http://infobmi.blogspot.com/. Powered by Blogger.

Saturday, May 4, 2013

Merinding, Membaca Laporan "Perbudakan" di Tangerang

Di zaman modern yang katanya tinggal di negeri gemah ripah loh jinawi dengan Pancasila sebagai dasar negara, ternyata perbudakan masih saja terjadi. Sabtu (4/5/2013) dini hari, sebuah laporan lengkap melalui Twitter yang disuarakan dari akun @yatiindriyani seolah memecah kesunyian dini hari.Timeline tersebut seolah berasal dari abad gelap masa lalu yang tak pernah terbayangkan terjadi di era media sosial, ketika semua orang dengan mudah berkomunikasi dan mengadu. Walaupun peristiwa itu terjadi ketika seharusnya orang-orang sudah lelap, banyak warga internet atau netizen yang terbangun untuk sekadar berbagi informasi.
"TL (timeline) @yatiandriyani tentang pekerja pabrik kwali ini bikin merinding, duh Gusti, masih ada yang kek gini," kata pemilik akun @bundabaik.
"Geram baca TL @yatiandriyani, ternyata masih ada perbudakan di Tangerang," begitu sambar akun @nukman.
Di profile Twitter milik @yatiandriyani tercantum bahwa Yati Andriyani adalah salah satu pengurus dari KontraS (Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan).
Di bawah ini adalah laporan langsung dari tempat kejadian yang disampaikan oleh @yatiandriyani.:
Korban mengadu ke @KontraS krn dikerjapaksakan, dipukul, disiram timah panas, disundut rokok disebuah pabrik, disekap.
Korban sampaikan ke @KontraS sekitar 40 korban lainnya, yang juga disekap, dianiaya, dipekerjapaksakan menunggu dibebaskan.
Lurah dari Lampung lapor ke Polda Metro, desak pembebasan korban lainnya di pabrik kwali tersebut.
Korban turut serta dengan tim Polda Metro dan Polres Tigaraksa gerebek pabrik kwali di Kampung Bayur Opak, Cadas, Tangerang
Di pabrik kwali tersebut @KontraS, Tim Polda, Polresta Tigaraksa dapatkan 28 korban yang masih remaja, berasal dari Lampung, Cianjur, Bandung.
Saat penggerebekan @KontraS dan Tim Polisi dapatkan 5 orang dalam ruang penyekapan yang dikunci dari luar.
Temuan @KontraS jumlah sementara korban sekitar 36 orang. Dengan kondisi: seluruh badan seperti terbakar legam karena efek mengolah limbah timah.
Bawah mata cenderung hitam, badan kurus, rambut kaku, luka pukulan, luka air timah, asma, batuk, gatal-gatal, kadas, kutu air, dan lain-lain.
Sebanyak 28 korban semuanya tidak menggunakan baju karena setiap orang hanya diperkenankan memiliki satu baju saja.
Temuan @KontraS kondisi tempat kerja paksa kumuh, tertutup, panas, di dalamnya terdapat tempat mengolah timah untuk kwali.
Temuan @KontraS korban dipekerjakan tanpa dibayar, jam kerja pkl 06.00-22.00, harus memenuhi pembuatan kwali sehari 22, jika tidak ada bonus penganiayaan.
Temuan @KontraS pakaian, uang dan mobile phone korban diambil oleh pelaku, korban dilarang bersosialisasi keluar tempat kerja.
Temuan @KontraS sekitar 40 korban tidur di ruangan 40 meter x 40 meter persegi, tanpa jendela/ventilasi, 1 WC, tertutup, bau, pengap, kotor.
Temuan @KontraS makanan yang diberikan ke korban hanya berlauk sambel dan tempe, dengan menu yang sama hampir setiap harinya.
Temuan @KontraS korban rata-rata usia 20-an tahun, 5 diantaranya berusia dibawah 18 tahun.
Temuan @KontraS lokasi penyekapan dan pembuatan kwali berada dalam satu kompleks dengan rumah pelaku yang megah berlantai dua.
Temuan @KontraS saat pengumpulan korban, satu di antaranya hanya gunakan handuk kecil karena baju dan celana yang satu-satunya dimiliki sedang dijemur.
Temuan @KontraS istri pemilik pabrik menyita 22 mobile phone milik korban dan para centeng menyita baju dan uang.
Sebanyak 28 korban ini dibawa ke Polres Tigaraksa, Tangerang, untuk dimintai kesaksian, proses BAP masih berjalan sampai sekarang.
Temuan @KontraS para korban terbiasa mandi dengan menggunakan sabun colek, di satu WC tanpa bak mandi yang menyatu dengan ruang penyekapan.
Saat ini di Polresta Tigaraksa para korban tidak memiliki pakaian ganti, makanan, uang untuk bekal.
Para korban masih ketakutan dan trauma, tapi bahagia karena telah dibebaskan dari penyekapan.
Para korban membutuhkan pakaian ganti, sandal, perlengkapan mandi, dokter, dan obat-obatan.
Para korban juga membutuhkan pendampingan psikologis untuk bebas dari rasa takut dan belajar kembali menata masa depanya.
Para korban rindu keluarga sangat di Bandung, Cianjur, Lampung, tapi mereka tak punya bekal untuk kembali ke keluarga.
Esok kami akan bicara lagi dengan korban, bantu mereka bicara benar, bantu mereka keluar dari rasa takut, bantu mereka berani menatap masa depan.
Mari rentangkan tangan untuk mereka. Mereka hanya anak-anak desa yang butuh kerja demi cintanya pada keluarga.
Miskin, bodoh tak pernah mereka inginkan. Negara yang korup, pemimpin yang baal, politisi yang tuli, terus tumbuhkan benih ketidakmanusiawian.
Yuks rentangkan tangan bersama untuk mereka, dan semua korban di negeri ini. Salam, selamat malam.
Itulah rangkaian laporan langsung dari lokasi kejadian yang disampaikan @yatiandriyani. Hingga berita ini dibuat, respons di media sosial masih terus berkembang.
Sabtu (4/5/2013) hari ini, KontraS akan menggelar konferensi pers tentang kasus yang menyengat rasa kemanusiaan kita dan menampar bangsa ini. (Amir Sodikin)

