http://infobmi.blogspot.com/. Powered by Blogger.

Saturday, March 22, 2014

INDRAMAYU- Seorang tenaga kerja Indonesia (TKI) asal Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, tewas ketika menjalani hukuman penjara di Bentong Pahang, Malaysia. Keluarga mengaku belum mengetahui penyebab kematian TKI bernama Suherman tersebut. Keluarga mendapat kabar kematian Suherman dari staf kedutaan Indonesia di Kuala Lumpur beberapa waktu lalu. Namun pihak kedutaan tidak memberi tahu penyebab kematian warga Desa Parean Girang, Kecamatan Kandanghaur tersebut. “Dapat telefon dari pihak kedutaan Indonesia di sana (Malaysia), memberi tahu beliau meninggal,” ujar kerabat almarhum, Carmin di rumah duka, Sabtu (22/3/2014). Keberadaan korban di penjara lantaran terlibat kasus perampokan di perairan Batu Putih beberapa tahun lalu. Korban divonis enam tahun penjara, dan sudah menjalani masa hukuman selama tiga tahun. Sementara itu, keluarga besar korban tidak dapat menyembunyikan tangis saat jenazah tiba di rumah duka. (Toiskandar/Sindo TV) (ris)

INDRAMAYU- Seorang tenaga kerja Indonesia (TKI) asal Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, tewas ketika menjalani hukuman penjara di Bentong Pahang, Malaysia. Keluarga mengaku belum mengetahui penyebab kematian TKI bernama Suherman tersebut. Keluarga mendapat kabar kematian Suherman dari staf kedutaan Indonesia di Kuala Lumpur beberapa waktu lalu. Namun pihak kedutaan tidak memberi tahu penyebab kematian warga Desa Parean Girang, Kecamatan Kandanghaur tersebut. “Dapat telefon dari pihak kedutaan Indonesia di sana (Malaysia), memberi tahu beliau meninggal,” ujar kerabat almarhum, Carmin di rumah duka, Sabtu (22/3/2014). Keberadaan korban di penjara lantaran terlibat kasus perampokan di perairan Batu Putih beberapa tahun lalu. Korban divonis enam tahun penjara, dan sudah menjalani masa hukuman selama tiga tahun. Sementara itu, keluarga besar korban tidak dapat menyembunyikan tangis saat jenazah tiba di rumah duka. (Toiskandar/Sindo TV) (ris) Sumber http://m.okezone.com/read/2014/03/22/527/959130/tki-tewas-saat-jalani-hukuman-penjara-di-malaysia
BACA JUGA↓
Seorang TKW di Arab DitahanPolisi, 4 Anaknya di Ciamis Telantar P2TP2A Telusuri Info TKI Asal Ciamis Ditahan di Arab Saudi Imas Dibebaskan dari Hukuman Pancung di Arab Saudi Jumlah TKI Asal Indramayu Capai 21.525 Orang lanjutkan→

