http://infobmi.blogspot.com/. Powered by Blogger.

Thursday, February 27, 2014

Mendikbud Kaget Rhoma Irama Punya Gelar Profesor

"Apa betul Pak Rhoma dapat gelar profesor? Dari mana?" tanya M Nuh.

Rhoma Irama mengatakan, gelar profesor ia peroleh karena karya musik dangdutnya.
Prof. Rhoma Irama, Presiden Kita Bersama. Tulisan itu tercantum dalam spanduk yang dipampang di salah satu daerah di Jakarta Selatan. Titel ‘Prof’ di depan nama Rhoma Irama itulah yang kemudian diributkan.
Dari mana asalnya gelar itu? Keheranan juga dikemukakan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan M Nuh, Kamis 27 Februari 2014. “Apa betul Pak Rhoma dapat gelar profesor?” tanya Mendikbud M Nuh kepada wartawan di Jakarta.
Kepada Nuh, wartawan menjawab gelar tersebut tertera dalam salah satu spanduk Rhoma Irama. “Loh, profesor dari mana?” tanya Nuh lagi. “Katanya dari Amerika Pak, University of Hawaii,” jawab wartawan.
Di Indonesia, kata Nuh, pemberian gelar guru besar atau profesor memiliki aturan main yang jelas. Pertama, orang itu harus lebih dulu memiliki gelar doktor. Kedua, dia harus menyampaikan karya penelitian atau karya lainnya. Ketiga, institusi pemberinya juga harus jelas.
“Nanti akan dilihat oleh Kemendikbud dan tim lainnya. Dari situ baru dinilai apakah seseorang layak dapat gelar guru besar atau tidak. Itu (keputusan layak-tidaknya) saya yang teken sendiri. Itu kalau di Indonesia,” kata Nuh.
Namun, ujar Nuh, ia tidak tahu bagaimana prosedur di luar negeri. Apapun, setahu Nuh, seorang guru besar adalah orang yang pernah mengajar. “Lazimnya dia mengajar dan S3. itu aturan umum di mana-mana untuk guru besar. Dia punya karya tulis, punya penelitian,” kata Nuh.
Soal penjelasan Rhoma yang mengatakan ia meraih gelar profesor karena karya musiknya, Nuh mengatakan tidak tahu. “Saya tidak tahu apakah karya musik itu sudah bisa dijadikan karya akademik. Tapi yang jelas, di Indonesia tidak bisa serta-merta seperti itu,” ujarnya.
Ketika ditanya apakah gelar profesor Rhoma Irama diakui di Indonesia, Nuh mengatakan tidak otomatis. “Kalau dia lulus sarjana di luar negeri, tidak serta-merta kita akui. Harus ada penyetaraan. Kita lihat institusinya apakah itu sudah terakreditasi, lalu bagaimana kurikulumnya. Kalau udah memenuhi syarat, baru kita tetapkan itu setara,” kata Nuh.
Nuh mengatakan, prosesnya sama untuk semua orang. Terakhir kali Nuh mengakreditasi ijazah Agus Harimurti, pura sulung Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. “Putra Pak Presiden dari Harvard itu juga kami cek. Lalu kami beri persetujuan kala itu, benar dari Harvard,” ujar Nuh.
Jika gelar Rhoma Irama palsu, bisa ada sanksi. “Sanksinya ada di Undang-Undang Sisdiknas (Sistem Pendidikan Nasional). Cuma saya tidak ingat isinya,” kata Nuh.
http://m.detik.com/finance/read/2014/02/27/141249/2510244/1036/

TKI Tewas Ditembak Polisi Malaysia

TKI, ilustrasi
Seorang lelaki asal Indonesia ditembak mati oleh polisi Malaysia saat merampok rumah milik seorang pilot di Shah Alam, Selangor, bersama kawanannya. Tersangka tewas di Kilometer 7.8 jalan tol Klang Baru dua jam setelah ia dan kawanannya merampok.
Kepala Polisi Selangor, Datuk Mohd Shukri Dahlan mengatakan, saat peristiwa pada Selasa (25/2) tersebut, keempat perampok mengikat anak lelaki korban yang berusia 24 tahun sementara pilot tersebut sedang tidak berada di rumah.
Kawanan perampok melarikan sebuahlaptop, tiga telepon seluler, dan seutas kalung emas sehingga mengakibatkan kerugian hingga 10 ribu ringgit (Rp30,5 juta), demikian dilaporkan media lokal di Kuala Lumpur, Rabu.
Polisi yang menerima laporan atas kejadian itu langsung menuju lokasi dan melihat sebuahmobilToyotaHilux di dekat lokasi. Saat didekati, pengendaranya langsung melarikan mobil tersebut sehingga dikejar oleh polisi.
Sementara seorang polisi yang berada di lokasi kejadian menjumpai empat penjahat bersembunyi di saluranair, dan melepaskan tembakan setelah salah satu perampok menyerangnya dengan parang.
Akibatnya seorang perampok tewas sementara tiga lainnya berhasil melarikan diri. Polisi juga berhasil menangkap dua warga lokal yang mengendarai Toyota Hilux serta seorang sopir taksi yang mangkal di surau dekat lokasi kejadian. Sedangkan hasil rampokan ditemukan bersama tersangka yang tewas. Tersangka berusia 34 tahun itu masuk keMalaysiapada 14 Februari.
Red:Bilal Ramadhan
Sumber: REPUBLIKA.CO.ID, KUALA LUMPUR

