http://infobmi.blogspot.com/. Powered by Blogger.

Thursday, October 17, 2013

Jatim Menjadi Kantung Perdagangan Manusia


REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA – Provinsi Jawa Timur diduga menjadi kantung perdagangan manusia untuk kebutuhan porstitusi dan tenaga kerja luar negeri ilegal. Selain biro jasa tenaga kerja Indonesia (TKI), saat ini banyak oknum pribadi yang menjalankan praktik perdagangan tersebut sebagai bisnis. Deputi Kementerian Negara Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Imiarti Fuad mengatakan, modus yang digunakan kini semakin canggih, termaksud pemanfaatan teknologi internet melalui media sosial. Peran itu pun banyak dilakoni oleh pihak tertentu yang ingin mencari keuntungan. “Banyak di antara pelakunya justru adalah orang dekat korban,” kata Imiarti pada Republika usai Sosialisasi Penanggulangan Perdangangan Manusia di Kampus B Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Airlangga, Kamis (17/10). Dia menyebutkan, Jawa Timur sendiri masuk dalam posisi kedua sebagai daerah pengirim TKI terbanyak ke luar negeri setelah Nusa Tenggara Barat (NTB). Meski kondisi itu dinilai berubah- ubah, namun provinsi tersebut selalu berada di peringkat lima besar. Pada 2012 lalu, korban perdagangan manusia secara nasional berjumlah 192 orang, 70 di antaranya merupakan anak di bawah umur. Dari angka tersebut, 73 orang di antaranya berasal dari Jatim. Dan sebagian besar, merupakan ekspolitasi seksual. Sosiolog Unair, Bagong Suyanto mengatakan, selama ini kasus perdagangan manusia masih dianggap menjadi persoalan hukum, bukan masalah sosial. Padahal seharusnya, dia menilai, perlu adanya pencegahan dengan melihat faktor penyebab maraknya trafiking tersebut. Sebelumnya Jatim memang menjadi lokasi incaran oknum yang bergelut dalam bisnis perdagangan manusia. Adapun sejumlah daerah yang diduga langgan praktek ilegal tersebut di antaranya Kabupaten Banyuwangi, Jember, Malang, Blitar, Tulungagung, Nganjuk, dan Ngawi. Menurut Bagong, mereka umumnya menggunakan jalur tikus dengan akses ke Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya menuju Kalimantan. Kemudian mereka baru didistribusikan ke sejumlah kawasan Asia seperti Malaysia, Hong Kong, Korea, dan Arab Saudi. “Tiap-tiap daerah punya destinasi negaranya masing-masing,” ujarnya. Kasubdit III Bareskrim Polri, Kombes Pol Agung Yudha Wibowo mengatakan, secara nasional terhitung hingga Juni 2013, tercatat ada 70 kasus perdagangan manusia. Dari jumlah tersebut 44 orang merupakan perempuan dan 16 laki-laki. Sedangkan untuk perdagangan anak tercatat 40 kasus. “Itu yang sudah kami tangani dengan jumlah pelaku mencapai 106 orang,” kata dia. Namun, Agung menambahkan, rata-rata 10 persen di antara mereka diduga kembali melakukan aktifitas bisnis tersebut sehingga, banyak juga yang merupakan wajah lama. Dia mengakui, sanksi hukuman yang dikenakan tidak semuanya menggunakan Undang-undang nomor 21 Tahun 2007 tentang perdagangan manusia. “Tapi kami tetap meminta pada hakim agar pelaku dihukum berat agar muncul efek jera,” ujarnya. Red: Heri Ruslan Rep: Andi Ikhbal

Jenazah TKI Korban Penembakan Tiba di Sumbawa


TEMPO.CO, Sumbawa�- Empat jenazah tenaga kerja Indonesia yang menjadi korban penembakan polisi Malaysia, Kamis, 17 Oktober 2013, sekitar pukul 06.20 Wita, tiba di Sumbawa, Nusa Tenggara Barat. Jenazah Haffat, 44 tahun, dan Hery Setiawan, 32 tahun, dikuburkan di Desa Juru Mapin, Kecamatan Alas; Iknoriansyah, 25 tahun, dimakamkan di Desa Pernang, Kecamatan Buer, Kabupaten Sumbawa Besar; dan Wahyudi, 27 tahun, dikebumikan di� Desa Tamasa, Kecamatan Buer. Sebelumnya, jenazah keempat pria yang diterbangkan dengan pesawat Garuda Indonesia itu tiba di terminal kargo Bandara Internasional Lombok, Rabu malam, 16 Oktober 2013, pukul 23.30 Wita. Setelah dokumen dicocokkan, jenazah langsung dibawa tiga mobil ambulance ke Sumbawa. Sejumlah kerabat turut menjemput kedatangan jenazah. Tampak di antaranya, istri almarhum, Hery Setiawan, Nurhidayah, dan istri Iknoriansyah, Nurainun. Nurainun menjelaskan, berdasarkan hasil otopsi yang dikeluarkan Rumah Sakit Malaysia, para korban tewas karena ditembak di bagian kepala dan dada. Pada saat jenazah suaminya masih berada di rumah sakit, Nurainun tidak diberi kesempatan melihat kondisi Ikno. Namun, Nurainun sempat melihat kepala Ikno baru selesai dibedah. Menurut dia, terdapat jahitan di sekujur tubuhnya. "Waktu itu saya menolak jenazah suami saya diotopsi karena sudah jelas dia ditembak oleh polisi Malaysia. Apa salah suami saya. Tolong saya, Pak. Saya tidak tahu apa yang akan dilakukan pemerintah Indonesia," kata Nurainun kepada Tempo, yang menemuinya di ruang kargo Bandara Internasioanl Lombok. Nurainun mengisahkan, ia dan Ikno sebelumnya tinggal di Batam, Kepulauan Riau. Pada tanggal 29 September 2013, Ikno ke Malaysia melalui biro penyalur tenaga kerja. Ikno bekerja sebagai buruh bangunan di kawasan Ampang Hilir, Selangor, Malaysia. "Suami saya ikut proyek temannya di Malaysia. Saya menunggu di Batam," ujarnya. Dua pekan kemudian, Nurainun menyusul suaminya dan bekerja serabutan. Secara mendadak, pekan lalu Nurainun mendapat pemberitahuan perihal tewasnya Ikno. Menurut polisi, Ikno ditembak di area sekitar lokasinya bekerja. Ikno dituduh melakukan pencurian. Nurainun tidak yakin suaminya melakukan pencurian seperti dituduhkan polisi Malaysia. Apalagi, tidak ada barang bukti di tempat penembakan. Selain itu, meski sama-sama berasal dari Sumbawa, Nurainun tidak kenal korban lainnya, yang menurut polisi Malaysia, berkomplot dengan suaminya. "Saya tetap menolak tuduhan bahwa suami saya adalah pencuri," ucapnya.