Nama Dewi yang Didakwa Bunuh Majikan Tak Terlacak Database Dinsosnakertrans Pati


ILUSTRASI
PATI- Seorang TKWasal Pati, Dewi Sukowati dituduh membunuh majikannya Nancy Gan Wan Geok (68) dalam rumah mewah di kawasan Bukit Timah, Singapura, Rabu (19/3/2014). Diduga, Dewi membenturkan kepala majikannya hingga tewas saat berada di samping kolam renang rumah.
KBRI langsung menunjuk pengacara yang biasa menangani kasus pembunuhan, Mohamed Muzammil untuk mendampingi Dewi. Dalam sidang pertama, Kamis (20/3/2014), Dewi didakwa UU Singapuradengan ancaman hukuman mati.
Menurut laporanChannel News Asia, Nancy, majikan Dewi dikenal sebagai seorang sosialita dan miliarder yang dermawan di negara kota itu. Ibu dari dua orang anak itu ditemukan tewas di kolam renang properti mewahnya di Victoria Park Road, Bukit Timah, Rabu pagi. Ia diyakini hanya bersama pekerja rumah tangganya itu di tempat tersebut, yang ditaksir bernilai 40 juta dollar Singapura(sekitar Rp 356 miliar).
Mohamed Muzammil, pengacara Dewi Sukowati menduga kliennya nekat membunuh majikannya karena mengalami depresi.
"Pengacara menduga mungkin ada tekanan mental," kata konsuler KBRI SingapuraSukmo Yuwono, Kamis (20/3/2014).
Mohamed Muzammil mengungkapkan dari perilaku tersangka diduga ada gangguan, sehingga pihaknya akan memeriksakan kejiwaan Dewi di rumah sakit.
Sementara itu, dari catatan di Dinas Sosial, Tenaga Kerja, dan Transmigrasi (Dinsosnakertrans) Pati, tidak ditemukan nama Dewi Sukowati sebagai TKI. Karena itu, pihak Pemkab Pati kesulitan melakukan pencarian alamat pihak keluarga.
Kepala Dinsosnakertrans Pati, Soeharto Dwi P menyatakan, dari penelusuran ke pelayanan penerbitan kartu tenaga kerja luar negeri (KTKLN) dalam database TKI online Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI), nama Dewi Sukowati tidak terlacak.
"Semua TKI yang berangkat seharusnya masuk dalam database kami. Tapi sudah kami cek dan tidak ada nama Dewi Sukowati. Kemungkinan dia berangkat secara ilegal atau melalui daerah lain," katanya.
Berdasarkan informasi yang diperoleh di desanya, Dewi dikenal sebagai sosok periang dan pekerja keras. Usai lulus sekolah di SMPN 1 Sukolilo, anak pertama dari tiga bersaudara ini membantu usaha ayahnya di rumah sebagai pengecer pupuk bersubsidi. Dia juga sempat masuk ke pondok pesantren di Kajen, Margoyoso, Pati, selama satu tahun sebelum menjadi TKI.
Adik kandung Dewi, Anggun Sukowati mengatakan, Dewi menjadi TKI untuk membantu orang tua. Dewi dikenal ulet dalam bekerja dan memiliki keinginan kuat untuk mandiri.
"Kakak saya orangnya baik. Dia rajin sekali bekerja. Karena tahu kondisi ekonomi keluarga yang bukan orang kaya, kakak tidak ingin merepotkan keluarga hingga kemudian memutuskan menjadi TKI. Jadi saya sendiri masih belum percaya kalau kakak membunuh," kata Anggun.
Jika kabar pembunuhan yang dilakukan Dewi benar adanya, pihak keluarga berharap pemerintah Indonesia bisa memberikan bantuan hukum secara maksimal kepada Dewi. Pihak keluarga berharap pemerintah bisa mengupayakan Dewi dibebaskan dari tuduhan pembunuhan itu dan bisa berkumpul lagi dengan keluarga.(tribunjatengcetak)
Sumber TRIBUNNEWS.COM

