http://infobmi.blogspot.com/. Powered by Blogger.

Wednesday, June 26, 2013

Pembunuhan TKI Banyuwangi Terbit di Media Arab

 


BANYUWANGI - Berita tewasnya Endang Sulistiowati, 43, Tenaga Kerja Wanita (TKW) asal Dusun Krajan, Desa Kaligung, Kecamatan Rogojampi, Banyuwangi, karena dibunuh ternyata sudah beredar luas di Arab Saudi. Tragedi memilukan tersebut diterbitkan di media cetak ternama di negara tersebut.

Insiden berdarah yang dimuat di koran itu diterima keluarga melalui BlackBerry Massager (BBM). Dalam halaman koran tersebut, tampak jasad almarhumah tertutup kain.

Selain itu, tim medis dan pelaku pembunuhan diperlihatkan. Hanya, wajah pelaku tidak ditampilkan.

Riska Nurvianti, 19, putri almarhumah, menyatakan bahwa surat kabar itu menjadi bukti bahwa ibunya benar-benar dibunuh. Bahkan, dia meyakini bahwa pelaku berhasil ditangkap petugas.

''Yang membunuh ibu saya, katanya, orang Turki,'' ujarnya. sumber:


Cegah Warga Jadi TKI, Buruh Migran Dilatih Kewirausahaan

Sejumlah TKI yang bekerja di Malaysia.
REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA - Paguyuban Tenaga Kerja Indonesia (TKI) 'Maju Lestari' Desa Jangkaran, Kulonprogo akan menyelenggarakan pelatihan kewirausahaan bagi buruh migran yang berlangsung 26-27 Juni, di Hotel Pandan Sari Glagah Temon Kulonprogo. "Paguyuban yang baru didirikan 17 Juni ini menjadi wadah buruh migran atau TKI (Tenaga Kerja Indonesia) yang pernah bekerja di luar negeri dan warga masyarakat yang peduli dengan buruh migran di Desa Jangkaran," kata Pembina Paguyuban TKI 'Maju Lestari', Dwi Purnami kepada Republika, Selasa (25/6). Pelatihan kewirausahaan akan diikuti 50 peserta (25 dari penjaringan di Jangkaran dan 25 dari penjaringan di Kokap). Pelatihan akan diberikan Balai Pelayanan Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BP3TKI). "Pelatihan yang kami usulkan dalam rapat paguyuban adalah olahan makanan bersumber dari produk pertanian dan perikanan lokal yaitu waluh (labu) dan udang," kata Dwi. Dengan Pelatihan tersebut diharapkan buruh migran mempunyai ketrampilan dan manajemen usaha yang baik, untuk meningkatkan taraf hidup keluarganya. Sehingga akan mencegah mereka menjadi buruh migran ke luar negeri lagi atau memberikan alternatif pekerjaan dan usaha di dalam negeri. Agenda dari pelatihan tersebut adalah: - Rabu (26/6) tentang Kebijakan Pemda Kulonprogo dalam Kebijakan pemda Kulon Progo dalam pemberdayaan TKI Purna yang disampaikan Dinsosnakertrans Kulon Progo Peluang Usaha Kuliner dan Pengurusan Perizinan disampaikan Disperindag dan ESDM Kulon Progo; Izin Pendirian Koperasi yang disampaikan Dinas Koperasi dan UMKM Kulon Progo; AMT (Achievement Motivation Training) Komunitas Hijau. - Kamis (27/6) tentang Program Fasilitasi dan Rehabilitasi Pemberdayaan TKI Purna Seksi si Perlindungan dan Pemberdayaan BP3TKI Yogyakarta; Succes Story (Pengalaman kesuksesan TKI Purna Triyono; Praktik pembuatan kue dan masakan oleh Balai Latihan Kerja Yogyakarta. Reporter : Neni Ridarineni Redaktur : Djibril Muhammad

