http://infobmi.blogspot.com/. Powered by Blogger.

Tuesday, February 25, 2014

Diyat Jangan Dijadikan Alat Pemerasan

Kasus Tenaga Kerja Indonesia
(TKI) tak kunjung henti. Terakhir,
salah satu TKI bernama Satinah
terancam akan dieksekusi mati
pada 3 April besok, jika
Pemerintah Indonesia tidak
membayar diyat (denda) sebesar
Rp 21 miliar. Beredar kabar,
sampai saat ini Pemerintah hanya
mampu menganggarkan Rp 12
miliar.
“TKI ini persoalan yang banyak
terjadi di kita. TKI terkena kasus-
kasus kekejaman di Arab Saudi,
dimana juga banyak sekali TKI
kita dirugikan. Dengan prinsip
ganti rugi diyat yang Arab Saudi
terapkan, ini seolah-olah menjadi
pemerasan bagi Indonesia. Hasil
yang TKI dapatkan relatif tidak
banyak secara individu. Tetapi
jika terjadi kasus, denda yang
dibebankan kepada TKI itu
ribuan kali lipatnya. Ini sangat
memprihatinkan kita,” jelas
Ketua DPR RI Marzuki Alie, saat
ditemui di ruangan kerjanya,
Senin (24/02).
Marzuki menambahkan, sebagai
negara sahabat seharusnya
Pemerintah Arab Saudi dapat
membantu TKI yang terjerat
hukum. Ia khawatir, alasan
hukum ini menjadi alat
pemerasan terhadap Indonesia.
“Kita akan minta peran dari
Pemerintah Arab Saudi, untuk
memberikan penjelasan, dan
juga membantu Warga Negara
Indonesia yang terjerat masalah
hukum di sana. Supaya tidak
menjadikan ini sebagai
pemerasan, ini persepsi kami. Ini
akan menyulitkan pemerintah
Indonesia, kecuali TKI ini di-cover
oleh asuransi, dimana asuransi
yang akan memenuhi kewajiban
TKI itu, sehingga TKI bisa
dibebaskan dan kembali ke
Indonesia dengan selamat,”
tambah Marzuki.
Politisi Partai Demokrat ini
berharap, ada aturan-aturan
yang konkrit antara Pemerintah
Indonesia dengan Pemerintah
Arab Saudi, terkait dengan
perlindungan TKI. Termasuk
dengan moratorium antara
kedua negara yang dimulai pada
2010 lalu.
“Moratorium sudah dilakukan
pada 2010 atas desakan DPR.
Kedua negara sudah membuat
perjanjian khusus dalam
perlindungan TKI, tetapi
memang Arab Saudi ini cukup
alot. Kita bersyukur akhirnya
mereka mau menerima
perjanjian itu. Sebagai negara
yang berdaulat dan bersahabat,
Hak Asasi Manusia ini harus
benar-benar ditegakkan di
negara sahabat. Indonesia harus
bersikap tegas, agar kedepannya
tidak terjadi lagi,” harap Marzuki.
(
Sumber www.dpr.go.id

WNI Penyerang Turis AS Minta Maaf pada Keluarga di Bali

Ketut didakwa atas penyerangan dan perkosaan di atas kapal pesiar.

Ketut Pujayasa

WNI penyerang turis Amerika Serikat di atas kapal Pesiar, MV Nieuw Amsterdam, Ketut Pujayasa, mengucap maaf kepada keluarganya di Bangli, Bali. Permintaan maaf tersebut disampaikan Ketut melalui sebuah surat melalui pihak Konsulat Jenderal RI di Houston.
Dilansir dari lamanVOA Indonesia, Senin 24 Februari 2014, Konsuler Jenderal sementara KJRI Houston, Prasetyo Budhi, mengatakan surat tersebut akan dikirim secara kilat dan akan diterima keluarga sekitar empat hari kemudian.
"Isinya sederhana. Dia meminta maaf dan memohon doa dari keluarganya," ungkap Prasetyo.
Dalam surat tersebut, lanjut Prasetyo, Pujayasa menjelaskan bahwa tindakan yang dilakukan terhadap seorang turis perempuan berinisial CLW itu, semata-mata karena ingin membela kehormatan dan nama baik keluarga. Dia mengaku merasa marah dan terhina dengan pernyataan turis perempuan itu saat mengantarkan sarapan pagi pada Jumat, 14 Februari 2014.
Dalam laporan yang dibuat oleh agen khusus Biro Penyidik Federal (FBI), David Nunez, korban meneriakkan kata-kata"Wait a minute, son of a bitch"ketika Pujayasa mengetuk pintu kamarnya sebanyak tiga kali. Pria berusia 28 tahun itu mengatakan, pernyataan "son of a bitch" diartikan secara harfiah dan merupakan penghinaan terhadap dia dan keluarga.
"Dia sudah mencoba menghilangkan kemarahannya dengan merokok dan main game. Tetapi ingatan saat dimarahi itu selalu kembali lagi. Dia merasa tersinggung sekali harga dirinya, hingga akhirnya melakukan tindakan itu," lanjut Prasetyo.
Prasetyo sendiri telah menjenguk Pujayasa di penjara pada Senin siang kemarin. Dalam pertemuan yang berlangsung selama 2,5 jam di Penjara Fort Lauderdale Florida tersebut, Prasetyo mengatakan belum bisa menghubungkan Pujayasa dengan keluarga di Bali melalui sambungan telepon.
Dia memprediksi hal tersebut baru bisa terealisasi pada Selasa, 25 Februari 2014, usai sidang pra-pengadilan. "Tadi, belum berhasil karena kami masih harus menunggu aktifnya akun yang dibuka khusus. Tetapi, untuk sementara waktu, jika nanti Pujayasa mengontak kami melalui telepon lokal, maka pelaksana fungsi konsuler kami akan menghubungi keluarganya dan menyambungkan keduanya," papar Prasetyo.
Dia berharap, akun yang telah dibuka sebelumnya, sudah bisa aktif pada pagi ini.
Sementara sidang pra-pengadilan Pujayasa dijadwalkan akan dimulai hari Selasa, 25 Februari 2014 pukul 10.00 waktu Florida. Dalam sidang itu akan mulai dilakukan pemeriksaan silang terhadap hasil pemeriksaan tim penyelidik dan jaksa sebelumnya, barang bukti, pengungkapan data korban, dakwaan, ancaman sanksi hingga kemungkinan penetapan uang jaminan pembebasan.
Namun, menurut Prasetyo yang mengutip keterangan dari pengacara Pujayasa, kecil kemungkinan dia bisa memperoleh pembebasan dengan uang jaminan. Kendati ada hal-hal yang meringankan. "Karena dakwaan yang dikenakan berat sekali," kata Prasetyo.
Sementara teman sekamar Pujayasa yang berasal dari Lombok malah sudah kembali ke Indonesia, karena masa kontraknya sudah habis pada 23 Februari 2014 kemarin. Kapal Pesiar MV Nieuw Amsterdam diketahui mempekerjakan sekitar 200 tenaga kerja asal Indonesia. (umi)
Sumber http://m.news.viva.co.id/news/read/484014-wni-penyerang-turis-as-minta-maaf-pada-keluarga-di-bali

