1, saat terkena razia oleh jawazat , anda akan tetap dibawa ke Sumaishi untuk proses deportasi meskipun memiliki PASSPOR ASLI atau SPLP YG MASIH BERLAKU
2, hanya yg memiliki IQOMA saja yg bisa bebas dari RAZIA
3, Andai SPLP anda HABIS MASA BERLAKUNYA tidak usah kuwatir saat di sumaishi akan diperbaharui oleh staff KJRI secara otomatis saat anda mendapat jatah pulang.
4, jngan tergoda berduyun duyun ke KJRI untuk memperpsnjang SPLP apalagi menggunakan JASA CALO , krn itu gak ada gunanya dan buang buang waktu.
# sampaikapan anda mau diombang ambingkan oleh orang yg ingin manfaatin anda ?
# HANYAORANG BODOHHHHH yg menyarankan anda untuk memperpanjang SPLP
Sumber Ninik Andriani
Thursday, May 22, 2014
Seorang Calon TKI Meninggal DalamPelayaran Parepare-Nunukan
Nunukan (ANTARA Kaltim) - Seorang calon tenaga
kerja Indonesia (TKI) dari Sulawesi Selatan tujuan
Sabah Malaysia meninggal dunia di KM Thalia
dalam pelayaran dari Pelabuhan Parepare,
Sulawesi Selatan menuju pelabuhan di Nunukan,
Kalimantan Utara.
Kapolres Nunukan, AKBP Robert Silindur
Pangaribuan di Nunukan, Selasa, membenarkan
adanya laporan dari Kepolisisn Sektor Kawasan
Pelabuhan (KSKP) soal seorang calon TKI
meninggal dunia di KM Thalia dalam pelayaran ke
Kabupaten Nunukan.
Robert menjelaskan berdasarkan informasi yang
diperoleh, korban meninggal dunia pada Senin
(19/5) sekitar pukul 20.30 Wita akibat sakit asma
dan diabetes yang dideritanya.
Kapolres Nunukan menerangkan korban yang
bernama Ambo bin Elmi (50) asal Kabupaten
Bulukumba, Sulawesi Selatan telah lama bekerja di
Sabah Malaysia dan pulang ke kampung
halamannya untuk berobat.
"Namun ketika masih dalam perawatan, yang
bersangkutan memilih kembali ke Malaysia untuk
bekerja," jelas Robert Silindur kepada wartawan.
Secara terpisah, Kepala KSKP Pelabuhan Tunon
Taka Kabupaten Nunukan, Iptu Indramawan
Kusuma di Nunukan, Senin, mengungkapkan
informasi dari anak korban bernama Ahmad (28)
bahwa orang tuanya masih tampak sehat selama
pelayaran dari Pelabuhan Nusantara Parepare yang
berangkat sejak Sabtu (17/5) malam.
"Korban masih jalan-jalan selama di kapal. Tiba-tiba
pada malam itu, korban memberi tahu anaknya
bahwa dirinya tidak kuat lagi dan jangan
dibuang," ujar Indramawan menirukan pernyataan
anak korban kepada kepolisian.
Indramawan Kusuma menyatakan korban
dimakamkan di Kabupaten Nunukan atas
persetujuan pihak keluarga. (*)
Sumber Seorang Calon TKI Meninggal Dalam
Pelayaran Parepare-Nunukan
Arab Saudi Ancam takLagi Terima TKI
INILAHCOM. Riyadh -- Dewan Kamar
Dagang Arab Saudi menolak permintaan
Indonesia untuk menaikan gaji tenaga
kerja sampai 1.900 rial, atau Rp 5,8 juta,
dan mengancam tak mengeluarkan visa
kerja untuk TKI.
Mengutip sumber di Dewan Kamar Dagang Arab
Saudi, Saudi Gazette memberitakan delegasi
serikat pekerja industri Indonesia meminta
kenaikan 1.500 riyal, atau Rp 4,6 juta, per bulan
dan 400 riyal (Rp 1,2 juta) untuk setiap Jumat.
Arab Saudi hanya sanggup menggaji tenaga
kerja Indonesia (TKI) 1000 riyal, atau Rp 3 juta,
dan tambahan 200 riyal (Rp 600 ribu) untuk
kerja empat kali pada Jumat.
Sumber itu mengatakan Arab Saudi juga tidak
akan memberikan visa kerja kepada TKI, jika
perjanjian soal gaji tidak tercapai. Sedangkan
perusahaan perekrutan tenaga kerja di Arab
Saudi mengatakan Indonesia sedang berusaha
mengeksploitasi warga Saudi.
"Jika Indonesia tidak menerima gaji yang
ditawarkan, kami akan mendatangkan tenaga
dari negara lain; Filipina, Sri Lnaka, Maroko, dan
India," ujar Faisal Al-Harandahah, pengusaha
penyedia tenaga kerja di Arab Saudi.
Al-Haradahah juga mengatakan Indonesia adalah
pecundang terbesar, sejak Arab Saudi menjadi
pasar terbesar tenaga kerja. Sedangkan Dr
Mufarrej Al-Huqbani, wakil menteri tenaga kerja
Arab Saudi, mengatakan, Departemen Tenaga
Kerja Arab Saudi telah menanda-tangani
perjanjian dengan tiga negara dalam bidang
perekrutan tenaga kerja. Sedangkan 14 negara
lainnya berjanji akan mengekspor tenaga
kerjanya ke Arab Saudi.[tst]
Sumber Arab Saudi Ancam tak
Lagi Terima TKI
Subscribe to:
Posts (Atom)