TKI Pujayasa Diancam Hukuman 28 Tahun Penjara


KBRN, Florida: Ketut Pujayasa, warga negara Indonesia yang ditangkap karena menyerang dan memperkosa seorang penumpang kapal pesiar MV Nieuw Amsterdam diancam total hukuman 22 hingga 28 tahun penjara.
Ancaman ini disampaikan pada akhir sidang pra-peradilan hari Selasa (25/2/2014) di Fort Lauderdale Florida Amerika Serikat.
Didampingi tim pengacara yang dipimpin Chantel Doakes dan beberapa pejabat KJRI Houston, Ketut Pujayasa mengikuti sidang pra-peradilan di pengadilan federal Fort Lauderdale Florida hari Selasa waktu setempat
Dalam sidang yang dimulai jam 10 pagi waktu setempat, hakim Barry S. Saltzer melakukan pemeriksaan silang atas hasil penyelidikan sementara tim jaksa, FBI dan tim pengacara dalam kasus pemerkosaan dan percobaan pembunuhan yang dilakukan Ketut Pujayasa terhadap seorang wanita Amerika, penumpang kapal pesiar MV Nieuw Amsterdam pada tanggal 13 Februari lalu.
Tim jaksa menyampaikan bukti-bukti yang diperoleh di kamar korban dan pelaku, keterangan beberapa saksi mata termasuk salah seorang rekan sekamar Pujayasa yang berasal dari Lombok dan foto-foto hasil visum atau keterangan pemeriksaan fisik korban oleh dokter, yang menyatakan sangat terkejut melihat parahnya luka yang diderita korban.
Tim pengacara Pujayasa juga berkesempatan memeriksa bukti dan kesaksian yang diajukan tersebut.
Hal ini disampaikan Pejabat Sementara Konsulat Jendral RI di Houston Prasetyo Budhi seusai sidang tertutup tersebut.
“Dilanjutkan dengan pengacara melakukan pembelaan dengan mencecar FBI. Pengacara sangat bersemangat sehingga sempat diperingatkan dua kali oleh hakim untuk menurunkan volume suara. (Apa yang membuat pengacara mencecar FBI Pak?) Salah satunya mengenai foto2 yang diselidiki FBI, mengenai luka yang ditimbulkan dan soal apakah ada senjata yang digunakan Pujayasa yang ditemukan di ruang korban. Yang sangat lama sekali adalah kesaksian teman Pujayasa soal apa sebenarnya pernyataan Pujayasa pertama kali ketika ia kembali ke kamar setelah melakukan penyerangan itu,” tutur Prasetyo Budhi.
Tim pengacara juga kembali menyampaikan alasan penyerangan dan perkosaan yang dilakukan Pujayasa, yaitu karena merasa terhina dan marah dengan pernyataan wanita tersebut ketika ia mengantarkan sarapan pagi pada tanggal 13 Februari.
Chantel Doakes menjelaskan bagaimana kalimat “Wait a Minute Son of a Bitch” yang diteriakkan korban ketika Pujayasa mengetuk pintu kamarnya untuk mengantarkan sarapan pagi, dinilai sebagai penghinaan terhadap dirinya dan keluarga.
Ketut Pujayasa anak ketiga dari empat bersaudara keluarga Nengah Gunawan yang berasal dari Buleleng Singaraja Bali, bekerja di kapal pesiar MV Nieuw Amsterdam milik Holland America Line sejak tahun 2012.
Kontrak tahunannya diperpanjang pada 18 Mei 2013 dan berlaku hingga Maret 2014. Tetapi belum lagi masa kontraknya habis, Pujayasa sudah dipecat oleh Holland America Line karena kasus ini.
Menurut Pejabat Sementara Konsulat Jendral RI di Hoston Prasetyo Budi, Pujayasa yang sepanjang sidang pra-peradilan ini hanya berdiam diri mengamati dengan seksama jalannya sidang, baru angkat bicara ketika diberi kesempatan oleh hakim Barry S. Saltzer.
Pujayasa dengan singkat meminta disediakan penerjemah bahasa Indonesia dalam sidang berikutnya dan juga memohon kesediaan majelis untuk memindahkan lokasi penahanannya ke Miami dengan alasan kondisi penjara Broward County Jail di Fort Lauderdale Florida yang tidak nyaman.
Pujayasa disidang di pengadilan federal bukan pengadilan negara bagian karena tempat kejadian perkara adalah di kapal pesiar MV Nieuw Amsterdam yang berbendera Belanda tetapi milik perusahaan Amerika-Inggris, dan terjadi di perairan Honduras.
Menurut rencana sidang akan dilanjutkan kembali tanggal 4 Maret mendatang.
Sumber RRI

TKI Asal Belu Tewas Tertembak di Malaysia

Kupang (Antara) - Tenaga kerja
Indonesia (TKI) asal Desa Alas
Kota Bot, Kecamatan Kobalima
Timur, Kabupaten Malaka, Nusa
Tenggara Timur, Muksimus Tuas,
tewas tertembak saat berburu babi
hutan bersama teman majikannya
di Malaysia.
Wakil Ketua DPRD Kabupaten
Belu Magdalena Tiwu, yang
dihubungi dari Kupang, Rabu,
membenarkan telah mendapatkan
kabar mengenai kejadian tersebut.
Korban Muksimus ke Malaysia
bersama istrinya dengan jalur
resmi dua tahun silam.
Magdalena mengatakan, sesuai
informasi yang diterima, korban
Muksimus tewas tertembak pada
Kamis (20/2), saat bersama teman
majikannya Chong Kaming,
berburu di hutan negeri jiran
tersebut.
"Kabarnya korban tidak sengaja
ditembak oleh Chong Kaming, saat
mereka sedang berburu babi
hutan," kata Magdalena.
Korban Muksimus, adalah seorang
TKI legal yang berada di Malaysia
bersama istrinya sejak dua tahun
silam. Diketahui Muksimus pergi
menggunakan dokumen resmi,
dengan nomor paspor 092483.
Tim Satuan Tugas (Satgas) KBRI
dilaporkan telah mendatangi lokasi
kejadian di sebuah hutan di
Malaysia, untuk mencari tahu
sejumlah hal, demi kepentingan
penelusuran jejak kejadian dan
kematian korban Muksimus Tuas.
Menurut Magdalena, lokasi
kejadian salah tembak di Ipo, yang
jaraknya sekitar 200 km dari Kuala
Lumpur-Malaysia.
Pascamendatangi lokasi kejadian,
Tim Satgas KBRI dijadwalkan
bertemu istri almarhum Muksimus
bersama majikannya di Malaysia.
Ada sejumlah hal yang ingin
diketahui oleh Tim Satgas KBRI,
termasuk permohonan
pemulangan jenazah korban.
Majikan korban, dikabarkan
menyetujui pemulangan jenazah
Muksimus ke Indonesia, bahkan
akan bertanggung jawab
mengurus sejumlah hal yang
menjadi tanggung jawabnya.
"Majikannya setuju dan
bertanggung jawab untuk semua
biaya pemulangan hingga
pemakaman di kampung halaman
Desa Alas Kota Bot," kata
Magdalena.
KBRI di Malaysia, melaporkan
jenazah akan dipulangkan ke
tanah air, pada Rabu (26/2),
dengan bantuan Balai Pelayanan
Penempatan dan Perlindungan
Tenaga Kerja Indonesia (BP3TKI)
serta Dinas Sosial Provinsi Nusa
Tenggara Timur. (*) sumber Antarara

Wednesday, February 26, 2014

Petani Apel Malang Menangis di Depan Anggota DPR Soal Serbuan Buah Impor


Artikel terkait
Malangnya Apel Malang
Jakarta- Seorang ibu-ibu menangis dan mengadu kepada anggota Komisi IV DPR-RI Firman Subagyo. Ia adalah Neneng Gunawan, seorang petani Apel Malang asal Kota Batu, Jawa Timur yang beberapa hari terakhir sangat vokal memprotes serbuan buah apel impor.
"Saya agak pesimis, apa masih ada yang memperhatikan kami. Kami sebagai petani apel di Malang kami merasa tergeser dan sedih sekali, apel impor banjir sampai ke pelosok Malang. Sehingga kami tidak tahu mau dipasarkan kemana lagi. Apakah saya akan pertahankan itu apel?," keluh Neneng sambil menangis di sela-sela acara diskusi publik soal 'Liberalisasi Impor Hortikultura' Gedung Dewan Pers Nasional Jakarta, Rabu (26/02/2014).
Menurut Neneng, buah apel impor asal China kini sudah banyak beredar di pasar domestik termasuk Kota Batu, Malang. Sehingga ia menyindir, Kota Batu yang punya ikon Apel Malang akan digantikan dengan apel impor asal China.
Ada 3 daerah yang menjadi tempat produksi apel terbesar di kota Malang yaitu Batu, Tumpang, Longko Jajar. Khusus Kota Batu luas areal apel yang sudah terdegredasi dari tahun 2010 sebesar 7.000 hektar, saat ini hanya tersisa 2.000 hektar. Sementara nasib yang sama juga terjadi pada Kota Tumpang dan Longko Jajar yang sekarang hanya tersisa lahan apel sangat minim.
"Batu adalah salah satu kota di Indonesia dengan ikon apel Malang dan punya monumen apel yang kita banggakan. Sudah habis Apel Malang semuanya," katanya.
Neneng ingin DPR menindaklanjuti kejadian ini dengan memanggil perwakilan Kementerian Perdagangan yang bertanggung jawab terkait membanjirnya buah apel impor. Menurut Neneng di semester I-2014 saja Kemendag membuka impor 200.000 ton apel.
"Saya ingin Pak, bapak DPR memanggil perwakilan Kemendag memasukan impor apel yang berlebihan dan kami tersisihkan. Rakyat Indonesia butuh 1 kg apel/kapita/tahun. Produksi kita 120.000 ton. Dibuka semester pertama tahun ini 200.000 ton. Masih ada pak kami yang peduli kepada petani apel," keluhnya.
Sumber
http://m.detik.com/finance/read/2014/02/26/113405/2508755/4/