Megawati buka rahasia soal Jokowi jadi capres


Megawati Soekarno putri (ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat)
Badung-Bali (ANTARA News) - Ketua Umum DPP PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri membuka rahasia mengapa memberikan mandat calon presiden kepada Joko Widodo (Jokowi).
"Kenapa saya memilih Jokowi untuk diberikan mandat sebagai calon presiden? Karena Jokowi tidak hanya populer, tapi dia bekerja, tulus, memiliki komitmen, dan kepribadiannya sederhana," kata Megawati dalam orasinya pada kampanye terbuka di Lapangan Kopral I Wayan Surem di Kabupaten Badung, Bali, Sabtu.
Megawati menjelaskan dirinya sudah mengamati Jokowi dan gaya kepemimpinannya sejak masih menjadi Walikota Solo dan kemudian menjadi Gubernur DKI Jakarta.
Menurut dia, Jokowi tipikal pekerja keras yang bekerja dengan tulus untuk membangun masyarakat dan daerahnya. Jokowi juga berkepribadian sederhana dan perilakunya apa adanya.
"Dengan kondisinya, Jokowi menjadi contoh di berbagai daerah di Indonesia. Kalau kemudian Jokowi populer, bukan karena pencitraan untuk mencari popularitas, tapi memang sudah karakter dan kepribadiannya seperti itu," katanya.
Presiden kelima Republik Indonesia ini menjelaskan, Indonesia adalah kaya baik sumber daya alam maupun sumber daya manusia, sehingga jika dikelola dengan baik maka akan menjadi Indonesia hebat, yakni negara yang diperhitungkan di dunia.
Menurut Megawati, menjadi pemimpin Indonesia tidaklah mudah, karena tidak bisa dengan cara curang.
"Pemimpin bukan sekadar presiden, tapi tokoh yang memiliki mata hati, mengayomi, adil, dan jujur. Itu figur yg saya cari," tegas Mega.
Menurut dia, pemimpin juga harus memilki komitmen dan kepedulian untuk mensejahterakan rakyat.
Megawati mengakui, dirinya sudah menginventarisir beberapa nama untuk diusung sebagai calon presiden tidak ada yang cocok karena ada saja kelemahannya, sampai akhirnya muncullah "si krempeng" Jokowi.
"Tapi walaupun kerempeng dia sesungguhnya bertenaga banteng. Dia adalah Jokowi," katanya.
Megawati menjelaskan, suatu hari saya bertanya pada Jokowi, "Kamu mau jadi presiden?"
Jokowi menjawab, "Kalau ditugasi ibu, saya siap. Saya ini petugas partai".(R024)
Editor: Ella Syafputri sumber ANTARA_NEWS

Pesawat MH370 Bawa Kargo Baterai yang Mudah Meledak

Baterai lithium-ion bisa meleleh dan mengeluarkan api secara spontan.

Ilustrasi baterai lithium

Pemerintah Malaysia mengakui bahwa pesawat MH370 yang hilang membawa kargo berisi baterai. Walaupun Malaysia mengatakan bahwa kargo ini aman, namun beberapa insiden pernah terjadi terkait baterai ini.
Daily Beast, Jumat 21 Maret 2014, menuliskan ada kargo berisi baterai lithium-ion di dalam pesawat tersebut. Baterai yang biasa digunakan di telepon seluler ini bisa secara spontan meledak jika terdapat kerusakan.
Namun CEO Malaysia Airlines Ahmad Jauhari Yahya mengatakan, barang ini tidak dianggap benda berbahaya di penerbangan "Dan kami telah mengepaknya dengan standar yang ditetapkan Organisasi Penerbangan Internasional," kata Ahmad.
Asosiasi Transportasi Udara Internasional (IATA) membenarkannya. Jutaan baterai lithium-ion memang dikirimkan melalui udara setiap tahunnya. Biasanya pengiriman dilakukan dari negara produsen, termasuk Malaysia, Taiwan dan Jepang.
Kendati dianggap aman, Badan Penerbangan Federal Amerika Serikat Departemen Keamanan dan Keselamatan Barang Berbahaya mencatat beberapa insiden terkait baterai ini.
Salah satunya adalah peristiwa yang terjadi di Southwest Airlines. Saat itu, baterai ponsel cadangan penumpang mencair di dalam tas, terbakar dan mengeluarkan asap di dalam pesawat.
Insiden lainnya terjadi pada pengiriman 18 baterai lithium-ion oleh pesawat UPS di Louisville, Kentucky. Baterai meleleh dan menembus plastik pembungkus dan membakar bungkus terluar paket tersebut.
Seorang pilot Fedex terpaksa meninggalkan kursinya di kokpit setelah baterai lithium dalam senternya di tasnya terbakar. Beruntung saat itu pesawat telah mendarat di Memphis dan sedang menuju hanggar.
Teknologi baterai lithium-ion ini juga yang digunakan di pesawat Boeing 787 Dreamliner. Baterai untuk memberi daya pada sistem pesawat terbakar. Pembuat baterai ini juga mengaku bahwa mereka belum menemukan teknologi untuk mengetahui mengapa baterai secara spontan bisa meleleh dan terbakar.
Namun pemerintah Malaysia mengenyampingkan dugaan baterai ini sebagai penyebab hilangnya pesawat MH370. Malaysia beberapa kali mengatakan, berbagai spekulasi tidak akan membuah hasil apapun, selama pesawat atau bangkainya ditemukan.
Sampai saat ini, pencarian memasuki pekan ketiga. Puing yang tertangkap satelit di Samudera Hindia masih belum ditemukan. Berbagai negara masih terus membantu pencarian dengan mengerahkan kapal, pesawat dan satelit. Sumber VIVAnews

