http://infobmi.blogspot.com/. Diberdayakan oleh Blogger.

Sabtu, 12 April 2014

`Heartbleed` Jadi Bencana Besar Sepanjang Sejarah Dunia Internet


Los AngelesDunia internet masuk dalam sebuah bahaya besar karena celah atau bug yang disebut Heartbleed. Celah itu merupakan kerentanan yang terdapat dalam OpenSSL yang biasa ada di laman situs atau layanan berbasis internet.
Bahaya besar yang dihasilkan oleh kerentanan OpenSSL yang baru diumumkan awal pekan ini membuat banyak pihak ketar-ketir. Pasalnya, Software OpenSSL selama ini digunakan untuk mengamankan lalu lintas berinternet melalui sertifikat digital.
Selain itu, OpenSSL juga bertugas untuk menyimpan 'kunci' segala informasi yang diamankan ketika dalam perjalanan lewat internet dari perusahaan menuju pengguna. Sayangnya, kini si penyimpan 'kunci' dilaporkan memiliki kerentanan yang memungkinkan peretas mengambil data pengguna dengan mudah.
Dikutip dariMashable, Sabtu (12/4/2014) kerentanan yang dihasilkan oleh Heartbleed bug merupakan bencana besar terbesar sepanjang internet berlangsung. Siapapun yang menggunakan internet bisa saja menjadi korban dari hacker yang memanfaatkan Heartbleed.
"Bencana adalah kata yang tepat untuk Heartbleed bug. Dari skala 1-10, Heartbleed memiliki skala 11 terkait bahaya keamanan berinternet," kata seorang ahli keamanan, Bruce Schneier saat diminta penjelasan tentang bahaya celah keamanan Heartbleed.
Celah ini disebutkan juga mungkin tersedia di berbagai layanan raksasa internet seperti Facebook, Amazon, Yahoo, Twitter dan lainnya. Namun, beberapa perusahaan besar mengaku telah berhasil menambal celah itu dengan memperbaiki celah keamanan itu. By Liputan6.com

13 Tahun Hilang, TKI Di Riyadh Ditemukan


Warni Binti Uwas Acing
RIYADH (RIAUPOS.CO) - Seorang
warga negara Indonesia (WNI)
yang menjadi tenaga kerja
Indonesia, dilaporkan hilang
selama 13 tahun.
Namun WNI yang diketahui
bernama Warni Binti Uwas Acing,
berhasil ditemukan kembali oleh
pihak Kedutaan Besar RI di
Riyadh, Arab Saudi.
Sebelumnya orangtua dari Warni
telah melaporkan kasus
hilangnya anak kesayangan
mereka. Laporan tersebut
dilakukan oleh orangtua Warni
kepada BNP2TKI pada Desember
2010 lalu.
”Pihak KBRI Riyadh yang
mendapatkan bantuan melacak
keberadaan Warni, sempat
melakukan berbagai jalur. Meski
melalui Kementerian Luar Negeri
Arab Saudi, pencarian sempat
tidak membuahkan hasil,”
pernyataan pihak KBRI Riyadh
dalam website resminya, Jumat
(11/4).
”Baru pada 8 April 2014, Warni
bersama majikannya datang ke
KBRI Riyadh untuk memperbarui
paspor. Staf KBRI langsung
melakukan wawancara dan
memutuskan untuk tidak
mengembalikannya kepada
majikan,” lanjut keterangan itu.
Pihak KBRI Riyadh juga
melakukan investigasi terhadap
majikan yang memperkerjakan
Warni. Majikan itu pun diminta
pertanggungjawabannya.
Setelah ditelusuri, ternyata Warni
sudah bekerja selama 13 tahun
di Dammam, Provinsi Timur
dengan majikan bernama Falah
bin Muhaya bin Falhan al Assimi.
Menurut pengakuannya,
meskipun selama bekerja
diperlakukan secara baik, namun
selama 13 tahun bekerja,
majikannya tidak pernah
membayarkan gaji yang
dijanjikannya.
Warni menjelaskan bahwa sejak
5 tahun yang lalu, dirinya terus
meminta untuk dipulangkan ke
Indonesia. Namun majikannya
tidak mau memulangkannya dan
hanya sekadar menjanjikan
untuk memulangkan, tanpa ada
realisasi. Padahal dirinya sudah
sangat ingin kembali ke
Indonesia.(jrr)
Sumber riaupos.co

Jumat, 11 April 2014

Orangtua TKI yang Diduga Bunuh Sosialita Akan ke Singapura

Dewi adalah TKI yang diduga
bunuh sosialita.