Ilmuwan Uighur resmi ditangkap di Cina


Ilham Toti merupakan profesor ekonomi di Beijing dan kritis atas kebijakan etnis di Cina.
Pemerintah Cina menangkap secara resmi seorang ilmuwan terkemuka dari suku Uighur yang beragama Islam dan mendakwanya dengan separatisme.
Ilham Tohti -yang juga dikenal sebagai guru besar ekonomi di Beijing- berpandangan kritis terhadap kebijakan etnis pemerintah Cina.
Istrinya, Guzaili Nuer, mengatakan telah menerima surat penangkapan resmi, Selasa (25/02), dengan dakwaan separatisme.
Tohti sudah berada di tahanan polisi sejak bulan lalu dan Nuer mengatakan dia ditahan di Xinjiang.
Amerika Serikat dan Uni Eropa sudah mengungkapkan keprihatinan atas penangkapan Tohti.
Masyarakat Uighur yang beragama Islam umumnya tinggak di Xinjiang, Cina barat, yang beberapa kali dilanda kerusuhanyang memakan korban jiwa.
Pemerintah Beijing biasanya menuding kerusuhan itu kepada ekstremis Uighur namun pegiat Uighur menuduh kerusuhan dipicu oleh ketegangan etnis dan ketatnya kendali pemerintah.
Media resmi Cina juga melaporkan Tohti diselidiki terkait 'kegiatan separatisme'

Guzaili Nuer mengatakan dakwaan kepada suaminya tidak masuk akal
Istri Tohti mengatakan kepada kantor berita Reuters bahwa tuduhan itu 'tidak masuk akal'.
"Dia tidak pernah melakukan apa pun seperti itu. Dia seorang guru," tegas Nuer. http://m.bbc.co.uk/indonesia/dunia/2014/02/140226_cina_oposisi?cid=dlvr.it

Kuasa Hukum TKI Wilfrida Ragukan Keterangan Dokter Ahli


Mahkamah Tinggi Kota Bharu, Kelantan Malaysia kembali menggelar sidang lanjutan Wilfrida Soik. Tenaga Kerja Indonesia (TKI) asal Belu, Nusa Tenggara Timur, yang terancam hukuman mati karena dituduh membunuh majikannya. Sidang digelar dengan agenda pemeriksaan silang terhadap saksi atas nama dokter Rabiah, yang melakukan pemeriksaan terhadap Wilfrida selama dirawat di rumah sakit.
Penunjukan Rabiah, yang merupakan dokter ahli dibidang forensik psikiatrik itu dilakukan oleh tim Jaksa Penuntut Umum (JPU) Puan Julia Ibrahim.
Dalam sidang yang berlangsung pada Minggu, (23/2/2014) itu, Rabiah menyampaikan data-data pemeriksaan dan observasi saat Wifrida dirawat dirumah sakit Bahagia pada bulan Februari 2012 selama 1 bulan.
Setelah mendengar keterangan Rabiah, Tim Pengacara KBRI Kuala Lumpur meragukan apa yang disampaikan oleh saksi Rabiah. Alasannya data pemeriksaan dan observasi yang disampaikan saksi tidak menunjukkan kondisi kejiwaan Wilfirda saat kejadian. Melainkan kondisi kejiwaan Wilfrida untuk dapat mengikuti persidangan.
"Karena itu, laporan pemeriksaan Dr Rabiah tidak komprehensif dan kurang tepat untuk digunakan dalam menilai kondisi kejiwaan Wilfrida," ujar tim pengacara Wilfirida yang ditunjuk KBRI, seperti dikutip dari keterangan tertulis KBRI untuk Malaysia, yang diterimaLiputan6.com, Senin (24/2/2014).
Selanjutnya, tim pengacara juga menemukan fakta bahwa penunjukkan Rabiah sebagai saksi kurang tepat, pasalnya tim menemukan fakta bahwa Rabiah hanya beberapa kali melakukan pemeriksaan langsung terhadap Wilfrida. Sementara wawancara dan observasi lainnya lebih banyak dilakukan oleh Dr Noriswana, yang merupakan seorang mahasiswa Pascasarjana yang sedang melakukan latihan kerja di rumah sakit Bahagia.
"Metode yang diterapkan Dr Rabiah juga terkesan kurang mendalam, karena pemeriksaan hanya ditujukan [ada Wilfrida semata dan tidak dilengkapi oleh orang-orang disekitarnya antara lain keluarga korban dan keluarga Wilfrida," ucap tim pengacara Wilfrida itu.
Dalam kesempatan itu, pihak Jaksa penuntut juga berusaha untuk meyakinkan hakim bahwa laporan yang dibuat Rabiah untuk menegaskan bahwa Wilfrida tidak mengalami gangguan mental saat kejadian. Sesuai Standard Oerating Procedure (SOP), jika pengadilan meminta dikter jiwa untuk melakukan pemeriksaan kejiwaan berarti pemeriksaan akan juga meliputi kondisi kejiwaan pelaku pada saat kejadian.
"Meski demikian, terungkap pula bahwa Dr Rabiah dalam memeriksa Wilfrida tidak mendalami latar belakang keluarga untuk menyusun laporan akurat dan komprehensif," beber tim pengacara.
Pada akhir sidang, hakim memutuskan sidang lanjutan akan digelar pada 2 Maret 2014. Pada sidang itu, akan dipanggil 3 saksi dokter lain yang diajukan oleh JPU, yaitu dokter patologi yang melakukan bedah mayat atas korban (majikan), dokter yang merawat korban atas penyakit parkinson, serta dokter ahli kimia yang menemukan adanya kandungan ethanol dalam darah korban.
http://m.liputan6.com/news/read/835794/kuasa-hukum-tki-wilfrida-ragukan-keterangan-dokter-ahli?utm_source=twitterfeed&utm_medium=twitter

Kak Seto dan pelawak hibur korban Kelud


Kak Seto atau Seto Mulyadi (ANTARA FOTO/Muhammad Iqbal)