Wajar, SBY Pecat Jumhur Hidayat


JAKARTA, KOMPAS.com- Pengamat politik dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Siti Zuhro menilai, keputusan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) memberhentikan Jumhur Hidayat dari jabatan Kepala Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI), sudah tepat. Apalagi, kata Siti, jika alasannya karena Jumhur telah membelot merapat ke PDI Perjuangan yang telah menetapkan Joko Widodo sebagai bakal capresny.
"Pak SBY benar, dong. Anda (Jumhur), kan enggak loyal ke saya (SBY) untuk apa Anda jadi pembantu saya. Menteri-menteri, kepala lembaga itu kan pembantu presiden," kata Siti di Kompleks Parlemen Senayan, Jumat (21/3/2014).
Jumhur memang memiliki hak untuk bergabung dengan partai politik mana pun. Namun, menurut Siti, sikap Jumhur terlihat hanya sebagai 'petualang politik'.
"Menurut saya, janganlah jadi petualang politik. Kalau kita sudah sepakat direkrut oleh seseorang dan kita mau terjun, jangan terus mau pemilu, pilres, pindah (partai)," ujarnya.
Sebelumnya, Presiden SBY memberhentikan Jumhur sejak Senin (17/3/2014). Sebagai pengganti Jumhur , Presiden SBY menugaskan Gatot Abdulah Mansyur, mantan Dubes RI di Riyadh, Arab Saudi.
Mengutip situs Sekretariat Kabinet, Sekretaris Kabinet Dipo Alam menjelaskan bahwa salah satu pertimbangan memberhentikan Jumhur Hidayat adalah penyegaran organisasi. Dalam penjelasannya, Dipo Alam menyebutkan bahwa kepala BNP2TKI merupakan jabatan struktural eselon I. Dalam Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (ASN), jabatan eselon I disebut sebagai jabatan pimpinan tinggi. Selain itu, diatur juga bahwa jabatan pimpinan tinggi hanya dapat diduduki paling lama lima tahun. Oleh karena itu, pejabat eselon I yang sudah melampaui batas waktu tersebut harus dimutasikan ke jabatan lain atau diberhentikan.
Pemberhentian itu dilakukan setelah Jumhur menyatakan akan mendukung pemenangan PDI Perjuangan dan bakal capres yang diusung PDI-P Joko Widodo atau Jokowi pada Pemilu 2014. Diduga, hal itu menjadi salah satu alasan SBY memberhentikan Jumhur.
"Memang saya mendukung PDI-P dan PDI-P memutuskan Jokowi sebagai capres. Ya tentunya, saya bekerja untuk pemenangan PDIP dan pemenangan Jokowi," kata Jumhur di Kota Bandung, Sabtu (15/3/2014), seperti dikutip dari Antara.
Sumber http://indonesiasatu.kompas.com/read/2014/03/21/2315193/wajar.sby.pecat.jumhur.hidayat


