http://infobmi.blogspot.com/. Diberdayakan oleh Blogger.

Sabtu, 15 Februari 2014

Titik Pengungsi Update 14/2 pukul 17.27 TITIK TITIK PENGUNGSIAN GUNUNG KELUD

A. NGANCAR
1. SUGIHWARAS :
- DSN SUGIHWARAS – BALAI DESA TAWANG (939 PENGUNGSI)
- DSN MULYOREJO – GD SMA MERAK (1.161 PENGUNGSI)
- DSN JABON – GD BADMINTON & BL DS WATES ( 1.226 PENGUNGSI)
2. SEMPU
- DSN SEMPU – BALAI DESA GADUNGAN (928 PENGUNGSI)
- DSN RINGINSARI – BALAI PAMITRAN SEGARAN (949 PENGUNGSI)
- DSN SUMBERPETUNG – BALAI DESA POJOK (1.351 PENGUNGSI)
3. BABADAN
- DSN BABADAN – BALAI DESA SUMBERAGUNG (594 PENGUNGSI)
- DSN PADU – BALAI DESA SUMBERAGUNG (138 PENGUNGSI)
- DSN TEGALREJO – BALAI DESA JANTI (1.045 PENGUNGSI)
- DSN JUDEG – BALAI DESA KARANG ANYAR (866 PENGUNGSI)
- DSN SANDING – BALAI DESA SIDOMULYO (1.213 PENGUNGSI)
4. NGANCAR
- DSN PUHREJO – BALAI DESA SILIR (699 PENGUNGSI)
- DSN NGANCAR – BALAI DESA JOHO (1.482 PENGUNGSI)
- DSN PURWODADI – BALAI DESA PAGU (1.535 PENGUNGSI)
- DSN PANCERAN – BALAI DESA SILIR (730 PENGUNGSI)
5. MANGGIS
- DSN MANGGIS – BALAI DESA TEMPUREJO (663 PENGUNGSI)
- DSN NGUNUT – BALA DESA TEMPUREJO (918 PENGUNGSI)
- DSN MARGOREJO – BALAI DESA PLAOSAN (902 PENGUNGSI)
- DSN SUMBERURIP – BALAI DESA TUNGE (1.362 PENGUNGSI)
- DSN SUMBER REJO – BALAI DESA JAJAR (929 PENGUNGSI)
6. MARGOURIP
- DSN MARGOURIP – GUDANG MOTOR LURAH PAGU (1.756 PENGUNGSI)
- DSN SUMBERLUMBU – BALAI DESA WONOREJO (2.115 PENGUNGSI)
- DSN PUHGUNUNG – GEDUNG SERBA GUNA (1.405 PENGUNGSI)
- DSN KALIGEDOK – BALAI DESA PAGU (1.750 PENGUNGSI)
7. PANDANTOYO
- DSN GOGOREJO – BALAI DESA DUWET, PONPED JABALNUR (1.470 PENGUNGSI)
B. PLOSOKLATEN
- SEPAWON – MASJID ADTAQWA (312 PENGUNGSI)
- GATOK – MASJID ADTAQWA (312 PENGUNGSI)
Sumber:
PT. RADIO SWARA ANDIKA JAYA
Jl. Semeru 243 Kediri- Jawa Timur 64116
Sumber
Titik Pengungsi
Update 14/2 pukul 17.27
TITIK TITIK PENGUNGSIAN GUNUNG KELUD

Warga khawatirkan gas beracun dari Kelud


Abu vulkanik membumbung tinggi keluar dari Gunung Kelud terlihat dari jarak lima kilometer di Dusun Kampung Anyar, Desa Sumbersar, Nglegok, Blitar, Jatim, Jumat (14/2/14). (ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat)

Blitar (ANTARA News) - Sebagian warga di sekitar perbatasan zona bahaya di lereng Gunung Kelud di Kabupaten Blitar, Jawa Timur, mengaku was-was dengan gas berwarna kuning pekat yang turun ke perkampungan mereka yang diduga beracun.
Kabut kuning pekat yang diduga gas belerang beracun sempat turun ke perkampungan Desa Sumberasri, Kecamatan Nglegok, Blitar, yang berjarak sekitar 10 km dari pusat letusan Gunung Kelud.
"Kemarin (Jumat, 14/2/14) sore gas berwarna kuning pekat ini sempat turun hingga Kampung Tengah dan sebagian Gambar Anyar hingga beberapa jam, sehingga membuat mata perih dan (nafas) sesak," kata Kadir, salah satu tenaga keamamanan di Perkebunan Gambar Anyar, Desa Sumberasri, Kecamatan Nglegok, Blitar, Sabtu.
Meski tidak terlalu meyakini gas belerang yang berasal dari kawah Gunung Kelud itu beracun, Kadir yang juga tokoh masyarakat Gambar Anyar menyatakan warga di desanya merasa was-was dengan dampak gas itu.
Beruntung, gas belerang berwarna kekuning-kuningan itu segera lenyap dalam beberapa jam kemudian. Namun, sebagian warga masih mengkhawatirkan asap kuning itu yang berhembus dari arah puncak melalui aliran Sungai Lahar.
"Kami mendengar gas sejenis sudah turun di daerah Kediri dan Ngantang sehingga menyebabkan korban jiwa," timpal yang lain.
Meski berada di zona bahaya dengan radius sekitar 10 kilometer dari pusat letusan (kawah), hingga saat ini seribu lebih warga Gambar Anyar tetap bertahan di perkampungan mereka.
Terkait bahaya gas beracun yang sempat turun melanda perkampungan mereka, warga mengaku sudah memiliki jalur evakuasi ke daerah aman.
"Kami akan turun ke Desa Sumberasri jika terjadi awan panas (turun). Tapi jika (disertai) gas beracun tidak tahu lagi," ujar Ketua RT 04/RW 12 Dusun Gambar Anyar, Sukardi.
Sementara itu muncul pesan berantai memalui jejaring media sosial dan pesan singkat (SMS) yang menginformasikan bahaya gas beracun yang sempat turun di wilayah Ngantang, Malang sehingga menyebabkan korban jiwa 40 orang.
Kabar yang belum terkonfirmasi kebenarannya itu sempat menjadi perbincangan warga dan memicu kepanikan sebagian penduduk di sekitar lereng Gunung Kelud.
"Tidak adabreaking newsmengenai hal itu. Rasanya informasi itu hoax (palsu)," kata Widi Nugroho, salah seorang warga Blitar di jejaring sosial.
Editor: Suryanto
SUMBER

Cina Semakin Berbahaya, Latihan Perang di Selatan Jawa!


