http://infobmi.blogspot.com/. Powered by Blogger.

Monday, February 24, 2014

TKI asal Bali akan jalani sidang kasus pemerkosaan di AS


Tenaga kerja Indonesia (TKI) asal Bali Ketut Pujayasa menjalani sidang perdana kasus pemerkosaan dan kekerasan, Selasa (25/2). Sidang akan digelar di gedung US Federal Building and Courthouse, Fort Lauderdale, Florida, AS.
Nengah Gunawan, orangtua Ketut tidak menerima anaknya dituduh melakukan kejahatan Texas, Amerika Serikat. Meski tak bisa menyaksikan secara langsung, dia berharap pengadilan akan memutus secara adil.
"Walau saya tidak bisa menghadiri proses sidang anak di Amerika, saya mengharapkan proses hukum dapat berlaku adil untuk anak saya," kata Nengah Gunawan dilansir dari Antara, Senin (24/2).
Pihak Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI ) Houston sudah menyiapkan bantuan dan perlindungan hukum bagi Pujayasa. Bahkan pihak KJRI Houston juga akan hadir dalam sidang, sekaligus berkonsultasi dengan pengacara dari kantor public defender (pembela umum) setempat.
Nyoman Mudhita selaku konsultan hukumnya membantah keras informasi yang menyebutkan Ketut melakukan tindak pemerkosaan dan kekerasan terhadap penumpang wanita di kapal pesiar MS Nieuw Amsterdam milik Holand American Line. Berita itu dengan cepat seperti beredar di media online, beberapa waktu lalu.
Menurutnya, informasi yang dipercaya adalah bahwa anaknya tidak melakukan pemerkosaan, berdasarkan pesan singkat yang dikirim Ketut kepada kakaknya di Denpasar.
Sebelum turun dari kapal dan dijemput oleh FBI, ketut sempat mengirim pesan singkat, untuk minta maaf kepada ayah dan saudaranya.
Ia terpaksa berurusan dengan hukum lantaran kesal dengan cacian penumpang asal Amerika, dan mendatangi kamar wanita tersebut sehingga terjadi pertengkaran.
Melalui persidangan di gedung US Federal Building and Courthouse,Fort Lauderdale, Florida, Amerika itu, dia berharap proses hukum yang dihadapi Ketut dapat berlaku adil, dengan menimbang kesaksian yang disampaikan oleh anaknya tersebut.
Pujayasa (28) merupakan TKI pelaut asal Banjar Dinas Kajanan, Desa Suwug, Kecamatan Sawan, Buleleng.
Dia bekerja sebagai dinning room runner atau sejenis room service (tata hidangan khusus di kamar kabin tamu di kapal). Masa kontraknya rentang 9-10 bulan, dari 18 Mei 2013 hingga Februari-Maret 2014 dengan Kartu Tenaga Kerja Luar Negeri (KTKLN) bernomor 51708132006850001.
Pekerja kapal pesiar milik Holland America Line ditangkap FBI, Minggu (16/2) lalu. Kabar ini dilansir di media Daily Mail, Rabu (19/2). Ketut nekat menyerang penumpang kapal lantaran tersinggung.
Sumber MERDEKA.COM

Cara mengetahui telpon disadap atautidak

Belakangan kata sadap sangat populer, terutama karena terungkapnya kasus penyadapan oleh Australia terhadap pejabat Indonesia.
Bagaimana penyadapan dilakukan dan apa saja perangkatnya, tidak terlalu jelas. Tetapi yang jelas kita bisa mengetahui nomor hp (handphone) yang sedang kita gunakan disadap atau tidak. Begini caranya:
Ketik *#62# lalu tekan call, ok atau gambar telpon. Bila nomor yang kita gunakan sedang disadap maka akan muncul tanda seperti berikut ini:

dalam keadaan sedang disadap
Bila tidak disadap, maka akan muncul pesan ini"Interogasi dari penerusan panggilan tidak terjangkau menghasilkan tidak ditetapkan" atau muncul tanda seperti ini:

dalam keadaan tidak disadap
Sumber
http://berita2.com/artikel/spektrum/108439-cara-mengetahui-telpon-disadap-atau-tidak.html

TKI Bali Terjerat Kriminal Pengaruhi Rekrutmen

Denpasar (Antara Bali) - Tenaga Kerja Indonesia asal Buleleng, Bali, Ketut Pujayasa (28) yang terjerat kasus kriminal dengan tuduhan penganiayaan dan pemerkosaan di Florida, Amerika Serikat akan mempengaruhi proses rekrutmen khususnya tenaga kapal pesiar.

"Dengan adanya kasus itu, pengguna akan lebih berhati-hati dalam merekrut karena ini sudah menyangkut kredibilitas pengguna kapal kepada pelanggan mereka," kata Kepala Balai Pelayanan, Penempatan, dan Perlindungan TKI (BP3TKI) Denpasar, I Wayan Pageh, Minggu.

Menurut dia, pengaruh dari insiden yang terjadi di dalam kapal pesir yang tengah berlayar di perairan Honduras, Amerika Tengah itu dikhawatirkan berdampak dalam proses seleksi yang lebih ketat.

"Pekerja dari Bali itu dikenal ulet, jujur, disiplin, tidak banyak menuntut dan sering membantu. Dengan adanya kasus itu semoga saja tidak ada yang berubah," ucapnya.

Pihaknya menyayangkan peristiwa yang sempat meramaikan pemberitaan media "online" di Amerika Serikat itu karena dikhawatirkan secara makro akan merusak citra pekerja dari Pulau Dewata.