Ema Minta Pengiriman TKI Sektor Informal Dihentikan

Pandeglang, (AntaraBanten) - Calon anggota legisaltif dari Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) Ema Rahmawati meminta pengiriman Tenaga Kerja Indonesia (TKI) untuk sektor informal dihentikan.
"Kalaupun tidak bisa dihentikan, paling tidak dikurangi. Pemerintah harus memikirkan agar TKI yang berangkat dapat bekerja pada sektor formal," katanya ketika dikonfirmasi di Pandeglang, Jumat.
Menurut dia wanita kelahiran Pandeglang, 18 Oktober 1973 itu, kasus kekerasan pada TKI yang selama ini sering terjadi, sebagian besar didominasi oleh perempuan yang bekerja pada sektor informal atau pembantu rumah tangga.
"Kekerasan yang selama ini banyak terjadi harus menjadi perhatian dan perlu diupayakan agar ke depan tidak lagi terjadi, dan menurut saya salah satu caranya dengan tidak lagi mengirim TKI untuk bekerja pada sektor informal itu," kata istri Muhamad Syahri itu.
Calon anggota DPRD Kabupaten Pandeglang dari daerah pemilihan (dapil) I itu, juga menyatakan saat ini memang animo warga Indonesia untuk menjadi TKI masih tinggi, termasuk di Pandeglang, dan banyak diantaranya tidak memiliki pendidikan dan keahlian untuk bekerja pada sektor formal.
Namun, kata dia, sebenarnya pemerintah bisa membantu mereka akan bisa bekerja pada sektor formal, diantaranya dengan mengikutsertakan ujian paket dan memberikan pelatihan untuk keahlian tertentu.
"Saya kira tidak sulit. Bisa saja pemerintah melaksanakan pendidikan bagi warga yang ingin menjadi TKI, setelah itu baru mereka diberangkatkan," kata ibu tiga anak tersebut.
Ia juga menyatakan, jika nanti terpilih menjadi anggota DPRD, akan mendorong pembentukan peraturan daerah yang mengatur masalah pengiriman TKI dari Kabupaten Pandeglang, diantaranya menyangkut pendidikan bagi mereka dan pembatasan untuk pengiriman TKI sektor informal.
Dari informasi di media, kata dia, sebenarnya pemerintah juga sudah mendorong pengiriman TKI yang memiliki keahlian, diantaranya untuk tenaga kesehatan.
Pemerintah Kabupaten Pandeglang sendiri, kata dia, telah berupaya untuk lebih banyak memberangkatkan TKI bekerja pada sektor formal.
Masalahnya, kata dia, banyak warga, terutama wanita yang ingin jadi TKI tak memiliki klasfikasi kealian yang diperlukan negara tujuan, bahkan tidak sedikit yang tak mempunyai ijazah.
"Banyak warga yang ingin menjadi TKI karena kondisi ekonomi sulit dan tidak dapat mendapatkan pekerjaan sebab tak mempunyai ijazah, ini juga memang menjadi permasalahan sendiri," katanya.
Solusinya, kata dia, pemerintah perlu membuka pendidikan khusus, dengan jurusan sesuai permintaan dari berbagai negara yang menjadi tujuan para TKI.
"Alokasi biaya pendidikan sekarang kan besar, jadi bisa saja sebagian untuk biaya pendidikan bagi calon TKI tersebut. Saya kira bisa yang penting ada komitmen dari semua pihak, terutama pemerintah pusat, provinsi dan kabupaten/kota," katanya.
Perjuangkan Aspirasi
Calon anggota legislatif dari Partai Gerindra Ema Rahmawati menyatakan memberanikan diri untuk maju pada Pemilu Legislatif 2014 karena ingin memperjuangkan aspirasi masyarakat.
"Selama ini banyak masyarakat yang mengeluh aspirasinya tidak diperjuangkan oleh wakilnya yang saat ini duduk di DPRD Kabupaten Pandeglang," katanya.
Para wakil rakyat saat ini, kata dia, "getol" turun ke lapangan ketika mengharapkan dukungan dari masyarakat, tapi setelah terpilih lupa pada konstituen yang mengantarkan mereka ke gedung DPRD.
Menurut dia, kondisi tersebut yang mendorong terjadinya rasa ketidakpercayaan dari masyarakat pada anggota legislatif, baik pusat, provinsi maupun kabupaten/kota.
"Jadi jangan salahkan masyarakat ketika tidak percaya pada legislatif, sebab perasaan itu timbul juga akibat ulah anggota dewan sendiri," ujarnya.
Ema menyatakan akan memberikan hal terbaik yang mampu dilakukannya untuk masyarakat, jika dipercaya menjadi anggota DPRD Kabupaten Pandeglang.
"Kalau selama ini, sabagai masyarakat, saya hanya bisa membantu alakadarnya, maka setelah menjadi anggota DPRD mungkin bisa lebih karena mempunyai dapat mendorong pemerintah daerah menggulirkan program pro-rakyat," katanya.
Ia juga menyatakan, tidak banyak menyampaikan janji-janji pada masyarakat, tapi akan berupaya memperjuangkan aspirasi warga sesuai dengan kemampuan dalam kapasitasnya sebagai anggota DPRD, jika terpilih nanti.
"Sebagai wakil rakyat sebaiknya selalu ingat pada masyarakat yang telah memilihnya dan mengutamakan kepentingan mereka," katanya.***1***
Sumber http://banten.antaranews.com/berita/20171/ema-minta-pengiriman-tki-sektor-informal-dihentikan?utm_source=twitterfeed&utm_medium=twitter