Angkatan Laut Cina sedang mengadakan latihan militer di selatan Pulau Jawa, di wilayah perairan antara Indonesia dan Australia. Walaupun Kementerian Pertahanan Cina menyatakan latihan militer tersebut tidak ditujukan pada negara mana pun, tetap saja perlu diwaspadai karena bisa dilihat sebagai upaya Cina untuk unjuk kekuatan di arena yang lebih luas. Malah, ada yang menafsirkan, Cina ingin mempertegas bahwa mereka kini menganggap Samudra Hindia sebagai prioritas strategis.
Apalagi, menurut catatan, pihak Angkatan Laut Cina belum pernah mengadakan kegiatan seperti itu sebelumnya. Menurut laporan lembaga penyiaran resmi Australia,ABC, laporan televisi Cina pun menayangkan apa yang tampaknya sebagai latihan simulasi tempur, termasuk menembak dengan senjata.
Kementerian Pertahanan Cina mengatakan kepadaABC, itu adalah "latihan biasa", yang merupakan bagian dari suatu rencana tahunan. Kementerian itu juga mengatakan, latihan tersebut "tidak ditujukan kepada negara mana pun" dan "tidak ada kaitannya dengan situasi regional".
"Cina punya hak yang sah untuk berlayar dengan bebas di perairan itu," kata pihak Kementerian Pertahanan Cina, sebagaimana dikutipABC.
Cina memang sedang membangun kekuatan yang luar biasa, seperti diungkap situs artileri.org. Mereka melakukan modernisasi besar-besaran di semua angkatan perangnya. Selain angkatan lautnya, Angkatan Udara Cina kini juga telah memiliki kemampuan yang baik untuk menjalankan semua misi-misi modern di abad ke-21.
Pada perayaan 50 tahun kekuasaan komunis di Cina, misalnya, mereka menunjukkan latihan dalam skala besar dengan sandi "Stride-2009". Mereka memang telah membuat fondas rencana jangka panjang program modernisasi angkatan udaranya pada tahun 2010, yang ditujukan untuk mencapai kemajuan besar pada tahun 2020.
Jauh sebelum itu, tahun 1999, Angkatan Udara Cina mengoperasikan lebih dari 3.500 pesawat tempur yang terdiri dari J-6 (sekelas MiG-19) dan J-7 (desain berdasarkan MiG-21). Pada tahun 2005, Angkatan Udara Cina mengumumkan rencana untuk mengakuisisi 70 pesawat angkut (airlifter) Ilyushin Il-76 dan 30 pesawat tanker Ilyushin Il-78. Pesawat-pesawat itu jelas akan meningkatkan kemampuanairliftstrategis dan kemampuan tempur. Departemen Pertahanan Amerika Serikat telah melaporkan Su-27 SKS Cina di-upgrademenjadi Sukhoi Su-27 SMK multirole.
Pada abad ke-21ini, dunia telah menyaksikan akuisisi Cina atas 105 Sukhoi Su-30MKK (2000-2003) dan 100upgradeSukhoi Su-30MKK2 (2004). Cina juga telah memproduksi lebih dari 200 pesawat tempur J-11s dari tahun 2002 hingga saat ini. Angkatan Udara Cina juga membeli total 126 Sukhoi Su-27SK/UBK dalam tigabatchpengiriman. Produksi pesawat tempur J-10 dimulai pada tahun 2002 dan 1200 berada dalam order. Pesawat bomber H-6 (Tu-16 Badger) dikonversi menjadi pesawat terbang pengisian bahan bakar.
Cina juga sedang mengorganisasicombat air winguntuk satuan kapal induk di masa depan. Banyak juga peswat tempur Cina yang di-upgrade, sebagian untuk fungsinight maritime strike, yang memungkinkan bisa mengangkut senjata buatan Rusia, termasuk rudal jelajah anti-radiasi dan amunisi KAB-500 kawal-laser.
MajalahAviation Week & Space Technologybeberapa waktu lalu menyatakan, dua produsen peluru kendali (rudal) utama Cina, yakni China North Industries Corporation dan China Precision Machinery Import-Export Corporation, diramalkan akan memproduksi 50 ribu rudal balistik untuk Cina. Analis militer Amerika Serikat menyatakan, Cina dalam lima tahun ke depan kemungkinan akan menjadi produsen rudal terbesar di dunia. China North Industries Corporation akan menjadi produsen rudal terbesar dengan produksi diperkirakan mencapai 29.992 rudal, mengambil 15% pangsa rudal dunia.
Dalam sebuah diskusi di Center for the National Interest, Washington DC, akhir Januari lalu, sebagaimana dilaporkan artileri.org, pengamat hubungan internasional terkemuka John Mearsheimer mengatakan, ada kemungkinan lebih besar Amerika Serikat dan Cina berperang di masa depan daripada konflik Soviet dan Sekutu selama Perang Dingin.
Menurut Mearsheimer, berbeda dengan Timur Tengah, yang dinilai kurang begitu mengancam Amerika Serikat, Mearsheimer mengatakan Amerika Serikat akan menghadapi tantangan yang luar biasa dari Asia, terutama dari Cina, yang ekonominya terus meningkat. Profesor dari Universitas Chicago itu mengatakan, dalam skenario seperti tersebut, Amerika Serikat dan Cina akan terlibat dalam kompetisi strategis yang intensif.
Bahkan, lanjut Mearsheimer, perang dingin antara Amerika Serikat dan Cina lebih tidak stabil dibanding Amerika Serikat dan Uni Soviet. Karena, pusat gravitasi dari Perang Dingin Amerika Serikat -Soviet ada di daratan Eropa Tengah. Dengan demikian, situasinya cukup stabil. Siapa pun di seluruh Eropa Tengah, ungkap Mearsheimer, akan paham Perang Dingin NATO-Warsawa akan cepat berubah menjadi perang nuklir yang akan menghancurkan semuanya. Ini menanamkan kesadaran kuat pada masing-masing pihak untuk menghindari konflik nuklir.
Lain halnya dengan persaingan strategis Ameriksa Serikat-Cina. Mearsheimer mengidentifikasi empat titik potensial yang ia percaya bisa membuat Amerika Serikat dan Cina bisa terlibat perang: Semenanjung Korea, Selat Taiwan, Laut Cina Timur, dan Laut Cina Selatan. Jelas, ini lebih banyak dari titik potensial peperangan antara pihak Sekutu dan Soviet. Sungguhpun begitu, dengan menilai situasi saat ini, Mearsheimer secara tidak langsung menyatakan dirinya percaya, kalaupun terjadi, perang antara Amerika Serikat dan Cina tidak akan meletus sebagai perang nuklir.
Dalam kesempatan itu, Mearsheimer juga mengungkapkan ia berharap kekuatan perekonomian Cina akan melemah atau runtuh. Karena, ini akan mengurangi ancaman keamanan yang berpotensi besar bagi Amerika Serikat dan sekutu-sekutunya.
Mungkin, yang perlu dipikirkan oleh Indonesia, bagaimana caranya, ketika dua gajah bertarung, pelanduk dapat menyelamatkan diri dengan ciamik dan memegang kedaulatan penuh di Tanah Air-nya, yang kemerdekaannya diperjuangkan dengan harta, darah, dan nyawa. Sekali merdeka tetap merdeka!
Sumber ASATUNEWS

