
ilustrasi Abu vulkanik membumbung tinggi keluar dari Gunung Kelud terlihat dari jarak lima kilometer di Dusun Kampung Anyar, Desa Sumber Sari, Nglegok, Blitar, Jatim, Jumat (14/2). (ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat)
Jakarta (ANTARA News) - Badan Nasional Penanggulangan Bencana mencatat aktivitas vulkanik Gunung Kelud di Jawa Timur menunjukkan penurunan namun masih berstatus awas, kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho, Sabtu sore. "Aktivitas Gunung Kelud menunjukkan penurunan, hanya tremor menerus dengan intensitas sedang. Status (masih) Awas dan radius 10 kilometer harus dikosongkan," kata Sutopo dalam keterangan tertulisnya yang diterima Antara di Jakarta, Sabtu. Meskipun aktivitas vulkanik Gunung Kelud mengalami penurunan, masyarakat yang tinggal di sekitar kaki Gunung diminta waspada dan segera meninggalkan rumah menuju lokasi aman. "Saat ini masih ada warga yang belum mengungsi, sehingga aparat dan relawan masih banyak melakukan evakuasi," kata Sutopo yang berada di lokasi. Terkait penanganan bencana erupsi Gunung Kelud, TNI Angkatan Darat (AD) menyiagakan 5.000 prajuritnya dan sarana pendukung seperti truk, alat medis dan perlengkapan dapur umum untuk membantu upaya penanganan dampak bencana tersebut. Kepala Dinas Penerangan TNI AD Brigjen TNI Andika Perkasa di Jakarta, Sabtu, mengatakan TNI AD antara lain menyiapkan 31 truk dan 23 set peralatan dapur lapangan, tim medis, serta 23 set alat komunikasi. Sabtu pagi, Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Budiman akan berangkat dari Jakarta ke Solo menggunakan kereta api untuk meninjau posko-posko penanggulangan bencana TNI AS di sana. Kemudian dari Solo, Budiman beserta rombongan akan melanjutkan perjalanan untuk meninjau posko-posko penanggulangan bencana TNI AD di Jawa Tengah maupun di Jawa Timur. (*) Editor: Ruslan Burhani
Sumber











Metro Online, Jakarta – Agen
perusahaan yang mengirim TKW
Anita Purnama Hutauruk ke
Malaysia melarikan diri. Jasad
Anita ditemukan membusuk di
dalam peti mati yang
mengapung di perairan Riau
pada Jumat 7 Februari yang lalu.
“Diberangkatkan secara
perorangan oleh agen yang
bernama Ummi Kalsum asal
Binjai dan sudah melarikan diri,”
kata Kepala Badan Nasional
Penempatan dan Perlindungan
Tenaga Kerja Indonesia
(BNP2TKI) Jumhur Hidayat di
Jakarta, Selasa (11/2/2014).
Jumhur mengatakan,
berdasarkan keterangan Balai
Pelayanan Penempatan dan
Perlindungan Tenaga Kerja
Indonesia (BP3TKI) Sumatera
Utara, Anita berangkat ke
Malaysia pada 23 Agustus 2013.
Anita berangkat melalui tanjung
Pinang.
“Almarhum berangkat ke
Malaysia tanggal 23 Agustus
2013 melalui Tanjungg Balai,”
kata dia.
Anita merupakan warga Jalan
Bintara, Kelurahan Satria, Kota
Binjai, Sumatera Utara. Anita
sebenarnya akan bekerja di
sebuah rumah makan. Namun
sampai di Malaysia ternyata
dipekerjakan sebagai pembantu
rumah tangga.
Jasad Anita ditemukan
membusuk di dalam peti oleh
nelayan mengapung di perairan
laut Bagansiapiapi Sinaboi,
Provinsi Riau pada Jumat 7
Februari yang lalu. Anita
akhirnya dimakamkan di
kampung halamannya pada
Sabtu 8 Februari lalu. (Kp/foto :
ist).
Editor : Tati Triani
Sumber




.jpg)