10 Catatan Penting @ninikandrianie Tentang Proses Amnesti di Arab Saudi


Proses amnesti di Arab Saudi bagi tenaga kerja Indonesia overstay (TKIO) akan ditutup pada 3 November 2013 mendatang. Artinya, kurang dari satu bulan ini TKIO harus merampungkan tetek bengek proses amnesti. Ada keraguan di sini, apakah proses amnesti ini berhasil? Pasalnya masih ada ribuan pekerja migran overstay yang sedang mengurus amnesti namun urung selesai karena prosesnya yang lama. Ninik Andriani selaku relawan sekaligus Tim Pengawas Amnesti memberikan beberapa poin catatan dalam penanganan amnesti di Saudi Arabia : 1. Pencarian data lama oleh KJRI Jeddah/ KBRI Riyadh hanya efektif tiga minggu. Memasuki bulan Oktober konsentrasi staf KJRI dan KBRI terpecah ke urusan haji. 2. Data lama yang diberikan kepada TKIO dalam bentuk copy data paspor tidak begitu membantu TKIO karena dalam proses amnesti imigrasi tetap meminta paspor lama yang asli. Akibatnya TKIO terhenti langkahnya dan tidak bisa melanjutkan proses. 3. Syarat pembuat surat perjalanan laksana paspor (SPLP) yang berat karena print out data lama yang sangat sulit didapatkan. 4. Lokasi proses dokumen amnesti berada di Jeddah dan Riyad, KBRI dan KJRI belum membuka layanan proses di setiap kota yang terdapat imigrasi Saudi. Setelah tim relawan permana tea berhasil melobi imigrasi Madina dan meminta dispensasi bagi TKIO untuk proses di Madina sudah berhasil meloloskan ratusan SPLP exit permit. Tetapi kemudian proses menjadi sulit saat datang gelombang TKIO dari Jedaah yang dipimpin oleh relawan-relawan lain dam para calo yang mengakibatkan suasana tidak tertib lalu imigrasi menutup layanan lebih awal. Solusi : KJRI&KBRI merekomendasikan kepada seluruh TKIO untuk proses ke semua imigrasi dikota kota lain selain Jeddah dan Riyad. Staf KJRI dan KBRI mendampingi di setiap imigrasi sehingga proses bisa cepat. Penambahan posko proses SPLP disetiap kota (di luar Jedaah) sehingga tidak terkonsentrasi di Jeddah. 5. Support KJRI di lokasi pemerintahan Saudi. Penempatan staf KJRI dilapangan sangat berkurang dan layanan tidak memuaskan. Staf sering meninggalkan imigrasi Jeddah tanpa alasan padahal baru melayani 1-2 jam saja. Sedangkan pihak imigrasi tidak bersedia memproses dokumen tanpa pendamping staf KJRI. 6. Minimalisir biaya. Terlalu banyak biaya yang harus dikeluarkan TKIO dalam proses amnesti ini baik pungutan resmi atau pun liar. 7. Pemulangan massal. TKIO sudah mengalami banyak kerugian dalam mengurus dokumen amnesti dan uang sudah mulai menipis. Banyak juga yang dikeluarkan dari pekerjaan karena sering mondar-mandiri mengrusu amnesti. Solusi : Sediakan transportasi massal seperti kapal laut untuk TKIO yg tidak memiliki uang lagi. KJRI Jedaah &KBRI Riyadh juga bisa melobi beberapa maskapai penerbangan untuk mendapatkan tiket penerbangan ekonomi bagi TKIO yang masih memiliki simpanan uang. 8. Komitmen pemerintah. Sejauh ini tidak ada komitmen pemerintah yang terealisasi denga baik bahkan terkesan lambat. Lobi pemerintah RI kepada Saudi untuk pempermudah proses exit belum berhasil. Pemerintah juga terlalu banyak mengeluarkan janji sehingga memperkeruh suasana. Solusi: gunakan elemen masyarakat dan aktivis untuk membantu penyebaran informasi dari KJRI dan KBRI sehingga mampu meminimalisir isu negatif yang tersebar di lapangan yang bermaksud memanfaatkan TKIO. 9. Pemberantasan calo, karena sulitnya syarat-syarat proses amnesti banyak TKIO memilih menggunakan jasa calo dan akhirnya calo menjamur dan tidak terkendali lagi sehingga mempersulit keadaan. 10. Jangan ada daur ulang TKIO yang dilakukan oleh non pemerintah. Banyak agen-agen di Saudi yg menawarkan lowongan kerja tapi ujung-ujungnya TKI ditipu mentah-mentah. Biaya pembuatan permit yang sangat mahal, apabila TKIO membatalkan untuk bekerja maka TKIO harus mengganti ganti rugi proses dengan biaya yang mahal. Selain itu sepuluh catatan di atas, ada catatan yang menjadi perhatian Ninik bahwa selama proses amnesti banyak TKI yang jatuh sakit karena daya tahan tubuh yang tak mampu lagi mengikuti proses amnesti yang ruwet. Ada juga beberapa TKI yang masuk dalam penjara karena laporan fitnah majikan lama dan laporan tersebut keluar pada saat TKIO melakukan sidik jari. Banyak TKIO yang berhenti bekerja untuk mengurus amnesti, namun kenyataannya prosesnya panjang dan mengakibatkan kehabisan uang. Banyak TKIO yang diusir dari kontrakan karena pemilik kontrakan takut terkena denda. Banyak juga majikan yang mem-PHK TKIO karena takur ancaman hukuman pemerintah Arab Saudi.

Sidang Vonis Mati TKI Wilfrida, Prabowo: Kita Terus Berjuang


Liputan6.com, Jakarta : TKI Wilfrida Soik yang terancam hukuman mati di Malaysia akan kembali menjalani persidangan pada 17 November mendatang. Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Prabowo Subianto berjanji akan terus berjuang demi kebebasan Wilfrida. "Kita berdoa, kita berjuang, dan kita optimis, ada titik cerah, titik harapan. Peluang untuk bebas dari hukuman mati tetap ada, minimal ada," kata Prabowo di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Kamis (17/10/2013). Namun Prabowo enggan menakar berapa persen kemungkinan Wilfrida bakal lolos dari hukuman mati. Menurut Prabowo, peluang terbebasnya Wifrida dari hukuman mati mencapai sekitar 70 persen. "Tapi saya tak berani mengatakan, nanti takabur. Pastinya kita terus berjuang," ujarnya. Dia menilai, kemiskinanlah yang menjadi motif banyaknya TKI bekerja sebagai pembantu rumah tangga di luar negeri. Padahal sudah banyak contoh suramnya kehidupan yang harus dikecap para TKI di tanah orang sana. "Sumber masalahnya adalah kemiskinan. Jadi kalau saya melihatnya itu. Kita harus menyelesaikan masalah kemiskinan," pungkas Prabowo. Prabowo sebelumnya menyaksikan langsung persidangan Wilfrida di Kota Baru, Kelantan yang berlangsung Senin 30 September lalu untuk memberikan semangat kepada Wilfrida. Tak hanya memberikan semangat, Prabowo juga memberikan bantuan dengan menyediakan pengacara terkenal di Malaysia untuk memberikan pembelaan hukum kepada Wilfrida hingga persidangan vonis hukuman matinya ditunda. (Ndy/Ism)