Monday, February 24, 2014

TKI asal Bali akan jalani sidang kasus pemerkosaan di AS


Tenaga kerja Indonesia (TKI) asal Bali Ketut Pujayasa menjalani sidang perdana kasus pemerkosaan dan kekerasan, Selasa (25/2). Sidang akan digelar di gedung US Federal Building and Courthouse, Fort Lauderdale, Florida, AS.
Nengah Gunawan, orangtua Ketut tidak menerima anaknya dituduh melakukan kejahatan Texas, Amerika Serikat. Meski tak bisa menyaksikan secara langsung, dia berharap pengadilan akan memutus secara adil.
"Walau saya tidak bisa menghadiri proses sidang anak di Amerika, saya mengharapkan proses hukum dapat berlaku adil untuk anak saya," kata Nengah Gunawan dilansir dari Antara, Senin (24/2).
Pihak Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI ) Houston sudah menyiapkan bantuan dan perlindungan hukum bagi Pujayasa. Bahkan pihak KJRI Houston juga akan hadir dalam sidang, sekaligus berkonsultasi dengan pengacara dari kantor public defender (pembela umum) setempat.
Nyoman Mudhita selaku konsultan hukumnya membantah keras informasi yang menyebutkan Ketut melakukan tindak pemerkosaan dan kekerasan terhadap penumpang wanita di kapal pesiar MS Nieuw Amsterdam milik Holand American Line. Berita itu dengan cepat seperti beredar di media online, beberapa waktu lalu.
Menurutnya, informasi yang dipercaya adalah bahwa anaknya tidak melakukan pemerkosaan, berdasarkan pesan singkat yang dikirim Ketut kepada kakaknya di Denpasar.
Sebelum turun dari kapal dan dijemput oleh FBI, ketut sempat mengirim pesan singkat, untuk minta maaf kepada ayah dan saudaranya.
Ia terpaksa berurusan dengan hukum lantaran kesal dengan cacian penumpang asal Amerika, dan mendatangi kamar wanita tersebut sehingga terjadi pertengkaran.
Melalui persidangan di gedung US Federal Building and Courthouse,Fort Lauderdale, Florida, Amerika itu, dia berharap proses hukum yang dihadapi Ketut dapat berlaku adil, dengan menimbang kesaksian yang disampaikan oleh anaknya tersebut.
Pujayasa (28) merupakan TKI pelaut asal Banjar Dinas Kajanan, Desa Suwug, Kecamatan Sawan, Buleleng.
Dia bekerja sebagai dinning room runner atau sejenis room service (tata hidangan khusus di kamar kabin tamu di kapal). Masa kontraknya rentang 9-10 bulan, dari 18 Mei 2013 hingga Februari-Maret 2014 dengan Kartu Tenaga Kerja Luar Negeri (KTKLN) bernomor 51708132006850001.
Pekerja kapal pesiar milik Holland America Line ditangkap FBI, Minggu (16/2) lalu. Kabar ini dilansir di media Daily Mail, Rabu (19/2). Ketut nekat menyerang penumpang kapal lantaran tersinggung.
Sumber MERDEKA.COM

Cara mengetahui telpon disadap atautidak

Belakangan kata sadap sangat populer, terutama karena terungkapnya kasus penyadapan oleh Australia terhadap pejabat Indonesia.
Bagaimana penyadapan dilakukan dan apa saja perangkatnya, tidak terlalu jelas. Tetapi yang jelas kita bisa mengetahui nomor hp (handphone) yang sedang kita gunakan disadap atau tidak. Begini caranya:
Ketik *#62# lalu tekan call, ok atau gambar telpon. Bila nomor yang kita gunakan sedang disadap maka akan muncul tanda seperti berikut ini:

dalam keadaan sedang disadap
Bila tidak disadap, maka akan muncul pesan ini"Interogasi dari penerusan panggilan tidak terjangkau menghasilkan tidak ditetapkan" atau muncul tanda seperti ini:

dalam keadaan tidak disadap
Sumber
http://berita2.com/artikel/spektrum/108439-cara-mengetahui-telpon-disadap-atau-tidak.html

TKI Bali Terjerat Kriminal Pengaruhi Rekrutmen

Denpasar (Antara Bali) - Tenaga Kerja Indonesia asal Buleleng, Bali, Ketut Pujayasa (28) yang terjerat kasus kriminal dengan tuduhan penganiayaan dan pemerkosaan di Florida, Amerika Serikat akan mempengaruhi proses rekrutmen khususnya tenaga kapal pesiar.

"Dengan adanya kasus itu, pengguna akan lebih berhati-hati dalam merekrut karena ini sudah menyangkut kredibilitas pengguna kapal kepada pelanggan mereka," kata Kepala Balai Pelayanan, Penempatan, dan Perlindungan TKI (BP3TKI) Denpasar, I Wayan Pageh, Minggu.

Menurut dia, pengaruh dari insiden yang terjadi di dalam kapal pesir yang tengah berlayar di perairan Honduras, Amerika Tengah itu dikhawatirkan berdampak dalam proses seleksi yang lebih ketat.

"Pekerja dari Bali itu dikenal ulet, jujur, disiplin, tidak banyak menuntut dan sering membantu. Dengan adanya kasus itu semoga saja tidak ada yang berubah," ucapnya.

Pihaknya menyayangkan peristiwa yang sempat meramaikan pemberitaan media "online" di Amerika Serikat itu karena dikhawatirkan secara makro akan merusak citra pekerja dari Pulau Dewata.

BP3TKI Denpasar, kata dia, juga akan lebih ketat dalam mengeluarkan kartu tenaga kerja Indonesia luar negeri (KTLN) dan dengan memperketat pengeluaran sertifikat untuk Pembekalan Akhir Pemberangkatan (PAP) sebelum mereka ditempatkan di negara tujuan.

"Kami akan perketat dan mengharuskan para pekerja mengikuti PAP termasuk meminta agen mewajibkan calon pekerja mengikuti PAP," ucap Pageh.

PAP tersebut, lanjut dia, tidak dipungut biaya dan dilakukan dalam sehari sebelum dikeluarkannya sertifikat.

Materi yang diberikan di antaranya terkait pekerjaan kerja di darat dan laut, peraturan perundang-undangan negara tujuan, hingga kasus tertentu seperti perdagangan manusia dan teroris serta terkait bahaya penyakit menular. (DWA)
Sumber Antara Bali

Gemerlap Lantern Festival di Taiwan

Penutupan festival ini disempurnakan dengan pesta kembang api.

Lantern Festival Taiwan 2014
Lentera raksasa berbentuk kuda tampak berpendar-pendar di tengah kegelapan yang melingkupi Zhongxing New Village, Taiwan, Minggu 23 Februari 2014. Dinamai 'Lucky Horse Prance,' lentera itu menyedot perhatian ratusan ribu pasang mata yang menghadiri Taiwan Lantern Festival 2014.
Menjulang 23 meter, lentera kuda itu menjadi atraksi utama pada perayaan festival lentera yang sebelumnya sudah berlangsung selama 10 hari. Lebih dari 200 ribu lampu LED berwarna-warni yang dipasang pada seluruh bagian kuda kelap-kelip silih berganti sehingga memberi efek gemerlap di tengah kegelapan malam.
PantauanVIVAnews,atraksi lampu di patung utama ini juga diikuti kelap-kelip lebih dari 100 lentera di seluruh areal festival seluas 27 hektare itu. Lentera-lentera tersebut berbentuk anek ragam, mulai dari binatang, bunga, hingga tokoh kartun.
Menyempurnakan akhir yang spektakuler, penyelenggara juga menyalakan puluhan kembang api selama beberapa menit, tepat pukul 10 malam waktu setempat. Suhu dingin di sekitar venue--sekitar 16 derajat Celcius--tidak menghalangi para pengunjung untuk keluar rumah dan menikmati pertunjukan lampu itu. Bahkan, beberapa pasang orangtua membawa anak-anak mereka menembus angin dingin.

