Selat Malaka yang terletak antara Malaysia dan Indonesia adalah area yang rawan pembajakan di Asia Tenggara.
Bangkok- Militer Thailand mengatakan bahwa radar militernya sempat mendeteksi pesawat yang diduga kuat Malaysia Airlines MH370 selama beberapa menit setelah pesawat itu hilang kontak.
Informasi yang baru diungkapkan Thailand pada Selasa (18/3) dikritik sejumlah pihak karena dinilai terlambat, namun Thailand mengatakan pihaknya tidak memberikan informasi lebih awal karena Malaysia tidak secara khusus meminta.
Informasi mengenai pemutaran arah jalur penerbangan MH370 diungkapkan juru bicara Angkatan Udara Thailand Montol Suchookorn.
Menurutnya, sebuah pesawat mengarah ke Selat Malaka, di mana radar Malaysia melacak hal itu pada 8 Maret lalu. Namun, Montol mengatakan pihaknya tidak bisa memastikan secara akurat apakah pihaknya mendeteksi pesawat yang sama.
Kegagalan Thailand untuk secara cepat berbagi informasi mengenai pesawat Malaysia Airlines yang telah hilang selama 11 hari mungkin secara substansi tidak mengubah apa yang telah diketahui pejabat Malaysia.
Namun, hal itu menimbulkan pertanyaan tentang sejauh mana setiap negara mau berbagi informasi pertahanan mereka, bahkan atas nama kedaruratan nasib pesawat yang mengangkut 239 penumpang dan awak yang kini masih menjadi misteri.
Dengan hanya mengandalkan radarnya sendiri, Malaysia membutuhkan waktu satu minggu untuk mengonfirmasi bahwa MH370 telah masuk ke Selat malaka. Informasi itu menjadi penting karena Malaysia dan tim pencarian internasional mengubah strategi pencarian.
Saat ditanya mengapa butuh waktu begitu lama untuk merilis informasi, Montol mengatakan "Karena kami tidak memperhatikan itu. Angkatan Udara Thailand hanya memperhatikan jika ada ancaman terhadap negara kami, jadi apapun yang tidak terlihat seperti ancaman, kami hanya sekedar melihat tanpa melakukan tindakan apa-apa."
Dia mengatakan, pesawat itu tidak pernah masuk ke wilayah udara Thailand dan permintaan Malaysia pada awal pencarian tidak spesifik.
"Saat mereka meminta lagi dan ada informasi baru dan sejumlah asumsi dari Perdana Menteri (Malaysia) Najib Razak, kami melihat data kami kembali," kata Montol.
"Tidak butuh waktu lama bagi kami untuk mendeteksi hal itu, walaupun kami menggunakan beberapa pakar untuk mencari tahu."
Pesawat MH370 bertolak dari Kuala Lumpur pada pukul 12.40 pagi waktu Malaysia dan alat transponder, yang berguna bagi pengendali lalu-lintas udara mengidentifikasi dan melacak pesawat, berhenti berkomunikasi pada pukul 1.20 pagi.
Montol mengatkaan pada jam 1.28 dinihari, radar miilter Thailand "mampu mendeteksi sinyal, di mana sinyalnya tidak normal, pesawat terbang di arah berlawanan dari pesawt MH370," kembali ke Kuala Lumpur.
Pesawat itu kemudian berbelok ke kanan, menuju Butterworh, kota Malaysia di sepanjang Selat Malaka. Sinyal radar itu tidak sering dan tidak ada data apa-apa seperti nomor penerbangan.
Dia mengatakan pihaknya tidak mengetahui secara persis kapan saat terakhir radar Thailand mendeteksi pesawat itu. Para pejabat malaysia telah mengatakan MH370 terakhir terdeteksi oleh radar militernya pada 2.14 dinihari.
Area pencarian awalnya difokuskan di Laut China Selatan, di mana sejumlah kapal dan pesawat menghabiskan waktu selama seminggu melakukan pencarian. Pings yang dideteksi satelit dari pesawat selama beberapa jam setelah putusnya komunikasi menggiring otoritas Malaysia berkonsentrasi pada dua koridor wilayah, yaitu utara Thailand hingga Kazakhstan dan dari Indonesia hingga Samudra Hindia.
Cakupan luas kedua koridor itu hampir sebesar wilayah Australia.
Para pejabat Thailand mengatakan peralatan radar di selatan Thailand mendeteksi pesawat itu.
Sebelumnya pejabat Malaysia mengatakan bahwa pesawat kemungkinan melintasi utara Thailand, namun Kepala Angkatan Udara Thailand Prajin Juntong mengatakan radar utara wilayahnya tidak mendeteksi apa-apa.
Penulis: Febriamy Hutapea/FEB
Sumber:AP, Sydney Morning Herald
SUMBER
0 Comments
.jpg "Solusi")