1.662 TKI Asal Kabupaten Sampang Dideportasi dari Malaysia


KBRN, Sampang : Terhitung sejak bulan Januari hingga Juli 2013, sedikitnya terdapat 1.662 Tenaga Kerja Indonesia (TKI) asal Kabupaten Sampang dipulangkan secara paksa dari Malaysia lantaran berstatus ilegal.
Kasi Penempatan dan Perluasan Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Dinsosnakertrans) Kabupaten Sampang Teguh Waluyo mengatakan, TKI asal daerahnya yang dideportasi dari negara rantauan memang sering terjadi setiap tahun, lantaran para pencari kerja itu kebanyakan lebih memilih jalur instan sehingga tidak membekali diri dengan dokumen resmi.
"Kemarin data rilis yang kami terima dari Dinas Tenaga Kerja Provinsi sampai posisi bulan Juli berjumlah 1.662 yang dideportasi dari Malaysia," ujar Teguh Waluyo, Kamis (17/10/2013).
Teguh Waluyo juga mengemukakan, dari hasil pendataan TKI yang berangkat melalui jalur ilegal masih didominasi dari wilayah yang ada di utara Kabupaten Sampang, seperti Kecamatan Sokobanah, Ketapang, Banyuates, Robatal dan Karang Penang.
"Ya biasa mas masih dari kantong-kantong utara. Dan kami perlu langkah-langkah itu yang serius memberikan pengertian kepada tokoh-tokoh adat, masyarakat setempat maupun ulama setempat," terangnya.
Dengan kenyataan yang ada, Teguh Waluyo menerangkan, untuk TKI ilegal asal Sampang sendiri yang akan dipulangkan sampai ahir tahun 2013 jumlah diperkirakan bertambah, mengingat deportasi terhadap 1.662 TKI masih terhitung dari bulan Januari hingga Juli.
Dirinya menghimbau agar kedepannya warga yang akan bekerja ke luar negeri melalui jalur resmi, agar kejadian serupa tidak lagi terjadi. (Supriyadi/WDA)

Uang Tak Menjamin Rumah Anda Nyaman!


KOMPAS.com - Membuat hunian baru agar terasa seperti tempat tinggal yang nyaman tidak hanya bergantung pada bentuk rumah, fasilitas mewah di dalamnya, atau dekorasi "wah" semata. Hunian akan terasa nyaman dan benar-benar menjadi "rumah" ketika pemiliknya menuangkan perhatian pada hunian tersebut. Tak sulit, sebetulnya, dan uang bukan segalanya yang menjamin Anda bisa punya rumah nyaman. Anda hanya perlu melakukan beberapa hal berikut ini agar rumah terasa lebih "hidup" dan nyaman sebagai tempat tinggal: Rasa aman Pertama, tempat tinggal Anda tidak akan nyaman tanpa adanya rasa aman. Ganti kunci dan gembok rumah Anda dengan model dan merk yang Anda percaya. Bila perlu, pasang kamera pengaman, sensor gerak, atau perangkat keamanan canggih lainnya.
Kelima, bila perlu, ganti switch lampu dan listrik di rumah Anda. Hal ini bisa dibarengi dengan pengecekan instalasi listrik secara menyeluruh. Hal ini juga berkaitan dengan keamanan Anda dan keluarga. Rapi dan menyenangkan Kedua, Anda akan sulit menyesuaikan diri dengan kondisi lingkungan yang berantakan. Segera rapikan dan bersihkan rumah baru Anda. Begitu juga dengan eksterior rumah Anda. Tidak ada salahnya menyambut tetangga Anda dengan taman yang rapi dan menyenangkan, bukan? Cara ini juga memudahkan penerimaan tetangga Anda atas kehadiran Anda. Racun berbahaya Ketiga, catlah dinding dan plafon Anda sebelum tinggal di rumah. Cara ini membuat Anda dan keluarga terhindar dari kemungkinan menghirup racun berbahaya cat dinding. Jika Anda menggunakan cat bebas toksin, Anda juga bisa mewarnai seluruh rumah dengan warna-warna netral. Baru setelah itu, seiring waktu Anda bisa menambahkan warna-warni lain. Penyimpanan memadai Keempat, pastikan Anda menyediakan tempat penyimpanan yang cukup. Lemari, kontainer, rak, dan berbagai tempat penyimpanan lain memang tampak sederhana. Namun, hunian belum bisa menjadi "rumah" yang berfungsi penuh jika Anda belum bisa menyimpan barang-barang pribadi Anda.

Keenam, pasang gorden dan percantik jendela Anda. Bagi sebagian orang, hunian belum nyaman jika jendela masih tampak Cek listrik Kelima, bila perlu, ganti switch lampu dan listrik di rumah Anda. Hal ini bisa dibarengi dengan pengecekan instalasi listrik secara menyeluruh. Hal ini juga berkaitan dengan keamanan Anda dan keluarga. Mengetahui bahwa rumah Anda bebas dari masalah listrik tentu membuat Anda lebih tenang. Jangan lupa juga membersihkan instalasi listrik, pompa, dab berbagai peralatan lainnya. Percantik jendela Keenam, pasang gorden dan percantik jendela Anda. Bagi sebagian orang, hunian belum nyaman jika jendela masih tampak "telanjang" tanpa gorden. Tidak perlu mahal. Anda bisa membuat sendiri atau dengan teliti mencari gorden cantik dengan harga "miring". Penulis: Tabita Diela Editor: Latief

Twitter Bajak Petinggi Google


KOMPAS.com — Di tengah usaha menawarkan saham perdana kepada publik, perusahaan jejaring sosial Twitter telah merekrut eksekutif periklanan Google untuk memimpin divisi retail. Bloomberg melaporkan, J J Hirschle yang selama ini memimpin iklan media dan hiburan di Google akan bekerja untuk Twitter dan menjual produk iklan untuk perusahaan retail. Langkah ini sejalan dengan strategi perusahaan yang hendak memperbesar bisnis dan mendapatkan keuntungan dari berjualan iklan. Juru bicara Twitter, Will Stickney, mengatakan, Hirschle akan mulai bekerja pada 28 Oktober, hari di mana Twitter akan memulai tur menawarkan sahamnya kepada calon investor. Sementara pada pertengahan November 2013, Twitter diharapkan memulai debut penjualan sahamnya. Twitter memilih untuk mencatatkan sahamnya di lantai bursa New York Stock Exchange (NYSE), yang notabene adalah pesaing dari bursa Nasdaq. Twitter berdiri pada 2006 dan kini berkantor pusat di San Francisco, Amerika Serikat. Perusahaan, pada kuartal ketiga 2013, telah menambah jumlah karyawan sebanyak 300 orang sehingga Twitter kini memiliki total karyawan sebanyak 2.300 orang. Seiring perkembangan tersebut, Twitter juga berencana menyewa ruang kantor sebesar 320.000 kaki persegi di dekat kantor pusatnya untuk menampung karyawan baru.

Serangan "Cyber" Dunia, Terbanyak dari Indonesia


KOMPAS.com — Serangan cyber yang berasal dari Indonesia terus mengalami peningkatan. Data terbaru dari Akamai mencatat, Indonesia saat ini menduduki peringkat pertama negara yang paling banyak melakukan serangan cyber. Menurut laporan tiga bulanan bertajuk "State of the Internet" yang dirilis Akamai, Rabu (16/10/2013), Indonesia menyumbang 38 persen lalu lintas internet yang berhubungan dengan peretasan server pada kuartal kedua 2013. Angka tersebut naik dari 21 persen pada kuartal pertama 2013. Indonesia telah menyingkirkan China yang sebelumnya dikenal sebagai negara yang paling sering melakukan serangan cyber. Kini China berada di peringkat kedua, yang menyumbang 33 persen dari lalu lintas aksi peretasan global. Sementara Amerika Serikat turun menjadi 6,9 persen dan tetap berada di peringkat ketiga. Dalam penelitian ini, Akamai mengamati lalu lintas serangan cyber di 175 negara berdasarkan alamat internet protokol (IP address)


Tidak diketahui secara pasti apakah serangan tersebut benar-benar berasal dari Indonesia. Sebab, peretas bisa saja memanfaatkan IP address dari Indonesia, padahal sebenarnya ia berada di luar Indonesia. Tetapi, keberadaan peretas- peretas dari Indonesia pun tak boleh dipandang sebelah mata. Belakangan ini banyak kasus peretasan situs web pemerintah, termasuk situs web Presiden Susilo Bambang Yudhoyono yang dibobol Wildan Yani (22 tahun) asal Jember, Jawa Timur. Menurut data Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo), kasus serangan cyber di Indonesia telah mencapai 36,6 juta insiden dalam tiga tahun terakhir. Kemenkominfo telah berkomitmen untuk meningkatkan keamanan cyber nasional. Pentingnya meningkatkan keamanan internet ini akan dibahas Pemerintah Indonesia dalam acara Internet Governance Forum 2013 yang digelar Perserikatan Bangsa- Bangsa di Nusa Dua, Bali, pada 22 sampai 25 Oktober 2013.