Jakarta (ANTARA News) - Pemerhati anak Seto Mulyadi atau Kak Seto beserta sejumlah pelawak seperti Doyok dan Ali Nurdin menghibur korban letusan Gunung Kelud di Kediri, Jawa Timur.
"Ini merupakan bagian dari terapi untuk menghilangkan trauma pascabencana," ujar Direktur Pemasaran Komunikasi dan Kreatif Aksi Cepat Tanggap (ACT) Nurman Priatna dalam siaran pers yang diterima Antara di Jakarta, Selasa.
Sejak Selasa pagi, sekitar 100 lebih anak-anak dari siswa-siswa SDN 01 dan 02 Satak, Kediri sudah mengantre menyambut Kak Seto, Doyok, Ali Nurdin dan tim "Trauma Healing" Aksi Cepat Tanggap (ACT). Mereka menyambut Kak Seto dan rombongan dengan senang, sambil tersenyum ceria antre menyalami Kak Seto dan rombongan.
"Kedatangan rombongan ACT dan Kak Seto bertujuan menghibur anak-anak korban bencana erupsi Gunung Kelud. Anak-anak SD tersebut belum dapat bersekolah karena atap sekolah mereka hancur terkena terjangan material vulkanis Gunung Kelud," jelas dia.
Kak Seto menghibur anak-anak dengan nyanyian, bercerita dengan boneka, bermain sulap sambil mengajak anak-anak bernyanyi, senam ringan dengan penuh riang gembira.
Kak Seto juga berpesan kepada anak-anak agar selalu sabar menghadapi musibah dan selalu ceria supaya sehat dan supaya bisa terus beraktivitas.
"Jangan menyerah! Tetap menjalani hari-hari dengan ceria walau kadang musibah datang menguji kita," pesan Kak Seto kepada anak-anak.
Kak Seto juga menceritakan pengalaman hidupnya kepada anak-anak. Saat kecil, rumahnya pernah terkena banjir. Dia juga menceritakan perjuangan hidupnya yang pernah jadi tukang koran, tukang batu, dan pembantu rumah tangga untuk membiayai hidup sambil terus mengejar cita-citanya sekolah hingga ke perguruan tinggi.
Sementara pelawak Doyok dan Ali Nurdin berduet secara bergantian menghibur anak-anak dan pengunjung dengan obrolan-obrolan yang lucu dan menghibur. Doyok menambahkan, dia dan Ali sering menggalang dana untuk bencana, terus turun ke lapangan pernah bareng Srimulat.(*)
Editor: Ruslan Burhani
Sumber ANTARA News

Tuesday, February 25, 2014

Diyat Jangan Dijadikan Alat Pemerasan

Kasus Tenaga Kerja Indonesia
(TKI) tak kunjung henti. Terakhir,
salah satu TKI bernama Satinah
terancam akan dieksekusi mati
pada 3 April besok, jika
Pemerintah Indonesia tidak
membayar diyat (denda) sebesar
Rp 21 miliar. Beredar kabar,
sampai saat ini Pemerintah hanya
mampu menganggarkan Rp 12
miliar.
“TKI ini persoalan yang banyak
terjadi di kita. TKI terkena kasus-
kasus kekejaman di Arab Saudi,
dimana juga banyak sekali TKI
kita dirugikan. Dengan prinsip
ganti rugi diyat yang Arab Saudi
terapkan, ini seolah-olah menjadi
pemerasan bagi Indonesia. Hasil
yang TKI dapatkan relatif tidak
banyak secara individu. Tetapi
jika terjadi kasus, denda yang
dibebankan kepada TKI itu
ribuan kali lipatnya. Ini sangat
memprihatinkan kita,” jelas
Ketua DPR RI Marzuki Alie, saat
ditemui di ruangan kerjanya,
Senin (24/02).
Marzuki menambahkan, sebagai
negara sahabat seharusnya
Pemerintah Arab Saudi dapat
membantu TKI yang terjerat
hukum. Ia khawatir, alasan
hukum ini menjadi alat
pemerasan terhadap Indonesia.
“Kita akan minta peran dari
Pemerintah Arab Saudi, untuk
memberikan penjelasan, dan
juga membantu Warga Negara
Indonesia yang terjerat masalah
hukum di sana. Supaya tidak
menjadikan ini sebagai
pemerasan, ini persepsi kami. Ini
akan menyulitkan pemerintah
Indonesia, kecuali TKI ini di-cover
oleh asuransi, dimana asuransi
yang akan memenuhi kewajiban
TKI itu, sehingga TKI bisa
dibebaskan dan kembali ke
Indonesia dengan selamat,”
tambah Marzuki.
Politisi Partai Demokrat ini
berharap, ada aturan-aturan
yang konkrit antara Pemerintah
Indonesia dengan Pemerintah
Arab Saudi, terkait dengan
perlindungan TKI. Termasuk
dengan moratorium antara
kedua negara yang dimulai pada
2010 lalu.
“Moratorium sudah dilakukan
pada 2010 atas desakan DPR.
Kedua negara sudah membuat
perjanjian khusus dalam
perlindungan TKI, tetapi
memang Arab Saudi ini cukup
alot. Kita bersyukur akhirnya
mereka mau menerima
perjanjian itu. Sebagai negara
yang berdaulat dan bersahabat,
Hak Asasi Manusia ini harus
benar-benar ditegakkan di
negara sahabat. Indonesia harus
bersikap tegas, agar kedepannya
tidak terjadi lagi,” harap Marzuki.
(
Sumber www.dpr.go.id

WNI Penyerang Turis AS Minta Maaf pada Keluarga di Bali

Ketut didakwa atas penyerangan dan perkosaan di atas kapal pesiar.

Ketut Pujayasa

WNI penyerang turis Amerika Serikat di atas kapal Pesiar, MV Nieuw Amsterdam, Ketut Pujayasa, mengucap maaf kepada keluarganya di Bangli, Bali. Permintaan maaf tersebut disampaikan Ketut melalui sebuah surat melalui pihak Konsulat Jenderal RI di Houston.
Dilansir dari lamanVOA Indonesia, Senin 24 Februari 2014, Konsuler Jenderal sementara KJRI Houston, Prasetyo Budhi, mengatakan surat tersebut akan dikirim secara kilat dan akan diterima keluarga sekitar empat hari kemudian.
"Isinya sederhana. Dia meminta maaf dan memohon doa dari keluarganya," ungkap Prasetyo.
Dalam surat tersebut, lanjut Prasetyo, Pujayasa menjelaskan bahwa tindakan yang dilakukan terhadap seorang turis perempuan berinisial CLW itu, semata-mata karena ingin membela kehormatan dan nama baik keluarga. Dia mengaku merasa marah dan terhina dengan pernyataan turis perempuan itu saat mengantarkan sarapan pagi pada Jumat, 14 Februari 2014.
Dalam laporan yang dibuat oleh agen khusus Biro Penyidik Federal (FBI), David Nunez, korban meneriakkan kata-kata"Wait a minute, son of a bitch"ketika Pujayasa mengetuk pintu kamarnya sebanyak tiga kali. Pria berusia 28 tahun itu mengatakan, pernyataan "son of a bitch" diartikan secara harfiah dan merupakan penghinaan terhadap dia dan keluarga.
"Dia sudah mencoba menghilangkan kemarahannya dengan merokok dan main game. Tetapi ingatan saat dimarahi itu selalu kembali lagi. Dia merasa tersinggung sekali harga dirinya, hingga akhirnya melakukan tindakan itu," lanjut Prasetyo.
Prasetyo sendiri telah menjenguk Pujayasa di penjara pada Senin siang kemarin. Dalam pertemuan yang berlangsung selama 2,5 jam di Penjara Fort Lauderdale Florida tersebut, Prasetyo mengatakan belum bisa menghubungkan Pujayasa dengan keluarga di Bali melalui sambungan telepon.
Dia memprediksi hal tersebut baru bisa terealisasi pada Selasa, 25 Februari 2014, usai sidang pra-pengadilan. "Tadi, belum berhasil karena kami masih harus menunggu aktifnya akun yang dibuka khusus. Tetapi, untuk sementara waktu, jika nanti Pujayasa mengontak kami melalui telepon lokal, maka pelaksana fungsi konsuler kami akan menghubungi keluarganya dan menyambungkan keduanya," papar Prasetyo.
Dia berharap, akun yang telah dibuka sebelumnya, sudah bisa aktif pada pagi ini.
Sementara sidang pra-pengadilan Pujayasa dijadwalkan akan dimulai hari Selasa, 25 Februari 2014 pukul 10.00 waktu Florida. Dalam sidang itu akan mulai dilakukan pemeriksaan silang terhadap hasil pemeriksaan tim penyelidik dan jaksa sebelumnya, barang bukti, pengungkapan data korban, dakwaan, ancaman sanksi hingga kemungkinan penetapan uang jaminan pembebasan.
Namun, menurut Prasetyo yang mengutip keterangan dari pengacara Pujayasa, kecil kemungkinan dia bisa memperoleh pembebasan dengan uang jaminan. Kendati ada hal-hal yang meringankan. "Karena dakwaan yang dikenakan berat sekali," kata Prasetyo.
Sementara teman sekamar Pujayasa yang berasal dari Lombok malah sudah kembali ke Indonesia, karena masa kontraknya sudah habis pada 23 Februari 2014 kemarin. Kapal Pesiar MV Nieuw Amsterdam diketahui mempekerjakan sekitar 200 tenaga kerja asal Indonesia. (umi)
Sumber http://m.news.viva.co.id/news/read/484014-wni-penyerang-turis-as-minta-maaf-pada-keluarga-di-bali

