http://infobmi.blogspot.com/. Powered by Blogger.
Showing posts with label Info BNP2TKI. Show all posts
Showing posts with label Info BNP2TKI. Show all posts

Wednesday, June 11, 2014

BNP2TKI Panggil Pimpinan PT SKS Terkait Derita Kunaenah

Muhammad Syafrie, Direktur Pelayanan Pengaduan Deputi Bidang Perlindungan BNP2TKI Jakarta, BNP2TKI, Selasa (10/06) - BNP2TKI melalui Direktorat Pelayanan Pengaduan Deputi Bidang Perlindungan pada hari Senin siang (09/06/2014) melakukan pemanggilan terhadap pimpinan PT Sumber Kencana Sejahtera (SKS) terkait derita yang dialami Kunaenah. PT SKS adalah perusahaan jasa Pelaksana Penempatan TKI Swasta (PPTKIS) yang menempatkan Kunaenah sebagai TKI bekerja di bidang Penata Laksana Rumah Tangga (PLRT) di Singapura. Kunaenah (25 tahun) adalah TKI asal Dk Nanggerang RT 04 RW 06 Desa Cikuya, Kecamatan Bandarharjo, Kabupaten Brebes, Provinsi Jawa Tengah. Dia mengalami sakit dengan luka di sekujur tubuhnya yang diduga akibat penganiayaan. Kunaenah pulang dari Singapura dan tiba di tanah air melalui Bandara Soekarno - Hatta - sebagaimana tertera cap stempel Imigrasi Bandara Soekarno - Hatta, Tangerang, Banten, pada paspor yang dibawanya tertulis - tanggal 2 Juni 2014 lalu. Direktur Pemberdayaan Deputi Bidang Perlindungan BNP2TKI Arini Rahyuwati di Jakarta, Senin (09/06/2014) mengatakan, setelah ditelusuri didalam pendataan kepulangan TKI oleh petugas BNP2TKI di Lounge TKI Terminal 2 Bandara Soekarno - Hatta maupun di Balai Pelayanan Kepulangan TKI (BPK TKI) Selapajang, Tangerang, Banten, bahwa kepulangan Kunaenah dari Singapura hingga kemudian sampai tiba di kampung halamannya di Brebes, memang tidak terdata. Menurut Arini, sejak dikeluarkannya Permenakertrans Nomor 16 Tahun 2012 tentang Tata Cara Kepulangan TKI dari Negara Penempatan Secara Mandiri ke Daerah Asal yang mulai diberlakukan pada 26 Desember 2012, kepulangan TKI ke daerah asal diberikan kebebasan memilih, pulang sendiri atau melalui pelayanan angkutan kepulangan TKI di BPKTKI Selapajang, Tangerang, Banten. "Sejak diberlakukan Permenakertrans Nomor 16 Tahun 2012 itu, kepulangan TKI dari luar negeri ke daerah asal benar-benar diberikan kebebasan memilih," tegas Arini. PPTKIS dan Asuransi Siap Bantu Ditempat terpisah, Direktur Pelayanan Pengaduan Deputi Bidang Perlindungan BNP2TKI Muhammad Syafrie di ruang kerjanya di Jakarta, Senin siang (09/06/2014) mengatakan, pihaknya pada hari Senin ini melakukan pemanggilan pada pimpinan PT SKS maupun Asuransi Konsorsium TKI Jasindo. Syafrie mengatakan, dalam data sistem komputerisasi tenaga kerja luar negeri (SISKO- TKLN) di Unit Layanan Crisis Center BNP2TKI tercatat bahwa Kunaenah lahir di Brebes 12 November 1989. Dia menjadi TKI bekerja sebagai PLRT diberangkatkan melalui PT SKS bekerjasama dengan Agency Jobs Culture International