Disnaker Akan Periksa TKW yang Disiksa

SOREANG-Terkait penyiksaan terhadap Tenaga Kerja Wanita (TKW) di Arab Saudi yakni Ani Rohaeni, 32, warga Kampung Babakan, RT 02 RW 05 Desa Sindang Panon, Kecamatan Banjaran, Kabupaten Bandung. Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kabupaten Bandung akan segera memeriksa kondisi Ani Rohaeni. Sekretaris Disnaker Kabupaten Bandung, Rukmana menjelaskan, pihaknya sudah memerintahkan jajarannya untuk melakukan pemeriksaan ke rumah Ani. Setelah memeriksa nanti akan dilihat tindakan selanjutnya. "Iya, nanti kita akan melakukan pengecekan dan melihat kondisinya. Kita juga akan memeriksa data TKW tersebut. Apakah terdaftar di Disnaker atau tidak. Karena banyak warga yang berangkat bekerja ke luar dari daerah lain," ujar Rukmana, Selasa (25/6). Sebenarnya, lanjut dia, Kabupaten Bandung sudah melakukan moratorium penghentian pengiriman tenaga kerja sejak tahun 2010. Sebab, banyak kejadian buruk yang menimpa para tenaga kerja seperti penyiksaan oleh majikannya. "Memang untuk tenaga kerja seperti pembantu rumah tangga (PRT) kita hentikan dulu sampai saat ini. Namun untuk tenaga kerja profesi seperti perawat tetap kita jalankan," ujarnya. Selain itu, pihaknya mengaku kesulitan untuk mendata warga yang bekerja di luar negeri. Lantaran, banyak yang berangkat ke luar negeri dari daerah lain. Jika sudah terjadi hal yang buruk, pihak Pemkab akan kesulitan untuk membantu. Apalagi banyak penyalur tenaga kerja yang nakal karena tidak mau bertanggung jawab terhadap orang yang disalurkannya. "Bisa dibilang warga yang berangkat dari daerah lain itu ilegal. Karena KTP yang digunakan kan harus dari domisili asalnya. Jadi tidak bisa berangkat dari daerah lain. Karena kita merekomendasikan orang yang mau berangkat kerja ke luar untuk pembuatan paspornya," katanya. Untuk kasus yang menimpa Ani, kata dia, sebenarnya pihak penyalur tenaga kerja yang harus bertanggungjawab. Apalagi penyalur tenaga kerja itu bukan berasal dari Kabupaten Bandung."Itu memang menjadi persoalan untuk kita. Jika dia berangkat dari daerah lain, kita juga tidak mempunyai datanya," katanya. Untuk mengatasi hal yang sama terulang kembali, pihak Disnaker sebenarnya mempunyai kegiatan agar warga tidak memilih bekerja ke luar negeri. Bantuan sosial menjadi salah satu solusi yang ditawarkan Pemkab. Sementara itu, Kepala Badan Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak Pengendalian Kependudukan dan Keluarga Berencana Provinsi Jawa Barat Nenny Kencanawati merasa prihatin dengan kejadian yang menimpa Ani Rohaeni. "Seharusnya PJTKI yang mengirim Ani ke Arab Saudi harus bertanggung jawab terhadap keadaan Ani saat ini. Selain itu, Disnakertrans Kabupaten juga harus ikut ambil bagian untuk membantu Ani dalam menangani masalahnya," kata Nenny ketika di hubungi melalui telefon pribadinya, Selasa (25/6). Nenny menjelaskan, dengan kejadian ini bisa dijadikan pelajaran, karena belum tentu pemberangkatan ke Arab Saudi menjanjikan keuntungan yang besar. "Jangan sampai ada Ani-Ani yang lain dan memang kalau bisa jadikan menjadi TKW adalah opsi terakhir apabila sudah tak ada pekerjaan lain, karena belum tentu pergi ke sana akan menguntungkan," ungkapnya. Nenny mengimbau, jika memang ada warga khususnya di Jawa Barat, yang ingin berangkat ke Arab Saudi harus menggunakan jasa PJTKI yang legal, karena banyak sekali PJTKI yang tidak terdaftar. "Seharusnya, mereka (Calon TKI) sebelum dipekerjakan harus mengetahui siapa calon majikan yang akan mempekerjakannya, bahkan kalau bisa lihat dulu track record calon majikannya tersebut," terangnya. (try)
SUMBER

TKW asal Kediri tewas terbakar di Taiwan

TKW asal Kediri tewas terbakar di Taiwan 
MERDEKA.COM. Paisri (39) tenaga kerja wanita (TKW) tewas di Taiwan. Warga Desa Menang, Kecamatan Pagu, Kabupaten Kediri ini tewas dalam kebakaran. Jenazah korban tiba di rumah duka, Senin dini hari (24/6).