( Foto: salah satu lentera berbentuk kupu-kupu)
Setiap tahun, warga Taiwan merayakan Tahun Baru China dengan menggelar festival lentera. Kuda dijadikan lentera utama karena kalender China memang memasuki tahun kuda. Perayaan ini kemudian dipusatkan di satu county yang sudah ditunjuk Biro Pariwisata sebelumnya. Nah, tahun ini, county yang menjadi tuan rumah adalah Nantou.
Menurut Eric Lin, Direktur Hubungan Internasional Biro Pariwisata Taiwan, 'Lucky Horse Prance' merupakan lentera terbesar yang pernah dibuat, selama ini. "Selama 25 kali pagelaran Lantern Festival," kata dia kepadaVIVAnews.
Lebih lanjut dia menjelaskan, butuh sekitar enam bulan untuk membuat lentera kuda yag dipercaya membawa keberuntungan itu. "Jumlah tim yang membuat lentera kuda itu banyak karena lentera ini terbuat dari material berteknologi tinggi. Di dalamnya, ada 5.250 sirkuit elektronik yang digabungkan secara kompleks," jelas Eric.
Dimulai dari tim desain, tim penguji elektronik, hingga tim pemasang lentera. Dari sisi desain, bentuk kuda jingkrak ini terinspirasi dari kuda di cerita kuno bernama Yanqi.
Alkisah, Yanqi kesohor sebagai kuda yang memiliki kemampuan berlari dan melompat. Dalam legenda China, Yanqi juga merupakan simbol keberuntungan dan kesejahteraan.

(foto: Lucky Horse Prance)
Sementara itu, untuk menyiapkan festival secara keseluruhan, panitia membutuhkan waktu sekitar setahun. "Malam ini akan ditunjuk county mana yang jadi tuan rumah untuk festival serupa, tahun depan. Setelah ditunjuk, besok mereka langsung bekerja (menyiapkan Lantern Festival)," jelasnya.
Ratusan lentera yang menghiasi jalan-jalan dan wilayah di areal Lantern Festival dikerjakan warga Taiwan dari berbagai golongan, mulai dari siswa sekolah hingga narapidana. "Ada juga seniman yang menyumbang karya mereka," kata dia.
Selain pertunjukan lampu dan cahaya, festival ini juga diramaikan tari-tarian tradisional dan pop di panggung yang tak jauh dari lentera berbentuk kuda. "Pada saat pembukaan festival, ada 20 grup yang menunjukkan kebolehan mereka," kata dia.
Setiap hari, kata dia, ada pertunjukan yang berbeda-beda yang menghibur para pengunjung. "Tak ada tema pada pagelaran tarian. Masing-masing tim membawa tema mereka sendiri. Ada pertunjukan dari suku Aborigin, Hakka, dan lain-lainnya," jelasnya.

Sumber VIVAnews

Sunday, February 23, 2014

12 orang tertimbun longsor di Jayapura


ilustrasi Longsor Sejumlah warga masyarakat melintas ruas jalan yang longsor di poros Wamena-Tiom di distrik Makki Kabupaten Lanny Jaya Papua sejak Minggu (22/1). Akibat tingginya curah hujan, badan jalan dan talud sepanjang 20 meter longsor ke jurang. (FOTO ANTARA/iwan adisaputra) ()
Jayapura (ANTARA News) - Hujan deras yang menguyur kota Jayapura, sejak Sabtu (22/2) sekitar pukul 18.30 WIT menyebabkan banjir dan longsor di sejumlah kawasan dan 12 orang diduga tertimbun longsor.
Kapolres Kota Jayapura AKBP Alfred Papare ketika dihubungi melalui telepon selularnya kepada Antara mengaku, dikawasan Dok V Atas, Distrik Jayapura Utara, ada empat rumah yang tertimpa longsor yang menyebabkan sekitar 12 orang tertimbun.
Saat ini baru dua orang yang berhasil ditemukan, salah seorang diantaranya meninggal dunia.
"Kami masih berupaya menemukan mereka," aku AKBP Papare.
Sementara itu hasil pantauan Antara mengungkapkan sejumlah kawasan seperti pusat kota khususnya di seputaran pusat kota Jayapura yakni di jalan Sam Ratulangi dan jalan Ahmad Yani, air setinggi satu meter.
Akibatnya kendaraan baik roda dua dan empat tidak dapat melintasi kawasan didepan gedung DPRP Papua dan disekitar kantor Asuransi Jiwa Sraya.
"Kami terpaksa berjalan kaki karena motor tidak bisa lewat akibat air mencapai setinggi dada orang dewasa," aku Marthen yang mengaku tinggal dikawasan Dok IX Kota Jayapura seraya menambahkan motornya terpaksa diparkir dan dititipkan ke rumah temannya di sekitar pelabuhan.
Hujan deras yang menguyur kota Jayapura dilaporkan juga menyebabkan satu unit rumah di Kloofkamp hanyut,namun tidak ada korban jiwa.
Hingga berita ini diturunkan air sudah mulai surut sehingga menimbulkan antrean kendaraan di ruas jalan depan Mapolda Papua di Jayapura, khususnya arah keluar menuju kota.(*)
Editor: Ruslan Burhani
Sumber http://m.antaranews.com/berita/420484/12-orang-tertimbun-longsor-di-jayapura?cid=dlvr.it

Saturday, February 22, 2014

Mimpi TKI yang Merantau ke Korsel: Pulang Bawa Duit Rp 500 Juta


Menjadi Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang ditempatkan di luar negeri terkadang menjadi dambaan oleh beberapa orang di Indonesia.
Tidak untuk mencari pengalaman, namun keinginan itu berlandaskan karena mereka mendambakan penghasilan yang lebih besar jika dibandingkan dengan Indonesia.
Murjiyanto (24) menjadi salah satu TKI yang ditempatkan di Korea Selatan ini mengaku rela bekerja jauh dari keluarga demi mendapatkan gaji besar.
"Ya kalau ditanya pulang pengen bawa uang berapa, ya besok minimal bawa setengah miliar," ungkapnya saat berbincang dengan Liputan6.com,yang ditulis Sabtu (22/2/2014)
Murjiyanto mengungkapkan telah mendapatkan kontrak selama lima tahun dari salah satu perusahaan di Negeri Gingseng itu melalui Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan TKI (BNP2TKI).
Hanya saja sampai sebelum keberangkatannya awal minggu ini, dia mengaku belum ada jenis tugas dan profesi apa yang akan ia jalankan di perusahaan tersebut.
Mimpi membawa pulang uang senilai Rp 500 juta itu ditargetkan karena dalam kontrak kerja yang sudah ditandatanganinya Murjiyanto akan mendapatkan gaji yang cukup menggiurkan.
"Kalau untuk gaji, sesuai kontrak kerja sama gaji pokok itu 1,1 juta won, ya sekitar Rp 12 juta," ceritanya.
Rencananya, kelak uang yang dibawanya pulang ke Indonesia tersebut akan langsung dialokasikan untuk investasi. Investasi yang paling tepat di kampung halamannya di Sragen, Jawa Tengah itu adalah tanah.
"Pengen beli sawah di kampung, mikirnya kan kalau rumah saya kurang tahu investasi bidang rumah, nanti mesti gimana kalau sueah beli," kata pria yang baru pertama kali menjadi TKI ini.
Tidak hanya investasi, Murjiyanto telah memiliki alternatif alokasi dananya selain untuk investasi tanah juga berangan-angan ingin membuka sebuah usaha.
Sekadar informasi, Indonesia mencatatkan sebagai negara terbesar yang menyalurkan tenaga kerjanya ke Korea Selatan pada 2013. Penempatan TKI ini berawal dari kerja sama antara Kementerian Tenaga Kerja Indonesia dan Korea Selatan sejak 2004.
Penempatan tenaga kerja asing (TKA) ke Korea, Indonesia menduduki peringkat pertama dengan jumlah penempatan mencapai 9.387 orang pada 2013.
Tenaga kerja itu meliputi 655 orang TKI kategori sincerity, 7.715 orang TKI baru, dan 1.107 orang TKI dari seleksi program khusus CBT (Computer Based Test). (Yas/Ndw)
Sumber LIPUTAN6.COM

