Stres setelah jadi TKI
Insiden penembakan ini terjadi di Desa Julak, Kecamatan Mempawah Hulu, Kabupaten Landak, Kalimantan Barat ini bermula ketika Dominikus alias Jungkang yang diduga mengalami gangguan mental, tiba-tiba saja muncul dengan membawa parang dan senjata api rakitan. Tak lama kemudian, ia mencegat dua gadis desa yang kebetulan melintas. Dua gadis ini dipaksa pelaku agar menanggalkan pakaiannya. Merasa terancam, kedua wanita ini teriak sehingga memancing perhatian warga. Mengetahui warga hendak menangkapnya, pelaku selama tiga hari melarikan diri ke dalam hutan. Polisi dan warga harus bersusah payah meringkusnya. Apalagi dia membekali dirinya dengan parang dan senjata rakitan. Dominikus bahkan sempat menembaki polisi yang berusaha mengamankannya. Karena mengancam keselamatan warga pelaku akhirnya ditembak polisi. Namun tembakannya menggunakan senjata rakitan lebih dulu melukai tiga warga. Sejauh ini polisi belum dapat memastikan motif pelaku membabi buta menembaki warga kampung. (umi) Sumber Kepergok Akan Perkosa 2 Gadis, Mantan TKI Stres Tembaki WargaSaturday, April 19, 2014
Kepergok Akan Perkosa 2 Gadis, Mantan TKI Stres Tembaki Warga
Polisi terpaksa melumpuhkan pelaku dengan menembak kedua kakinya.
ilustrasi
Seorang mantan
tenaga kerja Indonesia (TKI) yang
diduga stres, melepaskan
tembakan ke tiga warga yang
tengah berusaha menangkapnya
di Desa Julak, Kecamatan
Mempawah Hulu, Kabupaten
Landak, Kalimantan Barat, Kamis
kemarin, 17 April 2014.
Dominikus (28) alias Jungkang,
kepergok warga hendak
memperkosa dua gadis dari desa
setempat.
Panik lantaran upaya
melancarkan nafsu bejatnya
gagal, Dominikus pun menarik
pelatuk senjata rakitannya. Tiga
warga pun tumbang setelah
ditembus timah panas.
“Kami berusaha menyergapnya.
Tapi malah ditembak," kata
Markus, salah satu korban
penembakan, saat ditemui di IGD
Rumah Sakit Bhayangkara Polda
Kalimantan Barat, Jumat 17 April
2014.
Polisi yang datang ke lokasi
kejadian terpaksa melumpuhkan
Dominikus dengan menembak
kedua kakinya. Sebab, ia
mengamuk sambil memegang
senjata tajam berupa parang dan
pistol di tangannya. Bukan hanya
luka di kaki, Dominikus juga
mengalami luka di sekujur
tubuhnya setelah dihakimi warga
yang kesal dengan ulahnya.
Korban penembakan dan pelaku
ternyata masih memiliki
hubungan keluarga. Menurut
Atin (40), ibu salah satu korban
penembakan, Dominikus memiliki
tingkah laku ganjil sejak tidak lagi
memiliki pekerjaan.
"Dari lajang memang di sudah
mulai gila. Saat kerja di Malaysia,
di kebun kelapa sawit, dia lari
dari bosnya, karena tidak betah
dan gajinya tidak pernah dibayar.
Entah bagaimana dia bisa lolos
ke luar dari Malaysia," tutur Atin.
Atas peristiwa itu, Markus
menderita empat luka tembak di
bagian dada dan perutnya.
Markus yang masih dalam
keadaan sadar saat kejadian,
langsung dievakuasi warga dan
polisi ke RS Bhayangkara Polda
Kalimantan Barat. Kini, ia
menjalani perawatan intensif.
Selain Markus, dua korban
lainnya yakni, Amran dan Retno,
juga menderita luka akibat
serpihan letupan senjata rakitan.
0 Comments
Subscribe to:
Post Comments (Atom)