http://infobmi.blogspot.com/. Powered by Blogger.

Saturday, April 12, 2014

Musikus Melanie Soebono Bawa Masalah TKI ke PBB


Tribun Jateng/Wahyu
Sulistiyawan
Duta Migrant Care, Melanie
Subono memberikan
keterangan kepada awak media
saat tiba di Bandara
Internasional Ahmad Yani
Semarang, Jateng, Rabu
(2/4/2014). Kedatangan Melanie
Subono ke Semarang dalam
rangka penggalangan dana
serta memberi motifasi kepada
keluarga Tenaga Kerja
Indonesia (TKI) asal Ungaran,
Sutinah yang terancam
dihukum mati di Arab Saudi.
(Tribun Jateng/Wahyu
Sulistiyawan)


Melanie
Subono selama ini lebih dikenal
sebagai musikus. Padahal, putri
dari promotor kondang Adrie
Subono ini sejak tujuh tahun
lalu juga menjadi aktivis
pembelaan buruh migran.
Ia sangat lantang menyuarakan
pembebasan Satinah dan
Wilfrida Soik dari hukuman
mati.
Ternyata, teriakan untuk
Satinah sudah dilakukan sejak
2009, ketika pemerintah dan
lembaga-lembaga di Tanah Air
masih membisu.
Kini, Melanie dipercaya menjadi
Duta Anti-Perbudakan Modern
untuk delapan negara.
Soal banyaknya kasus hukum
yang menjerat TKI, perempuan
kelahiran Jerman 37 tahun
silam itu mengkritik lambannya
pemerintah dalam
penyelamatan.
Berikut wawancara wartawan
Harian Surya (Tribun Network),
Miftah Faridl dengan Melanie
Subono.
Menurut Anda, apa sebenarnya
permasalahan pokok yang
dihadapi tenaga kerja migran
(TKI) kita?
*Tidak adanya hukum yang
melindungi pekerja kita. Yang
ada hanya penempatan. Orang
yang dituntut karena
melecehkan TKI kok besoknya
jadi tim negosiator? Orang yang
dipilih selalu berantakan. Orang
yang dituntut melecehkan TKI
kok besoknya bisa jadi tim
negosiator.
*Dubes yang melecehkan TKI
juga kok besoknya jadi Kepala
BNP2TKI. Di sisi lain, pemerintah
juga lamban (lelet) mengirim
bantuan. Tidak ada yang (mau)
bekerja. Selalu harus
menunggu orang berteriak dulu
baru difokuskan
(penangananannya). Reaksinya
lamban. Di dalam badan-badan
ini terlalu banyak korupsi dan
ketidakjelasan.
Selama ini bagaimana peran
pemerintah?
*Ada kok, tapi belakangan ini.
Pemerintah rajin dalam
menerima uang tahunan dari
mereka (TKI). Tetapi tidak
bergerak ketika ada masalah."
"Sekarang saya tanya balik,
kalau saya tidak berteriak
masalah Wilfrida atau Satinah.
Ada kalian (media massa)
menulis? Ada rakyat yang
dengar?"
"Kita membawa kasus Satinah
ke Kemenlu (Kementerian Luar
Negeri) pada Oktober 2009.
Tetapi tidak ada tanggapan
sampai 2011. Padalah, saat itu
sudah vonis."
Ada anggapan pemerintah
lemah dalam diplomasi dengan
negara tujuan TKI?
*Pastilah. Sekarang ada di posisi
yang lemah. Wong lelet
(lambat). Contoh kasus Satinah.
Saat uang diyatnya hanya 1,250
miliar, kenapa tidak langsung
dibayar?
Selama ini, upaya pembelaan
buruh migran lebih banyak
digerakkan masyarakat
ketimbang institusi pemerintah.
Apa pendapat Anda?
*Tidak apa-apa. Toh mereka itu
juga bisa duduk di kursi
pemerintahan karena suara kita
kok."
"Artinya mereka bisa turun
karena suara kita juga. Setiap
ada kabar buruh migran
terancam hukman mati, baru
ada gerakan untuk
mencegahnya."
Kenapa tidak ada upaya
preventif, misalnya
pendampingan sejak dalam
pemeriksaan polisi?
*Saya juga syok dengan fakta
bahwa mereka yang sudah
divonis mati tidak didampingi
pengacara atau penerjemah.
Nah, jadi jangan marah kalau
sudah terlambat. Akhirnya
negosiasi menjadi alot dan uang
diyat menjadi mahal."
Apa sih yang dikerjakan orang
yang kita gaji di sana?
Bagaimana Konjen? Dubes?
KBRI? Tetapi, minggu ini
semuanya akan resmi
terdengar.
*Jadi, saya membawa kasus ini
ke PBB (Perserikatan Bangsa-
bangsa).
Apakah perlu pemerintah
benar-benar menghentikan
pengiriman TKI di negara-
negara yang konstitusinya
melemahkan kemanusiaan
warga asing?
*Memangnya mereka
(pemerintah) mau berhenti
terima uang yang nyaris Rp100
triliun setiap tahun dari devisa
TKI?
Sejak kapan Anda terlibat aktif
dalam gerakan ini?
*Kalau untuk buruh ini sudah
tahun ketujuh dan untuk
pekerja migran, sudah tahun
keempat. Saya bekerja tahun
lalu dengan anak dari TKI yang
terhukum mati, Ruyati."
"Bahkan, dengan Imas, Tati dan
lain-lain. Tetapi, kali ini saya
harus lebih kencang berteriak-
teriak, karena tampaknya
presiden kita semakin bebal
kupingnya."
Apa yang membuat Anda
akhirnya mau terjun dalam
gerakan pembelaan buruh
migran?
*Saya warga negara yang bayar
pajak, saya nyoblos, saya punya
KTP. Itu artinya saya warga
negara Indonesia yang berhak
untuk bertanya apapun yang
saya mau.
"Ke mana pajak yang saya
bayarkan? Termasuk apa yang
terjadi dengan saudara-saudara
saya yang bekerja sebagai TKI."
Oh ya, apakah ada upaya Anda
untuk menggerakkan
kesadaran dan solidaritas di
kalangan artis untuk ikut
terlibat dalam isu-isu buruh
migran?
*Kalau mereka peduli, tidak
perlu diajak juga pasti akan
ikut. Dan banyak sekali kok
(artis) yang ikut tanpa harus
disebutkan nama mereka.
Sumber tribunnews.com

Ribuan TKI yang Berangkat, yang Tercatat Hanya Ratusan


Kompas.com/Sigiranus Marutho
Bere
16 TKI Ilegal yang hendak
diselundupkan ke Malaysia
diamankan polisi

