http://infobmi.blogspot.com/. Powered by Blogger.

Sunday, January 5, 2014

Atlet Silat Setia Hati Bengkulu Tewas saat Tarung Seleksi Pra-PON


TRIBUNNEWS.COM, BENGKULU- Bowo (16), siswa Sekolah Teknik Menengah (STM) Negeri 2 Kota Bengkulu, tewas ditendang lawan berlatihnya, saat mengikuti sesi latihan pencak silat jelang seleksi Pra-PON, Minggu (5/1/2014).
Bowo pingsan lalu tewas, karena mendapat tendangan tepat mengenai rahangnya dari lawan berlatihnya di lapangan MTs Negeri 1 Kota Bengkulu.
Mengetahui korban tak bergerak, seketika itu juga dibawa ke rumah sakit M. Yunus oleh pelatihnya.
Salah seorang peserta latihan, Priono, menjelaskan latihan pencak silat perguruan Setia Hati guna persiapan menjelang seleksi atlet Pra-PON.
"Ini sebenarnya latihan rutin untuk hadapi seleksi Pra-PON. Pada dasarnya perlindungan dan kemanan para atlet telah sesuai dengan prosedur namun musibah itu terjadi," kata Priono.
Seusai dibawa ke rumah sakit, jenazah bowo disemayamkan di rumah duka beralamat di Kelurahan Bumi Ayu, Kecamatan Selebar, Kota Bengkulu.
Slamet salah seorang petugas penjaga sekolah MTS Negeri 1 Kota Bengkulu, ditemui di lokasi kejadian membenarkan kejadian tersebut.
"Kejadian sekitar pukul 15.00 WIB, memang ramai sekali atlet silat katanya mau seleksi atlet, namun pada saat seleksi dimulai dengan bertarung, ada yang meninggal karena kena tendangan," kata Slamet.
Ia melanjutkan, tadi juga ada petugas dari kepolisian mendatangi lokasi mengidentifikasi siapa pelatih yang bertanggung jawab atas latihan tersebut.

Menag: Awasi Pesantren NU, Strategi Melawan Terorisme Tak Tepat

Akar terorisme ada di pemikiran. NU tak punya paham radikal.

VIVAnews– Menteri Agama Suryadharma Ali menilai strategi melawan teroris saat ini kurang tepat. Menurutnya, upaya melawan pemikiran radikalisme tidak fokus, sehingga berbagai kelompok radikal terus melakukan aksi teror.
“Contohnya pendekatan dan pengawasan pesantren yang tidak tepat. Kebanyakan yang diawasi Densus dan didekati BNPT itu pesantren NU,” kata Suryadharma di Jakarta, Minggu 5 Januari 2014.
Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan itu mengatakan, banyak persepsi yang harus diluruskan. “Meski pendekatan dilakukan dengan kultur dan psikologi sosial masyarakat Nahdlatul Ulama, kalangan NU itu tidak radikal. NU bukan teroris. Tidak ada paham radikal di NU,” kata Suryadharma.
Ia berpendapat, pendekatan dialogis lebih penting dilakukan karena akar terorisme adalah pemikiran yang salah. “Saya imbau ulama Indonesia diberi peluang untuk dialog dan meluruskan pemahaman agama kelompok-kelompok radikal. Kami juga mendukung BNPT mengundang para ulama Arab untuk ikut berdialog,” ujar Suryadharma.
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme, Ansyaad Mbai, sebelumnya mengatakan penanggulangan terorisme tak cukup dilakukan dengan penangkapan dan pemenjaraan, sebab akar masalah radikalisasi ada di pemikiran.
“Kita harus meluruskan pemikiran radikal yang jadi akar teror. Ini tidak bisa dilakukan dengan senjata. Ini hanya bisa dilakukan dengan dialog para ulama. Makanya kami mendatangkan ulama dari Mesir dan Yordania,” kata Ansyaad.
Para ulama yang khusus datang dari Timur Tengah untuk berdialog itu adalah Syekh Hisyam al-Najjar dan Syekh Najib Ibrahim – mantan petinggi Jamaah Islamiyah dari Mesir, serta Syekh Ali Hasan al-Khalaby – tokoh otoritas fatwa dari Yordania. “Ketiganya sengaja didatangkan karena fatwa mereka sering dijadikan jargon para teroris di Indonesia,” kata Ansyaad.
BNPT mencatat, sejak tahun 2000 sudah lebih dari 900 teroris ditangkap. Dari jumlah itu, 600 orang divonis penjara hingga hukuman mati. “Kenyataannya itu tidak efektif dan terorisme terus terjadi hingga kini,” ujar Ansyaad.
© VIVA.co.id

Serangan bom landa kampmiliter asing di Kabul

Kabul (ANTARA News) - Sebuah
serangan bom terjadi pada Sabtu
malam (4/1) di satu pangkalan
militer NATO di Wazir Akbar
Khan, daerah kantung diplomatik
di pusat Ibu Kota Afghanistan,
Kabul.
"Ledakan terjadi setelah satu
rombongan militer memasuki
Kamp Egger, pangkalan NATO di
dekat Kedutaan Besar Jerman di
Jalan 17 di Kabupaten Wazir
Akbar Khan. Karena peristiwa
tersebut terjadi dalam pangkalan,
jumlah korban jiwa masih belum
diketahui," kata satu sumber
polisi yang tak ingin disebutkan
jatidirinya kepada Xinhua.
Sementara itu, media lokal
melaporkan ledakan tersebut
disebabkan oleh bom yang
dipasang di satu kendaraan
rombongan itu.
Gerilyawan Taliban, yang
memerangi pasukan Afghanistan
dan lebih dari 84.000 prajurit
koalisi pimpinan NATO belum
lama ini mengumumkan cuaca
dingin selama musim dingin yang
berat takkan menghalangi
mereka menyerang pasukan
keamanan.
Pada Sabtu pagi, seorang prajurit
NATO dan enam gerilyawan
tewas, ketika gerilyawan Taliban
melancarkan serangan terhadap
satu kamp militer di Provinsi
Nangarhar, Afghanistan Timur.
Sementara itu, seorang
komandan polisi tewas akibat
ledakan bom di Provinsi Ghazni,
yang berdekatan.
Pada 27 Desember, tiga prajurit
NATO tewas, ketika seorang
pembom mobil bunuh diri
menyerang satu rombongan
militer di bagian timur Ibu Kota
Afghanistan, Kabul.
(C003)
Editor: Ella Syafputri
 

Tag

IP

My-Yahoo

Blogger Widget Get This Widget

Histast

Total Pengunjung