Melihat Ritual Warga Desa Adat Kemiren Takbiran dengan Bersedekah Lebaran
Banyuwangi - Takbir
berkumandang di desa adat
kampung using Kemiren,
kecamatan Glagah, Banyuwangi.
Seiring waktu berbuka puasa,
masyarakat Kemiren menggelar
ritual selamatan sedekah
lebaran.
Ritual ini digelar secara
berkelompok. Satu kelompok
terdiri dari 5 sampai 10 orang.
Mereka bergiliran menggelar
selamatan dan makan bersama
di rumah masing-masing
anggota kelompok tersebut.
"Masing-masing rumah
menggelar sedekah lebaran,
dan harus makan di tiap rumah
yang menggelar sedekah," ujar
Adi Purwadi (50) tokoh
masyarakat Kemiren kepada
detikcom, Minggu (27/7/2014).
Sedekah lebaran, kata pria yang
biasa dipanggil Kang Pur
ini, adalah selamatan
kemenangan bagi masyarakat
setelah melaksanakan puasa
ramadhan sebulan penuh.
Selain itu, kegiatan ini digelar
untuk untuk mendoakan
leluhur dari warga Kemiren.
"Kemenangan ini agar dirasakan
oleh leluhur kita yang sudah
tiada. Ini tradisi dan kita terus
pertahankan," ujarnya.
Sajian makanan bermacam-
macam, mulai dari makanan
khas Kemiren, hingga masakan
khas lebaran pun disajikan
untuk ritual tersebut. "Mulai
dari uyah asem, kalak dan
masakan khas using. Kalau
kupat lebaran pasti ada dengan
opor ayam," tandasnya.
Tidak jarang warga Kemiren
mengundang temannya untuk
ikut dalam sedekah lebaran.
Terkadang warga Kemiren
menggoda temannya dengan
mengharuskan makan hidangan
di setiap rumah yang dikunjungi.
"Saya bilang ke temen saya
untuk makan dan harus
dihabiskan. Mereka tidak
sanggup," kelakar Haidy BS,
warga Kemiren.
Sumber
Showing posts with label Kemiren. Show all posts
Showing posts with label Kemiren. Show all posts
Monday, July 28, 2014
Subscribe to:
Posts (Atom)