Tim Gabungan Berhasil Berantas Pemerasan TKI di Bandara Soekarno Hatta
JAKARTA -
Komisi Pemberantasan Korupsi
(KPK) mengklaim bahwa pasca-
membantu Kepolisian
mendampingi Unit Kerja Presiden
Bidang Pengawasan dan
Pengendalian Pembangunan
(UKP4) dan Angkasa Pura II
melakukan inspeksi mendadak
(sidak), pelayanan kepulangan
Tenaga Kerja Indonesia (TKI) di
Bandara Soekarno Hatta semakin
membaik.
Sidak sendiri dilakukan pada
Jumat malam (25/7) hingga Sabtu
dini hari (26/7/2014) lalu.
Dari hasil sidak tersebut berhasil
diamankan 18 orang yang diduga
sebagai oknum pemeras yang
selama ini berkeliaran bebas dan
meresahkan selama 10 tahun
belakangan di Bandara Soekarno
Hatta (Soetta).
Pascasidak tersebut, Wakil Ketua
KPK, Bambang Widjojanto
mengatakan praktek percaloan
dan pemerasan terhadap TKI
(Tenaga Kerja Indonesia)
berkurang.
"Paska Sidak KPK, bersama
Bareskim, UKP4 dann Angkasa
Pura, telah terjadi penurunan
drastis praktek percaloan dan
pemerasan yang terjadi," kata
Bambang ditanyai wartawan
melalui pesan singkatnya, Kamis
(31/7/2014).
KPK sendiri, kata Bambang
menyarankan agar oknum-
oknum yang ditangkap dapat
ditampilkan ke publik.
Sebelumnya, Bambang
memaparkan bahwa setiap
tahunnya mencapai Rp 325 miliar
dinikmati oknum tidak
bertanggungjawab dengan cara
memeras para TKI.
"Ada 360 ribu TKI setiap
tahunnya. Rata-rata TKI diperas
oleh oknum tak
bertanggungjawab dan preman
sebesar Rp 2,5 juta. Bila hanya
50% TKI saja diperas, maka
jumlah hasil pemerasan itu
ternyata sangat fantastis, yaitu
kira-kira sebesar 130.000 x Rp 2,5
juta sama dengan Rp 325 Miliar
rupiah pertahun," kata Bambang.
Bambang menambahkan
pemerasan tersebut meliputi
biaya mengeluarkan TKI dari
bandara, pemaksaan menukar
uang dengan selisih kurs yang
sangat besar, mark up biaya
transportasi dan biaya
pengeluaran barang.
Menyikapi hasil sidak, rencana
akan dilakukan pengamanan fisik
dan perbaikan sistem melalui
kerjasama dengan instansi yang
terkait, yaitu KPK dengan
fungsinya sebagai trigger
mechanism akan mengawal
pembenahan sistem pelayanan
publik di bandara ini. Khususnya,
lanjut Bambang, terkait dengan
peningkatan layanan publik pada
segala aspek yang berkaitan
dengan transparansi,
akuntabilitas, kepastian,
kenyamanan, dan keamanan
pada TKI.
Sumber ↓
Thursday, July 31, 2014
Kepala BNP2TKI Janji Pecat Staf Pemeras TKI
Kepala BNP2TKI Janji Pecat Staf Pemeras TKI
Jakarta - Kepala Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) Gatot Abdullah Mansyur menyatakan tak segan memecat pegawainya yang terbukti memeras TKI. Pernyataan ini menyikapi inspeksi mendadak yang dilakukan oleh Komisi Pembarantasan Korupsi dan Unit Kerja Presiden Bidang Pengawasan dan Pengendalian Pembangunan di Bandara Soekarno-Hatta pada Sabtu, 26 Juli 2014. "Saya tak segan-segan memecat pegawai yang terbukti bersalah dan berkomplot dengan mafia pemerasan," katanya saat dihubungi, Rabu, 30 Juli 2014. (Baca: BNP2TKI Bantah Stafnya Terlibat Pemerasan
Meski demikian, ujar Gatot, tak ada pegawainya yang diciduk KPK pada sidak pekan lalu itu. Padahal saat itu ada sekitar 60 pegawai BNP2TKI yang sedang bergiliran tugas di sana. Namun Gatot juga tak menampik kemungkinan pegawai BNP2TKI terlibat dalam pemerasan. "Kami punya 210 pegawai yang dibagi dalam tiga sif. Tak menutup kemungkinan ada yang terlibat," tuturnya. (Baca juga: KPK: Portir dan Cleaning Service Ikut Peras
KPK menggelar sidak terkait dengan pemerasan terhadap TKI di Terminal 2F Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, Sabtu pekan lalu. Dalam operasi itu, Komisi mengamankan 18 orang, beberapa di antaranya merupakan personel TNI dan kepolisian. Gatot mengatakan, selama empat bulan kepemimpinannya di BNP2TKI, tak ada pegawainya yang kedapatan memeras. Ia berjanji akan memproses jika ada yang terbukti melanggar aturan.
NUR ALFIYAH Berita Terekait ↓ Usut Pemerasan TKI, Kepala BNP2TKI Mau Datangi KPK
Tentara Terduga PemerasTKITerancam 1 Tahun Penjara
Sumber↓
Jakarta - Kepala Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) Gatot Abdullah Mansyur menyatakan tak segan memecat pegawainya yang terbukti memeras TKI. Pernyataan ini menyikapi inspeksi mendadak yang dilakukan oleh Komisi Pembarantasan Korupsi dan Unit Kerja Presiden Bidang Pengawasan dan Pengendalian Pembangunan di Bandara Soekarno-Hatta pada Sabtu, 26 Juli 2014. "Saya tak segan-segan memecat pegawai yang terbukti bersalah dan berkomplot dengan mafia pemerasan," katanya saat dihubungi, Rabu, 30 Juli 2014. (Baca: BNP2TKI Bantah Stafnya Terlibat Pemerasan
Meski demikian, ujar Gatot, tak ada pegawainya yang diciduk KPK pada sidak pekan lalu itu. Padahal saat itu ada sekitar 60 pegawai BNP2TKI yang sedang bergiliran tugas di sana. Namun Gatot juga tak menampik kemungkinan pegawai BNP2TKI terlibat dalam pemerasan. "Kami punya 210 pegawai yang dibagi dalam tiga sif. Tak menutup kemungkinan ada yang terlibat," tuturnya. (Baca juga: KPK: Portir dan Cleaning Service Ikut Peras
KPK menggelar sidak terkait dengan pemerasan terhadap TKI di Terminal 2F Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, Sabtu pekan lalu. Dalam operasi itu, Komisi mengamankan 18 orang, beberapa di antaranya merupakan personel TNI dan kepolisian. Gatot mengatakan, selama empat bulan kepemimpinannya di BNP2TKI, tak ada pegawainya yang kedapatan memeras. Ia berjanji akan memproses jika ada yang terbukti melanggar aturan.
NUR ALFIYAH Berita Terekait ↓ Usut Pemerasan TKI, Kepala BNP2TKI Mau Datangi KPK
Tentara Terduga PemerasTKITerancam 1 Tahun Penjara
Sumber↓
Subscribe to:
Posts (Atom)