Monday, February 24, 2014

TKI asal Bali akan jalani sidang kasus pemerkosaan di AS


Tenaga kerja Indonesia (TKI) asal Bali Ketut Pujayasa menjalani sidang perdana kasus pemerkosaan dan kekerasan, Selasa (25/2). Sidang akan digelar di gedung US Federal Building and Courthouse, Fort Lauderdale, Florida, AS.
Nengah Gunawan, orangtua Ketut tidak menerima anaknya dituduh melakukan kejahatan Texas, Amerika Serikat. Meski tak bisa menyaksikan secara langsung, dia berharap pengadilan akan memutus secara adil.
"Walau saya tidak bisa menghadiri proses sidang anak di Amerika, saya mengharapkan proses hukum dapat berlaku adil untuk anak saya," kata Nengah Gunawan dilansir dari Antara, Senin (24/2).
Pihak Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI ) Houston sudah menyiapkan bantuan dan perlindungan hukum bagi Pujayasa. Bahkan pihak KJRI Houston juga akan hadir dalam sidang, sekaligus berkonsultasi dengan pengacara dari kantor public defender (pembela umum) setempat.
Nyoman Mudhita selaku konsultan hukumnya membantah keras informasi yang menyebutkan Ketut melakukan tindak pemerkosaan dan kekerasan terhadap penumpang wanita di kapal pesiar MS Nieuw Amsterdam milik Holand American Line. Berita itu dengan cepat seperti beredar di media online, beberapa waktu lalu.
Menurutnya, informasi yang dipercaya adalah bahwa anaknya tidak melakukan pemerkosaan, berdasarkan pesan singkat yang dikirim Ketut kepada kakaknya di Denpasar.
Sebelum turun dari kapal dan dijemput oleh FBI, ketut sempat mengirim pesan singkat, untuk minta maaf kepada ayah dan saudaranya.
Ia terpaksa berurusan dengan hukum lantaran kesal dengan cacian penumpang asal Amerika, dan mendatangi kamar wanita tersebut sehingga terjadi pertengkaran.
Melalui persidangan di gedung US Federal Building and Courthouse,Fort Lauderdale, Florida, Amerika itu, dia berharap proses hukum yang dihadapi Ketut dapat berlaku adil, dengan menimbang kesaksian yang disampaikan oleh anaknya tersebut.
Pujayasa (28) merupakan TKI pelaut asal Banjar Dinas Kajanan, Desa Suwug, Kecamatan Sawan, Buleleng.
Dia bekerja sebagai dinning room runner atau sejenis room service (tata hidangan khusus di kamar kabin tamu di kapal). Masa kontraknya rentang 9-10 bulan, dari 18 Mei 2013 hingga Februari-Maret 2014 dengan Kartu Tenaga Kerja Luar Negeri (KTKLN) bernomor 51708132006850001.
Pekerja kapal pesiar milik Holland America Line ditangkap FBI, Minggu (16/2) lalu. Kabar ini dilansir di media Daily Mail, Rabu (19/2). Ketut nekat menyerang penumpang kapal lantaran tersinggung.
Sumber MERDEKA.COM

Cara mengetahui telpon disadap atautidak

Belakangan kata sadap sangat populer, terutama karena terungkapnya kasus penyadapan oleh Australia terhadap pejabat Indonesia.
Bagaimana penyadapan dilakukan dan apa saja perangkatnya, tidak terlalu jelas. Tetapi yang jelas kita bisa mengetahui nomor hp (handphone) yang sedang kita gunakan disadap atau tidak. Begini caranya:
Ketik *#62# lalu tekan call, ok atau gambar telpon. Bila nomor yang kita gunakan sedang disadap maka akan muncul tanda seperti berikut ini:

dalam keadaan sedang disadap
Bila tidak disadap, maka akan muncul pesan ini"Interogasi dari penerusan panggilan tidak terjangkau menghasilkan tidak ditetapkan" atau muncul tanda seperti ini:

dalam keadaan tidak disadap
Sumber
http://berita2.com/artikel/spektrum/108439-cara-mengetahui-telpon-disadap-atau-tidak.html

TKI Bali Terjerat Kriminal Pengaruhi Rekrutmen

Denpasar (Antara Bali) - Tenaga Kerja Indonesia asal Buleleng, Bali, Ketut Pujayasa (28) yang terjerat kasus kriminal dengan tuduhan penganiayaan dan pemerkosaan di Florida, Amerika Serikat akan mempengaruhi proses rekrutmen khususnya tenaga kapal pesiar.

"Dengan adanya kasus itu, pengguna akan lebih berhati-hati dalam merekrut karena ini sudah menyangkut kredibilitas pengguna kapal kepada pelanggan mereka," kata Kepala Balai Pelayanan, Penempatan, dan Perlindungan TKI (BP3TKI) Denpasar, I Wayan Pageh, Minggu.

Menurut dia, pengaruh dari insiden yang terjadi di dalam kapal pesir yang tengah berlayar di perairan Honduras, Amerika Tengah itu dikhawatirkan berdampak dalam proses seleksi yang lebih ketat.

"Pekerja dari Bali itu dikenal ulet, jujur, disiplin, tidak banyak menuntut dan sering membantu. Dengan adanya kasus itu semoga saja tidak ada yang berubah," ucapnya.

Pihaknya menyayangkan peristiwa yang sempat meramaikan pemberitaan media "online" di Amerika Serikat itu karena dikhawatirkan secara makro akan merusak citra pekerja dari Pulau Dewata.

BP3TKI Denpasar, kata dia, juga akan lebih ketat dalam mengeluarkan kartu tenaga kerja Indonesia luar negeri (KTLN) dan dengan memperketat pengeluaran sertifikat untuk Pembekalan Akhir Pemberangkatan (PAP) sebelum mereka ditempatkan di negara tujuan.

"Kami akan perketat dan mengharuskan para pekerja mengikuti PAP termasuk meminta agen mewajibkan calon pekerja mengikuti PAP," ucap Pageh.

PAP tersebut, lanjut dia, tidak dipungut biaya dan dilakukan dalam sehari sebelum dikeluarkannya sertifikat.

Materi yang diberikan di antaranya terkait pekerjaan kerja di darat dan laut, peraturan perundang-undangan negara tujuan, hingga kasus tertentu seperti perdagangan manusia dan teroris serta terkait bahaya penyakit menular. (DWA)
Sumber Antara Bali

Gemerlap Lantern Festival di Taiwan

Penutupan festival ini disempurnakan dengan pesta kembang api.