"Kejadiannya sebenarnya sudah sejak 45 hari lalu dan jenazah baru bisa dibawa pulang sekarang. Korban sendiri sudah puluhan tahun menjadi TKW di Taiwan," kata Maisri (42) kerabat korban pada merdeka.com

Masih menurut Maisri, korban meninggalkan empat orang anak. Saat ini warga yang berada di dekat rumah duka tepatnya di Pamuksan Sri Aji Joyoboyo Kediri berkumpul menunggu kedatangan jenazah.
"Jenazah tiba di Bandara Juanda Surabaya, dan saat ini kami kerabatnya sedang menunggu," tambah Maisri.Sumber: Merdeka.com

TKI Pulang Kampung Harus Waspada & Siap Diri

JAKARTA (Pos Kota) – Para tenaga kerja Indonesia (TKI) yang pulang kekampung halaman secara mandiri harus waspada dan memiliki kesiapan diri, agar tidak menjadi korban pembiusan dan perampokan.
“Kalau tidak siap pulang mandiri, sebaiknya memanfaatkan angkutan TKI melalui Balai Pendataan Kepulangan (BPK) TKI Selapajang, Tangerang, Banten,” imbau Kepala Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan TKI Moh. Jumhur Hidayat, Rabu.
Ia mengungkapkan BPK TKI Selapajang telah berpengalaman memulangkan TKI lebih 1,5 Juta orang sejak tahun 2007. Pengalaman dan jaminan keamanan TKI ini sudah berlangsung enam tahun, sejak BNP2TKI melayani pemulangan TKI yang tiba di tanah air melalui Bandara Soekarno-Hatta pada Maret 2007,” kata Jumhur.
TKI yang ingin pulang mandiri, lanjutnya, harus bisa menghindari bujuk rayu orang tidak dikenal saat berada di area bandara. Dan jangan memanfaatkan jasa taksi gelap yang beroperasi di Bandara Soekarno-Hatta.
Diakui, ketidaksiapan para TKI seringkali mengakibatkan kerugian di perjalanan, bahkan tak sedikit terjadi peristiwa perampokan dengan pembiusan di samping penganiayaan berat terhadap TKI. Ia mencontohkan, kasus yang menimpa  TKI dari Taiwan Casri Utama Binti Darmanto (30).
“Casri dibius dan dirampok. TKI asal Desa Cikakak Rt 1/Rw 4, Banjarharjo, Brebes, Jawa Tengah, itu bukan saja menderita kerugian barang bawaan cukup besar, tapi juga trauma psikis luar biasa,” ungkapnya.
Dijelaskannya, Sepanjang 2007-2012, jumlah TKI yang tiba di tanah air  mencapai 800-1000 orang per hari melalui BPK TKI. Selanjutnya, BNP2TKI melakukan pendataan sistem online  baik permasalahan/kasus, maupun mengatur jadwal pemulangan para TKI .
Namun sejak 26 Desember 2012 akibat pemberlakuan Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Permenakertrans) No 16/2012 tentang Tata Cara Kepulangan TKI dari Negara Penempatan Secara Mandiri ke Daerah Asal,  angka pemulangan TKI melewati BPK-TKI Selapajang menurun menjadi sekitar 300-400 orang per hari.
Jumhur menyebutkan, BPK-TKI di Selapajang memiliki kelengkapan fasilitas mulai ruang antrian TKI, penyimpanan barang, operator angkutan TKI, biro perjalanan, layanan kesehatan dan psikologi TKI 24 jam, tempat tidur transit TKI, perbankan, kantin, warung telekomunikasi, dan sarana penukaran valuta asing.
(tri/sir)

