Showing posts with label TKI. Show all posts
Showing posts with label TKI. Show all posts
Wednesday, August 6, 2014
Derita TKI di Bandara Cengkareng, Dipaksa Telanjang untuk Tukarkan Uang
Mukmainah di KPK (Foto: Nadia/detikcom)
Jakarta - Kisah pilu TKI hampir tidak ada habisnya. Seperti yang dialami Mukmainah, salah seorang TKI asal Tegal yang harus menerima perlakuan tidak menyenangkan saat berada di Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng. Mukmainah yang menjadi TKI di Taiwan ini mendapat perlakuan keji saat dirinya pulang ke Indonesia. Ia mengaku pernah disuruh telanjang oleh oknum bandara lantaran dirinya tak mau menukar uang asing yang dimiliki pada tahun 2011 dan 2012 lalu. "Iya, suruh dibuka baju semuanya, sampai dibawa ke kamar mandi disuruh ikut, cari duit mata uang asing itu," ujar Mukmainah kepada wartawan di Gedung KPK, Jalan HR Rasuna Sahid, Kuningan, Jakarta, Rabu (6/8/2014). Mukmainah datang ke KPK bersama dengan Migrant Care untuk menyampaikan masalah yang menimpanya. Hal ini dilakukan pasca sidak yang dilakukan oleh KPK terhadap maraknya pemerasan TKI di Bandara Soekarno-Hatta pada Jumat (25/7/2014) lalu. Mukmainah bercerita dirinya pernah dipaksa dan digiring ke sebuah ruangan, dia dimintai sejumlah uang sebelum diantar pulang ke rumahnya di kampung. Mukmainah menganggap pihak bandara terlibat dalam aksi tersebut. "Di bandara itu rasanya ada pekerja (menyebutkan lembaga pengurus TKI, red), di situ juga ada yang pakai seragam aparat juga lagi. Trus di situ misal kita diantar sampai ke rumah lalu kita pas mau turun jarak sekitar satu kilometer yang kira-kira mau turun itu disuruh bayar ke sopir. Kami kasih Rp 100 ribu mereka tidak terima, mereka mintanya lebih," ceritanya. Atas kejadian tersebut, Mukmainah langsung melaporkan ke Migrant Care untuk ditindak lebih lanjut. Sebelumnya KPK, UKP4, dan Bareskrim Polri melakukan sidak di Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng, Banten. Menurut Wakil Ketua KPK Bambang Widjojanto pasca sidak, terjadi penurunan praktik calo dan pemerasan. "Angkasa Pura 2, pengelola bandara juga akan segera membuat Posko untuk menampung pengaduan dan menindaklanjuti serta menghubungi Tim Sidak bila ditemukan ada praktek pemerasan lagi," kata Bambang, Senin (28/7/2014).
Sumber
Monday, August 4, 2014
Belum Ada TKI Korban Pemerasan Melapor ke Polisi
Belum Ada TKI Korban Pemerasan Melapor ke Polisi
JAKARTA - Polda Metro Jaya hingga kini belum menerima adanya laporan dari TKI yang menjadi korban pemerasan di Bandara Soetta beberapa waktu lalu. "Sampai saat ini belum ada laporan yang masuk ke kami soal TNI yang menjadi korban," ujar Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Kombes Pol Heru Pranoto, Senin (4/8/2014) di Mapolda Metro Jaya. Heru melanjutkan pihaknya sudah sejak jauh-jauh hari mengimbau para TKI yang menjadi korban untuk melapor. Pasalnya pihak penyidik tidak bisa menjerat 18 orang yang terjaring razia di Bandara, karena saat terjaring tidak ada korban dan belum ada transaksi antara TKI dengan 18 orang tersebut. "Kami masih tunggu korban untuk membuat laporan. Silakan melapor ke Polda Metro ataupun Polres Bandara," kata Heru.
Sumber
JAKARTA - Polda Metro Jaya hingga kini belum menerima adanya laporan dari TKI yang menjadi korban pemerasan di Bandara Soetta beberapa waktu lalu. "Sampai saat ini belum ada laporan yang masuk ke kami soal TNI yang menjadi korban," ujar Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Kombes Pol Heru Pranoto, Senin (4/8/2014) di Mapolda Metro Jaya. Heru melanjutkan pihaknya sudah sejak jauh-jauh hari mengimbau para TKI yang menjadi korban untuk melapor. Pasalnya pihak penyidik tidak bisa menjerat 18 orang yang terjaring razia di Bandara, karena saat terjaring tidak ada korban dan belum ada transaksi antara TKI dengan 18 orang tersebut. "Kami masih tunggu korban untuk membuat laporan. Silakan melapor ke Polda Metro ataupun Polres Bandara," kata Heru.
Sumber
TKI Ditangkap di Balikpapan Bawa Sabu Senilai Rp 3,1 M
Samarinda - Petugas Bea dan
Cukai Tipe Madya Pabean B
Balikpapan, Kalimantan Timur,
menggagalkan penyelundupan
1,573 kg sabu asal Tiongkok,
senilai Rp 3,14 miliar yang
dibawa TKI wanita, asal EW (36),
warga Blora Jawa Tengah. Kini
EW meringkuk di sel tahanan.
Pesawat maskapai Silk Air
MI-134 rute Hong Kong-
Balikpapan via Singapura yang
ditumpangi EW, mendarat Sabtu
(2/8/2014) lalu sekitar pukul
10.30 WITA di Bandara
Sepinggan, Balikpapan. Petugas
melakukan pemeriksaan intensif
di Terminal Kedatangan
Internasional.
"Citra image X-Ray petugas
Customs Narcotics Team
mencurigai barang bawaan EW
adalah barang terlarang.
Kemudian ditindaklanjuti
dengan pemeriksaan
mendalam," kata Kepala Kantor
Bea dan Cukai Tipe Madya
Pabean B Balikpapan, Kunawi,
dalam keterangan pers di
kantornya, Senin (4/8/2014).
Tiga bungkus plastik yang
disembunyikan di alas koper
EW, berdasarkan pengujian
menggunakan Narcotest,
tampak barang bentuk kristal
putih. Kristal putih tersebut
positif mengandung
Methamphetamine atau sabu
dengan berat 1,573 gram netto.
"Estimasi nilainya diperkirakan
senilai Rp 3,14 miliar," ujar
Kunawi.
Petugas menjeratnya dengan
Pasal 102 (e) UU No 17 Tahun
2006 tentang Kepabeanan dan
UU No 35 Tahun 2009 Tentang
Narkotika pasal 114 (2) dengan
ancaman hingga hukuman mati.
"Untuk penyelidikan lebih lanjut,
pelaku berikut barang buktinya,
kita serahkan ke Polres
Balikpapan," jelasnya.
Masih menurut Kunawi, EW
sendiri merupakan TKI wanita
asal Hong Kong. Dia membawa
sabu yang didapat dari
majikannya seorang WNI yang
tinggal di Tiongkok.
"Di Indonesia, EW asal Blora
(Jawa Tengah)," tutupnya.
Sumber
Sumber
Garap Serius Pemerasan TKI, KPK Tunggu Data Migrant Care
Garap Serius Pemerasan TKI, KPK Tunggu Data Migrant Care
Jakarta - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) tidak berhenti pada aksi sidak saja dalam membongkar praktik pungli terhadap TKI di Bandara Soekarno Hatta. Lembaga ini sudah menunggu data dan informasi dari Migrant Care yang diakui jauh lebih bagus dibanding data yang mereka miliki. "Yang lebih lengkap ada di Migrant Care. Makanya kami ingin dengar kajian dari Migrant Care," ujar Wakil Ketua KPK, Bambang Widjojanto di kantornya, Jl HR HR Rasuna Said, Jaksel, Senin (4/8/2014). KPK sendiri sudah mengatur jadwal pertemuan dengan Migrant Care. Bahkan Migrant Care nantinya juga akan membawa sejumlah TKI yang mengaku pernah diperas saat tiba di Indonesia. "Nah yang menarik, nanti dari Migrant Care akan bawa orang yang pernah diperas. Jadi nanti ada testimoninya, jadi mungkin akan lebih menarik lagi," lanjut Bambang. KPK menggelar sidak di PT Angkasa Pura II Terminal II Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang pada Jumat malam (25/7) hingga Sabtu dini hari (26/7) lalu. KPK menyoroti berbagai dugaan penyimpangan dalam pengelolaan TKI yang baru pulang ke tanah air di lokasi tersebut. Sidak dilakukan KPK dibantu Bareskrim Mabes Polri dan Unit Kerja Presiden Bidang Pengawasan dan Pengendalian Pembangunan (UKP4) serta pihak Angkasa Pura II. Sidak dipimpin langsung Ketua KPK Abraham Samad bersama tiga Wakil Ketua, Bambang Widjojanto, Zulkarnain dan Adnan Pandu Praja. Tampak juga Kabareskrim Komjen Suhardi Alius beserta stafnya.