Lantern Festival Taiwan 2014
Lentera raksasa berbentuk kuda tampak berpendar-pendar di tengah kegelapan yang melingkupi Zhongxing New Village, Taiwan, Minggu 23 Februari 2014. Dinamai 'Lucky Horse Prance,' lentera itu menyedot perhatian ratusan ribu pasang mata yang menghadiri Taiwan Lantern Festival 2014.
Menjulang 23 meter, lentera kuda itu menjadi atraksi utama pada perayaan festival lentera yang sebelumnya sudah berlangsung selama 10 hari. Lebih dari 200 ribu lampu LED berwarna-warni yang dipasang pada seluruh bagian kuda kelap-kelip silih berganti sehingga memberi efek gemerlap di tengah kegelapan malam.
PantauanVIVAnews,atraksi lampu di patung utama ini juga diikuti kelap-kelip lebih dari 100 lentera di seluruh areal festival seluas 27 hektare itu. Lentera-lentera tersebut berbentuk anek ragam, mulai dari binatang, bunga, hingga tokoh kartun.
Menyempurnakan akhir yang spektakuler, penyelenggara juga menyalakan puluhan kembang api selama beberapa menit, tepat pukul 10 malam waktu setempat. Suhu dingin di sekitar venue--sekitar 16 derajat Celcius--tidak menghalangi para pengunjung untuk keluar rumah dan menikmati pertunjukan lampu itu. Bahkan, beberapa pasang orangtua membawa anak-anak mereka menembus angin dingin.

( Foto: salah satu lentera berbentuk kupu-kupu)
Setiap tahun, warga Taiwan merayakan Tahun Baru China dengan menggelar festival lentera. Kuda dijadikan lentera utama karena kalender China memang memasuki tahun kuda. Perayaan ini kemudian dipusatkan di satu county yang sudah ditunjuk Biro Pariwisata sebelumnya. Nah, tahun ini, county yang menjadi tuan rumah adalah Nantou.
Menurut Eric Lin, Direktur Hubungan Internasional Biro Pariwisata Taiwan, 'Lucky Horse Prance' merupakan lentera terbesar yang pernah dibuat, selama ini. "Selama 25 kali pagelaran Lantern Festival," kata dia kepadaVIVAnews.
Lebih lanjut dia menjelaskan, butuh sekitar enam bulan untuk membuat lentera kuda yag dipercaya membawa keberuntungan itu. "Jumlah tim yang membuat lentera kuda itu banyak karena lentera ini terbuat dari material berteknologi tinggi. Di dalamnya, ada 5.250 sirkuit elektronik yang digabungkan secara kompleks," jelas Eric.
Dimulai dari tim desain, tim penguji elektronik, hingga tim pemasang lentera. Dari sisi desain, bentuk kuda jingkrak ini terinspirasi dari kuda di cerita kuno bernama Yanqi.
Alkisah, Yanqi kesohor sebagai kuda yang memiliki kemampuan berlari dan melompat. Dalam legenda China, Yanqi juga merupakan simbol keberuntungan dan kesejahteraan.

(foto: Lucky Horse Prance)
Sementara itu, untuk menyiapkan festival secara keseluruhan, panitia membutuhkan waktu sekitar setahun. "Malam ini akan ditunjuk county mana yang jadi tuan rumah untuk festival serupa, tahun depan. Setelah ditunjuk, besok mereka langsung bekerja (menyiapkan Lantern Festival)," jelasnya.
Ratusan lentera yang menghiasi jalan-jalan dan wilayah di areal Lantern Festival dikerjakan warga Taiwan dari berbagai golongan, mulai dari siswa sekolah hingga narapidana. "Ada juga seniman yang menyumbang karya mereka," kata dia.
Selain pertunjukan lampu dan cahaya, festival ini juga diramaikan tari-tarian tradisional dan pop di panggung yang tak jauh dari lentera berbentuk kuda. "Pada saat pembukaan festival, ada 20 grup yang menunjukkan kebolehan mereka," kata dia.
Setiap hari, kata dia, ada pertunjukan yang berbeda-beda yang menghibur para pengunjung. "Tak ada tema pada pagelaran tarian. Masing-masing tim membawa tema mereka sendiri. Ada pertunjukan dari suku Aborigin, Hakka, dan lain-lainnya," jelasnya.

Sumber VIVAnews

Sunday, February 23, 2014

12 orang tertimbun longsor di Jayapura


ilustrasi Longsor Sejumlah warga masyarakat melintas ruas jalan yang longsor di poros Wamena-Tiom di distrik Makki Kabupaten Lanny Jaya Papua sejak Minggu (22/1). Akibat tingginya curah hujan, badan jalan dan talud sepanjang 20 meter longsor ke jurang. (FOTO ANTARA/iwan adisaputra) ()
Jayapura (ANTARA News) - Hujan deras yang menguyur kota Jayapura, sejak Sabtu (22/2) sekitar pukul 18.30 WIT menyebabkan banjir dan longsor di sejumlah kawasan dan 12 orang diduga tertimbun longsor.
Kapolres Kota Jayapura AKBP Alfred Papare ketika dihubungi melalui telepon selularnya kepada Antara mengaku, dikawasan Dok V Atas, Distrik Jayapura Utara, ada empat rumah yang tertimpa longsor yang menyebabkan sekitar 12 orang tertimbun.
Saat ini baru dua orang yang berhasil ditemukan, salah seorang diantaranya meninggal dunia.
"Kami masih berupaya menemukan mereka," aku AKBP Papare.
Sementara itu hasil pantauan Antara mengungkapkan sejumlah kawasan seperti pusat kota khususnya di seputaran pusat kota Jayapura yakni di jalan Sam Ratulangi dan jalan Ahmad Yani, air setinggi satu meter.
Akibatnya kendaraan baik roda dua dan empat tidak dapat melintasi kawasan didepan gedung DPRP Papua dan disekitar kantor Asuransi Jiwa Sraya.
"Kami terpaksa berjalan kaki karena motor tidak bisa lewat akibat air mencapai setinggi dada orang dewasa," aku Marthen yang mengaku tinggal dikawasan Dok IX Kota Jayapura seraya menambahkan motornya terpaksa diparkir dan dititipkan ke rumah temannya di sekitar pelabuhan.
Hujan deras yang menguyur kota Jayapura dilaporkan juga menyebabkan satu unit rumah di Kloofkamp hanyut,namun tidak ada korban jiwa.
Hingga berita ini diturunkan air sudah mulai surut sehingga menimbulkan antrean kendaraan di ruas jalan depan Mapolda Papua di Jayapura, khususnya arah keluar menuju kota.(*)
Editor: Ruslan Burhani
Sumber http://m.antaranews.com/berita/420484/12-orang-tertimbun-longsor-di-jayapura?cid=dlvr.it

