http://infobmi.blogspot.com/. Diberdayakan oleh Blogger.

Sabtu, 05 April 2014

Isak Tangis Warnai Evakuasi Korban Tewas Kereta Api Malabar

Evakuasi masih berlangsung mengingat banyak korban dalam kereta.

Evakuasi penumpang kereta Malabar

Lima orang meninggal dunia akibat kecelakaan kereta api di Kabupaten Tasikmalaya, pada Jumat malam kemarin. Penumpang tewas setelah terjepit gerbong kereta yang ambles masuk jurang.
Kecelakaan kereta api Malabar tujuan Bandung-Malang itu terjadi di Kampung Terung, Mekarsari, Kadipaten, Kabupaten Tasikmalaya. Dua gerbong dan satu lokomotif terguling akibat bantalan rel ambles terbawa longsoran tanah.
Hingga Sabtu dinihari, tiga orang penumpang dipastikan tewas akibat terjepit gerbong kereta. Proses evakuasi jenazah berlangsung dramatis diwarnai isak tangis keluarga.
Petugas juga mengevakuasi dua orang warga yang terjepit, namun masih dalam keadaan hidup. Seluruh korban baik luka atau yang meninggal dibawa ke madrasah Kampung Mekarsari.
Kereta api Malabar dari Bandung tujuan Malang ambles setelah lokasi bantalan rel diguyur hujan deras. Diperkirakan amblesnya kereta mencapai 15 meter dari lintasan. Hingga saat ini, proses evakuasi masih berlangsung mengingat banyak korban dalam kereta.
Menurut Kapolresta Tasikmalaya Ajun Komisaris Besar Noffan Widyayoko, longsornya bantalan menyebabkan rel terputus total. "Belum bisa dilewati, rel terputus," kata Noffan.
Penumpukan penumpang
Dampak kereta anjlok itu juga menyebabkan ratusan penumpang kereta ekonomi tujuan Yogyakarta-Surabaya menumpuk di Stasiun Kiaracondong, Bandung. Penumpukan terjadi akibat terlambatnya jadwal pemberangkatan kereta.
PT Kereta Api Bandung melakukan antisipasi dengan cara mengalihkan jalur pemberangkatan kereta melalui jalur utara atau ke arah Cirebon.
Menurut pantauan, saat ini ratusan calon penumpang kereta api ekonomi Kahuripan dan Kutojaya tujuan Yogyakarta dan Surabaya menumpuk di Stasiun Kiaracondong. Mereka harus menunggu dua jam hingga kereta datang dan kembali diberangkatkan.
Kereta lain yang ikut terganggu keberangkatannya adalah Lodaya malam tujuan Solo dan Turangga.
Para penumpang berharap jalur anjlok di Tasikmlaya segera dipulihkan sehingga tidak perlu melalui jalur utara.
Laporan: Ipung S Munawar | tvOne Tasikmalaya dan Jhon Hendra | tvOne Bandung, Jawa Barat sumber news.viva.co.id

Gara-gara KA Malabar Anjlok, Rute KA Yogya-Bandung Dialihkan


Timlo.net – Manajer Humas PT
Kereta Api Indonesia Daerah
Operasi 5 Purwokerto, Jawa
Tengah, Surono mengatakan
bahwa sejumlah rangkaian KA
lintas selatan masih memutar
lewat jalur utara melalui
Cirebon, Jawa Barat.
“Hingga saat ini, normalisasi jalur
selatan pasca-anjloknya KA
Malabar di Ciawi, Kabupaten
Tasikmalaya, Jabar, masih
berlangsung. KA dari timur
(Yogyakarta) tujuan Bandung
sesampainya di Kroya, Cilacap,
Jateng, dibelokkan menuju
Purwokerto-Cirebon-Cikampek.
Demikian pula sebaliknya, KA
dari Bandung menuju Yogyakarta
dan Surabaya dialihkan menuju
Cikampek-Cirebon-Purwokerto-
Kroya,” katanya, Sabtu (5/4).
Seperti diketahui, KA Malabar
jurusan Bandung-Malang yang
melaju dari Bandung menuju
Tasikmalaya anjlok dan terguling
akibat jalur rel longsor pada hari
Jumat (4/4), pukul 19.00 WIB.
Lokomotif dan beberapa
rangkaian gerbong terguling
keluar dari jalur rel. Akibat
kejadian itu, empat penumpang
dikabarkan tewas dan puluhan
lainnya mengalami luka.
Demikian dilansir dari Antara.
Khusus untuk KA Serayu Pagi
jurusan Purwokerto-Kroya-
Bandung-Jakarta, kata Surono,
rangkaian KA tersebut untuk
sementara tidak masuk Bandung,
melainkan sesampainya di
Cikampek langsung menuju
Jakarta.
Oleh karena itu, kata dia,
pihaknya telah menyiapkan dua
opsi bagi calon penumpang KA
Serayu Pagi yang sudah telanjur
membeli tiket tujuan Bandung
dan sekitarnya.
“Opsi pertama, calon
penumpang KA Serayu Pagi
tujuan Bandung bisa
mengembalikan tiket yang telah
dibeli. Opsi kedua, mereka bisa
tetap menumpang KA Serayu
pagi hingga Cikampek dan
selanjutnya naik KA lain dari
Jakarta tujuan Bandung,”
katanya. [did]
Sumber: Timlo.net

Waspada, Penipu Sasar Keluarga Tersangka


Boyolali – Aksi penipuan
dengan modus menawarkan
bantuan pengurusan kasus di
Polres Boyolali kembali marak.
Kali ini, pelaku mencatut nama
pejabat Polres Boyolali dan
meminta imbalan berupa uang.
Pelaku sendiri menyasar keluarga
tersangka yang sedang menjalani
proses hukum.
Kapolres Boyolali AKBP Budi
Haryanto, melalui Kasat Reskrim
AKP Parwanto, untuk
memuluskan aksi penipuan
tersebut, pelaku mencatut
namanya. Ironisnya lagi, pelaku
juga memanfaatkan petugas di
kelurahan untuk menghubungi
keluarga korban dan
menyakinkan bila tawaran
tersebut bukan penipuan.
“Kemungkinan karena yang
mendatangi perangkt desa,
akhirnya keluarga korban
percaya dan mau mentransfer
sejumlah uang. Modusnya
seperti itu,” ungkap AKP
Parwanto ditemui di ruang
kerjanya, Jumat (4/4).
Menurut Kasat Reskrim, salah
satu keluarga tersangka yang
menjadi korban pencurian
adalah Karsini, warga Blagung,
Simo, yang merupakan tersangka
pembuang bayi. Kepada
keluarga ini, pelaku meminta
uang Rp 15 juta untuk
membebaskan tersangka.
Keluarga Karsini saat itu hanya
memiliki uang Rp 3 juta dan
sudah ditransfer ke rekening
pelaku.
“Korban baru tahu menjadi
korban penipuan setelah
menanyakan hal itu kepada
kami. Ternyata itu salah, dan
pelaku bukan petugas,” tandas
AKP Parwanto.
Korban penipuan dengan modus
akan membantu selama proses
hukum ini rata-rata dimintai
uang antara Rp 15 juta hingga
Rp 20 juta. Untuk itu, pihaknya
meminta masyarakat agar tidak
mudah percaya. Pasalnya, semua
kasus kriminal yang ada akan
tetap diselesaikan sesuai hukum
yang berlaku.
“Jangan mudah percaya, bila
menemukan kasus seperti itu,
segera konfirmasi kepada kami,
tetap waspada,” imbauanya,
Editor : Marhaendra Wijanarko
Sumber Timlo.net