Sumber
Jakarta - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) tidak berhenti pada aksi sidak saja dalam membongkar praktik pungli terhadap TKI di Bandara Soekarno Hatta. Lembaga ini sudah menunggu data dan informasi dari Migrant Care yang diakui jauh lebih bagus dibanding data yang mereka miliki. "Yang lebih lengkap ada di Migrant Care. Makanya kami ingin dengar kajian dari Migrant Care," ujar Wakil Ketua KPK, Bambang Widjojanto di kantornya, Jl HR HR Rasuna Said, Jaksel, Senin (4/8/2014). KPK sendiri sudah mengatur jadwal pertemuan dengan Migrant Care. Bahkan Migrant Care nantinya juga akan membawa sejumlah TKI yang mengaku pernah diperas saat tiba di Indonesia. "Nah yang menarik, nanti dari Migrant Care akan bawa orang yang pernah diperas. Jadi nanti ada testimoninya, jadi mungkin akan lebih menarik lagi," lanjut Bambang. KPK menggelar sidak di PT Angkasa Pura II Terminal II Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang pada Jumat malam (25/7) hingga Sabtu dini hari (26/7) lalu. KPK menyoroti berbagai dugaan penyimpangan dalam pengelolaan TKI yang baru pulang ke tanah air di lokasi tersebut. Sidak dilakukan KPK dibantu Bareskrim Mabes Polri dan Unit Kerja Presiden Bidang Pengawasan dan Pengendalian Pembangunan (UKP4) serta pihak Angkasa Pura II. Sidak dipimpin langsung Ketua KPK Abraham Samad bersama tiga Wakil Ketua, Bambang Widjojanto, Zulkarnain dan Adnan Pandu Praja. Tampak juga Kabareskrim Komjen Suhardi Alius beserta stafnya.
Sumber
SBY dan Muhaimin Iskandar Lalai Urus TKI
SBY dan Muhaimin Iskandar Lalai Urus TKI
JAKARTA - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dianggap tidak berbuat apa-apa untuk memperbaiki nasib Tenaga Kerja Indonesia. Selain menderita karena berbagai kekerasan yang menimpa selama bekerja di luar negeri, para pahlawan devisa juga harus menghadapi aksi pemerasan ketika pulang ke Tanah Air. "Ke mana presiden ketika ada persoalan serius. Ada warganya yang memeras warganya sendiri," ujar Koordinator Divisi Hukum dan Monitoring Peradilan Indonesia Corruption Watch (ICW) Emerson Yuntho di kantornya, Jalan Kalibata Timur IV, Jakarta, Minggu (3/8). Menurutnya, upaya mengurangi penderitaan TKI, presiden sama sekali tidak menegur pembantunya yakni Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Muhaimin Iskandar alias Cak Imin yang dikenal bekerja lamban dalam persoalan TKI. "Harus ada teguran, ini masih tanggung jawab pak menteri. Sayangnya presiden tidak menyikapi kasus ini," kata Emerson. Padahal, sejak tahun 2006, Komisi Pemberantasan Korupsi sudah memperingatkan adanya persoalan menyangkut pelayanan publik. Meski begitu, tidak ada tindakan signifikan atau pengawasan yang kuat dan aman dalam hal pelayanan publik dari pemerintah. Terlebih, pelayanan kepada TKI di dalam maupun luar negeri. "Pertanyaan kami, SBY masih presiden atau tidak. Jika tidak bisa jadi presiden, dia bisa bertindak atau dialihkan ke wakil presiden," tegas Emerson. (dem/rmo/jpnn)
Sumber
JAKARTA - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dianggap tidak berbuat apa-apa untuk memperbaiki nasib Tenaga Kerja Indonesia. Selain menderita karena berbagai kekerasan yang menimpa selama bekerja di luar negeri, para pahlawan devisa juga harus menghadapi aksi pemerasan ketika pulang ke Tanah Air. "Ke mana presiden ketika ada persoalan serius. Ada warganya yang memeras warganya sendiri," ujar Koordinator Divisi Hukum dan Monitoring Peradilan Indonesia Corruption Watch (ICW) Emerson Yuntho di kantornya, Jalan Kalibata Timur IV, Jakarta, Minggu (3/8). Menurutnya, upaya mengurangi penderitaan TKI, presiden sama sekali tidak menegur pembantunya yakni Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Muhaimin Iskandar alias Cak Imin yang dikenal bekerja lamban dalam persoalan TKI. "Harus ada teguran, ini masih tanggung jawab pak menteri. Sayangnya presiden tidak menyikapi kasus ini," kata Emerson. Padahal, sejak tahun 2006, Komisi Pemberantasan Korupsi sudah memperingatkan adanya persoalan menyangkut pelayanan publik. Meski begitu, tidak ada tindakan signifikan atau pengawasan yang kuat dan aman dalam hal pelayanan publik dari pemerintah. Terlebih, pelayanan kepada TKI di dalam maupun luar negeri. "Pertanyaan kami, SBY masih presiden atau tidak. Jika tidak bisa jadi presiden, dia bisa bertindak atau dialihkan ke wakil presiden," tegas Emerson. (dem/rmo/jpnn)
Sumber
Sunday, August 3, 2014
KPK Segera Rilis Hasil Kajian Soal TKI
KPK akan mengkonsolidasikan kajian dengan Migrant Care.
Wakil Ketua KPK, Bambang Widjanarto.
Komisi Pemberantasan Korupsi berencana segera melakukan pertemuan dengan Migrant Care untuk menindaklanjuti adanya praktik pemerasan dan percaloan terhadap Tenaga Kerja Indonesia di Bandara Soekarno- Hatta. Wakil Ketua KPK, Bambang Widjojanto, mengatakan dalam pertemuan itu rencananya Migrant Care akan mempresentasikan hasil kajiannya terkait pelayanan terhadap TKI itu. "Migrant Care akan bertemu KPK dan presentasikan hasil kajiannya. Ini nanti akan dikonsolidasikan dengan kajian KPK," kata Bambang, dalam pesan singkatnya kepada VIVAnews, Minggu 3 Agustus 2014. Dia mengungkapkan, KPK segera mempresentasikan hasil kajiannya, dan memberikan sejumlah usulan langkah strategis terkait pelayanan TKI. Pertemuan dengan Migrant Care, menurut Bambang, akan dilakukan dalam waktu dekat. "Kapannya tidak tahu, tapi diharap segera. KPK rencananya akan presentasikan kajiannya selambat-lambatnya akhir bulan Agustus 2014," ujar dia. Bambang menambahkan, penyelesaian praktik percaloan dan pemerasan terhadap para TKI tidak mungkin dapat dilakukan dengan hanya satu kali inspeksi mendadak saja. "Sehingga dalam strategi KPK, program Sidak-Sidik ini akan dilakukan dan diintegrasikan dengan berbagai program lanjutan lainnya," sambung dia. Selain itu, Bambang mengungkapkan bahwa pihaknya merencanakan akan kembali melakukan inspeksi mendadak di sejumlah layanan publik lain. Menurutnya, sidak yang dilakukan oleh KPK merupakan pendekatan yang disebut sebagai Soft Enforcement (SE). "SE adalah suatu strategi dengan melakukan shocking via Sidak yang ditujukan untuk penegakan compliance aturan," ungkap Bambang. Diketahui, KPK bersama Kepolisian serta Unit Kerja Presiden Bidang Pengawasan dan Pengendalian Pembangunan (UKP4) melakukan inspeksi mendadak di Bandara Soekarno- Hatta, Sabtu 26 Juli 2014 lalu. Inspeksi itu bertujuan untuk melakukan pengecekan bagaimana sistem proses kepulangan TKI ke tanah air. Namun, dalam pelaksanaannya, tim yang melakukan sidak menemukan adanya tindakan pemerasan oleh oknum kepada para TKI. Sebanyak 18 orang kemudian diamankan karena diduga terlibat tindak pemerasan itu. Bahkan, diketahui terdapat oknum dari unsur TNI AD dan dari unsur kepolisian yang ikut diamankan, karena diduga terlibat. (one)
Sumber
Komisi Pemberantasan Korupsi berencana segera melakukan pertemuan dengan Migrant Care untuk menindaklanjuti adanya praktik pemerasan dan percaloan terhadap Tenaga Kerja Indonesia di Bandara Soekarno- Hatta. Wakil Ketua KPK, Bambang Widjojanto, mengatakan dalam pertemuan itu rencananya Migrant Care akan mempresentasikan hasil kajiannya terkait pelayanan terhadap TKI itu. "Migrant Care akan bertemu KPK dan presentasikan hasil kajiannya. Ini nanti akan dikonsolidasikan dengan kajian KPK," kata Bambang, dalam pesan singkatnya kepada VIVAnews, Minggu 3 Agustus 2014. Dia mengungkapkan, KPK segera mempresentasikan hasil kajiannya, dan memberikan sejumlah usulan langkah strategis terkait pelayanan TKI. Pertemuan dengan Migrant Care, menurut Bambang, akan dilakukan dalam waktu dekat. "Kapannya tidak tahu, tapi diharap segera. KPK rencananya akan presentasikan kajiannya selambat-lambatnya akhir bulan Agustus 2014," ujar dia. Bambang menambahkan, penyelesaian praktik percaloan dan pemerasan terhadap para TKI tidak mungkin dapat dilakukan dengan hanya satu kali inspeksi mendadak saja. "Sehingga dalam strategi KPK, program Sidak-Sidik ini akan dilakukan dan diintegrasikan dengan berbagai program lanjutan lainnya," sambung dia. Selain itu, Bambang mengungkapkan bahwa pihaknya merencanakan akan kembali melakukan inspeksi mendadak di sejumlah layanan publik lain. Menurutnya, sidak yang dilakukan oleh KPK merupakan pendekatan yang disebut sebagai Soft Enforcement (SE). "SE adalah suatu strategi dengan melakukan shocking via Sidak yang ditujukan untuk penegakan compliance aturan," ungkap Bambang. Diketahui, KPK bersama Kepolisian serta Unit Kerja Presiden Bidang Pengawasan dan Pengendalian Pembangunan (UKP4) melakukan inspeksi mendadak di Bandara Soekarno- Hatta, Sabtu 26 Juli 2014 lalu. Inspeksi itu bertujuan untuk melakukan pengecekan bagaimana sistem proses kepulangan TKI ke tanah air. Namun, dalam pelaksanaannya, tim yang melakukan sidak menemukan adanya tindakan pemerasan oleh oknum kepada para TKI. Sebanyak 18 orang kemudian diamankan karena diduga terlibat tindak pemerasan itu. Bahkan, diketahui terdapat oknum dari unsur TNI AD dan dari unsur kepolisian yang ikut diamankan, karena diduga terlibat. (one)
Sumber
Saturday, August 2, 2014
Tak Hanya Soal TKI, Pencoleng Isi Bagasi di Bandara Juga Jadi Sorotan KPK dan UKP4
Jakarta - Sidak yang dilakukan
KPK, UKP4, serta Bareskrim Polri
di Bandara Soekarno-Hatta,
Cengkareng, Banten tak hanya
menyoroti soal dugaan
pemerasan yang menimpa TKI.