Lamongan, Jawa Timur,
termasuk daerah di Jatim yang
menjadi penyuplai terbesar
tenaga kerja Indonesia (TKI),
utamanya untuk TKI Malaysia.
Ada puluhan ribu warga
Lamongan yang hilir mudik
bekerja di luar negeri.
Tetapi mereka yang tercatat
sebagai TKI resmi di Kantor
Dinas Sosial Tenaga Kerja dan
Transmigrasi (Dinsosnakertrans),
hanyalah ratusan nama.
Kongkretnya 245 orang,
tersebar di lima negara.
“Dinas hanya bisa memantau
TKI yang kepergiannya
tercatat. Mereka ini yang
melalui jalur resmi,” kata
Kepala Dinas Sosial Tenaga
Kerja dan Transmigrasi, Imam
Tresno Edy.
Sampai kini, Dinsosnakertrans
kesulitan mengetahui berapa
persis jumlah warga Lamongan
yang menjadi TKI.
Dinas ini kesulitan memantau
para perantau ke mancanegara.
Mereka baru melapor atau
mengadukan keberadaannya
jika muncul masalah, misalnya
terlilit perkara hukum.
“Kalau sudah begitu, negara
dan kami-kami ini yang
disalahkan. Dianggap kurang
perhatian dan sebagainya,”
tuturnya.
Saat ini, Mariyanto, TKI asal
Sidomukti, Brondong,
Lamongan, terancam hukuman
mati di Malaysia.
Ia divonis mati dalam perkara
perkelahian hingga
menyebabkan meninggalnya
seorang TKI, juga asal Jatim.
Nasib Mariyanto kini menunggu
hasil banding. Ia diduga
berangkat ke negeri jiran tidak
melalui jalur Dinsosnakertrans.
Imam Tresno Edy menegaskan,
Dinsosnakertrans Lamongan
selama ini menyiapkan
berbagai program pelatihan
untuk para calon TKI. Tetapi,
program ini tidak bisa
dimanfaatkan maksimal oleh
para calon TKI.
Sebab, umumnya mereka
direkrut Perusahaan Pengerah
Tenaga Kerja Indonesia Swasta
(PPTIS) dan dilatih sendiri oleh
perusahaan itu.
“Kecil sekali yang berangkat
dengan rekomendasi
pemerintah (Dinsosnakertrans)
,” katanya.
Ia lalu memberi contoh
Kecamatan Solokuro dan
Paciran yang selama ini
diketahui banyak penduduk
laki-lakinya yang menjadi TKI di
Malaysia. Di Dinsosnakertrans
ternyata hanya tercatat
sebanyak 200 orang.
Bagi warga di dua kecamatan
itu, Malaysia menjadi kampung
halaman kedua. Bekerja di
sana tak ubahnya dengan
bekerja di Surabaya atau
Jakarta, yang bisa pulang pergi
dalam hitungan hari.
Imam mengaku tidak tahu
persis visa yang mereka
gunakan, apakah kunjungan
atau bekerja.
Tapi, melihat banyaknya TKI
yang dideportasi dari sejumlah
negara, itu berarti mereka
tidak resmi.
”Visa pelancong, tapi begitu
sudah tiba di negara tujuan
untuk bekerja dan tidak mau
pulang,” tandasnya.
Imam berharap kedepan TKI
Lamongan berangkat melalui
jalur resmi sehingga lebih aman
di negara tujuan.
Ditambahkan, pihaknya tak
henti-hentinya
menyosialisasikan cara menjadi
TKI yang nyaman dan aman
melalui jalur resmi.
Sosialisasi dilakukan hingga ke
desa-desa kantong TKI.
Penjelasan Dinsosnakertrans itu
diamini Sukiran Kepala Desa
Sidomukto, Kecamatan
Brondong, asal TKI tervonis
mati, Mariyanto.
Sukiran dan warga desanya
sudah lama tahu kasus yang
menjerat Mariyanto. ”Tapi, kami
dari pihak desa tidak bisa
berbuat apa-apa,” katanya.
Sukiran juga mengakui banyak
warga desanya yang menjadi
TKI tanpa tercatat di
Dinsosnaker.
Warga Sidomukti yang
berangkat menjadi TKI
kebanyakan melalui jalur
belakang.
“Ini sudah biasa dilakukan
warga Sidomukti. Baru setahun
terakhir ini saja calon TKI itu
tertib,” ungkapnya. Sukiran
hanya bisa memperkirakan ada
sekitar 1.000 orang warga Desa
Sidomukti menjadi TKI.
Tapi, ia tidak mempunyai data
riil yang tertulis di balai desa.
”Orang sini ada yang dua bulan
sekali pulang pergi ke
Malaysia,” katanya. (Surya/ridl/
st36)
Sumber tribunnews.com

3 bulan kerja di Oman, TKI pulang babak belur


Malang menimpa Tenaga Kerja Indonesia (TKI) asal Desa Cilalawi, Kecamatan Sukatani, Kabupaten Purwakarta, Mamah Maya Abdilah (35). Tiga bulan bekerja di Oman, Mamah menjadi korban penyiksaan majikannya.
"Selama berada di sana, saya hampir setiap hari disiksa majikan saya. Mereka menyiksa saya, karena saya tidak bisa berkomunikasi. Maklum, saya baru pertama kali berkerja jadi TKI," ujar Mamah menangis, Sabtu (12/4/2014).
Akibat penyiksaan itu, Mamah mengalami luka di sekujur tubuh. Sejak tiba di Tanah Air, pada 7 April 2014, hingga kini dirinya masih belum bisa melakukan aktivitas sehari-hari. Dia masih sangat syok dengan peristiwa yang dialaminya.
"Saya berangkat awal Januari 2014, melalui Perusahaan Penyalur Tenaga Kerja Indonesia (PJTKI) di Jakarta. Kemudian dikirim ke Negara Oman untuk menjadi Pembantu Rumah Tangga (PRT)," sambungnya.
Saat ditanya yang memberangkatkannya, Mamah mengaku tidak tahu. Dia hanya ingat, perusahaan penyalur tenagakerja itu tidak pernah memberikan pembinaan atau latihan kerja kepadanya.
"Kami dibawa dari Jakarta, kami dibawa ke Surabaya. Kemudian dari Bandara Juanda-Surabaya, kami berangkat ke Negara Oman," tuturnya.
Sesampainya di Timur Tengah, para TKI disalurkan menjadi PRT ke sejumlah keluarga. Namun malang, keluarga yang menerima Mamah memiliki watak kasar. Setiap hari, dia menjadi sasaran kemarahan majikannya.
"Setiap kali disuruh saya selalu dipukul. Tak hanya majikan saya, anak majikan saya juga ikut menyiksa saya. Di sana saya sakit kemudian minta pulang. Majikan saya kemudian mengantarkan saya ke perusahaan menyalurkan saya," terangnya.
Oleh perusahaan tersebut, Mamah malah dikembalikan ke majikannya yang dulu. Sontak saja dia menolak dan mengancam akan kabur. "Mungkin karena kondisi saya sudah lemah, akhirnya saya dipulangkan ke Indonesia," ungkapnya.
Setibanya di Indonesia, Mamah mengaku tidak mau kembali lagi bekerja menjadi TKI. Dia mengaku kapok dan tampak sangat syok. Dia juga sempat mendapat perawatan intensif selama beberapa hari.
"Sampai saat ini saya tak pernah melapor ke pihak-pihak terkait. Terlebih seponsor yang memberangkatkan saya datang dan memberi saya uang agar jangan memperpanjang persoalan ini. Saya juga tidak tahu harus melapor kemana," pungkasnya.
Sumber Sindonews.com

