http://infobmi.blogspot.com/. Powered by Blogger.

Sunday, April 13, 2014

Geng Motor Ngamuk di Dumai, Polisi Babak Belur


Dumai -Kawanan geng motor di Kota Dumai, Riau, kembali beraksi brutal. Seorang polisi lalu lintas (polantas) Briptu Edo dihajar ratusan remaja hingga babak belur. Selain itu, korban juga diseret di lokasi yang terjadi di Jalan Sudirman, Dumai, Minggu (13/4/2014) dini hari.
Seorang warga Dumai bernama Arief ketika dihubungi wartawan membenarkan peristiwa penganiayaan tersebut. "Kejadian berawal saat Briptu Edo bersama 3 anggota lainnya berpatroli untuk mengamankan aksi balap liar," kata Arief, Minggu petang.
Setibanya di Jalan Sudirman, Briptu Edo menghadang kumpulan remaja yang tengah balapan liar. Ia turun dan berniat membubarkan mereka. Bukannya bubar, massa geram dan mengepungnya. "Sehingga, tidak ada ruang untuk anggota keluar," jelas Arif.
Melihat itu, 3 personel kepolisian lainnya bukannya menolong Edo, mereka justru meninggalkan kerumunan. Korban pun menjadi bulan-bulanan dan dihajar hingga babak belur.
Menurut Arief, kejadian tersebut berlangsung setengah jam lamanya. Briptu Edo dimaki-maki, dipukul, ditendang dan diseret di jalanan sejauh 2 kilometer. "Polisi yang terlihat lemah, tampak pasrah saat mendapat tindakan-tindakan tidak manusiawi yang dilakukan oleh massa pebalap liar tersebut," tutur Arief.
Tak lama kemudian, Ketua RT 18 Kelurahan Bintan Dumai Muhammad Naji menyelamatkan Edo. "Kami berhasil selamatkan polisi itu dan langsung kami bawa ke rumah mertua saya sendiri. Sedangkan ratusan warga tadi tetap mengamuk dan meminta polisi dikeluarkan," ujar Muhammad.
Kepala Polres Dumai AKBP Yudi Kurniawan dikonfirmasi wartawan melalui Kabag Ops Polres Dumai AKP Ferly Rosa Putra membenarkan kejadian pengeroyokan tersebut. "Ada anggota yang dianiaya. Ia sudah dirawat di RSUD Dumai," katanya.
Sebagai langkah penyelidikan, Ferly menjelaskan, anggota sudah diturunkan untuk menyelidik apa motif pelaku. "Pelakunya tengah dicari. Petugas sudah menyelidikinya di lapangan," pungkas Ferly.
(Anri Syaiful)
Sumber Liputan6.com

Nur, TKI ini Disiksa Majikannya di Jeddah dan Butuh Pertolongan


Jakarta - Nur,
TKI ini disiksa
majikannya di
Arab Saudi. Dia
membutuhkan
pertolongan,
dengan
berupaya
meminta bantuan dari KJRI
Jeddah. Nur disiksa karena
hendak pergi dari majikannya
karena sakit. Tapi sang majikan
tak terima dan malah
memukulinya.
"Saat bekerja d majikan
tersebut, ibu Nur minta izin
pulang ke penampungan karena
alasan sakit dan akan digantikan
sementara oleh rekannya Yeni.
Tapi sang majikan tak terima
dengan alasan, majikannya
merasa di rugikan karena telah
membayar uang (BAKSIS)
sebesar 500 real kepada sodari
Enur, orang yang
memperkenalkan Ibu Nur
dengan majikan tersebut," jelas
Aktivis Buruh Migran Indonesia
Arab Saudi, Abdul Hadi Akram
dalam keterangannya, Sabtu
(12/4/2014).
Menurut Hadi, peristiwa itu
terjadi pada 7 April lalu. Nur
oleh majikannya malah difitnah
sebagai tukang sihir dan akan
meracuni dirinya ketika di suruh
membuatkan segelas teh (shai).
"Kemudian majikan perempuan
tersebut menyiksa Ibu Nur, tak
cukup sampai di situ. Majikan
lelaki juga memukul dan
memecut ibu Nur dengan ikat
pinggang. Dan yang lebih tragis
dan tidak berkeprimanusian,
saat ibu Nur sedang d pecut
oleh majikan lelaki, majikan
perempuan dengan santainya
memanaskan setrikaan (alat
gosok kain), setelah cukup
panas, kemudian
memukulkannya ke tubuh dan
wajah ibu Nur, beruntung ibu
Nur melindungi wajahnya," jelas
Abdul Hadi.
Hadi menjelaskan, untuk bagian
wajah, Hanya bagian pipi yang
meleleh terbakar dan akan
meninggalkan bekas 'codet'.
Setelah itu majikannya
merampas uang 40 real dan
handphone milik Nur.
"Tak percaya hanya uang 40
real yang dimiliki Ibu Nur,
dengan sangat tak sopan dan
tak pantas, majikannya melucuti
pakaian Ibu Nur, berprasangka
ada uang yang di sembunyikan
di pakaian dalam Ibu Nur. Dan
setelah itu barulah Ibu Nur
dipersilakan pergi oleh majikan
tersebut," jelas Abdul Hadi.
Posisi Nur yang merupakan TKI
ilegal amat rentan. Dia pun
takut-takut ke KJRI. Dia datang
ke penampungan warga
Indonesia. Kemudian seorang
TKI juga datang dan melihat
kondisi Nur.
"Bunda Yeni
dan teman-
teman di
penampungan
bermusyawarah, bagaimana
mencari solusi keadilan dan hak
yang seharusnya Ibu Nur
dapatkan, meskipun statusnya
yang illegal. Setelah
bermusyawarah, Bunda Yeni
dan teman-teman memutuskan
dibawa ke KJRI," jelas Abdul
Hadi.
Sayangnya, setelah di KJRI Nur
belum mendapat pertolongan
maksimal. Nur memang
ditampung dan mendapat
perawatan namun untuk
keadilannya atas penyiksaan
belum mendapat respons.
"Ini membutuhkan perhatian,"
jelas Hadi.
Hingga berita ini diturunkan
belum ada keterangan resmi
dari KJRI soal nasib Nur.
Sumber Nur, TKI ini Disiksa
Majikannya di Jeddah
dan Butuh Pertolongan
 

Tag

IP

My-Yahoo

Blogger Widget Get This Widget

Histast

Total Pengunjung