Dewi Sukowati (23) didakwa
membunuh Nancy Gan, sosialita
di Singapura

Seorang tenaga
kerja Indonesia (TKI) Dewi
Sukowati diduga membunuh
majikannya di Singapura, Nancy
Gan Wan. Untuk mengusut
kasus pembunuhan sosialita
Singapura itu, Kepolisian
setempat akan mendatangkan
orangtua Dewi dari Pati, Jawa
Tengah.
Dilansir dari harian Strait Times
edisi Kamis 10 April 2014,
keterangan orangtua Dewi akan
membantu proses pengusutan
kasus pembunuhan yang hingga
kini masih berjalan. Menurut
pengacara yang ditunjuk oleh
KBRI Singapura, Mohamed
Muzammil, kedua orangtua Dewi
diperkirakan tiba di Singapura
pada akhir bulan April nanti.
Sementara itu, Koordinator
Fungsi Protokol dan Konsuler
KBRI Singapura Fachri Sulaiman
belum bisa memastikan waktu
kedatangan orangtua Dewi itu.
"Karena proses penyelidikan
kasusnya belum selesai, jadi
belum diketahui kapan mereka
akan tiba. Saya juga belum
mengetahui kapan tanggalnya,"
ujar Fahcri kepada VIVAnews.
Menurut Fachri, orangtua Dewi
akan diwawancarai psikiater
mengenai kondisi kejiwaan anak
mereka. Semua akomodasi
orangtua Dewi itu akan
ditanggung KBRI.
Kamis kemarin, sidang lanjutan
terhadap Dewi digelar. Di
hadapan sidang, Muzammil
mengatakan keraguannya soal
usia Dewi yang sesungguhnya.
Dia diduga berusia di bawah 23
tahun.
Dewi akan tetap ditahan di Divisi
Pusat Polisi hingga Kamis pekan
depan, ketika sidang terhadap
kasusnya dilanjutkan. Dewi
ditangkap oleh polisi Singapura
karena diduga membunuh Nancy
pada 19 Maret 2014. Jasad Nancy
ditemukan tewas mengambang di
kolam renang di bungalow
Victoria Park Road, Bukit Timah.
Saat ditemukan di kolam, Nancy
mengenakan piyama dan terluka
di bagian kepala. Pergelangan
tangannya juga terluka. Menurut
laporan Muzammil, Dewi baru
satu pekan bekerja di bungalo
milik Nancy. KBRI masih terus
mencari informasi yang
mendalam tentang Dewi dan
menghubungi PJTKI yang
mempekerjakannya.
Nancy Gan merupakan seorang
pianis ternama di Singapura. Dia
juga berprofesi sebagai seniman
keramik yang kerap
menyumbangkan karya-karya
untuk lembaga amal.
Dia pernah menikah dengan
politisi yang menjadi anggota
legislatif Hong Kong, Hilton
Cheong-Leen, namun kemudian
bercerai. Dia dikaruniai dua anak.
Kemudian dia memilih tinggal di
Singapura bersama asisten
rumah tangganya. Sumber news.viva.co.id

Kepulauan Solomon diguncang gempa 7,0 SR


Jakarta (ANTARA News) - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menginformasikan gempa berkekuatan 7,0 skala richter mengguncang Kepulauan Solomon pada Jumat pukul 14.07.22 WIB.
"Kita masih cek apakah gempa di Pulau Solomon ini berdampak tsunami atau tidak," kata Kepala BMKG Andi Eka Sakya di Jakarta, Jumat.
Gempa bumi tersebut berada di kedalaman 43 kilometer tepatnya di 6.57 Lintang Selatan dan 155.06 Bujur Timur atau 626 kilometer barat laut Honiara Pulau Solomon.
"Fari PTWC (Pacific Tsunami Warning Center) menyebutkan gempa tidak mengindikasikan timbulnya tsunami," kata Andi lebih lanjut.
Kepulauan Solomon merupakan sebuah negara di Melanesia yang terletak di timur Papua Nugini dan terdiri atas lebih 990 pulau.
Editor: Fitri Supratiwi by antaranews.com

Kebakaran besar, Kantor Bupati Inhil rata dengan tanah


Kantor Bupati Inhil yang ludes terbakar, Jumat (11/4) dinihari tadi. (Foto: Banda Haruddin Tanjung)
Kantor Bupati Indragiri Hilir (Inhil), Provinsi Riau, dinihari tadi terbakar. Akibat musibah ini, seluruh bangunan rata dengan tanah.
Kapolres Inhil AKBP Suwoyo, mengatakan, kebakaran hebat ini terjadi sekira pukul 02:00 WIB dinihari. Karena besarnya lumatan api, petugas pemadam kebakaran (Damkar) baru bisa memadamkannya empat jam kemudian.
"Api baru padam pagi ini sekira pukul 06.00 WIB," terang AKBP Suwoyo saat dihubungi, Jumat (11/4/2014).
Sulitnya sumber air di lokasi kejadian menjadi satu faktor penyebab Kantor Bupati Inhil tidak bisa diselamatkan. Ditambah, bangunan tersebut umumnya terbuat dari kayu meski ada sebagian yang sudah menggunakan semen.
"Namun karena kayunya sudah tua dan sangat kering, maka api cepat memakannya," tuturnya.
Berdasarkan informasi yang berhasil dihimpun, kebakaran itu disaksikan langsung Bupati Inhil HM Wardan. Kerugian sendiri diperkirakan mencapai miliaran rupiah mengingat banyaknya berkas, dokumen dan barang-barang yang ada di dalam gedung.
"Hingga saat ini polisi masih belum mengetahui penyebab terbakarnya kantor bupati. Masih dalam penyelidikan kita," ucapnya. Sumber Sindonews.com

Para Caleg Stres `Serbu` Rumah Terapi Kejiwaan


Sidoarjo-Rumah terapi kesehatan berbagai macam penyakit medis dan gangguan kejiwaan di Juanda Sedati, Sidoarjo, Jawa Timur, mulai ramai dikunjungi oleh caleg yang tertekan secara psikologi atau stres pasca pemilu.
Seperti ditayangkanLiputan 6 Pagi SCTV, Jumat (11/4/2014), caleg yang mengikuti terapi mengatakan stres karena beban pikiran yang berat setelah hasil penghitungan suaranya tidak sesuai dengan yang diharapkan.
Salah satu caleg dari sebuah partai politik yang tidak mau disebut namanya mengatakan stres, karena perolehan suaranya tidak bisa membawanya ke kursi legislatif.
Penghitungan suara memang belum tuntas, tetapi caleg itu sudah pesimis karena perolehan suaranya sangat kecil. Padahal ia sudah mengeluarkan uang tidak sedikit yang merupakan uang pinjaman dari rekan bisnis dan kerabatnya.
Untuk mengurangi beban pikirannya dan menenangkan hati yang bingung, ia mengikuti terapi herbal dan pijat.
Stres usai pemilu selalu menghinggapi caleg yang gagal mendapat suara banyak. Mereka sudah mengeluarkan uang banyak, yang biasanya didapat dari meminjam atau menjual rumah dan harta benda lainnya. (Rizki Gunawan)
(Devira Prastiwi )
By Liputan6.com