Ketika Pejabat Negeri Sumpah (Serapah)

KOMPAS.com - Sejarah bangsa Indonesia tidak lepas dari keberadaan Istana Negara sebagai pusat pemerintahan, baik sejak era kolonial Belanda hingga saat ini. Banyak peristiwa penting terjadi di gedung yang berarsitektur gaya Yunani kuno dan telah berusia 217 tahun itu. Buku Istana Kepresidenan Republik Indonesia (2004) menuliskan, Istana Negara menjadi pusat pemerintahan penjajahan kolonial Belanda. Di tempat itu, Gubernur Jenderal Baron van der Capellen menerima paparan strategi Jenderal De Kock dalam menghadapi Pangeran Diponegoro dan Tuanku Imam Bonjol. Di Istana itu pula Gubernur Jenderal Johannes van de Bosch merumuskan dan menetapkan sistem tanam paksa. Pada 25 Maret 1947, Istana Negara menjadi tempat penandatanganan persetujuan Linggarjati. Pada era kemerdekaan, Istana Negara jadi salah satu pusat pemerintahan dan penyelenggaraan kegiatan resmi kenegaraan. Rapat kerja nasional, jamuan kenegaraan, dan pelantikan pejabat-pejabat tinggi negara banyak dilakukan di sana. Sejak Indonesia merdeka, mungkin tak kurang dari 1.000 pejabat yang dilantik atau mengucapkan sumpah jabatan di sana, mulai dari pimpinan lembaga negara, menteri, wakil menteri, hingga badan atau lembaga setingkat menteri. Satu hal menarik dalam pelantikan atau pengucapan sumpah/janji jabatan itu adalah substansi dari sumpah/jabatan itu sendiri. Simak naskah sumpah/ janji jabatan yang biasa diucapkan berikut ini. "Demi Allah saya bersumpah/ berjanji, bahwa Saya, untuk diangkat pada jabatan ini, langsung ataupun tidak langsung, dengan nama atau dalih apa pun, tidak memberikan atau menjanjikan, ataupun akan memberikan sesuatu kepada siapa pun juga. Bahwa saya, untuk melakukan atau tidak melakukan sesuatu, dalam jabatan ini, tiada sekali- kali menerima dari siapa pun juga, langsung ataupun tidak langsung, suatu janji atau pemberian. Bahwa saya setia kepada UUD 1945, dan akan memelihara segala undang-undang dan peraturan yang berlaku bagi negara republik Indonesia. Bahwa saya akan setia pada nusa dan bangsa, dan akan memenuhi segala kewajiban yang ditanggungkan kepada saya oleh jabatan ini. Bahwa saya akan menjalankan tugas dan kewajiban dengan penuh rasa tanggung jawab kepada bangsa dan negara." Jika diringkas, isi sumpah jabatan itu terdiri dari lima hal, yakni tidak memberikan atau menjanjikan sesuatu kepada siapa pun, tak menerima janji atau pemberian dari siapa pun, setia pada UUD 1945 dan peraturan perundang-undangan, setia pada nusa dan bangsa, serta menjalankan tugas dan kewajiban dengan penuh tanggung jawab. Dari situ terlihat, ikrar untuk tidak korup atau menyalahgunakan jabatan ditempatkan di poin pertama dan kedua. Setelah itu, baru komitmen untuk setia pada konstitusi dan bangsa dan terakhir menyangkut pelaksanaan tugas. Jika sumpah jabatan itu dihayati dan dilaksanakan dengan kesadaran penuh, logikanya tak ada pejabat di negeri ini yang korupsi atau menyalahgunakan jabatan. Namun, realitanya, masih ada pejabat yang dulu mengucapkan sumpah/janji itu di Istana Negara yang justru terjerat kasus korupsi. Tak heran jika mereka yang dulu bersumpah suci itu, setelah tersangkut perkara korupsi akan menuai sumpah serapah dari rakyat. Jadi, hati-hatilah menjaga sumpah yang pernah diucapkan itu! (C Wahyu Haryo) Penulis: Christoporus Wahyu Haryo P Editor: Caroline Damanik Sumber: KOMPAS CETAK

Soekarno-Hatta, Salah Satu Bandara Tersibuk di Dunia

JAKARTA, KOMPAS.com — Bandara menjadi salah satu akomodasi penting yang dimiliki suatu negara. Ia ibarat gerbang masuk udara yang menghubungkan dengan dunia luar, antarpulau, antarbenua. Baru-baru ini Airports Council International (ACI), organisasi nonprofit dunia yang membidangi bandara, merilis 50 bandara tersibuk di dunia. Perhitungan urutan bandara berdasarkan lalu lintas penumpang, meliputi banyaknya penumpang yang lepas landas dari bandara, mendarat, dan transit. Dikutip dari aviationbusinessme.com, Bandara Internasional Soekarno-Hatta yang ada di Cengkareng, Indonesia, masuk dalam daftar sebagai 10 bandara tersibuk di dunia. Bandara ini menempati urutan kesepuluh dengan jumlah lalu lintas penumpang sebanyak lebih dari 29 juta orang. Berikut daftar bandara tersibuk di dunia menurut Airports Council International. Hartsfield Jackson Atlanta International Airport, Amerika Serikat Meski mengalami penurunan lalu lintas penumpang sebesar 0,8 persen dari tahun sebelumnya, Hartsfield Jackson International Airport di Atlanta, Amerika Serikat, menempati urutan pertama bandara paling sibuk di dunia. Pada semester pertama tahun 2013, lalu lintas penumpang tercatat sebanyak 46.603.274 orang. Beijing Capital International Airport, China Urutan kedua bandara tersibuk di dunia ditempati oleh Beijing Capital International Airport di China. Tercatat lalu lintas penumpang sebanyak 40.793.384 pada semester pertama tahun 2013 dengan pertumbuhan 3,6 persen per tahun. London Heathrow Airport, Inggris London Heathrow Airport menjadi bandara tersibuk ketiga di dunia. Sebanyak 34.414.926 lalu lintas penumpang terjadi di dalam bandara hingga pertengahan tahun 2013, meningkat 2,4 persen dari tahun sebelumnya. Dubai International Airport, Uni Emirat Arab Kepadatan bandara di Dubai melonjak dari urutan kesepuluh pada pertengahan tahun lalu menjadi urutan keempat. Bandara mencatatkan kepadatan lalu lintas sebanyak 32.662.103 penumpang pada semester pertama tahun 2013, meningkat sebanyak 16,9 persen. Los Angeles International Airport, Amerika Serikat Los Angeles International Airport di Los Angeles menempati posisi kelima bandara tersibuk di dunia. Pertumbuhan lalu lintas bandara per tahun sebesar 4,3 persen. Pada pertengahan tahun 2013 lalu lintas penumpang tercatat 32.278.507 orang. Haneda Airport, Jepang Posisi keenam bandara tersibuk di dunia adalah Haneda International Airport di Tokyo dengan lalu lintas penumpang sebanyak 32.013.671 orang. Hal ini mengalami peningkatan 1,8 persen dari tahun sebelumnya. O'Hare International Airport, Amerika Serikat O'Hare International Airport di Chicago menjadi bandara tersibuk di dunia ketujuh. Tercatat sebanyak 31.935.556 lalu lintas penumpang terjadi di awal 2013. Meningkat 2,8 persen dari tahun sebelumnya. Fort Worth International Airport, Amerika Serikat Pada paruh pertama 2013, tercatat 29.808.199 lalu lintas penumpang di Bandara Internasional Fort Worth di Dallas. Hal ini menjadikan bandara tersebut sebagai bandara tersibuk di dunia kedelapan dengan pertumbuhan 3,8 persen per tahun. Charles de Gaulle Airport, Perancis Meski mengalami penurunan sebanyak 0,5 persen lalu lintas penumpang dari tahun lalu, Bandara Charles de Gaulle Airport (CDG Airport) di Paris masih menempati posisi kesembilan sebagai bandara tersibuk di dunia. Hingga pertengahan tahun 2013, bandara mencatatkan lalu lintas penumpang sebanyak 29.528.275 orang. Soekarno-Hatta, Indonesia Pada semester pertama tahun 2013, lalu lintas penumpang Bandara Soekarno-Hatta di Cengkareng sebanyak 29.325.201 orang. Hal demikian, mencatatkan pertumbuhan sebanyak 4,1 persen dari tahun sebelumnya. Penulis: Fitri Prawitasari Editor: Wisnubrata

