Lagi, Kapal Angkut TKI Tenggelam di Malaysia
Kuala Lumpur – Sedikitnya tiga orang tewas setelah sebuah kapal yang mengangkut warga negara Indonesia tenggelam di lepas pantai selatan Malaysia akibat kelebihan muatan pada Kamis pagi, 24 Juli 2014, waktu setempat. Kepala Daerah Badan Penegakan Maritim Malaysia Iskandar Ishak menuturkan perahu ini terbalik di wilayah perairan Johor, Malaysia. Kapal mengangkut 21 buruh migran ilegal yang diduga tengah melakukan perjalanan pulang ke Indonesia untuk merayakan Idul Fitri.
Menurut laporan Channel News Asia, tiga mayat berhasil ditemukan dan sepuluh lainnya berhasil diselamatkan. Sedangkan delapan orang dinyatakan hilang. »Operasi pencarian laut dan udara sedang berlangsung di Selat Malaka dengan kondisi laut yang sedikit berombak," kata Iskandar. Kapal yang menuju Riau ini, ujar dia, memiliki kapasitas hanya delapan orang. Pada pertengahan Juni lalu, dua kapal juga tenggelam di perairan Malaysia. Kapal yang membawa sekitar 80 tenaga kerja Indonesia tersungkur ke dalam laut di lepas Pantai Tanjung Piai setelah bertabrakan dengan kapal patroli yang mengejar pekerja ilegal. (Baca: Kapal Pengangkut TKI Tenggelam di Laut Malaysia Beberapa hari setelahnya, kapal pengangkut 27 TKI juga terbalik dan tenggelam di perairan Sepang, Selangor. Puluhan orang tewas dalam dua kecelakaan ini.
ANINGTIAS JATMIKA | CHANNEL NEWS ASIA
Sumber ↓
TKI tewas korban kapal karam di Malaysia asal Pamekasan ilegal
Ratusan WNI di Malaysia Ditangkap Saat Akan Mudik
Washington:
Amerika Serikat memasukkan
Thailand dan Malaysia ke daftar
hitam (blacklist) atas kegagalan
mereka memenuhi standar
minimum dalam memerangi
kejahatan perdagangan
manusia alias human trafficking.
Pernyataan ini disampaikan
Menteri Luar Negeri John Kerry
dalam acara tahunan Kemenlu
AS di Washington, Jumat
(20/6/2014). Ia memaparkan
bagaimana 188 pemerintahan di
seluruh dunia berperan dalam
memerangi perdagangan
manusia dan bentuk eksploitasi
lainnya.
Sementara seperti dilansir AP,
Kemenlu AS memuji kinerja
Tiongkok, yang dinilai
berkomitmen menghapuskan
celah human trafficking via
kamp pekerja.
Sementara Thailand dan
Malaysia hanya mendapatkan
nilai rendah dari assessment AS.
Padahal, Thailand telah
berusaha sekuat tenaga untuk
tampil baik di hadapan AS,
pasar utama industri udang dan
hasil laut Thailand. Sumber 


.jpg)