Pemrotes Taiwan hentikan pendudukan parlemen

Taipei (ANTARA News) - Para pemrotes Taiwan Kamis mengakhiri pendudukan parlemen, tiga pekan setelah mengambil alih ruang sidang utama untuk memprotes pakta perdagangan yang diperdebatkan dengan Tiongkok.
"Kami datang ke sini dengan cita-cita, kita sekarang tinggalkan dengan banyak beban," kata pemimpin mahasiswa Lin Fei-fan pada konferensi pers sesaat sebelum puluhan demonstran berpakaian hitam berjalan keluar dari gedung pada sekitar pukul 10.00 GMT , lapor AFP.
Memegang bunga matahari, simbol gerakan, para pengunjuk rasa - kebanyakan siswa muda - dikelilingi dan disambut hangat oleh ribuan pendukung saat mereka meninggalkan gedung.
"Keberangkatan ini tidak berarti kita menyerah," kata Lin, sementara berjanji kepada pers untuk melakukan protes terhadap pakta perdagangan kontroversial.
Para demonstran menduduki ruang utama parlemen 18 Maret di dalam aksi protes pertama kalinya seperti itu di pulau itu .
Aksi duduk kemudian berakhir setelah Ketua Parlemen Wang Jin - Pyng berjanji untuk tidak memimpin diskusi lebih lanjut mengenai pakta perdagangan sampai hukum diperkenalkan untuk memantau perjanjian dengan Tiongkok - permintaan utama dari pengunjuk rasa .
Tetapi mereka telah bersumpah untuk mendorong dengan kampanye guna memaksa putusan Partai Kuomintang menarik kembali kesepakatan perdagangan, dan menuntut Presiden Ma Yang Ying- jeou yang telah menolak mentah-mentah.
Penerjemah: Askan Krisna
Editor: B Kunto Wibisono by antaranews.com

Terkait pemilu, rumah kepala desa di Bangkalan dibakar massa

Bangkalan (ANTARA News) - Rumah Kepala Desa Tlagah, Kecamatan Galis Bangkalan, Pulau Madura, Jawa Timur, Nawawi, Kamis dibakar massa, dan diduga terkait pemilu.
"Memang benar ada pembakaran rumah oleh sekelompok orang, namun yang terbakar hanya pintu depan, sebab api berhasil dipadamkan saat itu juga," kata Kapolres Bangkalan AKBP Sulistijono.
Pembakaran rumah Kepala Desa Tlagah itu mulai terjadi sekitar pukul 17.00 WIB. Massa dengan mengendarai mobil pick up dan langsung melempar jeriken berisi bensin. Sebagian ada yang memecahkan kaca dinding rumah dan kaca mobil yang sedang diparkir.
Kades Nawawi mengatakan tidak mengetahui pasti penyebab pembakaran dan perusakan rumah miliknya itu, namun kuat dugaan kejadian ada kaitannya dengan pemilihan umum legislatif.
Di desanya, kata dia, ada salah satu calon anggota legislatif yang tidak puas dengan perolehan suaranya, karena sedikit tidak sesuai harapan.
Ia menuturkan, sebelumnya paman Kades Nawawi, H Halib pernah datang kepada dirinya meminta untuk mengatur suara perolehan suara seorang caleg dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS) agar ditambah 1.200 suara.
Akan tetapi Nawawi menolak dengan alasan, menjaga netralitasnya sebagai kepala desa. Disamping itu, warga desanya yang mencalonkan diri pada pemilu legislatif kali ini, tiga orang, yakni menjadi caleg di Partai NasDem dan seorang lagi di Partai Hanura.
"Nah, karena saya menolak itu, paman mengancam akan membakar rumah, dan tadi setelah magrib ternyata benar-benar datang membawa massa dan hendak membakar rumah ini, untungnya bisa segera diselamatkan," kata Nawawi.
"Saya jelas tidak enak, karena ketiga calon itu sama-sama kenal. Akhirnya saya pasrahkan sesuai aspirasi masyarakat, dan tidak menuruti keinginan paman yang meminta untuk menambah sebanyak 1.200 suara pada caleg PKS itu," tuturnya.
Selain berupaya membakar rumah Kepala Desa Tlagah Nawawi, massa juga berupaya membakar kotak suara hasil pemungutan suara yang saat itu masih tersimpan di rumahnya. Sebab di Desa Tlagah ini, yang dijadikan tempat sebagai balai desa adalah rumah kepada desanya.
Hingga pukul 23.30 WIB situasi di rumah Kepala Desa Tlagah masih tegang dan keluarga kepala desa ketakutan atas aksi pembakaran yang dilakukan sekelompok massa itu. Polisi meningkatkan pengamanan dan melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP). (ZIZ/M008)
Editor: B Kunto Wibisono by antaranews.com

