INILAHCOM. Riyadh -- Dewan Kamar
Dagang Arab Saudi menolak permintaan
Indonesia untuk menaikan gaji tenaga
kerja sampai 1.900 rial, atau Rp 5,8 juta,
dan mengancam tak mengeluarkan visa
kerja untuk TKI.
Mengutip sumber di Dewan Kamar Dagang Arab
Saudi, Saudi Gazette memberitakan delegasi
serikat pekerja industri Indonesia meminta
kenaikan 1.500 riyal, atau Rp 4,6 juta, per bulan
dan 400 riyal (Rp 1,2 juta) untuk setiap Jumat.
Arab Saudi hanya sanggup menggaji tenaga
kerja Indonesia (TKI) 1000 riyal, atau Rp 3 juta,
dan tambahan 200 riyal (Rp 600 ribu) untuk
kerja empat kali pada Jumat.
Sumber itu mengatakan Arab Saudi juga tidak
akan memberikan visa kerja kepada TKI, jika
perjanjian soal gaji tidak tercapai. Sedangkan
perusahaan perekrutan tenaga kerja di Arab
Saudi mengatakan Indonesia sedang berusaha
mengeksploitasi warga Saudi.
"Jika Indonesia tidak menerima gaji yang
ditawarkan, kami akan mendatangkan tenaga
dari negara lain; Filipina, Sri Lnaka, Maroko, dan
India," ujar Faisal Al-Harandahah, pengusaha
penyedia tenaga kerja di Arab Saudi.
Al-Haradahah juga mengatakan Indonesia adalah
pecundang terbesar, sejak Arab Saudi menjadi
pasar terbesar tenaga kerja. Sedangkan Dr
Mufarrej Al-Huqbani, wakil menteri tenaga kerja
Arab Saudi, mengatakan, Departemen Tenaga
Kerja Arab Saudi telah menanda-tangani
perjanjian dengan tiga negara dalam bidang
perekrutan tenaga kerja. Sedangkan 14 negara
lainnya berjanji akan mengekspor tenaga
kerjanya ke Arab Saudi.[tst]
Sumber Arab Saudi Ancam tak
Lagi Terima TKIThursday, May 22, 2014
0 Comments
Subscribe to:
Post Comments (Atom)