http://infobmi.blogspot.com/. Powered by Blogger.

Saturday, February 15, 2014

Cina Semakin Berbahaya, Latihan Perang di Selatan Jawa!


Angkatan Laut Cina sedang mengadakan latihan militer di selatan Pulau Jawa, di wilayah perairan antara Indonesia dan Australia. Walaupun Kementerian Pertahanan Cina menyatakan latihan militer tersebut tidak ditujukan pada negara mana pun, tetap saja perlu diwaspadai karena bisa dilihat sebagai upaya Cina untuk unjuk kekuatan di arena yang lebih luas. Malah, ada yang menafsirkan, Cina ingin mempertegas bahwa mereka kini menganggap Samudra Hindia sebagai prioritas strategis.
Apalagi, menurut catatan, pihak Angkatan Laut Cina belum pernah mengadakan kegiatan seperti itu sebelumnya. Menurut laporan lembaga penyiaran resmi Australia,ABC, laporan televisi Cina pun menayangkan apa yang tampaknya sebagai latihan simulasi tempur, termasuk menembak dengan senjata.
Kementerian Pertahanan Cina mengatakan kepadaABC, itu adalah "latihan biasa", yang merupakan bagian dari suatu rencana tahunan. Kementerian itu juga mengatakan, latihan tersebut "tidak ditujukan kepada negara mana pun" dan "tidak ada kaitannya dengan situasi regional".
"Cina punya hak yang sah untuk berlayar dengan bebas di perairan itu," kata pihak Kementerian Pertahanan Cina, sebagaimana dikutipABC.
Cina memang sedang membangun kekuatan yang luar biasa, seperti diungkap situs artileri.org. Mereka melakukan modernisasi besar-besaran di semua angkatan perangnya. Selain angkatan lautnya, Angkatan Udara Cina kini juga telah memiliki kemampuan yang baik untuk menjalankan semua misi-misi modern di abad ke-21.
Pada perayaan 50 tahun kekuasaan komunis di Cina, misalnya, mereka menunjukkan latihan dalam skala besar dengan sandi "Stride-2009". Mereka memang telah membuat fondas rencana jangka panjang program modernisasi angkatan udaranya pada tahun 2010, yang ditujukan untuk mencapai kemajuan besar pada tahun 2020.
Jauh sebelum itu, tahun 1999, Angkatan Udara Cina mengoperasikan lebih dari 3.500 pesawat tempur yang terdiri dari J-6 (sekelas MiG-19) dan J-7 (desain berdasarkan MiG-21). Pada tahun 2005, Angkatan Udara Cina mengumumkan rencana untuk mengakuisisi 70 pesawat angkut (airlifter) Ilyushin Il-76 dan 30 pesawat tanker Ilyushin Il-78. Pesawat-pesawat itu jelas akan meningkatkan kemampuanairliftstrategis dan kemampuan tempur. Departemen Pertahanan Amerika Serikat telah melaporkan Su-27 SKS Cina di-upgrademenjadi Sukhoi Su-27 SMK multirole.
Pada abad ke-21ini, dunia telah menyaksikan akuisisi Cina atas 105 Sukhoi Su-30MKK (2000-2003) dan 100upgradeSukhoi Su-30MKK2 (2004). Cina juga telah memproduksi lebih dari 200 pesawat tempur J-11s dari tahun 2002 hingga saat ini. Angkatan Udara Cina juga membeli total 126 Sukhoi Su-27SK/UBK dalam tigabatchpengiriman. Produksi pesawat tempur J-10 dimulai pada tahun 2002 dan 1200 berada dalam order. Pesawat bomber H-6 (Tu-16 Badger) dikonversi menjadi pesawat terbang pengisian bahan bakar.
Cina juga sedang mengorganisasicombat air winguntuk satuan kapal induk di masa depan. Banyak juga peswat tempur Cina yang di-upgrade, sebagian untuk fungsinight maritime strike, yang memungkinkan bisa mengangkut senjata buatan Rusia, termasuk rudal jelajah anti-radiasi dan amunisi KAB-500 kawal-laser.
MajalahAviation Week & Space Technologybeberapa waktu lalu menyatakan, dua produsen peluru kendali (rudal) utama Cina, yakni China North Industries Corporation dan China Precision Machinery Import-Export Corporation, diramalkan akan memproduksi 50 ribu rudal balistik untuk Cina. Analis militer Amerika Serikat menyatakan, Cina dalam lima tahun ke depan kemungkinan akan menjadi produsen rudal terbesar di dunia. China North Industries Corporation akan menjadi produsen rudal terbesar dengan produksi diperkirakan mencapai 29.992 rudal, mengambil 15% pangsa rudal dunia.
Dalam sebuah diskusi di Center for the National Interest, Washington DC, akhir Januari lalu, sebagaimana dilaporkan artileri.org, pengamat hubungan internasional terkemuka John Mearsheimer mengatakan, ada kemungkinan lebih besar Amerika Serikat dan Cina berperang di masa depan daripada konflik Soviet dan Sekutu selama Perang Dingin.
Menurut Mearsheimer, berbeda dengan Timur Tengah, yang dinilai kurang begitu mengancam Amerika Serikat, Mearsheimer mengatakan Amerika Serikat akan menghadapi tantangan yang luar biasa dari Asia, terutama dari Cina, yang ekonominya terus meningkat. Profesor dari Universitas Chicago itu mengatakan, dalam skenario seperti tersebut, Amerika Serikat dan Cina akan terlibat dalam kompetisi strategis yang intensif.
Bahkan, lanjut Mearsheimer, perang dingin antara Amerika Serikat dan Cina lebih tidak stabil dibanding Amerika Serikat dan Uni Soviet. Karena, pusat gravitasi dari Perang Dingin Amerika Serikat -Soviet ada di daratan Eropa Tengah. Dengan demikian, situasinya cukup stabil. Siapa pun di seluruh Eropa Tengah, ungkap Mearsheimer, akan paham Perang Dingin NATO-Warsawa akan cepat berubah menjadi perang nuklir yang akan menghancurkan semuanya. Ini menanamkan kesadaran kuat pada masing-masing pihak untuk menghindari konflik nuklir.
Lain halnya dengan persaingan strategis Ameriksa Serikat-Cina. Mearsheimer mengidentifikasi empat titik potensial yang ia percaya bisa membuat Amerika Serikat dan Cina bisa terlibat perang: Semenanjung Korea, Selat Taiwan, Laut Cina Timur, dan Laut Cina Selatan. Jelas, ini lebih banyak dari titik potensial peperangan antara pihak Sekutu dan Soviet. Sungguhpun begitu, dengan menilai situasi saat ini, Mearsheimer secara tidak langsung menyatakan dirinya percaya, kalaupun terjadi, perang antara Amerika Serikat dan Cina tidak akan meletus sebagai perang nuklir.
Dalam kesempatan itu, Mearsheimer juga mengungkapkan ia berharap kekuatan perekonomian Cina akan melemah atau runtuh. Karena, ini akan mengurangi ancaman keamanan yang berpotensi besar bagi Amerika Serikat dan sekutu-sekutunya.
Mungkin, yang perlu dipikirkan oleh Indonesia, bagaimana caranya, ketika dua gajah bertarung, pelanduk dapat menyelamatkan diri dengan ciamik dan memegang kedaulatan penuh di Tanah Air-nya, yang kemerdekaannya diperjuangkan dengan harta, darah, dan nyawa. Sekali merdeka tetap merdeka!
Sumber ASATUNEWS
Comments
0 Comments

No comments:

 

Tag

IP

My-Yahoo

Blogger Widget Get This Widget

Histast

Total Pengunjung