`Heartbleed` Jadi Bencana Besar Sepanjang Sejarah Dunia Internet


Los AngelesDunia internet masuk dalam sebuah bahaya besar karena celah atau bug yang disebut Heartbleed. Celah itu merupakan kerentanan yang terdapat dalam OpenSSL yang biasa ada di laman situs atau layanan berbasis internet.
Bahaya besar yang dihasilkan oleh kerentanan OpenSSL yang baru diumumkan awal pekan ini membuat banyak pihak ketar-ketir. Pasalnya, Software OpenSSL selama ini digunakan untuk mengamankan lalu lintas berinternet melalui sertifikat digital.
Selain itu, OpenSSL juga bertugas untuk menyimpan 'kunci' segala informasi yang diamankan ketika dalam perjalanan lewat internet dari perusahaan menuju pengguna. Sayangnya, kini si penyimpan 'kunci' dilaporkan memiliki kerentanan yang memungkinkan peretas mengambil data pengguna dengan mudah.
Dikutip dariMashable, Sabtu (12/4/2014) kerentanan yang dihasilkan oleh Heartbleed bug merupakan bencana besar terbesar sepanjang internet berlangsung. Siapapun yang menggunakan internet bisa saja menjadi korban dari hacker yang memanfaatkan Heartbleed.
"Bencana adalah kata yang tepat untuk Heartbleed bug. Dari skala 1-10, Heartbleed memiliki skala 11 terkait bahaya keamanan berinternet," kata seorang ahli keamanan, Bruce Schneier saat diminta penjelasan tentang bahaya celah keamanan Heartbleed.
Celah ini disebutkan juga mungkin tersedia di berbagai layanan raksasa internet seperti Facebook, Amazon, Yahoo, Twitter dan lainnya. Namun, beberapa perusahaan besar mengaku telah berhasil menambal celah itu dengan memperbaiki celah keamanan itu. By Liputan6.com

13 Tahun Hilang, TKI Di Riyadh Ditemukan


Warni Binti Uwas Acing
RIYADH (RIAUPOS.CO) - Seorang
warga negara Indonesia (WNI)
yang menjadi tenaga kerja
Indonesia, dilaporkan hilang
selama 13 tahun.
Namun WNI yang diketahui
bernama Warni Binti Uwas Acing,
berhasil ditemukan kembali oleh
pihak Kedutaan Besar RI di
Riyadh, Arab Saudi.
Sebelumnya orangtua dari Warni
telah melaporkan kasus
hilangnya anak kesayangan
mereka. Laporan tersebut
dilakukan oleh orangtua Warni
kepada BNP2TKI pada Desember
2010 lalu.
”Pihak KBRI Riyadh yang
mendapatkan bantuan melacak
keberadaan Warni, sempat
melakukan berbagai jalur. Meski
melalui Kementerian Luar Negeri
Arab Saudi, pencarian sempat
tidak membuahkan hasil,”
pernyataan pihak KBRI Riyadh
dalam website resminya, Jumat
(11/4).
”Baru pada 8 April 2014, Warni
bersama majikannya datang ke
KBRI Riyadh untuk memperbarui
paspor. Staf KBRI langsung
melakukan wawancara dan
memutuskan untuk tidak
mengembalikannya kepada
majikan,” lanjut keterangan itu.
Pihak KBRI Riyadh juga
melakukan investigasi terhadap
majikan yang memperkerjakan
Warni. Majikan itu pun diminta
pertanggungjawabannya.
Setelah ditelusuri, ternyata Warni
sudah bekerja selama 13 tahun
di Dammam, Provinsi Timur
dengan majikan bernama Falah
bin Muhaya bin Falhan al Assimi.
Menurut pengakuannya,
meskipun selama bekerja
diperlakukan secara baik, namun
selama 13 tahun bekerja,
majikannya tidak pernah
membayarkan gaji yang
dijanjikannya.
Warni menjelaskan bahwa sejak
5 tahun yang lalu, dirinya terus
meminta untuk dipulangkan ke
Indonesia. Namun majikannya
tidak mau memulangkannya dan
hanya sekadar menjanjikan
untuk memulangkan, tanpa ada
realisasi. Padahal dirinya sudah
sangat ingin kembali ke
Indonesia.(jrr)
Sumber riaupos.co

Friday, April 11, 2014

Orangtua TKI yang Diduga Bunuh Sosialita Akan ke Singapura

Dewi adalah TKI yang diduga
bunuh sosialita.