Pastika Minta Kematian TKI Bali Diusut Tuntas

Denpasar (Antara Bali) - Gubernur Bali Made Mangku Pastika meminta kasus kematian Tenaga Kerja Indonesia Nyoman Gede Bagiada, yang bekerja di kapal pesiar Constellation I saat berlayar di perairan Selat Yucatan dapat diusut tuntas.
"Indikasinya bunuh diri, tetapi saya kira harus ada penelitian dan penyelidikan. Kita tidak bisa terima begitu saja, apalagi di tengah lautan. Bisa saja dibunuh orang," katanya usai menggelar simakrama atau temu wicara bulanan dengan masyarakat, di Denpasar, Sabtu.
Pihaknya akan terus berkoordinasi intensif dengan Kementerian Luar Negeri dan meminta agar penyebab kematian TKI asal Mengwi, Kabupaten Badung, Bali itu diusut tuntas serta berkomitmen untuk berupaya maksimal membantu warga Bali yang tersangkut masalah di luar negeri
"Kami akan urus sejauh mungkin kita mampu. Pendampingan kami lihat dulu, pemerintah pusat juga sudah melakukan, paling tidak kita peduli dan bertanya ada apa sesungguhnya," ujar Pastika.
Yang jelas, mantan Kapolda Bali itu tidak mau jika kasus tersebut dianggap selesai begitu saja dan ia juga menyampaikan keprihatinan yang mendalam atas tewasnya Bagiada.
Sebelumnya Kepala Balai Pelayanan, Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia BP3TKI di Denpasar I Wayan Pageh mengatakan terkait tewasnya Nyoman Bagiada, pihaknya telah melakukan koordinasi dengan Kementerian Luar Negeri RI dan telah dilakukan pencarian oleh petugas pemantau laut Amerika Serikat, namun tidak ditemukan.
Menurut dia berdasarkan laporan yang diterima dari Kepolisian Fort Lauderdale, Florida, dan ditembuskan kepada Kementerian Luar Negeri RI, kejadian tersebut diketahui terjadi pada 29 Januari 2014 sekitar pukul pukul 02.00 dini hari waktu setempat saat kapal pesiar tersebut berlayar di perairan Selat Yucatan, atau di antara perairan Meksiko dan Kuba, sekitar 300 mil dari Amerika Serikat.
Dari keterangan yang diterima pihak BP3TKI dari Kementerian Luar Negeri RI tertanggal 12 Februari 2014 itu, disebutkan bahwa berdasarkan penyelidikan pihak kepolisian setempat, pria yang bekerja di bagian juru masak itu sengaja menceburkan diri ke laut yang terekam langsung kamera pengawas atau "closed circuit television" (CCTV).
Dari surat Kemenlu RI dengan nomor 03180/WN/02/2014/65 dan ditandatangani Direktur Perlindungan WNI dan BHI, Tatang Budhie Utama Razak itu disebutkan bahwa pihak kepolisian dari US Coast Guard, jasad pria dari Banjar Serangan, Desa Mengwi, Kabupaten Mengwi itu tidak ditemukan mengingat ia terjun dari ketinggian sekitar 45 meter dan kemungkinan terhisap gelombang akibat baling-baling kapal.
Bagiada sengaja menceburkan diri diduga akibat tekanan batin karena penyakit diabetes yang diidapnya dan tidak tidak mendapat biaya cuti pulang dari perusahaannya bekerja, Royal Carribbean Cruises Ltd (RCCL) untuk menjenguk keluarganya di Bali. Hal tersebut juga diperkuat oleh teman-temannya. (LHS)
Sumber ANTARA News

Friday, February 21, 2014

Usut Kematian Anita Br Hutauruk, Apa Susahnya Menarik Semua TKI Indonesia dari Malaysia ?


Puluhan pengunjukrasa menuntut pengusutan kematian Anita Purnama Br Hutauruk di kantor Kosulat Jeneral Malaysia Jalan Diponegoro Medan, Jumat pagi (21/2/2014). (Foto: MartabeSumut)
Medan
Pemerintah Indonesia melalui Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR RI) harus serius mengusut tuntas kasus kematian Tenaga Kerja Indonesia (TKI) asal Kota Binjai Sumatera Utara (Sumut) Anita Br Hutauruk. Sebab, sudah terlalu banyak tragedi kemanusiaan yang selalu memposisikan bangsa Indonesia tidak memiliki martabat. Bila perlu, Presiden dan DPR RI patut sepakat menarik semua TKI yang bekerja di negara jiran tersebut.
Permintaan itu dilontarkan puluhan demonstran berbendera Laskar Merah Putih Sumatera Utara saat berunjukrasa ke kantor Konsulat Jeneral Malaysia di Jalan Diponegoro Medan, Jumat pagi (21/2/2014). Pantauan MartabeSumut di lokasi aksi, puluhan orang yang datang tampak berteriak-teriak dengan mengeluarkan kata-kata kecaman terhadap Malaysia. "Usut kematian Anita, mau berapa banyak lagi kasus kemanusiaan yang membuat Indonesia tidak berharga di mata Malaysia, apa terlalu susah Presiden dan DPR RI mengeluarkan kebijakan penarikan semua TKI dari Malaysia dengan menginstruksikan gubernur, bupati dan walikota se-Indonesia menciptakan lapangan kerja," teriak demonstran. Sementara beberapa karton bertuliskan kalimat kesal bernuansa hujatan semisal: "Ganyang Malaysia, usut tuntas kematian Anita Purnama Br Hutauruk, hargai kedaulatan NKRI".
Tiga Tuntutan
Terpisah, Koord Aksi MHA Siregar, yang dikonfirmasi MartabeSumut, menjelaskan, pihaknya datang ke Konsulat Jeneral Malaysia menyuarakan 3 tuntutan. Diantaranya; menuntut pemerintah Malaysia meminta maaf kepada rakyat Indonesia, menuntut polisi Malaysia dan Polri mengungkap tuntas kasus kematian Anita Purnama Br Hutauruk dan menuntut dilakukannya penindakan tegas secara hukum terhadap pihak-pihak yang bertanggungjawab atas kematian Tenaga Kerja Wanita (TKW) Indonesia. "Sudah tak terhitung lagi jumlah TKI kita khususnya TKW yang disiksa bahkan dibunuh. Kenapa Presiden RI dan DPR RI rela bangsa Indonesia direndahkan, diremehkan serta dipecundangi terus," sesalnya bertanya. Siregar berharap, Presiden SBY dan DPR RI secepatnya mengeluarkan kebijakan luar biasa yang bertujuan membuat Malaysia benar-benar kapok. "Buatlah mereka kapok, buatlah Indonesia disegani dan bukan dipecundangi," ingatnya. Selang 15 menit berunjukrasa, 5 orang perwakilan massa diterima di dalam kantor Konjen Malaysia. Masih berdasarkan pengamatanMartabeSumut, aksi unjukrasa mengakibatkan kondisi ruas Jalan Diponegoro mengalami sedikit kemacetan. Seperti diketahui, peristiwa ironis kembali dialami TKW Indonesia asal Binjai Sumut Anita Purnama Br Hutauruk. Betapa tidak, beberapa waktu lalu mayatnya ditemukan membusuk dalam peti mati yang terapung di perairan Indonesia Provinsi Riau.(MS/GREVIN)
Sumber
MartabeSumut