Penulis : Ina Maharani
Editor : Ina Maharani
Sumber : Kompas.com

Kisah Duka TKW Kita

Cerita tentang tragedi memilukan yang dialami TKI dan TKW kita di luar negeri sudah biasa kita dengar. Biasanya TKI dan TKW kita mengalami penyiksaan seperti dipukuli, disetrika, tidak diberi makan dl., bagi yang perempuan (TKW), yang sering terjadi adalah kasus perkosaan. Ternyata, derita para TKI dan TKW sepertinya tak kunjung usai, kasus-kasus di luar negeri tidak pernah terselesaikan. Derita dan derita yang mereka dapat. Ketika mereka pulang pun ternyata nasibnya sama saja. Pada umumnya orang yang pulang kampung setelah hidup lama di negeri orang yang diharapkan adalah kebahagiaan, kegimbiraan bertemu sanak family, mendapat sambutan hangat. Tetapi, tidak demikian dengan para TKI dan TKW, kepulangan mereka justru disambut beragam peristiwa menyakitkan. Alih-alih disambut sebagai pahlawan devisa, setiba di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, mereka disambut para pemeras yang nota bene adalah organisasi yang dibentuk pemerintah: BNP2TKI. Menjadi TKI/TKW memang sebuah pilihan bagi mereka yang ingin mengubah jalan hidup. Di kampung mereka umumnya hidup pas-pasan sebagai buruh kasar tanpa keterampilan, bahkan pendidikan pun rendah. Maka, ketika dibuka jalur bekerja di luar negeri dengan janji gaji selangit, ribuan buruh kita mendaftar sebagai buruh migran di berbagai Negara. Secuil kisah duka TKW dari negeri jiran dialami salah satu warga kampung di Lampung Tengah. Bertahun-tahun bekerja sebagai pembantu rumah tangga di Malaysia, tetapi setiap pulang ke Indonesia menjenguk anak, suami dan orangtuanya, dia hanya membawa uang pas-pasan. Menurut dia, uang gajinya ditahan oleh majikan dengan alasan agar dia kembali lagi bekerja di Malaysia. Dia mengaku tak punya daya memaksa majikan memberikan semua uang gajinya, karena kalau dia memaksa paspornya tidak diberikan alias ditahan majikan. TKW tetangga saya itu, dapat cuti kerja biasanya menjelang lebarang Idul Fitri. Tetapi, kepulangannya ke kampung halaman itu hanya bisa melepas rindu kepada keluarga saja, tak bisa memberikan apa-apa seperti membelikan oleh-oleh baju baru untuk anak-anaknya atau mainan dan lain-lain. Lebih dari itu hanya kisah duka yang dia bawa dari negeri jiran. Mungkin juga uang hasil kerjanya di Malaysia selain ditahan oleh majikan, juga habis dilalap oleh para pemeras di Bandara Soekarno-Hatta. Kisah tentang pemerasan dan perampokan uang TKI dan TKW di Bandar Soekarno-Hatta terungkap dari Life tweet dari Mata Najwa, Tentang bagaimana TKI Indonesia dirampok dibandara, oleh organisasi yang dibentuk oleh pemerintah : BNP2TKI Dimana dikisahkan pengakuan seorang TKW bernama Mutmainah. Ketika turun dari pesawat dia langsung dipisahkan dari penumpang lain, jika tidak menurut dia diancam paspornya akan ditahan. Petugas yang memaksa tersebut adalah petugas dari BNP2TKI. Petugas itu juga memaksanya naik ke bisa. Barang-barangnya diangkat paksa oleh seseorang yang kemudian minta upah juga secara paksa dengan nilai tinggi. ancamannya juga sama, jika menolak paspor ditahan. Tingkah pola orang-orang tersebut tidak sesuai dengan spanduk yang terpasak di Bandara, yang berbunyi “Pungli adalah Kejahatan”. Pemerasan terhadap TKW belum cukup sampai di situ. Mereka juga meminta Mutmainah menukarkan uang asing dengan uang rupiah. Bahkan, mereka tak segan-segan menggeledah barang dan pakaian TKW untuk menemukan uang asing milik TKW. Menurut Mutmainah, kalau dikatakan tidak punya uang, mereka tidak percaya dan bilang “Bohong! kalau kamu tdk punya uang, kamu kan TKI, masa ga punya uang?” Di tempat penukaran uang mereka juga mengalami tekanan. Uang asing dihargai jauh dibawah kurs. 1 ringgit misalnya dihargai hanya Rp.2.500. Mereka juga dipaksa membeli tiket travel tertentu dengan harga sangat tinggi. selain harus membayar tiket yang sangat mahal, sopir juga minta tambahan rp.100.000 ketika telah sampai di tujuan. TKI dan TKW ternyata memang dijadikan sapi perahan oleh oknum-oknum petugas baik BNP2TKI maupun Imigrasi. Ketika berangkat petugas Imigrasi yang memeriksa paspor minta uang Rp.600 ribu. Belum lagi yang dilakukan oleh agensi, yang menyuruh TKI dan TKW menandatangani kertas kosong dan harus membayar 300 ribu yen sebagai tanda terimakasih. Kasus ini terjadi terhadap TKI/TKW yang akan ke Taiwan. “Katanya kalo ga bayar, nanti dpt masalah. Sudah saya bayar, malah nggak ada kuitansinya” Mutmainah. Demikianlah sepotong Cerita bagiamana BNP2TKI yang dikepalai oleh Jumhur Hidayat memperlakukan para TKI. DI Metro TV Pak Jumhur Berkilah itu hanyalah Oknum, tapi kenapa bisa ada terus menerus? dibiarkan? atau malah sebenarnya bagian dari BNP2TKI ? POsted>>>> Status Untuk mu (UNEG_UNEG)