Dewi Sukowati (23) didakwa
membunuh Nancy Gan, sosialita
di Singapura

Seorang tenaga
kerja Indonesia (TKI) Dewi
Sukowati diduga membunuh
majikannya di Singapura, Nancy
Gan Wan. Untuk mengusut
kasus pembunuhan sosialita
Singapura itu, Kepolisian
setempat akan mendatangkan
orangtua Dewi dari Pati, Jawa
Tengah.
Dilansir dari harian Strait Times
edisi Kamis 10 April 2014,
keterangan orangtua Dewi akan
membantu proses pengusutan
kasus pembunuhan yang hingga
kini masih berjalan. Menurut
pengacara yang ditunjuk oleh
KBRI Singapura, Mohamed
Muzammil, kedua orangtua Dewi
diperkirakan tiba di Singapura
pada akhir bulan April nanti.
Sementara itu, Koordinator
Fungsi Protokol dan Konsuler
KBRI Singapura Fachri Sulaiman
belum bisa memastikan waktu
kedatangan orangtua Dewi itu.
"Karena proses penyelidikan
kasusnya belum selesai, jadi
belum diketahui kapan mereka
akan tiba. Saya juga belum
mengetahui kapan tanggalnya,"
ujar Fahcri kepada VIVAnews.
Menurut Fachri, orangtua Dewi
akan diwawancarai psikiater
mengenai kondisi kejiwaan anak
mereka. Semua akomodasi
orangtua Dewi itu akan
ditanggung KBRI.
Kamis kemarin, sidang lanjutan
terhadap Dewi digelar. Di
hadapan sidang, Muzammil
mengatakan keraguannya soal
usia Dewi yang sesungguhnya.
Dia diduga berusia di bawah 23
tahun.
Dewi akan tetap ditahan di Divisi
Pusat Polisi hingga Kamis pekan
depan, ketika sidang terhadap
kasusnya dilanjutkan. Dewi
ditangkap oleh polisi Singapura
karena diduga membunuh Nancy
pada 19 Maret 2014. Jasad Nancy
ditemukan tewas mengambang di
kolam renang di bungalow
Victoria Park Road, Bukit Timah.
Saat ditemukan di kolam, Nancy
mengenakan piyama dan terluka
di bagian kepala. Pergelangan
tangannya juga terluka. Menurut
laporan Muzammil, Dewi baru
satu pekan bekerja di bungalo
milik Nancy. KBRI masih terus
mencari informasi yang
mendalam tentang Dewi dan
menghubungi PJTKI yang
mempekerjakannya.
Nancy Gan merupakan seorang
pianis ternama di Singapura. Dia
juga berprofesi sebagai seniman
keramik yang kerap
menyumbangkan karya-karya
untuk lembaga amal.
Dia pernah menikah dengan
politisi yang menjadi anggota
legislatif Hong Kong, Hilton
Cheong-Leen, namun kemudian
bercerai. Dia dikaruniai dua anak.
Kemudian dia memilih tinggal di
Singapura bersama asisten
rumah tangganya. Sumber news.viva.co.id

Kepulauan Solomon diguncang gempa 7,0 SR


Jakarta (ANTARA News) - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menginformasikan gempa berkekuatan 7,0 skala richter mengguncang Kepulauan Solomon pada Jumat pukul 14.07.22 WIB.
"Kita masih cek apakah gempa di Pulau Solomon ini berdampak tsunami atau tidak," kata Kepala BMKG Andi Eka Sakya di Jakarta, Jumat.
Gempa bumi tersebut berada di kedalaman 43 kilometer tepatnya di 6.57 Lintang Selatan dan 155.06 Bujur Timur atau 626 kilometer barat laut Honiara Pulau Solomon.
"Fari PTWC (Pacific Tsunami Warning Center) menyebutkan gempa tidak mengindikasikan timbulnya tsunami," kata Andi lebih lanjut.
Kepulauan Solomon merupakan sebuah negara di Melanesia yang terletak di timur Papua Nugini dan terdiri atas lebih 990 pulau.
Editor: Fitri Supratiwi by antaranews.com

Kebakaran besar, Kantor Bupati Inhil rata dengan tanah


Kantor Bupati Inhil yang ludes terbakar, Jumat (11/4) dinihari tadi. (Foto: Banda Haruddin Tanjung)
Kantor Bupati Indragiri Hilir (Inhil), Provinsi Riau, dinihari tadi terbakar. Akibat musibah ini, seluruh bangunan rata dengan tanah.
Kapolres Inhil AKBP Suwoyo, mengatakan, kebakaran hebat ini terjadi sekira pukul 02:00 WIB dinihari. Karena besarnya lumatan api, petugas pemadam kebakaran (Damkar) baru bisa memadamkannya empat jam kemudian.
"Api baru padam pagi ini sekira pukul 06.00 WIB," terang AKBP Suwoyo saat dihubungi, Jumat (11/4/2014).
Sulitnya sumber air di lokasi kejadian menjadi satu faktor penyebab Kantor Bupati Inhil tidak bisa diselamatkan. Ditambah, bangunan tersebut umumnya terbuat dari kayu meski ada sebagian yang sudah menggunakan semen.
"Namun karena kayunya sudah tua dan sangat kering, maka api cepat memakannya," tuturnya.
Berdasarkan informasi yang berhasil dihimpun, kebakaran itu disaksikan langsung Bupati Inhil HM Wardan. Kerugian sendiri diperkirakan mencapai miliaran rupiah mengingat banyaknya berkas, dokumen dan barang-barang yang ada di dalam gedung.
"Hingga saat ini polisi masih belum mengetahui penyebab terbakarnya kantor bupati. Masih dalam penyelidikan kita," ucapnya. Sumber Sindonews.com

Para Caleg Stres `Serbu` Rumah Terapi Kejiwaan


Sidoarjo-Rumah terapi kesehatan berbagai macam penyakit medis dan gangguan kejiwaan di Juanda Sedati, Sidoarjo, Jawa Timur, mulai ramai dikunjungi oleh caleg yang tertekan secara psikologi atau stres pasca pemilu.
Seperti ditayangkanLiputan 6 Pagi SCTV, Jumat (11/4/2014), caleg yang mengikuti terapi mengatakan stres karena beban pikiran yang berat setelah hasil penghitungan suaranya tidak sesuai dengan yang diharapkan.
Salah satu caleg dari sebuah partai politik yang tidak mau disebut namanya mengatakan stres, karena perolehan suaranya tidak bisa membawanya ke kursi legislatif.
Penghitungan suara memang belum tuntas, tetapi caleg itu sudah pesimis karena perolehan suaranya sangat kecil. Padahal ia sudah mengeluarkan uang tidak sedikit yang merupakan uang pinjaman dari rekan bisnis dan kerabatnya.
Untuk mengurangi beban pikirannya dan menenangkan hati yang bingung, ia mengikuti terapi herbal dan pijat.
Stres usai pemilu selalu menghinggapi caleg yang gagal mendapat suara banyak. Mereka sudah mengeluarkan uang banyak, yang biasanya didapat dari meminjam atau menjual rumah dan harta benda lainnya. (Rizki Gunawan)
(Devira Prastiwi )
By Liputan6.com

