Ini identitas korban tewas feri tenggelam di Kapuas
Korban tewas
tenggelamnya kapal feri
penyeberangan 'Berkah
Bersaudara' rute Panamas-
Kapuas, di Sungai Kapuas,
Kalimantan Tengah, pada Selasa
(29/7) pagi kemarin sekitar pukul
09.15 WIB hingga saat ini
berjumlah 15 orang tewas.
Sementara itu, 3 orang masih
dalam pencarian tim SAR
gabungan.
Tambahan tiga orang korban
meninggal ditemukan tim SAR,
pada Rabu (30/7), pukul 16.15
WIB dan pukul 16.35 WIB tadi.
Tiga jenazah masih dalam proses
identifikasi di rumah sakit.
Berikut 12 korban tewas telah
berhasil diidentifikasi yaitu:
1. Anita/P/20 thn
2. Ny. Lia/P/25 thn
3. Muslim/L/7 thn
4. Angga/L/9 thn
5. Zainal H./L/38 thn
6. Supiyani/P/23 thn
7. Anas Ima E./P/6 thn
8. Ny. Hj. Rukayah/P/45 thn
9. Samsuni/L/35 thn
10. Ny. Rosmah Yulidah/P/44 thn
11. Ny. Yuliyani/P/20 thn
12. Muhritah/P/15 thn
Humas BNPB Sutopo Purwo
Nugroho mengatakan, korban
selamat keseluruhan 52 orang.
"Perkiraan total ada 70 orang
penumpang feri. Saat ini 5 orang
masih dirawat di rumah sakit
Kapuas," ujarnya lewat siaran
pers.
Dia mengungkapkan, 19 Sepeda
juga motor telah berhasil
dievakuasi. "Tidak adanya manifes
yang baik menyebabkan jumlah
sepeda motor yang tenggelam
berkisar antara 20 hingga 40
unit," ujarnya.
Besok pagi tim SAR gabungan
dari Basarnas, Polri, TNI, BPBD,
PMI, SKPD, relawan dan
masyarakat akan melanjutkan
pencarian korban. Tim SAR
gabungan mencari korban di
lokasi TKP dan menyusuri Sungai
Kapuas searah arus sungai.
"Bantuan dari masyarakat sebagai
penyelam tradisional yang
membantu untuk melakukan
penyelaman ke bawah
permukaan sungai," ujar Sutopo.
Penyebab tenggelamnya feri
tersebut diduga karena melebihi
kelebihan muatan (overload).
Dalam manifes tercatat 60 orang
penumpang. Namun diperkirakan
jumlah penumpang keseluruhan
total sekitar 70 orang. Tiga orang
selaku motoris, ABK dan pemilik
kapal saat ini telah diamankan
polisi untuk pemeriksaan lebih
lanjut.
Sumber↓
Showing posts with label TENGGELAM. Show all posts
Showing posts with label TENGGELAM. Show all posts
Wednesday, July 30, 2014
Saturday, June 21, 2014
Kapal Tenggelam, 7 Korban Tewas TKI Asal Aceh
BANDA ACEH, KOMPAS
Merujuk informasi yang
dihimpun Biro Hubungan
Masyarakat Pemerintahan
Aceh dari Malaysia, hingga
Jumat (20/6) siang, ada 14
orang yang tewas dalam
insiden tenggelamnya kapal
kayu yang mengangkut 97
tenaga kerja ilegal asal
Indonesia. Sebanyak tujuh
orang di antaranya telah
teridentifikasi berasal dari
Aceh. Pemerintah Aceh
berjanji akan segera
memulangkan para korban
tewas tersebut.
Kepala Biro Hubungan
Masyarakat (Humas)
Pemerintahan Aceh
Murthalamuddin
mengatakan, tujuh orang
yang tewas asal Aceh itu
adalah Iskandar asal
Kabupaten Pidie,
Mohammad Safry asal
Kabupaten Bireuen,
Mansurni asal Bireuen,
Mahlil Muhar asal Bireuen,
Abdorahman asal
Kabupaten Aceh Timur,
Rustam Efendi asal Banda
Aceh, dan Ibrahim asal Aceh
Utara. Kesemuanya diduga
tenaga kerja ilegal yang
paspornya telah habis masa
berlakunya. Akibatnya,
mereka menggunakan kapal
kayu untuk menyeberang ke
Indonesia.
Adapun kapal kayu itu
biasanya digunakan untuk
menangkut barang dengan
kapasitas setara 45 orang.
”Sebenarnya menggunakan
kapal penyeberangan resmi
lebih murah dan lebih aman.
Namun, karena tidak ada
dokumen resmi, mereka
akhirnya menggunakan
kapal penyeberangan ilegal,”
ujar Murthalamuddin.
Jumlah para korban yang
belum teridentifikasi, kata
Murthalamuddin, masih
terus dicari identitasnya. Hal
itu dilakukan dengan
membuka Posko Pengaduan
di Biro Humas Pemerintahan
Aceh, Kompleks Kantor
Gubernur Aceh.
Adapun masyarakat bisa
melaporkan melaui surat
elektronik
humas@acehprov.go.id atau
Twitter @humasaceh atau
Facebook https: //
www.facebook. com/
birohumas.pemerintahaceh.
Masyarakat pun bisa
melapor lewat telepon
seluler ke 081327720271
atau 085222221933.
Masyarakat juga bisa datang
langsung ke posko
pengaduan tersebut.
Hingga Jumat siang, ada 90
orang yang mengaku
keluarga penumpang kapal
itu melapor ke Posko
Pengaduan Biro Humas
Pemerintahan Aceh. Laporan
itu sebagian besar dari
masyarakat Aceh, sebagian
lagi dari Sumatera Utara,
Jambi, dan Jakarta.
”Kami segera meneruskan
laporan itu kepada para
perwakilan Pemerintah Aceh
di Malaysia, seperti Kepala
Dinas Sosial Aceh Bukhari,
Pelaksana Harian Badan
Penanggulangan Bencana
Daerah Aceh Said Rasul, dan
Toko Masyarakat Aceh-
Malaysia Teuku Mansur
Usman guna mengidentifikasi
korban selamat ataupun
meninggal,” kata
Murthalamuddin.
Menurut kabar dari
Kedutaan Besar Indonesia
(KBRI) di Malaysia yang
diperoleh Pemerintah Aceh,
ada 61 warga Aceh dari total
97 penumpang kapal
tenggelam tersebut. Sisanya,
para penumpang berasal
dari sejumlah daerah, seperti
Sumatera Utara, Jambi, dan
Jakarta.
Gubernur Aceh Zaini
Abdullah mengatakan,
pihaknya terus berkoordinasi
dengan KBRI di Malaysia
untuk segera memulangkan
para korban tewas asal Aceh
dalam peristiwa tersebut.
”Kami siap menanggung
semua biaya pemulangan
korban,” ucap dia.
Zaini melanjutkan, pihaknya
pun terus berkoordinasi
dengan KBRI di Malaysia dan
Pemerintah Malaysia agar
para korban selamat asal
Aceh bisa segera
dipulangkan.
”Para korban itu memang
bersalah karena tidak
memiliki dokumen resmi dan
pulang dengan cara ilegal.
Namun, atas nama
kemanusiaan, kami minta
mereka bisa bebas dari
jeratan hukum dan segera
dipulangkan ke kampungnya
masing-masing,” ujar Zaini.
Sumber KOMPAS ACEH
Label:
BANDA ACEH,
ORANG TEWAS,
TENGGELAM,
TKI,
TKI Malaysia
Subscribe to:
Posts (Atom)