http://infobmi.blogspot.com/. Powered by Blogger.

Sunday, April 6, 2014

KalSel Tinjau Pengiriman TKI

BANJARMASIN - Masih maraknya
kasus Tenaga Kerja Indonesia
(TKI) yang bermasalah di luar
negeri dikhawatirkan akan
kembali terjadi. Kepala Dinas
Tenaga Kerja dan Transmigrasi
(Disnakertrans) Provinsi Kalsel
Antonius Simbolon menyatakan,
ke depan Kalsel akan
mengurangi pengiriman TKI
tanpa skill.
"Adanya kasus-kasus tentu jadi
perhatian kita, makanya kita
akan kurangi pengiriman TKI
unskill," katanya kepada Radar
Banjarmasin, kemarin.
Menurut pria yang akrab disapa
Anton ini, saat ini TKI Kalsel
sudah tersebar setidaknya di lima
negara yakni Arab Saudi,
Malaysia, Singapura, Qatar, dan
Hongkong. Dari lima negara
tersebut, jumlah TKI Kalsel
paling banyak ada di Arab Saudi.
"Arab Saudi paling banyak. Tapi
sejak beberapa tahun ini kan
secara nasional ada moratorium,
kita juga ikuti aturan ini,"
ujarnya.
Khusus untuk TKI yang
bermasalah di luar negeri, Anton
menjelaskan Arab Saudi menjadi
negara dengan TKI Kalsel paling
banyak bermasalah. Anton
mencatat, ada 7 orang TKI asal
Kalsel yang bermasalah hukum.
"Saya dengar terakhir sedang
negosiasi. Pemaafan dari
keluarga sudah mengarah
kesana tapi karena keluarga
korban masih kecil jadi perlu
proses," terang Anton.
Ditambahkan Anton, pihaknya
mengupayakan agar pemberian
maaf diberikan keluarga kepada
para warga negara Kalsel yang
bermasalah hukum. Jika
pemberian maaf diberikan maka
diupayakan diyat atau uang
pengganti bisa dikurangi.
"Kemungkinan bisa negosiasi. Ini
kemenlu yang tangani. TKI kita
kan bukan terbukti pembunuhan
berencana. TKI Kalsel hanya
membela diri dan sudah ditahan
5 tahun lagi, artinya kalau sudah
vonis nanti kemungkinan bebas,"
harapnya.
Anton dan Sekdaprov Kalsel
Muhammad Arsyadi dan Asisten
I Suharjo sendiri akhir Desember
lalu baru saja dari Jeddah.
Ketiganya memantau langsung
penyelesaian kasus 7 warga
negara Kalsel di Arab Saudi.
Belajar dari kasus tersebut,
Anton mengungkapkan, ke
depan Kalsel akan fokus
mengirim TKI yang punya skill.
Oleh karena itu, Kalsel mulai
tahun lalu sudah mengirimkan
beberapa perawat ke Jepang.
"Ada juga pola magang ke
Jepang dan Korea. Ini upaya
meminimalisir pengiriman TKI
yang tak punya skill,"
pungkasnya. (tas/yn/ram)
Sumber radarbanjarmasin.co.id
Comments
0 Comments

No comments:

 

Tag

IP

My-Yahoo

Blogger Widget Get This Widget

Histast

Total Pengunjung