Tsunami Early Warning Center (InaTEWS) di BMKG telah mengeluarkan peringatan dini tsunami yang akan melanda beberapa wilayah di Indonesia," kata Sutopo.
Peringatan dikeluarkan berdasarkan analisis penjalaran tsunami. BMKG telah menyampaikan peringatan dini kepada Posko BNPB. Ada 115 lokasi di kabupaten/kota dari 19 provinsi di Indonesia yang berpotensi terjadi tsunami.
Wilayah itu antara lain di pesisir Provinsi Papua seperti Kota Jayapura, Jayapura, Sarmi, Waropen, Biak Numfor, dan Supiori. Kemudian Maluku Utara, Maluku, Papua Barat, Banten, Jatim, DIY, Jateng, Jabar, Lampung, NTB, NTT, Bali, Sulawesi, dan Kaltim.
"Waktu kedatangan tsunami pada Kamis 3 April pukul 05.11 WIB hingga 19.44, dengan tinggi 0- 0,5 meter," katanya.
BNPB menetapkan wilayah-wilayah itu berstatus siaga. Semua harus memperhatikan dan mengarahkan masyarakat untuk menjauhi pantai dan tepian sungai di sekitar pantai.
Kepala BNPB Syamsul Maarif telah memerintahkan agar peringatan dini ini disampaikan kepada masyarakat dan BPBD. Masyarakat diimbau tetap tenang dan selalu waspada. "Sementara ini belum perlu mengungsi," kata Sutopo. Sumber VIVAnews

Tsunami Chile Diperkirakan Tiba di Indonesia Besok Pagi


Iquique-Gempa berkekuatan besar 8,2 skala Ritcher (SR) mengguncang Iquique di pesisir utara Chile. Beberapa menit kemudian, gelombang tsunami dengan ketinggian sekitar 2 meter menerjang kawasan tersebut.
Tsunami diperkirakan akan kembali terjadi di negara tersebut beberapa jam kemudian. Karenanya, Menteri Dalam Negeri Chile, Rodrigo Penailillo memberlakukan peringatan tsunami di wilayah pesisir tetap disiagakan selama 6 jam setelah gempa dahsyat mengguncang.
Namun gelombang air tinggi itu tak hanya sampai ke Chile, tapi juga negara tetangga Peru, bahkan sampai ke Australia dan Indonesia.
Dalam peta pergerakan arus tsunami yang dilansir National Tsunami Warning Center atau Pusat Peringatan Tsunami Amerika Serikat pada situs http://wcatwc.arh.noaa.gov/ Rabu (2/4/2014), gelombang tsunami akan tiba di Papua pada Kamis 3 April pagi, waktu Indonesia.
Gempa 8 SR terjadi di Chile pada Selasa 1 April sekitar pukul 20.46 waktu setempat atau 06.46 WIB. Gelombang ini diperkirakan akan mencapai Papua 22 jam kemudian atau Kamis pagi sekitar pukul 04.46 WIB.
Badan Geologi Amerika Serikat (USGS) melaporkan gempa di Iquique, Chile, itu sangat dangkal dengan kedalaman 10 km terjadi di bawah dasar laut dengan, tepatnya di titik 99 km barat laut pelabuhan pertambangan Iquique, dekat perbatasan Peru, sekitar pukul 20.46 waktu setempat.
"Gempa itu sangat kuat. Guncangannya sampai ke La Paz, ibukota Bolivia yang jaraknya 290 mil (sekitar 466 km). Ibukota seperti diguncang gempa 4,5 SR," ujar otoritas setempat seperti dimuatNew York Post.
Gubernur Iquique, Gonzalo Prieto, menyatakan sejauh ini ada 2 orang tewas dan 3 lainnya terluka. Selain itu, beberapa rumah dilaporkan rusak parah akibat guncangan gempa besar dan hantaman ombak.
Chile adalah negeri yang sering diguncang lindu. Pada 22 Mei 1960, gempa dengan kekuatan 9,5 SR mengguncang. Sebanyak 1.655 orang terbunuh. Tsunami yang diakibatkan gempa ini juga menewaskan 68 orang di Hawaii, 138 orang di Jepang, dan 32 orang di Filipina.
Pada 2010, giliran lindu 8,8 skala Richter mengguncang Chile. Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA) mengatakan, gempa kali itu kemungkinan menggeser poros bumi dan memperpendek usia hari. (Yus Ariyanto) by Liputan6.com