TKI Bali Terjerat Kasus Kriminal Didampingi Pengacara Amerika

Denpasar (Antara Bali) - Tenaga Kerja Indonesia asal Buleleng, Bali, Ketut Pujayasa (28) yang terjerat kasus dugaan penganiayaan dan pemerkosaan di Florida, Amerika Serikat didampingi oleh pengacara dari negara adidaya itu
"Kami telah membicarakan dengan perwakilan Konsulat Jenderal di Houston dan mereka (perusahaan) telah menyediakan pengacara," kata Kepala Balai Pelayanan Penempatan dan Perlindungan TKI (BP3TKI) di Denpasar, I Wayan Pageh,
Menurut dia, pemerintah Amerika Serikat telah menunjuk seorang pengacara yakni Chantel R. Doakes dari sebuah kantor pembela publik di kota Fort Lauderdale,
Pageh menyebutkan bahwa pria yang telah bekerja di kapal pesiar sejak tahun 2012 di MS Nieuw Amsterdam Holland America itu merupakan tenaga kerja Indonesia yang legal dan memiliki kartu TKI luar negeri dengan nomor 51708132006850001.
Sebelumnya pihak BP3TKI telah berkoordinasi dengan pihak agen yang mengirim pria yang ditempatkan dibagian tata hidangan itu yakni PT Sumber Bakat Insani dan Kesatuan Pelaut Indonesia (KPI) untuk penanganan termasuk dengan pihak KJRI di Houston, Texas.
Dia menjelaskan bahwa Ketut merasa dihina dengan kata-kata kasar oleh seorang tamu wanita berusia sekitar 31 tahun berkewarganegaraan Amerika Serikat pada Jumat (14/2) saat ia akan mengantarkan sarapan pagi kepada wanita itu dalam pelayaran pesiar di perairan Roatan, Honduras.
Karena tidak terima dengan kata kasar itu, dari pemberitaan sejumlah media "online" di Amerika Serikat disebutkan bahwa ia kemudian memasuki kamar tempat tamu itu menggunakan kunci induk dan menunggu wanita tersebut di dalam kamarnya.
Kemudian diberitakan bahwa Ketut menganiaya tamunya dan diduga melakukan pemerkosaan. "Saat diinterogasi oleh petugas, ia (Ketut) telah mengakui perbuatannya," ucap Pageh.
Ketut telah ditangkap oleh petugas pengamanan Amerika Serikat saat kapal pesiar super besar itu merapat di Port Everglades pada Minggu (16/2) dan ditahan di Penjara Broward County di Fort Lauderdale, Florida. (DWA)
Sumber http://m.antarabali.com/berita/48921/tki-bali-terjerat-kasus-kriminal-didampingi-pengacara-amerika

TKI Tewas Ceburkan Diri Saat Berlayar


Denpasar – Seorang Tenaga Kerja Indonesia asal Mengwi, Kabupaten Badung, yang menjadi anak buah kapal pesiar Constellation I Nyoman Gede Bagiada dikabarkan tewas dengan cara menceburkan diri saat berlayar dan kejadian itu terekam dalam kamera pengawas.
“Kami telah melakukan koordinasi dengan Kementerian Luar Negeri RI dan telah dilakukan pencarian oleh petugas pemantau laut Amerika Serikat, namun tidak ditemukan,” kata Kepala Balai Pelayanan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia BP3TKI di Denpasar I Wayan Pageh, Jumat.
Menurut dia, berdasarkan laporan yang diterima dari Kepolisian Fort Lauderdale, Florida, dan ditembuskan kepada Kementerian Luar Negeri RI, kejadian tersebut diketahui terjadi pada 29 Januari 2014 sekitar pukul pukul 02.00 dini hari waktu setempat saat kapal pesiar tersebut berlayar di perairan Selat Yucatan, atau di antara perairan Meksiko dan Kuba, sekitar 300 mil dari Amerika Serikat.
Dari keterangan yang diterima pihak BP3TKI dari Kementerian Luar Negeri RI tertanggal 12 Februari 2014 itu, disebutkan bahwa berdasarkan penyelidikan pihak kepolisian setempat, pria yang bekerja di bagian juru masak itu sengaja menceburkan diri ke laut yang terekam langsung kamera pengawas atau “closed circuit television” (CCTV).
Dari surat Kemenlu RI dengan nomor 03180/WN/02/2014/65 dan ditandatangani Direktur Perlindungan WNI dan BHI, Tatang Budhie Utama Razak itu disebutkan bahwa pihak kepolisian dari US Coast Guard, jasad pria dari Banjar Serangan, Desa Mengwi, Kabupaten Mengwi itu tidak ditemukan mengingat ia terjun dari ketinggian sekitar 45 meter dan kemungkinan terhisap gelombang akibat baling-baling kapal.
Berdasarkan penyelidikan, ia sengaja menceburkan diri diduga akibat tekanan batin karena penyakit diabetes yang diidapnya dan tidak tidak mendapat biaya cuti pulang dari perusahaannya bekerja, Royal Carribbean Cruises Ltd (RCCL) untuk menjenguk keluarganya di Bali. Hal tersebut juga diperkuat oleh teman-temannya.
Pihak Konsulat Jenderal RI di Houston, Texas juga telah melakukan koordinasi kepada pihak RCCL untuk meminta tanggung jawab perusahaan untuk segera memebritahukan pihak keluarga dan terkait kompensasi yang diberikan kepada ahli waris.
Pihak RCCL sendiri tengah menyelesaikan dokumen yang dibutuhkan untuk pengeluaran dan pengiriman kompensasi kepada ahli waris.
BP3TKI Denpasar sendiri mengetahui kejadian itu dari surat elektonik PT Ratu Oceaniaraya tertanggal 3 Februari 2014 dan surat dari PT Cipta Wira Tirta mengenai informasi hilangnya anak buah kapal dari Pulau Dewata. (SB-ant) sumber SULUHBALI.CO