Kamis, 10 April 2014

Malaysia usir lagi 120 WNI via Nunukan

ilustrasi TKI Deportasi Sejumlah Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang dideportasi dari Malaysia didata petugas di Pelabuhan Internasional Sri Bintan Pura Tanjungpinang, Kepulauan Riau. Kamis (15/3) malam. (ANTARA/Mika Muhammad)
Nunukan (ANTARA News) - Pemerintah Kerajaan Malaysia mengusir lagi 120 warga negara Indonesia (WNI) yang bekerja di Negeri Sabah melalui Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara.
Kepala Unit Tempat Pemeriksaan Imigrasi (TPI) Pelabuhan Internasional Tunon Taka Kabupaten Nunukan, Nasution di Nunukan, Kamis mengatakan WNI yang dipulangkan pemerintah Kerajaan Malaysia kali ini adalah yang pertama kalinya selama April 2014.
Sebelum dipulangkan ke Indonesia melalui Kabupaten Nunukan, WNI tersebut menjalani kurungan terlebih dahulu selama berbulan-bulan sebagai konsekwensi bekerja di luar negeri tanpa melengkapi diri dengan dokumen keimigrasian.
"Sebelum dipulangkan, mereka (WNI) menjalani kurungan berbulan-bulan lamanya di penampungan sementara di Malaysia," ujar Nasution usai menerima 120 WNI yang diusir pemerintah Kerjaaan Malaysia dari staf Konsulat RI Tawau.
WNI yang diusir kali ini sebanyak 120 orang yang seluruhnya merupakan tangkapan kepolisian Negeri Sabah di wilayah Kota Kinabalu yang terdiri atas 62 laki-laki, 36 perempuan, 11 anak laki-laki dan 11 anak perempuan.
WNI yang diusir tersebut berdasarkan surat Kantor Imigrasi Malaysia di Tawau Nomor IM.101/S-TWU/E/US/1130/1-6(09) 2014 tertanggal 9 April 2014 yang ditujukan kepada Konsulat RI Tawau.
Saat tiba di Pelabuhan Internasional Tunon Taka sekitar pukul 19.30 Wita menggunakan kapal laut KM Purnama Ekspress dari Tawau Malaysia dan langsung diarahkan ke terminal pelabuhan untuk didata oleh Satgas Penanggulangan WNI Bermasalah setempat dari aparat kepolisian dan BP3TKI (Balai Pelayanan, Penempatan dan Perlindungan TKI) Kabupaten Nunukan.
Salah seorang WNI yang diusir bernama Sunsun (32) yang ditemui saat pendataan menerangkan dirinya ditangkap oleh aparat kepolisian Malaysia pada 18 Nopember 2013 saat berbelanja bersama istrinya.
Ia mengaku menjalani kurungan selama lima bulan lamanya di Pusat Tahanan Sementara (PTS) Keningau Negeri Sabah karena tidak memiliki paspor bekerja di negara tetangga tersebut.
Sunsun yang berasal dari Buton Sulawesi Tenggara itu bekerja sebagai penjual ikan di Keningau sejak 10 tahun silam dan tidak pernah memiliki paspor berada di negara tetangga itu. (*)
Editor: Ruslan Burhani by antaranews.com

Ini identitas pilot asing yang dicegat F-16 TNI AU di Medan


pesawat asing dipaksa mendarat di Medan.
Pesawat berwarna merah ditempel dua pesawat F-16 milik TNI AU di wilayah udara Sumatera Utara. Pesawatyang dipiloti orang asing itu dipaksa mendarat di Lanud Soewondo, Medan, Kamis (10/4) sekitar pukul 12.45 WIB.
Sesaat setelah mendarat sang pilot langsung turun. Pilot tersebut lantas dikepung anggota Pasukan Khas TNI AU bersenjata lengkap. Sang pilot keluar dari kokpit lantas mengangkat tangan. Kini, pilot tersebut diamankan oleh Pasukan Khas TNI AU.
Pesawat tersebut diketahui jenis Swearingen SX 300. Sang pilot diketahui sebagai warga negara Swiss usia 65 tahun. Saat diperiksa oleh anggota TNI, namanya adalah Hing Pier.

Tiga petugas KPPS meninggal saat hitung suara


Anggota KPU Sigit Pamungkas (ANTARA)
Komisioner Komisi Pemilihan Umum Pusat Sigit Pamungkas, Kamis, mengatakan tiga petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) meninggal dunia pada saat proses pemungutan dan penghitungan suara.
"Laporan yang saya dapatkan ada tiga orang petugas KPPS meninggal dunia, di Lampung, Bengkulu dan Sumatera Barat," kata Sigit.
Di Lampung, Ketua KPPS di Kecamatan Sukadana, Lampung Timur meninggal dunia setelah tidak sadarkan diri pada saat proses pemungutan suara berlangsung.
Sementara itu, Ketua KPPS di Kecamatan Pauh, Kota Padang, meninggal dunia ketika sedang menjalankan tugas penghitungan suara di Tempat Pemungutan Suara (TPS) 15, Kelurahan Limau Manis Selatan.
"Lalu ada Anggota KPPS di TPS 9 Kelurahan Lingkar Barat, Kecamatan Gading Cempaka, Kota Bengkulu, atas nama Bapak Yusirwan yang meninggal dunia sekitar pukul 19.00, ketika melakukan penghitungan suara," tambah Sigit.
Pemerintah Kota Bengkulu akan memberikan santunan kepada keluarga petugas KPPS bernama Nursiwan, yang meninggal saat bertugas.
"Almarhum meninggal saat menjalankan tugas, dia berdedikasi tinggi karena meninggal saat menjalankan tugas negara, dan Pemerintah Kota Bengkulu berencana akan memberikan uang duka kepada keluarga yang ditinggalkan," kata Wali Kota Bengkulu, Helmi Hasan di Bengkulu.
Sementara itu, Komisioner KPU Kota Bengkulu Sri Hartati mengatakan korban terlihat dalam keadaan sehat sejak pagi hari sebelum proses pemungutan suara dimulai.
"Sampai sore saat penghitungan surat suara almarhum masih dalam keadaan bugar. Kami, KPU Kota Bengkulu, sangat berduka dengan berpulangnya salah seorang petugas KPPS kami," katanya.
Nursiwan (52) sempat mengalami mual hingga pingsan. Dia lalu dibawa ke Rumah Sakit Tiara Sella, namun nyawanya tidak tertolong.
Editor: Desy Saputra sumber Jakarta (ANTARA News)

