Jakarta - Sidak yang dilakukan
KPK, UKP4, serta Bareskrim Polri
di Bandara Soekarno-Hatta,
Cengkareng, Banten tak hanya
menyoroti soal dugaan
pemerasan yang menimpa TKI.
Soal lain yang banyak
dikeluhkan soal publik di
bandara yakni pencoleng di
bagian bagasi.
"Itu bisa terjadi karena banyak
orang yang nggak jelas bisa
masuk. Nah itu kan ditertibkan
oleh AP II. Karena kartu pass
masuk diperjual belikan. Insya
Allah akan keras di aspek itu,"
kata Deputi UKP4 Mas Achmad
Santosa, Sabtu (2/8/2014).
Menurut pria yang akrab disapa
Ota ini, pihak AP II akan
menyikapi soal itu dengan
serius. Akan dibangun tempat
pengaduan bagi mereka yang
mengalami kecurian di bagasi.
"Sekarang AP II sudah punya
pos pengaduan untuk
keamanan dan kenyamanan
bandara," tambahnya.
Sebelumnya pada akhir pekan
lalu ada 18 orang yang
diamankan terkait dugaan
pemerasan di Bandara
Soekarno-Hatta. Mereka
diamankan di Polda Metro Jaya
dan didata.
Sumber ↓
Baca Juga ↓
Kini Ada Bus Depok-Bandara Cengkareng Rp 40 Ribu
KBRI Kuala Lumpur Pulangkan 17 TKI Korban Perdagangan Orang
Ini 10 Langkah KPK, UKP4, Polri, dan AP 2 Pasca Sidak di Bandara Soekarno-Hatta
Showing posts with label Bandara. Show all posts
Showing posts with label Bandara. Show all posts
Saturday, August 2, 2014
Thursday, July 31, 2014
Tim Gabungan Berhasil Berantas Pemerasan TKI di Bandara Soekarno Hatta
Tim Gabungan Berhasil Berantas Pemerasan TKI di Bandara Soekarno Hatta
JAKARTA - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengklaim bahwa pasca- membantu Kepolisian mendampingi Unit Kerja Presiden Bidang Pengawasan dan Pengendalian Pembangunan (UKP4) dan Angkasa Pura II melakukan inspeksi mendadak (sidak), pelayanan kepulangan Tenaga Kerja Indonesia (TKI) di Bandara Soekarno Hatta semakin membaik. Sidak sendiri dilakukan pada Jumat malam (25/7) hingga Sabtu dini hari (26/7/2014) lalu. Dari hasil sidak tersebut berhasil diamankan 18 orang yang diduga sebagai oknum pemeras yang selama ini berkeliaran bebas dan meresahkan selama 10 tahun belakangan di Bandara Soekarno Hatta (Soetta).
Pascasidak tersebut, Wakil Ketua KPK, Bambang Widjojanto mengatakan praktek percaloan dan pemerasan terhadap TKI (Tenaga Kerja Indonesia) berkurang. "Paska Sidak KPK, bersama Bareskim, UKP4 dann Angkasa Pura, telah terjadi penurunan drastis praktek percaloan dan pemerasan yang terjadi," kata Bambang ditanyai wartawan melalui pesan singkatnya, Kamis (31/7/2014). KPK sendiri, kata Bambang menyarankan agar oknum- oknum yang ditangkap dapat ditampilkan ke publik. Sebelumnya, Bambang memaparkan bahwa setiap tahunnya mencapai Rp 325 miliar dinikmati oknum tidak bertanggungjawab dengan cara memeras para TKI. "Ada 360 ribu TKI setiap tahunnya. Rata-rata TKI diperas oleh oknum tak bertanggungjawab dan preman sebesar Rp 2,5 juta. Bila hanya 50% TKI saja diperas, maka jumlah hasil pemerasan itu ternyata sangat fantastis, yaitu kira-kira sebesar 130.000 x Rp 2,5 juta sama dengan Rp 325 Miliar rupiah pertahun," kata Bambang. Bambang menambahkan pemerasan tersebut meliputi biaya mengeluarkan TKI dari bandara, pemaksaan menukar uang dengan selisih kurs yang sangat besar, mark up biaya transportasi dan biaya pengeluaran barang. Menyikapi hasil sidak, rencana akan dilakukan pengamanan fisik dan perbaikan sistem melalui kerjasama dengan instansi yang terkait, yaitu KPK dengan fungsinya sebagai trigger mechanism akan mengawal pembenahan sistem pelayanan publik di bandara ini. Khususnya, lanjut Bambang, terkait dengan peningkatan layanan publik pada segala aspek yang berkaitan dengan transparansi, akuntabilitas, kepastian, kenyamanan, dan keamanan pada TKI.
Sumber ↓
JAKARTA - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengklaim bahwa pasca- membantu Kepolisian mendampingi Unit Kerja Presiden Bidang Pengawasan dan Pengendalian Pembangunan (UKP4) dan Angkasa Pura II melakukan inspeksi mendadak (sidak), pelayanan kepulangan Tenaga Kerja Indonesia (TKI) di Bandara Soekarno Hatta semakin membaik. Sidak sendiri dilakukan pada Jumat malam (25/7) hingga Sabtu dini hari (26/7/2014) lalu. Dari hasil sidak tersebut berhasil diamankan 18 orang yang diduga sebagai oknum pemeras yang selama ini berkeliaran bebas dan meresahkan selama 10 tahun belakangan di Bandara Soekarno Hatta (Soetta).
Pascasidak tersebut, Wakil Ketua KPK, Bambang Widjojanto mengatakan praktek percaloan dan pemerasan terhadap TKI (Tenaga Kerja Indonesia) berkurang. "Paska Sidak KPK, bersama Bareskim, UKP4 dann Angkasa Pura, telah terjadi penurunan drastis praktek percaloan dan pemerasan yang terjadi," kata Bambang ditanyai wartawan melalui pesan singkatnya, Kamis (31/7/2014). KPK sendiri, kata Bambang menyarankan agar oknum- oknum yang ditangkap dapat ditampilkan ke publik. Sebelumnya, Bambang memaparkan bahwa setiap tahunnya mencapai Rp 325 miliar dinikmati oknum tidak bertanggungjawab dengan cara memeras para TKI. "Ada 360 ribu TKI setiap tahunnya. Rata-rata TKI diperas oleh oknum tak bertanggungjawab dan preman sebesar Rp 2,5 juta. Bila hanya 50% TKI saja diperas, maka jumlah hasil pemerasan itu ternyata sangat fantastis, yaitu kira-kira sebesar 130.000 x Rp 2,5 juta sama dengan Rp 325 Miliar rupiah pertahun," kata Bambang. Bambang menambahkan pemerasan tersebut meliputi biaya mengeluarkan TKI dari bandara, pemaksaan menukar uang dengan selisih kurs yang sangat besar, mark up biaya transportasi dan biaya pengeluaran barang. Menyikapi hasil sidak, rencana akan dilakukan pengamanan fisik dan perbaikan sistem melalui kerjasama dengan instansi yang terkait, yaitu KPK dengan fungsinya sebagai trigger mechanism akan mengawal pembenahan sistem pelayanan publik di bandara ini. Khususnya, lanjut Bambang, terkait dengan peningkatan layanan publik pada segala aspek yang berkaitan dengan transparansi, akuntabilitas, kepastian, kenyamanan, dan keamanan pada TKI.
Sumber ↓
Subscribe to:
Posts (Atom)