Moratorium TKI ke Arab Saudi tetap berlaku


Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Muhaimin Iskandar (kanan) dan Menteri Tenaga Kerja Arab Saudi Adiel M Fakeih, menandatangani naskah kerja sama tentang penempatan dan perlindungan tenaga kerja Indonesia (TKI) sektor 'domestic worker', di Riyadh, Arab Saudi, Kamis (20/2). Penandatanganan perjanjian juga memberikan kepastian hukum bagi pengguna jasa maupun TKI, sekaligus memberikan kepastian jaminan perlindungan bagi TKI yang bekerja pada pengguna jasa. (FOTO ANTARA/Ayub/ho)
Jakarta (ANTARA News) - Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Kemnakertrans) memastikan bahwa moratorium penempatan Tenaga Kerja Indonesia (TKI) sektor domestik ke Arab Saudi masih tetap berlaku paska penandatanganan perjanjian bilateral antara kedua negara pada Rabu (19/2) lalu.
"Kami tegaskan sampai saat ini status moratorium penempatan TKI sektor domestik ke Arab Saudi tetap berlaku sehingga penempatannya belum diperbolehkan" kata Sekjen Kemnakertrans, Abdul Wahab Bangkona, di Jakarta, Jumat.
Dinas Tenaga Kerja diseluruh Indonesia diminta untuk meningkatkan pengawasan sebagai antisipasi adanya oknum yang mencoba untuk menyelundupkan TKI sektor domestik ke Arab Saudi.
Abdul Wahab mengatakan penempatan TKI sektor domestik ke Arab Saudi belum bisa dilakukan karena masih menunggu pemenuhan poin-poin perjanjian bilateral tersebut oleh kedua belah pihak.
Setelah penandatanganan perjanjian tersebut makaJoint Working Committee(JWC) dari kedua negara akan segera melakukan pertemuan lanjutan untuk membahas sistem, mekanisme, dan persyaratan serta standar perjanjian kerja.
"Moratorium TKI ke Arab Saudi akan tetap berlaku sampai tercapainya sistem, mekanisme, dan persyaratan serta standar perjanjian kerja yang lebih baik dalam memberikan jaminan perlindungan dan pencapaian kesejahteraan TKI," kata Abdul Wahab.
Poin-poin perjanjian yang harus disepakati dalam standar perjanjian kerja antara lain memuat jenis pekerjaan dan jam kerja, tempat kerja, hak dan kewajiban bagi pengguna jasa dan TKI, gaji dan cara pembayarannya, hari libur sehari dalam seminggu dan cuti serta jangka waktu, perpanjangan dan penghentian perjanjian kerja.
Selain itu, poin-poin perjanjian kerja juga mencakup pemenuhan hak-hak TKI dalam penyediaan akses komunikasi, paspor dipegang TKI, asuransi dan perawatan kesehatan, kontrol terhadap biaya penempatan, sistemonlinedalam rekrutment dan penempatan, petunjuk penempatan dan perlindungan TKI, mekanisme bantuan 24 jam (call center) dan repatriasi.
"Pencabutan moratorium penempatan TKI sektor domestik ke Arab Saudi akan ditetapkan kemudian setelah pemerintah Indonesia dan Arab Saudi beserta semua stakeholder (pemangku kepentingan) dapat menjalankan poin-poin perjanjian dan menyepakati seluruh sistem, mekanisme dan persyaratan," kata Abdul Wahab.
(A043)
Editor: Ella Syafputri
Sumber ANTARA News

Plus-Minus Kepemimpinan Wali Kota Risma


TEMPO.CO, Surabaya - Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini dikenal sebagai sosok pemimpin yang selalu menjalankan tugasnya dengan baik. Selain itu, sekretaris organisasi masyarakatPaguyuban Arek-arek Jatim (Pagar Jati), Zainul Fadli, mengatakan Risma juga "tahan banting".
"Bu Risma ya seperti itu orangnya jika dilihat dari kerjanya selama ini," kata Fadli ketika dihubungiTempo, Senin, 17 Februari 2014.
Menurut Fadli, kekurangan Risma adalah terlalu banyak melakukan pencitraan melalui media massa. Selain itu, kata Fadli, Risma terkesan membuat janji yang terlalu muluk. Fadli mencontohkan, Risma sempat mengatakan telah menyiapkan anggaran sebesar Rp 2,5 miliar untuk para pengamen jalanan Surabaya.
"Sekali manggung, mereka mendapat sekitar Rp 2 juta. Tapi nyatanya mereka pernah mengatakan ke saya bahwa sama sekali belum pernah mendapatkan uang sebesar itu dari Risma," kata Fadli.
Adapun Dadik Risdaryanto, Ketua DPC Partai Demokrat Surabaya, mengatakan Risma merupakan sosok wali kota bertipe pekerja keras yang memiliki visi dan sangat ingin bersentuhan langsung dengan masyakarat Surabaya.
Namun, menurut dia, Risma mempunyai beberapa kekurangan. "Risma itu terlalu mendominasi. Selama ini dia yang sering muncul tetapi yang lain tidak. Ini kan bisa berdampak jelek bagi regenerasi kepemimpinan di Surabaya," kata Dadik.
Dadik menambahkan, kemampuan berkomunikasi Risma tergolong buruk. Selama ini, kata Dadik, tak ada komunikasi dalam bentuk apa pun antara dirinya sebagai ketua partai politik dan Risma. "Padahal wali kota itu kan jabatan politis. Seharusnya ada komunikasi politik dengan partai-partai di Surabaya," katanya.
Risma, yang memimipin Surabaya sejak Oktober 2010, kini dilanda tekanan sejumlah kekuatan politik di ibu kota Jawa Timur itu. Salah satu tekanan justru datang dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) yang mengajukannya sebagai calon wali kota tiga tahun silam. (baca: Siapa Menggasak Surya-1
Partai ini menyorongkan Wisnu Sakti Buana, Ketua PDIP Surabaya, sebagai wakil wali kota pengganti tanpa mendiskusikannya terlebih dahulu dengan Risma. Lebih dari sekadar tak cocok, diduga ada kepentingan bisnis di balik penetapan ini.
Risma menyatakan sama sekali tidak jadi masalah baginya jika harus mundur. “Saya sudah berikan semuanya,” kata satu dari tujuh kepala daerah terbaik pilihanTempo dua tahun silam ini. “Capek sayangurusmereka, yang hanya memikirkan fitnah, menang-menangan, sikut-sikutan.” Ketika ditanya siapa yang dimaksud dengan “mereka”, ia tak menjawab. (baca: Diisukan Mundur, Risma: Ndak..Ndak..
Berita terkait ↓
1. Alasan Risma Tak Pernah Pakai Pengawal Pribadi