4 Minggu Berlalu, Puing Pesawat MAS MH370 Belum Juga Ditemukan


Seorang personel militer Australia melakukan pencarian MH370 dari dalam pesawat RAAF AP-3C Orion (Reuters)
Perth- Empat minggu berlalu sejak pesawat Malaysia Airlines (MAS) MH370 menghilang, tim pencari menghadapi misi pencarian yang paling sulit di perairan Samudera Hindia bagian selatan.
Kini, tim pencari berkejaran dengan waktu untuk mencari kotak hitam MH370 yang dalam beberapa hari lagi akan kehabisan baterai sehingga tidak lagi memancarkan sinyal untuk memberi tahu lokasinya. Berbagai peralatan canggih, termasuk alat pelacak kotak hitam milik militer AS sudah diterjunkan, seiring dimulai pencarian bawah laut pada Jumat (4/4) kemarin.
Pencarian terus dilakukan hingga hari ini dengan melibatkan 10 pesawat militer, 3 pesawat sipil dan 11 kapal laut dari berbagai negara. Armada tersebut akan menelusuri area perairan seluas 217 ribu kilometer persegi yang berjarak 1.700 kilometer barat Perth. Lokasi tersebut diyakini kuat sebagai lokasi jatuhnya MH370 yang membawa 239 orang di dalamnya.
"Jika kami belum menemukan apapun dalam waktu 6 minggu, kami akan terus melanjutkan karena ada banyak benda di dalam pesawat yang akan mengapung," ujar Purnawirawan Marsekal Udara Australia Angus Houston, yang merupakan koordinator operasi pencarian MH370, seperti dilansirReuters, Sabtu (5/4/2014).
"Pada akhirnya, saya merasa bahwa sesuatu akan ditemukan, yang akan membantu kami mempersempit area pencarian," imbuhnya.
Pencarian bawah laut dimulai dengan mengandalkan perlengkapan sonar yang mampu menangkap sinyal yang dipancarkan kotak hitam MH370 yang diduga ada di lautan dalam. Kotak hitam serta rekaman data penerbangan yang ada di dalamnya menjadi kunci utama untuk menyingkap misteri hilangnya MH370.
Namun terbatasnya masa aktif baterai pada pemancar kotak hitam yang hanya 30 hari menjadi tantangan besar. Diperkirakan baterai kotak hitam akan habis pada Senin (7/4) mendatang, sehingga setelah itu tim pencari tentu harus memikirkan cara lain yang lebih efektif untuk mencari lokasi kotak hitam yang sebenarnya.
Sementara itu, para pengamat menyebut bahwa pengerahan alat pelacak kotak hitam milik AS, Towed Pinger Locator (TPL) akan sia-sia tanpa diketahui lokasi pasti jatuhnya MH370. TPL memiliki batasan jarak serta harus ditarik dengan kapal dalam kecepatan rendah, sehingga diperkirakan tidak akan mampu 'memeriksa' area perairan yang luas dalam waktu cepat.
"Saya bahkan tidak menyebutkan area. Apa yang kita lakukan adalah melacak jalur perkiraan paling baik yang dilalui pesawat ini," ucap US Navy Captain Mark Matthews kepada Reuters.
"Ini mungkin akan memakan waktu beberapa hari untuk setiap ruas, jadi pencarian akan berjalan sedikit lambat," tuturnya. Sumber detik.com

Kontak tembak di perbatasan RI-PNG, dua aparat keamanan terluka

Jayapura,5/4 (Antara) - Kontak tembak antara aparat keamanan diperbatasan RI-Papua Nugini, Sabtu (5/4) menyebabkan dua anggota terluka.
Wartawan Antara dari perbatasan RI-PNG, melaporkan, kontak senjata yang terjadi sekitar pukul 09.00 WIT itu menyebabkan Kapolres Kota Jayapura Akbp Alfred Papare dan salah anggota TNI-AD Tugino mengalami luka akibat serpihan peluru saat terjadi baku tembak.
Insiden berawal ketika aparat keamanan memantau situasi di sekitar perbatasan sesaat setelah kelompok sipil bersenjata mengibarkan bendera "bintang kejora" melalui menara suar yang ada diperbatasan kedua negara.
Anggota TNI Tugino, langsung dievakuasi ke Jayapura.
Sedangkan Kapolres Kota Jayapura AKBP Papare yang mengalami luka-luka sempat melaporkan insiden yang dialaminya ke Kasdam XVII Trikora, Brigjen HInsa Siburian di pos pengamanan batas yang ada di perbatasan RI-PNG.
Hingga berita diturunkan masih terdengar suara tembakan dari sekitar perbatasan RI-PNG.
Bentrok di perbatasan Indonesia-PNG pasar ditutup
Jayapura (ANTARA News) - Pasar perbatasan yang berlokasi di perbatasan RI-Papua Nugini (PNG), Sabtu (5/4) ditutup sesaat terjadinya kontak senjata antara aparat keamanan dengan kelompok sipil bersenjata (KSB).
Wartawan Antara, Evarukdijati, dari pos perbatasan RI-PNG, melaporkan, pasar yang biasanya dibuka seminggu dua kali yakni setiap hari Selasa dan Sabtu, nampak tutup sesaat setelah terjadi kontak senjata di tapal batas kedua negara.
Beberapa pedagang yang sempat membuka los atau tempat jualan langsung menutup tempat jualannya.
"Kami terpaksa menutup tempat jualan dan pulang," aku Amir, salah satu pedagang yang ditemui sedang bersiap-siap kembali ke Jayapura.
Kontak senjata antara aparat keamanan dengan kelompok sipil bersenjata berawal dari aksi KSB mengibarkan bendera "bintang kejora" di ujung batas RI-PNG, sebelum titik nol.
Kontak senjata menyebabkan dua aparat keamanan mengalami luka akibat terkena pecahan kaca saat berada di menara suar.
Kedua anggota itu yakni Kapolres Kota Jayapura Akbp Alfred Papare terkena serpihan kaca di bagian lengan dan muka, sedangkan Serma Tugino, anggota Kodim Jayapura terkena dibagian samping kepala dekat telinga.
Dandim Jayapura Letkol Inf Wahyu kepada Antara mengaku belum mengetahui dengan pasti kelompok mana yang melakukan pengibaran bendera dan penembakan.
Hingga berita ini diturunkan masih terdengar bunyi tembakan.
(E006)
Editor: Ella Syafputri
Sumber Antara

NASIB TKI : TKI Asal Sragen Meninggal di Korea Selatan


Ilustrasi Tenaga Kerja Indonesia
SRAGEN— Kabar duka kembali menimpa tenaga kerja Indonesia (TKI) asal Sragen. Seorang TKI bernama Slamet, 41, asal Dukuh Kepoh Lor, RT 029, Mojokerto, Kedawung meninggal dunia di Korea Selatan.
Berdasarkan keterangan yang dihimpun Solopos.comdi Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Sragen, Slamet meninggal dunia Selasa (31/3/2014). Slamet meninggal setelah dirawat di salah satu rumah sakit (RS) di Korea Selatan selama satu malam.
Kepala Disnakertrans Sragen, Tasripin, mengungkapkan pihaknya menerima kabar duka tersebut Selasa (1/4/2014) pagi dari salah satu TKI di Korea Selatan. Dijelaskannya, informasi yang diperoleh dari BNP2TKI membenarkan kabar meninggalnya TKI tersebut. “Setelah menerima informasi itu, kami langsung cek ke lapangan. Dari kelurahan juga dapat informasi itu. Dia [Slamet] sakit mendadak,” ujar dia saat ditemui wartawan di ruang kerjanya, Jumat (4/4/2014).
Tasripin menjelaskan Slamet diketahui bekerja di sebuah perusahan knalpot di Korea. Diketahui, dia bekerja selama enam tahun. Terkait kepastian meninggalnya Slamet di tempat perantauan, Tasripin mengungkapkan Pemkab Sragen memberikan uang santunan kepada keluarga korban. Sementara itu, salah satu anak korban, Galih Priska Panji Anggraini, 24, menuturkan pihak keluarga mendapat kabar duka dari salah satu teman Slamet di Korea.
“Pulang kerja, bapak merasa tidak enak badan. Sudah diobati juga belum sembuh, akhirnya dibawa ke RS. Tetapi, sampai RS bapak sudah meninggal dunia,” katanya saat ditemui di rumahnya.
Galih menuturkan terakhir dirinya berkomunikasi dengan ayahnya akhir Maret lalu. Disampaikannya, ayahnya tak pernah mengeluhkan sakit selama menjadi TKI. Galih mengatakan Slamet merupakan tulang punggung keluarga. “Tidak ada riwayat sakit. Paling flu dan batuk. Selebihnya tidak ada,” ungkap dia.
Sejak awal 2014, setidaknya tiga TKI asal Sragen meninggal dunia. Sebelumnya, seorang TKI bernama Ngatini, asal Dukuh Ngrampal, Desa Kebonromo, Kecamatan Ngrampal, meninggal dunia di Arab Saudi 1 Februari silam. Pada awal Maret lalu, Febrian Fajar Pradana, 23, TKI asal Dukuh Grigit, RT 018, Desa Karangtalun, Tanon tewas setelah mengalami kecelakaan kerja di Korea.