Pemrotes Taiwan hentikan pendudukan parlemen

Taipei (ANTARA News) - Para pemrotes Taiwan Kamis mengakhiri pendudukan parlemen, tiga pekan setelah mengambil alih ruang sidang utama untuk memprotes pakta perdagangan yang diperdebatkan dengan Tiongkok.
"Kami datang ke sini dengan cita-cita, kita sekarang tinggalkan dengan banyak beban," kata pemimpin mahasiswa Lin Fei-fan pada konferensi pers sesaat sebelum puluhan demonstran berpakaian hitam berjalan keluar dari gedung pada sekitar pukul 10.00 GMT , lapor AFP.
Memegang bunga matahari, simbol gerakan, para pengunjuk rasa - kebanyakan siswa muda - dikelilingi dan disambut hangat oleh ribuan pendukung saat mereka meninggalkan gedung.
"Keberangkatan ini tidak berarti kita menyerah," kata Lin, sementara berjanji kepada pers untuk melakukan protes terhadap pakta perdagangan kontroversial.
Para demonstran menduduki ruang utama parlemen 18 Maret di dalam aksi protes pertama kalinya seperti itu di pulau itu .
Aksi duduk kemudian berakhir setelah Ketua Parlemen Wang Jin - Pyng berjanji untuk tidak memimpin diskusi lebih lanjut mengenai pakta perdagangan sampai hukum diperkenalkan untuk memantau perjanjian dengan Tiongkok - permintaan utama dari pengunjuk rasa .
Tetapi mereka telah bersumpah untuk mendorong dengan kampanye guna memaksa putusan Partai Kuomintang menarik kembali kesepakatan perdagangan, dan menuntut Presiden Ma Yang Ying- jeou yang telah menolak mentah-mentah.
Penerjemah: Askan Krisna
Editor: B Kunto Wibisono by antaranews.com

Terkait pemilu, rumah kepala desa di Bangkalan dibakar massa

Bangkalan (ANTARA News) - Rumah Kepala Desa Tlagah, Kecamatan Galis Bangkalan, Pulau Madura, Jawa Timur, Nawawi, Kamis dibakar massa, dan diduga terkait pemilu.
"Memang benar ada pembakaran rumah oleh sekelompok orang, namun yang terbakar hanya pintu depan, sebab api berhasil dipadamkan saat itu juga," kata Kapolres Bangkalan AKBP Sulistijono.
Pembakaran rumah Kepala Desa Tlagah itu mulai terjadi sekitar pukul 17.00 WIB. Massa dengan mengendarai mobil pick up dan langsung melempar jeriken berisi bensin. Sebagian ada yang memecahkan kaca dinding rumah dan kaca mobil yang sedang diparkir.
Kades Nawawi mengatakan tidak mengetahui pasti penyebab pembakaran dan perusakan rumah miliknya itu, namun kuat dugaan kejadian ada kaitannya dengan pemilihan umum legislatif.
Di desanya, kata dia, ada salah satu calon anggota legislatif yang tidak puas dengan perolehan suaranya, karena sedikit tidak sesuai harapan.
Ia menuturkan, sebelumnya paman Kades Nawawi, H Halib pernah datang kepada dirinya meminta untuk mengatur suara perolehan suara seorang caleg dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS) agar ditambah 1.200 suara.
Akan tetapi Nawawi menolak dengan alasan, menjaga netralitasnya sebagai kepala desa. Disamping itu, warga desanya yang mencalonkan diri pada pemilu legislatif kali ini, tiga orang, yakni menjadi caleg di Partai NasDem dan seorang lagi di Partai Hanura.
"Nah, karena saya menolak itu, paman mengancam akan membakar rumah, dan tadi setelah magrib ternyata benar-benar datang membawa massa dan hendak membakar rumah ini, untungnya bisa segera diselamatkan," kata Nawawi.
"Saya jelas tidak enak, karena ketiga calon itu sama-sama kenal. Akhirnya saya pasrahkan sesuai aspirasi masyarakat, dan tidak menuruti keinginan paman yang meminta untuk menambah sebanyak 1.200 suara pada caleg PKS itu," tuturnya.
Selain berupaya membakar rumah Kepala Desa Tlagah Nawawi, massa juga berupaya membakar kotak suara hasil pemungutan suara yang saat itu masih tersimpan di rumahnya. Sebab di Desa Tlagah ini, yang dijadikan tempat sebagai balai desa adalah rumah kepada desanya.
Hingga pukul 23.30 WIB situasi di rumah Kepala Desa Tlagah masih tegang dan keluarga kepala desa ketakutan atas aksi pembakaran yang dilakukan sekelompok massa itu. Polisi meningkatkan pengamanan dan melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP). (ZIZ/M008)
Editor: B Kunto Wibisono by antaranews.com

Thursday, April 10, 2014

Malaysia usir lagi 120 WNI via Nunukan

ilustrasi TKI Deportasi Sejumlah Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang dideportasi dari Malaysia didata petugas di Pelabuhan Internasional Sri Bintan Pura Tanjungpinang, Kepulauan Riau. Kamis (15/3) malam. (ANTARA/Mika Muhammad)
Nunukan (ANTARA News) - Pemerintah Kerajaan Malaysia mengusir lagi 120 warga negara Indonesia (WNI) yang bekerja di Negeri Sabah melalui Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara.
Kepala Unit Tempat Pemeriksaan Imigrasi (TPI) Pelabuhan Internasional Tunon Taka Kabupaten Nunukan, Nasution di Nunukan, Kamis mengatakan WNI yang dipulangkan pemerintah Kerajaan Malaysia kali ini adalah yang pertama kalinya selama April 2014.
Sebelum dipulangkan ke Indonesia melalui Kabupaten Nunukan, WNI tersebut menjalani kurungan terlebih dahulu selama berbulan-bulan sebagai konsekwensi bekerja di luar negeri tanpa melengkapi diri dengan dokumen keimigrasian.
"Sebelum dipulangkan, mereka (WNI) menjalani kurungan berbulan-bulan lamanya di penampungan sementara di Malaysia," ujar Nasution usai menerima 120 WNI yang diusir pemerintah Kerjaaan Malaysia dari staf Konsulat RI Tawau.
WNI yang diusir kali ini sebanyak 120 orang yang seluruhnya merupakan tangkapan kepolisian Negeri Sabah di wilayah Kota Kinabalu yang terdiri atas 62 laki-laki, 36 perempuan, 11 anak laki-laki dan 11 anak perempuan.
WNI yang diusir tersebut berdasarkan surat Kantor Imigrasi Malaysia di Tawau Nomor IM.101/S-TWU/E/US/1130/1-6(09) 2014 tertanggal 9 April 2014 yang ditujukan kepada Konsulat RI Tawau.
Saat tiba di Pelabuhan Internasional Tunon Taka sekitar pukul 19.30 Wita menggunakan kapal laut KM Purnama Ekspress dari Tawau Malaysia dan langsung diarahkan ke terminal pelabuhan untuk didata oleh Satgas Penanggulangan WNI Bermasalah setempat dari aparat kepolisian dan BP3TKI (Balai Pelayanan, Penempatan dan Perlindungan TKI) Kabupaten Nunukan.
Salah seorang WNI yang diusir bernama Sunsun (32) yang ditemui saat pendataan menerangkan dirinya ditangkap oleh aparat kepolisian Malaysia pada 18 Nopember 2013 saat berbelanja bersama istrinya.
Ia mengaku menjalani kurungan selama lima bulan lamanya di Pusat Tahanan Sementara (PTS) Keningau Negeri Sabah karena tidak memiliki paspor bekerja di negara tetangga tersebut.
Sunsun yang berasal dari Buton Sulawesi Tenggara itu bekerja sebagai penjual ikan di Keningau sejak 10 tahun silam dan tidak pernah memiliki paspor berada di negara tetangga itu. (*)
Editor: Ruslan Burhani by antaranews.com