PTE LTD pada 7 April 2014. Kunaenah bekerja pada keluarga Man Kwan Lan yang beralamatkan di 201 Yishun Street 21 q07-49 Singapura 760201 Singapura. Dari informasi yang dihimpun di lapangan sebagaimana disampaikan saudara sepupu Kunaenah, Ramuji (48 tahun), bahwa saudaranya (Kunaenah, red.) dari Bandara Soekarno - Hatta dipulangkan dengan bus. Dia diturunkan di Desa Pejagan, Kecamatan Losari, Kabupaten Brebes. Ramuji tidak tahu siapa yang memulangkan Kunaenah. Dari Pejagan, Kunaenah diantar tukang ojek ke rumah Sofiah, tukang urut di Desa Sitanggal, Kecamatan Brebes. Ramuji baru tahu Kunaenah pulang setelah Rofiah menghubunginya. "Dia (Kunaenah) masih trauma, belum bisa bercerita banyak," ujar Ramuji. Kunaenah adalah anak kedua dari tiga bersaudara dari pasangan Carsudin (60 tahun) dan Tuminah (50 tahun). Pada hari Minggu (08/06/2014) Kunaenah diantar untuk menjalani perawatan di Instalasi Gawat Darurat RSUD Brebes. Dikatakannya, selama bekerja di Singapura, Kunaenah sering mengeluh kepada Kusim. Melalui pesan singkat, Kunaenah mengaku sering dianiaya anak majikannya. Kunaenah mengaku sering diinjak-injak dan dipukuli anak majikannya karena dia takut saat disuruh memandikan anjing. "Kunaenah juga pernah disiram air panas di punggungnya. Di punggungnya banyak bekas luka," kata Tuminah, ibu Kunaenah. Sedangkan Rani, dokter jaga di IGD RSUD Brebes - seperti dilansir www. tempo. co. id Minggu (08/06/3014) - mengaku belum bisa menyimpulkan penyebab bekas luka di punggung dan tangan Kunainah. "Bercak-bercak hitam bekas luka itu bukan akibat pukulan benda tumpul," ujar Rani. Rani mengaku, mengenai kaki kanan Kunaenah yang sudah dibebat gips, tidak diketahui penyebabnya."Pasien akan di-roentgen dulu untuk mengetahui cedera apa di kakinya," tutur Rani. Syafrie mengatakan, PT SKS dan PT Asuransi Jasindo menyataakan kesediaan membantu biaya pemulangan TKI Kunaenah dari Singapura sampai ke tanah air, berikut biaya perawatan sebesar tagihan dari Rumah Sakit atau Balai Pengobatan. Syafrie menambahkan, Senin kemarin Staf Operasional PT SKS, Leba Fransiskus, dan Koordinator Asuransi TKI dari PT Asuransi Jasindo Heri Suzana Siagian menghadiri pemanggilan Direktorat Pengaduan Pelayanan BNP2TKI. Mereka menyatakan kesediaan untuk membantu TKI Kunaenah. Berikut PT SKS juga akan melakukan koordinasi dengan Agency TKI di Singapura terkait penyelesaian masalah yang dialami Kunaenah, termasuk gaji dan hak-haknya. Pihak PT Asuransi Jasindo juga bersedia membantu biaya untuk pendampingan hukum TKI Kunaenah sekira memang diperlukan untuk mengungkap kasusnya di Singapura. Kemudian untuk mengetahui lebih jauh mengenai luka di tubuh yang diderita Kunaenah apakah akibat bekas penganiayaan atau bukan, masih menunggu hasil visum dari pihak rumah sakit.*** (Imam Bukhori) Sumber BNP2TKI.GO.ID