F-16 TNI AU paksa turun pesawat terbang asing


Lasa X yang dipaksa mendarat di Pangkalan Udara Suwondo, Medan, Kamis. Penerbangan tanpa ijin pesawat terbang mesin piston ini bisa digagalkan satu flight F-16 Skuadron Udara 3 berdasarkan perintah Komando Pertahanan Udara Nasional TNI. (Dinas Penerangan TNI AU)
Satu flight terdiri dua pesawat tempur F-16Fighting FalconSkadron Udara 3 berhasil menyergap dan memaksa mendarat satu pesawat terbang tanpa ijin penerbangan resmi di Pangkalan Udara Suwondo, Medan, Kamis siang.
Kepala Dinas Penerangan TNI AU, Marsekal Pertama TNI Hadi Tjahjanto dalam keterangannya menyatakan, "Penyergapan itu bermula dari tangkapan obyek terbang tak dikenal oleh radar-radar pertahanan udara Komando Pertahanan Udara Nasional TNI di Sumatera Utara, terutama radar Sibolga, Sabang, dan Lhokseumawe."
Kronologi singkat operasi penyergapan di udara itu, kata dia, pada pukul 11.32 WIB, Pusat Operasi Komando Sektor Pertahanan Udara Nasional III menginformasikan keflightF-16 terdapatlasa X(kode obyek terbang tak teridentifikasi) pada radial 280, jarak 220 mil laut (400 kilometer), pada ketinggian 11.000 kaki dari permukaan laut.
Kecepatan lasa X itu diperkirakan 250 knot per jam (400 km/jam) dengan arah 110 derajad.
Pada pukul 11.45 WIB, setelah diketahui tidak ada data informasi tentang penerbangan sesuai lintasan pesawat asing.
Maka Panglima Komando Sektor Udara Nasional III TNI, Marsekal Pertama TNI Sungkono, memerintahkan Komandan Skuadron Udara 3, Letnan Kolonel Penerbang Firman Dwicahyo, menerbangkanFalcon flight, menyergaplasa Xitu, dalam status perintahscramble.
"Cuma perlu waktu beberapa menit untuk terbang bagiFalcon flightitu sejak diperintahkan, menyalakan mesin,taxi, hingga mengudara sempurna. Ini berkat latihan dan latihan yang tekun dan terprogram baik," kata Tjahjanto.
Tepat pada pukul 11.51 WIB, dua pesawat tempur F-16 sudah tinggal landas menuju sasaran pesawat tak dikenal.
Bertindak sebagai leader, Mayor Penerbang Bambang Apriyanto dan pendamping Letnan Satu Penerbang Yusuf Atmanagara di F-16B bernomor registrasi TS-1602. Sementara Letnan Satu Penerbang Ferry Rahman menjadiwingman.
Pukul 12.25 WIB,Falcon flightbisa menangkap kehadiran satulasa Xsasaran itu, yang setelah diidentifikasi secara visual adalah pesawat terbang ringan bermesin piston Swearingen SX 300 bernomor registrasi N54JX, pada radial 260 derajad, berjarak 60 mil laut (100 kilometer) di ketinggian 11.000 kaki dari permukaan laut, di atas Medan.
Ini terjadi berkat kerja sama dengan Satuan Kendali Darat setempat.
Berdasarkan nomor registrasi itu, pesawat terbang berkelir merah total itu terdaftar di Amerika Serikat.
"Praktis saat ditangkap pesawat sedang terbang di puncak-puncak pegunungan Bukit Barisan. Pesawat ini diketahui berangkat dari Sri Lanka menuju Bangkok dengan rencanashort stopdi Bandara Subang, Malaysia," kata Tjahjanto.
Pada pukul 12.27 WIB, Sungkono memerintahkanFalcon flightmemaksalasa Xitu untuk force down atau memaksa mendarat di Pangkalan Udara TNI AU Soewondo, Medan.
Pukul 12.44 WIB, pesawat Swearingen SX 300 N54JX itu mendarat di pangkalan udara itu, dan penerbangnya segera ditahan dan diperiksa personel pengamanan dan Polisi Militer TNI AU dari pangkalan udara itu.
"Pesawat tempur dan radar pertahanan udara TNI AU yang dioperasikan komando pertahanan udara itu terbukti selalu siaga senantiasa selama 24 jam mengawasi ruang udara nasional untuk melindungi keamanan nasional kita," kata Tjahjanto.
Editor: Unggul Tri Ratomo sumber antaranews.com