Batam: Ratusan Paspor TKI Cap Palsu Diamankan


Kantor Pelayanan Imgigrasi Batam. Foto: chi/posmetro
BATAM, METRO: Sebanyak 115 paspor milik Tenaga Kerja Indonesia (TKI) bercap palsu disita petugas Imigrasi (di Pelabuhan Batam Centre.
Temuan ini diketahui petugas sudah sejak Januari lalu. Parahnya lagi, di paspor yang disita itu bukan cap Imigrasi Indonesia saja yang dipalsukan, tapi juga cap imigrasi Singapura dan imigrasi Malaysia juga dipalsukan.
Petugas menduga, pemalsuan cap imigrasi dilakukan oleh sindikat calo TKI. Kasi Unit B Batam Centre Kantor Imigrasi Klas I Khusus Batam, Irwanto Suhaili, Selasa (1/4), mengatakan, pengungkapan paspor bercap palsu ini terjadi dalam kurun waktu triwulan pertama tahun 2014, dimana dalam pemeriksaan pihaknya menemukan cap paspor palsu dari penumpang kapal yang baru tiba di Pelabuhan Batam Centre.
“Dalam tiga bulan ini sudah 115 paspor yang bercap palsu. Kami sita saat mereka pulang dari bekerja ke luar negeri,” ujar Irwanto. Ia merinci, cap paspor Imigrasi Indonesia yang dipalsukan antara lain cap imigrasi Tempat Pemeriksaan Imigrasi (TPI) Pelabuhan Batam Centre, TPI Bandara Soekarno Hatta, TPI Bandara Kuala Namu, TPI Pelabuhan Internasional Tanjung Pinang dan Pelabuhan Internasional Tanjung Balai Karimun. Ia menyebutkan paspor bercap palsu ini mayoritas digunakan TKI yang bekerja di Malaysia dan Singapura.
“Contohnya TKI yang bekerja di Malaysia selama empat tahun dan berangkat pada tahun 2010 lalu. TKI tersebut tak pernah pulang ke Indonesia dalam kurun waktu empat tahun, tapi di lembaran pasport miliknya ada cap imigrasi Indonesia dan cap imigrasi Malaysia. Seharusnya cap imigrasi di pasport itu baru bisa dicap kalau TKI tadi pulang ke tanah air,” terang Irwanto.
Hasil keterangan, tambahnya TKI mengaku tak pernah pulang selama bekerja di luar negeri, namun pasport ada cap imigrasi seolah-olah mereka ada pulang untuk menyambung izin tinggal untuk kembali bekerja di Malaysia. “Mereka (TKI) tak pernah pulang ke Indonesia, tapi pasportnya ada cap imigrasi Indonesia dan Malaysia. Untuk izin tinggal dari imigrasi Malaysia itu bervariasi antara 3 hingga 6 bulan,” katanya. Disinggung apa sanksinya, kata Irwanto hanya akan ditunda dalam pengurusan pasport sesuai aturan Imigrasi. Terkait pelaku, Irwanto menduga itu adalah sindikat.
By posmetrobatam.com