Saturday, May 24, 2014

BNP2TKI Adakan Penyiapan Calon TKI Butcher Kanada di Bengkulu

Jakarta, BNP2TKI, Jumat (23/05) - BNP2TKI melalui Direktorat Pemetaan dan Harmonisasi TKLN II Deputi Bidang KLN dan Promosi bersama BP3TKI (Balai Pelayanan Penempatan dan Perlindungan TKI) Palembang dan Disnaker (Dinas Tenaga Kerja) Kota Bengkulu mengadakan penyiapan calon TKI yang akan bekerja di Kanada sebagai pemotong daging (butcher/meat cutter). Penyiapan dilakukan selama dua hari (Senin - Selasa, 19 - 20 Mei 2014) di Kota Bengkulu dan Kabupaten Kepahiang, Provinsi Bengkulu. Penyiapan diikuti sebanyak 113 calon TKI dari enam kabupaten/kota di Provinsi Bengkulu. Dari Kota Bengkulu sebanyak 25 orang, Kabupaten Seluma 16 orang, Kabupaten Bengkulu Tengah 13 orang, Kabupaten Bengkulu Utara 28 orang, Kabupaten Bengkulu Selatan 15 orang dan Kabupaten Kepahiang 16 orang. Pelaksanaan penyiapan calon TKI bidang butcher/ meat cutter untuk penempatan negara tujuan Kanada itu menghadirkan narasumber Direktur Pemetaan dan Harmonisasi TKLN II BNP2TKI Drg Elia Rosalina Sunityo, MARS MS, Kepala BP3TKI Palembang Sri Haryanti, SE, MM dan Kasi Kelembagaan dan Pemasyarakatan Program BP3TKI Palembang MH Sinaga, S Si. Elin - begitu sapaan akrab Drg Elia Rosalina Sunityo, MARS, MS - ketika ditemui di ruang kerjanya di Jakarta, Jumat (23/05/2014) mengatakan, bahwa penempatan TKI bidang butcher/meat cutter untuk penempatan Kanada ini terjadi melalui program Government to Privat (G to P/Pemerintah dengan pengguna jasa). BNP2TKI diwakili Deputi KLN dan Promosi Endang Sulistyaningsih telah melakukan penandatanganan kerjasama (Memorandum of Understanding/MoU) pada saat kunjungan kerja ke perusahaan CMS (Cargill Meat Solution) Kanada pada akhir Maret 2014 lalu. Perusahaan CMS ini bergerak di industri peternakan dan untuk TKI yang diminta saat ini untuk pemotong daging (butcher/meat cutter) dengan kontrak kerja selama 2 (dua) tahun. Elin menjelaskan, persyaratan yang diminta adalah, pendidikan minimal SLTA atau sederajat, dibuktikan dengan memiliki ijazah minimal SLTA atau sederajat; memiliki kemampuan Bahasa Inggris dengan nilai Test of English as a Foreign Language (TOEFL) minimal 400-450, dibuktikan dengan menunjukkan bukti sertifikat TOEFL dengan nilai minimal 400-450 tersebut dan calon TKI harus berusia antara 21 tahun sampai 43 tahun. Elin menambahkan, didalam penempatan TKI bidang butcher/meat cutter untuk penempatan negara tujuan Kanada, posisi Pemerintah (dalam hal ini BNP2TKI, red.) hanya sebatas memfasilitasi, sedangkan penentuan TKI yang memenuhi persyaratan, kelayakan dan kemampuan kerjanya adalah pihak pengguna, yakni Cargill Meat Solution (CMS) Kanada. Dari hasil seleksi administrasi pada calon TKI itu, lanjut Elin, kemudian dimasukkan melalui sistem online di website http://jobsinfo.bnp2tki.go.id untuk kemudian diteruskan ke CMS Kanada. Dari data calon TKI tersebut kemudian diseleksi tim dari CMS Kanada. "Jadi yang menentukan calon TKI terebut lolos dan tidaknya adalah CMS Kanada," tegas Elin. Elin mengatakan, dalam kegiatan penyiapan yang dilakukan di Kota Bengkulu dan Kabupaten Kepahiang, Provinsi Bengkulu, para calon TKI menaruh harap agar secepatnya dapat diberangkatkan bekerja ke Kanada. "Pemerintah (BNP2TKI, red.) juga berharap semua peserta yang telah memenuhi persyaratan administrasi bisa lolos dan diterima bekerja di Kanada," katanya. Ditambahkannya, bagi calon TKI yang dinyatakan lolos oleh CMS Kanada, mereka akan menjalani pelatihan kerja dan peningkatan kemampuan Bahasa Inggris di Kanada - terkait bidang kerja yang dijalani sehari-hari nantinya - selama enam sampai delapan bulan.***(Imam Bukhori) Sumber BNP2TKI Adakan Penyiapan Calon TKI Butcher Kanada di Bengkulu