Soal lain yang banyak
dikeluhkan soal publik di
bandara yakni pencoleng di
bagian bagasi.
"Itu bisa terjadi karena banyak
orang yang nggak jelas bisa
masuk. Nah itu kan ditertibkan
oleh AP II. Karena kartu pass
masuk diperjual belikan. Insya
Allah akan keras di aspek itu,"
kata Deputi UKP4 Mas Achmad
Santosa, Sabtu (2/8/2014).
Menurut pria yang akrab disapa
Ota ini, pihak AP II akan
menyikapi soal itu dengan
serius. Akan dibangun tempat
pengaduan bagi mereka yang
mengalami kecurian di bagasi.
"Sekarang AP II sudah punya
pos pengaduan untuk
keamanan dan kenyamanan
bandara," tambahnya.
Sebelumnya pada akhir pekan
lalu ada 18 orang yang
diamankan terkait dugaan
pemerasan di Bandara
Soekarno-Hatta. Mereka
diamankan di Polda Metro Jaya
dan didata.
Sumber ↓
Baca Juga ↓
Kini Ada Bus Depok-Bandara Cengkareng Rp 40 Ribu
KBRI Kuala Lumpur Pulangkan 17 TKI Korban Perdagangan Orang
Ini 10 Langkah KPK, UKP4, Polri, dan AP 2 Pasca Sidak di Bandara Soekarno-Hatta
Sumber ↓
Baca Juga ↓
Kini Ada Bus Depok-Bandara Cengkareng Rp 40 Ribu
KBRI Kuala Lumpur Pulangkan 17 TKI Korban Perdagangan Orang
Ini 10 Langkah KPK, UKP4, Polri, dan AP 2 Pasca Sidak di Bandara Soekarno-Hatta
Label:
Bandara,
KPK,
Pencoleng Isi Bagasi,
TKI,
UKP4
Wednesday, July 30, 2014
Terkait Pungli TKI, ICW Desak SBY Tindak Menakertrans dan Kepala BNP2TKI
Laporan Wartawan
Tribunnews.com, Eri Komar
Sinaga
JAKARTA - Presiden SBY diminta untuk bertindak tegas kepada Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Muhaimin Iskandar serta Kepala BNP2TKI Gatot Abdullah Mansyur terkait dugaan pemerasan terorganisir yang terjadi di bandara Soekarno-Hatta terhadap para TKI. Koordinator Bidang Hukum dan Peradilan ICW, Emerson Yuntho, mendesak agar Presiden memanggil keduanya guna memberikan penjelasan atas kejadian tersebut. "Presiden perlu memanggil dan minta keterangan dari Menakertrans dan Kepala BNP2TKI karena dianggap bertanggung jawab terhadap merebaknya praktik pungli terhadap TKI di bandara," kata Emerson saat dihubungi, Jakarta, Rabu (30/7/2014). Emerson menduga bahwa praktik culas terhadap TKI tersebut sudah berlangsung lama yang dilakukan oknum dari dalam dan preman. Kasus itu kembali menghangat pascainspeksi mendadak yang dilakukan Bareskrim dan KPK, pekan lalu. "Presiden juga jangan ragu untuk memecat satu atau keduanya jika memang diperlukan. Sekaligus untuk melakukan pembenahan sistem yang memberikan perlindung terhadap TKI," beber Emerson. Selain itu, Emerson juga menginmbau agar Polri menindak tegas aparatnya yang lalai dalam memberikan perlindungan kepada para TKI. Tak hanya itu, Emerson meminta kepada kementerian hukum dan HAM mencopot dan mengganti semua petugasnya yang terlibat. "Menteri Hukum dan HAM harus copot dan mengganti semua pegawainya yan dinilai terlibat atau membiarkan praktik pungli TKI ini terjadi di Bandara Soetta. Jika tindakan tegas ini tidak dilakukan maka kejadian pemerasan atau pungli berpotensi kembali terjadi," tukas Emerson. Sebelumnya, KPK bersama Badan Reserse Kriminal Mabes Polri melakukan inspeksi mendadak (sidak) di Bandar Udara Soekarno-Hatta, Jumat (25/7/2014) malam sampai Sabtu (26/7/2014) dini hari. Hasilnya, kedua lembaga hukum tersebut mencokok 18 orang yang diduga terlibat kasus dugaan pemerasan terhadap tenaga kerja Indonesia (TKI) di Bandara Soekarno-Hatta. Di antaranya, seorang anggota TNI Angkatan Darat dan dua anggota Polri.
Sumber ↓
JAKARTA - Presiden SBY diminta untuk bertindak tegas kepada Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Muhaimin Iskandar serta Kepala BNP2TKI Gatot Abdullah Mansyur terkait dugaan pemerasan terorganisir yang terjadi di bandara Soekarno-Hatta terhadap para TKI. Koordinator Bidang Hukum dan Peradilan ICW, Emerson Yuntho, mendesak agar Presiden memanggil keduanya guna memberikan penjelasan atas kejadian tersebut. "Presiden perlu memanggil dan minta keterangan dari Menakertrans dan Kepala BNP2TKI karena dianggap bertanggung jawab terhadap merebaknya praktik pungli terhadap TKI di bandara," kata Emerson saat dihubungi, Jakarta, Rabu (30/7/2014). Emerson menduga bahwa praktik culas terhadap TKI tersebut sudah berlangsung lama yang dilakukan oknum dari dalam dan preman. Kasus itu kembali menghangat pascainspeksi mendadak yang dilakukan Bareskrim dan KPK, pekan lalu. "Presiden juga jangan ragu untuk memecat satu atau keduanya jika memang diperlukan. Sekaligus untuk melakukan pembenahan sistem yang memberikan perlindung terhadap TKI," beber Emerson. Selain itu, Emerson juga menginmbau agar Polri menindak tegas aparatnya yang lalai dalam memberikan perlindungan kepada para TKI. Tak hanya itu, Emerson meminta kepada kementerian hukum dan HAM mencopot dan mengganti semua petugasnya yang terlibat. "Menteri Hukum dan HAM harus copot dan mengganti semua pegawainya yan dinilai terlibat atau membiarkan praktik pungli TKI ini terjadi di Bandara Soetta. Jika tindakan tegas ini tidak dilakukan maka kejadian pemerasan atau pungli berpotensi kembali terjadi," tukas Emerson. Sebelumnya, KPK bersama Badan Reserse Kriminal Mabes Polri melakukan inspeksi mendadak (sidak) di Bandar Udara Soekarno-Hatta, Jumat (25/7/2014) malam sampai Sabtu (26/7/2014) dini hari. Hasilnya, kedua lembaga hukum tersebut mencokok 18 orang yang diduga terlibat kasus dugaan pemerasan terhadap tenaga kerja Indonesia (TKI) di Bandara Soekarno-Hatta. Di antaranya, seorang anggota TNI Angkatan Darat dan dua anggota Polri.
Sumber ↓
Sunday, July 20, 2014
Supartini, TKI Sukses Korban Pesawat MH17
Karanganyar, HanTer -
Jatuhnya pesawat Malaysia
Airlines MH-17 di Ukraina
mengundang duka bagi keluarga
Harto Wiyono (70), dan istrinya
Sriyantun (65), warga Dusun
Sidorejo, RT11/II, Desa Munggur,
Kecamatan Mojogedang,
Karanganyar.
Anak pertama mereka, Supartini
(39), ternyata menjadi korban
tertembaknya pesawat jurusan
Amsterdam-Kuala Lumpur
tersebut.
Menurut Purwanto (47), kakak
sepupu korban mengatakan,
Supartini merupakan Tenaga
Kerja Indonesia (TKI) yang
bekerja di Den Haag, Belanda
sejak 3,5 tahun lalu. Selama
bekerja di Negeri Kincir Angin, dia
memang belum pernah pulang
kampung.
Selain Supartini, anak keempat
dan kelima mereka, yaitu Murtini
dan Paryati, juga bekerja di Den
Haag. Keduanya memang diajak
Supartini untuk bekerja di
Belanda. Bahkan, Paryati bekerja
satu rumah dengan Supartini.
Hanya Murtini bekerja di rumah
yang berbeda, namun masih satu
kota. Ketiganya sebenarnya
pulang ke Indonesia, namun
dengan waktu dan pesawat yang
berbeda.
Sehari sebelumnya, Murtini telah
pulang dengan naik pesawat
Singapura Airlines. Sedangkan
Paryati naik pesawat Fly Emirates.