28 Oktober, Twitter Mulai "Jual Diri"


KOMPAS.com - Perusahaan jejaring sosial Twitter bakal menggelar tur untuk menawarkan sahamnya kepada calon investor. Aksi "jual diri" itu dimulai pada 28 Oktober 2013, menurut laporan Reuters. Sejak September lalu, beredar kabar bahwa Twitter sedang dalam rencana menjual sahamnya di lantai bursa. Rencana itu telah diajukan kepada Securities and Exchange Commision di AS, dan akan dicatat di New York Stock Exchange (NYSE), yang notabene adalah kompetitor Nasdaq. Pilihan Twitter untuk mencatat sahamnya di NYSE telah memukul Nasdaq. Twitter nampaknya tak ingin bernasib sama seperti Facebook, yang sahamnya terus menurun setelah pelepasan saham perdana kepada publik (initial public offering/IPO) pada Mei 2012. "Ini merupakan kemenangan bagi NYSE," kata juru bicara NYSE dalam sebuah email kepada AllThingsD, Selasa (15/10/2013). "Kami berterima kasih kepada Twitter atas kepercayaannya pada platform kami, dan berharap untuk terus bermitra dengan mereka." Rencananya, Twitter akan memulai debut perdagangan sahamnya pada 15 November 2013. Analis Robert Peck dari SunTrust Robinson Humphrey, memproyeksi Twitter akan mematok harg a di kisaran 28 sampai 30 dollar AS per lembar saham.

Asal Usul dan Sejarah TKI Pertama Kali di Indonesia

Kemarin ada kasus 7 WNI ditembak mati Polisi Malaysia gara-gara terlibat aksi kejahatan, yakni perampokan. Tulisan ini tidak mengulas tentang cerita WNI yang ditembak mati polisi negeri Jiran itu, melainkan hanya mengingatkan kita tentang asal usul dan sejarah Tenaga Kerja Indonesia (TKI) ke luar negeri.*
Ada banyak cerita miris tentang TKI di luar negeri. Coba buka ingatan anda tentang kisah Cariyati, pembantu rumah tangga asal Indonesia yang bekerja di Malaysia pada 2007 silam. Dia kabur dari lantai 15 apartemen majikan karena tak kuat siksaan juragan.
Kemudian kisah Ester Ria (32), TKI asal Desa Selange, Kecamatan Meranti, Kabupaten Landak, Kalimantan Barat, yang tewas setelah dua hari menahan sakit akibat siksaan juragan pada Agustus 2013 lalu. Sebenarnya masih seabrek kisah TKI yang disiksa majikannya di negeri orang.
Kian ngeri bila kita melongok data kasus tenaga kerja Indonesia yang terancam atau sudah dihukum mati di luar negeri, misalnya kisah Welfrida Soik, TKI asal NTT yang kini menanti hukuman mati di Malaysia. Belum lagi kisah TKI di Arab Saudi, yang konon menurut Saudi Gazzette, media Timur Tengah, setidaknya ada 25 TKI menanti hukuman mati, seperti dialami Ruyati binti Sapubi yang dihukum pancung pada 2011 silam.
Lalu bagaimana sih asal usul dan sejarah TKI itu?
Sejarah pengiriman TKI ternyata panjang sekali. Dimulai pada 1890-an, jauh sebelum republik ini merdeka. Data Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan TKI (BNP2TKI), pada awalnya pengiriman TKI dilakukan oleh pemerintah Hindia Belanda dengan cara mengirim buruh kontrak ke negara Suriname, Amerika Selatan yang saat itu merupakan jajahan Belanda.
Saat itu TKI dikirim karena Suriname kekurangan tenaga kerja untuk mengurus perkebunan karena budak asal Afrika yang bekerja di perkebunan Suriname dibebaskan pertengahan 1863 sebagai bentuk pelaksanaan dari politik penghapusan perbudakan. Gelombang pertama TKI yang dikirim tiba di Suriname 9 Agustus 1890 dengan jumlah 94 orang.
Mulai saat itu pemerintah Hindia Belanda secara reguler mengirimkan TKI ke Suriname. Pengiriman TKI ke Suriname oleh pemerintah Hindia Belanda berakhir pada 1939 dengan jumlah total mencapai 32.986 orang.
Ironisnya, pengiriman TKI ini berlanjut setelah Indonesia merdeka. Namun era ini tujuan pengiriman TKI menyebar, mulai beralih ke Arab Saudi dan Malaysia. Arab Saudi menjadi tujuan pengiriman TKI karena ada hubungan religius yang erat antara Indonesia dengan Arab Saudi yaitu melalui jalur ibadah haji.
Pada saat orang Indonesia melaksanakan ibadah haji mereka berinteraksi dengan warga lokal Arab Saudi, bahkan ada yang kemudian menikah, menetap dan membuka usaha di sana. Lambat laun hubungan semakin erat sampai kemudian hari ada yang mengajak saudaranya ke Arab Saudi untuk bekerja.
Malaysia menjadi negara tujuan lain karena memang secara geografi dekat dengan Indonesia. Apalagi sejak dulu memang sudah ada perlintasan di batas antara kedua negara. Sampai 1980-an pengiriman TKI dilakukan berdasarkan hubungan kekerabatan, per orangan dan tradisional.
Jumlah TKI yang tercatat pertama kali pada 1983, yakni sebanyak 27.671 orang. Mereka bekerja di delapan negara. Jumlah itu membengkak pada 1992 yang mencapai 158.750 orang. Celakanya, dari jumlah TKI di luar negeri itu, mayoritas didominasi perempuan.
Setelah 1980, pemerintah baru menetapkan regulasi untuk mengatur pengiriman TKI karena pemerintah melihat nilai positif dan nilai ekonomis tinggi. Dalam buku berjudul: Sejarah kecil "petite histoire" Indonesia, yang ditulis Rosihan Anwar, orang malaysia menyebut TKI dengan sebutan Indon, yang artinya bodoh, tidak kompeten dalam bekerja dan cenderung berbuat kriminal.(*)
Sumber: merdeka