Kelud Meletus Ternyata Sudah Diramalkan Sejak Tahun 2007



Meletusnya Gunung Kelud pada Kamis (12/2/2014) malam kemarin, ternyata sudah diprediksi pada tahun 2007 lalu oleh beberapa orang, baik yang mengaku dapat bisikan gaib maupun dari orang - orang yang melihat tanda - tanda alam di sekitar kawasan Gunung Kelud.
Pusat Vulkanologi dan Migigasi Bencana Geologi (PVMBG) telah menetapkan status 'Siaga' Gunung Kelud sejak 2007 lalu. Penetapan status 'Siaga' itu tidak hanya berdasarkan hasil pemantauan Tim Vulkanologi dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), tetapi juga juga informasi dari para warga yang tinggal di sekitar Gunung Kelud yang menyaksikan perilaku aneh hewan - hewan penghuni hutan Gunung Kelud.
Ada juga cerita beberapa warga yang mengaku jauh-jauh hari memeperoleh pertanda mistis maupun gejala alam yang mengarah pada tanda-tanda Gunung Kelud akan segera meletus. Tanda-tanda mistis tersebut antara lain sudah turunnya hewan liar yang selama ini hidup di lereng Gunung Kelud. Hewan-hewan liar itu diantaranya kera, rusa maupun babi hutan.
"Sejak akhir pekan kemarin hewan-hewan itu sudah tampak banyak yang turun gunung. Itu saya ketahui saat mencari rumput," kata Dedi Kharisma (18), warga Desa Sugihwaras, Kecamatan Ngancar sebagaimana di muat det iksurabaya.com, pada hampir tujuh tahun lalu (1/10/2007).
Pengakuan lain juga diungkapkan oleh Slamet (47). Dia bahkan mengaku sudah mengetahui hewan liar turun gunung sejak hari Kamis (4/10/2007) yang lalu, atau tepatnya sejak pertama kalinya frekuensi kegempaan vulkanik di Gunung Kelud meningkat.
Warga yang hidup di lereng Gunung Kelud selama ini percaya, jika hewan liar yang hidup di atas gunung sudah bersedia turun, maka Gunung Kelud sudah dipastikan akan segera meletus.
"Sepertinya tinggal tunggu hari saja. Pada tahun 1990 silam hal itu juga terjadi, salah satu hewan liar yang bersedia turun adalah ular piton sebesar pohon kelapa," kata Basuki (50), warga Desa Sugihwaras lainnya yang telah 2 kali merasakan dampak letusan Gunung Kelud. Sedangkana pertanda mistis lain yang tampak dari kemungkinan Gunung Kelud akan segera meletus diungkapkan oleh Suyoto (48), pada Oktober 2007 lalu.
Dia mengaku jika saudaranya yang tinggal di Blitar, mendapatkan bisikan gaib dari anggota keluarganya yang hilang di danau kawah. "Itu arwah adik saya, dia sudah hilang sejak puluhan tahun lalu dan tak kembali. Beberapa saat lalu paman saya didatangi dengan wujud yang sama. Dia bilang Gunung Kelud akan selamatan, makanya warga diminta yang berhati-hati," cerita Suyoto. Pada letusan tahun 1990 silam, keluarga arwah Suyoto yang hilang itu pulang ke rumah, dan waktu itu bilang, Gunung Kelud akan melakukan pesta pernikahan.
"Dan tidak berapa lama, letusan terjadi," ungkapnya. Sipon (68), salah satu sesepuh Desa sugihwaras menyebutkan, segala tanda-tanda mistis itulah yang selama ini justru dipercaya sebagian besar warga di desanya, dan itu sudah menjadi semacam budaya yang turun temurun. "Buktinya pada letusan tahun 1990, segala pertanda mistis juga terbukti kebenarannya," kata Sipon.
Kapan meleutusnya sebuah gunung merapi memang mustahil diprediksi dengan tepat, apalagi jika memprediksi hari dan tanggal meletusnya. Namun, sebelum meletusnya sebuah gunung merapi, pasti diawali atau didahului fenomena alam seperti migrasi hewan - hewan penghuni lereng gunung, meningkatnya emisi air dan uap belerang, terbangnya burung - burung yang sebelumnya bersarang di lereng atau puncak gunung, munculnya retakan tanah sporadis tapi terlihat banyak di sekitar lereng gunung dan seterusnya.
Sumber
ASATUNEWS

Data Korban Tewas dan Pengungsi Erupsi Gunung Kelud


KEDIRI -- Kepala Pusat Data Informasi (Pusdatin) dan Hubungan Masyarakat (Humas) Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Sutopo Purwo Nugroho, menyebutkan erupsi Gunung Kelud menyebabkan tiga orang warga yang meninggal dunia
Selain korban meninggal, menurut Sutopo, ada 76.388 jiwa juga telah mengungsi. Sebelumnya muncul berbedaan jumlah maupun nama mereka yang menjadi korban, hal itu disebabkan informasi warga yang berbeda-beda.Apalagi warga di desa mengenal korban dengan sebutan nama yang berbeda-beda.
Pengungsi juga banyak yang sudah pulang, khususnya di Blitar, tutur Sutopo, Sehingga jumlahnya jauh berkurang. Saat ini terdapat 76.388 jiwa pengungsi dari 5 kabupaten/kota.
Berikut nama Ketiga korban tewas:
1) Mbok Nya (60 tahun), Perempuan, Warga Dusun Plumbang, Desa Pandansari, Kecamatan Ngantang, Kabupaten Malang. Almarhumah mengalami sesak nafas akibat abu vulkanik.
2) Sahiri (70 tahun), Laki-laki, warga Dusun Ngutut, Desa Pandasari, Kecamatan Ngantang, Kabupaten Malang. Almarhum tertimpa tembok saat menunggu kendaraan evakuasi.
3) Sanusi (80 tahun), Laki-laki, warga Dusun Plumbang, Desa Pandansari, Kec Ngantang, Kab Malang. Almarhum mengalami sesak nafas saat berlindung di bawah meja.
Sebaran 76.388 jiwa pengungsi di 5 kabupaten/kota:
-Kabupaten Kediri: 66.139 jiwa
-Kota Batu: 3.220 jiwa
-Kabupaten Blitar: 2.070 jiwa
-Kabupaten Malang: 3.610 jiwa
-Kabupaten Tulungagung: 1.349 jiwa
Sumber REPUBLIKA.CO.ID

Jumat, 14 Februari 2014

Abu Gunung Kelud Sampai ke Garut

Warga Garut mengeluhkan debu sejak pagi ini



Abu vulkanik Gunung Kelud terus merambah ke barat. Di Garut, Jawa Barat, pengendara sepeda motor merasakan perihnya debu pada Jumat pagi ini, 14 Februari 2014.
"Tadi saya sedang berkendaraan sepeda motor, mata perih setelah diamati ada hujan debu tipis dari gunung Kelud," ujar Cuncun Sunarya (45), Jumat, 14 Februari 2014.
Hal yang sama juga diakui Muhamad Ramdan (37), warga yang berada di Kecamatan Tarogong Kidul, Kompleks Pemkab Garut, bahwa abu vulkanik turun tipis, terlihat jelas menempel di kendaraan yang terparkir di halaman Kantor Informatika dan Kehumasan serta pada pakaian yang berwarna terlihat jelas ada bercak putih. "Ini abu vulkanik menempel di depan kendaraan, hanya memang masih tipis."
"Saya merasakan adanya hujan debu sekitar pukul 09.00 WIB," kata Ramdan.
Pengakuan yang sama juga diakui oleh Yanyan Afriza, warga Kecamatan Cikajang atau berjarak sekitar 54 km dari kawasan Kota Garut, bahwa di Cikajang saat ini sudah mulai turun hujan debu. Tampak jelas genteng sudah mulai berwarna putih.
"Genteng rumah saya sudah berwarna putih walaupun masih tipis."
Kondisi cuaca sejak pagi tadi sekitar pukul 06.00 WIB awan putih menutupi kawasan Kabupaten Garut dan sejak pukul 09.00 WIB mulai terasa turun abu vulkanik Gunung Kelud. "Dari pagi tadi memang cuaca mendung, ya sekitar jam 9 pagi tadi hujan turun."
Lamongan Juga Berdebu
Di Lamongan, Tuban dan Bojonegoro juga ada laporan debu vulkanik. Debu ini meresahkan warga karena membuat mata perih.
Langit Tuban seperti terselimuti abu Kelud. Di salah salah satu desa seperti Desa Pucangan, Kecamatan Montong, Kabupaten Tuban, banyak barang-barang yang kotor lantaran percikan abu. "Kalau di mata rasanya perih,” kata kepala desa setempat, Santiko.
Sedangkan di kabupaten lainnya, seperti Bojonegoro dan Lamongan nampaknya warga setempat juga merasakan amukan abu tersebut. Salah satu warga Bojonegoro, Yasti, menyatakan kalau di Bojonegoro banyak abu Kelud. "Abunya sampai Bojonegoro,” katanya.
Seperti diketahui, Gunung Kelud meletus pukul 22.50 WIB, Kamis, 13 Februari 2014. Semburannya asap diperkirakan hingga 3.000 meter. Akibatnya, warga yang berada di radius 10 kilometer gunung diungsikan.
Sumber VIVAnews