Mereka bertiga mendapat cuti
sekitar satu bulan.
“Supartini dan Paryati berangkat
ke bandara bersama sama, tapi
jam berangkatnya berbeda,
karena pesawatnya juga
berbeda,” ungkap Purwanto, saat
ditemui di rumah duka, Jumat
(18/7).
Supartini berangkat terlebih
dahulu sekitar pukul 12.00 waktu
setempat dengan pesawat MH-17
yang akhirnya mengalami celaka
dalam perjalanan. Sedangkan
Murtini pukul 17.00 waktu
setempat. Sementara Partini telah
tiba di rumahnya di Mojogedang.
Supartini dan kedua adiknya
bekerja di Belanda sebagai
pekerja rumah tangga. Setelah
3,5 tahun bekerja di luar negeri,
ketiganya terhitung sukses.
Pendapatan mereka jika
dirupiahkan mencapai Rp25 juta/
bulan.
Rata-rata setiap bulan, mereka
mengirimkan uang ke
keluarganya masing masing
sekitar Rp15 juta/bulan. Khusus
Supartini mengirimkan uang
kepada ibunya karena statusnya
janda beranak satu.
“Anaknya namanya Narika,
umurnya sekitar 12 tahun dan
baru masuk SMP,” ungkapnya.
Karena pendapatannya cukup
besar, Supartini telah mampu
membuat rumah di belakang
rumah orangtuanya. Begitu pula
dengan kedua adiknya. Selain
membangun rumah, ketiganya
juga urunan untuk membeli
mobil bagi orangtuanya.
Selain menjenguk orangtua dan
anaknya, Supartini sebenarnya
juga ingin membeli berbagai
perabot untuk mengisi rumah
yang baru selesai dibangun.
Namun keinginan itu tinggal
kenangan setelah pesawat yang
ditumpangi mengalami celaka.
Keluarga besar Harto Wiyono
mendapat kabar bahwa pesawat
mengalami kecelakaan dari berita
di televisi. Mereka lalu berusaha
mengecek apakah Supartini
menjadi salah satu penumpang.
“Saya langsung cari tahu. Dari
tiketnya (Supartini) saya suruh
menyamakan tiketnya (yang
tertulis di media) apakah nomor
penerbangannya sama dengan
yang di media atau tidak.
Ternyata sama. Keluarga di sini
benar-benar syok,” bebernya.
Kepastian diperoleh setelah pihak
keluarga mendapatkan informasi
dari KBRI di Belanda. Dari
keterangan yang didapatkan,
KBRI di Belanda yang akan
mengurus kepulangan jenazah
Supartini jika memang dipastikan
meninggal dunia.
Sebelum kejadian, pihak keluarga
sama sekali tidak mendapat
firasat apapun. Sebelum pulang
ke tanah air, Supartini juga
mengontak pihak keluarga.
“Sama istri saya juga telepon,
pesan katanya kita ketemu di
Indonesia ya,” kenang Purwanto.
Sebelum bekerja di Belanda,
Supartini juga pernah ke Korea,
Singapura, Hongkong dan
Taiwan. Dia bekerja jadi TKI
sebelum punya anak. Kedua
orangtua dan anaknya sangat
syok dengan kejadian yang
dialami.
Seharusnya, jika tidak terjadi
insiden memilukan, Supartini
sudah kembali ke kampung
halaman Jumat 18 Juli 2014 siang.
Namun, kini pihak keluarga
hanya bisa pasrah dan berharap
agar jenazah Supartini bisa segera
dipulangkan ke kampung
halaman.
Sumber ↓
Sumber ↓
Mudik Lebaran: Mafia Bergentayangan Incar Uang TKI
Ilustrasi
MALANG — Koordinator Federasi Organisasi Migran Indonesia Jamaludin mengimbau Tenaga Kerja Indonesia (TKI) untuk waspada saat mudik. "Terutama di setiap embarkasi kedatangan," ujar Jamaluddin di Malang, Minggu (20/7/2014. Dia menambahkan menjelang Lebaran, volume kedatangan TKI meningkat. Dan banyak mafia yang mengintai para TKI. Mayoritas TKI membawa uang tunai setiap kali mudik. "Kami juga mengimbau para TKI, agar tidak membawa uang tunai. Lebih baik, uangnya disimpan melalui bank," imbuhnya. Pada awal Juli, sebanyak lima TKI dibius di salah satu hotel di Jakarta. Akibatnya, uang tunai puluhan juta raib disikat oleh pembius tersebut. "Jika terjadi seperti itu, sia-sia bekerja selama di luar negeri." Selain itu, Jamal juga meminta pemerintah dan kepolisian menambah petugas di setiap embarkasi. "Terutama di bandara. Kalau di pelabuhan relatif aman,"lanjut dia. Dia juga meminta agar Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan TKI (BNP2TKI) untuk proaktif melindungi TKI yang akan mudik. "Selain menambah jumlah petugas, seharusnya juga ada brosus panduan. Misalnya dari Bandara Soekarno Hatta mau ke Stasiun Gambir naik apa. Tapi sayangnya, hingga saat ini tidak ada brosur seperti itu," terang dia. Jumlah kedatangan TKI ke Tanah Air semakin meningkat menjelang Hari Raya Idulfitri 1435 H. Diperkirakan angka kedatangan mencapai 1.000 TKI per hari.
Sumber : Antara Editor : Wahyu Darmawan
Selengkapnya↓
MALANG — Koordinator Federasi Organisasi Migran Indonesia Jamaludin mengimbau Tenaga Kerja Indonesia (TKI) untuk waspada saat mudik. "Terutama di setiap embarkasi kedatangan," ujar Jamaluddin di Malang, Minggu (20/7/2014. Dia menambahkan menjelang Lebaran, volume kedatangan TKI meningkat. Dan banyak mafia yang mengintai para TKI. Mayoritas TKI membawa uang tunai setiap kali mudik. "Kami juga mengimbau para TKI, agar tidak membawa uang tunai. Lebih baik, uangnya disimpan melalui bank," imbuhnya. Pada awal Juli, sebanyak lima TKI dibius di salah satu hotel di Jakarta. Akibatnya, uang tunai puluhan juta raib disikat oleh pembius tersebut. "Jika terjadi seperti itu, sia-sia bekerja selama di luar negeri." Selain itu, Jamal juga meminta pemerintah dan kepolisian menambah petugas di setiap embarkasi. "Terutama di bandara. Kalau di pelabuhan relatif aman,"lanjut dia. Dia juga meminta agar Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan TKI (BNP2TKI) untuk proaktif melindungi TKI yang akan mudik. "Selain menambah jumlah petugas, seharusnya juga ada brosus panduan. Misalnya dari Bandara Soekarno Hatta mau ke Stasiun Gambir naik apa. Tapi sayangnya, hingga saat ini tidak ada brosur seperti itu," terang dia. Jumlah kedatangan TKI ke Tanah Air semakin meningkat menjelang Hari Raya Idulfitri 1435 H. Diperkirakan angka kedatangan mencapai 1.000 TKI per hari.
Sumber : Antara Editor : Wahyu Darmawan
Selengkapnya↓
Thursday, July 17, 2014
Ayah durjana perkosa anak kandung selama istri jadi TKI
Ayah durjana perkosa anak kandung selama istri jadi TKI
Warga Jalan Cinta Rakyat, Karang Sari, Medan mengamankan Tolip (40), Rabu (16/7) malam. Laki-laki itu diserahkan ke polisi karena tega memerkosa putri kandungnya, B (17). Kelakuan bejat Tolip terbongkar setelah B yang masih duduk di bangku kelas 2 SMA ingin berkirim surat ke ibunya Wiwi (38). Sejak 8 tahun lalu, sang ibu memang bekerja sebagai TKI di Malaysia. Agen Bola Online AgenSoccerIndo.com Dalam surat yang dikirimnya, B mempertanyakan apakah dia anak tiri atau anak kandung. Remaja ini juga menceritakan kejadian yang dialaminya selama Wiwi bekerja di Malaysia. "Dia minta tolong mengirimkan surat kepada ibunya. Di situlah terbongkarnya. Dia curhat sama aku sambil nangis, bahwa dia diperkosa ayahnya," cerita Indah, teman B. Ibunya yang mendapat surat itu langsung pulang dari Malaysia. Kegaduhan pun terjadi. Warga yang baru pulang tarawih pun mengamankan Tolip. Perkosaan yang dilakukan Tolip ternyata bukan sekali. Menurut pengakuannya, dia telah 15 kali memerkosa B. Perbuatan itu dilakukannya sejak 4 tahun yang lalu. "Aku melakukannya di rumah, saat dia habis mandi ataupun hendak pakai baju," aku buruh bangunan ini. Saat ditanyai, Tolip mengaku tega memperkosa putrinya B lantaran tidak bisa menahan nafsu. "Aku tergiur, karena sudah lama hasratku tidak tersalurkan setelah istriku bekerja di Malaysia," jelasnya di Polsek Medan Baru. Polisi yang mendapat informasi mengenai kejadian itu membawa Tolip ke Mapolsek Medan Baru. "Kami masih memeriksa pelaku," kata Kapolsek Medan Baru Kompol Nasrun Pasaribu saat dikonfirmasi. Nasrun menambahkan, Tolip kemungkinan akan dijerat dengan pasal berlapis yakni Pasal 81 UU No 23 Tahun 2003 tentang Perlindungan Anak, Pasal 285 KUHP tentang Pemerkosaan, dan UU Nomor 23 Tahun 2004 tentang Penghapusan Kekerasan Dalam rumah Tangga (KDRT). "Ancaman hukumannya penjara minimal 15 tahun," jelas Nasrun.