Pesan Marzuki Alie agar Insiden Jeddah Tak Terulang

suasana pertemuan Ketua DPR RI Marzuki Alie bersama Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa, Menakertrans Muhaimin Iskandar, dan Wakil Menteri Hukum dan HAM Denny Indrayana, di Gedung DPR, Jakarta, Rabu (26/6/2013). Pertemuan dilakukan untuk membicarakan permasalahan Tenaga Kerja Indonesia di Arab Saudi. | KOMPAS.com/Indra Akuntono
JAKARTA, KOMPAS.comKetua DPR RI Marzuki Alie menyampaikan pesan kepada tiga wakil kementerian terkait kisruh Tenaga Kerja Indonesia (TKI) di Jeddah, Arab Saudi, Rabu (26/6/2013), di Gedung Parlemen, Jakarta. Dalam kesempatan itu, Marzuki menyampaikan pesannya agar kisruh tersebut lekas selesai dan tidak terulang lagi. "Yang penting adalah pendampingan kepada TKI," kata Marzuki, di depan Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa, Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Muhaimin Iskandar, dan Wakil Menteri Hukum dan HAM Denny Indrayana. Politisi Partai Demokrat ini menjelaskan, di Arab banyak TKI yang belum mengerti fungsi dari surat perjalanan laksana paspor (SPLP). Padahal surat itu dikeluarkan oleh Kemenhuk dan HAM, dan diberikan kepada TKI melalui Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) sebagai surat legalitas untuk TKI ilegal. Untuk itu, Marzuki meminta kementerian terkait melakukan sosialisasi SPLP kepada TKI. Karena masih banyak TKI yang belum mengerti, bahkan menganggap remeh manfaat surat tersebut. "Tidak semua aturan di level pelaksanaan diinformasikan dengan benar. Nah, pendampingan pada TKI yang harus ditingkatkan, lindungi, dan tempatkan mereka sesuai aturan," ujarnya. Untuk diketahui, beberapa waktu lalu sejumlah pekerja Indonesia di Jeddah, Arab Saudi, mengamuk di KJRI. Mereka membakar beragam perkakas di pintu masuk konsulat dan berusaha menerobos untuk melakukan pembakaran gedung. Aksi tersebut dipicu kemarahan atas proses dokumen perjalanan. Kerusuhan ini adalah buntut insiden pada Sabtu (8/6/2013). Saat itu para pekerja perempuan Indonesia "menyerbu" konsulat untuk mendapatkan dokumen perjalanan. Setidaknya tiga perempuan terluka dan pingsan. Perseteruan antara para pekerja, polisi, dan pejabat konsulat diduga dipicu oleh frustrasi para pekerja karena lamanya pengurusan dokumen dan kurangnya pengorganisasian di konsulat. Editor : Caroline Damanik

Negara-negara ASEAN Ini Kekurangan Tenaga Kerja

TEMPO.CO, Jakarta - Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia memperkirakan jumlah tenaga kerja di ASEAN akan mencapai sekitar 320 juta pada 2015. Ketua Umum Kadin Indonesia Suryo Bambang Sulisto mengatakan jumlah penduduk ASEAN dipredikasi mencapai lebih dari 600 juta pada 2015. Angka itu diperkirakan mampu mencukupi kebutuhan tenaga kerja.
Dia memperkirakan peningkatan jumlah tenaga kerja akan terjadi di negara-negara yang ekonominya masih lemah antara lain Filipina dan Kamboja.
»Sementara Thailand, Singapura, Malaysia dan Brunei bahkan diperkirakan akan mengalami kekurangan tenaga kerja setelah 2015. Sebab, ekonomi mereka tumbuh lebih cepat dibanding penambahan jumlah penduduknya,” katanya dalam keterangan tertulis, Selasa, 25 Juni 2013.
Dengan gambaran itu, kata dia, ternyata selain menciptakan ancaman, masyarakat ekonomi ASEAN (AEC) juga membuka peluang usaha dan peluang pekerjaan. Karena itu, kata Suryo, penting bagi pemerintah dan semua pihak menyiapkan program-program jangka pendek guna meningkatkan produktivitas tenaga kerja Indonesia.
Menurut dia, program jangka pendek peningkatan produktivitas tersebut terutama perlu difokuskan pada kebijakan penguatan sumber daya manusia pada sektor usaha mikro kecil dan menengah dan bukan hanya persiapan sebagai buruh bagi usaha skala besar.
»Melalui program penciptaan enterpreneurship di sektor UMKM, Indonesia akan tetap menjadi tuan rumah di negaranya sendiri,” kata Suryo.
Seperti diketahui jumlah wirausahawan nasional hanya berjumlah 0,18 persen dari total jumlah penduduk. Sementara untuk mendukung pertumbuhan ekonomi yang tinggi dan berkelanjutan, Indonesia memerlukan jumlah pengusaha lebih dari 2 persen atau sekitar 4 juta orang.
Wakil Ketua Umum Kadin Bidang Tenaga Kerja Benny Soetrisno mengatakan pelaksanaan sertifikasi kompetensi dalam rangka menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN 2015 juga perlu diperhatikan. Pasalnya, salah satu elemen penting dalam Masyarakat Ekonomi ASEAN nanti adalah adanya arus bebas tenaga kerja terampil dan profesional.
PINGIT ARIA
 

Tag

IP

My-Yahoo

Blogger Widget Get This Widget

Histast

Total Pengunjung