Waduh, 13 Hari Lagi TKI Satinah akan Dipancung


Hukuman pancung di Arab Saudi (ilustrasi)
SEMARANG -- Hitungan mundur tenggat waktu eksekusi Satinah (41),TKW asal Dusun Mrunten, Desa Kalisidi, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, tinggal 13 hari.
Namun upaya untuk meloloskan janda satu anak ini dari eksekusi mati di negeri Arab Saudi masih menemui jalan yang sangat terjal. Baik cara- cara diplomasi maupun upaya untuk memenuhi kekurangan diyat yang diminta ahli waris mantan majikan Satinah.
Salah satunya rekening donasi untuk Satinah yang dibuka Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) provinsi Jawa Tengah. “Rekening tersebut baru terisi Rp 20 juta lebih sekian,” ungkap Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo di Semarang, Jumat (21/3).
Ganjar juga mengakui, memang baru akan berkontribusi secara pribadi untuk mengisi rekening kepedulian yang akan didonasikan untuk membantu Satinah ini. Hal ini sebagai bentuk gotongroyong untuk menyelamatkan warganya yang tengah kesandung permasalahan di negeri orang.
“Barangkali, rekening ‘gotongroyong’ untuk membantu Satinah ini dapat disosialisasikan kembali agar warga Jawa Tengah yang berkontribusi semakin banyak,” tambahnya.
Terkait persoalan yang membelit Satinah dan TKW asal Jawa Tengah lain yang kesandung persoalan, Ganjar menegaskan perlu disikapi secara proporsional. Jika masalah tersebut kriminal maka kita harus mengikuti hukum yang berlaku di negara tersebut. Karena ini bagian dari cara menghormati kedaulatan negara lain.
Sebaliknya jika masalah yang membelit warga Negara Indonesia di luar negeri tersebut bukan kejahatan, tentunya akan dibela.
Terkait masalah Satinah, baru- baru ini utusan kementrian Luar Negeri (Kemlu) bertemu dengannya untuk berkontribusi bersama- sama. Salah satunya upaya untuk membukakan saluran donasi untuk Satinah, di rekening BRI nomor 0325-01-001406-30-2 atas nama Disnakertrans provinsi Jawa Tengah.
Menurut Gubernur, inti permasalahan dalam kasus Satinah ini adalah permintaan duit (red; diyat) pihak ahli waris yang jumlahnya pun terus bertambah. Melalui beberapa kaliupaya negosiasi, besaran uang yang diminta pun dapat ditekan, hingga belakaangan muncul nominal Rp 21 miliar.
Saat ini, upaya jangka pendek yang bisa dilakukan adalah melakukan negosiasi dengan pihak ahli waris untuk dapat memaafkan dan mengurangi jumlah diyat. “Hal ini masih terus dilakukan oleh Kemlu bersama Kementrian Tenaga Kerja dan Transmigrasi (kemenakertrans),” kata Ganjar.
Red: Joko Sadewo
Rep:Bowo Pribadi
Sumber REPUBLIKA.CO.ID