Friday, May 3, 2013

Malaysia Pulangkan Paksa Ratusan TKI


VHRmedia, Blitar - Ratusan tenaga kerja Indonesia di Malaysia yang dipulangkan secara paksa melalui Terminal Feri Pasir Gudang, Johor Bahru, Sabtu (27/4), menuju Tanjung Pinang, Kepulauan Riau, tiba di beberapa daerah di Jawa Timur, Kamis (2/5) sore. Salah satu TKI, Manto, asal Desa Wonorejo, Kecamatan Talun, tiba di Blitar, Jumat (3/5). Lelaki 48 tahun ini menuturkan, sekitar 300 TKI diberangkatkan dari Johor Bahru, Sabtu (27/4), setelah dikunjungi Kepala Badan Nasional Penempatan dan Penanggulangan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) Jumhur Hidayat. "Saya sudah 23 tahun bekerja dan berumah tangga di Malaysia. Baru kali ini ditangkap aparat setempat dengan alasan surat izin kerja tidak lengkap. Setelah ditahan bersama ratusan orang, kemudian mengikuti pemulangan paksa ini," katanya. Manto yang tiba bersama Wawan asal Ponggok, Blitar, menceritakan perjalanan kapal dari Johor Bahru ke Tanjung Pinang memerlukan waktu lebih dari semalam. Di Tanjung Pinang ratusan TKI beralih menumpang KM Sirimau dan tiba di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Senin (29/4). Para TKI kemudian diangkut menggunakan beberapa bus DAMRI menuju pul di Kemayoran. "Perjalanan sebelumnya lumayan enak. Makan juga terjamin. Begitu menumpang bus DAMRI, kami mulai merasakan pelayanan kurang menyenangkan. Kami telantar setengah hari di pul DAMRI, dengan alasan belum ada pembayaran bus. Baru malamnya yang tujuan Surabaya diberangkatkan menggunakan empat bus DAMRI," katanya. Menurut Manto, sepanjang perjalanan hingga sampai di kantor Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi, dan Kependudukan Provinsi Jawa Timur di Surabaya, Rabu (1/5), banyak TKI yang turun dipungut bayaran Rp 50 ribu oleh awak bus DAMRI. Sebagian TKI menolak, bahkan ada yang meminta kembali secara paksa uang pungutan tersebut. Di kantor Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi, dan Kependudukan Provinsi Jawa Timur, para TKI diberi makan dan uang Rp 40 ribu per orang. Ada petugas yang melakukan pungutan uang, namun ditolak para TKI. "Saya bersama ratusan TKI kemudian diantar menggunakan bus ke Terminal Bungurasih untuk mencari bus sesuai tujuan masing-masing. Ada yang ke Madura, Lombok, Nusa Tenggara Barat, dan NTT. Kecuali tujuan Kangean, kepulangan ditunda esok paginya, agar dapat menumpang kapal," katanya. Menurut Manto, masih terdapat ratusan TKI di tempat penampungan di Johor Bahru yang akan dipulangkan paksa. (ant/E4)

Konferensi Pers: Mendesak Hak Informasi Buruh Migran dan Keluarganya


Thursday, May 2, 2013

video TKI di Taiwan


Penghargaan dari Pemerintah Taiwan dan Indonesia untuk TKI a/n Sartini


Seorang TKI yang bernama Sarini telah berhasil menyelamatkan majikannya. Sarini baru datang di Taiwan pada 17 Januari 2013 dan bekerja pada Huang Zhang Wei yang pernah mengalami operasi akibat kanker payudara yang dideritanya. Selain penyakit tersebut, kakinya juga mengalami sakit hingga tidak mampu berjalan normal kembali. Majikan Sarini sering mengeluh sakit kakinya bahkan sering mengutarakan keinginannya untuk mengakhiri hidup. Sarini selalu membesarkan hati majikan agar tetap bersemangat untuk melanjutkan hidup. Setiap pagi, majikan selalu diajak jalan-jalan dengan kursi rodanya di sekitar rumah. Namun, pada hari itu, tanggal 17 April 2013, majikan ingin diantar jalan-jalan yang agak jauh dari rumah, sembari melihat pemandangan. Tiba di pinggir sungai, majikan minta berhenti untuk istirahat, Sartini memberhentikan kursi rodanya dan majikan berdiri sesaat, dengan cepat majikan lompat ke sungai yang yang arus airnya deras sekali. Sambil berteriak “jangan”, Sarini spontan ikut terjun ke sungai untuk menyelamatkannya. Sarini terbawa arus air hingga sejauh 42 meter dan akhirnya berhasil menangkap majikannya. Setelah Sarini berhasil menangkap majikannya, Sarini berteriak minta tolong. Pejalan kaki yang mendengar teriakan tersebut memanggil masyarakat sekitarnya dan membantu dengan melempar tali kepada Sarini agar tidak hanyut terbawa air. Tidak lama kemudian, tim penyelamat datang dan menyelematkan kedua orang tersebut (Mrs Huang Zhang Wei dan Sarini). Mereka langsung dibawa ke rumah sakit Ren He di Chang Hua untuk diberikan pengobatan atas luka-lukanya. Kondisi Sarini saat ini agak trauma dan khawatir majikannya akan melakukan percobaan bunuh diri lagi. Namun, seluruh keluarga majikan sangat menyayangi Sarini, sehingga Sarini masih bersedia meneruskan bekerja di rumah majikan tersebut. Pada tanggal 22 April 2013, Wakil Gubernur Chang Hua – Mr Yang, Direktur Jenderal CLA – Lin San Kuai, Kepala KDEI taipei – Ahmad Syafri, dan Kabid Tenaga Kerja KDEI Taipei – Sri Setiawati mengunjungi Sarini dan memberikan penghargaan berupa uang tunai.sumber;kdei-taipei.org/id