Sumber ↓
Warga Jalan Cinta Rakyat, Karang Sari, Medan mengamankan Tolip (40), Rabu (16/7) malam. Laki-laki itu diserahkan ke polisi karena tega memerkosa putri kandungnya, B (17). Kelakuan bejat Tolip terbongkar setelah B yang masih duduk di bangku kelas 2 SMA ingin berkirim surat ke ibunya Wiwi (38). Sejak 8 tahun lalu, sang ibu memang bekerja sebagai TKI di Malaysia. Agen Bola Online AgenSoccerIndo.com Dalam surat yang dikirimnya, B mempertanyakan apakah dia anak tiri atau anak kandung. Remaja ini juga menceritakan kejadian yang dialaminya selama Wiwi bekerja di Malaysia. "Dia minta tolong mengirimkan surat kepada ibunya. Di situlah terbongkarnya. Dia curhat sama aku sambil nangis, bahwa dia diperkosa ayahnya," cerita Indah, teman B. Ibunya yang mendapat surat itu langsung pulang dari Malaysia. Kegaduhan pun terjadi. Warga yang baru pulang tarawih pun mengamankan Tolip. Perkosaan yang dilakukan Tolip ternyata bukan sekali. Menurut pengakuannya, dia telah 15 kali memerkosa B. Perbuatan itu dilakukannya sejak 4 tahun yang lalu. "Aku melakukannya di rumah, saat dia habis mandi ataupun hendak pakai baju," aku buruh bangunan ini. Saat ditanyai, Tolip mengaku tega memperkosa putrinya B lantaran tidak bisa menahan nafsu. "Aku tergiur, karena sudah lama hasratku tidak tersalurkan setelah istriku bekerja di Malaysia," jelasnya di Polsek Medan Baru. Polisi yang mendapat informasi mengenai kejadian itu membawa Tolip ke Mapolsek Medan Baru. "Kami masih memeriksa pelaku," kata Kapolsek Medan Baru Kompol Nasrun Pasaribu saat dikonfirmasi. Nasrun menambahkan, Tolip kemungkinan akan dijerat dengan pasal berlapis yakni Pasal 81 UU No 23 Tahun 2003 tentang Perlindungan Anak, Pasal 285 KUHP tentang Pemerkosaan, dan UU Nomor 23 Tahun 2004 tentang Penghapusan Kekerasan Dalam rumah Tangga (KDRT). "Ancaman hukumannya penjara minimal 15 tahun," jelas Nasrun.
Sumber ↓
Wednesday, July 16, 2014
21 TKI Korban Peyekapan di Batam Dipulangkan ke NTT
21 TKI Korban Peyekapan di Batam Dipulangkan ke NTT
Kupang: Sebanyak 21 orang tenaga kerja wanita asal Nusa Tenggara Timur yang menjadi korban penyelundupan orang dan penyekapan di Batam, Rabu (16/7/2014) dini hari, dipulangkan ke Kupang, NTT. Kasus penyekapan ini terungkap setelah dua orang korban diantara mereka berhasil kabur dengan melompat dari pagar pada sebuah bagunan tempat penyekapan di kawasan perumahan Legenda Malaka, Kecamatan Kota Batam. Kemudian mereka meminta perlindungan di Pastoran Batam. Hingga kini ke-21 orang korban ini masih diamankan di Kupang untuk selanjutnya memberikan keterangan pada Polda NTT. Dengan menggunakan penerbangan pesawat pukul 23.00 WITA, 21 tenaga kerja wanita tersebut tiba di Bandara Kupang. Ke-21 orang korban penyelundupan orang ini langsung diantar ke Kupang oleh Romo Paskalis bersama aparat kepolisian dari tim Mabes Polri. Di ruang tunggu Bandara L-Tari Kupang, para korban penyelundupan orang ini masih terlihat trauma dengan kasus penyekapan yang menimpa mereka. Kemudian pengurus Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) memberikan bimbingan dan arahan kepada korban untuk tetap fokus dalam memberikan keterangan kepada penyidik Polda NTT, atas kasus yang menimpa mereka. Setelah mendapatkan pengarahan para korban penyelundupan orang ini kemudian dibawa menuju bus untuk selanjutnya ditampung sementara di Kupang. Romo Paskalis mengatakan, sebelumnya puluhan wanita korban penyelundupan ini siap diseludupkan keluar negeri oleh salah seorang pelaku yang sudah dikantonggi identitasnya, namun upaya penyelundupan ini tidak tercapai setelah dua orang diantara korban penyekapan berhasil kabur. Kasus ini terungkap setelah Romo Paskalis yang melindunggi korban melaporkan kepada aparat kepolisian polda setempat, untuk melakukan penggerebekan, dan saat pengrebekan ditemukan puluhan wanita disekap dalam ruangan tertutup.
Sumber↓
Kupang: Sebanyak 21 orang tenaga kerja wanita asal Nusa Tenggara Timur yang menjadi korban penyelundupan orang dan penyekapan di Batam, Rabu (16/7/2014) dini hari, dipulangkan ke Kupang, NTT. Kasus penyekapan ini terungkap setelah dua orang korban diantara mereka berhasil kabur dengan melompat dari pagar pada sebuah bagunan tempat penyekapan di kawasan perumahan Legenda Malaka, Kecamatan Kota Batam. Kemudian mereka meminta perlindungan di Pastoran Batam. Hingga kini ke-21 orang korban ini masih diamankan di Kupang untuk selanjutnya memberikan keterangan pada Polda NTT. Dengan menggunakan penerbangan pesawat pukul 23.00 WITA, 21 tenaga kerja wanita tersebut tiba di Bandara Kupang. Ke-21 orang korban penyelundupan orang ini langsung diantar ke Kupang oleh Romo Paskalis bersama aparat kepolisian dari tim Mabes Polri. Di ruang tunggu Bandara L-Tari Kupang, para korban penyelundupan orang ini masih terlihat trauma dengan kasus penyekapan yang menimpa mereka. Kemudian pengurus Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) memberikan bimbingan dan arahan kepada korban untuk tetap fokus dalam memberikan keterangan kepada penyidik Polda NTT, atas kasus yang menimpa mereka. Setelah mendapatkan pengarahan para korban penyelundupan orang ini kemudian dibawa menuju bus untuk selanjutnya ditampung sementara di Kupang. Romo Paskalis mengatakan, sebelumnya puluhan wanita korban penyelundupan ini siap diseludupkan keluar negeri oleh salah seorang pelaku yang sudah dikantonggi identitasnya, namun upaya penyelundupan ini tidak tercapai setelah dua orang diantara korban penyekapan berhasil kabur. Kasus ini terungkap setelah Romo Paskalis yang melindunggi korban melaporkan kepada aparat kepolisian polda setempat, untuk melakukan penggerebekan, dan saat pengrebekan ditemukan puluhan wanita disekap dalam ruangan tertutup.
Sumber↓
Monday, June 23, 2014
Mampukah Gagasan Prabowo dan Jokowi Tuntaskan Polemik TKI?
Jakarta: Bila
nantinya terpilih menjadi
Presiden RI, baik Prabowo
Subianto maupun Jokowi harus
menghadapi banyak PR yang
belum terselesaikan, salah
satunya perihal tenaga kerja
Indonesia.
Masalah tenaga kerja Indonesia
di luar negeri memang seakan
tidak ada habisnya. Setiap
tahun selalu muncul kasus baru
yang membuat warga Indonesia
merasa miris. Pada 2013 saja,
ada sejumlah kasus
penganiayaan dan
ketidakpastian hukum yang
mendera TKI. Yang paling
menyita perhatian adalah kasus
Wilfrida Soik dan Erwiana
Sulistyaningsih.
Wilfrida adalah TKI asal
Atambua, Nusa Tenggara
Timur. Ia Wilfrida dituduh
membunuh majikannya pada 7
Desember 2010. Buruh migran
itu bekerja pada Yeoh Meng
Tatt untuk menjaga orang
tuanya, Yeap Seok Pen, 60
tahun, yang mengidap penyakit
parkinson.
Dalam pengakuannya, Wilfrida
yang kala itu masih berusia 16
tahun merasa jengkel karena
sering dimarahi dan
diperlakukan secara kasar oleh
sang majikan. Oleh karena itu,
Wilfrida pun akhirnya
membunuh orang tua
majikannya tersebut. Ia
kemudian ditahan di penjara
Pangkalan Chepa, Kota Bharu,
Kelantan sebagai tersangka dan
dituntut berdasarkan Pasal 302
Kanun Keseksaan (Kitab
Undang-undang Hukum Pidana
Malaysia) dengan ancaman
hukuman mati. Setelah
terkatung-katung, pada 7 April
2014, pengadilan akhirnya
memutuskan untuk
membebaskan Wilfrida.
Kisah Wilfrida ini juga sempat
dibeberkan Prabowo dalam
debat capres pada Minggu
(23/6/2014). Dalam debat
bertema Politik Internasional
dan Pertahanan Nasional,
Prabowo sempat menceritakan
pengalamannya saat
mendampingi Wilfrida menjalani
proses hukum di negeri jiran.
Sayangnya, penjabaran
Prabowo hanyalah cerita tanpa
disertai solusi untuk ke
depannya.
Kemudian, masih ingatkah
Anda dengan TKI bernama
Erwiana Sulistyaningsih.