Wednesday, October 16, 2013

Antre pembagian daging kurban di Istiqlal, 1 orang tewas


Pembagian daging kurban di Masjid Istiqlal Jakarta Pusat menelan korban jiwa. Satu orang meninggal dunia saat mengantre daging kurban. "Laki-laki sekitar 60 tahun itu di antrean laki-laki bukan karena berdesak-desakan tapi tiba-tiba pingsan. Mukanya langsung biru. Dan segera dibawa ke RSCM. Belum diketahui namanya," kata Kabag Ops Polres Jakarta Pusat Apollo Sinambela, Rabu (16/10). Ia menegaskan, di antrean laki- laki tidak ada desak-desakan. "Kenyataannya barisan laki-laki lebih tertib, tapi perempuan berdesak-desakan. Sehingga kami lebih banyak yang mengamankan di barisan perempuan," ujarnya. Pembagian daging kurban dimulai sejak pukul 05.00 WIB. Namun, sejak pukul 03.00 WIB, sudah banyak warga yang mengantre. Menurut Apollo, untuk mengamankan pembagian daging kurban, sudah 600 personel diterjunkan. 600 Personel itu gabungan dari Polda Metro, Polres Jakarta Pusat dan Polsek Sawah Besar. "Kami kewalahan. Tapi dibandingkan tahun lalu ini sudah jauh lebih baik," ujarnya. (mdk/has) merdeka.com

Hukuman Mati Mengancam 265 TKI, ke Mana Pemerintah?



JAKARTA, KOMPAS.com -
Kasus Wilfrida Soik (22), tenaga
kerja Indonesia asal Belu, Nusa
Tenggara Timur, yang terancam
hukuman mati di Malaysia, ibarat
fenomena "gunung es". Di balik
itu, masih ada sekitar 264 TKI
lain yang terancam hukuman
mati. Namun, pemerintah belum
menyiapkan langkah antisipasi
akibat lemahnya pembenahan.
Data Migrant Care
menyebutkan, ke-265 TKI itu
hingga Oktober masih menjalani
proses hukum di sejumlah
pengadilan di luar negeri dengan
dakwaan hukuman mati.
Sebanyak 213 TKI di antaranya di
Malaysia, 33 orang di Arab
Saudi, 18 TKI di China, dan 1
orang lagi di Iran. Mereka
didakwa membunuh,
mengedarkan narkoba, dan
melakukan tindak kriminal
lainnya, termasuk tuduhan sihir.
"Meskipun tercatat 70 TKI baru
divonis mati di tingkat pengadilan
rendah, 17 orang sudah memiliki
kekuatan hukum pasti sehingga
sewaktu-waktu mereka akan
menjalani hukuman pancung,
gantung, atau ditembak mati.
Adapun 62 TKI lain dinyatakan
bebas dari hukuman mati," kata
Direktur Eksekutif Migrant Care
Anis Hidayah di Jakarta, Minggu
(13/10).
Koordinator Crisis Centre Badan
Nasional Penempatan dan
Perlindungan Tenaga Kerja
Indonesia Henry Prajitno
mengatakan, data lebih pasti
soal jumlah TKI yang terancam
hukuman mati ada di Direktorat
Perlindungan Warga Negara
Indonesia Kementerian Luar
Negeri. "Ini karena data itu
berasal dari pelaporan yang
masuk ke perwakilan di tiap
negara penempatan," katanya.
Perwakilan yang dimaksud ialah
Kedutaan Besar RI, Konsulat
Jenderal RI, yang menangani
fungsi ketenagakerjaan, atau
Kantor Dagang dan Ekonomi
Indonesia. "Kami bersifat
memberi dukungan. Misalnya,
data yang menguatkan, TKI
ternyata di bawah umur
sehingga agar diupayakan
pembelaan atau hukuman TKI
diringankan," ujarnya.
Direktur Perlindungan Warga
Negara Indonesia Kementerian
Luar Negeri Tatang Budi Razak
tak menyebut data TKI yang
terancam hukuman mati.
Namun, ia keberatan dengan
kebijakan Malaysia
memberlakukan journey
performed visa sehingga
digunakan pihak di Malaysia dan
Indonesia merekrut TKI untuk
bekerja, di antaranya oleh calo,
seperti terhadap Wilfrida. "Kita
sangat keberatan sehingga
journey performed visa sudah
dicabut sejak 1 Oktober lalu,"
ujarnya.
Informasi keluarga
Salah satunya, Satinah (41), TKI
asal Desa Kalisidi, Ungaran Barat,
Semarang, Jawa Tengah, yang
terancam hukuman pancung di
Arab Saudi. Ia dituduh
membunuh istri majikannya dan
mencuri 37.970 riyal (setara Rp
17,5 miliar) milik majikan pada
2008. Kini, Satinah mendapat
maaf dari Pemerintah Arab
Saudi, tetapi belum disepakati
diyat atau uang tebusan yang
disepakati bersama keluarga
majikan yang harus dibayar
Satinah.
Meskipun pemerintah sudah
menyediakan dana Rp 12 miliar
sebagai diyat, hingga kini Satinah
belum bebas dari hukuman mati.
Itu karena jumlah uang belum
sesuai dengan keinginan
keluarga majikan. Pemerintah
mencoba menegosiasikan jumlah
tersebut. Adapun keluarga
Satinah tak mampu menambah.
"Pemerintah tak bisa menambah
lagi uang. Jadi, sampai sekarang
belum jelas," ujar kakak ipar
Satinah, yang diajak pemerintah
menemui Satinah sebelum
Lebaran lalu.
Kasus serupa mengancam Tuti
Tursilawati (29), TKI asal
Majalengka, Jawa Barat, yang kini
masih dalam proses pengadilan
di Arab Saudi dengan ancaman
hukuman mati. Ia didakwa
membunuh majikannya di Kota
Saif, Arab Saudi, Mei 2010.
"Kami berharap Tuti segera
dibebaskan. Pemerintah harus
bekerja membebaskan Tuti,"
kata Siti Sarniti (44), ibunda Tuti.
Terkait dengan kasus Wilfrida,
dosen Universitas Katolik Widya
Mandiri, Kupang, NTT, Urbanus
Ola Hurek menegaskan,
tindakan Wilfrida mendorong
majikannya hingga tewas adalah
upaya membela diri karena
selama itu, Wilfrida disiksa
orangtua majikan. "Tak layak jika
Wilfrida dihukum mati. Apalagi,
dia masih belum cukup umur
saat memukul," ujarnya.
Tak perlu debat
Anis menyatakan, saat ini
sebaiknya tidak mendebatkan
jumlah buruh migran yang
terancam hukuman mati. Jika
mendebatkan, ini menunjukkan
cara pandang yang tak
menghargai HAM yang dimiliki
tiap orang. Di sisi lain, tidak ada
kepastian jumlah TKI yang
terancam hukuman mati.
Namun, data itu penting agar
pemerintah dapat
mengupayakan bantuan yang
maksimal.
Bahkan, menurut Anis, buruh
migran yang berangkat ke luar
negeri hingga hari ini berpotensi
menghadapi masalah hukum,
termasuk hukuman mati.
Celakanya, upaya mencegah
hukuman mati tidak banyak
dilakukan pemerintah.
”Inilah yang membuat hukuman
mati masih membayangi nasib
TKI di luar negeri. Selain
perbaikan pengiriman, harusnya
ada penyadaran optimal bagi
para TKI agar benar-benar siap
sebelum berangkat, seperti soal
kesadaran hukum, situasi kerja di
negara penempatan, termasuk
menghadapi masalah hukum.
Juga pengetahuan, di beberapa
negara masih berlaku hukuman
mati sehingga mereka tahu
tindakan yang harus dihindari,”
tutur Anis.
Menurut dia, selama ini,
pemerintah kurang peduli
dengan para pekerja migran
yang memikul tanggung jawab
hukum di negeri orang meskipun
sering dijuluki "Pahlawan
Devisa".
"Sejumlah TKI terpaksa harus
menjalani hukuman mati di
tengah sunyinya perhatian
pemerintah dan pemberitaan
media. Mereka baru diangkat ke
publik setelah tinggal nyawa,
seperti Ruwiyati," lanjut Anis. Dia
juga mempertanyakan efektivitas
lembaga pemerintah, seperti
satgas perlindungan TKI yang
dibentuk tahun 2011 khusus
menangani TKI hukuman mati.
( REK/UTI/SIR/KOR/CAS/LOK/
RWN/GRE/WIE/EKI/RUL/ WER/
RAZ/NIK/HAR )
Editor: Tri Wahono
Sumber: KOMPAS CETAK