FOTO NASIB TKI : TKI Sragen Meninggal Dunia di Korea

Foto TKI Sragen Meninggal Dunia
SRAGEN–Galih Priska Panji Anggraini, 24, salah satu anak Slamet, 41, menunjukkan foto ayahnya, Jumat (4/4/2014). Tenaga Kerja Indonesia (TKI) asal Dukuh Kepoh Lor, RT 029, Mojokerto, Kedawung meninggal dunia di Korea lantaran sakit, Senin (31/3/2014) malam
Sumber Solopos.com

Tenaga Kerja Indonesia di Jepang Ada yang Jadi Pencuri


Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo di Tokyo

TOKYO - Tenaga Kerja Indonesia (TKI) atau biasa disebut kenshusei di Jepang, ternyata ada yang jadi pencuri sepeda serta kejahatan lain dilakukan di Jepang. Meskipun demikian jumlahnya tidak banyak.
"Orang Indonesia yang bekerja di Jepang banyak sekali dan bermacam-macam karakternya, saya tak mengerti walaupun telah 20 tahun berkecimpung di bidang penyaluran tenaga kerja Indonesia di Jepang," papar Kazuo Murata khusus kepada Tribunnews.com, Sabtu (5/4/2014) pukul 09.28 waktu Jepang via telepon.
Di antara orang Indonesia khususnya para Kenshusei, menurutnya ada yang pernah melakukan pencurian sepeda, lalu juga kejahatan kepada wanita Jepang dan sebagainya.
"Tapi jumlahnya memang sedikit sekali dibandingkan yang rajin bekerja banyak sekali. Manusia ya macam-macam. Saya masih belajar terus mengenai orang Indonesia yang macam-macam ini, masih belum mengerti," paparnya.
Menurut Murata yang juga penyalur tenaga kerja dan anggota persatuan buruh Jepang itu, jumlah kenshusei Indonesia di perfektur Shiga cukup banyak. Di satu pabrik seperti Sanno, pembuat plastik mould, ada sekitar 30 orang.
"Itu jumlahnya sedikit. Di pabrik lain antara 100 sampai 200 orang Indonesia bekerja di sana," tambahnya.
"Saya sudah 20 tahun melakukan kerja ini menyalurkan tenaga kerja Indonesia ke Jepang tetapi belum pernah berdomisili di Indonesia. Tentu pulang pergi ke Indonesia sudah sering kali," tekannya lagi.
Menurut Laporan Kepolisian Jepang yang diterbitkan 31 Maret 2013 ternyata menunjukkan ada satu orang Indonesia melakukan perampokan ke sebuah rumah di Jepang. Serta beberapa orang lain melakukan kejahatan seperti perbuatan menjalankan bank gelap dan kejahatan lain.
Sumber id.berita.yahoo.com

Jumat, 04 April 2014

Lima alasan Arkand Bodhana ganti nama Indonesia jadi Nusantara

Arkand Bodhana Zeshaprajna yang selama ini bergelut di dunia metafisika mengusulkan agar nama negara Indonesia diganti menjadi Nusantara. Bukan tanpa alasan bagi Arkand untuk mengganti nama republik ini yang sudah terlanjur melekat itu. Menurut Arkand, nama Indonesia dalam dunia metafisika tidak memberi energi yang positif bagi bangsa ini. Arkand yang sudah menekuni dunia selama 20 tahun ini meyakini nama Nusantara akan membuat nasib bangsa ini lebih baik. Menurut Arkand, banyak kebudayaan di dunia yang mengganti nama seseorang yang sering sakit pada masa anak-anak. Begitupun dengan negara, jika bangsanya sering sakit-sakitan, maka mengganti nama negara bisa jadi solusi. Lalu apa alasan Arkand merubah nama Indonesia menjadi Nusantara? Berikut lima penjelasan Arkand tentang pentingnya arti sebuah nama.

1. Nama adalah ideasi dan energi

Ungkapan apalah arti sebuah nama tidak berlaku bagi Arkand Bodhana Zeshaprajna. Bagi pria yang telah menggeluti dunia metafisika ini, nama mengandung ideasi dan energi bukan sembarang sebutan. "Nama dibutuhkan untuk memanggil seseorang atau objek. Nama bukanlah sekadar kata atau kumpulan kata, melainkan mengandung ideasi dan energi. Ilmu fisika menyebut energi bersifat kekal, tidak bisa diciptakan dan tidak bisa dimusnahkan. Segala sesuatu di alam semesta ini memiliki energi, termasuk nama," ujar Arkand Bodhana Zeshaprajna dalam situsnya http://arkand.com yang dikutip merdeka.com, Rabu (26/2). Dalam pandangan metafisika Arkand, nama Indonesia untuk penyebutan republik ini dinilai tidak tepat. Dia pun mengusulkan agar nama Republik Indonesia diganti dengan Nusantara, penyebutan yang sudah sering digunakan di zaman Majapahit.

2. Nama Indonesia hanya punya Synchronicity Value sebesar 0.5

Arkand Bodhana Zeshaprajna mengusulkan nama negara Indonesia dengan Nusantara. Dalam pandangan metafisika, nama Indonesia hanya memiliki Synchronicity Value sebesar 0.5. Synchronicity Value adalah paramater dalam Arkand secret code untuk menganalisa sebuah nama. Menurut Arkand, rentang Synchronicity Value berada di kisaran 0,05 hingga 1,0. Sedangkan Synchronicity Value yang positif berada di angka 0,8 hingga 1,0. Nama Indonesia sendiri kata Arkand hanya memiliki Synchronicity Value 0,5. "Bahwa negara-negara maju memiliki struktur nama yang berkualitas baik dan negara-negara yang belum juga maju dan tetap miskin memiliki struktur nama yang berkualitas rendah," tulis Arkand dalam situsnya, Arkand.com yang dikutip merdeka.com.

3. Coherence Value 0.2

Paramater lain yang digunakan Arkand adalah Coherence Value. Coherence Value menunjukkan struktur kode-kode dalam diri sendiri yang saling berkaitan satu dengan kode yang lainnya. Rentang Coherence Value berada di kisaran 0,1 hingga 1,0. Sedangkan nilai positifnya di kisaran 0,7 hingga 1,0. Dari pengamatan Arkand, Indonesia hanya memiliki Coherence Value sebesar 0,2. Hal ini jauh dari bagus sehingga nama Indonesia harus diganti dengan nama yang lebih baik, yakni Nusantara. Coherence Value dalam kehidupan bisa dilihat dari cara seseorang atau negara menguasai satu atau beberapa keahlian. Semakin tinggi Coherence Value tingkat penguasaan terhadap keahlian semakin baik.