Wednesday, May 1, 2013

Kicauan Akun Twitter @TrioMacan2000 di Mayday 1 mei 2013

1. Eng eng eeeng...kita bahas lagi Isu Buruh. Tentunya terkait perjuangan dan kesejahteraan buruh Indonesia yg sampai skrg msh menyedihkan 2. Era reformasi memang telah memberikan kebebasan bagi buruh untuk berserikat dan menyakurkan aspirasi politiknya. Bebas perjuangkan nasib 3. Kendala terbesar dlm perjuangan buruh Indonesia adalah lemahnya akses buruh ke pusat kekuasaan (Presiden dan DPR) 4. Gerakan buruh RI ini seperti Ronin, samurai tak bertuan. Ditakuti tapi tdk punya kekuatan efektif utk menekan dan melobi penguasa 5. Akibatnya gerakan buruh, termasuk kekuatan massa nya yg sangat besar itu kerap tidak berarti apa2. Tidak membawa manfaat yg siginifikan 6. Tokoh2 buruh berulang kali mendirikan partai buruh agar para buruh punya infrastruktur politik yg konkrit. Sayangnya gagal..gagal..gagal 7. Kegagalan partai buruh di Indonesia merupakan fenomena aneh. Anomali dalam dunia politik. Kenapa bisa begitu ? 8. Banyak penyebab Partai Buruh tdk dapat eksis di Indonesia. Pertama : kendala modal/uang. Tak ada yg mau biayai. Pengusaha2 takut 9. Kedua : konotasi kata "buruh" yg mengalami penyempitan makna di Indonesia. PNS, Peg BUMN, karyawan swasta2, dll tidak merasa sbg BURUH 10. Buruh diartikan hanya mencakup karyawan2 atau pekerja pabrik dan industri2 saja. Bahkan buruh tani yg jutaan jumlahnya pun tdk termasuk 11. Pengertian atau makna buruh seperti itu tentu salah besar. Tapi itulah kenyataannya. Ini tantangan terbesar para aktivis buruh Indonesia 12. Ketiga : isu2 perjuangan gerakan buruh di indonesia masih berkutat pada pemenuhan hak2 dasar / normatif. Ini yg jadi jurang pemisahnya 13. Para PNS, Peg BUMN dan karyawan swasta tentu tdk tertarik dgn isu2 atau tuntutan yg diperjuangkan gerakan buruh indonesia itu 14. Secara tidak sadar, gerakan buruh malah mengecilkan kelompoknya sendiri. Membangun dinding psikologis dgn pekerja sektor lainnya 15. Keempat : perjuangan gerakan buruh selalu dicurigai & dihambat o/ kelompok pengusaha yg pnya akses dan lobi yg lebih efektif ke penguasa 16. Sudah lama terbentuk persepsi yg sebenarnya keliru yakni : kepentingan buruh dianggap merugikan kepentingan pengusaha 17. Akibatnya Gerakan Buruh head to head dengan Tekanan pengusaha ke penguasa. Padahal, kedua kepentingan ini bisa diselaraskan 18. Persepsi politik yang ada : Buruh yang kuat akan perlemah pengusaha dan sebaliknya, harus disingkirkan jauh2. Wujudkanlah harmonisasi 19. Memperluas gerakan buruh jd gerakan semua pekerja indonesia, menyelaraskan semua pemangku kepentingan (stakeholder) harus jadi prioritas 20. Untuk mencapaina juga diperlukan waktu yang lama karena persepsi sdh tertanam dalam sejak lama. Mampukah tokoh2 buruh melakukannya?20. Untuk mencapaina juga diperlukan waktu yang lama karena persepsi sdh tertanam dalam sejak lama. Mampukah tokoh2 buruh melakukannya? 21. Juga ada satu hal yang selalu dilupakan oleh perjuangan kaum butuh Indonesia. : nasib para TKI. Dianggap bukan bagian dari Buruh 22. Padahal para TKI tsb tentu akan sukarela bergabung dengan gerakan buruh, jika gerakan buruh indonesia peduli thdp nasib mereka 23. Contoh mudahnya adalah bgmn perjuangan atau tuntutan gerakan buruh Indonesia juga menuntut penghapusan pungli, pemerasan dan mafia TKI 24. Dgn kekuatannya yg dahsyat , Gerakan Buruh dapat menghajar atau sikat habis mafia2 di BNP2TKI dan Kemenaketrans RI. Gantung bandit2 itu 25. Namun sayangnya gerakan Buruh tdk menemukan JALAN PERJUANGANGANNYA. Tersesat. Menuntut hal yg remeh temeh. Tdk sembuhkan penyakit utama 26. Contoh : Demo Buruh yg menolak kenaikan BBM sesungguhnya sangat keliru. Kenapa? Sangat merugikan kepentingan buruh dlm jangka panjang ! 27. Penolakan buruh thdp pengurangan / pencabutan subsidi BBM iu fatal. Bunuh diri. Alokasi dana yg harusnya utk infrastruktur : TIDAK ADA 28. Jika subsidi BBM dikurangi atau dicabut, dampaknya luar biasa thdp pembangunan khususnya infrastruktur yg menjadi stimulus pertumbuhan 29. Infrastruktur (jalan, pelabuhan, dermaga, listrik dst) yg bisa dibangun dari pengalihan subsidi BBM (300 T/thn) akan suburkan investasi 30. Jika sektor riel menggeliat, maka pabrik2 baru, industri2 baru, lapangan2 kerja baru dst akan muncul dimana2. 31. Jk pelabuhan memadai, maka ekonomi biaya tinggi pun turun drastis. Laba perusahaan naik, yg pada akhirnya tingkatkan kesejahteraan buruh 32. Jadi..banyak hal yang harus dibenahi dalam gerakan buruh di Indonesia. Pekerjaan berat tapi harus dimulai dari sekarang. Rombak total ! 33. Gerakan Buruh Indonesia harus punya tujuan yg jelas termasuk waktu pencapaiannya. Tujuan akhirnya : Partai Buruh berkuasa di Indonesia ! 34. Dimulai dengan melebarkan gerakan buruh menjadi gerakan seluruh pekerja Indonesia 35. Dilanjutkan dengan penyelarasan kepentingan Buruh/pekerja dgn Penguasa/ Pemerintah yg sejalan dan harmonis 36. Konsolidasi internal dan peningkatan kualitas kader dlm rangka persatuan buruh dan persiapan fondasi kuat untuk Partai Buruh 37. Perumusan isu2 perjuangan dan pokok2 tuntutan buruh yang lebih strategis, jangka panjang dan menguntungkan semua pihak 38. Mempersiapkan Partai Buruh Independen. Bukan kayak skrg yg tdk jelas afiliasi politiknya dan hanya jadi tunggangan/komoditi politik 39. Berusaha meraih kursi dlm pemilu dan terus meningkat pada pemilu2 berikutnya. Lalu, tibalah saatnya : Partai Buruh as ruling party in RI 40. Sanggupkan tokoh2 buruh RI melakukannya? Wallahualam bissawab..kita lihat saja nanti. Selamat Hari Buruh. Sekian. MERDEKA !!