Bantuan Kemanusiaan Peduli Korban Letusan Gunung Kelud

Malam 13/02/2014, sekitar pukul 23.00, gunung Kelud meletus, dengan letusan yang dahsyat. Gunung ini berada di perbatasan antara Kabupaten Kediri, Kabupaten Blitar, dan Kabupaten Malang, kira-kira 27 km sebelah timur pusat Kota Kediri Jawa Timur.
Meskipun berada di Jawa Timur, abu vulkanik letusan Gunung Kelud mencapai propinsi tetangganya…
Hingga saat ini, ribuan warga telah mengungsi, dan diperkirakan jumlah pengungsi akan terus meningkat karena untuk di Kabupaten Kediri saja ada sekitar 66.130 jiwa yang berada dalam kawasan zona bahaya.
Untuk itulah, Peduli Muslimbermaksud mengadakan program bantuan kemanusiaan kepada para pengungsi tersebut. Kaum muslimin yang ingin berpartisipasi dalam hal pendonasian program ini, dapat menyalurkan donasinya melalui:
BNI Syariah Kantor Cabang Yogyakarta, dengan nomor: 77.55.33.11.15a.n.Yayasan Pendidikan Islam Al Atsari
*.Rekening di atas bisa menerima transfer dari Bank manapun.
*.Untuk transfer via ATM / Internet Banking, gunakan kode bank tujuan “BNI”
(Sistem banking BNI Syariah terkoneksi dengan BNI Konvensional)
* Agar tidak tercampur dengan program donasi yang lain, donatur diharapkan memberikan SMS konfirmasi transfer via sms ke nomor:
+ 628.961.546.4449 (Muhammad Iqbal / bendahara umum), dengan format sms:
B.15#Tanggal#Nama#Alamat#Nominal Transfer#Bank Asal Transfer
Contoh:
B.15#14-02-2014#Abdullah#Surabaya#50.000#BCA
* Donatur yang tidak memberikan sms konfirmasi transfer, uang donasinya akan dialihkan sebagai uang donasi umum / program umum.
Sumber MUSLIM.OR.ID

Suami U'ul Sudah Tiba Di Taiwan


Assalamualaikumwr wb.
Info di pagi hari ini. . . .
Alhamdulillah. . . Suami U'ul sudah tiba ditaiwan
sejak tgl 11-2-2014. jam 9 malam.
Yang di dampingi oleh perwakilan BNP2TKI.
Dengan datangnya suami,U'ul ada sedikit perubahan.
Yang seblmnya hanya bs membuka mata pandangan satu arah.dan hanya berkedip.
Untuk saat ini bola matanya bs mengikuti gerak suaminya Smg semua ini sebagai tanda mujizat kesembuhan.
Dan mohon doanya kepada teman" semua.
Bahwa hari ini akan ada pertemuan.
Antara KDEI.BNP2TKI.PJTKI.dan MAJIKAN.
Semoga suhandi suami U'ul bs menegaskan dan menuntut keadilan di jalur hukum.
Di lihat kata"suhandi semalam dia tidak terima dg kondisi istrinya yg begitu memprihatinkan.
Harapan kami semoga pemerintah bs membantu dan menegakkan keadilan.
Dan sukses apa yg menjadi harapan bapak / ibu. suami. dan keluarga di Indonesia.
Amiin yarobbal'alamiin.
Sumber Dewi Sekar Taji-banyuwangi

Video Detik Detik Meletusnya Gunung Kelud

Malang– Gelombang pengungsi dari sejumlah desa di kaki Gunung Kelud yang masuk wilayah Kabupaten Malang terus berdatangan ke Kantor Kecamatan Pujon, Jumat (14/2/2014) dini hari.Tercatat sebanyak 48 orang berhasil dievakuasi dari wilayah Kecamatan Ngantang. Warga yang berhasil dievakuasi ini berasal dari Dusun Pait, Kutut, dan Ngunjung yang masuk wilayah Desa Sambirejo, Kecamatan Ngantang.
Mereka mayoritas perempuan dan anak-anak. “Sudah ada 48 warga yang dievakuasi,” jelas Yohan Wicaksono, anggota BPBD yang bertugas mencatat jumlah pengungsi.
Jumlah akan terus bertambah melihat banyaknya warga yang harus dievakuasi dari tiga desa di wilayah tersebut. “Pasti akan bertambah, soalnya evakuasi masih berlanjut,” ungkapnya.
Personel TNI mendirikan tenda darurat, begitu pula sejumlah mobil ambulance dan petugas PMI disiagakan.
Tim tanggap darurat mengevakuasi warga menuju Kantor Kecamatan Pujon berjarak sekitar 25 kilometer dari desa-desa asal pengungsi.
“Evakuasi kami paksakan, terutama untuk ibu-ibu dan anak-anak. Karena hujan abu dan kerikil sangat parah di wilayah itu,” ujar Yohan Wicaksonono
Selengkapnya
Baca juga↓
Gedung Pengungsian Gunung Kelud di Malang Ambruk, 5 Orang Luka

Status Gunung Kelud Naik Jadi Awas, Warga Panik Siap Dievakuasi
Magma Gunung Kelud Terus Naik, Warga Belum Dievakuasi

Gunung Kelud meletus, hujan pasir terasa hingga Malang& Blitar

Kilatan Cahaya di Atas Gunung Kelud Terlihat Jelas dari Radius 20 Km

Kediri- Letusan Gunung Kelud membuat warga di Kediri dan sekitarnya panik. Dari radius 20 Kilometer, terlihat jelas kilatan cahaya dan semacam kembang api di atas Kelud.
Pantauan detikcom, Pukul 23.15 Wib, Kamis (13/2/2014) di Balai Desa Tawang Wates, Kecamatan Water, para pengungsi dari Desa Sugihwaras terlihat ketakutan melihat pemandangan itu.
Warga panik karena akan terjadinya awan panas atau wedhus gembel. "Itu wedhus gembel mas, kita takut semua," kata Habib Munthoha, salah satu pengungsi.
Selain itu, bau menyengat seperti belerang juga tercium hingga lokasi pengungsian yang berjarak 20 Kilometer dari kawah itu.
Sumber