Sisa Dana Diyat untuk Satinah akan Dialokasikan ke TKI Bermasalah Lainnya


Jakarta- Asosiasi Tenaga Kerja Indonesia (ATKI) mengumpulkan dana sebagai bantuan untuk penebusan diyat Satinah, TKI yang terancam hukuman mati di Arab Saudi. Jika uang tersebut sisa, ATKI tidak akan menyerahkannya pada keluarga Satinah.
"Kalau dana pemerintah untuk penebusan diyat Satinah sudah cukup, kita akan tangguhkan untuk imigran lain yang bermasalah," ucap Ketua ATKI Iweng saat dihubungi detikcom, Selasa (2/4/2014).
Iweng mengatakan, saat ini dana yang terkumpul di ATKI sekitar Rp 25 juta. Dana tersebut dikumpulkan dari anggota ATKI yang tersebar di 4 negara, yaitu Taiwan, Hongkong, Indonesia, dan China.
ATKI sendiri telah menutup sumbangan untuk Satinah ini sejak tanggal 30 Maret 2014 lalu. Bahkan di beberapa negara anggota ATKI, sumbangan tersebut sudah tutup dari tanggal 25 Maret 2014.
"Sumbangan tak hanya dalam bentuk uang, ada yang bentuk pulsa. Karena mereka nggak setiap saat bisa kirim uang," kata Iweng.
Perwakilan ATKI di Arab Saudi juga masih terus melakukan lobi. "Karena permintaan keluarga tetap Rp 21 miliar. Cuma sekarang boleh dicicil Rp 15 miliar," ucap Iweng.
ATKI sendiri, selama setahun terakhir telah menangani 2643 kasus TKI bermasalah yang tersebar di 6 negara. Selain 4 negara anggota ATKI, 2 negara lainnya adalah Malaysia dan ARab Saudi.
"Kita akan terus kawal kasus-kasus tersebut hingga tuntas," tutupnya.
Sumber detik.com/news
Share:
Facebook
Twitter

Paska Gempa, Dua Gelombang Tsunami Hantam Chile

Peringatan tsunami dikeluarkan untuk enam negara.

Warga Chile berkumpul di wilayah yang aman dari tsunami setelah gempa melanda medio Maret 2014

Gempa bumi berkekuatan 8,2 skala richter mengguncang pantai utara Chile, Selasa waktu setempat. Gempa memicu tsunami yang dilaporkan telah menghantam dua wilayah di negara tersebut.
DiberitakanReuters, Angkatan Laut Chile melaporkan gelombang tsunami menghantam pesisir sekitar 45 menit setelah gempa terjadi. SementaraABC Newsmenuturkan laporan Pusat Peringatan Tsunami Pacific, ada dua wilayah terdampak tsunami, yaitu Iquique dan Pisagua.
Namun gelombang tersebut tidak lebih dari dua meter. Belum diketahui kerusakan yang ditimbulkan. Kendati demikian, warga masih tetap diminta mengungsi dan tidak diperbolehkan mendekati pantai.
Peringatan tsunami dikeluarkan untuk enam negara, yaitu pantai Peru, Ekuador, Kolombia, Panama, Kosta Rika dan Nikaragua.
“Gempa sebesar ini berpotensi memicu tsunami merusak yang menyerang garis pantai di dekat pusat gempa dalam hitungan menit dan wilayah yang lebih jauh dalam hitungan jam," ujar pernyataan Pusat Peringatan Tsunami Pasifik.
Sedikit kerusakan akibat gempa terjadi di jalan antara kota Iquique dan Alto Auspicio. Perintah evakuasi dikeluarkan untuk kota Arica, Iquique dan Antofagasta. Kota-kota tersebut terletak di pesisir, warga diminta mencari tempat tinggi hingga situasi aman.
Walikota Arica, Salvador Urrutia, mengatakan beberapa warga mengalami luka ringan, namun belum dilaporkan adanya korban tewas. Beberapa rumah juga rusak, sementara bangunan-bangunan modern dan gedung-gedung telah dirancang tahan gempa.
Paska gempa, listrik di kota itu mati dan tidak ada layanan telepon seluler. Kendati warga dicekam ketakutan, namun mereka masih tetap tenang.
Chile memang negara langganan gempa. Para 16 Maret lalu, gempa 6,7 skala richter juga mengguncang negara itu. Lebih dari 100.000 orang diungsikan dari wilayah yang rendah.
Tahun 2010, gempa 8,8 skala richter memicu tsunami yang menewaskan 500 orang dan merusak 220.000 rumah di Chile bagian tengah. Kerusakan terbesar terjadi di pelabuhan, bantaran sungai dan penginapan tepi pantai.
Namun gempa terbesar negara itu tercatat pada 1960, 9,5 skala richter, menewaskan lebih dari 5.000 orang. (umi) by VIVAnews
 

Tag

IP

My-Yahoo

Blogger Widget Get This Widget

Histast

Total Pengunjung