Ini identitas pilot asing yang dicegat F-16 TNI AU di Medan


pesawat asing dipaksa mendarat di Medan.
Pesawat berwarna merah ditempel dua pesawat F-16 milik TNI AU di wilayah udara Sumatera Utara. Pesawatyang dipiloti orang asing itu dipaksa mendarat di Lanud Soewondo, Medan, Kamis (10/4) sekitar pukul 12.45 WIB.
Sesaat setelah mendarat sang pilot langsung turun. Pilot tersebut lantas dikepung anggota Pasukan Khas TNI AU bersenjata lengkap. Sang pilot keluar dari kokpit lantas mengangkat tangan. Kini, pilot tersebut diamankan oleh Pasukan Khas TNI AU.
Pesawat tersebut diketahui jenis Swearingen SX 300. Sang pilot diketahui sebagai warga negara Swiss usia 65 tahun. Saat diperiksa oleh anggota TNI, namanya adalah Hing Pier.

Tiga petugas KPPS meninggal saat hitung suara


Anggota KPU Sigit Pamungkas (ANTARA)
Komisioner Komisi Pemilihan Umum Pusat Sigit Pamungkas, Kamis, mengatakan tiga petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) meninggal dunia pada saat proses pemungutan dan penghitungan suara.
"Laporan yang saya dapatkan ada tiga orang petugas KPPS meninggal dunia, di Lampung, Bengkulu dan Sumatera Barat," kata Sigit.
Di Lampung, Ketua KPPS di Kecamatan Sukadana, Lampung Timur meninggal dunia setelah tidak sadarkan diri pada saat proses pemungutan suara berlangsung.
Sementara itu, Ketua KPPS di Kecamatan Pauh, Kota Padang, meninggal dunia ketika sedang menjalankan tugas penghitungan suara di Tempat Pemungutan Suara (TPS) 15, Kelurahan Limau Manis Selatan.
"Lalu ada Anggota KPPS di TPS 9 Kelurahan Lingkar Barat, Kecamatan Gading Cempaka, Kota Bengkulu, atas nama Bapak Yusirwan yang meninggal dunia sekitar pukul 19.00, ketika melakukan penghitungan suara," tambah Sigit.
Pemerintah Kota Bengkulu akan memberikan santunan kepada keluarga petugas KPPS bernama Nursiwan, yang meninggal saat bertugas.
"Almarhum meninggal saat menjalankan tugas, dia berdedikasi tinggi karena meninggal saat menjalankan tugas negara, dan Pemerintah Kota Bengkulu berencana akan memberikan uang duka kepada keluarga yang ditinggalkan," kata Wali Kota Bengkulu, Helmi Hasan di Bengkulu.
Sementara itu, Komisioner KPU Kota Bengkulu Sri Hartati mengatakan korban terlihat dalam keadaan sehat sejak pagi hari sebelum proses pemungutan suara dimulai.
"Sampai sore saat penghitungan surat suara almarhum masih dalam keadaan bugar. Kami, KPU Kota Bengkulu, sangat berduka dengan berpulangnya salah seorang petugas KPPS kami," katanya.
Nursiwan (52) sempat mengalami mual hingga pingsan. Dia lalu dibawa ke Rumah Sakit Tiara Sella, namun nyawanya tidak tertolong.
Editor: Desy Saputra sumber Jakarta (ANTARA News)

F-16 TNI AU paksa turun pesawat terbang asing


Lasa X yang dipaksa mendarat di Pangkalan Udara Suwondo, Medan, Kamis. Penerbangan tanpa ijin pesawat terbang mesin piston ini bisa digagalkan satu flight F-16 Skuadron Udara 3 berdasarkan perintah Komando Pertahanan Udara Nasional TNI. (Dinas Penerangan TNI AU)
Satu flight terdiri dua pesawat tempur F-16Fighting FalconSkadron Udara 3 berhasil menyergap dan memaksa mendarat satu pesawat terbang tanpa ijin penerbangan resmi di Pangkalan Udara Suwondo, Medan, Kamis siang.
Kepala Dinas Penerangan TNI AU, Marsekal Pertama TNI Hadi Tjahjanto dalam keterangannya menyatakan, "Penyergapan itu bermula dari tangkapan obyek terbang tak dikenal oleh radar-radar pertahanan udara Komando Pertahanan Udara Nasional TNI di Sumatera Utara, terutama radar Sibolga, Sabang, dan Lhokseumawe."
Kronologi singkat operasi penyergapan di udara itu, kata dia, pada pukul 11.32 WIB, Pusat Operasi Komando Sektor Pertahanan Udara Nasional III menginformasikan keflightF-16 terdapatlasa X(kode obyek terbang tak teridentifikasi) pada radial 280, jarak 220 mil laut (400 kilometer), pada ketinggian 11.000 kaki dari permukaan laut.
Kecepatan lasa X itu diperkirakan 250 knot per jam (400 km/jam) dengan arah 110 derajad.
Pada pukul 11.45 WIB, setelah diketahui tidak ada data informasi tentang penerbangan sesuai lintasan pesawat asing.
Maka Panglima Komando Sektor Udara Nasional III TNI, Marsekal Pertama TNI Sungkono, memerintahkan Komandan Skuadron Udara 3, Letnan Kolonel Penerbang Firman Dwicahyo, menerbangkanFalcon flight, menyergaplasa Xitu, dalam status perintahscramble.
"Cuma perlu waktu beberapa menit untuk terbang bagiFalcon flightitu sejak diperintahkan, menyalakan mesin,taxi, hingga mengudara sempurna. Ini berkat latihan dan latihan yang tekun dan terprogram baik," kata Tjahjanto.
Tepat pada pukul 11.51 WIB, dua pesawat tempur F-16 sudah tinggal landas menuju sasaran pesawat tak dikenal.
Bertindak sebagai leader, Mayor Penerbang Bambang Apriyanto dan pendamping Letnan Satu Penerbang Yusuf Atmanagara di F-16B bernomor registrasi TS-1602. Sementara Letnan Satu Penerbang Ferry Rahman menjadiwingman.
Pukul 12.25 WIB,Falcon flightbisa menangkap kehadiran satulasa Xsasaran itu, yang setelah diidentifikasi secara visual adalah pesawat terbang ringan bermesin piston Swearingen SX 300 bernomor registrasi N54JX, pada radial 260 derajad, berjarak 60 mil laut (100 kilometer) di ketinggian 11.000 kaki dari permukaan laut, di atas Medan.
Ini terjadi berkat kerja sama dengan Satuan Kendali Darat setempat.
Berdasarkan nomor registrasi itu, pesawat terbang berkelir merah total itu terdaftar di Amerika Serikat.
"Praktis saat ditangkap pesawat sedang terbang di puncak-puncak pegunungan Bukit Barisan. Pesawat ini diketahui berangkat dari Sri Lanka menuju Bangkok dengan rencanashort stopdi Bandara Subang, Malaysia," kata Tjahjanto.
Pada pukul 12.27 WIB, Sungkono memerintahkanFalcon flightmemaksalasa Xitu untuk force down atau memaksa mendarat di Pangkalan Udara TNI AU Soewondo, Medan.
Pukul 12.44 WIB, pesawat Swearingen SX 300 N54JX itu mendarat di pangkalan udara itu, dan penerbangnya segera ditahan dan diperiksa personel pengamanan dan Polisi Militer TNI AU dari pangkalan udara itu.
"Pesawat tempur dan radar pertahanan udara TNI AU yang dioperasikan komando pertahanan udara itu terbukti selalu siaga senantiasa selama 24 jam mengawasi ruang udara nasional untuk melindungi keamanan nasional kita," kata Tjahjanto.
Editor: Unggul Tri Ratomo sumber antaranews.com