Gunung Kelud Meletus Warga Berbondong-bondong Mengungsi


KEDIRI- Suasana di kawasan lereng Gunung Keludsendiri Kamis (13/2/2014) malam mulai dilanda kepanikan massal. Sebagian warga mulai menjauh dari radius 10 km dari kubah lava.
"Malam ini masyarakat sudah mulai berbondong-bondong mengungsi. Ada yang naik motor, ada yang naik kendaraan pribadi," ujar Parni (50) warga lereng Gunung Keludkepada Surya Online, Kamis (13/2/2014) malam.
Warga mulai mengungsi secara tergesa-gesa, setelah mendapat pemberitahuan dari warga lainnya kalau Gunung Keludmau meletus. Ironisnya pengungsian ini dilakukan atas inisiatif warga, tidak dikoordinir aparat desa.
"Panik semua mas, karena dari radio HT sudah diinformasikan kalau Gunung Keludsudah meletus. Makanya kami hanya membawa barang seadanya saja," tambahnya.
Parni yang mengungsi bersama keluarganya di Lapangan Desa Tawang ini, malahan mengaku kebingungan karena di lokasi penampungan ternyata masih belum siap. Padahal masyarakat sudah banyak yang berdatangan.
Status awas Gunung Keludtelah disebarluaskan kepada masyarakat, yang tinggal di radius 10 km dari kubah lava. Di Kabupaten Kediri warga yang tinggal di zona bahaya ini jumlahnya mencapai 66.130 jiwa.
Sesuai gladi posko yang digelar Kamis pagi, sudah disiapkan ratusan armada truk untuk mengangkut pengungsi. Namun yang ditunggu warga hingga semalam masih belum muncul. Warga memanfaatkan kendaraan milik warga yang ada untuk mengungsi.(Didik Mashudi)
Terkait #Gunung Kelud
Berita Terkait: Gunung Kelud Meletus
Editor: Willy Widianto
Sumber: TRIBUNNEWS.COM

Gunung Kelud Meletus, Semburan Asap Setinggi 3000 Meter


Kediri- Setelah status ditetapkan menjadi Awas, Gunung Kelud di Jawa Timur akhirnya meletus. Semburan asap dan material vulkanik mencapai ketinggian 3000 meter.
"Jam 22.50 Wib, meletus. Asap tebal setinggi 3000 meter. Tidak ada suara," jelas Kabid Pengamatan dan Penyelidikan Gunung Api PVMBG Bandung, Gede Swastika, yang berada di lokasi kepada detikcom, Kamis (13/02/2014).
Gunung Kelud yang berada di perbatasan Kediri, Blitar dan Kabupaten Malang ini statusnya ditetapkan menjadi Awas atau level IV pada Pukul 22.15 Wib.
Tingginya aktivitas kegempaan, membuat status Gunung Kelud di Jawa Timur, ditingkatkan dari Siaga (level III) menjadi Awas atau Level IV.
Asal Informasi

Kamis, 13 Februari 2014

TKW Satinah, Jauh dari Rumah dan Ditinggalkan Cinta


SEMARANG, KOMPAS.com — Satinah binti Jumadi Ahmad, TKW asal Dusun Mrunten, Desa Kalisidi, Kecamatan Ungaran Barat, Kabupaten Semarang, yang terancam hukuman pancung di Arab Saudi, ternyata menyimpan kisah pilu dalam biduk rumah tangganya. Ruli, suami Satinah, meninggalkannya saat dirinya membanting tulang mengadu nasib di luar negeri untuk yang pertama kalinya tahun 2003 silam. "Saya tidak tahu masalahnya apa, yang jelas pada saat bulik Satinah di Arab, Pak Ruli pergi ke Jakarta dan sampai sekarang tidak ada kabarnya," kata Siti, keponakan Satinah. Ruli dan Satinah dikaruniai satu anak, Nur Afriana (20). Sebelum ke Jakarta, Ruli menitipkan Nur di rumah neneknya di Tegal sampai akhirnya dijemput Satinah saat kepulangan pertamanya dari Arab Saudi. "Waktu pulang dari Arab yang pertama, tahun 2005, bulik menjemput Nur di Tegal. Waktu itu Nur masih kelas IV SD," ungkap Siti. Desakan ekonomi dan statusnya sebagai orangtua tunggal memaksa Satinah berangkat kembali menjadi TKW ke Arab Saudi. Menurut Siti, bibinya sudah tiga kali menjalani kontrak sebagai TKW dan selama itu pula Ruli tak pernah pulang ke Ungaran. "Pulang kedua kalinya, pas dik Nur kelas VI sekitar tahun 2007. Kemudian berangkat lagi," jelasnya. Nasib rumah tangga Satinah hingga saat ini masih tetap menjadi misteri bagi keluarga besarnya di Ungaran. Sebagaimana nasibnya yang masih akan ditentukan dua bulan ke depan. "Dik Nur sendiri sampai lupa seperti apa wajah bapaknya," kata Siti. Penulis : Kontributor Garut, Syahrul Munir Editor : Glori K. Wadrianto Sumber http://regional.kompas.com/read/2014/02/12/1312276/TKW.Satinah.Jauh.dari.Rumah.dan.Ditinggalkan.Cinta

Indonesia Kembali Kirim TKW ke Arab Saudi

Headline
Arab News mengabarkan Selasa (12/2/2014), Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi, Muhaimin Iskandar akan bertolak ke Saudi Arabia, untuk menandatangani kesepakatan tersebut. Bulan lalu, delegasi Indonesia telah berangkat ke Riyadh untuk menyusun rancangan kesepakatan dengan pihak Arab Saudi. ‘’Kedua pihak membicarakan mekanisme yang akan memelihara hubungan antara perusahaan sponsor dengan tenaga kerja Indonesia. Termasuk cara menanggulangi perselisihan antara kedua pihak dan lainnya,’’ tutur Ahmed Al-Fehaid, deputi menteri urusan perburuhan Arab Saudi. Menurut kesepakatan itu, pihak Indonesia akan memasok sejumlah tenaga kerja, melakukan pengecekan kesehatan dan menjamin para calon tenaga kerja tidak terlibat kriminalitas. Lebih lanjut Ahmed Al-Fehaid menjelaskan, kesepakatan itu tidak menyangkut kenaikan gaji para pembantu rumah tangga. Kesepakatan itu juga tidak mengikat kenaikan biaya kontrak kerja antara pihak majikan dan pembantu rumah tangga. ‘’Kementerian tenaga kerja Saudi sepakat untuk memberikan pilihan luwes bagi keluarga Saudi untuk mencegah naiknya gaji pembantu rumah tangga,’’ kata Ahmed Al-Fehaid kepada jaringan televise Al-Arabiya.[bah] sumber: Arab News