Panwaslu Kota Makassar Amankan Puluhan Pemilih Siluman


Makassar:Panitia Pengawas Pemilu Kota Makassar, Sulawesi Selatan, mengamankan 36 pemilih yang diduga siluman. Mereka diamankan dari sejumlah tempat. Setelah menjalani pemeriksaan di Kantor Panwaslu Kota Makassar di Jalan Anggrek Raya, Kamis (10/4/2014), mereka dibolehkan pulang.
Dari hasil pemeriksaan, Panwaslu Kota Makassar menemukan adanya indikasi keterlibatan calon legislatif tertentu. Caleg ini diduga memobilisasi para pelaku pemilih siluman untuk melakukan pemilihan di sejumlah tempat pemungutan suara yang tersebar di 14 kecanatan di Kota Makassar.
Menurut Juru Bicara Panwaslu Kota Makassar Dede Arueinsyah, para pelaku diduga menggunakan modus dengan cara menggunakan hak pilih orang lain. Atau mereka mendatangi TPS dengan membawa formulir C6 atau surat undangan pemilih milik orang lain guna memberikan hak pilih di sejumlah TPS.
"Para pemilih yang diduga siluman ini terdiri dari mahasiswa, pelajar dan petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS). Modusnya hampir sama," kata Dede di Kantor Panwaslu Kota Makassar, Kamis (10/4/2014).
Di Kecamatan Biring Kanayya, petugas mengamankan 18 orang pelaku, di Kecamatan Tamalate 5 orang pelaku, di Kecamatan Manggala 5 pelaku, Kecamatan Rappocini 4 pelaku, Kecamatan Tamalanrea 2 pelaku, Kecamatan Mariso 1 pelaku, dan Kecamatan Panakukang 1 orang pelaku.
Untuk memastikan keterlibatan mereka, kata Dede, Panwaslu Kota Makassar akan berkoordinasi dengan pihak Sentra Penegakan Hukum Terpadu atau Gakumdu yang terdiri dari kejaksaan dan kepolsian. Ini dilakukan guna mengkaji terkait temuan yang masuk katagori pelanggaran pemilu itu.
Panwaslu Kota Makassar telah mengamankan barang bukti berupa puluhan surat undangan pemilih atau C6. Surat undangan ini digunakan para pelaku untuk melncarkan aksinya. Sumber Metrotvnews.com

KPU Kalbar ulang pemungutan suara di 14 TPS

Ilustrasi--Warga memasukkan surat suara ke dalam kotak suara seusai pencoblosan Pemilu Legislatif. (ANTARA FOTO/M Agung Rajasa)
Pontianak (ANTARA News) - KPU Provinsi Kalimantan Barat akan melakukan pemungutan suara ulang di 14 Tempat Pemungutan Suara (TPS) karena surat suara tertukar dan pembagian undangan tidak sesuai daftar pemilih tetap.
"Pemungutan suara ulang, akan digelar serentak pada 12 April mendatang," kata Ketua KPU Provinsi Kalbar Umi Rifdiyawati di Pontianak, Kamis.
Berdasarkan data KPU Provinsi Kalbar, pemungutan suara ulang tersebar di Kabupaten Sanggau (empat TPS), Kabupaten Sekadau (6 TPS), Kabupaten Melawi, Kabupaten Kapuas Hulu, Kota Singkawang dan Kota Pontianak masing-masing satu TPS.
Di Kabupaten Sanggau, di TPS 15 Desa Semerangkai, TPS 8 Desa Lape, TPS 11 Desa Pusat Damai dan TPS 3 Desa Pandan Sembuat. Terjadi surat suara tertukar untuk DPRD Kabupaten Sanggau, yang harusnya Dapil Sanggau 1, yang masuk Dapil Sanggau 2.
Peristiwa tertukarnya surat suara juga terjadi di Kabupaten Sekadau di TPS 1 Desa Seberang Kapuas, TPS 2 Desa Seruras, TPS 1 Desa Sungai Ayak Dua, TPS 5 Desa Nanga Mahap, TPS 4 Desa Karang Betung, dan TPS 15 Desa Mungguk. Seharusnya surat suara DPRD Provinsi, yang seharusnya Kalbar 6, masuk dari Kalbar 5 (Kabupaten Landak).
Di Kabupaten Kapuas Hulu, TPS 1 Kelurahan Putussibau Kota, penyerahan formulir C-6 atau undangan untuk memilih, oleh KPPS tidak berdasarkan DPT sehingga direkomendasikan agar diulang semua.
Di Kabupaten Melawi, di TPS 1 Desa Merpak, surat suara untuk DPRD kabupaten, tertukar.
Kemudian di Kota Singkawang, di TPS 5 Kelurahan Sungai Bulan, Singkawang Utara, juga terjadi surat suara yang tertukar untuk DPRD Kota Singkawang, daerah pemilihan 3.
Di Kota Pontianak, TPS 100 Kelurahan Sungai Beliung, KPPS juga menyerahkan surat undangan tidak sesuai daftar pemilih tetap berdasarkan ketetapan yang terakhir sehingga semua harus diulang.
KPU Provinsi Kalbar merekomendasikan agar petugas KPPS yang menyerahkan undangan tidak sesuai dengan DPT, untuk diganti.
Mengenai logistik untuk yang harus mengalami pemungutan suaraulang, dipenuhi di masing-masing tingkatan.
"Kalau kabupaten dan kota, sudah diserahkan di KPU setempat," kata dia.
Editor: Desy Saputra sumber antaranews.com

