BANYUWANGI, suaramerdeka.com - Kepala Badan Nasional
Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) Moh Jumhur
Hidayat kagum atas solidaritas dan jiwa sosial para TKI sehingga bisa
membangun yayasan dan sekolah senilai Rp 600 juta.
Kekaguman itu
disampaikan Jumhur saat meresmikan Yayasan Baitussalam yang didirikan
oleh TKI di Kecamatan Cluring, Kabupaten Banyuwangi, Jatim, Minggu
(23/6).
Peresmian itu sekaligus membuka pengoperasian Sekolah
Menengah Pertama Nahdlatul Ulama (SMP NU) Baitussalam yang berada di
sebelah yayasan yang terletak di Desa Tampo. Puluhan anak sudah
mendaftar untuk menjadi siswa di sekolah yang menjalankan program
unggulan ilmu Alquran, Bahasa Arab, dan Bahasa Inggris.
"Hebat, saya kagum dan ini salah satu bukti bahwa TKI sangat bermanfaat bagi kemajuan daerah," katanya.
Jumhur
berharap yayasan tersebut tak hanya bergerak dalam kegiatan pendidikan
dan sosial tetapi juga pemberdayaan ekonomi untuk meningkatkan
kesejahteraan masyarakat. "BNP2TKI ada program pemberdayaan TKI purna,
sudah ada jaringan untuk memasarkan berbagai produksi TKI purna,"
katanya.
Pembangunan yayasan dan sekolah yang menelan dana sekitar
Rp 600 juta itu dibiayai oleh para TKI asal Banyuwangi yang pernah
bekerja di Taiwan. Biayanya terkumpul dari iuran dan zakat para TKI
sekaligus untuk mendapatkan kenang-kenangan dari hasil kerja mereka
selama di luar negeri dengan memiliki gedung sekolah dan yayasan yang
bermanfaat bagi masyarakat sekitar.
Kepala BNP2TKI atas nama
pribadi juga menyerahkan bantuan dana untuk membantu kegiatan yayasan
dan sekolah. Sebelum meresmikan yayasan itu, Kepala BNP2TKI menghadiri
pengajian akbar dan istighotsah Ihsaniyyah di pondok pesantren
Baitussalam pimpinan KH Shoheh Mansyur.
Dalam pengajian yang
diadakan dalam peringatan Nisfu Syaban dan menjelang Ramadan tersebut,
Jumhur juga memberikan bantuan untuk sejumlah santri yang telah hafiz
(hafal) Alquran.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)