Sunday, April 28, 2013

Lowongan Kerja TKI Terbaru 2013 Taiwan Pembangkit Listrik


INDONESIAN MANPOWER

Butuh 250 orang TKI laki-laki Skill dan Non Skill dengan negara tujuan Taiwan. Semua TKI akan ditempatkan di sebuah Perusahaan Pembangkit Listrik.
Syarat :
Usia 20 - 35 tahun
Tinggi badan diatas 160 cm
Pendidikan Min SLTP
KTP
Ijasah
Akta kelahiran
KK
*Semua dokumen yang harus disiapkan adalah Asli

Rincian sebagai berikut :
Umum / Standart ( Butuh 50 orang, Gaji NT19004 )
Juru Masak ( Butuh 3 orang, Gaji NT19004 )
Translator / Penerjemah ( Butuh 2 orang, Gaji NT20780 )
Tukang Ikat Besi ( Butuh 25 orang, Gaji NT19004 )
Wellder 6G ( Butuh 20 orang, Gaji NT27000 )
Wellder 3G ( Butuh 30 orang, Gaji NT21000 )
Tukang Pasang Tangga ( Butuh 20 orang, Gaji NT19000 )

BIAYA PROSES MASUK PT HANYA Rp.17.500.000,

POTONGAN NT8345 x 10 BULAN

TKI Medical Cek Up berhasil FIT, LULUS SELEKSI, DIJAMIN 100% TERBANG.

PROSES PALING LAMA 1,5 BULAN

Seleksi dilaksanakan pada 10 Mei 2013

Lokasi seleksi : Asrama DODIKJUR TNI AD, Rampal Malang, Jawa Timur.

Info lebih lengkap bisa langsung menghubungi :

(PL) Bpk.Misbah 081 333 210 245, 085 735 071 004

Sunday, April 14, 2013

Istri Diselingkuhi, Buruh Tani Bunuh Majikan

Ilustrasi PROBOLINGGO - Seorang buruh tani di Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur, membunuh majikan karena diduga berselingkuh dengan istrinya.

Abdul Aziz (36) warga Desa Seneng, Kecamatan Krucil, harus berurusan dengan polisi karena diduga membunuh Maskur (52) yang masih tetangganya. Pelaku mengaku membunuh karena dendam. Sebab, korban berselingkuh dengan istrinya, umi Kulsum.

Lantaran kesal, pelaku merencanakan menghabisi korban ketika melihat ladang. Pelaku menghantam kepala korban menggunakan batu.

“Itu juragan saya,” ujar Abdul, Minggu (14/4/2013).

Kasus pembunuhan itu terungkap saat warga menemukan sesosok mayat di tengah ladang, pada Jumat, 12 April siang. Terdapat luka serius di kepala akibat dihantam benda tumpul. Polisi yang mendapat laporan melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP)  dan membawa jenazah korban ke RS Waluyo Jati untuk diautopsi.

Sementara itu, Kapolres Probolinggo, AKBP Gatot Soegeng Soesanto, mengatakan, berdasarkan hasil olah TKP dan keterangan saksi, polisi mengidentifikasi pelaku pembunuhan adalah pegawai korban.

“Karena dendam istrinya diseligkuhi korban,” ujar Gatot.

Akibat perbuatanya, tersangka dijerat Pasal 338 junto 340 KUHP tentang Pembunuhan Berencana, dengan ancaman hukuman 15 tahun penjara hingga seumur hidup.

Polisi masih mengembangkan kasus pembunuhan itu, untuk mengungkap keterlibatan orang lain ketika tersangka menghabisi korban. 

Saturday, April 13, 2013

PJTKI adalah Masalah, Bukan Solusi

ADELAIDE, KOMPAS.com — Perusahaan Jasa Tenaga Kerja Indonesia (PJTKI) merupakan akar masalah bagi eksploatasi tenaga kerja Indonesia (TKI) yang bekerja di luar negeri. Adanya monopoli bagi PJTKI untuk menempatkan tenaga kerja yang sebagian besar berkecimpung di bidang keterampilan rendah, seperti pekerja rumah tangga, juga merupakan tindakan diskriminatif.
Demikian diungkapkan Wahyu Susilo dari Migrant Care dalam simposium yang diadakan oleh Universitas Flinders di Adelaide, Australia, Sabtu (13/4/2013). Simposium ini membahas masalah migran dan diaspora Indonesia.
"Kalau Anda memiliki keterampilan profesional di bidang komputer, dan mau bekerja di luar negeri, Anda bisa mencari lowongan kerja di internet sendiri. Namun, TKI harus lewat PJTKI. Adanya monopoli oleh pihak swasta ini merupakan tindakan diskriminastif," kata Wahyu, seperti dilaporkan koresponden Kompas di Australia, L Sastra Wijaya.
Oleh karena itu, Migrant Care mendesak pemerintah yang sudah meratifikasi konvensi internasional mengenai hak perlindungan semua pekerja migran dan keluarga mereka untuk memberi perlindungan hak asasi manusia bagi para pekerja migran atau TKI tersebut. "Sampai sekarang pemerintah belum memperlihatkan tindakan nyata bagi para pekerja kita dari sisi perlindungan hak asasi manusia," kata Wahyu.
Menurut Wahyu, pemberian monopoli terhadap PJTKI untuk menempatkan pekerja migran di luar negeri tersebut menciptakan kondisi yang tidak sehat karena para pekerja tidak bisa mencari cara lain yang lebih murah dan lebih efisien. "Selain itu juga, model seperti ini menciptakan dikotomi legal dan ilegal. Bagi mereka yang lewat PJTKI dianggap legal, sementara yang tidak, dianggap ilegal," tutur Wahyu.
Berdasar penelitian Migrant Care, PJTKI mendapat banyak keuntungan dari bisnis mereka lewat biaya ekonomi tidak langsung yang didapat dari TKI, bukan biaya langsung dari pemberangkatan mereka.
Ketika ditanya apakah model ini bisa diubah, Wahyu mengatakan bahwa beberapa pemilik PJTKI sekarang ini terlibat menjadi pengurus beberapa partai politik di Indonesia, baik di tingkat nasional maupun di daerah.
Wahyu merupakan salah satu dari pembicara yang hadir di Universitas Flinders dalam simposium selama dua hari yang diselenggarakan bersamaan dengan Festival Indofest 2013 di Adelaide. Pembicara lain, khusus berbicara mengenai diaspora Indonesia di Adelaide adalah Tji Srikandi Goodheart, bekas penerima beasiswa Colombo Plan tahun 1960-an, dan kemudian tinggal di Adelaide menjadi dokter gigi. Juga tampil Tomik Subagio, seorang insinyur yang setelah pensiun mencurahkan perhatian menjadi penerjemah lisan dan tulisan di Adelaide, serta Arif Febrianto, seorang pekerja IT profesional.
Editor :
Nasru Alam Aziz

