http://infobmi.blogspot.com/. Powered by Blogger.

Tuesday, May 6, 2014

Pelaku Sadar saat Membantai 3 Orang

TANGERANG– Tim dokter khusus psikologi dari Polda Metro Jaya telah memeriksa Ramadhan Gumilang alias Gugum, pelaku pembantaian satu keluarga di Tangerang. Hasilnya, pelaku sadar saat melakukan pembunuhan.
Mantan kekasih Dewi itu dinyatakan sehat. Kapolres Metro Tangerang Kombes Pol Riad mengatakan, berdasarkan hasil pemeriksaan disimpulkan tersangka dalam keadaan normal. “Tidak ada tanda-tanda gangguan kejiwaan,” ujar Riad kemarin. Menurut dia, penyebab Gugum melakukan perbuatan sadis tersebut adalah karena emosinya kurang stabil dan tidak dapat mengendalikan diri.
Ditambah lagi adanya akumulasi permasalahan hidupnya selama ini, sedangkan tersangka tidak mampu menyelesaikan permasalahan. “Sehingga ketika ada penolakan dari ibunya Dewi, Heriyanti, untuk bisa kembali berpacaran, terjadi ledakan emosi. Gugum kalap dan akhirnya membantai tiga anggota keluarga,” ujar Kapolres.
Gugum yang merupakan warga Griya Sangiang, Kelurahan Periuk Jaya, Kecamatan Periuk, Kota Tangerang ini mengenal Dewi karena pernah bekerja dengan ayah Dewi, Dudut, sebagai montir. “Tersangka sering bantu-bantu di bengkel ayah Dewi yang bekerja sebagai juragan angkot. Dari situ dia mengenal Dewi dan sempat menjalin hubungan pacaran selama tujuh tahun, tetapi hubungannya berakhir tahun lalu,” katanya.
Ketua RT 06/06 Perumahan Periuk Jaya Ujang Umar menuturkan peristiwa itu terjadi sekitar pukul 16.20 WIB Selasa (29/4). Awalnya yang ada di dalam rumah hanya korban Dukut, Heriyanti, dan anak bungsu mereka, Prasetyo. Anak kedua pasangan Dukut dan Heriyanti, Bagus, masih di sekolah, sedangkan Dewi bekerja di Jakarta. Pelaku datang ke rumah Dukut di Perumahan Periuk Jaya, Jalan Bungur III, Kelurahan Periuk Jaya, Kecamatan Periuk, Kota Tangerang, sejak pukul 12.00 WIB untuk bertamu.
Sebelum pembunuhan sempat terjadi cekcok antar Gugum dengan Heriyanti yang tidak merestui hubungan Gugum dengan anaknya. Gugum yang emosi mengambil kunci pipa ukuran besar yang ada di rumah. Kunci yang biasa digunakan untuk mengebor air itu dilayangkan ke kepala dan wajah Heriyanti. Akibatnya ibu tiga anak ini tewas seketika. Saat melakukan aksi kejinya, Prasetyo yang baru datang dari sekolah melihat kejadian tersebut. Gugum menghabisi pelajar SMP itu dengan alat sama.
Perbuatan tersebut didengar Dukut yang sedang istirahat di lantai dua. Pelaku menghampiri Dukut dan menghajarnya pakai alat yang sama hingga tewas. Selain mereka, Gugum mencoba menghabisi nyawa Bagus, tapi tidak berhasil karena mendapat perlawanan. Bagus mengalami luka pukul di kepala dan wajahnya.
Saat kejadian, siswa kelas II SMKN 6 Kota Tangerang itu baru saja pulang dari sekolah. Gugum berhasil ditangkap warga saat mencoba melarikan diri lewat atap rumah korban. Warga mengepungnya di sudut gang. Saat ditangkap Gugum tidak melawan dan langsung digiring ke Polsek Jatiuwung.
Kriminolog dari Universitas Indonesia Iqrak Sulhin mengatakan pembunuhan tersebut bersifat interpersonal atau yang dilakukan orang terdekat atau yang saling kenal. Kejahatan seperti ini biasanya karena ungkapan emosional atau dendam yang berlebih sehingga pelaku melampiaskannya dengan melukai orang terdekatnya.
Menurut dia, pelaku biasanya memendam perasaan sangat lama. Tingkat stres yang dialami pun semakin tinggi hingga memuncak dan membuat pelaku melaksanakan hal-hal yang di luar dugaan. denny irawan/ helmi syarif by koran-sindo
Comments
0 Comments

No comments:

 

Tag

IP

My-Yahoo

Blogger Widget Get This Widget

Histast

Total Pengunjung