TKI Brebes Dipenjara 15 Tahun di Kuwait


Brebes- Caski, 28 tahun, warga Kabupaten Brebes, diganjar 15 tahun penjara di Kuwait tanpa didampingi pengacara selama sidang berlangsung pada 2009.
Sudah hampir lima tahun perempuan asal Desa Kubangputat, Kecamatan Kersana, itu mendekam di penjara negara monarki di pesisir Teluk Persia itu. Namun kabar menyedihkan tersebut baru diterima tetangganya, Cahyo, 30 tahun, pada Sabtu pekan lalu.
"Caski menelepon dengan ponsel temannya di penjara," kata Cahyo kepadaTempo, Rabu, 12 Februari 2014.
Cahyo adalah pengurus Brebes Migran Center, lembaga swadaya masyarakat yang kerap mendampingi tenaga kerja Indonesia (TKI) asal Brebes yang bermasalah.
Cahyo mengatakan Caski ditangkap polisi Kuwait pada 3 Maret 2009 atas tuduhan menampung sebagian TKI yang kabur saat Kuwait dan negara-negara lain di Timur Tengah memberlakukan moratorium tenaga kerja asing. Dinyatakan bersalah, Caski dijebloskan ke Sejen Sulaybia pada 12 April 2009.
Caski terbang ke Kuwait secara legal pada 2007 melalui sebuah perusahaan jasa TKI di Jakarta. Ia sempat bekerja setahun sebelum kabur dari rumah majikannya. Jika ia tidak kabur, majikannya akan didenda karena dituduh menyembunyikan TKI. "Caski ditangkap karena dianggap melindungi TKI lain yang juga kabur," ujar Cahyo.
Menurut koordinator LSM Formigran, Jamaludin, pemerintah Kuwait semestinya memberi tahu Indonesia ihwal adanya TKI yang diduga bermasalah. "Mestinya adanotificationconsulerdari Kuwait agar Caski mendapat bantuan hukum dari Indonesia," kata Jamaludin saat dihubungiTempo.
Terlepas dari benar atau tidaknya tuduhan polisi Kuwait terhadap Caski, Jamaludin menambahkan, hukuman 15 tahun penjara itu dinilai terlalu berat. "Caski mestinya dikenai pasal keimigrasian dengan sanksi deportasi," ujarnya. Kini Jamaludin berupaya mendesak Kementerian Luar Negeri untuk membela Caski.
Kepada Direktur Perlindungan Warga Negara dan Bantuan Hukum Kementerian Luar Negeri, Jamaludin meminta agar kasus hukum Caski di Kuwait ditinjau ulang. "Pemerintah juga harus menyiapkan pengacara untuk melakukan pembelaan. Jangan hanya menyebut TKI sebagai pahlawan devisa," kata Jamaludin.

Sumber TEMPO.CO

Rabu, 12 Februari 2014

Kisah Ati yang Dituduh Sihir oleh Majikan Hingga Vonis Mati di Arab Saudi


Jakarta - Ati, tenaga kerja Indonesia yang bekerja sebagai pembantu rumah tangga di Arab Saudi, dituduh majikannya menggunakan sihir atau guna-guna. Karena tidak ada bukti, Ati lalu dipaksa mengakui tuduhan tersebut hingga akhirnya divonis hukuman mati dan cambuk.
"Saya dituduh melakukan sihir. Padahal saya saja tidak tahu sihir itu apa. Dan tiba-tiba saya dipaksa mengaku karena saya diancam tidak akan bisa pulang ke Indonesia dan dibunuh," jelas Ati kepada wartawan di Gedung Bantuan Hukum Kemenlu, Jalan Pejambon, Jakpus, Selasa (11/2/2014).
Ati mulai bekerja pada pasangan suami istri yang memiliki 3 anak di Arab Saudi sejak tahun 2002. Keutuhan keluarga majikannya berada di ujung tanduk pada tahun 2003. Sang majikan wanita lalu menuduh Ati melakukan sihir sehingga membuat majikannya bercerai.
Berdasarkan pengakuan Ati dalam persidangan, hakim di Arab Saudi memvonis dirinya hukuman mati dengan 400 cambukan dingin. Namun, Ati berhasil dibebaskan setelah 9 tahun berada di penjara.
"Saat di pengadilan tidak ada bukti, karena aku memang tidak berbuat apa-apa. Aku mengakui itu, awalnya karena aku dipaksa aku mau dibunuh. Disuruh mengaku sama bagian penyidik di sana," jelas Ati.
Ibu dua anak ini merasa beryukur dan berterimakasih kepada Pemerintah Indonesia karena berhasil membebaskan dirinya dari eksekusi mati. Dia mengaku senang bisa kembali ke Tanah Air.
"Saya selama 7 tahun tidak bertemu suami dan anak-anak. Dan saya harap mereka masih ingat saya. Dan saya sangat berterimakasih kepada pemerintah yang sudah membantu saya sampai bisa pulang dan bebas," imbuh Ati.
Sumber
KUMPULAN TKI DAN TKW INDONESIA

Jasad TKI Dalam Peti Mati Terapung Di Laut, Agen Kabur

Metro Online, Jakarta – Agen perusahaan yang mengirim TKW Anita Purnama Hutauruk ke Malaysia melarikan diri. Jasad Anita ditemukan membusuk di dalam peti mati yang mengapung di perairan Riau pada Jumat 7 Februari yang lalu. “Diberangkatkan secara perorangan oleh agen yang bernama Ummi Kalsum asal Binjai dan sudah melarikan diri,” kata Kepala Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) Jumhur Hidayat di Jakarta, Selasa (11/2/2014). Jumhur mengatakan, berdasarkan keterangan Balai Pelayanan Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BP3TKI) Sumatera Utara, Anita berangkat ke Malaysia pada 23 Agustus 2013. Anita berangkat melalui tanjung Pinang. “Almarhum berangkat ke Malaysia tanggal 23 Agustus 2013 melalui Tanjungg Balai,” kata dia. Anita merupakan warga Jalan Bintara, Kelurahan Satria, Kota Binjai, Sumatera Utara. Anita sebenarnya akan bekerja di sebuah rumah makan. Namun sampai di Malaysia ternyata dipekerjakan sebagai pembantu rumah tangga. Jasad Anita ditemukan membusuk di dalam peti oleh nelayan mengapung di perairan laut Bagansiapiapi Sinaboi, Provinsi Riau pada Jumat 7 Februari yang lalu. Anita akhirnya dimakamkan di kampung halamannya pada Sabtu 8 Februari lalu. (Kp/foto : ist). Editor : Tati Triani Sumber METRO ONLINE