BP3TKI Denpasar, kata dia, juga akan lebih ketat dalam mengeluarkan kartu tenaga kerja Indonesia luar negeri (KTLN) dan dengan memperketat pengeluaran sertifikat untuk Pembekalan Akhir Pemberangkatan (PAP) sebelum mereka ditempatkan di negara tujuan.

"Kami akan perketat dan mengharuskan para pekerja mengikuti PAP termasuk meminta agen mewajibkan calon pekerja mengikuti PAP," ucap Pageh.

PAP tersebut, lanjut dia, tidak dipungut biaya dan dilakukan dalam sehari sebelum dikeluarkannya sertifikat.

Materi yang diberikan di antaranya terkait pekerjaan kerja di darat dan laut, peraturan perundang-undangan negara tujuan, hingga kasus tertentu seperti perdagangan manusia dan teroris serta terkait bahaya penyakit menular. (DWA)
Sumber Antara Bali

Gemerlap Lantern Festival di Taiwan

Penutupan festival ini disempurnakan dengan pesta kembang api.

Lantern Festival Taiwan 2014
Lentera raksasa berbentuk kuda tampak berpendar-pendar di tengah kegelapan yang melingkupi Zhongxing New Village, Taiwan, Minggu 23 Februari 2014. Dinamai 'Lucky Horse Prance,' lentera itu menyedot perhatian ratusan ribu pasang mata yang menghadiri Taiwan Lantern Festival 2014.
Menjulang 23 meter, lentera kuda itu menjadi atraksi utama pada perayaan festival lentera yang sebelumnya sudah berlangsung selama 10 hari. Lebih dari 200 ribu lampu LED berwarna-warni yang dipasang pada seluruh bagian kuda kelap-kelip silih berganti sehingga memberi efek gemerlap di tengah kegelapan malam.
PantauanVIVAnews,atraksi lampu di patung utama ini juga diikuti kelap-kelip lebih dari 100 lentera di seluruh areal festival seluas 27 hektare itu. Lentera-lentera tersebut berbentuk anek ragam, mulai dari binatang, bunga, hingga tokoh kartun.
Menyempurnakan akhir yang spektakuler, penyelenggara juga menyalakan puluhan kembang api selama beberapa menit, tepat pukul 10 malam waktu setempat. Suhu dingin di sekitar venue--sekitar 16 derajat Celcius--tidak menghalangi para pengunjung untuk keluar rumah dan menikmati pertunjukan lampu itu. Bahkan, beberapa pasang orangtua membawa anak-anak mereka menembus angin dingin.

( Foto: salah satu lentera berbentuk kupu-kupu)
Setiap tahun, warga Taiwan merayakan Tahun Baru China dengan menggelar festival lentera. Kuda dijadikan lentera utama karena kalender China memang memasuki tahun kuda. Perayaan ini kemudian dipusatkan di satu county yang sudah ditunjuk Biro Pariwisata sebelumnya. Nah, tahun ini, county yang menjadi tuan rumah adalah Nantou.
Menurut Eric Lin, Direktur Hubungan Internasional Biro Pariwisata Taiwan, 'Lucky Horse Prance' merupakan lentera terbesar yang pernah dibuat, selama ini. "Selama 25 kali pagelaran Lantern Festival," kata dia kepadaVIVAnews.
Lebih lanjut dia menjelaskan, butuh sekitar enam bulan untuk membuat lentera kuda yag dipercaya membawa keberuntungan itu. "Jumlah tim yang membuat lentera kuda itu banyak karena lentera ini terbuat dari material berteknologi tinggi. Di dalamnya, ada 5.250 sirkuit elektronik yang digabungkan secara kompleks," jelas Eric.
Dimulai dari tim desain, tim penguji elektronik, hingga tim pemasang lentera. Dari sisi desain, bentuk kuda jingkrak ini terinspirasi dari kuda di cerita kuno bernama Yanqi.
Alkisah, Yanqi kesohor sebagai kuda yang memiliki kemampuan berlari dan melompat. Dalam legenda China, Yanqi juga merupakan simbol keberuntungan dan kesejahteraan.

(foto: Lucky Horse Prance)
Sementara itu, untuk menyiapkan festival secara keseluruhan, panitia membutuhkan waktu sekitar setahun. "Malam ini akan ditunjuk county mana yang jadi tuan rumah untuk festival serupa, tahun depan. Setelah ditunjuk, besok mereka langsung bekerja (menyiapkan Lantern Festival)," jelasnya.
Ratusan lentera yang menghiasi jalan-jalan dan wilayah di areal Lantern Festival dikerjakan warga Taiwan dari berbagai golongan, mulai dari siswa sekolah hingga narapidana. "Ada juga seniman yang menyumbang karya mereka," kata dia.
Selain pertunjukan lampu dan cahaya, festival ini juga diramaikan tari-tarian tradisional dan pop di panggung yang tak jauh dari lentera berbentuk kuda. "Pada saat pembukaan festival, ada 20 grup yang menunjukkan kebolehan mereka," kata dia.
Setiap hari, kata dia, ada pertunjukan yang berbeda-beda yang menghibur para pengunjung. "Tak ada tema pada pagelaran tarian. Masing-masing tim membawa tema mereka sendiri. Ada pertunjukan dari suku Aborigin, Hakka, dan lain-lainnya," jelasnya.

Sumber VIVAnews
 

Tag

IP

My-Yahoo

Blogger Widget Get This Widget

Histast

Total Pengunjung