Ratusan WNI di Malaysia Ditangkap Saat Akan Mudik
Johor Baru - Aparat
keamanan Malaysia menangkap
ratusan warga negara Indonesia
yang akan meninggalkan negara
itu secara ilegal, Kamis pagi, 17
Juli 2014. Pemerintah Malaysia
telah memperkirakan akan
banyaknya imigran ilegal yang
mudik untuk merayakan Lebaran
lewat jalur-jalur ilegal sehingga
memperketat operasi di wilayah
tersebut.
Marine Operations Force (MOF)
menangkap kapal cepat sekitar
pukul 2 dinihari dekat Bandar
Penawar, Johor Tenggara.
Mereka mendapati 114 imigran
asal Indonesia. Tekong alias
pemilik kapal dan asistennya
ditangkap. »Kami akan
mengintensifkan patroli saat ini
ketika sebagian besar imigran
berusaha kabur menggunakan
saluran ilegal,” kata Deputi
Komandan MOF Region II N.
Kalai Chelvan Nadarajan.
Free Honeymoon Fund
http://www.HoneyFund.com
Dia menambahkan, si tekong
kapal sudah masuk daftar
pencarian polisi selama setahun
terakhir. Dia tercatat kerap
memasukkan imigran secara
ilegal dengan kapal ferinya.
Adapun di Kuala Langat,
Selangor, sebanyak 30 WNI
ditahan Agensi Penguatkuasaan
Maritim Malaysia (APMM) di 3,1
mil laut barat daya Sungai Air
Itam, Kelanang, Penang.
Kepala APMM Klang Mohd Aliyas
Hamdan mengatakan pihaknya
mendapat informasi soal kapal
mencurigakan yang bergerak
cepat di radar sistem pengawasan
laut Malaysia sekitar pukul 05.30.
Mereka lalu ditangkap oleh kapal
patrol APMM.
»Kapal patrol APMM 'Petir'
dikerahkan setelah sebuah kapal
mencurigakan terdeteksi
bergerak cepat di lepas pantai
Kelanang,” kata Aliyas. Kapal
fiber berwarna biru dengan
mesin Mercury 55 HP dan
Mariner 55 HP itu berisi 30 warga
Indonesia, terdiri atas 23 laki-laki,
termasuk juru mudi; lima wanita'
seorang anak laki-laki berusia 6
tahun; dan seorang bayi
perempuan berusia 10 bulan.
»Semuanya tidak mengenakan
rompi penyelamat,” kata Aliyas
dalam jumpa pers di markas
APMM, Klang.
Pihak KJRI Johor kerap
mengimbau WNI untuk tidak
menggunakan jalur ilegal untuk
kembali ke Indonesia. Jalur
tersebut tidak saja digunakan
oleh imigran ilegal, tetapi juga
WNI yang memiliki dokumen
resmi. Tarif yang berlaku juga
lebih mahal ketimbang jalur
resmi.
NEW STRAIT TIMES | NATALIA
SANTI
Sumber ↓
Showing posts with label WNI. Show all posts
Showing posts with label WNI. Show all posts
Thursday, July 17, 2014
Subscribe to:
Posts (Atom)