Kisahnya yang tragis di Hong
Kong sempat menjadi perhatian
dunia internasional. Bahkan
nama Erwiana masuk dalam
100 orang paling berpengaruh
di dunia versi Times sejajar
dengan Beyonce Knowles,
Perdana Menteri Jepang Shinzo
Abe, dan Pemimpin Korea
Utara Kim Jong Un.
Erwiana adalah TKI asal Ngawi,
Jawa Timur. Pada 2013, Erwiana
merelakan diri bekerja di negeri
orang dan meninggalkan
keluarganya. Namun, delapan
bulan kemudian, ia kembali ke
Indonesia dengan kondisi yang
memprihatinkan. Tubuhnya
penuh dengan luka, mulai dari
luka ringan, memar, sampai
luka berat hingga dirinya susah
untuk berjalan.
Erwiana telah mengalami
penyiksaan dari majikannya,
seorang ibu dua anak berusia
44 tahun. Sang majikan bahkan
sempat mengancam akan
membuhun keluarga Erwiana jia
ia tidak bekerja dengan baik.
Selain tidak digaji, Erwiana
kemudian dikirim pulang
dengan uang hanya sebesar US
$9 di tangannya. Namun,
nyatanya Erwiana enggan diam,
ia lalu membeberkan kasusnya
dan menunjuk sang majikan
yang telah memberikan siksaan
fisik dan psikis. Dengan
dukungan keluarganya, Erwiana
juga mampu mencari keadilan
dan menjadikan dirinya contoh
agar nasib nahas itu tidak
terjadi kepada warga Indonesia
lainnya.
Kisah tragis tidak hanya
menimpa TKI yang berangkat
secara tidak resmi, bahkan
Erwiana yang berangkat ke
Hong Kong melalui prosedur
dan agensi resmi tetap saja
mengalami penyiksaan. Tidak
sedikit pula TKI yang tak
mendapatkan gaji meskipun
hak itu sudah diperjanjikan
sejak awal. Belum lagi
perlakuan tak manusiawi
lainnya yang dialami sebagian
TKI.
Melihat kasus di atas, baik
Prabowo maupun Jokowi
memiliki pendapat serupa.
Keduanya sepakat bahwa inti
dari permasalahan TKI adalah
seleksi dan penempatan.
Prabowo sepaham dengan Joko
Widodo bahwa TKI harus
menjalani proses seleksi,
pelatihan, dan penempatan
sebelum dikirim ke luar negeri.
Menurut Prabowo, seleksi yang
ketat dan bekal pendidikan
merupakan modal untuk
melindungi TKI di luar negeri.
"Kita harus seleksi, didik dan
siapkan sertifikasi. Karena
banyak tenaga kerja kita yang
diselundupkan. Ini namanya
illegal human trafficking," kata
Prabowo. Dengan seleksi,
Prabowo mengatakan, TKI tidak
hanya akan bekerja sebatas
sebagai pembantu rumah
tangga atau tukang sapu. Lalu,
apakah analisis dan solusi
keduanya bisa menyelesaikan
permasalahan TKI? Kita lihat
saja nanti.(berbagai sumber Mampukah Gagasan Prabowo dan Jokowi Tuntaskan Polemik TKI?
Bisnis Gurih Buruh Migran Ilegal
Cilacap - Setiap
tahun, para pencari kerja di
tanah air bertarung di lapangan
kerja yang jumlahnya tak
seimbang antara pekerjaan
dengan para pencari kerja.
Tawaran yang diberikan
perusahaan pun tak semuanya
menjanjikan, tetapi tetap saja
antrean para pencari kerja
mengular. Sebagian dari mereka
tak punya pilihan karena harus
menghidupi keluarga. Sebagian
lainnya mencoba peruntungan di
negeri orang dengan menjadi
buruh migran.
Itu pun melalui proses yang
sangat panjang. Saat pembuatan
dokumen, mereka harus rela
berdesakan saat membuat
paspor dengan yang lainnya.
Mereka juga harus belajar
bahasa negara tempat mereka
nanti akan mencari nafkah.
Itu semua merupakan cara
menjadi Tenaga Kerja Indonesia
(TKI) yang legal. Namun, di salah
satu kota di pinggiran Jawa
Tengah, yaitu Cilacap beredar
kabar miring soal praktik
perekrutan ilegal para buruh
migran.
Sponsor adalah calo atau broker
yang tugasnya mencari calon
tenaga kerja yang berminat
bekerja di luar negeri dan
terkadang mengiming-imingi
dengan janji gaji yang
menggiurkan dan majikan yang
baik.
Tak hanya itu, TKI yang
kebanyakan wanita atau yang
biasa dikenal Tenaga Kerja
Wanita (TKW), usianya masih di
bawah umur. Pemalsuan
dokumen pun jadi pilihan tepat.
Nasib para TKW yang telah
direkrutpun terkatung-katung
saat di tempat penampungan.
Bagaimana hal ini bisa terjadi?
Saksikan pada tayangan video
Sigi Investigasi SCTV, Minggu
(22/6/2014).
Sumber Bisnis Gurih Buruh Migran Ilegal
Saturday, June 21, 2014
Kapal Tenggelam, 7 Korban Tewas TKI Asal Aceh
BANDA ACEH, KOMPAS
Merujuk informasi yang
dihimpun Biro Hubungan
Masyarakat Pemerintahan
Aceh dari Malaysia, hingga
Jumat (20/6) siang, ada 14
orang yang tewas dalam
insiden tenggelamnya kapal
kayu yang mengangkut 97
tenaga kerja ilegal asal
Indonesia. Sebanyak tujuh
orang di antaranya telah
teridentifikasi berasal dari
Aceh. Pemerintah Aceh
berjanji akan segera
memulangkan para korban
tewas tersebut.
Kepala Biro Hubungan
Masyarakat (Humas)
Pemerintahan Aceh
Murthalamuddin
mengatakan, tujuh orang
yang tewas asal Aceh itu
adalah Iskandar asal
Kabupaten Pidie,
Mohammad Safry asal
Kabupaten Bireuen,
Mansurni asal Bireuen,
Mahlil Muhar asal Bireuen,
Abdorahman asal
Kabupaten Aceh Timur,
Rustam Efendi asal Banda
Aceh, dan Ibrahim asal Aceh
Utara. Kesemuanya diduga
tenaga kerja ilegal yang
paspornya telah habis masa
berlakunya. Akibatnya,
mereka menggunakan kapal
kayu untuk menyeberang ke
Indonesia.
Adapun kapal kayu itu
biasanya digunakan untuk
menangkut barang dengan
kapasitas setara 45 orang.
”Sebenarnya menggunakan
kapal penyeberangan resmi
lebih murah dan lebih aman.
Namun, karena tidak ada
dokumen resmi, mereka
akhirnya menggunakan
kapal penyeberangan ilegal,”
ujar Murthalamuddin.
Jumlah para korban yang
belum teridentifikasi, kata
Murthalamuddin, masih
terus dicari identitasnya. Hal
itu dilakukan dengan
membuka Posko Pengaduan
di Biro Humas Pemerintahan
Aceh, Kompleks Kantor
Gubernur Aceh.
Adapun masyarakat bisa
melaporkan melaui surat
elektronik
humas@acehprov.go.id atau
Twitter @humasaceh atau
Facebook https: //
www.facebook. com/
birohumas.pemerintahaceh.
Masyarakat pun bisa
melapor lewat telepon
seluler ke 081327720271
atau 085222221933.
Masyarakat juga bisa datang
langsung ke posko
pengaduan tersebut.
Hingga Jumat siang, ada 90
orang yang mengaku
keluarga penumpang kapal
itu melapor ke Posko
Pengaduan Biro Humas
Pemerintahan Aceh. Laporan
itu sebagian besar dari
masyarakat Aceh, sebagian
lagi dari Sumatera Utara,
Jambi, dan Jakarta.
”Kami segera meneruskan
laporan itu kepada para
perwakilan Pemerintah Aceh
di Malaysia, seperti Kepala
Dinas Sosial Aceh Bukhari,
Pelaksana Harian Badan
Penanggulangan Bencana
Daerah Aceh Said Rasul, dan
Toko Masyarakat Aceh-
Malaysia Teuku Mansur
Usman guna mengidentifikasi
korban selamat ataupun
meninggal,” kata
Murthalamuddin.
Menurut kabar dari
Kedutaan Besar Indonesia
(KBRI) di Malaysia yang
diperoleh Pemerintah Aceh,
ada 61 warga Aceh dari total
97 penumpang kapal
tenggelam tersebut. Sisanya,
para penumpang berasal
dari sejumlah daerah, seperti
Sumatera Utara, Jambi, dan
Jakarta.
Gubernur Aceh Zaini
Abdullah mengatakan,
pihaknya terus berkoordinasi
dengan KBRI di Malaysia
untuk segera memulangkan
para korban tewas asal Aceh
dalam peristiwa tersebut.
”Kami siap menanggung
semua biaya pemulangan
korban,” ucap dia.
Zaini melanjutkan, pihaknya
pun terus berkoordinasi
dengan KBRI di Malaysia dan
Pemerintah Malaysia agar
para korban selamat asal
Aceh bisa segera
dipulangkan.
”Para korban itu memang
bersalah karena tidak
memiliki dokumen resmi dan
pulang dengan cara ilegal.
Namun, atas nama
kemanusiaan, kami minta
mereka bisa bebas dari
jeratan hukum dan segera
dipulangkan ke kampungnya
masing-masing,” ujar Zaini.