4. Nama Indonesia pemberian bangsa lain

Menurut Arkand, kata Indonesia bukan berasal dari orang Indonesia atau pribumi. Hal ini membuat perjalanan bangsa kini menjadi terseok-seok. James Richardson Logan pada tahun 1850 menulis artikel The Ethnology of the Indian Archipelago (Etnologi dari Kepulauan Hindia). Pada awal tulisannya, Logan pun menyatakan kesetujuannya tentang perlunya nama khas bagi kepulauan tanah air kita, sebab istilah Indian Archipelago (Kepulauan Hindia) terlalu panjang dan membingungkan. Logan kemudian memungut nama Indunesia yang sebelumnya diperkenalkan oleh George Samuel Windsor Earl, seorang ahli etnologi bangsa Inggris. Oleh Logan, huruf u digantinya dengan huruf o agar ucapannya lebih baik. Maka lahirlah istilah Indonesia. Dan itu membuktikan bahwa sebagian kalangan Eropa tetap meyakini bahwa penduduk di kepulauan ini adalah Indian, sebuah julukan yang dipertahankan karena sudah terlanjur akrab di Eropa. "Asal-usul kata yang ternyata bukanlah hasil karya putra bangsa dan struktur kata yang ternyata tidak baik, yang terbuktikan dengan kondisi bangsa dan negara hingga saat ini yang semakin buruk membangkitkan pemikiran untuk mengganti nama negara Indonesia," ujar Arkand.

5. Indonesia sering sakit-sakitan

Menurut Arkand, banyak kebudayaan di dunia yang mengganti nama seseorang yang sering sakit pada masa anak-anak. Begitupun dengan negara, jika bangsanya sering sakit-sakitan, maka mengganti nama negara bisa jadi solusi. "Jika di banyak budaya di dunia yang mengganti nama seseorang yang sering sakit pada masa anak-anak melalui pendekatan budaya dan religiusitas, maka saat ini kita mendekatinya juga melalui pendekatan budaya, religiusitas dan ilmu pengetahuan. Tiga pendekatan ini menemukan satu kata: Nusantara," tutup Arkand. Sumber merdeka.com

Kecelaakan KA Malabar di Tasikmalaya, Satu Lokomotif dan Dua Gerbong Anjlok

BANDUNG, KOMPAS.com- Kepala Humas Daerah Operasional (Daop) 2 Bandung, Zunerfin, membenarkan bahwa Kereta Api (KA) Malabar anjlok di KM 244 antara Tasikmalaya dan Ciawi.
Belum ada informasi ada tidaknya korban akibat peristiwa yang terjadi pada Jumat (4/4) pukul 18.46 WIB ini.
"Benar, as roda lokomotif, kereta makan, dan kereta penumpang (anjlok)," katanya melalui sambungan telepon.
Zunerfin mengatakan KA tujuan Malang, Jawa Timur yang berangkat dari Stasiun Bandung pukul 15.30, membawa 367 penumpang dari rangkaian 7 gerbong yang terdiri dari kereta penumpang, kereta makan, dan kereta bagasi.
"Maaf, kami belum bisa kasih detail laporan ini (kejadian) karena kami fokus dulu kepada penumpang," katanya.(Tif)
Editor: Heru Margianto
sumber http://regional.kompas.com/read/2014/04/04/2035544/Kecelaakan.KA.Malabar.di.Tasikmalaya.Satu.Lokomotif.dan.Dua.Gerbong.Anjlok

Miliki KTKLN, 74 ABK Masih Jadi Korban Perdagangan Orang


Perwakilan ABK saat di Sekretariat DPN SBMI menunjukkan KTKLN milik mereka yang ternyata tidak terdaftar dalam sistem asuransi alias bodong

Sebanyak 74 buruh migran anak buah kapal asal Indonesia diduga menjadi korban perdagangan orang setelah berhasil dipulangkan IOM dan Pemerintah Afrika Selatan (18/2/14). Mereka sebelumnya mendekam lebih dari dua bulan di Detention Center Vicktoria Capetown Afrika Selatan. Mereka mendekam dipenjara imigrasi karena nahkodanya melintasi batas perairan Afrika Selatan.
Saat ini pendampingan kasus 74 ABK yang dilakukan DPN SBMI bersama YLBHI mulai mengerucut pada indikasi tindak pidana perdagangan orang. Pada proses pendampingan ditemukan fakta bahwa 74 ABK tersebut memiliki Kartu Tenaga Kerja Luar Negeri (KTKLN). Sekadar informasi, KTKLN yang diterbitkan oleh BNP2TKI selama ini digadang-gadang sebagai sistem perlindungan bagi pekerja migran. Alih-alih memiliki KTKLN untuk mendapat jaminan perlindungan dan hak-hak kerja, BNP2TKI selaku lembaga yang menerbitkan KTKLN, justru cenderung memihak PT selama mediasi digelar antara PT dengan ABK.
“Ini fakta, bahwa 74 ABK itu memiliki KTKLN, yang konon disebut BNP2TKI sebagai kartu untuk perlindungan BMI, namun apa yang terjadi?, bahwa 74 ABK yang Kami tangani tersebut tetap jadi korban perdagangan orang. Trafficking itu harus memenuhi 3 unsur, ada proses, cara dan tujuan. Nah kasus ini memenuhi 3 unsur tersebut.” ungkap Ridwan Wahyudi, Bendahara DPN SBMI.
Wahyudi menambahkan, secara rinci unsur proses, jelas bahwa para ABK itu telah direkrut, diberangkatkan, ditampung, diterima oleh pihak lain. Kemudian unsur cara, dimana ada ada penipuan mengenai gaji yang harus diterima 74 ABK tersebut, ada juga manipulasi mengenai dukumen buku pelaut. Ketika SBMI mengklarifikasi ke Sahbandar ternyata buku pelaut 74 ABK tersebut tidak pernah dikeluarkan oleh mereka. Lalu yang terakhir unsur tujuan, jelas bahwa tujuan mempekerjakan ABK (dengan penipuan hak gaji) adalah untuk mendapatkan keuntungan atau manfaat dari ABK. ABK tidak pernah mendapatkan gajinya artinya serupa dengan tindakan perbudakan.
“Eksploitasi yg dialami oleh ABK tidak hanya gaji yang belum dibayarkan, akan tetapi juga jam kerja yang berlebihan, pemenjaraan bukan karena kesalahan ABK (penjara Imigrasi Afrika Selatan), hingga kekerasan fisik dan psikis oleh mandor.” papar Hariyanto, koordinator Advokasi DPN SBMI.
Kasmuri, salah satu dari 74 ABK yang saat ini didampingi SBMI menyatakan bahwa penipuan sudah terjadi sejak di penampungan dimana nama kapal yang dijanjikan berbeda dengan nama kapal saat Ia bekerja. Selain itu, Ia juga menyampaikan bahwa di perairan Afrika ABK juga dipekerjakan untuk tindakan ilegal seperti menangkap ikan hiu untuk diambil siripnya saja dan ikan paus untuk diambil giginya saja, sementara bangkai ikan hanya dibuang kembali ke laut.
“Saat di penampungan Saya dijanjikan bekerja di kapal Hoon Xiang 07 Taiwan, namun setelah 15 hari ditampung di kapal collecting (kapal untuk supply solar dan ambil ikan dari kapal besar), baru kemudian Saya dipekerjakan di kapal Bahari Nusantara 26. Nah yang pemerintah Indonesia harus tahu adalah bahwa 7 kapal yang ditangkap Imigrasi Afrika Selatan kesemuanya berbendera Indonesia. Padahal semua adalah kapal Taiwan yang dimanipulasi menggunakan nama berbahasa Indonesia dan berbendera Indonesia.”pungkas Kasmuri. Sumber buruhmigran.or.id