Tuesday, April 9, 2013

Korut Peringatkan Warga Asing Agar Tinggalkan Korsel



Pyongyang, ON - Korea Utara mengeluarkan peringatan kepada semua warga asing yang tinggal di Korea Selatan untuk segera mencari tempat perlindungan atau keluar dari negara itu sebelum menjadi sasaran dari konflik yang akan terjadi di Semenanjung Korea.
Tentara Korea Utara
Peringatan itu dikeluarkan Pyongyang di saat yang sama ketika Jepang mulai memasang misil-misil pertahanan di Tokyo dan para pekerja Korut tidak diperbolehkan bekerja di kawasan industri Kaesong yang dioperasikan bersama oleh Korea Selatan dan Utara.

"Kami tidak ingin melukai warga asing di Korea Selatan jika terjadi perang," bunyi pernyataan dari sebuah organisasi yang menyebut dirinya Komite Perdamaian Korea Asia Pasifik dalam siaran pers yang disiarkan kantor berita Korut, KCNA.

Meski demikian sejumlah analis mengatakan bahwa ancaman dari Korut itu hanya gertak sambal biasa, yang tidak lain dari usaha untuk menarik perhatian dan bantuan dari Seoul dan Barat. Korut juga telah mengosongkan kawasan industri Kaesong dan memaksa 53.000 pekerjanya untuk mogok pada Selasa pagi (9/4).

Tetapi pengosongan kawasan industri itu juga dicurigai sebagai upaya untuk mengalihkan perhatian dari persiapan Korut menguji salah satu roket dengan jangkauan menengah yang rencananya akan ditembakkan pada Rabu besok (10/4).

Sebagai balasan, Jepang memasangn misil pencegat berjenis PAC-3 di Tokyo pada Selasa. Jepang berikrar akan menembak jatuh misil-misil Korut yang melewati daerahnya. Perdana Menteri Jepang, Shinzo Abe, mengatakan akan mengambil "semua langkah yang diperlukan untuk melindungi kehidupan dan keamanan warga Jepang."


theguardian / rayu
obornews.co/20521-berita-korut_peringatkan_warga_asing_agar_tinggalkan_korsel.html

Friday, March 29, 2013

Kirim TKI Tanpa Dokumen, 14 PPTKIS Dilaporkan Polisi

TANGERANG- Empat belas Pelaksana Penempatan Tenaga Kerja Indonesia Swasta (PPTKIS) yang mengirim TKI tanpa dokumen dilaporkan ke Bareskrim Polda Metro Jaya. Empat belas penyalur tersebut diduga melanggar UU Nomor 21 Tahun 2007 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO).

"Ada 14 nama PPTKIS yang kami serah terimakan bersama 82 TKI korban TPPO. Kami harap Bareskrim Polri dapat mengusut tuntas kasus ini, sehingga tidak akan ada lagi korban TPPO," kata Tatang Budi Utama Rajaq, Direktur Perlindungan Warga Negara Indonesia dan Bantuan Hukum Indonesia Pada Kemenlu RI, kepada Okezone, Senin 28 Januari.

Empat belas PPTKIS yang tersebar di wilayah Jakarta, Semarang dan Surabaya, di antaranya yakni, PT Mangun Jaya Perkasa, PT Rosasena Prima Jaya, PT Karya Semesta Perkasa, PT Awan Bina Insani, PT Nurani Indah Perkasa, PT Interindo Mitra Sukses, PT Aula Graha, PT Dafa Putra Jaya, PT prayogo Prajogo, PT Eka Putra Abadi, PT Solusi Sukses Mandiri, PT Ansfida Family, PT Sinar Insani Barokah dan PT Sinergi Bina Karya.

"Kami mendorong penegak hukum memberikan tindakan tegas terhadap perusahaan pengerah TKI swasta yang memberangkatkan TKI ke negara-negara yang termasuk dalam moratorium. Penegak hukum juga harus bisa memberi efek jera bagi perusahaan pengerah TKI yang membandel mengirimkan TKI tanpa dokumen resmi," tuturnya.

Untuk diketahui, pada Senin, 28 Januari sebanyak 82 WNI korban TPPO dipulangkan dari Kuala Lumpur, Malaysia. Para TKI tersebut dipulangkan, setelah dibebaskan dari tindak kejahatan penjualan orang oleh pihak Kepolisian IPPD Cheras dan Imigrasi Port Klang, Selangor, Malaysia yang ditindaklanjuti oleh KBRI Kuala Lumpur. sumber:okezone.com

UPTP3TKI Surabaya Terima Pengaduan TKI Menggelandang di Taiwan





UPTP3TKI Surabaya Terima Pengaduan TKI Menggelandang di Taiwan

Jakarta, BNP2TKI, Kamis (28/3) – Unit Pelaksana Teknis Pelayanan Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (UPTP3TKI) Surabaya menerima pengaduan dari Karmilah (37 tahun) di Taiwan. Di dalam pengaduan lewat surat, TKI asal Dusun Gembes RT 046/RW 011 Desa Masaran, Kecamatan Munjungan, Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur, itu menyebutkan untuk mencukupi kebutuhan tiap harinya harus bekerja pagi, siang, dan malam dengan membawa serta seorang anaknya berusia 3 tahun.