2. Wali Kota Risma Terancam Dicekik dan Dibunuh
3. Wali Kota Tri Rismaharini Siap Mundur

4. Wali Kota Risma Bakal Panggil Seluruh Karyawan KBS

Thursday, February 20, 2014

Hujan es landa sebagian wilayah Surabaya



Surabaya (ANTARA News) - Prakirawan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Juanda, Teguh Tri Susanto, mengatakan hujan es melanda sebagian wilayah di Surabaya akibat awan rendah "cumulus nimbus" berlapis yang kurang sempurna.
"Hujan es ini terjadi di daerah Jalan Ahmad Yani ke arah Barat sekitar 5--10 menit, kemudian akan kembali normal seperti hujan pada umumnya," katanya kepada ANTARA melalui seluler, Kamis.
Menurut dia, awan rendahcumulus nimbusitu terbentuk menjelang hujan dengan ketinggian lebih dari 10 ribu kaki di atas "freezing level" di antara suhu baru yang mencapai titik nol derajat Celcius.
Ia menjelaskan proses terjadinya awan rendahcumulus nimbusitu karena kondensasi uap air lewat dingin yang tidak sempurna di atmosfer pada lapisan di atas "freezing level", sehingga terbentuklah pengembunan mendadak, lalu menjadi es.
"Biasanya ukuran es yang dihasilkan relatif kecil karena es akan meleleh setelah jatuh ke tanah, namun apabila terkena warga yang berada di luar rumah akan terasa sakit," katanya.
Ia menjelaskan, hujan es yang terjadi sekitar pukul 17.20 WIB tersebut biasanya terjadi di dataran tinggi seperti pegunungan dengan pertumbuhan awan tersebut secara vertikal dengan luasan area horisontalnya sekitar 3--5 km.
Senada dengan itu, prakirawan BMKG Maritim Perak, Eko Prasetyo, menjelaskan terjadinya hujan es tersebut dikarenakan endapan atmosfer yang turun akibat suhu relatif hangat sehingga tidak semua mencair dengan sempurna.
"Terjadinya hujan es tersebut juga bisa dikarenakan endapan atmosfer yang turun karena suhu relatif hangat sehingga tidak semua mencair dengan sempurna dan hujan es tersebut cenderung tidak berbahaya," katanya.
Fakta itu dibenarkan warga Wonocolo, Surabaya, M Afif. "Menjelang maghrib, di depan rumah sempat ada butiran es setelah hujan angin, saya senang, karena saya bisa memilih es kecil-kecil di depan rumah," katanya.
Informasi dari sumber lain menyebutkan hujan es melanda kawasan Ketintang, Jalan Ahmad Yani, Wonokromo, Wonocolo, Jemursari, Rungkut, dan sekitarnya.
(KR-FQH)
Editor: Ella Syafputri
Sumber ANTARA News

Miris: Demi SBY, Pemkot Batu “Pinjam Pengungsi”


Tampak para pengungsi letusan Gunung Kelud, tidur nyenyak
Kunjungan SBY ke posko pengungsian korban bencana letusan Gunung Kelud di GOR Ganesa Kota batu (18/02/14) menuai kritik dan banyak kejanggalan. Selain banyak bendera Partai Demokrat yang tiba-tiba bertebaran, ratusan pengungsi juga harus direpotkan, karena demi kedatangan SBY, mereka dipindahkan dari beberapa posko untuk dikumpulkan di Posko GOR Ganesa.
“Haanya demi SBY, tempat kami mengungsi di SD-K dan SMP-K didatangi petugas dari Dinas Pemerintah Kota Batu, misi kedatangan petugas itu adalah untukngebonalias pinjam pengungsi untuk dibawa ke gedung pengungsian di GOR Ganesa (dekat alun-alun Kota Batu), dan Taman Wisata terkenal di Batu yang malam itu juga menjadi tempat pengungsian.” Papar Edi, salah satu pengungsi dari Kecamatan Ngatang Malang.
Dikatakan pula oleh petugas itu (nanti kalau sudah dijenguk SBY) pengungsi akan dikembalikan lagi ke sini lagi. Mendengar ini pengurus SD dan SMP yang ketempatan pengungsi Gunung Kelud keberatan karena ini menyangkut keselamatan nyawa manusia yang perlu ditolong, sehingga hal itu (memindah-mindahkan pengungsi) tidak perlu dilakukan.
Selain “meminjam pengungsi”, kedatangan petugas itu juga akan meminjam toiletknock down untuk dibawa ke pengungsian di GOR Ganesa, tetapi lagi-lagi permintaan itu tidak dikabulkan, karena pengurus di SD/SMP-K juga dalam status dipinjami.
Ternyata yang dijadikan komoditas itu bukan hanya TKI atau buruh migran, melainkan juga pengungsi. Hanya untuk memperlihatkan bahwa mereka mengurus banyak pengungsi saja, Pemkot Batu harus “ngebon” alias meminjam pengungsi dari daerah lain. Inilah Indonesia banyak pejabat yang menjadi penjilat dan mencari muka kepada atasannya walaupun itu harus mengorbankan masyarakat.
Salam,
EP – Juragan pasir Ngantang
Sumber http://kelud.buruhmigran.or.id/02/19/miris-demi-sby-pemkot-batu-pinjam-pengungsi/

Isak Tangis Ibunya Karti, TKW Yordania yang tak ada kabar beritanya


Kurang lebih sepuluh tahun
yang lalu di perkampungan
daerah Tangerang tepatnya di
kampung Pulo Desa Cijeruk RT/
RW 001/001 Kec. Mekar Baru
Tangerang banten, ada seorang
anak gadis yang rela
meninggalkan kedua orang
tuanya untuk pergi ke Negara
orang dengan dalih untuk
merubah nasib dan memperbaiki
ekonomi keluarga.
Karti binti Kartani, itulah
namanya. dia berangkat menjadi
TKW ke Yordania pada tahun
2004 dengan Nomor Pasport AH
414949. Pada Tahun 2005 Karti
pernah menghubungi keluarga
lewat telepon milik tetangga. dia
juga pernah mengirimkan uang
lewat cek/wesel post pada Tahun
2006. Karena orang tuanya tidak
tahu, maka wesel post itu
didiamkan saja. Baru pada Tahun
2007 hal itu ditanyakan kepada
keluarganya yang lebih
mengetahui. Tetapi karena wesel
post sudah Expaired maka tidak
bisa dicairkan. Sejak Tahun 2008
sampai dengan sekarang, Karti
tidak ada pulang dan tidak ada
kabarnya lagi. Keluarga
berharap sekali bisa
mendapatkan kejelasan
kabarnya.
berbagai upaya telah dilakukan
untuk mendapatkan kabar
tentang anaknya. Namun hingga
kini, sepuluh tahun telah berlalu,
tak ada kejelasan kabar tentang
nasibnya. Hanya ucapan terahir
ketika hendak berangkat yang
selalu terngiang di benak
Ibunya.
"Bu kalau nanti adek mau sunat
tunggu karti pulang dari jordan
biar bisa di rayain..." kata Karti
ketika hendak pergi
meninggalkan keluarganya.
Adeknya kini sudah tumbuh
dewasa, namun Karti tak pulang-
pulang juga.
Raut wajah kedua orang tua
Karti tampak sendu,
mencerminkan sebuah
pengharapan. Mereka sangat
menanti kedatangan Anaknya
yang sekian lama entah kemana.
Do'a tak henti-hentinya mereka
Panjatkan agar Tuhan
melindungi anaknya dan bisa
kembali ke Keluarga dalam
keadaan baik-baik saja. Setiap
kali ada Mobil Travel yang
masuk kekampungnya, Ibunya
selalu bergegas berlari keluar
rumah untuk melihat siapa yang
pulang. Dalam hati berharap
bahwa yang Karti Pulang.
Namun selalu kekecewaan yang
selalu mereka dapatkan,
Linangan air matapun
berjatuhan.
Sesekali ketika Bu Jumi ibunya
Karti teringat anaknya, hanya
isak tangis yang bisa sedikit
mengobati kegundahan hatinya.
"Karti, Kapan kau pulang nak?
kau disana sehat-sehat saja kan
nak...! ibu sangat
merindukanmu. sekiranya kau
masih hidup kenapa kau tak
kembali nak? kalau Kau sudah
berpulang, kenapa tak ada
kabar berita kematianmu nak?"
sambil berlinang air mata, Ibu
Jumi merancau sendiri.
Entah sudah berapa banyak
linangan air mata yang sudah
ditumpahkan Ibu Jumi selama
sepuluh tahun jika diukur
dengan liter.
Sekiranya ada sahabat yang
pernah mengenal atau
mengetahui kabarnya, Mohon
Inbok ke TKI Belajar Berkarya.
Kalau diantara sahabat ada yang
punya koneksi ke pejabat terkait,
mohon bantuannya untuk
disampaikan. Agar supaya Pak
Kartani dan Bu Jumi (Kedua
orang tua Karti) bisa
mendapatkan kejelasan kabar
anaknya.
Mohon Do'anya semoga Pak
Kartani dan Ibu diberikan
kesabaran dan ketabahan dalam
menghadapi Cobaan ini. Semoga
melalui tulisan ini mereka bisa
mendapatkan kejelasan kabar
berita anaknya. Aamiin....
Mohon bantuannya juga untuk
di Share...
Ditulis oleh Bang Tono
berdasarkan keterangan
Bpk Ahmad Manan