Sumber KOMPAS ACEH
Label:
BANDA ACEH,
ORANG TEWAS,
TENGGELAM,
TKI,
TKI Malaysia
Wednesday, June 11, 2014
MEDAN: Derita TKI Tak Kunjung Berhenti
Kata Surya Candra, paspor yang digunakan
kebanyakan adalah paspor wisata atau
pelancong, bukan paspor bekerja ke luar negeri.
Lalu tidak adanya kepedulian dari pihak BP3TKI
untuk melakukan pencegahan dan penangkalan
(cekal) terhadap TKI ilegal. Juga besarnya
kegiatan agensi TKI ilegal di negara ini (Indonesia
-red).
Kemudian, tidak tegasnya pihak Imigrasi dan
Dinas Tenaga Kerja untuk membongkar jaringan
sindikat agensi TKI ilegal. Bobroknya mental
aparatur di atas dan bersikap apatis atas
permasalahan ini dengan mengagungkan uang
sebagai alat pembayaran yang sah untuk
penyelesaian dokumen.
"Lalu masuk kantong pribadi, bukan ke kas
negara sebagai salah satu sumber devisa
negara," ujar Surya Chandra.
Rini R Sari menyebutkan secara teritorial
memang pastilah lebih banyak lewat jalur
Batam, cukup dekat dengan perjalanan laut. TKI
- TKI yang sebagian besar bermasalah, kalau kita
telaah, sebagian besar merupakan TKI dengan
modal nekat saja untuk mengadu nasib.
Modal pas - pasan sehingga tidak mungkin naik
pesawat ataupun ikut jalur resmi. Jadi, mereka
memilih menggunakan kapal laut atau ferri
penyeberangan. Kalau masalah apakah ada
banyak aparat yang disuap di Batam, ya itu
walahualam lah.
"Setiap daerah, terutama pintu perbatasan,
memang rawan godaan seperti itu. Tinggal
kemampuan pemerintah bersikap tegas dan
tertib administrasi, serta mampu melindungilah
yang akan membantu nasib pahlawan devisa
kita itu," ujar Rini R Sari.
Satria Madangkara mengungkapkan, di
Tanjungbalai dan Asahan juga banyak TKI yang
menggunakan dokumen palsu. Nama di pasport
tidak sesuai dengan KTP asli. Banyak
menggunakan paspor tembak. Para pegawai
imigrasi main mata dengan calo.
Unit layanan pengaduan 081392003339
ternyata fiktif. Pengaduan tidak pernah dilayani.
Itulah Indonesia. Semua penuh dengan
kebohongan. Mengadulah sama omak dan ayah.
Hanya mereka yang mau mendengar
pengaduan kita walau kadang mereka tidak bisa
berbuat.
"Itulah, sudah pembongak (pembohong -red)
semua pemimpin ini. Sudah capek bangsa ini
dibongaki, sejak pemilu. Muloi dari pilkades
sampai ke pilpres, masih ada saja manusia yang
peduli dengan sang pembongak. Mungkin
karenab iming - iming duit, jabatan, atau
proyek.
"Tak tahulah awak itu jank. Sebagai orang
bawah yang bodoh kita ini hanya menjadi
penonton," ujar Satria Madangkara.
Willy Pokrol Bambu menyebutkan, apapun
ceritanya ini adalah kesalahan BP3TKI dan
Kementrian Tenaga Kerja , mana mungkin
mereka tidak mengetahui hal tersebut kalau
tidak ada orang dalam yang kerjasama
melegalkan praktek yang salah ini.
Pastinyalah para TKI semua itu tidak mau kerja
dengan menambah masalah baru. Bahkan
banyak TKI yang tertipu dengan iming-iming
legal dan akan dipekerjakan pada tempat yang
baik pula. Sangat miris dengan hal ini. Nasib
tenaga kerja Indonesia sebagai penghasil devisa
untuk negara harus terlunta - lunta.
Bahkan sering berujung pada hukuman di negeri
orang, dikarenakan kepentingan sekelompok
orang yang menghalalkan segara cara dengan
mengekspolitasi tenaga kerja Indonesia.
Pemerintah harus tegas dalam hal penanganan
TKI. "Karena ini merupakan harkat - martabat
bangsa Indonesia. Buatlah peraturan yang lebih
tegas dan perlindungan terhadap TKI kita," ujar
Willy Pokrol Bambu.
Lukman Imen yakin sebenarnya gampangnya.
Kita saja yang pura - pura bodoh menanganinya.
Kenapa banyak keluar dari Batam? Karena Batam
itu dekat ke Malaysia. Kalau dulu banyak dari
Tanjung Balai, sekarang sudah berkurang.
Karena Tanjung Balai sudah dilakukan
penjagaan yang ketat terhadap daerah tersebut.
Tinggal Batam dibuat aturan yang kuat dan
pengawasan yang ketat saja, pasti berkurang.
Penyebabnya yang paling urgen adalah negara
ini tak mampu menyediakan lapangan kerja bagi
rakyatnya, sehingga rakyat harus mencari
penghidupan di negara lain.
Para TKI itu ke sana karena kebutuhan ekonomi
yang memaksa. Kita harus acungkan jempol
untuk mereka. Jadi, pemerintah harus
menanggung biaya para TKI yang mau
berangkat ke luar negeri, bukan membebani
mereka dengan biaya - biaya yang tinggi.
"Karena dengan berangkatnya mereka ke sana,
berarti mengurangi pengangguran dan
mendatangkan devisa bagi bangsa ini. Jadi,
kenapa mereka tidak difasilitasi oleh negara,"
tegas Lukman Imen.
Sumber Derita TKI Tak Kunjung Berhenti
Sunday, June 1, 2014
Dilarang hubungi keluarga, calon TKI kabur dari penampungan
Seorang calon tenaga kerja
Indonesia asal Sumbawa Timur, Nusa
Teggara Timur, Ani Utangjua (44) memilih
kabur dari penampungan. Tindakan itu
dilakukannya karena dilarang
menghubungi keluarga untuk mengabari
penyakit yang dideritanya.
"Saya tidak tahu alamat dan di mana lokasi
penampungan saya selama ini. Saya ini masih
baru datang ke Jakarta ini," katanya saat
membuat laporan di Mapolresta Bekasi Kota,
Sabtu (1/6), seperti dilansir dari Antara.
Ani mengaku hanya mengingat penampungan
tempatnya tinggal sementara itu, yakni berlokasi
di sebuah daerah bernama Mutiara Timur di Kota
Bekasi. Kepada wartawan, Ani menyebut sudah
tinggal selama sebulan.
"Saya sudah tinggal di penampungan selama
lebih kurang sebulan. Saya kabur karena tidak
betah dan sakit," beber dia.
Pilihannya untuk kabur dari penampungan tak
lepas dari larangan pengurus penampungan
untuk dapat menghubungi keluarganya. Padahal,
Ani sedang sakit dan ingin meminta kiriman uang
dari keluarga. Atas penyakitnya itu pula, ia
membatalkan kepergiannya menjadi TKW ke luar
negeri.
"Saya sudah jelaskan, kalau saya sudah tidak bisa
bekerja, karena sakit," ungkapnya.
Beberapa kali ia memohon izin untuk kembali ke
kampung halamannya, namun pihak
penampungan tetap melarang. "Tapi untuk
nelpon keluarga tidak dikasih. Padahal saya ingin
meminta uang kepada anak saya untuk ongkos
pulang," tandasnya.
Merasa sudah tak sabar, Ani pun memberanikan
diri untuk merencanakan usaha kabur. Dia
menyiapkan tas yang berisi baju dua lembar yang
diselipkan digerbang tempat penampungan
dekat tempat sampah.
"Saya berpura-pura keluar untuk buang sampah
dan akhirnya kabur dari sana dan minta sama
tukang ojek diantar ke kantor polisi terdekat,"
lanjut ibu yang sudah memiliki tiga orang anak
ini.
Sementara saat ditanya soal kehidupan di
penampungan, kata dia, kehidupan di dalam
hanya sebatas bekerja untuk makan normal tiga
kali sehari. "Tapi kami dilarang untuk komunikasi
dan keluar tanpa izin," ujarnya.
Kasubag Humas Polresta Bekasi Kota AKP Siswo
mengaku tengah memproses kasus itu dan akan
berkoordinasi dengan pihak terkait untuk
memulangkan Ani ke kampungnya. "Kami akan
serahkan Ani kepada pihak Dinas Sosial Kota
Bekasi agar nantinya akan diantarkan ke
kampung halamannya di NTT," pungkasnya.
Sumber merdeka.com
Sunday, May 11, 2014
Moratorium pengiriman TKI ke TimurTengah dilanggar
Dua perempuan korban perdagangan manusia,
Esterlina Taneo (kiri) dan Yorince Lakapu (kanan)
, berada di penampungan sementara di wilayah
Batam Centre, Batam, Kepulauan Riau, Kamis
(13/6) malam. Kedua warga NTT itu berhasil
meloloskan diri dari penampungan ilegal TKI di
Nongsa dan diselamatkan pedagang sayur.
Sedianya mereka akan dikirim ke Malaysia
meskipun tanpa dokumen sah. (ANTARA FOTO/
Joko Sulistyo)
Mataram, NTB (ANTARA News) - Walau
pemerintah Indonesia masih memberlakukan
moratorium pengiriman TKI wanita ke sejumlah
negara di Timur Tengah, namun ada pihak
tertentu yang melanggar kebijakan itu, yang
bisa dikategorikan sebagai perdagangan
manusia.
