Thursday, June 12, 2014
JobsDB-BNP2TKI Kelola Sistem Informasi Pasar Tenaga Kerja Di Luar Negeri
Ilustrasi Tenaga Kerja Indonesia (TKI)
Jakarta - Portal penyedia lowongan kerja, jobsDB
hari ini menandatangani nota kesepahaman
(Memorandum of Understanding/MOU) dengan
Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan
Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) terkait
pengelolaan sistem informasi pasar kerja luar
negeri melalui situs.
"Kerja sama strategis akan menjawab keinginan
para tenaga kerja terampil Indonesia yang ingin
bekerja di luar negeri," ujar Kepala BNP2TKI,
Gatot Abdullah Mansyur saat ditemui di Jakarta,
Kamis (12/04).
Managing Director dan Country Manager jobsDB
Indonesia, Ariadi Anaya menambahkan,
kepercayaan yang diberikan BNP2TKI merupakan
langkah awal untuk melebarkan peluang para
pencari kerja ke luar negeri. Melalui kerja sama
ini, para pencari kerja Indonesia yang akan ke
luar negeri tidak dipungut biaya. "Kami harapkan
dapat mengurangi angka pengangguran dan
memperbaiki taraf hidup masyarakat Indonesia
sekaligus mengurangi praktik calo," ujar Ariadi.
Dalam kerja sama ini akan dilaksanakan berbagai
pelatihan bagi pegawai di lingkungan BNP2TKI,
pengintegrasian situs lowongan kerja online
BNP2TKI dengan aset digital yang dimiliki jobsDB,
serta melakukan promosi sebagai sarana
informasi dan komunikasi ke seluruh wilayah di
Indonesia.
Ariadi menyatakan, jobsDB bersama BNP2TKI
akan segera menghadirkan microsite mengenai
berbagai informasi dan lowongan bekerja ke luar
negeri. "Micrositenya dalam 1-2 bulan ke depan
akan diluncurkan," ujar Ariadi.
Menurut Ariadi, saat membuka situs jobsDB
nantinya dapat meng-klik microsite tersebut.
Microsite ini tidak hanya menginfokan soal
lowongan pekerjaan. Namun juga edukasi
mengenai kisah-kisah sukses orang yang sudah
bekerja di luar negeri, hingga cara bekerja di luar
negeri.
Selain online, realisasi kerjasama ini juga akan
dilakukan secara offline di antaranya dengan
sosialisasi ke sekolah-sekolah maupun jobfair.
Adapun target kerja sama untuk saat ini
merupakan para skill worker.
Penulis: Carla Isati Octama/WBP
Sumber beritasatu.com
Kisah Pahlawan Jember M Sroedji Dinovelkan
Kisah perjuangan
seorang pahlawan di Kabupaten Jember, Jawa
Timur, Letkol Mochammad Sroedji, mantan
Komandan Brigade III Divisi I Damarwulan yang
berjuang melawan Belanda dinovelkan oleh
cucu almarhum, Irma Devita.
Novel berjudul Sang Patriot tersebut
diluncurkan dalam acara bedah buku dan
diskusi bertema "Dari Jember Untuk Indonesia"
yang diselenggarakan di auditorium R.
Soemitro Radio Republik Indonesia (RRI)
Jember, Kamis.
"Novel setebal 266 halaman itu berdasarkan
cerita nyata perjuangan kakek saya M. Sroedji
dalam rentang waktu 1942 - 1949, namun
kisah nyata itu ditulis dalam bentuk fiksi,
sehingga menjadi sebuah novel," kata Irma di
sela-sela peluncuran bukunya.
Sroedji merupakan tentara yang berjuang di
Kabupaten Jember melawan penjajah Belanda.
Pejuang tersebut wafat akibat berondongan
peluru pasukan Belanda pada tahun 1949.
Dalam novel itu juga ditampilkan sosok Sroedji
sebagai seorang komandan berkharisma yang
begitu dicintai oleh anak buahnya.
Jejak Sroedji di Jember setidaknya dapat dilihat
dari monumen berupa patung yang berdiri di
halaman kantor Pemkab Jember dan menjadi
nama sebuah perguruan tinggi swasta yakni
Universitas Mochammad Sroedji.
"Saya berharap kisah tentang pahlawan
Jember bisa masuk dalam muatan lokal
pelajaran sejarah di kabupaten ini karena
selama saya melakukan riset dan menulis buku,
kisah yang menulis Letkol Sroedji masih
sedikit," tuturnya.
Kisah tentang Letkol Sroedji sangat
menginspirasi bagaimana cara dia berjuang
mempertahankan kemerdekaan RI ketika agresi
militer Belanda kedua terjadi, dan jarang sekali
buku sejarah pahlawan nasional yang dikemas
dalam bentuk novel seperti "Sang Patriot".
Sementara Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten
Jember Bambang Hariyono menyambut baik
usulan tentang kisah kepahlawanan Letkol
Sroedji dimasukkan dalam muatan lokal mata
pelajaran sejarah di Jember.
"Usulan itu sangat bagus dan saya akan
mendukung, namun untuk bisa masuk dalam
muatan lokal mata pelajaran sejarah pada
kurikulum tahun ini perlu dilakukan kajian
terlebih dahulu," tuturnya.
Ia mengaku sejarah tentang pahlawan Jember
Letkol Sroedji masih sedikit, sehingga perlu
digali lagi agar para pelajar bisa mengetahui
perjuangannya dalam mempertahankan tanah
air tercinta dari penjajahan Belanda.
(KR-ZUM/T007)
Editor: Ruslan Burhani
Sumber ANTARA
Subscribe to:
Posts (Atom)