Pengguna Sambut Antusias Kehadiran Kantor Facebook di Indonesia

Pengguna Facebook menyambut dengan baik rencana ini karena dinilai mampu menyerap tenaga kerja Indonesia lebih banyak.

Facebook resmi mengumumkan rencananya untuk membuka kantor cabang di Indonesia pada Kamis (20/3). Kehadirannya ini tentu disambut dengan berbagai komentar pengguna Facebook di Indonesia. Namun kebanyakan dari mereka menyambut dengan baik rencana Facebook ini.
Tujuan Facebook yang ingin membantu meningkatkan layanan internet Indonesia menjadi salah satu alasan netizen Tanah Air untuk tak menolak rencana ini. Selain itu, diharapkan dengan adanya kantor Facebook ini bisa menyerap SDM Indonesia yang berkualitas untuk sama-sama mengembangkan jejaring sosial terbesar di dunia ini.
"Semoga akses internet di Indonesia nantinya bisa lebih cepat dari sekarang," ungkap salah seorang netter. "Bagus sih, apalagi kalau memang bisa membuka lapangan kerja buat masyarakat Indonesia, semoga cepat terealisasi," harap netter lainnya.
Memanfaatkan momen pesta demokrasi, Facebook juga berharap nantinya bisa menciptakan alternatif baru bagi calon legislatif dan presiden untuk mengumpulkan massa melalui bidang teknologi. Facebook dapat digunakan sebagai media para caleg untuk berkampanye dan lebih dekat dengan calon pemilihnya.
"Saya rasa yang Facebook sediakan adalah kesempatan untuk berinteraksi dengan konstituen atau pemilih dengan cara yang sebelumnya tidak bisa dilakukan," ungkap Dan Neary selaku Wakil Presiden Facebook Asia Pasifik. "Kami senang ada banyak kandidat menggunakan Facebook sebagai bagian dalam kampanye mereka."
Sumber http://m.wowkeren.com/berita/tampil/00048353.html

Berangkat secara ilegal, Dewi tak memiliki keterampilan


BNP2TKI melepas 383 TKI ke negara tujuan Korea, Jepang, Taiwan, Afrika, Zambia, Papua New Guinea, Amerika Serikat dan Eropa dengan bidang pekerjaan manufaktur, konstruksi, pertanian, perikanan, dan pelayanan.
Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kabupaten Pati, Jawa Tengah, menilai keberangkatan Dewi Sukowati ke Singapura dari jalur ilegal. Karena nama Dewi Sukowati warga RT 3 RW VII Desa Baleadi Kecamatan Sukolilo dalam daftar TKI/TKW asal Pati yang bekerja di luar negeri.
"Jadi kemungkinan besar memang ia berangkat dari jalur ilegal," kata Kepala Disnakertrans Kabupaten Pati, Jawa Tengah, Soeharto Dwi Perbono Jumat (21/3/2014).
Soeharto dan sejumlah petugas BP3TKI Jawa Tengah melakukan pengecekan secara langsung ke rumah Dewi Sukowati di Desa Baleadi. Ternyata diperoleh informasi jika Dewi Sukowati, berangkat dari rumahnya menuju Semarang Senin 10 Maret. Lalu Selasa 11 Maret ia dikirim langsung ke Singapura melalui CV Bangun Jaya.
Praktis berbekal informasi ini, Soeharto memperkirakan sebelum berangkat, Dewi belum pernah menjalani pelatihan atau training yang memadai sebagai pembantu rumah tangga (PRT).
"Sangat tidak mungkin ada pelatihan waktunya hanya satu hari. Jadi kemungkinan besar Dewi diberangkatkan tanpa keterampilan memadai," tandasnya
Kabar Terkait
Keluarga tak percaya Dewi bunuh majikannya di Singapura

