BANYUWANGI
– Ratusan mantan buruh migran Banyuwangi, tadi siang kecewa dengan
kedatangan Muhaimin Iskandar, Menteri Tenaga Kerja Transmigrasi (Menakertrans) ke
Banyuwangi. Kekecewaan ratusan mantan buruh migran ini lantaran acara
dialog antara Menteri dengan para mantan buruh migran yang sebelumnya
sudah diagendakan, mendadak berubah menjadi ajang kampanye menghadapi
pilihan legislatif 2014 yang akan datang.
Meski
sebelumnya, sekitar 350 mantan buruh migran itu mengelu-elukan
kedatangan Muhaimin, namun diakhir acara mereka harus menelan pil pahit
kekecewaan. Konsep-konsep pertanyaan yang sebelumnya telah mereka
siapkan untuk ditanyakan langsung kepada Menakertans, akhirnya hanya
bisa dipendam saja. ‘’Saya sangat kecewa sekali dengan kejadian ini.
Saya dan teman-teman itu diundang untuk acara dialog dengan pak Menteri,
lha kok jadinya hanya kampanye dan tidak ada dialog,’’ ungkap Nurul
(23) salah seorang keluarga buruh migran dengan nada kesal.
Sejurus
dengan apa yang diungkapkan Nurul, Khotib (36) warga Desa Sukorejo,
Kecamatan Bangorejo juga mengaku kecewa sekali dengan panitia yang
dinilainya telah membohongi para mantan buruh migran tersebut. Ia yang
datang bersama ratusan mantan buruh migran itu mengaku benar-benar
kecewan atas kebohongan panitia penyelenggara dialog.
‘’Bagaimana
kami tidak kecewa, kami ini datang dengan ihlas karena agendanya memang
dialog dengan Menteri. Bahkan tadi ketika jadwal pertemuannya jam satu
siang dan nyatanya pak Menteri datang pukul 16:45, kami masih tetap
bersabar,’’ terang Khotib didampingi rekan-rekan mantan buruh migran.
Dalam
sambutannya, Muhaimin sempat menyampaikan harapan-harapannya kepada
para buruh migran, namun dalam sambutannya ia justru lebih banyak
menerangkan para calon legislatif yang pada 2014 nanti akan mencalon
diri menjadi wakil rakyat. ‘’Diantara kita ada beberapa calon anggta
DPR, DPRD I dan DPRD II,’’ jelas Muhaimin sembari memperkenalkan nama-nama yang pada 2014 nanti akan mencalonkan diri menjadi anggota dewan.
Bukan
itu saja, Muhaimin juga mengharap dukungan dan doa restu dari para
hadirin agar niat para calon dewan tersebut lancar dan berhasil baik.
Yang membuat para mantan buruh migran lebih kecewa, ungkapan Muhaimin
yang menyatakan mereka yang mencalonkan diri tersebut bukan untuk
menjadi anggota DPR, tetapi ingin memperjuangkan para BMI melalui DPR.
‘’Bedanya, kalau yang lain maju karena ingin menjadi DPR, tetapi mereka
ini ingin memperjuangkan BMI melalui DPR. Untuk itu mohon dukungannya,’’
imbuh Muhaimin dalam sambutannya.
Diketahui,
para mantan buruh migran Banyuwangi diundang menghadiri dialog dengan
Menakertans di Pondok Pesantren Baitussalam, Dusun Simbar, Desa Tampo,
Kecamatan Cluring. Para Buruh Migran ini datang ke lokasi sesuai dengan
undangan yang mereka terima yakni sekitar pukul 13:00. Namun mereka
masih harus menunggu rombongan Menakertans, hingga pukul 16:45.
Kekecewaan
para mantan buruh migran ini meluap, ketika Muhaimin menutup
sambutannya tanpa memberi kesempatan dialog dengan mantan buruh migran.
Meski Mariyatul Qibtiyah, ketua panitia penyelenggara menyampaikan
permintaan maaf atas insiden ini, namun para mantan buruh migran sudah
terlanjur kecewa tersebut memilih tetap meninggalkan tempat dan tidak
mengindahkan permintaan maaf tersebut.
Sementara
itu, Wawan Kuswanto, Ketua SBMI (Serikat Buruh Migran Indonesia) Cabang
Banyuwangi mengaku kecewa dengan panitia juga Menakertans yang
dinilainya telah melakukan pembohongan publik. Itu disampaikannya Wawan,
usai menghadiri acara dialog yang ternyata tidak ada dialog tersebut.
‘’Apapun
alasannya, kami sulit bisa menerima penjelasan panitia. Karena selain
dalam undangan diagendakan acara dialog, para undangan yang bukan mantan
buruh migranpun mengertinya ya acara dialog antara Menakertans dengan
buruh migran.Tapi kenyataannya kan tidak ada acara dialognya. Kok malah
jadi ajang kampanye,” ungkap Wawan jengkel. (Bahrul Ulum) SUMBER http://ow.ly/jr38I