http://infobmi.blogspot.com/. Powered by Blogger.

Thursday, May 1, 2014

Dua TKI Luka Parah Tertimpa Struktur Bangunan di Selangor

Mereka tertimpa kayu dan
cedera di bagian leher serta
punggung.

Ilustrasi bangunan roboh.


Dua Tenaga Kerja Indonesia terluka parah setelah struktur depan sebuah rumah yang sedang direnovasi di Jalan Sulam, Shah Alam, Selangor, Malaysia, roboh, pukul 08.00 waktu setempat, Rabu 16 April 2014. Kantor berita Malaysia, Bernama, melansir kedua TKI yang terluka tersebut bernama Suji Madura dan Marasak. Masing-masing berusia 33 dan 40 tahun. Mereka berdua cedera di leher dan punggung tertimpa struktur kayu, dan dibawa ke Rumah Sakit Tengku Ampuan Rahimah di Klang. Asisten Direktur Operasi Pemadam Kebakaran Selangor, Mohd Sani Harul, menyatakan menerima panggilan darurat pada pukul 08.55 dari masyarakat. Tim kemudian langsung diturunkan ke lokasi kejadian untuk memberikan bantuan. Pekerja lain di rumah yang sedang direnovasi itu, Mahrus, 25 tahun, mengatakan selama kecelakaan itu ada empat pekerja lain yang berada di dalam rumah. Keempatnya tak terluka sedikitpun. Hanya Suji dan Marasak yang terluka karena mereka berada tepat di bawah struktur depan rumah.
By Dua TKI Luka Parah Tertimpa Struktur Bangunan di Selangor

Apindo: Investor Padat Karya Mulai Hengkang dari Indonesia

JAKARTA, (PRLM).- Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Sofjan Wanandi mengklaim investor industri padat karya yang banyak menyerap tenaga kerja mulai meninggalkan Indonesia. Alasan mereka karena masalah upah yang tinggi dan infrastruktur yang minim.
Para investor padat karya lebih memilih merelokasi investasinya ke beberapa negara seperti Vietnam dan Bangladesh.
Menurut Sofjan, fenomena ini sudah terjadi selama 2-3 tahun terakhir. Sektor padat karya antara lain industri tekstil dan garmen, sepatu, dan lainnya.
"Makin hari, semakin banyak investor yang tidak mau lagi masuk ke sektor industri padat karya yang menyerap banyak tenaga kerja. Hal ini karena tidak banyak lagi keuntungan dan banyak masalah seperti buruh, logistik, bunga bank dan buruknya infrastruktur yang makin hari kita makin tidak kompetitif," tutur Sofjan Wanandi saat berdiskusi dengan media dengan tema "Merumuskan Produktivitas Kita" di Hotel JS Luwansa, Kuningan, Jakarta, Rabu (30/4/2014).
Sofjan mencontohkan, fenomena kenaikan upah para buruh terjadi setiap tahun. Jumlah kenaikan upah cukup besar, apalagi ditambah dengan buruknya infrastruktur, berdampak pada biaya produksi yang memberatkan pelaku industri.
"Banyak perusahaan industri padat karya asal Korea dan Taiwan mulai banyak meninggalkan kita. Masalah yang mereka lihat adalah utama soal upah dan infrastruktur. Ongkos logistik kita masa 26 persen (dari Produk Domestik Bruto (PDB)/Gross Domestic Product (GDP) sedangkan Malaysia 13 persen dari total cost production," katanya.
Padahal kata dia, sektor industri padat karya mampu menyerap jumlah tenaga kerja per tahun mencapai 2 juta tenaga kerja. Banyaknya sektor industri padat karya yang merelokasi pabriknya diprediksi hanya akan menyerap tenaga kerja antara 1 juta hingga 1,5 juta per tahun.
"Sekarang banyak investasi yang masuk ke padat modal. Industri padat karya mampu menyerap 2 - 2,5 juta tenaga kerja setiap tahun. Kalau sekarang paling tidak hanya terserap 1 - 1,5 juta sedangkan 1 juta tenaga kerja tidak terserap dan ini yang menjadi TKI (Tenaga Kerja Indonesia) bahkan preman," katanya.
By Apindo: Investor Padat Karya Mulai Hengkang dari Indonesia

44 TKI Ilegal Gagal ke Malaysia


Surabaya - Polisi
menggagalkan usaha
pemberangkatan puluhan
Tenaga Kerja Indonesia (TKI)
ilegal di Pelabuhan Tanjung
Perak, Surabaya, Jawa Timur.
Seperti ditayangkan Liputan 6
Pagi SCTV, Kamis (1/4/2014),
salah satu TKI ilegal ini tak bisa
menjawab pertanyaan polisi saat
diinterogasi di Mapolres
Pelabuhan Tanjung Perak,
Surabaya, Jawa Timur pada Rabu
30 April siang.
Dia bersama 43 TKI lainnya asal
Bulukumba, Sulawesi Selatan
diamankan polisi saat naik kapal
motor lawit milik PT Pelni tujuan
Surabaya-Pontianak, Kalimantan
Barat.
Usaha memberangkatkan TKI
ilegal ke Malaysia ini terkuak
setelah mereka tidak bisa
menunjukkan identitas.
Menurut salah satu TKI yang
diamankan, seseorang yang
mengaku dari jasa TKI PT
Anugerah Usaha Baru
menjanjikan pekerjaan di
perkebunan kelapa sawit di
Serawak, Malaysia dengan gaji
sekitar Rp 2,5 juta.
Namun impian bekerja di
Malaysia gagal karena mereka
tidak bisa menunjukkan paspor
dan dokumen resmi
ketenagakerjaan. Selain
mengamankan puluhan calon
TKI, polisi juga telah menangkap
seorang pelaku yang diduga
sebagai penyalur TKI ilegal. (Sss)
(Maria Flora) by 44 TKI Ilegal Gagal ke
Malaysia
 

Tag

IP

My-Yahoo

Blogger Widget Get This Widget

Histast

Total Pengunjung