Demikian salah satu pengaduan Karmilah dalam surat tulisan tangan setebal 13 lembar folio tertanggal 18 Februari 2013. Dalam surat tersebut ia melampirkan dua lembar foto bersama anaknya ukuran postcart yang ditujukan kepada UPTP3TKI Surabaya dan BNP2TKI.

Karmilah, pemilik Paspor Nomor AL 203945 mengaku kebingungan mengadukan ihwal nasibnya saat ini di Taiwan. Paspornya sudah habis masa berlakunya. Ia kebingungan untuk mengurus perpanjangan karena tidak ada biaya. Guna mencukupi kebutuhan sehari-hari, Karmilah bekerja pagi, siang, dan malam kepada siapa saja yang membutuhkan tenaganya bahkan sesekali nyaris menggelandang.

"Saya ingin pulang ke Indonesia, karena memiliki sanak-saudara," katanya.

Karmilah juga mengadukan, kalau anaknya yang saat ini berusia 3 tahun 1 bulan adalah buah dari hubungan yang tidak dikehendakinya. Ia sudah mengadukan deritanya ke Kamar Dagang dan Ekonomi Indonesia (KDEI) di Taipei, tetapi – kata Karmilah - pejabat di KDEI tidak mau menerimanya. Berikut ia juga sudah mengadu ke agensi di Taiwan tetapi tidak direspon dengan baik.

Kepala UPTP3TKI Surabaya Hariyadi Budihardjo ketika dihubungi pertelepon dari Jakarta, Kamis (28/3) mengatakan, kalau surat pengaduan Karmilah itu diterimanya sekitar pertengahan Maret lalu. Dari data sistem komputerisasi tenaga kerja luar negeri (Sisko-TKLN) BNP2TKI diketahui bahwa Karmilah menjadi TKI sektor Penata Laksana Rumah Tangga (PLRT) ke Taiwan diberangkatkan perusahaan jasa Pelaksana Penempatan TKI Swasta (PPTKIS) PT Jatim Krida Utama.

Karmilah berangkat bekerja ke Taiwan pada 3 Maret 2008. Sebelumnya ia sudah mendaftar sebagai peserta asuransi pada Konsorsium Asuransi Mitra Sejahtera. Di Taiwan, Karmilah diterima agency Hung Yen International Corp dan kemudian dipekerjakan pada keluarga Huang Jhen Yi dengan alamat No 22, Lane 720, Sec 6, Gongsyue Rd, Annan District, Tainan City 709, Taiwan.

Hariyadi mengatakan, terkait pengaduan Karmilah ini segera melakukan pemanggilan kepada pimpinan PT Jatim Krida Utama selaku PPTKIS yang memberangkatkannya. "Kehadiran dari PPTKIS akan sangat membantu meringankan derita Karmilah saat ini, berikut juga untuk mencarikan solusi pemulangannya ke Indonesia," kata Hariyadi.(mam/b) sumber:bnp2tki.go.id

Wednesday, March 27, 2013

MENAKERTRANS Muhaimin Kecewakan Ratusan Mantan Buruh Migran Banyuwangi

Acara dialog jadi ajang kampanye
BANYUWANGI – Ratusan mantan buruh migran Banyuwangi, tadi siang kecewa dengan kedatangan Muhaimin Iskandar, Menteri Tenaga Kerja Transmigrasi (Menakertrans) ke Banyuwangi. Kekecewaan ratusan mantan buruh migran ini lantaran acara dialog antara Menteri dengan para mantan buruh migran yang sebelumnya sudah diagendakan, mendadak berubah menjadi ajang kampanye menghadapi pilihan legislatif 2014 yang akan datang.
Meski sebelumnya, sekitar 350 mantan buruh migran itu mengelu-elukan kedatangan Muhaimin, namun diakhir acara mereka harus menelan pil pahit kekecewaan. Konsep-konsep pertanyaan yang sebelumnya telah mereka siapkan untuk ditanyakan langsung kepada Menakertans, akhirnya hanya bisa dipendam saja. ‘’Saya sangat kecewa sekali dengan kejadian ini. Saya dan teman-teman itu diundang untuk acara dialog dengan pak Menteri, lha kok jadinya hanya kampanye dan tidak ada dialog,’’ ungkap Nurul (23) salah seorang keluarga buruh migran dengan nada kesal.
Sejurus dengan apa yang diungkapkan Nurul, Khotib (36) warga Desa Sukorejo, Kecamatan Bangorejo juga mengaku kecewa sekali dengan panitia yang dinilainya telah membohongi para mantan buruh migran tersebut. Ia yang datang bersama ratusan mantan buruh migran itu mengaku benar-benar kecewan atas kebohongan panitia penyelenggara dialog.
‘’Bagaimana kami tidak kecewa, kami ini datang dengan ihlas karena agendanya memang dialog dengan Menteri. Bahkan tadi ketika jadwal pertemuannya jam satu siang dan nyatanya pak Menteri datang pukul 16:45, kami masih tetap bersabar,’’ terang Khotib didampingi rekan-rekan mantan buruh migran.
Dalam sambutannya, Muhaimin sempat menyampaikan harapan-harapannya kepada para buruh migran, namun dalam sambutannya ia justru lebih banyak menerangkan para calon legislatif yang pada 2014 nanti akan mencalon diri menjadi wakil rakyat. ‘’Diantara kita ada beberapa calon anggta DPR, DPRD I dan DPRD II,’’ jelas Muhaimin sembari memperkenalkan nama-nama yang pada 2014 nanti akan mencalonkan diri menjadi anggota dewan.
Bukan itu saja, Muhaimin juga mengharap dukungan dan doa restu dari para hadirin agar niat para calon dewan tersebut lancar dan berhasil baik. Yang membuat para mantan buruh migran lebih kecewa, ungkapan Muhaimin yang menyatakan mereka yang mencalonkan diri tersebut bukan untuk menjadi anggota DPR, tetapi ingin memperjuangkan para BMI melalui DPR. ‘’Bedanya, kalau yang lain maju karena ingin menjadi DPR, tetapi mereka ini ingin memperjuangkan BMI melalui DPR. Untuk itu mohon dukungannya,’’ imbuh Muhaimin dalam sambutannya.
Diketahui, para mantan buruh migran Banyuwangi diundang menghadiri dialog dengan Menakertans di Pondok Pesantren Baitussalam, Dusun Simbar, Desa Tampo, Kecamatan Cluring. Para Buruh Migran ini datang ke lokasi sesuai dengan undangan yang mereka terima yakni sekitar pukul 13:00. Namun mereka masih harus menunggu rombongan Menakertans, hingga pukul 16:45.
Kekecewaan para mantan buruh migran ini meluap, ketika Muhaimin menutup sambutannya tanpa memberi kesempatan dialog dengan mantan buruh migran. Meski Mariyatul Qibtiyah, ketua panitia penyelenggara menyampaikan permintaan maaf atas insiden ini, namun para mantan buruh migran sudah terlanjur kecewa tersebut memilih tetap meninggalkan tempat dan tidak mengindahkan permintaan maaf tersebut.
Sementara itu, Wawan Kuswanto, Ketua SBMI (Serikat Buruh Migran Indonesia) Cabang Banyuwangi mengaku kecewa dengan panitia juga Menakertans yang dinilainya telah melakukan pembohongan publik. Itu disampaikannya Wawan, usai menghadiri acara dialog yang ternyata tidak ada dialog tersebut.
‘’Apapun alasannya, kami sulit bisa menerima penjelasan panitia. Karena selain dalam undangan diagendakan acara dialog, para undangan yang bukan mantan buruh migranpun mengertinya ya acara dialog antara Menakertans dengan buruh migran.Tapi kenyataannya kan tidak ada acara dialognya. Kok malah jadi ajang kampanye,” ungkap Wawan jengkel. (Bahrul Ulum) SUMBER http://ow.ly/jr38I