Pencoblosan ulang di Denpasar 15 April

Ilustrasi--Seorang warga mempertunjukan jarinya usai memberikan hak pilihnya pada pemungutan suara Pemilu Legislatif 2014 di TPS di kawasan Pasar Baru, Jakarta, Rabu (9/4). (ANTARA FOTO/Zabur Karuru)
Denpasar (ANTARA News) - Pencoblosan ulang di 11 TPS di Kota Denpasar yang mengalami permasalahan tertukarnya surat suara dijadwalkan digelar pada 15 April 2014 sesuai dengan instruksi dari Komisi Pemilihan Umum Provinsi Bali.
"Kami sudah mendapat perintah dari KPU Provinsi Bali bahwa pelaksanaan pemungutan suara ulang di Denpasar pada 15 April mendatang sehingga kami sudah mengajukan usulan ke KPU Pusat untuk pengadaan surat suara tersebut," kata Ketua KPU Kota Denpasar Gede Jhon Darmawan, di Denpasar, Kamis.
Kebutuhan surat suara untuk pencoblosan ulang di 11 TPS tersebut, ucap dia, sekitar 4.119 lembar dan dijadwalkan sudah ada di Bali pada 12 April 2014.
"Surat suara cadangan yang sebelumnya masih tersisa di KPU Denpasar sudah digunakan untuk pengganti surat suara yang tertukar kemarin sehingga diperlukan pengadaan yang lumayan besar juga," katanya.
Ia menambahkan, jika mengacu pada aturan yang tercantum pada UU No. 8 Tahun 2012 tentang Pemilu DPR, DPD, dan DPRD, memang untuk pemungutan suara ulang paling lambat harus dilaksanakan pada H+10 pelaksanaan pemilu. Hanya saja sudah diputuskan pemungutan suara ulang di Denpasar akan dilaksanakan 15 April mendatang.
"Sebanyak 11 TPS yang surat suaranya tertukar itu kami dapatkan datanya berdasarkan laporan dari kelompok panitia pemungutan suara (KPPS) setempat yang bermasalah," ucap Jhon.
Adapun 11 TPS tersebut di antaranya TPS 19, 30, 35, 36, 58, 61 yang semuanya berada di Kelurahan Sesetan, Denpasar Selatan. Selain itu TPS 10, 25, dan 28 di Kelurahan Padangsambian dan TPS 19, dan 18 di Padangsambian Kelod.
Persoalan surat suara yang tertukar di 11 TPS Denpasar itu, karena seharusnya surat suara DPRD Provinsi Bali adalah Dapil Bali 1, tetapi yang tersedia adalah Dapil Bali 3 dan sudah dicoblos oleh sebagian pemilih di TPS tersebut.
Editor: Desy Saputra sumber antaranews.com

Anggota KPPS Meninggal Usai Menghitung Suara


Ilustrasi
Nusirwan, salah seorang anggota KPPSRT 13 Kelurahan Padang Harapan, Kecamatan Gading Cempaka, Kota Bengkulu, Bengkulu, meninggal dunia saat istirahat makan malam, Rabu (9/4/2014) pukul 19.10 WIB.
"Saat itu, kami tengah istirahat menghitung suara di TPS. Saat makan, dia tiba-tiba pingsan, langsung dibawa ke RS Tiara Sella," kata petugas Linmas, Zainun, di lokasi kejadian, Rabu malam.
Almarhum adalah mantan Kepala Cabang Bank Bengkulu. Dia sempat dibawa ke RS Tiara Sella Kota Bengkulu, tetapi tak terselamatkan. Saat ini jenazah korban sudah disemayamkan di rumah duka.
Kelelahan diduga menjadi penyebab, karena proses penghitungan suara di Bengkuluberlangsung hingga larut malam. Hingga tengah malam, beberapa tempat pemungutan suara belum rampung melakukan penghitungan suara.
Sumber BENGKULU, TRIBUN-TIMUR.COM

Bentrok antar agama tewaskan 30 orang


Kedua kelompok menggunakan
berbagai senjata untuk
melakukan aksi kekerasan.

Setidaknya 30 orang tewas
dan 10 luka-luka dalam
bentrok antara mayoritas
milisia Kristen dengan
minoritas Muslim di wilayah
konflik, Republik Afrika
Tengah.
Para pejabat mengatakan
sebagian besar korban tewas di
kota Dekoa adalah warga sipil
yang terkena peluru nyasar.
Kekerasan terjadi di Dekoa
bersamaan dengan tibanya
pasukan Uni Eropa pertama di
ibukota Republik Afrika Tengah,
Bangui untuk bergabung dengan
8.000 pasukan keamanan Prancis
dan Afrika yang berjuang
meredam kerusuhan yang
semakin meruncing di wilayah
itu.
Kudeta oleh pemberontak
Muslim Seleka terjadi Maret 2013
dan menyebabkan kekacauan di
Republik Afrika Tengah.
Setelah mengambilalih
kekuasaan kerusuhan semakin
parah dan para pemberontak
melakukan pembunuhan,
pemerkosaan, dan penjarahan.
Ini mendorong penduduk
mayoritas Kristen untuk
melakukan tindakan main hakim
sendiri dengan membentuk
kelompok milisi "anti-balaka" di
negara bekas jajahan Prancis
sebagai aksi balas dendam
terhadap Muslim Seleka, dengan
melakukan serangkaian
pembunuhan secara brutal.
Ribuan orang tewas dan sekitar
1/4 dari 4,6juta penduduk harus
mengungsi karena kekerasan
yang berlangsung selama lebih
satu tahun.
Sekjen PBB, Ban Ki Moon
mengatakan bahwa kekerasan
telah mengarah ke genosida.
Tetapi Uskup Agung, Dieudonne
Nzapalainga dan Imam Kepala,
Imam Oumar Kobine Layama di
Republik Afrika Tengah berkeras
bahwa bukan itu masalahnya
dan mereka bekerjasama untuk
meredakan konflik.
Sumber bbc.co.uk