Tuesday, July 2, 2013

TKI Deportasi Asal Lombok Meninggal di Tanjungpinang

Tanjungpinang (ANTARA) - Seorang tenaga kerja Indonesia (TKI) asal Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat, Raiman alias Rinalam (50), yang dideportasi oleh Pemerintah Malaysia, meninggal dunia di Tanjungpinang, Kepulauan Riau.
TKI deportasi tersebut meninggal setelah mendapat perawatan di sebuah rumah sakit setempat akibat penyakit malaria vivax dan kanker darah yang dideritanya, kata Ketua Satgas TKI Bermasalah Tanjungpinang Dimyath di Tanjungpinang, Senin.
"Korban meninggal pada Minggu (30/6) sekitar pukul 18.30 WIB," kata Dimyath.
Ia mengatakan bahwa Raiman alias Rinalam sempat dirawat di RSUD Tanjungpinang sejak 21 Juni 2013 usai dideportasi oleh Pemerintah Malaysia bersama ratusan TKI bermasalah lainnya.
"Penyakit yang dideritanya butuh penanganan khusus dan membutuhkan banyak darah saat perawatan," ujarnya.
Dimyath mengatakan bahwa pihaknya sudah berkoordinasi dengan Kementerian Sosial untuk mencari keluarga TKI yang diketahui berasal dari Desa Loang Serak, Kecamatan Lingsar, Lombok, NTB, tersebut.
"Kami memang kesulitan mencari atau menghubungi keluarga korban, karena tidak ada yang mengenali almarhum, meski telah kami kumpulkan para TKI deportasi asal NTB," kata Dimyath.
Namun, menurut Dimyath, jenazah akan dikirim langsung ke Lombok setelah Kementerian Sosial melakukan koordinasi dengan Dinas Sosial NTB.
"Bila Kemensos sudah menghubungi keluarganya, maka kami akan membawa jenazah ke Lombok pada Selasa (2/7)," kata Dimyath.
Sebelumnya, Raiman alias Rinalam dirawat di kamar kelas III, ruangan Teratai RSUD Kota Tanjungpinang pada Jumat (21/6). Dari Pasir Gudang Johor ke Pelabuhan Sri Bintan Pura Tanjungpinang.
Akibat penyakitnya itu, TKI tersebut membutuhkan minimal tujuh kantong darah golongan B akibat kekurangan darah, namun akhirnya nyawanya tidak tertolong, ujarnya.(rr) sumber

Monday, July 1, 2013

BNP2TKI: Jika Berbeda Nama, TKI Tertahan Imigrasi Arab Saudi

Pemerintah terus berusaha membantu upaya puluhan ribu WNI mau pun TKI yang ingin mendapatkan amnesti dari Pemerintah Kerajaan Arab Saudi di Konsulat Jenderal RI di Jeddah. Namun, jika nama dan tanggal masuk yang digunakan TKI berbeda maka dikhawatirkan akan tertahan di Keimigrasian Arab Saudi.
Demikian dikatakan Kepala Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) Mohamad Jumhur Hidayat saat berkunjung ke Pondok Pesantren Tebuireng, Jombang, Jawa Timur, Sabtu (29/6/2013).
Ia menjelaskan ada sedikit persoalan bagi WNI atau TKI meski sudah mendapat surat keterangan sebagai WNI/TKI dan Surat Pengantar Laksana Paspor (SPLP) dari Perwakilan RI di Arab Saudi. Mereka tidak bisa langsung bisa dipulangkan karena tertahan di imigrasi Arab Saudi lantaran tidak ada data atau telah terjadi perubahan nama.
"Umumnya mereka sudah lama sekali tinggal di Arab Saudi. Dan kerap ditanya petugas kapan masuknya ke Arab Saudi. Kalau data masuknya berbeda dengan data saat ingin keluar maka mereka tidak bisa serta merta bisa dipulangkan," jelas Jumhur menanggapi pertanyaan Wakil Ketua Pengasuh Pesantren Tebuireng Gus Muhammad Irfan Yusuf.
Karena itu, Ia menambahkan, pemerintah RI sedang membicarakan lanjut soal itu dengan pemerintah Arab Saudi. Ia menegaskan banyak WNI/TKI datang ke Arab Saudi melalui jalur tidak resmi sehingga mempersulit mereka bila terjadi kasus-kasus seperti pemberian amnesti tersebut.
Menjawab pertanyaan soal pungutan atas TKI setibanya di Tanah Air, Jumhur menegaskan telah menghapuskan pungutan sebesar Rp 25 ribu setiap TKI sejak pertama kali menjabat Kepala BNP2TKI.
"Jadi sudah sejak enam tahun lalu tidak ada lagi pungutan itu," imbuh Jumhur.
Ia menegaskan bahwa pemerintah terus menerus memperbaiki penanganan penempatan dan perlindungan TKI secara optimal. Ia juga mewacanakan bahwa perempuan tidak perlu bekerja ke luar negeri bila hanya bekerja pada sektor informal atau penata laksana rumah tangga.
"Lebih baik bersama keluarga daripada menjadi penata laksana rumah tangga di luar negeri yang rentan perlindungannya. India saja tidak ada tenaga kerja perempuannya di luar negeri," tutur Jumhur.
Ia menegaskan pemerintah juga masih memberlakukan moratorium atau penghentian penempatan TKI sektor informal atau penata laksana rumah tangga ke 5 negara sekaligus yakni Malaysia, Arab Saudi, Kuwait, Yordania, dan Suriah. (Adi) sumber http://id.berita.yahoo.com

"Bila Jadi PRT, Perempuan Tak Perlu Jadi TKI"

Headline 
Jakarta - Tingginya kebutuhan untuk hidup di Indonesia mengakibatkan sejumlah orang tua, baik laki-laki maupun perempuan saling mencari pekerjaan demi menghidupi keluarganya. Salahsatu pekerjaan yang cukup banyak diminati yakni menjadi Tenaga Kerja Indonesia (TKI) untuk ditempatkan di luar negeri, tak terkecuali menjadi seorang penata laksana rumah tangga atau pembantu.