Pemprov Jateng "pantau" kasus Dewi Sukowati

Sumber Sindonews.com

Jadi TKI, Dewi ingin bantu ekonomi keluarga


Ilustrasi
Keberangkatan Dewi Sukowati untuk menjadi Tenaga Kerja Indonesia (TKI) di Singapura untuk membantu perekonomian keluarga. Selain itu, Dewi ingin memiliki banyak uang untuk mengobati ibunya yang sedang sakit kanker.
"Kakak saya itu orang baik. Ia ingin mempunyai banyak penghasilan agar bisa mengobati ibu yang masih sakit," kata Adik kandung Dewi Sukowati, Anggun (19), Jumat 21 Maret 2014.
Di mata Anggun, Dewi Sukowati adalah sosok kakak yang perhatian dan penuh kasih sayang terhadap keluarganya. Saat masih berada di rumah, ia dan Dewi berbagai tugas mengurusi berbagai kebutuhan keluarga, mulai memasak, mencuci, menyapu rumah dan lain sebagainya.
Termasuk berbagi peran menjaga warung kelontong kecil di rumahnya. Dewi lebih banyak faham urusan warung. Sebab ia yang paling sering berada di rumah. Harga barang-barang ia tahu, termasuk harga pupuk bersubsidi yang ikut dipasarkan ayah mereka, Sukilan.
"Namun setelah saya hamil ia yang lebih banyak mengurus berbagai hal di rumah," terangnya.
Anggun sudah menikah. Namun ia masih tinggal satu rumah dengan keluarganya. Sedang suaminya saat ini sedang merantau di luar daerah.
Menurut Anggun, saat ibunya terkena stroke, Dewi Sukowati adalah orang yang paling perhatian. Ia melakukan berbagai hal mulai dari menyuapi, mengganti baju hingga membantu saat ibunya buang air kecil atau besar. "Jadi yang paling open (perhatian) ya dia," ujarnya.
Anggun mengaku, pihak keluarganya sudah mengetahui kasus yang membelit kakaknya sejak beberapa hari yang lalu. Informasi soal dugaan pembunuhan yang dilakukan Dewi Sukowati juga diketahui ibunya, Sutrisnawati. Sejak mengetahui informasi tersebut, menurut Anggun ibunya terlihat menanggung beban yang besar.
Anggun khawatir, jika hal itu akan berimbas pada kesehatan ibunya. Maklum saja, butuh waktu lama untuk menyembuhkan ibunya yang terserang stroke. Setelah melalui perawatan intensif, kaki ibunya sudah mulai bisa dipakai untuk berjalan, meski belum seperti orang normal pada umumnya.
Namun kemampuan bicara ibunya masih belum sepenuhnya normal. Cara bicara ibunya masih 'pelo' sehingga kerap tak jelas materi yang dibicarakannya. "Ini yang kami khawatir. Ibu terserang stroke lagi karena terus-terusan memikirkan nasib kakak," tandasnya.
Sumber Sindonews.com
 

Tag

IP

My-Yahoo

Blogger Widget Get This Widget

Histast

Total Pengunjung