http://infobmi.blogspot.com/. Powered by Blogger.

Monday, April 7, 2014

Indonesia-Arab Saudi Godok Nota Perjanjian TKI


Kairo (Antara
Kalbar) - Wakil
Menteri Luar
Negeri Arab Saudi,
Pangeran Abdul Aziz Bin
Abdullah Bin Abdulaziz Al Saud
mempertanyakan mengenai
tindak lanjut Nota Perjanjian
Ketenagakerjaan Indonesia yang
telah ditandatangani kedua
negara.
Pengeran Abdul Aziz
menggarisbawahi Nota Perjanjian
Ketenagakerjaan Indonesia (TKI)
tersebut saat menerima Duta
Besar RI untuk Arab Saudi,
Abdurrahman Mohammad
Fachir, kata siaran pers KBRI
Riyadh yang diterima Antara
Kairo, Ahad.
Dubes AM Fachir pada Senin, 31
Maret 2014, menyerahkan
salinan Surat Kepercayaan
(Credential) kepada Wakil
Menteri Luar Negeri Arab Saudi,
Pangeran Abdul Aziz Bin
Abdullah Bin Abdulaziz Al Saud
di Kementerian Luar Negeri
Kerajaan Arab Saudi.
Fachir menggantikan Dubes
Gatot Abdullah Mansur yang
telah mengakhiri masa tugasnya
di negeri yang diapit Teluk
Persia/Teluk Arab dan Laut
Merah itu.
Menurut Dubes Fachir, tindak
lanjut perjanjian TKI tersebut
masih dalam proses pengaturan
yang lebih rinci, dan akan
dibahas dalam komite bersama,
"Joint Working Committee" RI-
Arab Saudi.
Terkait keberadaan WNI di Arab
Saudi yang berjumlah 1,3 juta
orang, sebagian besar adalah
TKI, Dubes RI menyampaikan
keyakinannya bahwa keberadaan
mereka turut memberikan
kontribusi bagi pembangunan di
Arab Saudi.
"Oleh karena itu, Indonesia
mengharapkan bantuan
pemerintah Arab Saudi untuk
bekerja sama dalam mengelola
keberadaan WNI tersebut agar
bermanfaat bagi kedua negara,"
katanya.
Di samping itu, Dubes Fachir juga
menjelaskan hubungan bilateral
antar kedua negara, yang
dinilainya semakin meningkat,
ditandai adanya saling kunjung
antar pejabat kedua Negara.
Fachir mencontohkan, pada awal
tahun ini, dua pejabat tinggi
Arab Saudi berkunjung ke
Indonesia, yaitu Wakil Menteri
Pertahanan Pangeran Salman Bin
Sultan Bin Abdulaziz Al Saud
pada 23 Januari 2014 untuk
penandatanganan Perjanjian
Kerja sama Pertahanan.
Begitu pula kunjungan Pangeran
Khalid Bin Sultan Bin Abdul Aziz
Al Saud pada 14 Februari 2014
untuk menghadiri Musabaqah
Hifzil Quran dan Haditz ke-5
Tingkat Asia Pasifik.
"Pemerintah dan Rakyat
Indonesia mengharapkan kiranya
Raja Abdullah Bin Abdul Aziz
dan Putera Mahkota Pangeran
Salman Bin Abdul Aziz Al Saud
juga dapat berkunjung ke
Indonesia," tutur Dubes Fachir.
Pangerang Abdul Aziz
mengharapkan Dubes Fachir
untuk mendorong peningkatan
kerja sama ekonomi kedua
negara.
"Potensi kedua negara dalam
bidang ekonomi dan
perdagangan perlu ditingkatkan
dengan mendorong para pelaku
bisnis untuk mengkonkritkan
kerja sama ekonomi dan
pembangunan yang saling
menguntungkan," kata
Pangeran.
Dubes Fachir menjelaskan, kerja
sama ekonomi dan perdagangan
kedua negara meningkat cukup
menggembirakan, yang pada
2013 lalu mencapai delapan
miliar dolar AS.
Selain itu, Dubes RI juga
menyinggung hubungan antar
masyarakat atau "people to
people contact" juga terjalin
dengan baik, terefleksikan dari
kunjungan lebih dari 700.000
warga Negara Indonesia (WNI)
untuk melaksanakan haji dan
umroh pada 2013.
Diplomat karir yang fasih
berbahasa Arab itu sebelumnya
bertugas sebagai Duta Besar
Luar Biasa dan Berkuasa Penuh
di KBRI Kairo pada 2007-2011.
Masa tugas Dubes Fachir di
Kairo sempat diperpanjang
menyusul meledaknya revolusi di
Negeri Piramida itu yang
menumbangkan rezim Presiden
Hosni Mubarak.
(M043/Z. Abdullah)
Sumber antarakalbar.com
Comments
0 Comments

No comments:

 

Tag

IP

My-Yahoo

Blogger Widget Get This Widget

Histast

Total Pengunjung