Keluarga Belum Tahu Satinah Bebas dari Hukuman Pancung

ARSIP KELUARGA Satinah (41, tengah), tenaga kerja Indonesia asal Desa Kalisidi, Ungaran Barat, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, yang terancam hukuman mati di Arab Saudi, bersama kakaknya, Paeri (43), dan anaknya, Nur Afriana (20), yang berkunjung ke penjara Buraidah. Satinah akan dihukum pancung jika pada 3 April mendatang uang darah (diyat) sebesar 7 juta riyal atau setara Rp 21 miliar tak dibayarkan. SEMARANG- Kabar bebasnya TKI Satinahdari hukuman pancung di Arab Saudi, berseliweran di dunia maya. Kabar bebasnya Satinah, di antaranya dimuat pada laman www.setkab.go.id, dengan judul "Pemerintah Bayar Diyat Rp 21 Miliar, SatinahBebas dari Hukuman Mati". Dalam laman resmi Sekretariat Kabinet Republik Indonesia yang diunggah desk informasi pada Kamis (3/4/2014) pukul 16.10 WIB itu disebutkan, Pemerintah Indonesia setuju membayarkan uang tebusan atau diat sebesar 7 juta riyal atau Rp 21 miliar. Dengan kesediaan pemerintah membayar diat itu, Satinahterbebas dari ancaman eksekusi hukuman mati di penjara Buraida, Arab Saudi, yang jatuh temponya pada 3 April 2014 ini. "Kita sudah bersepakat untuk menutupi apa yang dituntut oleh pihak keluarga," kata Menko Polhukam Djoko Suyanto, di Jakarta, Kamis (3/4/2014), seperti dikutip dalam laman tersebut. Sementara itu, jauh di sebuah dusun di bawah kaki Gunung Ungaran, tepatnya di Dusun Mrunten, Desa Kalisidi, Ungaran Barat, Jawa Tengah, keluarga Satinahterus diliputi kecemasan yang mendalam. Sebab, hingga menjelang tengah malam pada pengujung tanggal 3 April 2014 yang konon merupakan batas waktu pembayaran diat Satinah, belum ada satu pun kabar resmi yang diterima keluarga. "Dereng mangertos(belum tahu) Mas," kata Sulastri (39), kakak ipar Satinah, di ujung telepon menjawab pertanyaan mengenai apakah keluarga sudah mendapatkan kabar bebasnya Satinahtersebut. Dengan suara bergetar, Sulastri mengungkapkan sangat berharap kabar tersebut benar adanya. "Ya Allah gusti, mudah-mudahan kabar itu benar," ungkap Sulastri, singkat. Sumber TRIBUNNEWS.COM

Negosiasi Alot, TKI Satinah Belum Dieksekusi

Bagaimana proses
pelaksanaan pancung di Arab
Saudi?

Seorang aktivis membawa poster
Save Satinah ketika aksi simpatik
dan doa bersama di kawasan
Bundaran HI, Jakarta

Meski Pemerintah
Indonesia sudah setuju
membayar diyat, namun Satinah
ternyata masih harus bersabar
menunggu pembebasannya.
Sejauh ini, perwakilan Indonesia
masih bernegosiasi dengan
keluarga majikan Satinah.
Satinah adalah tenaga kerja
Indonesia yang divonis pancung
karena membunuh majikannya,
Nura Al Garib pada Juni 2007.
Setelah ditunda lima kali,
eksekusi terakhir Satinah
rencananya digelar awal April
2014, jika uang diyat yang
dituntut keluarga Nura Al Garib
sebesar Rp21,2 miliar tak dibayar.
Meski masih negosiasi dan sudah
lewat tenggat waktu yang
ditentukan, Satinah belum
dieksekusi. Wakil Direktur
Perlindungan WNI dan BHI
Kementerian Luar Negeri Iqbal
Lalu Muhammad memastikan hal
itu.
Kendati secara teori Pemerintah
Saudi secara teori tidak wajib
menginformasikan proses
eksekusi kepada pemerintah
negara lain, kata Iqbal, namun
Pemerintah RI telah menjalin
hubungan informal dengan
pejabat di sana sehingga
informasi mengenai eksekusi pasti
bisa diperoleh.
"Baik itu di Kementerian Dalam
Negeri atau petugas sipir penjara.
Walau kewenangan untuk proses
eksekusi tetap di tangan mereka,
namun secara tidak langsung
Pemerintah Saudi menyadari
tentu hal ini akan berpengaruh
dalam hubungan bilateral,"
imbuhnya saat dihubungi
VIVAnews, Jumat 4 April 2014.
Proses eksekusi pancung
Di sisi lain, eksekusi pancung
tidak bisa dilakukan secara cepat
karena ada beberapa tahapan
yang harus dilalui. Diawali
dengan dengan langkah
Kemendagri Saudi untuk
melaporkan kepada Raja bahwa
proses negosiasi telah gagal.
Setelah itu, Kemendagri akan
meminta izin kepada Raja untuk
melakukan proses eksekusi
pancung. "Raja kemudian akan
memberikan izin dan
menginformasikan soal tanggal
eksekusi kepada keluarga ahli
waris. Tapi, prosesnya tetap tidak
bisa cepat karena masih ada alur
birokrasi yang harus dilalui," kata
Iqbal.
Apabila keluarga ahli waris Nura
menerima uang diyat itu, Satinah
juga tidak serta merta langsung
bebas. Iqbal menyampaikan
Satinah harus melalui proses
pengadilan lagi yang dinamakan
pengadilan pemaafan.
"Dalam sidang itu, keluarga ahli
waris harus menyatakan bahwa
mereka telah menerima uang
diyat dari pihak keluarga pelaku.
Dari situ sidang akan berlanjut ke
pengadilan umum untuk
menentukan vonis bui bagi
Satinah," papar Iqbal.
Namun, lanjut Iqbal, Satinah
berkesempatan dibebaskan
langsung karena dia telah
dipenjara selama tujuh tahun.
(umi) sumber news.viva.co.id/news

Keluarga Satinah Berterima Kasih pada Pemerintah


Salah satu aksi untuk membebaskan Satinah dari jeratan hukum Pengadilan Arab Saudi - Ant - M Agung Rajasa
Semarang:Pemerintah Indonesia sudah membayar uang diyat untuk membebaskan Satinah dari ancaman hukuman mati di Arab Saudi. Keluarga yang berada di Ungaran Barat, Jawa Tengah, pun berterima kasih atas perhatian pemerintah tersebut.
Pada 3 April 2014, pemerintah menyerahkan uang diyat pada keluarga korban pembunuhan yang dilakukan Satinah. Uang itu sebesar 7 juta Riyal atau sekitar Rp21 miliar.
Keluarga di Ungaran Barat pun mengaku senang. Keluarga pun berkumpul di rumah Satinah. Hanya putri semata wayangnya, Nur Afrina, tak berada di rumah. Ia sedang bekerja, Jumat (4/4/2014).
Namun mereka mempertanyakan mengapa Satinah masih menjalani proses sidang dan tak langsung bebas. Sebab mereka berharap Satinah bisa segera kembali ke Tanah Air dan berkumpul bersama keluarga.
Sumber Metrotvnews.com

Penerbitan paspor TKI di Imigrasi Palembang sedikit


Palembang (ANTARA) - Penerbitan paspor khusus tenaga kerja Indonesia yang akan bekerja ke luar negeri di Kantor Imigrasi Kelas I Palembang Provinsi Sumatera Selatan masih sedikit rata-rata hanya puluhan paspor diterbitkan setiap bulannya.
"Permintaan pembuatan paspor khusus TKI di Palembang ini relatif sedikit bila dibandingkan dengan kota-kota besar di Pulau Jawa, dalam sepekannya kami hanya menerima beberapa orang yang mengajukan berkas permohonan pembuatan paspor khusus tersebut," kata Kepala Kantor Imigrasi Kelas I setempat, Bogi Widiantoro di Palembang, Jumat.
Menurut dia, Kota Palembang dan beberapa kabupaten/kota lainnya di Sumsel bukan sebagai daerah basis pemasok TKI ke luar negeri, sehingga permohonan pembuatan paspor khusus tersebut tidak banyak seperti di kantor Imigrasi yang lain.
Loket pelayanan penerimaan berkas permohonan pembuatan paspor khusus TKI di Kantor Imigrasi Palembang setiap harinya nampak sepi, padahal di daerah lain terjadi antrean yang cukup panjang.
Petugas loket pelayanan paspor khusus TKI di daerah lain setiap harinya umumnya disibukkan melayani permohonan pembuatan paspor khusus tersebut, berkas yang masuk bisa mencapai puluhan bahkan ratusan, sedangkan di Palembang masih sedikit.
Karena itu, petugas loket pelayanannya diberdayakan untuk mengurus permohonan paspor umum dan dokumen keimigrasian lainnya, seperti penerbitan kartu izin tinggal tetap terbatas (Kitas) bagi orang asing, ujarnya lagi.
Bogi menjelaskan, untuk mendapatkan paspor khusus TKI, selain persyaratan umum seperti akta kelahiran, ijazah, dan KTP, juga harus melengkapi persyaratan tambahan di antaranya surat rekomendasi dari Dinas Tenaga Kerja setempat.
Jika semua persyaratan yang ditetapkan tersebut dinyatakan lengkap, berkas permohonan tersebut akan diproses sesuai dengan prosedur dan paspornya bisa diterbitkan maksimal empat hari kerja.
Sedangkan mengenai biaya pembuatan paspor hingga sekarang masih berlaku tarif lama, yakni sebesar Rp255.000 per orang untuk paspor berisi 48 halaman, dan paspor 24 halaman dikenakan biaya administrasi sebesar Rp155.000 per orang, kata Bogi lagi. Sumber antarasumsel.com