Monday, March 25, 2013

Komersialisasi Bikin Kesejahteraan Buruh Migran Tidak Layak



Poempida Hidayatulloh
Mekanisme perlindungan pemerintah harus berbasis sistem jaminan sosial yang mumpuni dan "sustainable".
JAKARTA, Jaringnews.com - Anggota Komisi IX DPR Poempida Hidayatulloh menilai, masalah kesejahteraan buruh migran itu dikarenakan komersialisasi dari hulu ke hilir yang mengeksploitasi para buruh migran. Sehingga biaya pra keberangkatan sudah sangat tinggi. Ini membuat para buruh migran itu menjadi terbebani.

Hal ini dikemukakan Poempida menanggapi materi pembahasan 'Migrant Workers' pada forum High Level Panel (HLP) of Eminent Person on Post 2015 Development Agenda di Nusa Dua Bali pada tanggal 25 Maret 2013. Acara ini turut dihadiri Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Perdana Menteri Inggris David Cameron, dan Presiden Liberia Ellen Johnson Sirleaf.

Poempida mengatakan, apabila mereka (buruh migran) sukses di tempat mereka bekerja, maka bebannya dapat hilang. Namun apabila terjadi masalah, tidak hanya mereka terbebani oleh masalah yang menimpa mereka.

“Mereka juga terbebani oleh tingginya utang yang harus dibayarkan,” ujarnya dalam rilis yang diterima Jaringnews.com di Jakarta hari ini.

Perlindungan yang harus dilakukan pemerintah, lanjut Poempida, tidak hanya menyentuh masalah kasuistik yang muncul. Namun juga mempersempit ruang yang berpotensi menjadi ajang komersialisasi.

Pengiriman buruh migran ke luar negeri adalah dampak dari ketidakmampuan pemerintah menciptakan lapangan pekerjaan domestik.

“Komersialisasi dalam pengiriman buruh migran menjadi tidak logis, karena tanggung jawab pemerintah dalam melindungi buruh migran ini, menjadi tidak signifikan,” papar politisi Partai Golkar ini.

Karena itu, ungkapnya, mekanisme perlindungan pemerintah pun, harus berbasis sistem jaminan sosial yang mumpuni dan "sustainable".

“Tidak secara kasuistis menjadi beban APBN yang berkelanjutan,” tukas anggota Pansus RUU Perlindungan Pekerja Luar Negeri (RUU PPILN) ini.sumber:jaringnews.com

Hongkong Tolak Izin Tinggal PRT Asing


HONGKONG, KOMPAS.com — Pengadilan banding Hongkong, Senin (25/3/2013), menetapkan, pembantu rumah tangga asing tidak boleh mengajukan izin tinggal permanen.
Kasus yang telah berjalan selama dua tahun itu berpusat pada Evangeline Banao Vallejos, pekerja domestik dari Filipina yang telah bekerja di Hongkong selama 17 tahun.
Para pembantu rumah tangga menyatakan, penolakan izin tinggal bagi mereka merupakan tindakan yang tidak konstitusional.
Di Hongkong, saat ini terdapat sekitar 300.000 pembantu rumah tangga, sebagian besar dari Filipina dan Indonesia.
"Pembantu rumah tangga asing diwajibkan kembali ke negara asal mereka pada akhir kontrak dan telah diberitahu dari awal bahwa masuknya mereka (ke Hongkong) bukan untuk tujuan tinggal," demikian pernyataan keputusan Pengadilan Banding.
"Nona Vallejos, tidak dapat berkata apapun, tetapi tetap tenang," kata kuasa hukumnya, Mark Daly.
"Kami menghargai keputusan, tapi kami tidak setuju," tambah Daly.
"(Keputusan) itu bukan cermin dari nilai-nilai yang harus kita ajarkan kepada generasi muda dan masyarakat," kata Daly.
Vallejos mengajukan banding bersama Daniel Domingo, pembantu rumah tangga asal Filipina lain yang telah bekerja di Hongkong selama 28 tahun.
Masalah izin tinggal merupakan isu sensitif di Hongkong. Para pegiat menyatakan, tidak memberikan izin tinggal kepada para pekerja domestik adalah tindakan diskriminasi.
Eman Villanueva, juru bicara badan Asian Migrant, mengatakan, keputusan itu merupakan "perlakukan tidak adil terhadap pembantu rumah tangga asing di Hongkong."
 
Sumber :
Editor :
Ervan Hardoko
 

Tag

IP

My-Yahoo

Blogger Widget Get This Widget

Histast

Total Pengunjung