Panwaslu Kota Makassar Amankan Puluhan Pemilih Siluman


Makassar:Panitia Pengawas Pemilu Kota Makassar, Sulawesi Selatan, mengamankan 36 pemilih yang diduga siluman. Mereka diamankan dari sejumlah tempat. Setelah menjalani pemeriksaan di Kantor Panwaslu Kota Makassar di Jalan Anggrek Raya, Kamis (10/4/2014), mereka dibolehkan pulang.
Dari hasil pemeriksaan, Panwaslu Kota Makassar menemukan adanya indikasi keterlibatan calon legislatif tertentu. Caleg ini diduga memobilisasi para pelaku pemilih siluman untuk melakukan pemilihan di sejumlah tempat pemungutan suara yang tersebar di 14 kecanatan di Kota Makassar.
Menurut Juru Bicara Panwaslu Kota Makassar Dede Arueinsyah, para pelaku diduga menggunakan modus dengan cara menggunakan hak pilih orang lain. Atau mereka mendatangi TPS dengan membawa formulir C6 atau surat undangan pemilih milik orang lain guna memberikan hak pilih di sejumlah TPS.
"Para pemilih yang diduga siluman ini terdiri dari mahasiswa, pelajar dan petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS). Modusnya hampir sama," kata Dede di Kantor Panwaslu Kota Makassar, Kamis (10/4/2014).
Di Kecamatan Biring Kanayya, petugas mengamankan 18 orang pelaku, di Kecamatan Tamalate 5 orang pelaku, di Kecamatan Manggala 5 pelaku, Kecamatan Rappocini 4 pelaku, Kecamatan Tamalanrea 2 pelaku, Kecamatan Mariso 1 pelaku, dan Kecamatan Panakukang 1 orang pelaku.
Untuk memastikan keterlibatan mereka, kata Dede, Panwaslu Kota Makassar akan berkoordinasi dengan pihak Sentra Penegakan Hukum Terpadu atau Gakumdu yang terdiri dari kejaksaan dan kepolsian. Ini dilakukan guna mengkaji terkait temuan yang masuk katagori pelanggaran pemilu itu.
Panwaslu Kota Makassar telah mengamankan barang bukti berupa puluhan surat undangan pemilih atau C6. Surat undangan ini digunakan para pelaku untuk melncarkan aksinya. Sumber Metrotvnews.com

KPU Kalbar ulang pemungutan suara di 14 TPS

Ilustrasi--Warga memasukkan surat suara ke dalam kotak suara seusai pencoblosan Pemilu Legislatif. (ANTARA FOTO/M Agung Rajasa)
Pontianak (ANTARA News) - KPU Provinsi Kalimantan Barat akan melakukan pemungutan suara ulang di 14 Tempat Pemungutan Suara (TPS) karena surat suara tertukar dan pembagian undangan tidak sesuai daftar pemilih tetap.
"Pemungutan suara ulang, akan digelar serentak pada 12 April mendatang," kata Ketua KPU Provinsi Kalbar Umi Rifdiyawati di Pontianak, Kamis.
Berdasarkan data KPU Provinsi Kalbar, pemungutan suara ulang tersebar di Kabupaten Sanggau (empat TPS), Kabupaten Sekadau (6 TPS), Kabupaten Melawi, Kabupaten Kapuas Hulu, Kota Singkawang dan Kota Pontianak masing-masing satu TPS.
Di Kabupaten Sanggau, di TPS 15 Desa Semerangkai, TPS 8 Desa Lape, TPS 11 Desa Pusat Damai dan TPS 3 Desa Pandan Sembuat. Terjadi surat suara tertukar untuk DPRD Kabupaten Sanggau, yang harusnya Dapil Sanggau 1, yang masuk Dapil Sanggau 2.
Peristiwa tertukarnya surat suara juga terjadi di Kabupaten Sekadau di TPS 1 Desa Seberang Kapuas, TPS 2 Desa Seruras, TPS 1 Desa Sungai Ayak Dua, TPS 5 Desa Nanga Mahap, TPS 4 Desa Karang Betung, dan TPS 15 Desa Mungguk. Seharusnya surat suara DPRD Provinsi, yang seharusnya Kalbar 6, masuk dari Kalbar 5 (Kabupaten Landak).
Di Kabupaten Kapuas Hulu, TPS 1 Kelurahan Putussibau Kota, penyerahan formulir C-6 atau undangan untuk memilih, oleh KPPS tidak berdasarkan DPT sehingga direkomendasikan agar diulang semua.
Di Kabupaten Melawi, di TPS 1 Desa Merpak, surat suara untuk DPRD kabupaten, tertukar.
Kemudian di Kota Singkawang, di TPS 5 Kelurahan Sungai Bulan, Singkawang Utara, juga terjadi surat suara yang tertukar untuk DPRD Kota Singkawang, daerah pemilihan 3.
Di Kota Pontianak, TPS 100 Kelurahan Sungai Beliung, KPPS juga menyerahkan surat undangan tidak sesuai daftar pemilih tetap berdasarkan ketetapan yang terakhir sehingga semua harus diulang.
KPU Provinsi Kalbar merekomendasikan agar petugas KPPS yang menyerahkan undangan tidak sesuai dengan DPT, untuk diganti.
Mengenai logistik untuk yang harus mengalami pemungutan suaraulang, dipenuhi di masing-masing tingkatan.
"Kalau kabupaten dan kota, sudah diserahkan di KPU setempat," kata dia.
Editor: Desy Saputra sumber antaranews.com