Soal Ancaman, Jokowi Tuntut SBY Tindak Lanjut Pernyataannya


Jakarta -Calon presiden dari PDI Perjuangan Joko Widodo atau Jokowi menuntut presiden Susilo Bambang Yudhoyono untuk menindaklanjuti pernyataannya yang mengatakan adanya ancaman keamanan yang diterima terhadap para bakal calon presiden. Tuntutan tersebut dilayangkan Jokowi agar keamanan para capres selama proses pemilu terjamin.
"Pernyataan Presiden SBY tentang adanya ancaman fisik kepada capres tertentu harus ditindaklanjuti dengan langkah nyata oleh presiden SBY untuk memberikan jaminan keamanan dan keselamatan para capres selama proses Pemilu," ujar Jokowi saat meresmikan Posko JKW4P, di Jalan Cemara, Menteng Jakarta Pusat, Kamis, (3/4/2014).
Menurut Jokowi, sebagai kepala negara, SBY pasti mempunyai informasi akurat terkait adanya isu ancaman tersebut. Karena itu, Jokowi meminta SBY agar menggali data yang ia dapat untuk ditindak lanjuti.
"Yang namanya presiden pasti punya data dan sumber informasi yang kuat. Oleh sebab itu, perlu dijelaskan lebih lanjut sekaligus ditindaklanjuti kongkret," kata dia.
Selain itu, Jokowi juga menilai, SBY juga perlu mengungkap kepada publik terkait ancaman keamanan yang ia maksud. Hal tersebut menurut mantan Walikota Solo itu begitu penting karena untuk menghindari adanya manuver politik yang dilakukan oleh pihak-pihak tertentu.
"Presiden SBY harus menyampaikan kepada publik secara terbuka tentang adanya ancaman tersebut. Itu untuk menghindari isu-isu politik jelang 9 April 2014," kata dia.
Namun demikian, Jokowi mengaku berterima kasih kepada pihak kepolisian yang telah menambah pengamanan kepada dirinya pasca-ditetapkannya ia sebagai capres. Jokowi membantah pengamanan yang diberikan kepadanya merupakan permintaannya lantaran keamanan dirinya merasa terancam.
"Ndak..ndak, itu dari Kapolri, dari Kapolda yang memberi. Ya mereka memberi ya saya terima," kata dia.
By Liputan6.com

Kamis, 03 April 2014

Bayar Diyat Rp21 M, Satinah Akhirnya Bebas dari Hukuman Pancung

Salah satu TKI itu adalah Siti Zainab.

Foto terkini Satinah yang diabadikan pada awal Februari 2014 di penjara kota Buraidah, Arab Saudi.
Alat eksekusi pancung tak jadi mengakhiri hidup seorang Satinah, tenaga kerja Indonesia (TKI) yang terbukti membunuh majikannya di Arab Saudi. Uang darah menyelamatkan nyawa TKI asal Ungaran Barat, Semarang, Jawa Tengah itu.
Uang darah atau diyat adalah kompensasi yang harus dibayar pelaku kejahatan yang masuk kategori "qisas," yaitu kejahatan terhadap hak manusia atau privat. Hukuman yang diberlakukan untuk tindak kejahatan ini adalah hukuman mati.
Nah, hukuman mati itu dapat dicabut, jika mendapat pemaafan dari ahli waris korban. Dan, ahli waris ini mendapatkan uang diyat tadi.
Raja Arab Saudi awalnya menetapkan nilai uang diyat sebesar 500 ribu Riyal. Namun pada praktiknya, nilai tersebut berubah dan ditentukan sendiri oleh keluarga korban.
Praktik itu juga terjadi dalam kasus Satinah. Keluarga korban meminta uang darah dengan jumlah yang fantastis dibandingkan nilai yang ditentukan Raja Arab Saudi itu, yakni 7 juta Riyal atau sekitar Rp21,2 miliar. Sebetulnya, angka itupun sudah turun dari tuntutan semula, 14 juta Riyal.
"Kami sudah bersepakat untuk menutupi apa yang dituntut oleh pihak keluarga," kata Menteri Koordinator Hukum, Politik, dan Keamanan Djoko Suyanto dalam jumpa pers, Kamis 3 April 2014. Artinya, Pemerintah akan membayar Rp21 miliar itu.
Kemarin, perwakilan Pemerintah Indonesia bertemu dengan Gubernur Provinsi Qassim untuk menyampaikan komitmen tersebut karena penjara Satinah, Buraidah, ada di provinsi ini. Pemerintah berharap, tak ada lagi perubahan uang diyat dan proses penyelamatan Satinah dari pancung bisa segera dimulai.
Darimana Pemerintah mendapat uang sebanyak itu? Djoko menjawab, Pemerintah sebetulnya hanya menyiapkan 3 juta Riyal saja. Sisanya, 4 juta Riyal merupakan hasil urunan pengusaha dan donatur. "Insya Allah sekarang bisa kita selesaikan masalah saudari Satinah ini dengan baik," kata dia.
Untuk kepastian penyelesaian kasus ini, Kepala BNP2TKI yang juga ikut menangani dan memberi perkiraan waktu sekitar dua hari untuk perkembangan selanjutnya. Masih ada proses administrasi yang dilalui untuk benar-benar bisa membawa pulang Satinah dengan selamat. "Proses pengiriman uang ada proses administrasi ke bank," ucap pria yang juga pernah menjadi duta besar RI untuk Arab Saudi ini.
Jalan terjal meraih hidup
Arab Saudi, 16 Juni 2007. Kala itu, hari masih pagi saat Satinah bertengkar dengan majikannya bernama Nura Al Garib di dapur.
Pertengkaran itu bermula dari hal sepele sebetulnya bagi orang Indonesia, tapi masalah besar di Arab Saudi. Satinah berbicara dengan anak laki-laki Nura Al Garib.
Budaya Saudi memang tidak membolehkan perempuan dan laki-laki yang bukan muhrim berada dalam satu ruangan yang sama. Apalagi kalau sampai kedua orang yang bukan muhrim itu berbicara.
Nura kemudian memukul kepala Satinah menggunakan penggaris. Tak cukup dengan itu, kepala Satinah dibenturkan ke dinding.
Merasa nyawanya terancam, Satinah berusaha meraih benda apapun untuk membalas penganiyaan majikannya itu. Tangan Satinah berhasil meraih kayu penggilingan adonan roti. Tak tunggu lama, dia memukul Nura. Salah satu pukulan itu mengenai tengkuk Nura Al Garib.
Sang Majikan pingsan. Keluarga yang panik kemudian melarikan Nura ke rumah sakit. Namun, nyawa perempuan tua itu tak selamat setelah sempat koma.