Saturday, February 22, 2014

Mimpi TKI yang Merantau ke Korsel: Pulang Bawa Duit Rp 500 Juta


Menjadi Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang ditempatkan di luar negeri terkadang menjadi dambaan oleh beberapa orang di Indonesia.
Tidak untuk mencari pengalaman, namun keinginan itu berlandaskan karena mereka mendambakan penghasilan yang lebih besar jika dibandingkan dengan Indonesia.
Murjiyanto (24) menjadi salah satu TKI yang ditempatkan di Korea Selatan ini mengaku rela bekerja jauh dari keluarga demi mendapatkan gaji besar.
"Ya kalau ditanya pulang pengen bawa uang berapa, ya besok minimal bawa setengah miliar," ungkapnya saat berbincang dengan Liputan6.com,yang ditulis Sabtu (22/2/2014)
Murjiyanto mengungkapkan telah mendapatkan kontrak selama lima tahun dari salah satu perusahaan di Negeri Gingseng itu melalui Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan TKI (BNP2TKI).
Hanya saja sampai sebelum keberangkatannya awal minggu ini, dia mengaku belum ada jenis tugas dan profesi apa yang akan ia jalankan di perusahaan tersebut.
Mimpi membawa pulang uang senilai Rp 500 juta itu ditargetkan karena dalam kontrak kerja yang sudah ditandatanganinya Murjiyanto akan mendapatkan gaji yang cukup menggiurkan.
"Kalau untuk gaji, sesuai kontrak kerja sama gaji pokok itu 1,1 juta won, ya sekitar Rp 12 juta," ceritanya.
Rencananya, kelak uang yang dibawanya pulang ke Indonesia tersebut akan langsung dialokasikan untuk investasi. Investasi yang paling tepat di kampung halamannya di Sragen, Jawa Tengah itu adalah tanah.
"Pengen beli sawah di kampung, mikirnya kan kalau rumah saya kurang tahu investasi bidang rumah, nanti mesti gimana kalau sueah beli," kata pria yang baru pertama kali menjadi TKI ini.
Tidak hanya investasi, Murjiyanto telah memiliki alternatif alokasi dananya selain untuk investasi tanah juga berangan-angan ingin membuka sebuah usaha.
Sekadar informasi, Indonesia mencatatkan sebagai negara terbesar yang menyalurkan tenaga kerjanya ke Korea Selatan pada 2013. Penempatan TKI ini berawal dari kerja sama antara Kementerian Tenaga Kerja Indonesia dan Korea Selatan sejak 2004.
Penempatan tenaga kerja asing (TKA) ke Korea, Indonesia menduduki peringkat pertama dengan jumlah penempatan mencapai 9.387 orang pada 2013.
Tenaga kerja itu meliputi 655 orang TKI kategori sincerity, 7.715 orang TKI baru, dan 1.107 orang TKI dari seleksi program khusus CBT (Computer Based Test). (Yas/Ndw)
Sumber LIPUTAN6.COM

Pastika Minta Kematian TKI Bali Diusut Tuntas

Denpasar (Antara Bali) - Gubernur Bali Made Mangku Pastika meminta kasus kematian Tenaga Kerja Indonesia Nyoman Gede Bagiada, yang bekerja di kapal pesiar Constellation I saat berlayar di perairan Selat Yucatan dapat diusut tuntas.
"Indikasinya bunuh diri, tetapi saya kira harus ada penelitian dan penyelidikan. Kita tidak bisa terima begitu saja, apalagi di tengah lautan. Bisa saja dibunuh orang," katanya usai menggelar simakrama atau temu wicara bulanan dengan masyarakat, di Denpasar, Sabtu.
Pihaknya akan terus berkoordinasi intensif dengan Kementerian Luar Negeri dan meminta agar penyebab kematian TKI asal Mengwi, Kabupaten Badung, Bali itu diusut tuntas serta berkomitmen untuk berupaya maksimal membantu warga Bali yang tersangkut masalah di luar negeri
"Kami akan urus sejauh mungkin kita mampu. Pendampingan kami lihat dulu, pemerintah pusat juga sudah melakukan, paling tidak kita peduli dan bertanya ada apa sesungguhnya," ujar Pastika.
Yang jelas, mantan Kapolda Bali itu tidak mau jika kasus tersebut dianggap selesai begitu saja dan ia juga menyampaikan keprihatinan yang mendalam atas tewasnya Bagiada.
Sebelumnya Kepala Balai Pelayanan, Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia BP3TKI di Denpasar I Wayan Pageh mengatakan terkait tewasnya Nyoman Bagiada, pihaknya telah melakukan koordinasi dengan Kementerian Luar Negeri RI dan telah dilakukan pencarian oleh petugas pemantau laut Amerika Serikat, namun tidak ditemukan.
Menurut dia berdasarkan laporan yang diterima dari Kepolisian Fort Lauderdale, Florida, dan ditembuskan kepada Kementerian Luar Negeri RI, kejadian tersebut diketahui terjadi pada 29 Januari 2014 sekitar pukul pukul 02.00 dini hari waktu setempat saat kapal pesiar tersebut berlayar di perairan Selat Yucatan, atau di antara perairan Meksiko dan Kuba, sekitar 300 mil dari Amerika Serikat.
Dari keterangan yang diterima pihak BP3TKI dari Kementerian Luar Negeri RI tertanggal 12 Februari 2014 itu, disebutkan bahwa berdasarkan penyelidikan pihak kepolisian setempat, pria yang bekerja di bagian juru masak itu sengaja menceburkan diri ke laut yang terekam langsung kamera pengawas atau "closed circuit television" (CCTV).
Dari surat Kemenlu RI dengan nomor 03180/WN/02/2014/65 dan ditandatangani Direktur Perlindungan WNI dan BHI, Tatang Budhie Utama Razak itu disebutkan bahwa pihak kepolisian dari US Coast Guard, jasad pria dari Banjar Serangan, Desa Mengwi, Kabupaten Mengwi itu tidak ditemukan mengingat ia terjun dari ketinggian sekitar 45 meter dan kemungkinan terhisap gelombang akibat baling-baling kapal.
Bagiada sengaja menceburkan diri diduga akibat tekanan batin karena penyakit diabetes yang diidapnya dan tidak tidak mendapat biaya cuti pulang dari perusahaannya bekerja, Royal Carribbean Cruises Ltd (RCCL) untuk menjenguk keluarganya di Bali. Hal tersebut juga diperkuat oleh teman-temannya. (LHS)
Sumber ANTARA News

Friday, February 21, 2014

Usut Kematian Anita Br Hutauruk, Apa Susahnya Menarik Semua TKI Indonesia dari Malaysia ?


Puluhan pengunjukrasa menuntut pengusutan kematian Anita Purnama Br Hutauruk di kantor Kosulat Jeneral Malaysia Jalan Diponegoro Medan, Jumat pagi (21/2/2014). (Foto: MartabeSumut)
Medan
Pemerintah Indonesia melalui Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR RI) harus serius mengusut tuntas kasus kematian Tenaga Kerja Indonesia (TKI) asal Kota Binjai Sumatera Utara (Sumut) Anita Br Hutauruk. Sebab, sudah terlalu banyak tragedi kemanusiaan yang selalu memposisikan bangsa Indonesia tidak memiliki martabat. Bila perlu, Presiden dan DPR RI patut sepakat menarik semua TKI yang bekerja di negara jiran tersebut.
Permintaan itu dilontarkan puluhan demonstran berbendera Laskar Merah Putih Sumatera Utara saat berunjukrasa ke kantor Konsulat Jeneral Malaysia di Jalan Diponegoro Medan, Jumat pagi (21/2/2014). Pantauan MartabeSumut di lokasi aksi, puluhan orang yang datang tampak berteriak-teriak dengan mengeluarkan kata-kata kecaman terhadap Malaysia. "Usut kematian Anita, mau berapa banyak lagi kasus kemanusiaan yang membuat Indonesia tidak berharga di mata Malaysia, apa terlalu susah Presiden dan DPR RI mengeluarkan kebijakan penarikan semua TKI dari Malaysia dengan menginstruksikan gubernur, bupati dan walikota se-Indonesia menciptakan lapangan kerja," teriak demonstran. Sementara beberapa karton bertuliskan kalimat kesal bernuansa hujatan semisal: "Ganyang Malaysia, usut tuntas kematian Anita Purnama Br Hutauruk, hargai kedaulatan NKRI".
Tiga Tuntutan
Terpisah, Koord Aksi MHA Siregar, yang dikonfirmasi MartabeSumut, menjelaskan, pihaknya datang ke Konsulat Jeneral Malaysia menyuarakan 3 tuntutan. Diantaranya; menuntut pemerintah Malaysia meminta maaf kepada rakyat Indonesia, menuntut polisi Malaysia dan Polri mengungkap tuntas kasus kematian Anita Purnama Br Hutauruk dan menuntut dilakukannya penindakan tegas secara hukum terhadap pihak-pihak yang bertanggungjawab atas kematian Tenaga Kerja Wanita (TKW) Indonesia. "Sudah tak terhitung lagi jumlah TKI kita khususnya TKW yang disiksa bahkan dibunuh. Kenapa Presiden RI dan DPR RI rela bangsa Indonesia direndahkan, diremehkan serta dipecundangi terus," sesalnya bertanya. Siregar berharap, Presiden SBY dan DPR RI secepatnya mengeluarkan kebijakan luar biasa yang bertujuan membuat Malaysia benar-benar kapok. "Buatlah mereka kapok, buatlah Indonesia disegani dan bukan dipecundangi," ingatnya. Selang 15 menit berunjukrasa, 5 orang perwakilan massa diterima di dalam kantor Konjen Malaysia. Masih berdasarkan pengamatanMartabeSumut, aksi unjukrasa mengakibatkan kondisi ruas Jalan Diponegoro mengalami sedikit kemacetan. Seperti diketahui, peristiwa ironis kembali dialami TKW Indonesia asal Binjai Sumut Anita Purnama Br Hutauruk. Betapa tidak, beberapa waktu lalu mayatnya ditemukan membusuk dalam peti mati yang terapung di perairan Indonesia Provinsi Riau.(MS/GREVIN)
Sumber
MartabeSumut