Padahal menjadi seorang penata laksana rumah tangga di negeri orang kerap mengakibatkan permasalahan terhadap orang yang bersangkutan. Bahkan tak jarang, TKI terutama perempuan Indonesia yang mendapatkan perlakuan tidak wajar dari sang majikan.

Terkait hal ini, Kepala Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) Moh Jumhur Hidayat menegaskan bahwa semestinya perempuan tidak perlu bekerja ke luar negeri bila hanya bekerja pada sektor informal atau penata laksana rumah tangga. Karena itu pemerintah terus menerus memperbaiki penanganan penempatan dan perlindungan TKI secara optimal.

"Lebih baik bersama keluarga daripada menjadi penata laksana rumah tangga di luar negeri yang rentan perlindungannya. India saja tidak ada tenaga kerja perempuannya di luar negeri," ujarnya.

Ditambah lagi, pemerintah masih memberlakukan moratorium atau penghentian penempatan TKI sektor informal atau penata laksana rumah tangga ke lima negara sekaligus yakni Malaysia, Arab Saudi, Kuwait, Yordania, dan Suriah.
sumber INILAH.COM

Sebanyak 57 Imigran Gelap Ditangkap di Tasikmalaya

Sebanyak 57 Imigran Gelap Ditangkap di TasikmalayaTasikmalaya -Sebanyak 57 imigran gelap asal timur tengah ditangkap petugas Polres Tasikmalaya, Minggu pagi, 30 Juni 2013. Mereka terdiri dari 49 dewasa dan delapan anak-anak.

Sebanyak 39 imigran berasal dari Iran, 6 orang dari Irak, 1 warga Suriah, dan 11 warga Sudan. Mereka ditangkap ketika berjalan kaki di pesisir pantai selatan yang merupakan perbatasan Kabupaten Tasikmalaya-Kabupaten Garut.

"Ditangkap saat sedang jalan kaki di Jembatan Cikaengan, perbatasan Cipatujah (Tasik) dengan Sancang (Garut)," kata Kapolres Tasikmalaya, Ajun Komisaris Besar Widjanarko, Minggu.

Petugas, kata dia, mengevakuasi para imigran secara bertahap. Evakuasi dilakukan mulai pukul 06.00 WIB sampai pukul 11.00. Mereka lalu dibawa ke Mapolres Tasikmalaya.

Para imigran itu, diduga akan menyeberang ke Pulau Christmast, Australia untuk mencari suaka. Mereka menyeberang melalui pantai Sancang, Garut. 

"Sampai sekarang, kami masih menyelidiki siapa yang membawa dan bagaimana mereka bisa masuk ke wilayah perbatasan Tasik-Garut," kata Widjaranrko.

Sebelumnya, Sabtu 22 Juni 2013, sebanyak 30 imigran gelap asal Pakistan, Afganistan dan Iran ditangkap polisi di daerah Cipatujah, Kabupaten Tasikmalaya. Mereka ditangkap karena hendak menyeberang ke Pulau Christmas, Australia.


CANDRA NUGRAHA TEMPO.CO

Sunday, June 30, 2013

Terjangkit malaria, TKI asal Lombok butuh bantuan darah




http://cdn.klimg.com/merdeka.com/i/w/news/2013/06/29/213023/540x270/terjangkit-malaria-tki-asal-lombok-butuh-bantuan-darah.jpg
TKI. Merdeka.com/Arie Basuki

Pulang bekerja dari Malaysia, Rinalam (50) langsung dilarikan ke rumah sakit karena mengidap penyakit malaria. Tenaga kerja Indonesia (TKI) asal lombok ini membutuhkan tujuh kantong darah golongan B akibat kekurangan darah.

Rinalam, warga asal Desa Loang Serak, Kecamatan Lingsar, Lombok, menjalani perawatan di kamar kelas III ruang Teratai RSUD Kota Tanjungpinang, Kepulauan Riau sejak Jumat (21/6) kemarin. Dia kembali ke Tanah Air setelah dideportasi bersama ratusan TKI lainnya dari Pasir Gudang Johor ke Pelabuhan Sri Bintan Pura Tanjungpinang.

"Kondisi pasien sekarang sangat lemah dan sesak karena kekurangan darah golongan B akibat penyakit malaria vivax yang dideritanya," kata perawat RSUD Tanjungpinang, Elyn, Sabtu (29/6), seperti dikutip dari Antara.

Menurut Elyn, kondisi kesehatannya sudah sangat lemah akibat penyakit malaria yang diidapnya. Sejak menjalani perawatan, korban baru menerima satu kantong darah, sementara masih menunggu tujuh kantong lainnya dari Palang Merah Indonesia (PMI) Tanjungpinang, lombok.

"Satu kantong darah yang sudah masuk tubuh pasien itu belum mampu meningkatkan hemoglobin (Hb) darahnya yang masih tetap pada angka 4,7 dari 11 dalam kondisi normal," ujarnya.

Sementara, stok darah golongan B yang dimiliki PMI setempat sudah kosong. Di ruang rawat inap, Rinalam hanya tidur sendirian tanpa ditemani keluarga atau Satgas TKI Bermasalah.sumber

TKI Asal Banyuwangi Meninggal Tak Wajar di Arab Saudi

 
BANYUWANGI - Seorang TKI asal Jalan Musi, RT 01/02, Kelurahan Penganjuran, Kecamatan/Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, dilaporkan meninggal dunia di Arab Saudi secara tidak wajar.

Keluarga menerima informasi meninggalnya TKI bernama Hadi Wicaksono Katma (49) melalui surat dari Kementerian Luar Negeri RI. Di situ disebutkan bahwa Hadi meninggal dunia pada 9 April 2013, namun keluarga baru menerima kabar Sabtu, 29 Juni 2013.

Dalam surat tertanggal 21 Juni 2013 tersebut juga tercantum permintaan mengurus hak khusus (diyat) serta identifikasi kemungkinan kematian disebabkan hal tidak wajar atau penganiayaan.

Susianti, ibu Hadi, Minggu (30/6/2013), menuturkan, anaknya bekerja sebagai petugas dekorasi taman. Hadi bekerja di Arab Saudi 10 tahun lalu atau setelah bercerai dengan istrinya.

Dia mendesak Pemerintah Indonesia untuk mengusut kasus ini serta segera memulangkan jenazah Hadi untuk dimakamkan.

Dia juga menyayangkan lambannya penyampaian informasi meninggalnya pria yang sudah memiliki seorang anak tersebut.

Selama bekerja di Arab Saudi, Hadi baru sekali pulang ke Indonesia, yakni tiga tahun lalu. Sementara komunikasi terakhir dengan keluarga terjadi pada Mei 2012. sumber
 

Tag

IP

My-Yahoo

Blogger Widget Get This Widget

Histast

Total Pengunjung