Satinah kabur. Rupanya, perempuan 41 tahun itu sempat meraih tas majikannya sebelum kabur. Ada uang di dalam tas senilai SR37.970 atau Rp122 juta. Hal ini makin memperburuk nasib Satinah.
Satinah kemudian menyerahkan diri ke kantor polisi setempat dan mengakui perbuatannya. Sejak saat itu Satinah berada di Penjara Gassem.
Kemudian, dalam persidangan syariah tingkat pertama pada 2009 sampai kasasi 2010, Satinah divonis hukuman mati atas tuduhan melakukan pembunuhan berencana pada majikan perempuannya.
Awalnya Satinah direncanakan dihukum mati Agustus 2011, namun ditunda. Menurut data dari Kementerian Luar Negeri, tenggat waktu eksekusi Satinah itu sudah ditunda lima kali, yakni pada Juli 2011, 23 Oktober 2011, Desember 2012, Juni 2013, dan Februari 2014.
Terakhir, tenggat waktu itu ditentukan 3 April 2014. Sepekan sebelum tenggat waktu ini berakhir, sejumlah kelompok masyarakat Indonesia menggalang dana untuk menebus uang diyat yang diminta keluarga Nura Al Garib, yakni Rp21,2 miliar

Pemerintah juga melobi keluarga agar mau menurunkan uang diyat menjadi 3 juta Riyal atau sekitar Rp12 miliar. Rupanya, lobi ini tak sukses. Akhirnya, Pemerintah memastikan, akan membayar semua tuntutan keluarga Nura Al Garib.
Nasib 39 TKI lainnya
Satinah kini bisa bernafas lega. Nyawanya selamat. Namun, bagaimana dengan nasib 39 TKI lainnya yang juga terancam hukuman mati di negeri penghasil minyak bumi itu.
Berbagai kasus yang melilit 39 TKI di Arab Saudi, di antaranya membunuh majikan atau membunuh sesama TKI. Kementerian Luar Negeri mencatat, ada 48 TKI yang berhasil bebas dari hukuman mati, sejak 2011 hingga saat ini.
"Namun, masih ada 39 TKI yang terancam hukuman (mati)," kata Direktur Perlindungan WNI dan Badan Hukum Indonesia Kemlu Tatang Abdul Razak, 24 Maret lalu.
Menurut dia, pemerintah diwakili petugas Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di luar negeri berupaya maksimal untuk memberi bantuan hukum kepada WNI yang terancam hukuman penjara atau mati. Namun, Indonesia tetap menghormati hukum yang berlaku di negara tujuan.
Selain Satinah, ada TKI lain bernama Siti Zainab bernasib sama. TKI asal Madura yang bekerja di Arab Saudi itu tengah menanti hukuman pancung.
Siti Zainab terancam hukuman mati sejak 1999. Setelah hampir 15 tahun dipenjara, keluarga korban bersedia memaafkan Siti Zainab, asalkan ada uang diyat sebesar Rp90 miliar. Jumlah ini, jauh lebih besar dari nilai rata-rata diyat yang ditetapkan Arab Saudi yakni berkisar Rp1-2 miliar.
Masalah diyat ini menjadi persoalan tersendiri karena angkanya terus naik. Sementara, Pemerintah tidak wajib membantu TKI bersangkutan untuk membayarkan diyat itu.
Berita terkait Uang diyat inipun disinyalir dimainkan mafia kedua negara, baik Indonesia dan Arab Saudi.
By VIVAnews

Apa dan Bagaimana Menjadi Paralegal Buruh Migran?, selengkapnya baca disini!

Paralegal Bukan Penampung Kasus TKI

Abdul Rahim Sitorus, Paralegal sekaligus koordinator advokasi PSDBM, saat mendampingi Tukinah mengadukan soal ancaman pencegahan oleh pihak-pihak di Bandara kepada TKI tanpa KTKLN di redaksi Metro TV biro Jogja

Sahabat buruh migran, beberapa diantara Anda mungkin pernah atau sering mendengar istilah “Paralegal”. Definisi yang umum berkembang, Paralegal adalah seseorang yang dididik untuk mempelajari pengetahuan hukum dalam rangka mengupayakan peningkatan kemampuan masyarakat –terutama kelompok marginal- dalam mengupayakan keadilan. Keberadaan buruh migran dan keluarganya sebagai kelompok masyarakat yang rentan mengalami ketidakadilan, membuat pelbagai organisasi atau komunitas buruh migran merasa penting untuk menghadirkan atau mengkader Paralegal spesialis isu buruh migran.
Siapapun bisa menjadi Paralegal buruh migran, baik mantan dan keluarga buruh migran, perangkat desa, atau siapapun individu yang peduli pada persoalan buruh migran. Namun yang harus dipahami, Paralegal bukanlah penampung kasus buruh migran atau Tenaga Kerja Indonesia (TKI). Sesuai definisi di atas, seorang Paralegal bukanlah individu yang menangani kasus semata. Paralegal sejatinya adalah pendidik dan motivator masyarakat dalam meningkatkan perilaku sadar hukum melalui kegiatan promosi, sosialisasi, dan pelatihan.
Paralegal bukan penampung kasus TKI, karena setiap kasus ditangani secara partisipatif, melibatkan keluarga TKI, bahkan pelbagai elemen di masyarakat hingga tuntutan atau hak-hak TKI tecapai dan rasa keadilan bisa terpenuhi. Lebih dari persoalan kasus TKI, Paralegal merupakan aktor untuk mendistribusikan pelbagai pengetahuan seputar regulasi dan hak-hak buruh migran di masyarakat.
Peran Paralegal sebagai pendidik dan motivator masyarakat menuntut kecukupan bekal pengetahuan seputar isu buruh migran. Beberapa pengetahuan pokok yang harus dimiliki Paralegal spesialis buruh migran antara lain:
1. Memahami sistem hukum di Indonesia
2. Memahami regulasi penempatan TKI ke luar negeri
3. Mengetahui alur dan lembaga-lembaga terkait penyelesaian sengketa atau kasus
4. Mengenal aktor-aktor dalam penempatan TKI ke luar negeri
Selain itu ada beberapa ketrampilan umum yang diperlukan:
*.Memahami logika hukum
*.Memahami ragam pilihan penyelesaian sengketa melalui proses litigasi maupun non litigasi
*.Teknik wawancara dan dokumentasi kasus
*.Kemampuan menyusun kronologi, surat pengaduan, dan surat kuasa
*.Teknik-teknik fasilitasi, sosialisasi dan promosi kegiatan sadar hukum
*.Teknik mengelola dan memanfaatkan jejaring
Beberapa tugas pokok Paralegal antara lain:
*.Melaksanakan program pendidikan sehingga buruh migran dan keluarganya yang dirugikan (disadvantaged people) menyadari hak-haknya ;
*.Melakukan penyelidikan awal terhadap kasus–kasus TKI yang terjadi, sebelum ditangani Advokat dan memberikan pertimbangan alternatif pilihan penyelesaian perkara
*.Membantu serta mendampingi TKI dan kelurganya dalam membuat pernyataan-pernyataan (gugatan/pembelaan), mengumpulkan bukti-bukti yang dibutuhkan dan informasi lain yang relevan dengan kasus yang dihadapi.
*.Melakukan tugas administratif menyangkut pendokumentasian kasus, dsb
Penting bagi paralegal untuk membangun beberapa sikap berikut:
*.Keterpanggilan dan kemauan yang didasari rasa ingin tahu
*.Percaya diri namun rendah hati
*.Berani namun tenang dan hati-hati
*.Jujur, bertindak demi dan untuk tercapainya keadilan
*.Proaktif, bersemangat namun kritis dan reflektif
*.Kreatif yang diimbangi dengan evaluasi diri dan empati
*.Menghargai prestasi diri (kepuasan batin) dan orang lain
*.Terus berupaya untuk belajar
*.Dan seluruhnya dilakukan dengan dedikasi serta tanggung jawab
Bagi Paralegal proses belajar adalah kunci untuk memperkuat kapasitas dan keahlian Paralegal, beberapa cara belajar yang bisa dilakukan Paralegal antara lain:
*.Memahami Undang-undang dan peraturan
*.Banyak membaca, berbagi pengalaman
*.Mencermati proses persidangan
*.Memanfaatkan kontak dan jejaring
*.Berinteraksi dengan sumber-sumber pendampingan semisal sesama paralegal dan fasilitator
*.Mempelajari ragam pola kasus dan cara penyelesaiannya
*.Mengikuti beragam pelatihan yang relevan
(disarikan dari pelbagai sumber dan modul paralegal)
Sumber buruhmigran.or.id