Pencoblosan ulang di Denpasar 15 April

Ilustrasi--Seorang warga mempertunjukan jarinya usai memberikan hak pilihnya pada pemungutan suara Pemilu Legislatif 2014 di TPS di kawasan Pasar Baru, Jakarta, Rabu (9/4). (ANTARA FOTO/Zabur Karuru)
Denpasar (ANTARA News) - Pencoblosan ulang di 11 TPS di Kota Denpasar yang mengalami permasalahan tertukarnya surat suara dijadwalkan digelar pada 15 April 2014 sesuai dengan instruksi dari Komisi Pemilihan Umum Provinsi Bali.
"Kami sudah mendapat perintah dari KPU Provinsi Bali bahwa pelaksanaan pemungutan suara ulang di Denpasar pada 15 April mendatang sehingga kami sudah mengajukan usulan ke KPU Pusat untuk pengadaan surat suara tersebut," kata Ketua KPU Kota Denpasar Gede Jhon Darmawan, di Denpasar, Kamis.
Kebutuhan surat suara untuk pencoblosan ulang di 11 TPS tersebut, ucap dia, sekitar 4.119 lembar dan dijadwalkan sudah ada di Bali pada 12 April 2014.
"Surat suara cadangan yang sebelumnya masih tersisa di KPU Denpasar sudah digunakan untuk pengganti surat suara yang tertukar kemarin sehingga diperlukan pengadaan yang lumayan besar juga," katanya.
Ia menambahkan, jika mengacu pada aturan yang tercantum pada UU No. 8 Tahun 2012 tentang Pemilu DPR, DPD, dan DPRD, memang untuk pemungutan suara ulang paling lambat harus dilaksanakan pada H+10 pelaksanaan pemilu. Hanya saja sudah diputuskan pemungutan suara ulang di Denpasar akan dilaksanakan 15 April mendatang.
"Sebanyak 11 TPS yang surat suaranya tertukar itu kami dapatkan datanya berdasarkan laporan dari kelompok panitia pemungutan suara (KPPS) setempat yang bermasalah," ucap Jhon.
Adapun 11 TPS tersebut di antaranya TPS 19, 30, 35, 36, 58, 61 yang semuanya berada di Kelurahan Sesetan, Denpasar Selatan. Selain itu TPS 10, 25, dan 28 di Kelurahan Padangsambian dan TPS 19, dan 18 di Padangsambian Kelod.
Persoalan surat suara yang tertukar di 11 TPS Denpasar itu, karena seharusnya surat suara DPRD Provinsi Bali adalah Dapil Bali 1, tetapi yang tersedia adalah Dapil Bali 3 dan sudah dicoblos oleh sebagian pemilih di TPS tersebut.
Editor: Desy Saputra sumber antaranews.com

Anggota KPPS Meninggal Usai Menghitung Suara


Ilustrasi
Nusirwan, salah seorang anggota KPPSRT 13 Kelurahan Padang Harapan, Kecamatan Gading Cempaka, Kota Bengkulu, Bengkulu, meninggal dunia saat istirahat makan malam, Rabu (9/4/2014) pukul 19.10 WIB.
"Saat itu, kami tengah istirahat menghitung suara di TPS. Saat makan, dia tiba-tiba pingsan, langsung dibawa ke RS Tiara Sella," kata petugas Linmas, Zainun, di lokasi kejadian, Rabu malam.
Almarhum adalah mantan Kepala Cabang Bank Bengkulu. Dia sempat dibawa ke RS Tiara Sella Kota Bengkulu, tetapi tak terselamatkan. Saat ini jenazah korban sudah disemayamkan di rumah duka.
Kelelahan diduga menjadi penyebab, karena proses penghitungan suara di Bengkuluberlangsung hingga larut malam. Hingga tengah malam, beberapa tempat pemungutan suara belum rampung melakukan penghitungan suara.
Sumber BENGKULU, TRIBUN-TIMUR.COM

Bentrok antar agama tewaskan 30 orang


Kedua kelompok menggunakan
berbagai senjata untuk
melakukan aksi kekerasan.

Setidaknya 30 orang tewas
dan 10 luka-luka dalam
bentrok antara mayoritas
milisia Kristen dengan
minoritas Muslim di wilayah
konflik, Republik Afrika
Tengah.
Para pejabat mengatakan
sebagian besar korban tewas di
kota Dekoa adalah warga sipil
yang terkena peluru nyasar.
Kekerasan terjadi di Dekoa
bersamaan dengan tibanya
pasukan Uni Eropa pertama di
ibukota Republik Afrika Tengah,
Bangui untuk bergabung dengan
8.000 pasukan keamanan Prancis
dan Afrika yang berjuang
meredam kerusuhan yang
semakin meruncing di wilayah
itu.
Kudeta oleh pemberontak
Muslim Seleka terjadi Maret 2013
dan menyebabkan kekacauan di
Republik Afrika Tengah.
Setelah mengambilalih
kekuasaan kerusuhan semakin
parah dan para pemberontak
melakukan pembunuhan,
pemerkosaan, dan penjarahan.
Ini mendorong penduduk
mayoritas Kristen untuk
melakukan tindakan main hakim
sendiri dengan membentuk
kelompok milisi "anti-balaka" di
negara bekas jajahan Prancis
sebagai aksi balas dendam
terhadap Muslim Seleka, dengan
melakukan serangkaian
pembunuhan secara brutal.
Ribuan orang tewas dan sekitar
1/4 dari 4,6juta penduduk harus
mengungsi karena kekerasan
yang berlangsung selama lebih
satu tahun.
Sekjen PBB, Ban Ki Moon
mengatakan bahwa kekerasan
telah mengarah ke genosida.
Tetapi Uskup Agung, Dieudonne
Nzapalainga dan Imam Kepala,
Imam Oumar Kobine Layama di
Republik Afrika Tengah berkeras
bahwa bukan itu masalahnya
dan mereka bekerjasama untuk
meredakan konflik.
Sumber bbc.co.uk
 

Tag

IP

My-Yahoo

Blogger Widget Get This Widget

Histast

Total Pengunjung