"Kebetulan minggu lalu saya baru pulang dari
Aman, Yordania, ada rapat koordinasi dengan
perwakilan Afrika dan Timur Tengah. Ternyata
pengiriman pembantu rumah tangga ke Libya
setiap hari ada saja," kata Direktur
Perlindungan WNI dan Badan Hukum Indonesia
Kementerian Luar Negeri, Tatang Razak, di
Mataram, Minggu.
Pemerintah Indonesia memoratorium
pengiriman TKW ke Arab Saudi, Yordania,
Libya, Sudan, Kuwait, Syria dan Yaman, pada
Juli 2011.
Dia mengatakan, selain Libya, pengiriman
pembantu rumah tangga ke Sudan, juga masih
dilakukan pihak tertentu, meskipun
moratorium masih diberlakukan.
"Jadi, hampir semua negara di Timur Tengah
itu tetap ada pengiriman TKI (padahal masih
moratorium), dan duta besar kita di Timur
Tengah sangat marah melihat kenyataan Timur
Tengah ini jadi ajang pengiriman TKI," ujarnya.
Pengiriman TKI ke Timur Tengah yang
dikategorikan pelanggaran terhadap kebijakan
moratorium itu, bernuansa ilegal atau
mengandung unsur perdagangan manusia.
Moratorium itu akibat mencuatnya kasus
Sumiati, TKW asal Kabupaten Dompu, NTB,
yang disiksa majikannya di Arab Saudi,
Nopember 2010.
Penyiksaan terhadap Sumiati terkuak pada 7
Nopember 2010, ketika Sumiati dibawa ke
rumah sakit swasta di Madinah. Karena luka
yang dideritanya sangat luar biasa, rumah sakit
itu merujuknya ke RS King Fahd.
Sumiati binti Salam Mustopa disiksa
majikannya, bahkan mulutnya (maaf)
digunting dan wajahnya disetrika. Dia sering
disiksa ibu dan anak perempuan majikannya,
hingga mulutnya robek dan wajahnya luka
bakar. Pun anggota keluarga majikannya sering
menyiksa dengan cara serupa.
Editor: Ade Marboen
Sumber Moratorium pengiriman TKI ke Timur
Tengah dilanggar
Monday, May 5, 2014
Poempida DesakPulangkan TKI yangDitahan di Malaysia
JAKARTA - Anggota Komisi
IX DPR, Poempida Hidayatulloh, mendesak
pemerintah segera menyelesaikan masalah
warga negara Indonesia (WNI) yang tertahan
saat melahirkan di rumah sakit Kuala Lumpur,
Malaysia.
“Pemerintah harus segera mengambil tindakan
nyata untuk menyelesaikan WNI yang ditahan
pihak imigrasi Malaysia. Hal ini sebagai wujud
bentuk perlindungan Pemerintah terhadap
warganya," kata Politisi Golkar ini, Minggu
(4/5/2014).
Selain itu, Poempida juga mengkritik sikap
pemerintah Indonesia yang dinilai sangat lemah
merespon permasalahan WNI. "Jika pemerintah
tidak bertindak sesegera mungkin, maka hampir
dapat dipastikan tren kekerasan terhadap WNI
akan terus terjadi," katanya.
Berdasarkan informasi yang diterima Timwas TKI
DPR RI, pada tanggal 13 April 2014 lalu, WNI
bernama Siti Sudarni (AR 428087) telah
melahirkan anak bernama Kenzie Abid Amarullah
di RS umum Kuala Lumpur. Oleh pihak imigrasi
Malaysia, Siti Sudarni langsung ditahan dengan
alasan tidak jelas.
Sedangkan pada 29 April 2014, suami Siti
Sudarni, Supriyanto (Paspor AR 705727), telah
menerima surat petunjuk Immigrasi bernomor
IM.101A/889/7/56) untuk memajukan
pengurusan SPLP di KBRI. Tetapi prosedur ini
telah ditolak oleh loket Nomor 12, 15 dan 24
dengan alasan dokumen Immigrasi Malaysia
tidak lengkap.
"Ibu dan anak itu tertangkap sehari selepas
melahirkan anak dan surat keterangan kelahiran
ikut bersama ibu ditahan Imigrasi Bukit Jalil,"
terang Poempida.
Karena itu, Timwas TKI DPR RI ini meminta pihak
Konsulat untuk membantu Ibu dan anak dalam
pengurusan SPLP untuk pemulangan mereka ke
Indonesia. Jika Pemerintah Indonesia tidak
melakukan tindakan nyata maka tidak akan
memberikan efek jera kepada Pemerintah
Malaysia.
"Atas alasan kondisi anak yang masih terlalu
muda, kami mohon keduanya, ibu dan anak agar
bisa dipulangkan ke tanah air," ujar Poempida.
Sumber Poempida Desak
Pulangkan TKI yang
Ditahan di Malaysia
Sunday, May 4, 2014
Imigrasi Batam Sita Ratusan Paspor Palsu Milik TKI
Ilustrasi paspor palsu
BATAM - Petugas Kantor
Imigrasi Klas I Khusus Batam di Pelabuhan Feri
Internasional Batam Centre, menyita ratusan
paspor milik Tenaga Kerja Indonesia (TKI).
Sebanyak 141 paspor bercap palsu tertangkap
pada caturwulan pertama tahun 2014 ini.
Kasi Unit B Imigrasi Batam Pelabuhan Batam
Centre Irwanto Suhaili mengatakan, pemalsuan
cap di paspor milik ratusan TKI ini tak hanya cap
milik imigrasi Indonesia, tapi juga cap imigrasi
Malaysia dan cap imigrasi Singapura.
"Kita menduga ada sindikat TKI yang melakukan
aksi ini dan menggunakan cap Imigrasi palsu
untuk paspor TKI di Malaysia dan Singapura,"
kata Irwanto, di Pelabuhan Feri Internasional
Batam Centre, Minggu (4/5/2014).
Irwanto menunjukkan paspor bercap palsu milik
TKI, yang bekerja selama dua tahun di Malaysia.
Di paspor TKI tersebut, tertera berangkat pada
tahun 2012 dan tak pernah ada data di
keimigrasian jika dia pernah pulang ke Indonesia.
Namun, di lembaran paspor TKI tersebut ada cap
imigrasi Indonesia dan cap imigrasi Malaysia.
"Bagaimana lembaran paspor mereka bisa dicap
petugas Imigrasi, sedangkan mereka tidak
pernah pulang," ujar Irwanto.
Irwanto juga mengatakan, para TKI berpaspor
palsu itu tak pernah pulang ke Indonesia.
Namun, dengan adanya cap palsu, mereka
seolah-olah sering pulang untuk memperpanjang
masa tinggal di luar negeri.
Ratusan paspor bercap Imigrasi palsu ini
ditemukan berdasarkan kecurigaan petugas
Imigrasi Pelabuhan Batam Centre. Cap paspor
Imigrasi yang dipalsukan memakai cap imigrasi
lama, sedangkan keimigrasian Indonesia
sekarang menggunakan cap baru.
"Rata-rata cap dipaspor TKI tersebut bercap
Imigrasi lama, padahal Imigrasi Indonesia
mengeluarkan cap paspor baru," terangnya.
Sumber Imigrasi Batam Sita
Ratusan Paspor Palsu
Milik TKI
BATAM - Petugas Kantor
Imigrasi Klas I Khusus Batam di Pelabuhan Feri
Internasional Batam Centre, menyita ratusan
paspor milik Tenaga Kerja Indonesia (TKI).
Sebanyak 141 paspor bercap palsu tertangkap
pada caturwulan pertama tahun 2014 ini.
Kasi Unit B Imigrasi Batam Pelabuhan Batam
Centre Irwanto Suhaili mengatakan, pemalsuan
cap di paspor milik ratusan TKI ini tak hanya cap
milik imigrasi Indonesia, tapi juga cap imigrasi
Malaysia dan cap imigrasi Singapura.
"Kita menduga ada sindikat TKI yang melakukan
aksi ini dan menggunakan cap Imigrasi palsu
untuk paspor TKI di Malaysia dan Singapura,"
kata Irwanto, di Pelabuhan Feri Internasional
Batam Centre, Minggu (4/5/2014).
Irwanto menunjukkan paspor bercap palsu milik
TKI, yang bekerja selama dua tahun di Malaysia.
Di paspor TKI tersebut, tertera berangkat pada
tahun 2012 dan tak pernah ada data di
keimigrasian jika dia pernah pulang ke Indonesia.
Namun, di lembaran paspor TKI tersebut ada cap
imigrasi Indonesia dan cap imigrasi Malaysia.
"Bagaimana lembaran paspor mereka bisa dicap
petugas Imigrasi, sedangkan mereka tidak
pernah pulang," ujar Irwanto.
Irwanto juga mengatakan, para TKI berpaspor
palsu itu tak pernah pulang ke Indonesia.
Namun, dengan adanya cap palsu, mereka
seolah-olah sering pulang untuk memperpanjang
masa tinggal di luar negeri.
Ratusan paspor bercap Imigrasi palsu ini
ditemukan berdasarkan kecurigaan petugas
Imigrasi Pelabuhan Batam Centre. Cap paspor
Imigrasi yang dipalsukan memakai cap imigrasi
lama, sedangkan keimigrasian Indonesia
sekarang menggunakan cap baru.
"Rata-rata cap dipaspor TKI tersebut bercap
Imigrasi lama, padahal Imigrasi Indonesia
mengeluarkan cap paspor baru," terangnya.
Sumber Imigrasi Batam Sita
Ratusan Paspor Palsu
Milik TKI
Subscribe to:
Posts (Atom)