Satu TKI Asal Blitar Bakal Dihukum Mati di Malaysia


SURABAYA - Para keluarga tenaga kerja Indonesia (TKI) asal Jawa Timur, mengaku sudah kehabisan daya.
Mereka kekinian hanya berharap pada kesaktian pemerintah Indonesia, untuk menyelamatkan keluarganya mereka yang divonis hukuman mati.
Para keluarga, ingin nasib mereka bisa semujur Satinah dan Wilfrida Soik, duaTKI yang baru pekan lalu diselamatkan dari hukuman pancung di Arab Saudi dan hukuman gantung di Malaysia.
"Kami sangat berharap pada pemerintah, Pak Presiden, dan siapa saja. Tolonglah Pendik (Effendi,TKI asalBlitar )" tutur Sadiq, orang tua Effendi.
Effendi adalahTKI asal Desa Sidorejo, Kecamatan Ponggok, KabupatenBlitar. Pemuda 27 tahun itu menunggu eksekusi setelah pengadilan Malaysia menjatuhkan vonis mati pada 2010.
Effendi ditangkap bersama warga Thailand 16 Januari 2007 dalam kasus kepemilikan ganja.
Selama menjalani proses hukum, Effendi bagai seorang stateless, orang tanpa kewarganegaraan. Tidak ada perwakilan pemerintah yang mendampingi. Juga tidak ada pengacara yang membela hingga hakim memvonis mati.
Berkas kasus Effendi kini sudah di tangan pengacara. Kondisi ini berbeda saat Effendi menjalani persidangan di Kedah yang berjalan tanpa pendampingan hukum.
Sadiq mengakui anaknya masuk Malaysia secara ilegal. Namun, pria usia 70 tahun itu tetap berharap pemerintah peduli pada nyawanya.
Harapan lolos atau setidaknya mendapatkan keringanan masih terbuka. Nur Santoso, adik Effendi menjelaskan, perkara kakaknya kini dalam proses banding.
"Sekarang sedang banding di mahkamah di Putrajaya, Kuala Lumpur. Cuma perkembangannya bagaimana, saya tidak tahu," kata Nur Santoso.
Nur Santoso sempat bertemu Effendi saat menjalani sidang di gedung mahkamah Maret 2013. Saat itu, Effendi sudah didampingi pengacara Malaysia.
Harapan kakaknya bisa selamat pun muncul. Nur Santoso, ketika itu datang Kota Malaka tersebut didampingi aktivis dari Migrant Care dan staf KBRI. "Ada harapan. Kami masih yakini itu. Kakak saya tidak bersalah," imbuhnya. Sumber tribunnews.com

Hasil Quick Count CSIS-Cyrus Network 98%: PDIP Tetap Kokoh


Jakarta -PDIP terus bertahan di posisi teratas dalam hitung cepat atauquick countPemilu 2014. Partai berlambang moncong putih itu kini menembus angka 19% pada survei sementara yang dirilis CSIS bersama Cyrus Network.
Pantauan Liputan6.com, Kamis (10/4/2014) dini hari, jumlah suara yang masuk kini sudah menembus 98%. Berdasarkan jumlah itu, PDIP berhasil unggul dengan perolehan suara sebanyak 19%. Disusul kemudian oleh Partai Golkar dengan suara sebesar 14,3%.
Sementara posisi di bawah Partai Golkar ditempati oleh Partai Gerindra dengan perolehan suara sebesar 11,8%. Lalu disusul berturut-turut oleh Partai Demokrat 9,6%, PKB 9,2%, PAN 7,5%.
Sementara posisi PPP dan PKS juga terus kejar-kejaran. Kini PKS berhasil meraih 6,9% dan unggul dengan menempati posisi di bawah PAN. Di bawahnya PPP bertengger dengan suara sebesar 6,7%.
Kemudian disusul Partai Hanura 5,5%, PBB 1,6%, dan PKPI 1,1%.
Quick Count ini diselenggarakan oleh Cyrus Network bekerja sama dengan Center for Strategic and International Studies (CSIS). Data quick count diterima oleh pusat data dari 2.000 TPS di 2.000 desa/kelurahan di 33 provinsi.
Sebanyak 2.000 TPS diacak dengan metode Multistage Random Sampling. Tingkat kepercayaan Quick Count ini 95% denganmargin of error plus minus1%. Quick count ini paling tidak melibatkan 1 juta pemilih. Sumber Liputan6.com

Waduh, Angka Golput Kalahkan Perolehan Suara PDIP dan Golkar


Jakarta -PDIP dan Partai Golkar untuk sementara bisa tersenyum karena hasil hitung cepat (quick count) berbagai lembaga survei menempatkan perolehan suara kedua partai di posisi 1 dan 2. Tapi, yang harus diperhatikan yakni jumlah angka golput yang tak sedkit.
Lingkaran Survei Indonesia (LSI) mencatat angka golput pada Pemilu Legislatif 2014 mencapai 34,02%. Angka ini jauh melampaui perolehan suara gabungan PDIP dan Golkar.
"Dengan suara yang masuk sebanyak 90,35% pada pukul 19.20 WIB, angka golput sudah mencapai 34,02%," kata peneliti LSI, Rully Akbar di kantornya, Rabu (9/4/2014) malam.
Celakanya, angka golput ini terus mengalami peningkatan sejak Pemilu 1999. Angka golput tahun 1999 mencapai 10,21%. Angka itu naik pada Pemilu 2004 mencapai 23,34%. Bukannya turun, masyarakat yang memilih tidak menyalurkan hak pilihnya malah bertambah hingga 29,01% pada 2009.
Rully mengatakan, ada beberapa alasan mengapa angka golput justru semakin meningkat di tengah kesadaran masyarakat yang semakin meningkat.
"Pertama masalah administratif. Mereka yang tidak memiliki kartu pemilih tidak dapat menyalurkan suaranya. Kedua alasan teknis. Tidak ada waktu atau waktunya bertepatan dengan waktu kerja dan sebagainya," terang Rully.
"Ketiga alasan politis. Ini masalah kepribadian seseorang dalam bentuk ketidakpercayaan pada pemilu dan penyelenggara pemilu. Terakhir, mereka tidak tahu siapa yang harus dipilih dan akhirnya memutuskan untuk tidak nyoblos," tandasnya. Sumber Liputan6.com
 

Tag

IP

My-Yahoo

Blogger Widget Get This Widget

Histast

Total Pengunjung