TKI Bali Terjerat Kasus Kriminal Didampingi Pengacara Amerika

Denpasar (Antara Bali) - Tenaga Kerja Indonesia asal Buleleng, Bali, Ketut Pujayasa (28) yang terjerat kasus dugaan penganiayaan dan pemerkosaan di Florida, Amerika Serikat didampingi oleh pengacara dari negara adidaya itu
"Kami telah membicarakan dengan perwakilan Konsulat Jenderal di Houston dan mereka (perusahaan) telah menyediakan pengacara," kata Kepala Balai Pelayanan Penempatan dan Perlindungan TKI (BP3TKI) di Denpasar, I Wayan Pageh,
Menurut dia, pemerintah Amerika Serikat telah menunjuk seorang pengacara yakni Chantel R. Doakes dari sebuah kantor pembela publik di kota Fort Lauderdale,
Pageh menyebutkan bahwa pria yang telah bekerja di kapal pesiar sejak tahun 2012 di MS Nieuw Amsterdam Holland America itu merupakan tenaga kerja Indonesia yang legal dan memiliki kartu TKI luar negeri dengan nomor 51708132006850001.
Sebelumnya pihak BP3TKI telah berkoordinasi dengan pihak agen yang mengirim pria yang ditempatkan dibagian tata hidangan itu yakni PT Sumber Bakat Insani dan Kesatuan Pelaut Indonesia (KPI) untuk penanganan termasuk dengan pihak KJRI di Houston, Texas.
Dia menjelaskan bahwa Ketut merasa dihina dengan kata-kata kasar oleh seorang tamu wanita berusia sekitar 31 tahun berkewarganegaraan Amerika Serikat pada Jumat (14/2) saat ia akan mengantarkan sarapan pagi kepada wanita itu dalam pelayaran pesiar di perairan Roatan, Honduras.
Karena tidak terima dengan kata kasar itu, dari pemberitaan sejumlah media "online" di Amerika Serikat disebutkan bahwa ia kemudian memasuki kamar tempat tamu itu menggunakan kunci induk dan menunggu wanita tersebut di dalam kamarnya.
Kemudian diberitakan bahwa Ketut menganiaya tamunya dan diduga melakukan pemerkosaan. "Saat diinterogasi oleh petugas, ia (Ketut) telah mengakui perbuatannya," ucap Pageh.
Ketut telah ditangkap oleh petugas pengamanan Amerika Serikat saat kapal pesiar super besar itu merapat di Port Everglades pada Minggu (16/2) dan ditahan di Penjara Broward County di Fort Lauderdale, Florida. (DWA)
Sumber http://m.antarabali.com/berita/48921/tki-bali-terjerat-kasus-kriminal-didampingi-pengacara-amerika

TKI Tewas Ceburkan Diri Saat Berlayar


Denpasar – Seorang Tenaga Kerja Indonesia asal Mengwi, Kabupaten Badung, yang menjadi anak buah kapal pesiar Constellation I Nyoman Gede Bagiada dikabarkan tewas dengan cara menceburkan diri saat berlayar dan kejadian itu terekam dalam kamera pengawas.
“Kami telah melakukan koordinasi dengan Kementerian Luar Negeri RI dan telah dilakukan pencarian oleh petugas pemantau laut Amerika Serikat, namun tidak ditemukan,” kata Kepala Balai Pelayanan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia BP3TKI di Denpasar I Wayan Pageh, Jumat.
Menurut dia, berdasarkan laporan yang diterima dari Kepolisian Fort Lauderdale, Florida, dan ditembuskan kepada Kementerian Luar Negeri RI, kejadian tersebut diketahui terjadi pada 29 Januari 2014 sekitar pukul pukul 02.00 dini hari waktu setempat saat kapal pesiar tersebut berlayar di perairan Selat Yucatan, atau di antara perairan Meksiko dan Kuba, sekitar 300 mil dari Amerika Serikat.
Dari keterangan yang diterima pihak BP3TKI dari Kementerian Luar Negeri RI tertanggal 12 Februari 2014 itu, disebutkan bahwa berdasarkan penyelidikan pihak kepolisian setempat, pria yang bekerja di bagian juru masak itu sengaja menceburkan diri ke laut yang terekam langsung kamera pengawas atau “closed circuit television” (CCTV).
Dari surat Kemenlu RI dengan nomor 03180/WN/02/2014/65 dan ditandatangani Direktur Perlindungan WNI dan BHI, Tatang Budhie Utama Razak itu disebutkan bahwa pihak kepolisian dari US Coast Guard, jasad pria dari Banjar Serangan, Desa Mengwi, Kabupaten Mengwi itu tidak ditemukan mengingat ia terjun dari ketinggian sekitar 45 meter dan kemungkinan terhisap gelombang akibat baling-baling kapal.
Berdasarkan penyelidikan, ia sengaja menceburkan diri diduga akibat tekanan batin karena penyakit diabetes yang diidapnya dan tidak tidak mendapat biaya cuti pulang dari perusahaannya bekerja, Royal Carribbean Cruises Ltd (RCCL) untuk menjenguk keluarganya di Bali. Hal tersebut juga diperkuat oleh teman-temannya.
Pihak Konsulat Jenderal RI di Houston, Texas juga telah melakukan koordinasi kepada pihak RCCL untuk meminta tanggung jawab perusahaan untuk segera memebritahukan pihak keluarga dan terkait kompensasi yang diberikan kepada ahli waris.
Pihak RCCL sendiri tengah menyelesaikan dokumen yang dibutuhkan untuk pengeluaran dan pengiriman kompensasi kepada ahli waris.
BP3TKI Denpasar sendiri mengetahui kejadian itu dari surat elektonik PT Ratu Oceaniaraya tertanggal 3 Februari 2014 dan surat dari PT Cipta Wira Tirta mengenai informasi hilangnya anak buah kapal dari Pulau Dewata. (SB-ant) sumber SULUHBALI.CO
 

Tag

IP

My-Yahoo

Blogger Widget Get This Widget

Histast

Total Pengunjung