Gunakan Teknologi Canggih Untuk Pengawasan TKI
JAKARTA - Pengawasan
Bandara Soekarno-Hatta akan
diperketat. Sebab, pihak
pengelola bandara yakni PT
Angkasa Pura II tidak ingin
kecolongan lagi degan ulah
oknum pemeras TKI.
Rencananya di pintu
kedatangan TKI akan dipasang
alat pengintai yang bisa
mengawasi gerak-gerik oknum
pemeras itu.
Kepastian itu ditegaskan oleh
Direktur Utama PT Angkasa
Pura II, Tri Sunoko kemarin
(4/8). Saat ditemui di
Kemenhub, Tri mengatakan
sejak disidak oleh KPK dan
UK4P, kini terminal kedatangan
TKI dijaga ketat oleh petugas
keamanan. "Sehingga tidak ada
lagi preman-preman," ujarnya.
Menurut dia, pihaknya juga
menerapkan sistem baru. Yakni
no pass no entry. Hanya orang-
orang yang mempunyai kartu
ID card atau tanda pengenal
saja yang bisa masuk ke area
itu. "Dengan cara itu kini suadh
bersih dari preman," ucapnya.
Tak hanya itu, pihaknya juga
akan memasang alat ditektor
canggih di tempat kedatangan
TKI. Kamera pengawas itu,
lanjutnya, akan mendeteksi
setiap oknum yang berusaha
memeras pahlawan devisa
negara itu. "Akan kami pasang
di seluruh ruangan," jelasnya.
Tri menambahkan, selain
meningkatkan pengawasan
dengan menggunakan sistem
teknologi canggih, pihaknya
juga akan lebih intensif
berkoordinasi dengan Badan
Nasional Penempatan dan
Perlindungan Tenaga Kerja
Indonesia (BNP2 TKI).
Kerjasama ini dilakukan untuk
menyamakan data dan persepsi
mengenai sistem yang akan
diterapkan.
Seperti yang diberitakan, KPK,
UK4P dan Bareskrim Polri pada
tanggal 26 Juli lalu melakukan
inspeksi mendadak (sidak) di
terminal II bandara Soekarno-
Hatta. Ada sekitar 14 orang
yang diamankan dan tengah
diinterogasi pimpinan KPK dan
sejumlah petugas bandara.
Mereka diduga ada dua oknum
TNI/Polri dan sisanya calo.
Dugaan keterlibatan oknum
Badan Nasional Penempatan
dan Perlindungan Tenaga Kerja
Indonesia (BNP2TKI) juga
tengah ditelisik. Satu oknum
TNI berpangkat sersan.
Sedangkan polisi berpangkat
brigadir.
Sumber
Subscribe to:
Post Comments (Atom)