Terusik 4 Negeri Tetangga


Jakarta: Beberapa pekan terakhir ini, kedaulatan bangsa dan negara Indonesia tengah 'diuji' negara tetangga. Mulai dari protes Singapura terhadap penamaan KRI Usman Harun, pembakaran dan perampokan kapal nelayan asal Merauke oleh tentara Papua Nugini, hingga pengusiran imigran gelap asal Timur Tengah oleh Australia ke Indonesia dengan melanggar batas perairan wilayah teritorial Indonesia.
Tak hanya itu, permasalahan yang kerap menimpa Tenaga Kerja Indonesia (TKI) di Malaysia dengan motif penganiayaan hingga pembunuhan juga telah melukai kehormatan bangsa Indonesia. Apalagi, baru-baru ini, ditemukan jenazah tenaga kerja wanita asal Kota Binjai, Sumatera Utara, Anita Purnama Boru Hutahuruk (35) yang mengapung di dalam peti mati di laut Bagansiapiapi Sinaboi, Riau dari perairan laut Malaysia.
Akibatnya, Indonesia kini ditantang untuk mempertahankan kedaulatan dan kehormatannya dari 'gertakan' negara-negara tetangga.
TKI Dihanyutkan
Jenazah seorang tenaga kerja wanita asal Kota Binjai, Sumatera Utara, Anita Purnama Boru Hutahuruk (35), ditemukan dalam kondisi memprihatinkan. Jenazah TKW itu ditemukan nelayan di dalam peti mati yang terapungdi perairan laut Bagansiapiapi Sinaboi, Provinsi Riau yang diduga berasal dari perairan laut Malaysia.
"Ketika ditemukan, kondisi mayat sudah membusuk di dalam peti mati dan terapung di laut," kata salah seorang keluarga Anita, Sri Nilawati di Binjai, Senin (10/2/2014). Dalam peti mati itu juga ditemukan buku paspor, cincin, kalung emas, dan nomor HP di dalam dompet.
Sri menjelaskan, di Malaysia, Anita sebenarnya akan bekerja di sebuah rumah makan. Namun sampai di Malaysia ternyata dipekerjakan sebagai pembantu rumah tangga. "Namun kami tidak mengetahui perusahaan yang memberangkatkannya," ujar Sri.
Mengetahui hal tersebut, sontak para wakil rakyat di Senayan melontarkan kecamannya, seperti yang dilakukan Anggota Komisi IX DPR yang membidangi urusan ketenagakerjaan Rieke Diah Pitaloka. Politisi PDIP itu mendesak agar pemerintah segera melakukan investigasi, untuk mengetahui sebab kematian Anita.
"Saya mendesak Pemerintahan SBY segera melakukan penyelidikan atas penyebab kematian almarhum. Jika memang almarhum terbukti meninggal karena dianiaya, maka pemerintah SBY harus meminta keterangan dan meminta pemerintah Malaysia untuk memproses siapapun yang telah melakukan kekejaman terhadap almarhum sehingga meninggal," kata Rieke kepada Liputan6.comdi Jakarta, Selasa (11/2/2014).
Karena itu, pihak Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) mengaku akan terus menulusuri kasus tersebut. Apalagi, Direktorat Perlindungan WNI dan Badan Hukum Indonesia (BHI) Kemenlu, Tatang Budie Utama Razak mengatakan, pihaknya sudah berkoordinasi dengan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Kuala Lumpur, Malaysia, untuk mendalami tewasnya Anita.
"Ada laporan dari KBRI sekitar 15 Agustus 2013 Anita datangi KBRI, mengajukan Surat Perjalanan Laksana Paspor (SPLP) karena mengaku alasannya anaknya di Indonesia sakit," kata Tatang di Kantor Kemenlu.
Dari pelaporan itulah, Tatang menerangkan, Anita diketahui tidak memiliki surat lengkap sebagai WNI di negara lain atau ilegal. Kendati demikian, pihak KBRI di Kuala Lumpur tetap mengupayakan permintaan Anita sekaligus mengurus kelengkapan suratnya.
Menurut Tatang, pihaknya saat ini sedang mencari tempat tinggal salah satu saudara Anita yang pernah tinggal bersama di Malaysia. "Kita sedang terus cari rumah kaka perempuannya Anita, agar kita tahu almarhumah ini bekerja sebagai apa semasa di sana (Malaysia). Kita juga sudah ada tim berangkat ke rumah keluarganya di Binjai," tandas Tatang.
Australia Melanggar
Hubungan Indonesia-Australia masih tegang pascaskandal penyadapan. Terlebih, baru-baru ini kapal patroli perlindungan perbatasan Australia melanggarmasuk perairan yang merupakan wilayah teritorial Indonesia, saat melakukan operasi mencegah perahu para pencari suaka, imigran gelap dari negara luar.
Akibatnya, Deputi Bidang Koordinasi Komunikasi dan Informasi Menko Polhukam Agus Barnas mengatakan, Pemerintah Indonesia mengecamdan menolak pelanggaran wilayah oleh Angkatan Laut Australia. Lantaran hal itu merupakan permasalahan yang serius bagi hubungan kedua negara.
"Pemerintah Indonesia melalui Menko Polhukam menggarisbawahi, dengan alasan apa pun mengecam dan menolak pelanggaran wilayah oleh Angkatan Laut Australia. Ini merupakan permasalahan yang serius bagi hubungan kedua negara," kata Agus di Kantor Kemenko Polhukam, Jakarta, Jumat (17/1/2014).
Selain itu, Menteri Luar Negeri (Menlu) Marty Natalegawa juga angkat bicara terhait pelanggaran batas wilayah teritorial yang dilakukan Australia tersebut. Menurutnya, Indonesia akan meminta kejelasankepada pemerintah Australia terkait hal itu. "Dalam kaitan ini kita akan meminta penjelasan dari sana (Australia)," kata Marty.
Marty menegaskan, pelanggaran teritorial oleh Pemerintah Australia dinilai telah melanggar prinsip dan hukum internasional. "Kebijakan melanggar hukum dan prinsip kemanusian, melanggar berbagai konvensi," ujar Marty.
Maka itu, sambung Marty, Indonesia menentang kapal imigran gelap kembali ke perairan Indonesia dari Australia. "Kita menentang kebijakanrole back a boatatau mendorong kapal balik," pungkas Marty.
Papua Nugini Teror Nelayan
Kabar duka datang dari perbatasan Republik Indonesia (RI)-Papua Nugini (PNG). 5 Nelayan asal Indonesia tewas setelah kapal mereka ditangkap dan dibakartentara Papua Nugini pada Jumat 7 Februari 2014 lalu.
Parahnya, usai membakar perahu nelayan, para penumpangnya juga diperintahkan berenang sejauh 7 kilometer menuju daratan dalam kondisi cuaca buruk dan ombak tinggi oleh tentara Papua Nugini dengan bersenjata lengkap. 5 dari 10 nelayan akhirnya meninggal dunia lantaran kelelahan, sedangkan 5 lainnya hingga kini belum ditemukan. Pihak keluarga masih menunggu proses evakuasi para nelayan nahas tersebut.
Karena itu, Anggota Komisi I DPR yang membidangi urusan pertahanan dan luar negeri, Helmy Fauzi mendesak pemerintah Indonesia untuk segera melayangkan proteskepada Papua Nugini. Tak hanya protes, ia juga meminta agar Pemerintah Indonesia dan PNG perlu merundingkan aturan, prosedur dan kesepakatan terkait aktivitas lintas batas tradisional antar warga diperbatasan kedua negara.
"Pemerintah RI harus segera mengajukan protes keras, atas tindakan aparat keamanan PNG yang melakukan tindakan brutal dan tak berperikemanusiaan kepada WNI kita yang melintas batas negeri untuk membeli hasil laut," tegas Helmy.
Tak hanya wakil rakyat dari Senayan yang angkat bicara mengenai penganiayaan terhadap nelayan Indonesia tersebut, Panglima TNI Jenderal TNI Moeldoko pun akhirnya angkat bicara. Ia mengaku akan menyelidiki kasus tersebut. Bahkan, Saat ini, dirinya sudah memerintahkan anggota TNIuntuk menindaklanjuti lebih dalam lagi terkait kasus tersebut. Karena, ia tidak mau gegabah dalam menyelesaikan persoalan itu.
"Sedang kita ikutin (kasusnya) dulu. Prinsipnya, warga negara harus terlindungi. Jangan sampai terjadi perlakuan seperti itu," Kata Moeldoko saat ditemui di Gedung DPR, Jakarta Pusat, Senin (10/2/2014).
Usman Harun Vs Singapura
Ketegangan antara Indonesia dan Singapura pada zaman Orde Lama kini terngiang kembali. Penamaan Kapal Perang milik TNI AL RI (KRI) Usman-Harun menimbulkan sengketa kecildalam hubungan kedua negara. Usman dan Harun adalah 2 pahlawan RI yang merupakan anggota Korps Komando AL -- kini bernama Marinir TNI AL.
Menteri Luar Negeri (Menlu) Singapura K Shanmugam memprotes nama KRI Usman-Harun. Dia menilai, penamaan itu menyinggung perasaan rakyat Singapura, terutama keluarga korban bom.
"Singapura mempertimbangkan bagian tersulit seperti ini layaknya ketika Perdana Menteri Lee Kuan Yew berziarahke makam Usman dan Harun," kata juru bicara (jubir) Departemen Luar Negeri menyampaikan apa yang dibicarakan Menlu K Shanmugam, seperti dimuat Straits Times, 6 Februari 2014.
Akibatnya, Pemerintah Singapura membatalkan dialog pertahanandengan Wamenhan Indonesia Letjen (Purn) Sjafrie Sjamsoedin yang rencananya akan digelar pada Selasa 11 Februari 2014 ini. Tak hanya itu, Singapura ternyata juga membatalkan undangan Singapore Airshow 2014untuk militer Indonesia.
"Wamenhan Singapura membatalkan acara dialog bilateral dalam rangka Singapore Airshow. Tapi Wamenhan kita juga sudah membatalkan dialog itu," kata Kepala Pusat Komunikasi Publik Kemenhan Brigjen TNI Sisriadi saat dihubungi di Jakarta, Minggu 9 Februari 2014 kemarin.
Meski demikian, Pemerintah Indonesia tetap mempertahankan kehormatannyauntuk tidak mengganti nama KRI Usman Harun meski terus diprotes Singapura. "Kita sudah tegas dalam sikap kita ya, namun dalam hal ini ada semacam sikap bahwa masalah ini
sebenarnya sudah dikelola oleh Menko Polhukam. Jadi counter reaksi serta reaksi secara terukur sudah dilakukan pihak Indonesia," ujar Staf Khusus Presiden Bidang Luar Negeri Teuku Faizasyah di Kompleks Kepresidenan, Jakarta.
Dalam kesempatan itu, Teuku Faizasyah juga berharap agar pihak Singapura memperhitungkan dampak hubungan bilateral dengan Indonesia jika terus mempermasalahkan pemberian nama kapal dari 2 pahlawan nasional.
"Kita sudah membangun persahabatan ke ASEAN, bilateral juga sangat baik, janganlah kemudian hal-hal seperti ini melihat kembali ke masa lalu yang sebenarnya sudah selesai," tegasnya Liputan6.com