Makam TKI Asal Binjai Dibongkar Untuk Otopsi

Binjai. Guna mencari tahu kepastian penyebab kematian TKI asal Kota Binjai,Sumatera Utara, Nita Boru Hutahuruk, yang jenazahnya ditemukan oleh Polairut Polda Riau beberapa waktu lalu, Polda Riau bekerjasama dengan polres Binjai, Kamis (20/2), membongkar kembali makam korban. Pembokaran makam ini dilakukan untuk kebutuhan otopsi dan penyelidikan lebih lanjut. Lihat video dihttp://youtu.be/03NYhXFP5n8
Editor: Imam Suwandi
Sumber Metrotvnews.com

Tak Ahli, Buruh Lebih Baik Kerja di Tanah Air daripada Jadi TKI


Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) menyarankan buruh Indonesia yang tak memiliki keahlian untuk bekerja saja di tanah air ketimbang harus mengais rezeki di negeri orang.
Pernyataan ini menanggapi kenaikan upah minimum yang ternyata dapat memperlambat penyerapan tenaga kerja, sehingga ikut mengerek tingkat pengangguran dan kemiskinan.
Ketua Umum Apindo, Sofjan Wanandi mengungkapkan, pemerintah menganggap bahwa seluruh negara harus menghapus upah murah dalam sistem penggajian buruh, termasuk di Indonesia.
"Pemerintah cuma lebih melihat secara politik dan memandang memang tidak ada lagi di dunia ini buruh murah. Tapi kan harus disesuaikan dengan kondisi kita tergantungskill. Kalau tidak punya, bukankah lebih baik kerja di sini daripada jadi TKI atau budak di negara lain," tegas dia di JCC, Kamis (20/2/2014).
Pemerintah, tambah Sofjan, hanya memberikan janji berupa kesempatan kerja tanpa berupaya merealisasikannya. "Pemerintah boleh bikinstatement-statementbagus tapi tidak dikasih kerjaan. Bayangkan dari 2,5 juta orang (pengangguran) per tahun, sebanyak satu juta orangnya tidak dapat pekerjaan," tutur dia.
Dengan kondisi ini, dia menyebut, pantaslah jika ekonomi Indonesia kesulitan untuk tumbuh 6%. Meski begitu, Sofjan mengakui, ada keunggulan tenaga kerja Indonesia dibandingkan tenaga kerja dari luar negeri.
"Memang upah kita lebih murah, tapi kita lebih unggul, bisa kompetitif. Tapi paling penting tenaga kerja kita pelan-pelan dididik, diberikan pelatihan supaya upah dan produktivitasnya naik," tandas Sofjan.
Sebelumnya, pemerintah mengakui koreksi pertumbuhan ekonomi dari 6% menjadi kisaran 5,8%-6% di tahun ini akan mendorong tingkat pengangguran dan kemiskinan di Indonesia. Hal ini disebabkan karena penurunan kesempatan kerja akibat kenaikan upah minimum.
Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN), Armida Alisjahbana mengatakan, setiap satu persen pertumbuhan ekonomi dapat menyerap sebanyak 200-250 ribu tenaga kerja.
Sayangnya, tambah dia, karena proyeksi pertumbuhan ekonomi yang lebih rendah, tingkat pengangguran di 2014 berada di kisaran 5,7%-6% atau meningkat dari asumsi APBN sekitar 5,7%-5,9%. Sedangkan tingkat kemiskinan dari 9%-10,5% dalam APBN 2014 menjadi 10,54%-10,75%.
"Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) meningkat 6,14% karena penurunan elastisitas kesempatan kerja. Ini merupakan dampak dari kenaikan upah minimun industri padat karya yang sensitif terhadap penciptaan lapangan kerja formal," ungkap Armida.
Penyesuaian upah minimum, lanjutnya, terjadi di beberapa provinsi, kabupaten/kota dan turut mempengaruhi perkembangan industri padat karya. "Tekanan kenaikan upah minimum memberatkan dampak kepada kelompok tertentu kehilangan pekerjaan sebesar 30%," jelas Armida.
Pada 2014, dia menyebut, pemerintah mematok target 800 ribu sampai 1 juta angkatan kerja dengan perekonomian Indonesia yang tercatat sekitar 5,8%-6%. Sementara jumlah kepala keluarga (KK) yang terserap sekitar 1,2 juta-1,3 juta dan TPT berada di kisaran 5,7%-6%.
"Angka ini membaik dari realisasi 2013 dengan pertumbuhan ekonomi 5,78%, namun menyumbang 140 ribu angkatan kerja dengan capaian TPT 6,25%. Diharapkan tingkat pengangguran di 2025 menyusut menjadi 4%-5%," tukas Armida. (Fik/Nrm
Sumber
liputan6.com

Anggota DPR Saweran untuk Selamatkan TKW Satinah


Jakarta - Seorang TKW bernama Satinah divonis mati di Saudi Arabia karena membunuh dan mengambil uang majikannya. Pemerintah Indonesia diharuskan membayar diyat (tebusan) sebesar Rp 21 miliar untuk membebaskan Satinah sebelum tanggal 3 April 2014.
Wakil Ketua DPR RI Pramono Anung telah membicarakan masalah ini kepada pemerintah. Namun pemerintah tidak memiliki anggaran untuk itu.
"Karena ada hukuman terhadap Satinah dan kita disuruh bayar Rp 21 miliar maka teman-teman migrant care berinisiatif bergotong royong mengumpulkan dana untuk saudari Satinah. Jangan dilihat jumlah nyawanya, tapi ini untuk Indonesia," ujar Pramono di kantornya, Senayan, Jakarta Pusat, Kamis (20/2/2014).
Memang permasalahan TKI dan TKW seringkali terkesan kurang mendapat perhatian. Menurut Pramono hal ini harus dihilangkan.
"Kita selalu tergagap-gagap kalau ada TKI mau dihukum kita tak beri perlindungan secara menyeluruh, jangan TKI dibutuhkan hanya kepentingan bisnis saja. Ini kan sebuah kenyataan di mana kita terlambat. Kita baru tergopoh-gopoh kalau ada yang mau dihukum pancung," tutur Pramono.
Pramono kemudian menyumbang dana sebesar Rp 10 juta dan dimasukan ke dalam kotak yang disediakan Migrant Care. Dilanjutkan kemudian sumbangan dari politisi PDIP yang merupakan anggota Komisi IX Rieke Diah Pitaloka.
"Jangan dilihat nominalnya , tapi saya harap masyarakat juga ikut gotong-royong," kata Pramono kemudian.
Sumber
DETIKNEWS
 

Tag

IP

My-Yahoo

Blogger Widget Get This Widget

Histast

Total Pengunjung