BNP2TKI Adakan Bimtek Petugas MonevSosialisasi

Bimbingan Teknis Petugas Monitoring dan Evaluasi Sosialisasi (Bimtek Monev) Angkatan II Tahun 2014 BNP2TKI melalui Direktorat Sosialisasi dan Kelembagaan Penempatan melaksanakan kegiatan Bimbingan Teknis Petugas Monitoring dan Evaluasi Sosialisasi (Bimtek Monev) Angkatan II Tahun 2014. Kegiatan Bimtek Monev Sosialisasi dilaksanakan dari 21-23 Mei 2014 yang diikuti oleh 40 peserta dari BNP2TKI, BP3TKI dan LP3TKI. Sebelumnya Direktorat Sosialisasi dan Kelembagaan Penempatan telah melaksanakan kegiatan Bimbingan Teknis Monitoring dan Evaluasi Sosialisasi Angkatan I Tahun Anggaran 2014 yang telah dilaksanakan pada 19-21 Maret 2014 yang diikuti oleh 30 peserta. Kegiatan Bimtek petugas monev sosialisasi dibuka oleh Deputi Penempatan BNP2TKI Agusdin Subiantoro, pada Rabu (21/5) malam. Turut hadir dalam pembukaan petugas Bimtek Monev Sosialisasi yaitu Direktur Sosialisasi dan Kelembagaan Penempatan BNP2TKI Yana Anusasana DE, Kasubdit Sosialisasi Joko Purwanto, dan Kasubdit Monitoring Evaluasi Sosialisasi Siswanto. Kegiatan Bimbingan Teknis Petugas Monitoring dan Evaluasi Sosialiasi adalah sebuah kegiatan yang diselenggarakan dengan tujuan agar seluruh proses Sosialisasi Program Penempatan dan Perlindungan TKI dapat berjalan dengan baik melalui metode Komunikasi Informasi dan Edukasi (KIE), maka perlu dilakukan Monitoring dan Evaluasi Sosialiasi, yang selanjutnya akan dituangkan dalam bentuk system aplikasi Monitoring dan Evaluasi Sosialisasi. Deputi Penempatan mengatakan dalam pelaksanaan sosialisasi ada monitoring dan evaluasi. Harus diketahui dulu apa yang akan disosialisasikan kemudian dilakukan monitoring dan evaluasi. Intinya sederhana ada yang memberi pesan, ada yang menyampaikan pesan dan ada yang menerima pesan. Sosialisasi bertujuan untuk memberikan informasi supaya pihak yang menerima dapat mengetahui dan memahami pesan yang disampaikan. Sedangkan pada monitoring dan evaluasi diukur apa yang disampaikan pada sosialisasi itu sudah sesuai atau tidak. "Harus pas betul sampel yang akan dijadikan monitoring dan evaluasi. Garis besarnya monitoring dan evaluasi adalah proses mengumpulkan data dan informasi dari akan, yang sedang, dan sudah berlangsung dapat berjalan benar atau tidak pelaksanaanya dan hasilnya," ujarnya. Deputi Penempatan menambahkan bahwa manfaat dari monitoring sosialisasi adalah bisa dilakukan koreksi jika kegiatan sosialisasi yang dilakukan salah atau tidak sesuai. Oleh karena itu monitoring harus dilakukan secara terus menerus dengan frekuensi tertentu. Ia menambahkan sedangkan evaluasi merupakan proses hasil penilaian terhadap kejadian yang berlangsung atau sudah selesai dan bisa dilakukan di depan, di tengah atau dibelakang. Kemudian dinilai dari sisi pencapaian kinerja dan tujuan serta sasaran hasil sesuai dengan tujuan akhir dan ini yang paling penting. "Melakukan monitoring dan evaluasi terlalu sempit jika berkutat pada proses sosialisasi, kita ingin jauh daripada itu. Kita ingin lebih memperluas cakupan, bisa melakukan penyempurnaan. Penempatan tidak berkutat pada sosialisasi tapi bisa pelayanan penempatan, kita harus mampu juga melakukan penilaian terhadap aktivitas lembaga-lembaga pendukung penempatan. Kita harus jeli sebagai pelayan dan pembina lembaga penempatan," tuturnya Hasil dari kegiatan monitoring dan evaluasi, lanjut Deputi Penempatan, akan menjadi masukan bagi pembinaan baik dalam sosialisasi maupun lembaga penempatan dan lembaga pendukung penempatan. Monitoring dan evaluasi bukan hanya mengembangkan aspek sosialisasi tapi juga pada lembaga pendukung penempatan lainnya. Jika ini tidak dilakukan maka akan berjalan seperti biasa saja dan pastinya kita akan kebanjiran masalah. "Dalam konteks melakukan pembinaan kita harus pastikan bahwa orang yang ditempatkan adalah orang yang berkualitas, berhasil dan tidak bermasalah. Saat ini kita tidak lagi beroreintasi kepada kuantitas melainkan berorientasi kepada kualitas," papar Deputi. Deputi Penempatan menyatakan bahwa tahun ini kita mencanangkan kualitas untuk pelayanan kepada TKI, meningkatkan kualitas pelayanan dan kualitas pelayannya. Kita tingkatkan kualitas dengan memberikan pelayanan yang optimal kepada masyarakat dengan rendah hati dan ketulusan. Ia menambahakan karena orientasi ke depan bukan menempatkan TKI sektor informal yaitu Penata Laksana Rumah Tangga (PLRT). Namun orientasi kita adalah meningkatkan TKI sektor formal dan skiil. Penempatan harus punya agenda, dipetakan dan dipastikan untuk penempatan berikutnya. Ketika permintaan ada kita sudah bisa menyiapkannya dengan indentias dan kualifikasinya. "Kita harus mempunyai petanya agar kita tepat melakukan sosialisasi, sasaran dan tujuan sosialisasi juga menentukan. Sehingga sosialisasi kebijakan penempatan dan perlindungan TKI bisa tercapai dan dapat di monitoring dan dievaluasi," tutupnya.***(Hapipi) Sumber BNP2TKI Adakan Bimtek Petugas Monev Sosialisasi
 

Tag

IP

My-Yahoo

Blogger Widget Get This Widget

Histast

Total Pengunjung