KISAH TKI SRAGEN : Setelah Orang Tua Giliran Anak Kerja di Negeri Seberang


Harto, warga Sragen yang pernah menjadi TKI
SRAGEN —Sragen menjadi salah satu daerah di Soloraya penyumbang tenaga kerja Indonesia (TKI). Bagi Harto Warsono, 50, pengalaman bekerja di negeri orang lebih dari cukup. Selama belasan tahun, ia dan istrinya, Giyanti, 40, bekerja menjadi tenaga kerja Indonesia (TKI) di Riyadh, Arab Saudi.
Ditemui di rumahnya, Dukuh Bandung, Desa Karangudi, Kecamatan Ngrampal, Sragen, Harto menuturkan faktor ekonomi menjadi alasan utama ia dan istrinya bekerja jadi TKI.
“Sebelum jadi TKI di rumah jadi petani. Kadang bekerja sebagai buruh bangunan. Pekerjaan tidak menentu,” ungkapnya, Senin (10/2/2014).
Dijelaskannya, keberangkatan ke Arab Saudi dimulai 1998 silam melalui salah satu jasa penyalur TKI di Sragen. Tak merinci besaran biaya yang dibutuhkan untuk berangkat ke luar negeri, Harto menyampaikan syarat menjadi TKI cukup mudah.
“Syaratnya KTP dan KK. Sambil menunggu diberangkatkan, ada proses belajar bahasa,” katanya.
Setelah enam bulan menanti keberangkatan, Harto bersama istrinya mulai bekerja. Di Riyadh, Harto bekerja sebagai sopir pribadi sementara Giyanti menjadi pembantu rumah tangga. Keduanya bekerja di satu majikan.
Dijelaskannya, di Arab Saudi, mereka bekerja selama dua tahun atau menghabiskan masa kontrak. Habisnya masa kontrak tersebut mereka manfaatkan untuk sekadar melepas rindu kepada anak dan kampung halaman sebelum kembali jadi TKI dengan kontrak baru.
Soal penghasilan, Harto mengungkapkan saat kontrak awal gaji per bulan yang ia terima 800 real sedangkan istrinya 600 real. Disampaikannya, gaji tersebut termasuk rendah terutama untuk biaya hidup selama di Arab Saudi.
Lantaran hal itu, dia mengungkapkan di tanah perantauan para TKI harus pandai mengelola penghasilan. Dari pengelolaan itulah, Harto mampu membiayai kebutuhan hidup serta biaya sekolah putrinya yang dirawat salah satu kerabat selama pasangan itu merantau.
Setelah belasan tahun merantau, Harto pun memutuskan pulang ke kampung halaman 2012 lalu. Kondisi ekonomi keluarga mereka berubah.
Dari jerih payahnya bersama Giyanti selama belasan tahun menjadi TKI, mereka mampu membeli tanah serta mendirikan rumah. Tak hanya itu, Harto juga mampu membeli sebuah minibus yang ia gunakan untuk usaha travel. “Sudah tua, merantau perasaan sudah capek. Dari hasil di sana ada usaha kecil-kecilan di rumah,” katanya.
Namun, kembalinya pasangan tersebut ke kampung halaman tak bisa berlama-lama menikmati kebersamaan berkumpul dengan anak mereka, Puji Lestari. Setelah sebulan bertemu, Harto dan Giyanti harus rela kembali berpisah dengan anak mereka.
Bukan lantaran keduanya kembali jadi TKI, namun kini sang anak meneruskan jejak mereka menjadi pahwalan devisa. “Anak saya sekarang bekerja di Taiwan menjadi pembantu rumah tangga. Dulu saya minta kuliah tetapi tidak mau. Saya paksa-paksa tetapi inginnya berangkat [jadi TKI],” tukas dia.
Sumber
Solopos.com

Suara Hati Anak TKI: Semoga Ibu Bisa Pulang

Nur Afriana, anak TKI bernama Satinah. (Foto: Andreas Gerry Tuwo/Okezone) enlarge this image
JAKARTA- Pemerintah Indonesia, melalui Kementerian Luar Negeri (Kemlu) berhasil memfasilitasi pemulangan Nur Afriana, anak dari TKI bernama Satinah yang dihukum mati di Arab Saudi. Nur bersama dua orang TKI lainnya yang berhasil dipulangkan, bersedia untuk mengutarakan keinginan dan harapannya di depan awak media di Kantor Kemlu. "Semoga ibu bisa pulang dan kembali," ujar Nur Afriani, di depan awak media, di Kantor Kemlu, Jakarta, Selasa (11/2/2014). Dia menceritakan kembali, ketika sang ibu berpesan agar dia terus tekun berdoa supaya nantinya bisa bebas dari hukuman. Nur mengungkapkan jika dirinya sama sekali tidak ingin menjadi TKI. Nur sudah ditinggalkan sang ibu sejak berusia 11 tahun, saat ini perempuan asal Ungaran, Jawa Tengah itu telah berusia 20 tahun. Satinah binti Jumadi Amad adalah seorang TKI yang telah divonis mati di Arab Saudi. Dia dituduh oleh pengadilan Arab Saudi melakukan tindak pembunuhan terhadap majikannya. Seharusnya, Satinah dieksekusi pada Agustus 2011, namun bisa ditunda sampai tiga kali. Hal ini karena adanya upaya dari Kemlu dengan sejumlah cara, sehingga penangguhan eksekusi Satinah dapat terjadi. Cara tersebut termasuk memberikan uang diyat sebesar 4 juta Riyal. Nasib Satinah saat ini bergantung pada ahli waris korban. Sesuai dengan hukum yang berlaku di Arab Saudi, jika uang diyat diterima maka Satinah dapat berkumpul lagi dengan keluarganya. (ade) Sumber OKEZONE
 

Tag

IP

My-Yahoo

Blogger Widget Get This Widget

Histast

Total Pengunjung