http://infobmi.blogspot.com/. Powered by Blogger.

Tuesday, February 18, 2014

TKI Satinah akan Dieksekusi Mati di Arab Saudi 3 April 2014



Nasib
nahas kembali menimpa
Pahlawan Devisa, Satinah Binti
Jumadi asal Jawa Tengah yang
divonis hukuman mati di Arab
Saudi. Pengadilan Buraidah,
Arab Saudi menetapkan
bersalah terhadap Satinah Binti
Jumadi sebagai pelaku
pembunuhan majikan
perempuannya Nura Al Gharib
di wilayah Gaseem Arab Saudi
dan melakukan pencurian uang
sebesar 37.970 riyal pada bulan
Juni 2007.
Ketika itu Satinah mengakui
perbuatannya dan dipenjara di
Kota Gaseem sejak 2009 dan
hingga kasasi pada 2010 Satinah
diganjar hukuman mati.
Seharusnya Satinah divonis pada
bulan Agustus 2011, akan tetapi
tenggat waktu diperpanjang
hingga tiga kali yaitu Desember
2011, Desember 2012 dan Juni
2013.
Sebelumnya pihak keluarga atau
ahli waris korban menyatakan
akan memberikan maaf asal
mendapat imbalan diyat atau
uang darah 10 juta riyal yang
selanjutnya menjadi 7 juta riyal,
dalam jangka waktu 1 tahun 2
bulan terhitung sejak 23
Oktober 2011, yaitu 14
Desember 2012.
"Nasib Satinah saat ini ada di
tangan ahli waris korban.
Pemerintah sendiri sudah
menyiapkan tawaran uang diyat
sebesar 4 juta riyal. Jika diterima,
maka Satinah dipastikan akan
segera bebas. Namun jika
ditolak, kemungkinan besar
nasib Satinah akan berakhir di
tangan algojo pada sekitar 3
April 2014," ujar Hasani Marsup
Kepala Satgas Perwalu PDI
Perjuangan Saudi Arabia dalam
rilis yang diterima
Tribunnews.com, Senin
(17/2/2014).
Menuirut Hasani, sumbangan
devisa negara dari para TKI
sangatlah besar. Jadi seharusnya
pemerintah Indonesia tidak ada
alasan untuk tidak menyanggupi
memenuhi permintaan ahli
waris. Tak perlu mempedulikan
salah atau tidaknya, yang
terpenting selamatkan dahulu
nyawa anak bangsa ini.
"Saya yakin apa yang dilakukan
Satinah dalam keadaan
terpaksa. Seharusnya
Pemerintah malu melihat nasib
anak bangsa nyawa anak
bangsa dipertaruhkan di negeri
orang, hal ini tak lepas karena
dari kesalahan para pejabat
yang tak mampu
mensejahterakan rakyat,
padahal Indonesia bangsa yang
kaya,” ujar Hasani.
Hasani melanjutkan, bahwa bila
Pemerintah RI tak mampu
memenuhi keinginan ahli waris
korban, kemungkinan Satinah
akan berakhir hidupnya di
tangan algojo pada sekitar 3
April 2014.
Dan ini menjadi ujian besar bagi
kita pemerintah RI. Apalagi
Pemilu Indonesia di Arab Saudi
akan dilaksanakan pada tanggal
05 April 2014.
Apakah kita tidak berpikir, disaat
Pemilu dilaksanakan tetapi kita
dihantui dengan rasa berdosa
karena tak berbuat sesuatu
untuk menyelamatkan Satinah?
Hasani berharap jangan ada lagi
anak bangsa Indonesia harus
mati di pedang algojo Arab
Saudi karena ketamakan
Pemerintah Indonesia.
Menurut Hasani, pemerintah RI
akan mengucurkan dana Rp 700
miliar untuk membayar
pengawas atau saksi dari 12
parpol peserta Pemilu.
PDI Perjuangan Saudi Arabia
akan menolak dana untuk saksi
tersebut. "Kami akan mengajak
seluruh Partai Politik khususnya
yang memiliki perwakilannya di
Arab Saudi agar bertindak sama.
Penolakan tersebut sebagai
wujud agar dana saksi tersebut
dipergunakan untuk
menyelamatkan nyawa Satinah
termasuk TKI lainnya,” sambung
Hasani yang juga menjabat
Wakil Ketua BP Pemilu
Perwakilan Luar Negeri PDI
Perjuangan Arab Saudi.
Menurutnya, ia tidak berhak
menerima dana tersebut. Justru
TKI lah yang berhak
menerimanya.
"Saksi dari PDI Perjuangan siap
tidak dibayar, asal nyawa
Satinah terselamatkan termasuk
TKI lainnya yang memerlukan
seperti TKI Overstayer yang
terkatung katung. Kalaupun
Pemerintah RI masih tidak
sanggup, kami akan mengajak
kawan – kawan TKI
mengumpulkan dana untuk
disumbangkan kepada
Pemerintah agar bisa
menyelamatkan TKI,” tegas
Hasani.

Sumber TRIBUNNEWS.COM
Comments
0 Comments

No comments:

 

Tag

IP

My-Yahoo

Blogger Widget Get This Widget

Histast

Total Pengunjung