Manusia punya 21 ekspresi wajah


Seorang pria dalam ekspresi tertawa(REUTERS/Tyronne Siu)

Washington (ANTARA News) - Para peneliti dari Amerika Serikat mengidentifikasi 21 ekspresi wajah berbeda yang dapat digunakan untuk meneliti asal usul emosi dalam otak manusia.
"Selama berabad-abad, para peneliti meyakini jumlah ekspresi hanya sedikit, mungkin enam ekspresi, seperti senang, terkejut, sedih, marah, jijik dan takut," kata peneliti kognitif dan profesor teknik komputer dan elektro Ohio State University Aleix Martinez, seperti dilansir kantor berita Xinhua.
"Penelitian kami menyebutkan terdapat sedikitnya ada 21 ekspresi. Masih memungkinkan untuk kami dalam mengidentifikasi kategori emosi lainnya," kata dia.
Martinez dan muridnya yang merupakan mahasiswa tingkat doktoral, Shichuan Du dan Yong Tao, mampu menambah temuan ekspresi wajah dengan mengkombinasi elemen dari enam dasar ekspresi untuk membuat ekspresi gabungan seperti "terkejut senang" atau "jijik menakutkan".
Temuan itu dipublikasikan pada jurnal "Proceedings of the National Academy of Sciences".
Riset itu merekam foto 230 sukarelawan, yang terdiri dari 130 wanita dan 100 pria yang mayoritas siswa universitas.
Masing-masing sukarelawan memberikan respon untuk pernyataan verbal : "Ada berita baik yang tidak disangka-sangka untuk Anda" (ekspresi terkejut senang) atau "Kamu mencium bebauan" (ekspresi menjijikkan).
Pada 5.000 gambar yang dihasilkan, para peneliti bersusah payah menandai tampilan menonjol pada otot-otot wajah itu, seperti sudut mulut atau garis luar alis mata.
Untuk menentukan apakah sebuah ekspresi cukup unik jika dibandingkan dengan lainnya, tim menganalisis setiap ekspresi dengan Sistem Pengkodean Gerakan Wajah (FACS).
FACS merupakan metode standar untuk menganalisis bahasa tubuh yang dapat mengenali kelompok otot wajah saat manusia ingin membuat ekspresi.
Analisa FACS mengungkapkan bahwa 21 ekspresi menggunakan kombinasi unik dari otot-otot, yang kombinasi itu berbeda dengan ekspresi lainnya.
Contohnya, ekspresi senang itu nyaris dapat dikatakan universal dengan persentase kesamaan 99 persen dari total percobaan.
Peserta penelitian mengekspresikan kesenangan dengan memainkan pipinya dan meregangkan mulut mereka saat senyum.
Rasa terkejut juga mudah dideteksi dengan persentase 92 persen sama. Peserta penelitian yang terkejut membuka mata mereka lebar dan membiarkan mulut mereka terbuka lebar.
Ekspresi "terkejut senang" adalah gabungan ekspresi dari senang dan terkejut.
Sebanyak 93 persen dari percobaan, peserta berekspresi dengan cara yang sama yakni dengan mata yang terbuka karena terkejut, pipi yang terangkat karena senang dan mulut yang merupakan turunan dari keduanya, baik mulut terbuka dan membentang untuk tersenyum.
"Penelitian ini menyarankan sistem kognitif menggunakan sedikitnya 21 kategori emosi untuk memproses pikiran internal dan mengintrepretasi respon dari dalam dan luar yang diterima," kata dia.
"Penelitian mengenai emosi menggunakan 21 kategori, sebagai contoh, untuk lebih mengerti psychopathology (studi ilmiah mengenai gangguan mental),di mana pengolahan emosi menyimpang dari umumnya, dan kadang-kadang menyebabkan perilaku traumatis seperti stres karena trauma," kata Martinez.
Editor: Aditia Maruli by antaranews.com

Puan hembuskan isu perpindahan ibukota ke Palangka Raya


Puan Maharani (ANTARA FOTO/Setwapres-Muchlis)
Palangka Raya (ANTARA News) - Ketua Badan Pemenangan Pemilihan Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Puan Maharani saat menjadi juru kampanye terbuka di Palangka Raya, menghembuskan isu perpindahan ibukota Negara Indonesia sesuai keinginan proklamator indonesia Soekarno.
"Ketika Soekarno pada tahun 1957 datang ke Palangka Raya, beliau mengucapkan bahwa daerah ini layak menjadi Ibukota Negara Indonesia," kata Ketua Bapilu PDIP Kalteng, Kamis.
"Saya yakin dengan adanya rencana tersebut, maka tidak hanya Palangka Raya tapi Kalimantan Tengah akan menjadi lebih baik dan hebat hari ini," tambah Puan.
Selain perpindahan ibukota Indonesia, Putri Megawati Soekarno Putri itu juga menyoroti perbaikan infrastruktur di seluruh provinsi yang ada Kalimantan, harus terhubung dengan baik dan mendapat perhatian Pemerintah Pusat.
Ketua Bapilu PDIP itu mengatakan dibangunnya infrastruktur tersebut membuktikan bahwa kemajuan pembangunan di Indonesia tidak hanya di Pulau Jawa, melainkan di seluruh provinsi.
"Jika PDIP menang di pemilu legislatif dan menghantarkan Joko Widodo sebagai presiden, maka provinsi di wilayah Timur Indonesia dan Kalimantan mendapat perhatian penuh," kata Puan.
Ketua Bapilu PDIP itu optimis partai berlambang banteng moncong putih tersebut akan meraih suara di atas 20 persen pada 9 April 2014, dan secara undang-undang dapat mengajukan calon presiden.
Editor: Fitri Supratiwi by antaranews.com

Dugaan aliran sesat, Cecep miliki tiga isteri

Bandung (ANTARA News) - Cecep Solihin, pemilik rumah yang diduga sebagai tempat penyebaran aliran sesat di Kota Bandung, Jawa Barat, memiliki tiga isteri dan 23 anak, kata Nurlaela salah satu isteri Cecep.
Nurlela di Bandung, Kamis mengatakan mereka hidup rukun dalam satu atap dan dari ketiga istrinya tersebut. Selain Nurlaela (45), isteri lainnya adalah Nby (44) dan Wd (25),
Nurlela membantah jika suaminya telah menyebarkan aliran sesat kepada masyarakat. "Tidak ada itu aliran sesat. Makanya saya ngikutin dia terus. Suami saya mengajarkan berdasarkan Al Quran dan Hadist," ujar Nurlaela yang mewakili isteri Cecep yang lainnya.
Bantahan Cecep telah menyebarkan aliran sesat juga diutarakan oleh saudaranya yang bernama Tita (46).
"Yang saya rasakan biasa saja dan selama ini pengajian biasa, pengajian keluarga, arisan. Seminggu sekali setiap malam minggu, bacanya ya Al Quran dan Hadist," kata Tita.
Pada Rabu (2/4) malam lalu, rumah milik Cecep Solihin yang berada di Jalan Cinta Asih RT01/11 Kelurahan Samoja Kecamatan Batununggal Kota Bandung, Jawa Barat, digerebak oleh aparat polisi.
Kapolrestabes Bandung Kombes Pol Mashudi mengatakan awalnya pihaknya menerima laporan dari masyarakat bahwa di rumah tersebut sering terjadi kegiatan khusus.
"Awalnya itu kami mendapatkan laporan dari warga sekitar, yang melaporkan ada salah seorang istrinya tidak pulang-pulang ke Polsek Bawet. Setelah itu, kami selidiki dan memanggil pihak RT/RW termasuk MUI dan kami rapatkan sebelum melakukan ini (penggerakan)," kata Mashudi.
Editor: Unggul Tri Ratomo by antaranews.com
 

Tag

IP

My-Yahoo

Blogger Widget Get This Widget

Histast

Total Pengunjung