http://infobmi.blogspot.com/. Powered by Blogger.

Tuesday, April 8, 2014

Tokoh Agama: Jangan Golput, Gunakan Hak Pilih Anda


KOMPAS.com/Hendra
Cipto
Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sulsel mengumpulkan Komisioner Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu), tokoh lintas agama dan forum dosen untuk menyerukan agar tidak Gulput di aula kantor KPU Sulsel Jl AP Pettarani, Makassar, Selasa (8/4/2014) sore

MAKASSAR, KOMPAS.com- Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sulsel mengumpulkan tokoh lintas agama bersama komisioner Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) dan forum dosen untuk menyerukan agar masyarakat datang memilih ke TPS, Rabu (9/4/2014). Pertemuan digelar di aula kantor KPU Sulsel Jl AP Pettarani, Selasa (8/4/2014) sore.
Dalam pertemuan itu hadir Nyoman Sumarya (Ketua Parisada Hindu Dharma Sulsel), M Ghalib (Sekum MUI Sulsel), Pastor Paulus Tongli (Keuskupan Makassar), Mustamin Arsyad (Ketum MUI Makassar), Syamsuddin Baharuddin (Ikatan Jamaah Ahlul Bait Indonesia IJABI) Sulsel, Baharuddin (Ketua Syuriah NU) Makassar, Yongris (Wakil Ketua Walubi) Sulsel, Jamaluddin Feli (Jemaat Ahmadiyah Indonesia), Zaenal Abidin (PW Muhammadiyah) Sulsel, Prof Dr Kasim Mathar (Forum Dosen/Forum Antar Ummat Beragama), dan Adi Suryadi Culla (Ketua Forum Dosen) Sulsel.
Sekretaris Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Sulsel, Muhammad Ghalib mendorong masyarakat untuk datang ke TPS untuk memilih pemimpin yang baik dan benar. Saat ini, lanjutnya, perilaku Pemilu yang curang atau lebih dikenal politik uang sudah menjamur.
"Dalam pandangan Islam, mewajibkan masyarakat menyalurkan hak pilihnya untuk memilih pemimpin. Jika tidak menyalurkan hak pilihnya, padahal ada pemimpin yang baik haram hukumnya," kata Ghalib.
Pastor Paulus Tongli dari Keuskupan Makassar juga mengimbau agar seluruh umat Katolik turut memilih dalam pemilu legislatif besok. Dia pun menyerukan umatnya menghindari permainan-permainan curang dalam pemilu.
"Saya serukan seluruh umat Katolik di Sulsel agar menyalurkan hak pilihnya besok dan hindari permainan-permainan curang. Kami meminta KPU juga melaksanakan tugasnya dengan baik sebagai penyelenggara sesuai amanat undang-undang," paparnya.
Hal senada juga disampaikan oleh Ketua Pamisada Hindu Dharma, I Nyoman Sunarya. Dia mengajak seluruh umat Hindu di Sulsel untuk menggunakan hak pilihnya.
"Kita tetap menjaga keharmonisan dan pemilu damai," tambahnya.
Sementara itu, Wakil Ketua Majelis Walubi Sulsel, Yongris, mengaku sudah sebulan melakukan sosialisasi di klenteng-klenteng dan wihara-wihara di Sulsel untuk menyalurkan hak pilihnya dalam pemilu.
"Jadi umat Budha di Sulsel ada sekitar 42.000 orang. Kami sudah lama sosialisasi di klenteng dan wihara agar menggunakan hak pilihnya dalam Pemilu, besok, 9 April 2014. Terpuruknya negara, karena orang-orang baik tidak mempergunakan hak pilihnya dalam pemilu," tambahnya.
Perwakilan Muhammadiyah Sulsel, Zaenal Abidin mengatakan, suara masyarakat yang golput bisa dimanfaatkan hak pilihnya oleh orang-orang yang tidak baik. Dari hasil pemantauannya di lapangan, hampir 50 persen masyarakat sudah menerima sembako dan amplop.
"Ini kenyataan, hampir 50 persen masyarakat sudah menerima sembako dan amplop. Jadi saya menyerukan agar masyarakat, Panwas ikut memantau langsung dan melaporkan kegiatan kotor itu. Pemilu ini merupakan pergeseran kekuasaan dan pimpinan, jadi masyarakat harus menggunakan hak pilihnya," tandasnya.
Penulis: Kontributor Makassar, Hendra Cipto
Editor: Caroline Damanik sumber http://regional.kompas.com
Comments
0 Comments

No comments:

 

Tag

IP

My-Yahoo

Blogger Widget Get This Widget

Histast

Total Pengunjung